KULIAH KE 7
MATA KULIAH KEBIJAKAN PUBLIK RABU, 6 Oktober 2021
Drs. Sudarmo, MA., Ph.D
Program Studi Ilmu Administrasi Negara FISIP-UNS
Pendekatan dalam
Pembuatan Kebijakan Publik
Pendekatan terhadap Kebijakan Publik
Teori sistem politik
Teori kelompok (group theory)
Institulional (institutionalism
Rational choice theory
Teori sistem politik
Kebijakan publik dilihat sebagai
sebuah sistem politik yang merespon
permintaan/tuntutan yang muncul dari
lingkungan
Model sistem politik
Lingkungan/Environment
INPUT OUTPUT Demands Laws
Sistem Politik
Support Decisions
Feedback
Lanjutan...
Sistem politik bisa didefininisikan (oleh Easton) sebagai institusi-institusi (yang teridentifikasi) dan berkaitan satu sama lain, dan aktivitas-aktivitas instutusi-institusi pemerintaah dan proses politik dalam sebuah masyarakat yang melakukan alokasi nilai-nilai otoritas (keputusan-keputusan) yang
mengikat pada masyarakat.
Lingkungan terdiri dari semua fenomena: sistem
sosial, ekonomi, lingkungan biologi, yang ada diluar batas sisistem politik dari seluruh komponen
masyarakat lainnya.
Untuk kepentingan analisis, seseorang bisa memilah sistem politik dari seluruh komponen masyarakat
lainnya.
Lanjutan...
Input ke dalam sistem politik dari lingkungan terdiri dari Demands (tuntutan/permintaan) dan
dukungan.
Lanjutan...
Demands merupakan claim (desakan) untuk melakukan tindakan yang dilakukan para
individu dan kelompok untuk mememenuhi kepentingan dan tujuan (nilai-nilai) mereka.
Dukungan (support) akan berkurang ketika kelompok dan individu dihadapkan pada hasil- hasil pemilihan umum, keharusan membayar pajak, keharusan mematuhi hukum, dan
sebaliknya menerima keputusan-keputusan dan tindakan yang diambil oleh sistem politik dalam merespon permintaan.
Dukungan pada sistem politik menunjukan
derajat legitimasi, atau otoritas dan keterikatan
pada warganegera.
lanjutan
Output sistem politik mencakup hukum, aturan dan keputusan-keputusan hukum dan sejenisnya
Output yang dipandang sebagai Alokasi nilai-nilai otoritas, merupakan kebijakan publik
Feedback menunjukkan bahwa kebijakan publik
(output) yang dibuat pada waktu tertentu mungkin pada waktu berikutnya merubah lingkungan dan
menjadi demand (permintaan dan tuntutan) meningkat
; demikian pula sistem politik itu sendiri juga berubah.
Policy output bisa menghasilkan demand (permintaan dan tuntutan) baru, yang kelak memabawa pada output baru, demkian seterusnya, sehinggamerupakan aliran kebijakan publik tanpa akhir.
Kelemahan teori sistem politik
Kelemahan teori sistem politik bagi studi kebijakan publik adalah teori tersebut terlalu umum dan
abstrak
Teori tersebut tidak banyak mebicarakan tentang prosedur dann proses bagaimana kebijakan dibuat dan dikembangkan dalam sistem politik.
Teori ini terkesan hanya semata-mata melihat
pemerintah sebagai institusi yang merespon
tuntutan/permintaan terhadapnya.
Manfaat teori sistem
Teori sistem politik bermanfaat untuk membantu dalam mempelajari sejumlah pertanyaan seputar proses politik, sebagai berikut:
1.
Bagaimana input dari lingkungan mempengaruhi isi kebijakan publik dan jalannya sistem politik?
2.
Apakah kebijakan publik berdampak pada
lingkungan dan tuntutan/permintaan berikutnya untuk melakukan tindakan kebijakan?
3.
Seberapa bagus sistem politik mampu merubah
tuntutan/permintaan ke dalam kebijakan publik
dan mempertahankan sistem politik tersebut
sepanjang waktu?
TEORI KELOMPOK (GROUP THEORY)
TK memandang kebijakan publik sebagai produk perjuangan kelompok
(kebijakan publik merupakan equilibrium/titik keseimbangan/titik yang paling efisien yang
dicapai dalam kelompok yang berjuang pada saat tertentu dan mencerminkan keseimbangan
berbagai faksi atau kelompok yang secara
konstan berjuang untuk memperoleh apa yang diinginkan
TK menyatakan bahwa interaksi dan perjuangan diantara kelompok merupakan fakta-fakta
kehidupan politik yang sangat nyata.
lanjutan
Sebuah kelompok merupakan kumpulan dari para individu yang berdasarkan sikap atau kepentingan bersama melakukan klaim atau tuntutan terhadap
“kelompoik lain” dalam masyarakat. (“kelompok lain” sering dimaksudkan sebagai institusi
pemerintah)
Individu dinilai penting ketika dalam politik ia sebagai partisipan atau wakil dari kelompok;
melalui kelompok itu para individu berusaha untuk
mengamankan preferensi (keinginan) politiknya
Lanjutan....
Konsep utama dalam teori kelompok adalah
“akses”
Agar mempunyai pengaruh dalam membentuk keputusan-keputusan pemerintah, sebuah
kelompok harus mempunyai akses atau
kesempatan untuk mengungkapkan pandangan- pandangannya terhadap pembuat kebijakan
Jika suatu klompok tak mampu berkomunikasi dengan pembuat kebijakan, dan jika tak ada seorangpun dalam pemerintahan bersedia mendengarkan, maka kesempatan untuk
mempengaruhi pembuatan kebijakan sangat tipis.
Lanjutan....
Akses merupakan akibat dari kelompok yanag
terorganisir, yakni kelompok yang memiliki status, kepemimpinan yang baik, atau symber daya yang kuat seperti uang untuk melakukan kampanye.
Lobi sosial, minum-minum, makan bersama atau jamuan-jamuan terhadap para legislator dan
pejabat publik lainnya bisa dipahami sebagai usaha untuk menciptakan akses dengan membangun rasa berkewajiban kelompok untuk terlibat
Beberapa kelompok akan memiliki akses lebih banyak dibanding kelompok lain
Kebijakan publik pada waktu tertentu akan
mencerminkan dari orang-orang yang dominan
Lanjutan...
Ketika sebuah kelompok menang dan kelompok lain kehilangan kekuasan dan pengaruh, maka kebijakan publik akan berubah sesuai dengan kepentingan-
kepentinga kelompok yang menang dan
memperoleh kekuasaan dan pengaruh; dan
sebaliknya kebijakan publik tidak berpihak pada
kepentingan kelompok yang telah kehilangan
perngaruh tersebut.
Kelemahan TK
Dalam masyarakat yang pluralis, TK terlalu melebih- lebihkan pentingnya kelompok dan memandang
rendah peran independent dan kreatif yang dimainkan para pejabat publik dalam proses kebijakan publik;
Bahkan banyak kelompok yang justru diuntungkan dari kebijakan publik karena peran pejabat yang kreatif dan independen.
Banyak orang (miskin dan tidak beruntung nasibnya) dan kepentingan-kepentingan tidak diwakili atau
terlalu minim diwakili oleh kelompok dalam perjuangan kelompok
Secara metodologi TK bisa menyesatkan dalam
menjelaskan politik dan pembuatan kebijakan ketika teori ini hanya mendasarkan pada perjuangan
kelompok karena masih banyak faktor yang kurang diperhitungkan seperti: kreativitas dan independensi para pejabat dalam proses pembuatan kebijakan.
TEORI ELIT
Public policy bisa dipandang sebagai
refleksi nilai-nilai dan preferensi-preferensi elit yang berkuasa
Kebijakan publik tidak ditentukan oleh
tuntutan/permintaan dan tindakan orang- orang (dalam jumlah banyak) atau massa namun ditentukan oleh elit yang berkuasa yang memiliki prefensi-preferensi yang
diimplementasikan oleh para pejabat dan
lembaga-lembaga publik
Lanjutan...
Dengan demikian Kebijakan publik adalah produk dari para elit,
mencerminkan nilai-nilai dan tujuan- tujuan elit dan melayani tujuan-tujuan mereka, yang salah salah satu dari nilai- nilai atau tujuan-tujuan dari mereka
adalah keinginan untuk menyediakan
kesejahteraan bagi massa/orang banyak.
Institutionalism
Institutionalis menekankan pada aspek-aspek institusi formal dan struktural (legislatif, eksekutif, yudikatif, pengadilan, administratif)
Institusi merupakan serangkaian pola-pola perilaku yang teratur yang ada sepanjang waktu
Pola-pola yang teratur (regularized) memerlukan aturan-aturan atau struktur-struktur yang dapat
mempengaruhi pembuatan keputusan dan isi kebijakan
Dampak Aturan dan struktur yang ada biasanya tidak netral; dan aturan dan struktur tersebut cenderung
berpihak pada kelompok tertentu dalam masyarakat ; demikian juga sebagian kebijakan yang dibuatnya
cenderung hanya menguntungakan pihak tertentu
Rational choice theory (teori pilihan rasional)
Para aktor politik seperti halnya aktor ekonomi bertindak secara rasional dalam mencapai tujuan
pribadinya (dengan demikian perilaku para aktor politik dipandu oleh kepentingan pribadinya ketimbang
dipandu oleh komitmen mereka untu memenuhi kepentingan nasional atau tujuan negarawan).
Mencakup metodologi individual; artinya individu
decision maker merupakan unit analisis dan teori yang utama. Preferensi-preferensi dan nilai-nilai individu
merupakan unit analisis yang lebih penting untuk dikaji dibanding preferensi-preferensi dan nilai-nilai kolektif, organisasi atau sosial.
Pilihan kebijakan tergantung pada preferensi dan nilai-nilai aktor politik (pembuat kebijakan)