See discussions, stats, and author profiles for this publication at: https://www.researchgate.net/publication/368719298
PENDAMPINGAN DAN PENDAMPING PROSES PRODUK HALAL (PPH)
Conference Paper · February 2023
CITATIONS
0
READS
6,115
1 author:
Sulung Ghani
UNIVERSITAS HASYIM ASY'ARI TEBUIRENG JOMBANG 38PUBLICATIONS 18CITATIONS
SEE PROFILE
All content following this page was uploaded by Sulung Ghani on 23 February 2023.
The user has requested enhancement of the downloaded file.
PENDAMPINGAN DAN
PENDAMPING
PROSES PRODUK HALAL (PPH)
Disampaikan pada Pelatihan Pendamping PPH
perekonomianRI perekonomianRI Kemenko Perekonomian RI w w w . e k o n . g o . i d
1. Dalam hal batas waktu penetapan kehalalan produk oleh MUI, MUI Provinsi, MUI Kab/Kota, atau Majelis Permusyawaratan Ulama Aceh selama 3 hari terlampaui, maka penetapan kehalalan produk dilakukan oleh Komite Fatwa Produk Halal dengan batas waktu paling lama 2 hari (Pasal 33).
2. Dalam hal permohonan sertifikasi halal dilakukan oleh UMK melalui pernyataan halal, penetapan kehalalan produk dilakukan oleh Komite Fatwa Produk Halal dengan batas waktu paling lama 1 (Pasal 33A).
3. Pendampingan PPH diselesaikan paling lama 10 hari sejak pengajuan sertifikat oleh UMK (Pasal 33A).
4. Komite fatwa produk halal dibentuk dan bertanggung jawab kepada Menteri Agama dan terdiri unsur ulama dan akademisi (Pasal 33B).
5. Pemerintah menjalankan tugas Komite Fatwa Produk Halal sampai dengan terbentuknya Komite Fatwa Produk Halal (Pasal 63C).
6. Sertifikat halal terus berlaku sepanjang tidak terdapat perubahan komposisi bahan dan/atau (Pasal 42).
7. Layanan penyelenggaraan JPH wajib menggunakan sistem elektronik terintegrasi yang menghubungkan layanan pada BPJPH, LPH, MUI, MUI Provinsi, MUI Kab/Kota, MPU Aceh, Komite Fatwa Produk Halal, dan Pendamping PPH (Pasal 52A).
ISUE PENTING PERUBAHAN KEBIJAKAN JPH PADA PERPU 2/2022 ttg CIPTAKER
Dasar Hukum Pendampingan Proses Produk Halal
• Berlandaskan pada UU No. 33 Tahun 2014 tentang Jaminan Produk Halal dan Peraturan Pemerintah No 39, Tahun 2021 Pasal 139 dan 140, tentang Penahapan Produk Makanan dan Minuman, produk pada sektor makanan dan minuman untuk penahapan pengajuan sertifikasi halal akan berakhir 17 Oktober 2024
.
• Percepatan sertifikasi untuk Pelaku Usaha Mikro Kecil (UMK) didorong dengan menyegerakan fasilitasi melalui Pernyataan Pelaku Usaha/Self Declare
• Untuk dapat melaksanakan self declare diperlukan adanya Pendamping Proses Produk Halal (Pendamping PPH) sesuai dengan
PPH Tahun 2021, Pendamping
dengan Lembaga Pendamping
PMA No 20 harus
PPH
diawali
yang
menaungi para pendamping PPH.
Amanat UU No. 33 Tahun 2014 dan UU No. 11 Tahun 2020
UU No. 33 Tahun 2014
tentang Jaminan Produk Halal
UU No. 11 Tahun 2020
tentang Cipta Kerja
Peraturan Pemerintah, Peraturan Menteri Agama, Keputusan Menteri Agama, Peraturan Badan, Keputusan kepala
Badan
PP NOMOR 39 TAHUN 2021
(Penyelenggaraan Bidang Jaminan Produk Halal) PMA NOMOR 20 TAHUN 2021
(Sertifikasi Halal bagi Pelaku UMK) KMA NOMOR 748 TAHUN 2021
(Jenis Produk yang Wajib Bersertifikat Halal)
Keputusan Kepala BPJPH NOMOR 57 TAHUN 2022 Manual SJPH utk Pelaku Usaha Mikro dan Kecil
Keputusan Kepala BPJPH NOMOR 150 TAHUN 2022 (Juknis Pendamping PPH dalam,Penentuan KewajibanBersertifikat Halal Bagi Pelaku Usaha Mikkro dan Kecil yang berdasarkan atas Pernyataan Pelaku Usaha)
KMA NOMOR 1360 TAHUN 2021
(Bahan yang Dikecualikan dari Kewajiban Bersertifikat Halal)
Dasar Hukum
myhalalmyway halalitubaik
Keputusan Kepala BPJPH NOMOR 57 TAHUN 2021 (Kriteria SJPH)
Perpu No 2 Tahun
2022, Cipta Kerja
Keputusan Kepala BPJPH NOMOR 58 TAHUN 2022 Pedoman Verivikasi dan Validasi Pendamping PPH
Pendamping PPH adalah Tenaga/Seseorang yang melakukan proses verifikasi dan validasi pernyataan kehalalan oleh Pelaku Usaha
Apakah PPH itu ?
Siapakah Pendamping PPH itu ?
Proses Produk Halal yang disingkat PPH
adalah rangkaian kegiatan untuk menjamin kehalalan Produk mencakup penyediaan bahan, pengolahan, penyimpanan, pengemasan,
pendistribusian, penjualan, dan penyajian Produk.
(PP No 39 Tahun 2021)Pendampingan PPH adalah Kegiatan mendampingi Pelaku Usaha mikro dan kecil dalam memenuhi
persyaratan pernyataan kehalalan Produk
Pendampingan
PPH
Syarat Pendampingan PPH
1. Ormas & Lembaga
Keagamaan Islam 2. PTN/PTS
Telah berdiri minimal 10 tahun Memiliki minimal 5 orang ahli agama yang memahami
syariat kehalalan Produk; dan Memiliki unit yang menangani Pendampingan PPH
Terakreditasi
Memiliki unit yang
Pendampingan menangani PPH
Menyiapkan tenaga ahli
yang memiliki kompetensi relevan dengan tugas
Pendampingan PPH
3. Instansi Pemerintah atau Badan Usaha selama bermitra dengan Ormas, Lembaga keagamaan Islam berbadan hukum dan
Perguruan Tinggi
Pendaftaran
Dokumen
1. Akta atau dasar hukum pendirian 2. Struktur Organisasi
3. Ijazah atau syahadah sebagai bukti keahlian terhadap syariat kehalalan Produk
4. Data Identitas Pendamping PPH 5. Pernyataan Komitmen
Permohonan Pendaftaran Pendampingan PPH
Setelah diverifikasi BPJPHdan telah memenuhipersyaratan
Registrasi
Pendampingan PPH
Organisasi kemasyarakatan Islam atau lembaga keagamaan Islam yang berbadan hukum dan/atau perguruan tinggi yang telah memiliki nomor registrasi,
mempunyai kewajiban:
1. melakukan rekrutmen pendamping PPH;
2. melakukan pembinaan dan evaluasi kinerja pendamping PPH;
3. menyampaikan laporan kinerja Pendampingan PPH kepada BPJPH; dan
4. membuat komitmen menjaga kerahasiaan data dan informasi yang disampaikan Pelaku Usaha mikro dan kecil selama proses Pendampingan PPH berlangsung.
Kewajiban
Pendampingan PPH
Pendamping PPH adalah orang perorangan yang:
melakukan proses pendampingan PPH.
Pendamping PPH harus memenuhi persyaratan:
a. warga negara Indonesia;
b. beragama Islam; .
c. memiliki wawasan luas dan
memahami syariat mengenai kehalalan Produk;
dan
d. memiliki sertifikat pelatihan pendamping PPH e. berpendidikan paling rendah lulusan MA/SMA atau
sederajat
Siapakah
Pendamping PPH?
Persyaratan peserta pelatihan pendamping PPH:
a. pas foto 3x4 dengan latar belakang berwarna merah;
b. fotokopi KTP;
c. fotokopi ijazah atau syahadah.
d. Surat tugas/rekomendasi dari
lembaga
Pelatihan Pendamping PPH
Pelatihan pendamping PPH dilaksanakan oleh:
a. BPJPH;
b. Organisasi kemasyarakatan Islam atau lembaga keagamaan Islam yang berbadan hukum dan/atau perguruan tinggi; atau
c. Instansi pemerintah atau badan usaha
telah lulus pelatihan pendamping PPH diberikan Peserta yang
sertifikat tanda lulus pelatihan pendamping PPH
Pendataan dan Registrasi Pendamping PPH
Setelah Lulus dan mendapatkan sertifikat pelatihan BPJPH melakukan registrasi
Dalam hal peserta yang lulus pelatihan pendamping PPH dari lembaga yang menyelenggarakan pelatihan (di luar BPJPH) pengajuan permohonan registrasi disampaikan oleh organisasi kemasyarakatan Islam atau lembaga keagamaan Islam yang berbadan hukum dan/atau Perguruan Tinggi kepada BPJPH.
Pendamping PPH yang telah diregistrasi
memiliki nomor registrasi pendamping
Dalam Melaksanakan Tugasnya, Pendamping PPH Harus Menunjukkan Integritasnya dan Melaksanakan Kode Etik Pendamping PPH
1. Melaksanakan tugas pendamping PPH sebagai ibadah kepada Allah SWT dan Amanah umat yang harus dipertanggungjawabkan di dunia dan akhirat.
2. Jujur dan berani dalam mengungkapkan data dan informasi yang terkait dengan bahan-bahan yang haram, najis, syubhat sesuai dengan ilmu dan pengetahuan yang dimiliknya untuk kepentingan hasil Pendampingan PPH 3. Obyektif, kritis, dan transparan dalam menganalisis dan menyimpulkan
temuan-temuan tanpa membuat tekanan kepada pihak Pelaku Usaha 4. Amanah dan dapat menjaga kerahasiaan Pelaku Usaha dan tidak
menyampaikan kepada pihak lain.
5. Teliti dan cermat dalam memeriksa data yang diperlukan dalam rangka mencari kebenaran.
6. Tidak menerima suap.
7. Tidak menyalahgunakan hak dan wewenangnya sebagai Pendamping PPH.
8. Senantiasa menampilkan akhlakul karimah.
#halalitubaik
a. Membangun Relasi penuh dengan kesopanan dan Keramahan kepada Pelaku Usaha b. Menyampaikan Maksud dan Tujuan Pendampingan PPH dengan baik
c. Menyampaikan informasi secara lengkap dan benar
d. Mendorong serta memotivasi Pelaku usaha dalam proses pendampingan PPH e. Menjalin komunikasi secara intens selama proses pendampingan PPH
f. Membantu dan membimbing pelaku usaha dalam melengkapi dokumen persyaratan pernyataan pelaku usaha
g. Berkomunikasi yang sifatnya solutif untuk membantu menyelesaikan permasalahan pelaku
usaha dalam proses pendampingan untuk mendapatkan serifikasi halal melalui pernyataan pelaku usaha
h. Senantiasa berkomunikasi yang didasarkan pada akhlakul karimah.
KOMUNIKASI PENDAMPING PPH
1.Tidak memenuhi persyaratan pendamping PPH;
2.Melakukan pelanggaran tugas sebagai pendamping PPH;
3. Tidak melakukan Pendampingan PPH selama 2 (dua) tahun berturut-turut;
4. Mengundurkan diri; atau 5.Meninggal dunia.
Pencabutan Nomor Registrasi
Pendamping PPH
Sertifikasi halal bagi pelaku usaha mikro dan kecil didasarkan atas pernyataan
pelaku usaha mikro dan kecil.
Pelaku usaha mikro dan kecil yang merupakan usahaproduktif yang memiliki kekayaan bersih atau memiliki hasil penjualan tahunan sesuaidengan
ketentuan peraturan perundang- undangan.
Pernyataan pelaku usahamikro dan kecil dilakukan
berdasarkan standar halal yang ditetapkan oleh BPJPH.
PASAL 79
Pasal 79 PP 39/2021
KETENTUAN TERKAIT PELAKU USAHA MIKRO DAN
KECIL PADA PP 39/2021 TENTANG
PENYELENGGARAAN
BIDANG JPH
Pernyataan pelaku usahamikro dan kecil berdasarkan Standar Halal yang ditetapkan oleh
BPJPH.
StandarHalal paling sedikit terdiri atas:
a. adanya pernyataan pelaku Usaha yang berupa akad/ikrar yang berisi:
1. kehalalan produkdan bahanyang digunakan; dan 2. ProsesProdukHalal
b. adanya pendampinganPPH.
Pasal79 PP 39/2021
PERNYATAANPELAKUUSAHA
Kriteria:
• Produk tidak beresiko
• Bahansudah pasti kehalalannya
• Prosesproduksi yang dipastikan kehalalannya dan sederhana
Akad/Ikrar Halal PelakuUsahasetelah LOLOSverifikasi oleh
Pendamping PPH.
Alur Proses Sertifikasi Halal dengan Pernyataan Pelaku Usaha
myhalalmyway halalitubaik
BPJPH PELAKU
USAHA
KOMITE FATWA P3H
BPJPH
1 2 3 4
5
1. Pelaku Usaha membuat akun, mempersiapkan data permohonan sertifikasi halal, dan bersama dengan Pendamping Proses produk Halal melengkapi data permohonan, kemudian mengajukan permohonan sertifikasi halal dengan pernyataan pelaku usaha;
2. Pendamping proses produk halal melakukan verifikasi dan validasi atas pernyataan pelaku usaha;
3. BPJPH melakukan verifikasi dan validasi secara sistem terhadap hasil pendampingan proses produk halal dan menerbitkan STTD (Surat Tanda Terima Dokumen);
4. Komite fatwa menerima hasil pendampingan proses produk halal yang telah terverifikasi secara sistem oleh BPJPH dan melakukan sidang fatwa untuk menetapkan kehalalan produk;
5. BPJPH menerima ketetapan kehalalan produk dan menerbitkan sertifikat halal, dan pelaku usaha dapat mengunduh sertifikat halal dari SIHALAL
myhalalmyway halalitubaik
No Jenis Dokumen Keterangan
1 Surat permohonan sertifikat halal Tersedia di SIHalal (terbentuk secara sistem)
2 Aspek legal: NIB Diisi di SIHalal (integrasi dengan OSS BKPM)
3 Dokumen penyelia halal
•
Penetapan Penyelia Halal
•
Salinan KTP
•
Daftar riwayat hidup
•
Tersedia di SIHalal (terbentuk secara sistem)
•
Diunggah di SIHalal
•
Diisi di SIHalal
4 Nama produk Diisi di SIHalal dilengkapi dengan foto produk
5 Daftar nama bahan Diisi di SIHalal
6 Proses produk halal Diisi di SIHalal berupa deskripsi proses produk halal
7 Izin edar atau SLHS (jika ada) Diunggah di SIHalal
8 SJPH Tersedia di SIHalal (terbentuk secara sistem)
9 Akad/ikrar yang berisi pernyataan kehalalan produk dan digunakan dalam proses produk halal
Tersedia di SIHalal (terbentuk secara sistem)
Dokumen Persyaratan
TERIMA KASIH
.
View publication stats