Upaya perlindungan generasi muda dapat dilakukan dengan memberikan pemahaman yang akurat terhadap isi dan isi Al-Qur’an. Kami berharap kehadiran buku ini dapat membuka pengetahuan kita tentang pentingnya pendidikan Al-Qur'an pada Generasi Milenial.
AL-QUR’AN
PADA GENERASI MUDA
- PENDAHULUAN
- URGENSI PENDIDIKAN AL-QUR’AN
- PERSPEKTIF AL-QUR’AN TENTANG PEMUDA
- METODE PENDIDIKAN DALAM AL-QUR’AN
- IMPLEMENTASI PENDIDIKAN AL-QUR’AN PADA PEMUDA Menerapkan pendidikan Al-Qur’an dalam kehidupan adalah hal
- PENUTUP
Selain cara-cara yang disebutkan di atas, masih ada cara lain yang dikemukakan Al-Qur'an dalam QS. Melihat dari aspek psikologis remaja, pendidikan Al-Qur'an idealnya menitikberatkan pada pendekatan karakter.
AL-QUR’AN BERJEJARING BAGI GENERASI MILENIAL
Dalam konteks ini, kemampuan membaca Al-Qur’an seseorang setelah mendapat pembelajaran dari guru dapat dikelompokkan menjadi; tinggi, sedang atau rendah.8. Hal ini sangat diperlukan bagi umat Islam karena kualitas membaca Al-Quran yang baik akan mendatangkan pahala dari Allah SWT.
ةشئاع نع ماشه نب دعس نع ىفوأ نب ةرارز نع ةداتق نع ةناوع وبأ انثدح ماركلا ةرفسلا عم نآرقلاب رهاملا :ملس و هيلع الله ىلص الله لوسر لاق :تلاق
Pembelajaran Al-Quran secara berjejaring tidak akan terlaksana secara efektif dan efisien jika tidak didasari oleh pengorganisasian yang baik. Ini adalah manajemen pembelajaran Alquran berjejaring yang efektif untuk generasi milenial, dimana semua orang bekerja sama untuk melabuhkan Alquran (mengambil istilah dari Quraish Shihab).
MENUMBUHKAN KARAKTER
KHALIFAH BAGI GENERASI MILENIAL PERSPEKTIF AL-QUR’AN
PEMBAHASAN
- Kata Khalifah dalam Al-Qur’an
- Karakter Khalifah Bagi Generasi Milenial
Dari definisi-definisi tersebut dapat disimpulkan bahwa manusia sebagai khalifah mempunyai peranan penting mewakili Allah SWT dalam memelihara kehendak-Nya untuk mendatangkan perdamaian di bumi seperti yang dialami Nabi Adam seperti ketika beliau tinggal di surga bersama istrinya. Ayat yang menunjuk khalifah sebagai Nabi Daud AS cenderung pada sifat kepemimpinan manusia atau umat sebagai pemimpin yang diberi kekuasaan, kedudukan, pengaruh untuk melaksanakan hukum-hukum Allah di kalangan umat.
KESIMPULAN
DAFTAR PUSTAKA
Pada tahun 2009, lulus (S2) dari Pascasarjana Manajemen dan Kebijakan Pendidikan Islam [MKPI] di UIN Sunan Kalijaga, dan pada tahun 2017, lulus (S3) dari program Doktor Kajian Islam, Konsentrasi Pendidikan Islam, Pascasarjana di UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta. Tafsir Ayat Manajemen: Hikmah Idariyah dalam Al-Qur'an", (Yogyakarta: prodi MPIFITK UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta Tafsir Ayat Manajemen: Hikmah Idariyah dalam Al-Qur'an", (Bandung: PT Melawan Rosdakarya, 2020) .
BERBAHASA PERSPEKTIF AL-QUR’AN PADA GENERASI MILENIAL
Meul artinya cara pasrah menggambarkan cinta yang diungkapkan dengan kata-kata lembut. Namun Assiddiqi menyebutnya sebagai kata-kata yang baik, yaitu kata-kata yang tidak mempermalukan orang lain maupun dirinya sendiri. Qaulan Ma'rufa juga berarti pembicaraan yang bermanfaat dan perkataan yang menyemangati serta menepati janji.
Maka bicaralah kepadanya berdua dengan Qaulan Layyina, yaitu perkataan yang lemah lembut…” (QS. Thaha: 44). Qaulan Karima adalah perkataan yang penuh hormat, santun, lemah lembut terhadapnya” (Ibnu Katsir). Aspek redaksional menggunakan kata-kata baku yang baik sesuai dengan kaidah bahasa yang berlaku saat ini karena berbicara tentang pewarisan ucapan yang jujur, dengan cara berhati-hati dalam berkata atau cara berbicara.
PROBLEMATIKA PENDIDIKAN AL-QUR’AN PADA REMAJA
Pendahuluan
Al-Qur'an diturunkan oleh Allah sebagai pedoman hidup yang dapat menuntun manusia menuju kehidupan di dunia dan akhirat. Oleh karena itu, pendidikan Al-Qur’an bagi remaja merupakan salah satu bentuk kegiatan yang patut mendapat perhatian jika ingin melihat generasi baru yang kuat, beriman, berakhlak mulia dan pandai bersyukur (Sakti, Muizzah dan Wachidah, 2019). Apabila pendidikan Al-Qur’an terus berkembang maka nilai-nilai Al-Qur’an akan mampu mendampingi mereka dalam melukiskan sejarahnya.
Oleh karena itu, sangat penting bagi remaja untuk mempelajari Al-Qur'an karena Al-Qur'an berfungsi sebagai petunjuk jalan yang lurus. Mempelajari Al-Qur'an memberikan manfaat untuk menjaga ketabahan batin dari penyakit batin, seperti keragu-raguan dan kegelisahan batin, mengikuti hawa nafsu dan rendah hati (Christanti & Anwar, 2019). Jika demikian, maka Al-Qur'an hanya akan tetap menjadi sesuatu yang sakral, sedangkan ajarannya tidak lagi terefleksikan dengan baik dalam pola hidup remaja, masyarakat, termasuk dunia pendidikan.
Pembahasan
Berbagai permasalahan yang muncul dalam proses belajar mengajar Al-Qur’an pada remaja dapat dilihat dari berbagai aspek. Guru tidak lagi menjadi sumber utama dalam mengajarkan ilmu yang terkandung dalam Al-Qur’an. Selain itu, mereka yang penghafal Al-Qur'an biasanya menjadi Imam di masjid di kota tempat mereka tinggal.
Umumnya yang mengajar Al-Qur'an adalah guru Al-Qur'an tradisional atau orang tuanya. Berbagai permasalahan muncul dalam proses belajar mengajar Al-Qur’an, sehingga belum maksimal pencapaian yang diharapkan. Masih terdapat permasalahan dan permasalahan yang belum terselesaikan dalam proses belajar mengajar Al-Qur’an pada remaja.
AL-QUR’AN PADA ANAK MUDA MILINEAL
Model Literasi Pembelajaran Al-Qur’an pada revolusi industri 4.0
Model Literasi Pembelajaran al-Quran dalam Revolusi Industri 4.0 melalui Literasi Data merupakan bahagian penting berdasarkan literasi (membaca dan menulis). Literasi maklumat yang bersumberkan keseluruhan ayat al-Quran akan membantu pengajian al-Quran bagi umat Islam untuk menduduki tempat yang penting bagi perkembangan dunia ilmu dan keimanan ke arah ketaqwaan. Literasi al-Quran sebagai data sumber ketuhanan menjadi jambatan antara ajaran Islam (wahyu al-Quran) dan tamadun (terutama khazanah intelektual).
Al-Qur’an merupakan sumber inspirasi bagi kecerdasan dan keluhuran manusia di muka bumi ini dengan mewajibkan budaya membaca (iqra’) dan budaya menulis (alqalam) sebagaimana tertuang dalam kalamullah. Kodifikasi mushaf Al-Quran pada awal kehadiran Islam mempunyai korelasi yang sangat positif dengan perkembangan ajaran Islam dan peradaban global (Sirojuddin, 1992). Oleh karena itu, kompetensi human skill memegang peranan penting dalam pembelajaran Al-Qur’an sebagai strategi pembelajaran aktual, terkini, handal dan menarik bagi generasi milenial.
Model transformasi pembelajaran Al-Qur’an mandiri, merdeka, memanusiakan manusia
Pembelajaran pendidikan transformatif, pembelajaran untuk individualisasi yaitu pembelajaran Al-Qur’an secara mandiri, perseorangan, baik formal maupun informal. Tingkat tertinggi bagi seorang ilmuwan yang taat adalah tadabur Al-Qur'an dalam ketaatan kepada Kalamullah. Al-Qur'an dapat dijadikan solusi untuk menyelamatkan generasi baru umat Islam milenial, yaitu: Pertama, menguatkan keimanan.
Fungsi Al-Qur’an yang terpenting adalah sebagai pedoman hidup manusia dalam mencapai kebahagiaan dunia dan akhirat. Diharapkan dengan 2 model pembelajaran tersebut kita dapat memahami, membaca, menghafal dan mengaji Al-Quran dengan baik. Al-Qur'an diturunkan sebagai solusi permasalahan yang dihadapi generasi muda muslim milenial, agar tidak asing lagi dalam kehidupan mereka.
BIJAK BERMEDIA SOSIAL DI MASA PANDEMI COVID
Dari ayat di atas dapat dipahami bahwa etika masuk akal yang pertama dalam menggunakan media sosial adalah menggunakan kata-kata yang baik sebagaimana yang harus dilakukan oleh generasi muda ketika berkomunikasi di media sosial. Dari pernyataan di atas terlihat bahwa dalam berkomunikasi hendaknya menggunakan kata-kata yang mudah dimengerti, termasuk dalam menggunakan media sosial, dengan lawan komunikasi agar tidak terjadi kesalahpahaman. Hasbi Ash Shiddiieqy menyatakan bahwa dalam ayat ini diperintahkan mengucapkan kata-kata yang baik agar perkataannya diingat.
Dari pernyataan di atas dapat dipahami bahwa dalam berkomunikasi di media sosial hendaknya mengucapkan kata-kata yang tepat agar tidak menimbulkan fitnah pada orang lain dan ini jelas bermanfaat bagi diri sendiri dan orang lain. Dalam menggunakan media sosial hendaknya menggunakan kata-kata yang baik (Qaulan Ma'rufan) dan kalimat yang mulia (Qaulan Kariman). Dalam menyampaikan suatu informasi hendaknya disampaikan dengan kata-kata yang mudah dipahami (Qaulan Maisuran) dan berakal sehat (Qaulan Laiyinan).
INTERNALISASI NILAI-NILAI AL-QUR’AN PADA GENERASI
MILENIAL
Begitu pula dalam kehidupan generasi milenial yang erat kaitannya dengan kecanggihan teknologi, jika generasi baru tersebut jauh dari Al-Qur'an, maka dapat dipastikan teknologi yang mereka banggakan akan menjadi penghancur masa depan mereka. . Namun sayangnya, perkembangan zaman saat ini menyebabkan Al-Qur'an dan ajarannya semakin menjauh dari pengawasan dan penerapan kandungan Al-Qur'an dalam kehidupan manusia khususnya generasi milenial. Generasi milenial merupakan aset bangsa yang harus dikembangkan potensinya guna meneruskan perjuangan nenek moyang.
Generasi milenial merupakan generasi yang sering dikaitkan dengan kemajuan dan perkembangan yang sangat pesat di bidang ilmu pengetahuan dan teknologi. Pemahaman dan pembiasaan generasi milenial terhadap Al-Qur’an harus ditanamkan sedini mungkin agar terinternalisasi dan terserap dengan baik. Nilai-nilai batiniah Al-Qur'an harus segera dikenalkan kepada generasi milenial, agar tidak terlalu terjerumus dalam gelombang globalisasi yang sangat sensitif terhadap hal-hal negatif.
BEST PRACTICE
PROGRAM KHATAM AL-QURAN (PKQ) UNIVERSITAS JAMBI
- PENDAHULUAN
- KEUTAMAAN MEMBACA AL-QURAN
- PROGRAM KHATAM AL-QURAN UNIVERSITAS JAMBI
- PENUTUP
Al-Quran diturunkan oleh Allah SWT sebagai pedoman, petunjuk dan petunjuk hidup bagi umat islam (QS. Setiap mahasiswa Universitas Jambi pada saat perkuliahan wajib membaca Al-Quran 30 Juz, sebagai syarat menempuh yudisium dan wisuda Jadi bisa dibayangkan betapa mulia dan tingginya kedudukan membaca Al-Quran dalam kehidupan sehari-hari.
Program Khatam Al-Qur'an (PKQ) Universitas Jambi dilaksanakan bersamaan dengan pelaksanaan kegiatan Tutorial Pendidikan Agama Islam (IAE). Karena keterbatasan artikel ini, kami tidak dapat memaparkan secara lengkap kegiatan tutorial dan program Khatam Al-Qur'an di Universitas Jambi. Al-Quran harus dibaca dan diagungkan, oleh karena itu Universitas Jambi mencoba mengembangkan modelnya.
PADA GENERASI MILENIAL;
Pendidikan Al-Qur’an pada Komunitas Anak Motor
Makna pembelajaran sepanjang hayat (lifelong education) yang dalam konsep Islam dikenal dengan pembelajaran dari buaian sampai liang kubur (minal Mehdi ilal lahdi) harus diwujudkan dalam pendidikan Al-Qur’an. Oleh karena itu, pendidikan Al-Quran hendaknya diberikan kepada semua generasi, termasuk generasi muda. Dengan demikian, motivasi mempelajari ilmu agama dan kajian Al-Qur’an terus mendarah daging pada generasi muda umat Islam.
Yang membezakannya, tentunya pendekatan dan kaedah yang digunakan dalam pembelajaran al-Quran. Beliau menerima Al-Qur'an melalui talqin dan kemudian menjelaskannya kepada sahabatnya (Salafuddin. Membaca dan memahami Al-Qur'an adalah asas bagi seorang muslim untuk mengamalkan ajaran Islam.
TAHSIN QIRA’AH DAN KEMAMPUAN MEMBACA AL-QUR’AN MAHASISWA
DI PERGURUAN TINGGI UMUM NEGERI (PTUN)
Membaca Al-Quran berbeda dengan membaca teks-teks biasa seperti buku, koran, novel dan sejenisnya. Data menunjukkan bahwa sebelum kegiatan Tahsin Qira'ah dilaksanakan, hampir seluruh responden selalu mengalami kesulitan dalam membaca Al-Quran sesuai bacaannya. Data menunjukkan mayoritas responden sering mengalami peningkatan bacaan Al-Quran setelah mengikuti kegiatan Tahsin Qira'ah.
Berdasarkan hasil persentase 10 poin tersebut dapat disimpulkan bahwa efektifitas Tahsin Qira'ah untuk meningkatkan kemampuan membaca Al-Quran siswa secara efektif. Oleh karena itu, metode Tahsin Qira'ah dapat dijadikan sebagai upaya untuk meningkatkan kemampuan membaca Al-Quran. Kegiatan tadabbur Al-Qur'an dan implikasinya terhadap moral mahasiswa Asrama IAIN Padangsidimpuan (Disertasi Doktor IAIN Padangsidimpuan).
PROBLEMATIKA TRADISI TADARUS AL-QUR’AN
Karena Al-Qur'an adalah kalam Allah SWT sedangkan Al-Hadits hanyalah Sabda Nabi Muhammad Saw. Namun ada beberapa kaidah ilmu tajwid yang harus dipatuhi saat membaca Al-Qur'an. Sebab terdapat perbedaan pengucapan huruf Al-Qur'an (Arab) dengan huruf latin bahasa Indonesia.
Dengan membandingkan bahasa Al-Qur'an (Arab) dengan bahasa Indonesia, bukan berarti Allah SWT hanya sekedar “memanggil”. Kemudian nilai-nilai yang ada dalam Al-Quran dapat diamalkan dalam kehidupan sehari-hari. Pertama, kelompok yang masih memerlukan bimbingan peningkatan pelafalan huruf-huruf Al-Qur'an (tahsin).