MAKALAH KEPERAWATAN KELUARGA PENDIDIKAN KESEHATAN PADA KELUARGA
Dosen pengampu : Ns. Elly Junalia, S.Kep., M.Kep.
Disusun oleh kelompok 4:
1. Alana Bunga Syifa (12221002) 2. Citra Linata (12221014) 3. Diah Trianita (12221017) 4. Fairuz Salsabil (12221022) 5. Fanny Nur Fadillah (12221023) 6. Nur Afiyah (12221042) 7. Nur Fitriyah (12221043) 8. Puja Nurmayanti (12221044) 9. Rafif Putra Arlin (12221046) 10. Siti Khoirul Umah (12221053) 11. Zuyyina Tri Hapsari (12221062)
PROGRAM STUDI DIII KEPERAWATAN
SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN YAYASAN PERTAMEDIKA JAKARTA 2024
ii
KATA PENGANTAR
Puji Syukur atas kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah melimpahkan Rahmat dan Karunia-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan tugas makalah ini yang berjudul “Pendidikan Kesehatan pada Keluarga.”
Pada kesempatan kali ini, penulis mengucapkan banyak terima kasih kepada ibu Ns. Elly Junalia, S.Kep., M.Kep. selaku dosen pengajar mata kuliah Keperawatan Keluarga yang telah membimbing kami untuk menyelesaikan tugas ini. Selain itu, penulis juga ingin mengucapkan terima kasih kepada teman-teman yang telah membantu dalam menyelesaikan tugas ini.
Kami menyadari bahwa dalam mengerjakan tugas ini masih banyak terdapat kekurangan, oleh karena itu kami mengharapkan saran dan kritik yang membangun dari dosen dan teman-teman agar menjadi lebih baik serta bermanfaat bagi penulis dan pembaca.
Jakarta, September 2024
Penulis
iii DAFTAR ISI
MAKALAH KEPERAWATAN KELUARGA PENDIDIKAN KESEHATAN PADA
KELUARGA ... i
KATA PENGANTAR ... ii
DAFTAR ISI ... iii
BAB I PENDAHULUAN ... 4
1.1 Latar Belakang ... 4
1.2 Rumusan masalah ... 5
1.3 Tujuan ... 5
1.3.1 Tujuan Umum ... 5
1.3.2 Tujuan Khusus ... 5
1.4 Manfaat ... 5
BAB II TINJAUAN TEORI ... 6
2.1 Pengertian Keluarga ... 6
2.2 Tugas dan Fungsi Keluarga ... 6
2.3 Pendidikan Kesehatan ... 7
2.4 Tujuan Pendidikan Kesehatan ... 7
2.5 Prinsip Dasar Pendidikan Kesehatan Keluarga ... 8
2.6 Peran Perawat dalam Pendidikan Kesehatan ... 8
2.7 Tahap- Tahap Pendidikan Kesehatan ... 8
BAB III PENUTUP ... 10
3.1 Kesimpulan ... 10
3.2 Saran ... 10
DAFTAR PUSTAKA ... 11
4 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
Derajat kesehatan masyarakat, menurut Hendrik L. Blum (1974), dipengaruhi oleh empat faktor utama yang saling berinteraksi, yaitu lingkungan, perilaku, keturunan, dan pelayanan kesehatan (Nuryati, 2022). Keluarga, sebagai unit terkecil dalam masyarakat, terdiri dari kepala rumah tangga dan sejumlah anggota yang hidup bersama serta saling bergantung di bawah satu atap (Departemen Kesehatan RI, 1988 dalam Fabanyo, Momot, & Mustamu, 2023).
Keluarga juga dapat didefinisikan sebagai sekelompok orang yang terhubung melalui ikatan pernikahan, keturunan, atau adopsi yang hidup bersama dalam satu rumah tangga (Setiono, 2020 dalam Arisandi & Hayun, 2024). Sebagai tempat pertama bagi seseorang memulai kehidupannya, keluarga memainkan peran penting dalam membentuk perilaku individu di dalam masyarakat.
Keluarga juga memegang tanggung jawab besar terhadap kesehatan anggotanya. Ketika ada anggota keluarga yang sakit, keluarga menjadi garis pertahanan pertama. Tingkat kesehatan keluarga sangat dipengaruhi oleh pengetahuan mereka mengenai tanda dan gejala penyakit, serta kebiasaan dalam menjaga kesehatan. Jika keluarga tidak memiliki kemampuan dan pengetahuan yang memadai untuk mengidentifikasi gejala penyakit, hal ini dapat menyebabkan keterlambatan dalam penanganan. Selain itu, keluarga juga memiliki peran penting dalam merawat anggota yang sakit. Oleh karena itu, sebagai langkah preventif, pendidikan kesehatan dalam keluarga menjadi sangat penting agar keluarga dapat mencapai derajat kesehatan yang optimal dan menjadi keluarga sehat.
Menurut Potter et al. (2020) dalam Pertiwi (2021), keperawatan keluarga adalah layanan kesehatan yang bertujuan untuk membantu anggota keluarga mempertahankan kesehatan mereka secara optimal, bahkan setelah melalui pengalaman sakit. Keperawatan keluarga memberikan layanan kesehatan yang holistik, mulai dari pengkajian, diagnosis, intervensi, implementasi, hingga evaluasi terhadap seluruh anggota keluarga, dengan tujuan meningkatkan kesejahteraan kesehatan secara maksimal. Salah satu tujuan utama keperawatan keluarga adalah mencegah terjadinya penyakit atau masalah kesehatan dalam keluarga.
5
Dengan mempertimbangkan peran penting keluarga dalam menjaga dan mempromosikan kesehatan, serta tantangan yang dihadapi dalam mengenali gejala penyakit dan merawat anggota keluarga yang sakit, pendidikan kesehatan dalam keluarga menjadi sangat krusial. Keperawatan keluarga, yang berfokus pada pemberian layanan kesehatan secara holistik, membantu keluarga meningkatkan pengetahuan dan keterampilan untuk menjaga kesejahteraan anggotanya. Melalui pendidikan kesehatan yang tepat, keluarga dapat berperan lebih aktif dalam pencegahan penyakit, perawatan, serta pemeliharaan kesehatan yang optimal.
Dengan demikian, pendidikan kesehatan dalam konteks keperawatan keluarga tidak hanya meningkatkan kualitas hidup anggota keluarga, tetapi juga berkontribusi pada tercapainya kesehatan masyarakat secara keseluruhan.
1.2 Rumusan masalah
1. Bagaimana peran keluarga dalam menjaga dan meningkatkan kesehatan anggota keluarganya?
2. Bagaimana pendidikan kesehatan dalam keluarga dapat membantu pencegahan penyakit dan deteksi dini gejala penyakit?
1.3 Tujuan
1.3.1 Tujuan Umum
Mengidentifikasi peran keluarga dalam menjaga dan meningkatkan kesehatan anggota keluarganya
1.3.2 Tujuan Khusus
Menganalisis dampak pendidikan kesehatan dalam keluarga terhadap pencegahan penyakit dan deteksi dini gejala penyakit.
1.4 Manfaat
Penulis berharap agar makalah ini mempunyai manfaat sebagai media untuk meningkatkan kemampuan dan pengetahuan bagi penulis sendiri dan sebagai bahan bacaan dan sumber pengetahuan bagi masyarakat, khususnya mahasiswa.
6 BAB II TINJAUAN TEORI 2.1 Pengertian Keluarga
Keluarga dapat didefinisikan sebagai sekelompok orang yang terhubung melalui ikatan pernikahan, keturunan, atau adopsi yang hidup bersama dalam satu rumah tangga (Setiono, 2020 dalam Arisandi & Hayun, 2024). Keluarga adalah sekumpulan orang yang hidup bersama dengan ikatan perkawinan, kelahiran, atau adopsi yang saling berinteraksi dan saling ketergantungan yang berkontribusi terhadap status kesehatan anggota keluarga dan masyarakat (Renteng & Simak, 2021). Dari pengertian tersebut dapat diambil kesimpulan bahwa keluarga didefinisikan sebagai sekelompok orang yang terhubung melalui ikatan pernikahan, keturunan, atau adopsi, hidup bersama dalam satu rumah tangga dan saling berinteraksi serta bergantung satu sama lain, yang berkontribusi terhadap status kesehatan anggota keluarga dan masyarakat.
2.2 Tugas dan Fungsi Keluarga
a. Fungsi Keluarga dalam pemeliharaan kesehatan:
Untuk menjaga kesehatan anggota keluarga dan memastikan mereka tetap produktif. Kemampuan keluarga dalam memberikan perawatan atau menjaga kesehatan secara langsung memengaruhi status kesehatan setiap anggota keluarga (Harnilawati, 2013 dalam Wahyuni, Parliani, & Hayati, 2021).
b. Tugas Keluarga dalam pemeliharan kesehatan, yaitu:
1. Keluarga mampu mengenal masalah kesehatan setiap anggotanya. Keluarga mampu mengenali perubahan yang dialami oleh anggota keluarga sehingga secara tidak langsung akan menjadi perhatian dan tanggung jawab keluarga, maka keluarga akan segera menyadari dan mencatat kapan dan seberapa besar perubahan tersebut
2. Keluarga mampu mengambil keputusan untuk melakukan tindakan yang tepat. Tugas utama keluarga mampu memutuskan dalam menentukan tindakan yang tepat agar masalah kesehatan dapat teratasi. Apabila keluarga memiliki keterbatasan dalam mengatasi masalah maka keluarga meminta bantuan orang lain disekitarnya.
3. Keluarga mampu memberikan keperawatan pada anggota keluarganya yang sakit. Keluarga mampu memberikan pertolongan pertama apabila keluarga memiliki kemampuan dalam merawat anggota keluarga yang sedang sakit
7
atau langsung mambawa ke pelayanan kesehatan terdekat untuk mendapatkan tindakan selanjutnya sehingga masalah terlalu parah.
4. Kelurga mampu mempertahankan suasana dirumah Keluarga mampu mempertahankan suasana di rumah agar dapat memberikan manfaat bagi anggota dalam memelihara dan meningkatkan kesehatannya.
5. Keluarga mampu memanfaatkan fasilitas kesehatan yang ada. Keluarga mampu memanfaatkan fasilitas kesehatan apabila ada anggota keluarga yang sakit (Salamung, 2021).
2.3 Pendidikan Kesehatan
Menurut Suliha (2006), pendidikan kesehatan adalah proses perubahan perilaku yang dirancang secara sistematis untuk membantu individu, kelompok, atau masyarakat menjadi lebih mandiri dalam mencapai hidup sehat (Mulati & Susilowati, 2023). Menurut Nasution (2004), pendidikan kesehatan melibatkan proses pembelajaran yang mengubah individu atau kelompok dari yang awalnya tidak mengetahui atau tidak mampu menangani masalah kesehatan menjadi lebih mandiri. Oleh karena itu, pendidikan kesehatan merupakan upaya untuk meningkatkan pengetahuan, sikap, dan keterampilan individu, kelompok, atau masyarakat agar mereka dapat mencapai kondisi hidup sehat yang optimal (Mulati &
Susilowati, 2023).
Kesimpulan dari pengertian tersebut adalah bahwa pendidikan kesehatan bertujuan untuk memberdayakan individu, kelompok, atau masyarakat melalui proses perubahan perilaku yang terencana, sehingga mereka menjadi lebih mandiri dalam menjaga dan meningkatkan kesehatan. Pendidikan kesehatan berfokus pada peningkatan pengetahuan, sikap, dan keterampilan, agar mampu mengatasi masalah kesehatan secara mandiri dan mencapai hidup sehat yang optimal.
2.4 Tujuan Pendidikan Kesehatan
Tujuan pendidikan kesehatan adalah untuk memperoleh pengetahuan dan pemahaman tentang pentingnya kesehatan dalam mencapai perilaku sehat sehingga kita dapat meningkatkan ekonomi maupun sosial agar masyarakat dapat mengubah perilaku yang tidak sehat menjadi perilaku yang sehat. Menurut Widodo (2014) dalam (Fabanyo &
Anggreini, 2022) Secara khusus, tujuan pendidikan kesehatan dapat diuraikan sebagai berikut:
8
a. Meningkatkan kemampuan memelihara dan meningkatkan derajat kesehatan masyarakat
b. Menjadikan kesehatan sebagai kebutuhan dasar masyarakat
c. Meningkatkan pengembangan dan pemanfaatan sarana dan prasarana kesehatan secara tepat
d. Memperkuat tanggung jawab dan kesadaran masyarakat akan kesehatan e. Memiliki kekuatan untuk mencegah atau memberantas penyebaran penyakit f. Masyarakat memiliki kemauan dan kemampuan untuk mempromosikan
kesehatan, mencegah, menyembuhkan, dan merehabilitasi 2.5 Prinsip Dasar Pendidikan Kesehatan Keluarga
Adapun prinsip-prinsip dasar dalam pendidikan kesehatan keluarga yaitu:
a. Keluarga adalah lingkup terkecil dalam suatu kelompok masyarakat sehingga kita perlu memilih topik pendidikan kesehatan harus lebih spesifik (khusus dan sederhana yang dapat dilakukan oleh keluarga).
b. Keluarga terdiri dari beberapa orang yang saling terikat, sehingga ketika kita memberikan pendidikan kesehatan kepada keluarga, walaupun dalam keluarga hanya terdapat satu anggota keluarga yang sakit, pada saat kita memberikan pendidikan kesehatan akan berpengaruh pada anggota keluarga yag lain.
c. Pendidikan kesehatan yang diberikan harus sesuai dengan nilai, norma dan aturan keluarga.
2.6 Peran Perawat dalam Pendidikan Kesehatan
Peran perawat sebagai edukator/pendidik adalah memberikan pengetahuan, informasi, dan keterampilan kepada pasien, keluarga, dan anggota masyarakat untuk mencegah penyakit dan meningkatkan kesehatan. Pendidikan kesehatan merupakan intervensi keperawatan yang penting, tetapi sulit dan memakan waktu. Pendidikan kesehatan adalah keterampilan keperawatan yang lebih maju yang membutuhkan pelatihan untuk mencapai tujuannya secara efisien dan efektif (Whitehead, 2018) dalam (Fabanyo & Anggreini, 2022).
2.7 Tahap- Tahap Pendidikan Kesehatan
Dalam melaksanakan pendidikan kesehatan harus terstruktur agar tujuan dapat tercapai.
Menurut (Machfoedz & Suryani, 2009) dalam (Salamung, 2021) tahapan pendidikan kesehatan adalah:
9
a. Tahap sensitisasi (pengenalan), yaitu tahap pertama yang memberikan informasi tentang masalah kesehatan, pengetahuan kesehatan, dan fasilitas medis yang ada. Pada tahap ini belum merujuk pada perubahan perilaku.
b. Tahap publisitas, yaitu lanjutan dari tahap pertama fase promosi yang berfokus pada peningkatan pelayanan kesehatan.
c. Tahap edukasi, yaitu bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan, mengubah sikap sesuai yang dinginkan, dan menggunakan metode pembelajaran yang sesuai.
d. Tahap motivasi, yaitu pada tahap ini diharapkan terjadi perubahan perilaku pada masyarakat dan menerapkan apa yang telah di ajarkan
10 BAB III PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Pendidikan kesehatan merupakan satu bentuk intervensi keperawatan yang mandiri untuk membantu klien baik individu, kelompok, maupun masyarakat dalam mengatasi masalah kesehatannya melalui kegiatan pembelajaran, yang didalamnya perawat berperan sebagai perawat pendidik.
Peranan pendidikan kesehatan adalah melakukan intervensi faktor perilaku sehingga perilaku individu kelompok atau masyarakat sesuai dengan nilai nilai kesehatan. Konsep pendidikan kesehatan adalah proses belajar pada individu, kelompok atau masyarakat dari tidak tahu tentang nilai nilai kesehatan menjadi tahu, dari tidak mampu mengatasi masalah kesehatannya sendiri menjadi mampu dan lain sebagainya.
3.2 Saran
Saran yang dapat disampaikan adalah bahwa pendidikan kesehatan itu perlu untuk diterapkan dalam masyarakat indonesia. dengan adanya pendidikan kesehata masyarakat indonesia dapat bertindak sesuai dengan ketentuan dalam kesehatan sehingga dapat mencegah terjadinya penyakit-penyakit yang membahayakan diri sendiri.
Meskipun hasilnya akan terlihat dalam beberapa tahun kedepan, namun pendidikan ini baik adanya untuk membantu masyarakat indonesia terlepas dari serangan penyakit serta terhindar dari tindakan pencegahan yang membahayakan.
11
DAFTAR PUSTAKA
Arisandi, Y., & Hayun, Z. (2024). Buku ajar keperawatan keluarga. NEM.
Fabanyo, R. A., Momot, S. L., & Mustamu, A. C. (2023). Buku ajar keperawatan keluarga (Family nursing care). NEM.
Mulati, T. S., & Susilowati, D. (2023). Pendidikan kesehatan ibu balita: Pengetahuan dan keterampilan ibu tentang perawatan anak umur 2-3 tahun. Sukoharjo: Tahta Media Group.
Nuryati, E., & Epid, M. (2022). FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI DERAJAT KESEHATAN MASYARAKAT. Ilmu Kesehatan Masyarakat, 75.
Rahayu, D. A., Mubin, M. F., & Suerni, T. (2023). Pemberdayaan Caregiver Primer pada ODGJ Pasca Pasung Melalui Penerapan Psikoedukasi Keluarga di DSSJ Banyuroto. JURNAL INOVASI DAN PENGABDIAN MASYARAKAT INDONESIA, 2(3), 32-35. Salamung, N., Pertiwi, M. R., Ifansyah, M. N., Riskika, S., Maurida, N., Suhariyati, S., & Rumbo, H. (2021). Keperawatan Keluarga= Family Nursing.
Salamung, N., Pertiwi, M. R., Ifansyah, M. N., Riskika, S., Maurida, N., Suhariyati, S., ... & Rumbo, H. (2021). Keperawatan Keluarga= Family Nursing.