Pada fase post renal, terjadi sumbatan pada aliran urine dari ginjal ke luar ginjal. Pada saluran tersebut, terjadi penumpukan zat seperti kalsium yang tidak dapat diserap oleh ginjal, yang menyebabkan penggumpalan atau biasa disebut batu ginjal yang menyebabkan penyempitan hingga aliran urine terganggu.
Pada chronic kidney disease fungsi ginjal menurun secara drastis yang berasal dari nefron. Pada penurunan fungsi rata- rata 50%, biasanya akan muncul tanda dan gejala oleh kadar ureum dan kreatinin yang meningkat. Karena fungsi ginjal yang menurun maka keseimbangan cairan dan elektrolit juga terganggu.
Penumpukan urea dalam tubuh dapat menyebabkan gangguan keseimbangan asam dan basa yang mempengaruhi produksi asam dalam tubuh termasuk produksi asam lambung sehingga muncul tanda dan gejala mual muntah dan anoreksia. Selain itu penumpuka urea dalam tubuh dapat menyebabkan pruritus sehingga muncul gangguan integritas kulit (Smeltzer & Bare, 2013).
A. Penatalaksanaan Medis 1) Farmakoterapi
Beberapa cara pengobatan dan penatalaksanann pasien penyakit ginjal kronis tergantung penyebabnya, antara lain (Kusuma et al., 2019):
a. Zat besi
Langkah awal penatalaksanaan anemia adalah dengan meningkatkan kadar zat besi. Pemberian tambahan zat besi membantu meningkatkan kadar besi dan hemoglobin.
b. Eritropoitin
Diberikan apabila kadar hemoglobin dibawah 10g/dL. Pasien yang diberikan eritropoitin disarankan melakukan pemeriksaan darah secara rutin.
c. Anti hipertensi
Hipertensi salah satu penyebab yang sering dialami oleh pasien PGK.
Pemberian obat anti hipertensi diberikan secara rutin berdasarkan rekomendasi dokter.
d. Tambahan vitamin B12 dan asam folat
Penambahan vitamin dan asam folat disarankan bagi pasien PGK untuk menangani kekurangan vitamin B12 dan asam folat yang merupakan satu penyebab anemia.