Kedudukan dan Fungsi Pancasila
Pancasila sebagai Dasar Negara
Merujuk pada kalimat “…negara Indonesia berkedaulatan rakyat berdasarkan…”, disebutkan bahwa dasar negara Indonesia adalah Pancasila. Pancasila sebagai dasar negara mengandung konsekuensi bahwa setiap aspek penyelenggaraan negara harus mengacu dan sesuai dengan nilai-nilai Pancasila.
Pancasila sebagai Pandangan Hidup Bangsa
Artinya Pancasila merupakan nilai-nilai dasar dan luhur bangsa Indonesia yang menjadi rujukan dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. Hal ini menjadi bukti bahwa nilai persatuan dalam sila ketiga Pancasila telah menjadi pandangan hidup bangsa Indonesia sebelum Pancasila lahir.
Pancasila sebagai Sumber dari Segala Sumber Hukum
Kehendak Tuhan Yang Maha Esa seharusnya menjadi rujukan dalam perumusan undang-undang dan peraturan negara berkenaan dengan kehidupan beragama. Kemanusiaan yang adil dan beradab seharusnya menjadi rujukan dalam penggubalan undang-undang dan peraturan yang melindungi martabat dan nilai kemanusiaan yang adil dan beradab.
Pancasila sebagai Kepribadian Bangsa
Kepribadian bangsa Indonesia yang diwarnai oleh sila keempat tercermin dari sikap mengutamakan musyawarah dan mufakat untuk pengambilan keputusan bersama. Kepribadian bangsa Indonesia yang diwarnai oleh sila kelima tercermin dalam sikap mengembangkan sikap adil terhadap orang lain.
Pancasila sebagai Cita-Cita dan Tujuan Bangsa
Bangsa Indonesia merupakan bangsa yang mempunyai cita-cita dan tujuan yang jelas dan mulia, sebagaimana telah disebutkan di atas. Pancasila sebagai kepribadian nasional berarti bangsa Indonesia mempunyai watak, watak dan perilaku yang mencerminkan nilai-nilai Pancasila.
Bentuk dan Kedaulatan Negara
Indonesia sebagai Negara Kesatuan
Bentuk negara kesatuan ini ditegaskan dalam Pasal 1 ayat 1 Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 (UUD NRI 1945) yaitu Negara Indonesia adalah negara kesatuan yang berbentuk republik. Anda juga harus mampu menunjukkan perilaku yang mencerminkan terjaganya keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).
Indonesia sebagai Negara Republik
Menurut Jimly Asshiddiqie, bentuk pemerintahan negara Indonesia dapat dipahami dari Pasal 1 ayat 1 Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 yaitu negara Indonesia adalah negara kesatuan yang berbentuk republik. Indonesia dengan bentuk pemerintahan republik memberikan kesempatan kepada putra-putra terbaik bangsa untuk menjadi pemimpin di negeri ini.
Indonesia sebagai Negara Hukum
Oleh karena itu, jargon yang biasa digunakan dalam bahasa Inggris untuk menyebut asas rule of law adalah 'the rule of law, not of man' (the rule of law, not of man). Sementara itu, Jimly Asshiddiqie menambahkan, dalam konteks Indonesia sebagai negara hukum yang berdasarkan Pancasila, tidak lepas dari prinsip Ketuhanan Yang Maha Esa yang merupakan sila pertama dan utama Pancasila.
Indonesia sebagai Negara yang Berkedaulatan Rakyat
Kedaulatan rakyat berdasarkan Pancasila mempunyai dua prinsip utama, yaitu prinsip demokrasi dan prinsip permusyawaratan. Artinya kedaulatan rakyat di sini berlandaskan Pancasila dan dilaksanakan menurut peraturan perundang-undangan.
Tata Negara dan Pemerintahan
Lembaga Penyelenggara Negara
Jika di sekolah hanya terdapat lembaga eksekutif dan legislatif, maka dalam konteks negara terdapat lembaga tambahan yaitu lembaga yudikatif. Menurut Mahfud MD, salah satu kelemahan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 (UUD NRI 1945) sebelum amandemen adalah tidak adanya mekanisme checks and balances. Salah satu pembahasan perubahan UUD NRI Tahun 1945 salah satunya adalah mengenai pembagian kekuasaan antara eksekutif, legislatif, dan yudikatif, dengan prinsip checks and balances.
Namun ketiga lembaga negara tersebut tidak terpisah, melainkan saling berhubungan dan menjalankan prinsip checks and balances (saling mengawasi dan menyeimbangkan). Peradilan adalah lembaga negara yang mengadili pelanggaran hukum dalam mengatur negara. Kegiatan siswa di sekolah tidak akan berjalan dengan baik dan mencapai tujuan tanpa sinergi dari OSIS dan MPK.
Oleh karena itu, pembelajaran penting dari materi ini adalah lembaga legislatif, eksekutif, dan yudikatif harus bekerja dalam kerangka yang sinergis.
Sistem Pemerintahan
Untuk melestarikan budaya bangsa tentunya harus mengenal terlebih dahulu budaya-budaya bangsa yang berbeda-beda. Aset budaya yang berbeda-beda dari suku-suku tersebut membentuk satu aset budaya nasional sebagai identitas bangsa Indonesia. Kebudayaan nasional merupakan jati diri dan jati diri bangsa yang terbentuk dari nilai-nilai luhur bangsa Indonesia.
Nah, untuk lebih memahami pentingnya budaya bangsa sebagai jati diri bangsa, Anda bisa menyaksikan link video berikut ini. Jika Anda Menteri Pariwisata, apa yang Anda rencanakan dan programkan untuk memajukan kebudayaan nasional?
Pemerintahan Daerah Provinsi, Kabupaten, dan Kota
Pemerintahan Daerah Istimewa
Mempelajari berbagai budaya bangsa merupakan langkah awal untuk menumbuhkembangkan rasa cinta terhadap budaya bangsa. Oleh karena itu, sebagai generasi muda dituntut untuk mampu mengekspresikan dan memajukan budaya bangsa di kancah global. Upaya pelestarian kebudayaan nasional dapat dilakukan dengan cara mempelajari kebudayaan nasional, mengasosiasikan dan memajukan kebudayaan nasional, serta melakukan adaptasi terhadap budaya lokal.
Solusi apa yang Anda tawarkan agar budaya nasional lebih digemari oleh siswa dan anak perempuan di sekolah? Banyak budaya nasional dan kearifan lokal yang terancam punah, seperti Gambang Semarangan, Terebang Gede dan Nataki.
Kebangkitan Nasional dan Sumpah Pemuda
Sejarah Lahirnya Kebangkitan Nasional dan
Dalam waktu singkat dan bersamaan dengan lahirnya organisasi pergerakan, lahir pula organisasi kepemudaan. Pada kongres pemuda pertama, muncul gagasan agar organisasi kepemudaan melakukan merger (melebur menjadi satu organisasi). Tentu saja tidak mudah untuk menyatukan berbagai organisasi pemuda dalam satu visi, persepsi, dan arah perjuangan Indonesia merdeka.
Hingga akhirnya, berdasarkan kesamaan pandangan sebangsa, sebangsa dan sebangsa, para pemuda sepakat mendeklarasikan Janji Pemuda sebagai komitmen perjuangan bersama. Setelah Janji Pemuda dikumandangkan, kesadaran rekan-rekan kita bahwa mereka harus bersatu melawan penjajah Belanda semakin kuat. Terwujudnya persatuan bangsa Indonesia yang dilambangkan dengan Janji Pemuda merupakan anugerah dari Tuhan Yang Maha Esa.
Semangat keagamaan ini semakin mendorong belia untuk mewujudkan perpaduan nasional sehingga lahirnya Janji Pemuda.
Nilai-Nilai Luhur dalam Sumpah Pemuda
Saat itu, generasi muda terhimpun dalam organisasi kepemudaan yang berbeda-beda tergantung latar belakang daerahnya masing-masing. Cinta tanah air dan bangsa menjadi nilai-nilai yang mendorong generasi muda untuk bergerak dan memperjuangkan kemerdekaan Indonesia. Nilai cinta tanah air dan bangsa membuat generasi muda saat itu tidak hanya memikirkan daerahnya masing-masing.
Nilai cinta tanah air dan bangsa membuat generasi muda tak bisa tidur nyenyak hingga menyaksikan kemerdekaan Indonesia. Ibarat sebuah keluarga bersaudara sedang berbincang, begitulah gambaran anak muda yang menghadiri Kongres Pemuda Kedua. Meski Kongres Pemuda Pertama dua tahun sebelumnya tidak membuahkan hasil, namun para pemuda saat itu tidak menyerah.
Para pemuda peserta Kongres Pemuda ke-2 menyadari bahwa Kongres tidak akan mampu mencapai tujuan jika tidak ada semangat gotong royong dan kolaborasi.
Sumpah Pemuda dan Kontribusi di Era Reformasi
Tentu saja, tidak bijak jika upaya pelestarian dan pemajuan kebudayaan nasional diserahkan sepenuhnya kepada pemerintah. Sebagai warga negara yang mewarisi budaya bangsa yang berbeda, kita sebagai masyarakat juga harus berperan. Di sisi nasional, pemerintah harus rutin dan aktif mendaftarkan hak paten budaya nasional Indonesia ke UNESCO.
Ketika bangsa Indonesia aktif mempromosikan budaya nasional di kancah global, maka budaya nasional akan semakin dikenal dunia internasional. Apakah mahasiswa ini harus membatalkan program pertukaran budaya dan mengenal terlebih dahulu budaya nasional atau seperti apa?
Jati Diri Bangsa dan Budaya Nasional
Budaya Nasional sebagai Identitas dan Jati Diri Bangsa
Kebudayaan merupakan cerminan nilai-nilai yang dianut oleh suatu komunitas atau masyarakat, baik dalam skala lokal, regional, maupun nasional. Misalnya pada masyarakat Minangkabau, terdapat seni pertunjukan tradisional bernama Randai yang sarat akan filosofi, etika, dan hikmah hidup Minang. Di masyarakat Serang-Banten terdapat seni pertunjukan Terebang Gede yang sarat akan nilai-nilai spiritual dan sosial.
Kebudayaan Indonesia atau kebudayaan nasional yang terbentuk dari nilai-nilai yang tumbuh dalam masyarakat Indonesia, itulah yang membentuk jati diri dan jati diri bangsa Indonesia. Maka nilai-nilai luhur yang hidup dalam masyarakat Indonesia membentuk budaya lokal yang kemudian mengkristal menjadi budaya nasional. Oleh karena itu, sebagai generasi muda bangsa ini harus menunjukkan sikap bersyukur karena masyarakat Indonesia memiliki budaya yang berlandaskan nilai-nilai luhur.
Sehingga perlu mampu menerjemahkan nilai-nilai keagamaan dan sosial yang terdapat dalam budaya masyarakat Indonesia ke dalam kehidupan sehari-hari.
Pelestarian dan Pemajuan Budaya Nasional
Ayat 1; Negara memajukan kebudayaan kebangsaan Indonesia di tengah-tengah peradaban dunia dengan menjamin kebebasan masyarakat dalam memelihara dan mengembangkan nilai-nilai budayanya. Jika pemuliharaan bermakna penjagaan dan perlindungan, pembangunan bermakna berusaha supaya budaya kebangsaan terus berkembang. Ayat 2; Kebudayaan Nasional Indonesia adalah keseluruhan proses dan hasil interaksi antara budaya yang hidup dan berkembang di Indonesia.
Jika memungkinkan untuk memasak atau membeli makanan tersebut, maka masing-masing kelompok dapat bertukar dan mencicipi makanan khas daerahnya masing-masing. Mengadaptasi budaya lokal dengan unsur-unsur baru dapat menjadi salah satu upaya alternatif dalam melestarikan dan memajukan budaya lokal. Dengan beradaptasi dengan unsur-unsur baru, diharapkan generasi muda tertarik mempelajari dan melestarikan budaya lokal.
Adaptasi budaya lokal harus dilakukan oleh aktivis yang ahli dan benar-benar memahami filosofi budaya lokal.
Budaya Nasional sebagai Alat Pemersatu Bangsa
Tantangan Budaya Nasional di Era Globalisasi
Literasi Digital dalam Kebinekaan Bangsa
Merawat Kebinekaan Bangsa melalui Literasi Digital
Pengguna internet di Indonesia termasuk dalam sepuluh besar dunia, baik dari segi jumlah pengguna maupun rata-rata waktu penggunaan Internet per hari. Masih menurut data survei yang sama, rata-rata pengguna internet di Indonesia menjelajahi dunia maya 7 jam 59 menit per hari. Pemberian pendidikan literasi digital dapat dilakukan dengan dua cara, yaitu melalui pendekatan formal di sekolah dan pendekatan nonformal di masyarakat.
Anda dapat membaca berbagai berita dari berbagai sumber internet, lalu menganalisis dan membedakan berita palsu dan berita valid. Berita palsu biasanya menggunakan foto-foto yang telah diedit untuk menyampaikan efek dramatis, kemarahan, dan emosi lain yang ingin dicapai oleh pembuat berita. Dengan demikian, Anda telah memberikan kontribusi nyata dalam mewujudkan masyarakat Indonesia yang melek digital.
Melakukan analisis dan menjelaskan mengapa suatu berita masuk dalam kategori berita valid, sedangkan berita lainnya masuk dalam kategori berita palsu (hoax).
Etika Berinternet (Netiket)
Dengan memiliki keterampilan digital, masyarakat mampu memilah dan memilih informasi dari dunia maya yang berguna dan produktif bagi mereka. Kegaduhan dan keributan di dunia maya, jika sering terjadi, juga berpotensi merusak kerukunan umat beragama dan bernegara. Jadi, sebagai generasi milenial, Anda harus turut serta menciptakan dunia maya yang berdaya dan produktif.
Jika bermanfaat, pikirkan juga apakah akan menyinggung perasaan orang lain atau bahkan suatu komunitas, suku, atau kelompok. Ajaklah teman-temanmu di sekolah untuk juga menggunakan netiket saat berselancar di Internet. Padahal, penerapan etika internet merupakan perintah agama dan wujud keimanan kepada Tuhan Yang Maha Esa.
Dunia maya dipenuhi dengan konten-konten bermanfaat dan narasi-narasi keren dalam bingkai saling menghormati dan menghargai.
Literasi Digital untuk Kemajuan Bangsa