Wali baru dari hakim dapat bertindak sebagai wali nikah jika wali nasab tidak ada, tidak dapat dihadirkan, tidak diketahui atau tidak dapat dilihat, adhal atau tidak memihak. Khusus untuk wali adhal atau wali yang tidak disukai, wali hakim dapat bertindak sebagai wali yang sah hanya setelah adanya putusan pengadilan agama. Namun yang terjadi di Desa Depokrejo, Kecamatan Trimurjo, Kabupaten Lampung Tengah, wali hakim bertindak sebagai wali sah tanpa ada penetapan dari pengadilan agama.
Dalam penelitian ini peneliti ingin mengkaji pandangan warga Desa Depokrejo Kecamatan Trimurjo Kabupaten Lampung Tengah tentang pernikahan dengan wali hakim. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pandangan masyarakat terhadap pernikahan dengan wali hakim yang terjadi di Desa Depokrejo Kecamatan Trimurjo Kabupaten Lampung Tengah. Kesimpulan dari pandangan masyarakat tentang perkawinan dengan wali hakim adalah seharusnya wali hakim diambil dari proses pengambilan keputusan di Pengadilan Agama.
9 Abdurrahman, Kompilasi Hukum Islam, (Jakarta: Akamedia Pressindo, 2010), hal 1) Wali baru dari hakim dapat bertindak sebagai wali nikah jika wali keluarga tidak ada atau tidak memungkinkan untuk menunjukkan atau tempat tinggalnya tidak diketahui atau ghaib atau adhal atau segan. Wali hakim adalah kepala kantor urusan agama yang ditunjuk oleh menteri agama untuk bertindak sebagai wali nikah bagi calon mempelai yang tidak memiliki wali. Berdasarkan latar belakang tersebut, maka tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pandangan masyarakat terhadap pernikahan dengan wali hakim di Desa Depokrejo Kecamatan Trimurjo Kabupaten Lampung Tengah dalam kaitannya dengan hukum Islam.
Sedangkan penelitian yang akan saya lakukan adalah membahas tentang pandangan masyarakat di Desa Depokrejo tentang perkawinan yang menggunakan wali hakim. 14 Inggit Fitriani, Pernikahan dengan Hakim Wali Dalam Perspektif Hukum Islam (Studi di Desa Tanjung Tirto, Kecamatan Way Bungur, Kabupaten Lampung Timur), Skripsi, (STAIN Jurai Siwo Metro, 2013). Dalam hal ini yang menjadi fokus peneliti adalah pandangan masyarakat Desa Depokrejo Kecamatan Trimurjo Kabupaten Lampung Tengah terhadap perkawinan yang menggunakan wali keraton.
Wali hakim adalah kepala kantor urusan agama yang ditunjuk oleh menteri agama untuk bertindak sebagai wali nikah bagi calon mempelai yang tidak memiliki wali. Dalam hal ini tujuan kajian penelitian ini adalah pandangan masyarakat terhadap pernikahan dengan wali hakim dalam kaitannya dengan hukum Islam yang terjadi di Desa Depokrejo Kecamatan Trimurjo Kabupaten Lampung Tengah. Dalam penelitian ini, peneliti ingin mendeskripsikan atau menjelaskan pandangan masyarakat tentang perkawinan dengan wali hakim dalam kaitannya dengan hukum Islam (Studi Kasus Depok, Kecamatan Trimurjo, Kabupaten Lampung Tengah).
Pandangan masyarakat tentang pernikahan dengan hakim wali di Desa Depokrejo Kecamatan Trimurjo Kabupaten Lampung Tengah. Bahwa wali hakim tidak berhak dan berwenang bertindak sebagai wali perkawinan tanpa adanya putusan pengadilan agama. Perkawinan dengan hakim wali dalam perspektif hukum Islam (Studi di Desa Tanjung Tirto, Kecamatan Way Bungur, Kabupaten Lampung Timur.
PENDAHULUAN
Latar Belakang Masalah
Pertanyaan Penelitian
Tujuan dan Manfaat
- Tujuan Penelitian
- Manfaat Penelitian
Penelitian Relevan
Pernikahan
- Pengertian Pernikahan
- Hukum Pernikahan
- Tujuan Pernikahan
Wali
- Pengertian Wali
- Macam-macam Wali
- Orang-orang yang Berhak Menjadi Wali
- Syarat-syarat Menjadi Wali
Wali Hakim
- Pengertian Wali Hakim
- Dasar Hukum Wali Hakim
- Sebab-sebab Menikah dengan Wali Hakim
- Orang-orang yang Berhak Menjadi Wali Hakim
METODOLOGI PENELITIAN
Jenis dan Sifat Penelitian
- Jenis Penelitian
- Sifat Penelitian
Penelitian lapangan adalah penelitian yang dilakukan di lapangan atau lokasi penelitian, suatu tempat yang dipilih sebagai tempat untuk menyelidiki fenomena-fenomena objektif yang terjadi di tempat tersebut 54 Penelitian lapangan adalah suatu metode untuk menemukan secara khusus dan kenyataan yang terjadi di masyarakat. Dari keterangan tersebut dapat dipahami bahwa penelitian deskriptif kualitatif adalah mendeskripsikan atau menggambarkan keadaan atau peristiwa yang sedang diteliti secara sistematis, faktual dan akurat melalui informasi yang diperoleh di lapangan dan menyimpulkannya.
Sumber Data
- Sumber Data Primer
- Sumber Data Sekunder
Dalam purposive sampling, penentuan subjek didasarkan pada karakteristik atau karakteristik tertentu dari populasi yang telah diketahui sebelumnya 58. Dalam penelitian ini yang menjadi populasi adalah seluruh masyarakat desa Depokrejo, dimana populasi itu sendiri adalah seluruh subjek penelitian.59 Sedangkan, sampelnya adalah tokoh masyarakat, tokoh agama dan juga pelaku yang menikahkan anaknya dengan wali hakim, dimana sampelnya adalah sebagian atau wakil dari populasi yang diteliti 60 Pengambilan sampel dilakukan oleh peneliti di masyarakat berdasarkan banyaknya orang dengan menggunakan dimiliki wali hakim. Oleh karena itu, sumber data primer adalah tokoh masyarakat, tokoh agama dan juga pelaku yang menikahkan anaknya dengan wali hakim di Desa Depokrejo Kecamatan Trimurjo Kabupaten Lampung Tengah.
Berdasarkan pemahaman tersebut maka sumber data sekunder dalam penelitian ini adalah buku-buku tentang perkawinan, Al-Qur'an dan arsip Kantor Urusan Agama (KUA) Kecamatan Trimurjo yang mendukung penelitian ini.
Teknik Pengumpulan Data
- Wawancara
- Dokumentasi
Percakapan tersebut dilakukan oleh dua pihak, yaitu pewawancara (interviewer) yang mengajukan pertanyaan dan yang diwawancarai (interviewee) yang menjawab pertanyaan tersebut. Wawancara bebas adalah proses wawancara dimana pewawancara tidak dengan sengaja mengarahkan tanya jawab pada pokok permasalahan yang menjadi fokus penelitian dan pewawancara (orang yang diwawancarai). Pewawancara hanya membuat pokok permasalahan yang akan diteliti, kemudian proses wawancara berlangsung sesuai dengan situasi pewawancara.
Peneliti menggunakan wawancara bebas terbimbing, metode ini lebih efektif dibandingkan dengan metode wawancara lainnya karena peneliti dapat dengan leluasa mewawancarai narasumber, namun mengarah pada pokok permasalahan yang akan diteliti, sehingga proses wawancara tidak kaku dan tetap mengacu pada permasalahan yang diteliti. Narasumber dalam penelitian ini adalah tokoh masyarakat, tokoh agama, dan juga pelaku yang menikahkan anaknya dengan wali hakim. Sebagian besar catatan yang tersedia dalam bentuk surat, buku harian, memorabilia, laporan, artefak, dan foto.
Sifat utama dari data ini tidak terbatas pada ruang dan waktu sehingga memberikan kesempatan kepada peneliti untuk menemukan hal-hal yang terjadi di masa lalu. disimpan.
Teknik Analisa Data
Mayoritas masyarakat Desa Depokrejo beragama Islam, namun tidak banyak masyarakat yang mengetahui wali hakim dalam perkawinan. Yang terjadi di Desa Depokrejo Kecamatan Trimurjo Kabupaten Lampung Tengah adalah wali hakim bertindak sebagai wali nikah bagi perempuan yang telah putus silsilah dengan walinya karena perempuan tersebut mualaf dan keluarganya masih menganut agamanya yaitu agama Hindu. , digantung. . Dalam hal ini wali perempuan tersebut tidak memiliki wali keturunan yang sah, sehingga perempuan tersebut dinikahkan dengan bantuan wali hakim, tetapi tanpa penetapan Pengadilan Agama.
Dalam konstitusi hukum Islam, wali pengadilan adalah wali nikah yang ditunjuk oleh Menteri Agama atau pejabat yang ditunjuk olehnya, yang berhak dan berwenang bertindak sebagai wali nikah.85 Dalam Ordonansi Menteri Agama Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 30 Tahun 2005 menyebutkan bahwa wali hakim adalah Kepala Camat yang ditunjuk oleh Menteri Agama untuk bertindak sebagai wali nikah bagi calon mempelai yang tidak memiliki wali. Menurut Pak Usman, syarat menikah dengan wali hakim adalah jika wali garis tidak ada, mangkir, tidak tahu tinggal dimana, dan adhal.87 Menurut Pak Yunizar, khusus untuk wali adhal , harus ada putusan pengadilan agama.88 Putusan pengadilan agama berfungsi untuk membuktikan loyalitas orang tua terhadap perkawinan anak perempuannya. Menurut Pak Heri, syarat menikah dengan wali sah adalah jika wali keluarga sudah habis, tidak diketahui keberadaannya dan enggan.89 Menurut Pak Bambang dan Pak Nur, syarat nikah dengan wali sah adalah jika tidak ada wali keluarga.
Berdasarkan hasil wawancara dengan masyarakat Depokrejo Kecamatan Trimurjo Kabupaten Lampung Tengah mengenai pandangan masyarakat tentang menikah dengan wali hakim sebagaimana telah disinggung sebelumnya bahwa pandangan masyarakat tentang makna wali hakim dapat dilihat dari pandangan masyarakat terhadap wali hakim. masyarakat yang sesuai dengan Kompilasi Hukum Islam dan Peraturan Menteri Agama Republik Indonesia Nomor 30 Tahun 2005. Dalam Kompilasi Hukum Islam, wali hakim adalah wali matrimonial yang ditunjuk oleh Menteri Agama atau pejabat yang ditunjuk olehnya, yang diberi hak dan kewenangan untuk bertindak sebagai wali matrimonial dan dalam Peraturan Menteri Agama Republik Indonesia Nomor 30 Tahun 2005 dinyatakan bahwa wali hakim adalah Kepala Kantor Urusan Agama yang ditunjuk oleh Menteri Agama untuk bertindak sebagai wali nikah bagi calon mempelai yang tidak memiliki wali. Sedangkan mengenai syarat menikah dengan wali hakim, ada orang yang hanya mengetahui bahwa syarat menikah dengan wali hakim adalah jika wali sudah habis, tidak diketahui tempat tinggalnya dan enggan, tetapi ada juga orang yang hanya mengetahui bahwa mereka menikah dengan wali, yaitu jika tidak ada garis keturunan wali.
Tidak dipungkiri juga ada orang yang sudah mengetahui syarat-syarat menikah dengan wali hakim yaitu wali nasab tidak ada, dia mangkir, dia tidak tahu dimana dia tinggal, adhal dan khusus untuk adhal, harus ada putusan pengadilan agama bahwa keadhalan orang tua terhadap perkawinan anak perempuan itu terbukti, tetapi . Banyak masyarakat di Desa Depokrejo, Kecamatan Trimurjo, Kabupaten Lampung Tengah banyak yang tidak mengetahui bahwa keberadaan wali nasab memerlukan putusan dari pengadilan agama. Mengenai pandangan masyarakat tentang perkawinan dengan wali hakim seperti yang diungkapkan oleh masyarakat yang mengatakan bahwa perkawinan dengan wali hakim sah dan boleh, sepanjang tidak bertentangan dengan ketentuan atau hukum yang berlaku. Seperti yang diungkapkan oleh Bpk. Ahmad Yatim, Bpk. Yunizar, Bpk. Tukiman, menikah dengan wali hakim adalah haram hukumnya jika melanggar aturan yang ada.
Perkawinan dengan menggunakan wali hakim sebagaimana yang terjadi di Depokrejo Kecamatan Trimurjo Kabupaten Lampung Tengah tidak sesuai dengan ketentuan yang ada karena wali hakim tidak berhak dan berwenang bertindak sebagai wali nikah tanpa ada putusan pengadilan agama. . Pandangan masyarakat Depokrekrejo Kecamatan Trimurjo Kabupaten Lampung Tengah mengenai perkawinan dengan menggunakan wali hakim yang terjadi adalah tidak sesuai dengan aturan yang ada, baik menurut Kompilasi Hukum Islam pasal 23 maupun Peraturan Menteri Agama. Agama Republik Indonesia Nomor 30 Tahun 2005 pasal 2. Diusulkan kepada KUA untuk melakukan sosialisasi kepada masyarakat di Desa Depokrejo Kecamatan Trimurjo Kabupaten Lampung Tengah mengenai perkawinan khususnya tentang wali hakim.
Kedudukan wali hakim dalam pelaksanaan akad nikah menurut Peraturan Menteri Agama No. 2 Tahun 1987 tentang wali hakim.
HASIL DAN PEMBAHASAN
Sejarah Terbentuknya Desa Depokrejo Kecamatan Trimurjo
Pandangan Masyarakat Desa Depokrejo Kecamatan Trimurjo
PENUTUP
Kesimpulan
Saran
- Data Kepala Desa Depokrejo dari Beberapa Periode
- Data Aparat Desa Depokrejo Tahun 2017
- Jumlah Penduduk Berdasarkan Mata Pencaharian
- Jumlah Penduduk di Desa Depok Rejo Berdasarkan Agama
- Jumlah Penduduk Berdasarkan Tingkat Pendidikan
Disarankan kepada masyarakat untuk mempelajari lebih dalam tentang hal-hal dalam pernikahan untuk mengembangkan dan meningkatkan kualitas kehidupan masyarakat.
