• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENDIDIKAN YANG BERPIHAK PADA MURID

N/A
N/A
Gading Ecoprint

Academic year: 2024

Membagikan "PENDIDIKAN YANG BERPIHAK PADA MURID"

Copied!
15
0
0

Teks penuh

(1)

PENDIDIKAN YANG

BERPIHAK PADA MURID

Sebuah Perwujudan Pemikiran Ki Hajar Dewantara sesuai dengan Konteks Diri Murid dan Sosial Budaya di daerah asal

Setiya Rina Endah Susilaningsih CGP Angk. 9 Kab. Pacitan

(2)

Mengenal Dasar- Dasar Pemikiran

Ki Hajar Dewantara

Konsep Pendidikan Ki Hadjar Dewantara berfokus pada :

Bagaimana menjadi manusia merdeka?

(3)

Apa itu Pembelajar Merdeka?

“Pembelajar Merdeka” adalah pembelajar

yang dapat menginternalisasi semboyan “Ing Ngarso Sung Tulodo, Ing Madya Mangun

Karsa, Tut Wuri Handayani”.

(4)

Asas Pendidikan Ki Hadjar Dewantara

Pendidikan adalah tempat persemaian benih-benih kebudayaan dalam

masyarakat. KHD memiliki keyakinan bahwa untuk menciptakan manusia Indonesia yang beradab maka pendidikan menjadi salah satu kunci utama untuk mencapainya. Pendidikan dapat menjadi ruang berlatih dan bertumbuhnya nilai-nilai kemanusiaan yang dapat diteruskan atau diwariskan。

Pengajaran merupakan proses Pendidikan dalam memberi ilmu atau berfaedah untuk kecakapan hidup anak secara lahir dan batin.

Sedangkan

Pendidikan(opvoeding) memberi tuntunan terhadap segala

kekuatan kodrat yang dimiliki anak agar ia mampu mencapai keselamatan dan kebahagiaan yang setinggi-tingginya baik

sebagai seorang manusia maupun sebagai anggota masyarakat.

(5)

Dasar Dasar Pendidikan yang Menuntun

KHD menjelaskan bahwa tujuan

pendidikan yaitu: menuntun segala kodrat yang ada pada anak-anak, agar mereka dapat mencapai keselamatan dan

kebahagiaan yang setinggi-tingginya baik sebagai manusia maupun sebagai anggota masyarakat.

(6)

Dalam menuntun laku dan pertumbuhan kodrat anak, KHD mengibaratkan peran pendidik seperti seorang petani atau tukang kebun. Anak-anak itu seperti biji tumbuhan yang disemai dan ditanam oleh pak tani atau pak tukang kebun di lahan yang telah disediakan

(7)

Dalam proses “menuntun”, anak diberi kebebasan namun pendidik sebagai

‘pamong’ dalam memberi tuntunan dan arahan agar anak tidak kehilangan arah dan membahayakan dirinya. Seorang

‘pamong’ dapat memberikan ‘tuntunan’

agar anak dapat menemukan

kemerdekaannya dalam belajar.

(8)

Kodrat Alam dan Kodrat Zaman

Kodrat Zaman

kodrat zaman

berkaitan dengan

“isi” dan “irama”

Kodrat Alam

Kodrat alam berkaitan dengan “sifat” dan

“bentuk” lingkungan di mana anak berada

(9)

Kekuatan Sosio Kultural

Kekuatan sosio-kultural menjadi proses ‘menebalkan’

kekuatan kodrat anak yang masih samar-samar.

Pendidikan bertujuan untuk menuntun

(memfasilitasi/membantu) anak untuk menebalkan garis samar-samar agar dapat memperbaiki laku-nya untuk menjadi manusia seutuhnya. Jadi anak bukan kertas kosong yang bisa digambar sesuai keinginan orang dewasa.

(10)

Dalam Cipta; dapat mengenali, memahami dan menyimpulkan budaya lokal daerahnya, Dalam Rasa; perubahan hati terhadap budaya yang dilakukan atau dilihatnya, Dalam Karsa; Kehendak, kemauan /dorongan alami dari dalam diri untuk melakukannya

Cipta, Rasa dan Karsa

dalam Pemikiran KHD

(11)

Budi Pekerti

Cipta, Rasa dan Karsa melahirkan Budi Pekerti

Budi Pekerti menurut KHD merupakan perpaduan antara gerak pikiran, perasaan dan kehendak atau

kemauan sehingga menimbulkan tenaga (Keselarasan (keseimbangan) hidup antara cipta, rasa, karsa dan karya).

(12)

Pentingnya Budi Pekerti di Sekolah

Murid membutuhkan tuntunan yang dapat menumbuhkan budi

pekerti yang baik dalam kehidupannya. Melatih peserta didik untuk memiliki kesadaran diri yang utuh untuk menjadi dirinya

(kemerdekaan diri) dan kemerdekaan orang lain. Selain itu dapat membentuk kepribadian, karakter, watak dan akhlak yang baik serta terpuji.

(13)

Bagaimana Budi Pekerti

dikontekstualkan di sekolah?

1. Melalui kegiatan Pembelajaran 2. Melalui Pembiasaan

3. Melalui Tata Tertib Sekolah

4. Melalui Kegiatan Ekstrakurikuler

(14)

Sabtu Santun

pembelajaran berbahasa jawa

Permisi/nuwun sewu: lewat depan guru, masuk kantor

guru, kelas lain

Salim

menyambut kehadiran guru

Kotak dosa;

denda berbicara kotor/saru

Beberapa Contoh Penerapan Budi Pekerti Sesuai Konteks Sosio Kultural Jawa yang Dapat Diterapkan di Sekolah

(15)

Terima Kasih

Ing ngarsa sung tuladha, Ing madya mangun karsa,

Tut wuri handayani (Ki Hajar Dewantara}

Referensi

Dokumen terkait

Pada kenyataannya tidak semua individu atau anak didik dapat mencapai kesuksesan dan kebahagiaan yang diimpikannya.Untuk mengantisipasi kegagalan tersebut pendidikan

Berdasarkan kondisi yang dimiliki oleh anak berbakat yang sarat dengan kekuatan-kekuatan luar bisa baik dalam segi intelegensi maupun analisisnya terhadap berbagai

Naskah Nazam Azkiya adalah syair tasawuf dalam bahasa Arab tentang pensucian diri, yang isinya adalah berupan tuntunan untuk mencapai kebahagiaan, pendidikan akhlak

• Terdapat dua fungsi utama akar: a Memberi sokongan dan kekuatan serta mengukuhkan kedudukan tumbuhan pada tanah b Menyerap air dan garam mineral dari tanah dan mengangkutnya

Dewan Komisaris memberikan penghargaan yang setinggi-tingginya kepada Direksi dan seluruh staf Danamon dan entitas anak atas kontribusi dan upaya mereka dalam mencapai hasil di

Dasar Dasar Pendidikan yang Menuntun KHD menjelaskan bahwa tujuan pendidikan yaitu: menuntun segala kodrat yang ada pada anak-anak, agar mereka dapat mencapai keselamatan dan

Menurtu Ki Hajar Dewantara tujuan dari dilakukannya proses pendidikan adalah untuk “menuntun segala kekuatan kodrat yang ada pada anak-anak itu, agar mereka sebagai manusia dan anggota

Peran seorang guru adalah menuntun tumbuh kembang potensi segala kodrat yang dimiliki oleh murid sehingga dapat mempersiapkan dirinya untuk mewujudkan keselamatan dan kebahagiaan