LAPORAN PRAKTIKUM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN PERMUKIMAN
Oleh : Andi Nurul Qalbi Ratu Attayyah Nur Qhalbi Putri Zahra Salsabila Nurqhafifah Zalsyahdiyah
Kelompok 4 (KOTA MAKASSAR BAGIAN TIMUR)
Dosen Pengampu MK : Ar. Sriany Ersina, S.T., M.T., IAI
Teknik Arsitektur Fakultas Sains & Teknologi Universitas Islam Negeri Alauddin Makassar
Tahun Ajaran 2024/2025
KATAPENGANTAR
Dengan menyebut nama Allah Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang, puji syukur saya panjatkan kehadirat Allah SWT, yang telah melimpahkan rahmat, taufik, dan hidayah-Nya sehingga saya dapat menyelesaikan penyusunan Laporan Praktikum Lapangan mata kuliah Perencanaan dan Perancangan Permukian dengan judul “Peneletian Survey” tepat pada waktunya.
Pada kesempatan ini saya mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada dosen mata kuliah Perencanaan dan Perancangan Permukiman yang telah memberikan tugas terhadap saya.
Saya juga ingin mengucapkan terima kasih kepada pihak-pihak yang turut membantu dalam pembuatan laporan ini.
Saya jauh dari sempurna dan ini merupakan langkah yang baik dari studi yang sesungguhnya. Oleh karena itu, keterbatasan waktu dan kemampuan saya, maka kritik dan saran yang membangun senantiasa saya harapkan semoga laporan ini dapat berguna bagi saya dan pihak lain yang membacanya.
Samata, 17 November 2024
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ... i
DAFTAR ISI ... ii
BAB I PENDAHULUAN ... 1
A. Latar Belakang ... 1
B. Tujuan Praktikum ... 1
BAB II METODE PRAKTIKUM ... 2
A. Lokasi ... 2
B. Waktu Pelaksanaan... 2
C. Alat dan Bahan ... 3
D. Metode Pengumpulan Data ... 3
BAB III HASIL DAN PEMBAHASAN ... 4
A. Deskripsi Area... 4
B. Analisis Data ... 5
BAB IV KESIMPULAN DAN REKOMENDASI ... 19
A. KESIMPULAN ... 19
B. REKOMENDASI ... 19
BAB V DAFTAR PUSTAKA ... 20
BAB VI LAMPIRAN ... 21
1 BAB I
PENDAHULUAN A. Latar Belakang
Kecamatan Panakkukang, yang terletak di Kota Makassar, adalah salah satu wilayah yang memiliki peran strategis dalam perkembangan kota. Dengan melakukan studi lapangan yang terarah, pemerintah dan pemangku kepentingan dapat membuat kebijakan yang lebih efektif untuk menjadikan Panakkukang sebagai kawasan urban yang nyaman, efisien, dan berkelanjutan.
Studi lapangan menjadi esensial untuk memahami kondisi nyata di lapangan, termasuk interaksi antara masyarakat, infrastruktur, dan lingkungan. Kecamatan Panakkukang memiliki variasi topografi, jaringan jalan, dan tata guna lahan yang memengaruhi pola permukiman. Sebagai salah satu kecamatan dengan kepadatan tinggi di Makassar.
Oleh karena itu, studi lapangan ini yang terfokus pada perencanaan dan perancangan permukiman ini menjadi dasar untuk menghasilkan lingkungan permukiman yang layak huni, inklusif, dan mendukung kehidupan masyarakat secara berkelanjutan.
B. Tujuan Praktikum
Tujuan dilakukannya survei lapangan di Kecamtan Panakkukang, Kota Makassar untuk mengindentifikasi dan menganalisis kondisi fisik wilayah tersebut sesuai. Pengamatan dalam studi lapangan bertujuan untuk mengumpulkan data dan informasi faktual guna mendukung perencanaan dan perancangan permukiman yang efektif.
2 BAB II
METODE PRAKTIKUM A. Lokasi
Kecamatan Tallo, Makassar, terletak di bagian Timur Kota Makassar dan memiliki luas wilayah sekitar 15,77 km². merupakan salah satu kecamatan di Kota Makassar, Sulawesi Selatan, yang dikenal sebagai pusat bisnis, perdagangan, dan permukiman strategis. Kecamatan ini memiliki peran penting dalam mendukung pertumbuhan ekonomi kota sekaligus menjadi kawasan yang dinamis dengan berbagai aktivitas perkotaan.
Tallo terdiri dari 11 kelurahan, di mana Kelurahan Tamamaung dan Kelurahan Panaikang menjadi fokus dalam penelitian. Secara geografis, Kecamatan Panakkukang berbatasan langsung dengan Kecamatan Tamalanrea di sebelah Utara, berbatasan langsung dengan Kecamatan Manggala di sebelah Timur, berbatasan langsung dengan Kecamatan Rappocini di sebelah Selatan dan berbatasan langsung dengan Kecamatan Ujung Pandang dan Kecamatan Mariso di sebelah Barat.
Skecamatan Panakkukang sebagai salah satu kecamatan dengan jumlah penduduk terbanyak di Makassar, Panakkukang memiliki kepadatan tinggi. Tingginya populasi diiringi dengan pertumbuhan ekonomi yang pesat, namun juga membawa tantangan seperti kemacetan dan kebutuhan infrastruktur yang terus meningkat.
B. Waktu Pelaksanaan Tanggal dan waktu survei :
Survei 1 : Tanggal 8 November 2024 Waktu 17:45
3 Survei 2 : Tanggal 13 November 2024
Waktu 14:45 C. Alat dan Bahan
Daftar peralatan yang digunakan dalam pengumpulan data.
a. Smartphone : Untuk mendokumentasikan kondisi fisik wilayah, infrastruktur, dan situasi sosial di lapangan.
b. Google Maps : Untuk menentukan arah dan orientasi geografi kawasan yang di survei.
D. Metode Pengumpulan Data
Metode pengumpulan data pada Kecamatan Panakkukang, menggunakan metode observasi lapangan yaitu mengamati langsung aktivitas atau fenomena dan kondisi fisik kawasan, seperti infrastruktur, penggunaan lahan, dan kualitas permukiman. Metode ini memungkinkan pengumpulan data visual dan kontekstual untuk memahami dinamika kawasan.
BAB III
HASIL DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Area
Kecamatan Tallo, Makassar, terletak di bagian Timur Kota Makassar dan memiliki luas wilayah sekitar 15,77 km². merupakan salah satu kecamatan di Kota Makassar, Sulawesi Selatan, yang dikenal sebagai pusat bisnis, perdagangan, dan permukiman strategis.
Kecamatan ini memiliki peran penting dalam mendukung pertumbuhan ekonomi kota sekaligus menjadi kawasan yang dinamis dengan berbagai aktivitas perkotaan.
Gambar 3.1 Peta Kecamatan Panakkukang
Tallo terdiri dari 11 kelurahan, di mana Kelurahan Tamamaung dan Kelurahan Panaikang menjadi fokus dalam penelitian.
Gambar 3.2 Peta Kelurahan Tamamaung dan Kelurahan Panaikang
5 B. Analisis Data
Berdasarkan Teori yang didapat pada mata kuliah Perencanaan dan Perancangan Permukiman ada 16 elemen penting yaitu:
1. Prasarana Jaringan Jalan a. Kelurahan Tamamaung
Kelurahan Tamamaung merupakan salah satu wilayah yang berada di Kecamatan Panakkukang dengan tingkat aktivitas perkotaan yang tinggi. Prasarana jaringan jalan di kelurahan ini memainkan peran penting dalam mendukung mobilitas warga, aksesibilitas, dan pengembangan kawasan.
Gambar 3.3 Jalan Bakti, Kelurahan Tamamaung b. Kelurahan Panaikang
Jalan utama dan jalan kolektor di Kelurahan Panaikang umumnya sudah dalam kondisi baik dan diaspal, mendukung pergerakan lalu lintas yang lancar. Namun, beberapa jalan lokal, terutama yang ada di kawasan pemukiman, mungkin masih memerlukan perbaikan atau peningkatan kualitas jalan.
Gambar 3.4 Jalan H.Kalla 2, Kelurahan Panaikang
2. Prasarana Jaringan Drainase a. Kelurahan Tamamaung
Banyak saluran drainase di Kelurahan Tamamaung, terutama di jalan-jalan utama seperti Jalan Urip Sumoharjo dan Jalan Boulevard, sudah cukup baik dan berfungsi dengan baik dalam menyalurkan air. Namun, di beberapa jalan lokal dan kawasan permukiman, saluran drainase masih terbatas, sempit, atau rusak, yang menyebabkan terjadinya genangan air saat hujan.
Gambar 3.5 Jaringan Drainase, Kelurahan Tamamaung b. Kelurahan Panaikang
Saluran drainase di jalan utama dan beberapa jalan kolektor di Kelurahan Panaikang umumnya dalam kondisi baik dan cukup memadai untuk menyalurkan air hujan.
Namun, di beberapa jalan lokal dan daerah pemukiman, kualitas saluran drainase bisa kurang terawat dan ada yang tersumbat sampah atau material lainnya.
Gambar 3.6 Jaringan Drainase, Kelurahan Panaikang
7 3. Prasarana Jaringan Air Bersih
a. Kelurahan Tamamaung
Air bersih yang didistribusikan ke Kelurahan Tamamaung berasal dari beberapa sumber utama yang dikelola oleh PDAM Makassar
Gambar 3.7 PDAM, Kelurahan Tamamaung
b. Kelurahan Panaikang
Sumber utama air bersih di Kelurahan Panakkukang berasal dari instalasi pengolahan air (IPA) yang dikelola oleh PDAM Makassar.
Gambar 3.8 IPA Panaikang, Kelurahan Panaikang
4. Prasarana Jaringan Air Limbah a. Kelurahan Tamamaung
Di wilayah Kelurahan Tamamaung yang tidak terjangkau oleh sistem jaringan limbah terpusat, sebagian besar rumah tangga mengandalkan drainase sebagai sistem
pembuangan air limbah.
Gambar 3.9 Drainase, Kelurahan Tamamaung
b. Kelurahan Panaikang
Masyarakat membutuhkan sistem pengelolaan air limbah yang efektif untuk memastikan sanitasi yang baik dan menghindari pencemaran lingkungan, karena kebanyakan membuang ke area Sungai Tallo.
Gambar 3.10 Trashrack, Kelurahan Panaikang
5. Prasarana Persampahan a. Kelurahan Tamamaung
Setiap rumah tangga di Kelurahan Tamamaung diwajibkan untuk memisahkan sampah organik dan anorganik. Sampah rumah tangga kemudian diletakkan pada tempat sampah yang telah disediakan di dekat jalan untuk diambil oleh petugas kebersihan.
9 Gambar 3.11 Prasarana Persampahan, Kelurahan Tamamaung
b. Kelurahan Panaikang
Di Kelurahan Panaikang, terdapat beberapa TPS yang tersebar di berbagai lokasi strategis. TPS ini digunakan untuk menampung sampah sementara sebelum diangkut ke TPA.
Gambar 3.12 Prasarana Persampahan, Kelurahan Panaikang
6. Prasarana Jaringan Listrik a. Kelurahan Tamamaung
Kelurahan Tamamaung, yang terletak di kawasan tengah Kota Makassar, memiliki jaringan listrik yang mendukung aktivitas masyarakat dan perekonomian setempat.
Gambar 3.13 Jaringan Listrik, Kelurahan Tamamaung
b. Kelurahan Panaikang
Secara umum, Kelurahan Panaikang memiliki ketersediaan listrik yang cukup baik. Listrik tersedia hampir sepanjang waktu, dengan jarang terjadi pemadaman yang berkepanjangan.
Gambar 3.14 Jaringan Listrik, Kelurahan Panaikang
7. Prasara Telekomunikasi a. Kelurahan Tamamaung
Kelurahan Tamamaung memiliki akses internet yang relatif baik, baik melalui jaringan seluler maupun fiber optik. Kecepatan internet cukup memadai untuk kebutuhan rumah tangga, bisnis kecil, dan pelajar.
11 Gambar 3.15 Jaringan Telekomunikasi, Kelurahan Tamamaung
b. Kelurahan Panaikang
Kelurahan Panakkukang memiliki akses internet yang cukup baik, baik melalui jaringan seluler maupun jaringan fiber optik.
Gambar 3.16 Jaringan Telekomunikasi, Kelurahan Panaikang
8. Prasarana Transportasi Lokal a. Kelurahan Tamamaung
Di Kelurahan Tamamaung, terdapat beberapa jalan utama yang menghubungkan kawasan ini dengan jalan-jalan penting lainnya di Kota Makassar. Namun, di beberapa area, terutama jalan yang lebih kecil atau jalan lingkungan, mungkin terdapat kekurangan dalam hal pemeliharaan atau kondisi permukaan jalan yang perlu diperbaiki.
Gambar 3.17 Transportasi Lokal, Kelurahan Tamamaung
b. Kelurahan Panaikang
Jalan-jalan lingkungan di dalam Kelurahan Panaikang menghubungkan area permukiman dengan jalan utama.
Beberapa jalan lingkungan memiliki lebar yang terbatas, yang dapat menjadi kendala saat volume kendaraan meningkat.
Gambar 3.18 Transportasi Lokal, Kelurahan Panaikang
9. Sarana Ruang Terbuka, Taman, dan Lapangan Olahraga a. Kelurahan Tamamaung
Ada RTH kecil di lingkungan permukiman, area terbuka yang digunakan sebagai ruang interaksi sosial, tempat warga bersantai, atau untuk kegiatan komunitas.
13 Gambar 3.19 RTH kecil, Kelurahan Tamamaung
b. Kelurahan Panaikang
Biasanya terdapat taman kecil atau area terbuka yang digunakan warga untuk bersantai atau melakukan kegiatan komunitas. Seperti area hijau di lingkungan perumahan atau perkantoran di sekitar Panaikang.
Gambar 3.20 Area Hijau Lingkungan Perkantoran, Kelurahan Panaikang
10. Sarana Pemerintahan
a. Kelurahan Tamamaung
Kelurahan Tamamaung, yang terletak di Kecamatan Panakkukang, Kota Makassar, memiliki berbagai sarana pemerintahan untuk mendukung kebutuhan administrasi dan pelayanan masyarakat. Salah satu bangunan pemerintah di kelurahan tamamaung adalah Sebagai pusat administrasi kelurahan, kantor ini melayani berbagai kebutuhan warga, seperti pembuatan KTP, KK, surat keterangan domisili, dan
pengelolaan data kependudukan.
Gambar 3.21 Kantor Kelurahan, Kelurahan Tamamaung
b. Kelurahan Panaikang
Pada Kelurahan Panaikang terdapat kantor gubernur Sulawesi Selatan. Berada di kawasan strategis di pusat kota, dekat dengan berbagai fasilitas publik seperti pusat perbelanjaan, perkantoran, dan akses transportasi umum.
Gambar 3.22 Kantor Gubernur SulSel, Kelurahan Panaikang
11. Sarana Pendidikan
a. Kelurahan Tamamaung
Kelurahan Tamamaung, yang berada di Kecamatan Panakkukang, Kota Makassar, memiliki berbagai sarana pendidikan yang melayani kebutuhan belajar masyarakat dari berbagai jenjang, baik formal maupun nonformal.
15 Gambar 3.23 SMK Penerbangan, Kelurahan Tamamaung
b. Kelurahan Panaikang
Kelurahan Panaikang di Kecamatan Panakkukang, Kota Makassar, memiliki berbagai sarana pendidikan yang meliputi jenjang dari tingkat dasar hingga tingkat Universitas. Salah satunya sarana pendidikan di kelurahan ini adalah Universitas Muslim Indonesia.
Gambar 3.24 Universitas Muslim Indonesia, Kelurahan Panaikang
12. Sarana Kesehatan
a. Kelurahan Tamamaung
Menyediakan layanan kesehatan primer untuk masyarakat di sekitar Kelurahan Tamamaung, termasuk pemeriksaan umum, imunisasi, dan program kesehatan ibu dan anak.
Gambar 3.25 Puskesmas, Kelurahan Tamamaung
b. Kelurahan Panaikang
Berbagai klinik swasta melayani konsultasi dokter umum dan spesialis dengan layanan tambahan seperti laboratorium dasar dan apotek.
Gambar 3.26 Klinik Bidokkes, Kelurahan Panaikang
13. Sarana Peribadatan
a. Kelurahan Tamamaung
Sarana peribadatan ini tersebar merata di lingkungan perumahan atau di dekat jalan utama. Pada kelurahan ini ada terdapat 2 tempat ibadah yaitu Masjid dan Gereja.
17 Gambar 3.27 Masjid, Kelurahan Tamamaung
b. Kelurahan Panaikang
Tidak jauh berbeda dengan kelurahan Tamamaung, sarana peribadatan di kelurahan Panaikang ini juga tersebar merata di lingkungan perumahan atau di dekat jalan utama.
Pada kelurahan ini ada terdapat 2 tempat ibadah yaitu Masjid dan Gereja.
Gambar 3.28 Gereja, Kelurahan Panaikang
14. Sarana Perdagangan
a. Kelurahan Tamamaung
Terdapat pasar kecil atau tempat berkumpulnya pedagang lokal yang menyediakan kebutuhan sehari-hari seperti sayur, buah, ikan dan banyak lagi.
Gambar 3.29 Pasar Kecil, Kelurahan Tamamaung
b. Kelurahan Panaikang
Karena lokasinya yang strategis, warga Panaikang juga mudah menjangkau pusat perbelanjaan besar di Makassar, seperti Mall Nipah.
Gambar 3.30 Mall Nipah, Kelurahan Panaikang
19 BAB IV
KESIMPULAN DAN REKOMENDASI A. KESIMPULAN
Kecamatan Panakkukang, sebagai salah satu wilayah strategis di Kota Makassar, menghadapi tantangan dan peluang dalam perencanaan dan perancangan permukiman. Memiliki sarana pendidikan, kesehatan, perdagangan, dan transportasi yang mendukung kehidupan warga.
Kecamatan Panakkukang menjadi salah satu kawasan terpadat di Makassar, sehingga terjadi tekanan pada infrastruktur dan layanan publik.
Perencanaan dan perancangan permukiman di Kecamatan Panakkukang harus menyeimbangkan antara kebutuhan pertumbuhan kota dengan kualitas hidup masyarakat. Pendekatan yang holistik, mencakup aspek tata ruang, sosial-ekonomi, dan lingkungan, sangat penting untuk menciptakan permukiman yang layak huni, berkelanjutan, dan inklusif di tengah tekanan urbanisasi.
Kecamatan Panakkukang memiliki potensi besar sebagai kawasan permukiman strategis di Makassar. Namun, keberhasilan perencanaan dan perancangan permukiman bergantung pada bagaimana pemerintah dan masyarakat mengatasi tantangan seperti kepadatan penduduk, alih fungsi lahan, dan permasalahan lingkungan. Pendekatan berbasis keberlanjutan dan kolaborasi menjadi kunci untuk menciptakan permukiman yang nyaman, layak huni, dan inklusif.
B. REKOMENDASI
Revitalisasi Kawasan Permukiman Padat, menata ulang kawasan permukiman informal dengan pendekatan perencanaan berbasis masyarakat.
Peningkatan Infrastruktur, fokus pada perbaikan sistem drainase, pengelolaan air limbah, dan akses jalan lingkungan.
Penyediaan Ruang Terbuka Hijau, menambah taman lingkungan dan ruang hijau publik untuk mendukung kualitas hidup.
Pengendalian Alih Fungsi Lahan, menerapkan kebijakan tata ruang yang ketat untuk melindungi area hijau dari konversi menjadi kawasan terbangun.
Peningkatan Konektivitas, membangun permukiman dengan integrasi transportasi publik untuk mengurangi ketergantungan pada kendaraan pribadi.
BAB V DAFTAR PUSTAKA
Agus S. Sadana, Perencanaan Kawasan Permukiman.
Suparno Sastra M. Endy Marla, Perencanaan Dan Pengembangan Perumahan.
I Gede Astra Wesnawa, Geografi Permukiman
Dr. Ir. Ibnu Sasongko, M.T, Penyediaan Infrastruktur Pada Kawasan Permukiman Secara Berkelanjutan
Niken Pujirahayu, S.Hut., Mp.,Phd., Kesehatan Liingkungan Permukiman Dan Perkotaan
Dr. Sudarma As Mulasan, S.Si., M.Kes., Kesehatan Permukiman Dan Perkotaan
Ririn Kuncaraning Sari, S.S.T., M.E.K.K., Statistik Perumahan Dan Permukiman
Sri Suryani Suprapti Winasih, Niniek Anggriani, Perumahan Dan Permukiman
Willy Irawan, Mulyanto, Kurnia Ratna Dewi, Alis Listatu, Pembangunan Perumahan Dan Permukiman Di Indonesia
Dwi Rosnarti, Perumahan Dan Permukiman Di Indonesia (Upaya Membuat Perkembangan Kehidupan Berkelanjutan)
Luthfi Muta’ali Dan Arif Rahman Nugroho, Perkembangan Penanganan Permukiman Kumuh Di Indonnesia Dari Masa Ke Masa
Budi Prayitno, Skema Inovatif Penanganan Permukiman Kumuh
Naidah Naing, Model Pengelolaan Permukiman Kumuh Di Sulawesi Selatan
Dr. Rahmat Mulyana, Merancang Permukiman Sehat Dan Berwawasan Lingkungan
21 BAB VI
LAMPIRAN
Gambar 6.1 Peta Kota Makassar dan Peta Kecamatan Panakkukang
BAB I Pendahuluan A. Latar Belakang
Perencanaan dan perancangan permukiman merupakan aspek penting dalam pembangunan kota, khususnya di kawasan perkotaan yang terus berkembang.
Kecamatan Panakkukang, sebagai salah satu pusat aktivitas di Kota Makassar, memiliki tingkat kepadatan penduduk yang tinggi, sehingga perencanaan permukiman yang baik sangat dibutuhkan untuk meningkatkan kualitas hidup warganya. Dalam hal ini, pengelolaan sarana dan prasarana, serta fasilitas umum yang memadai, menjadi faktor utama yang harus diperhatikan dalam merancang kawasan permukiman yang nyaman dan berkelanjutan.
Melalui survey langsung yang dilakukan di lapangan, ditemukan berbagai permasalahan yang berhubungan dengan kondisi fisik permukiman, seperti saluran drainase yang sering tersumbat, keterbatasan ruang untuk pengembangan fasilitas, dan kurangnya fasilitas pedestrian yang memadai. Isu-isu ini memerlukan perhatian lebih dalam perencanaan dan perancangan permukiman agar dapat menciptakan kawasan yang lebih teratur dan memenuhi kebutuhan masyarakat setempat.
B. Tujuan Praktikum
Tujuan dilakukannya praktikum lapangan di permukiman di Kelurahan Masale dan Kelurahan Karampuang ini adalah untuk mengidentifikasi dan menganalisis kondisi fisik wilayah permukiman tersebut. Praktikum lapangan ini dilakukan dengan memperhatikan beberapa aspek-aspek penting yaitu, prasarana jaringan jalan, prasarana jaringan drainase, prasarana jaringan air bersih, prasarana jaringan air limbah, prasarana persampahan, prasarana jaringan listrik, prasarana telekomunikasi, prasarana transportasi lokal, sarana pemerintahan dan pelayanan umum, sarana pendidikan, sarana kesehatan, sarana peribadatan, sarana perdagangan, sarana kebudayaan dan rekreasi,
23 serta sarana ruang terbuka, taman, dan lapangan olahraga.
BAB II Metode Praktikum A. Lokasi
Kecamatan Panakkukang merupakan salah satu kecamatan di Kota Makassar, Sulawesi Selatan, yang terkenal sebagai pusat aktivitas komersial dan bisnis. Kecamatan Panakkukang terletak di bagian timur Kota Makassar dan memiliki luas wilayah sekitar 16,61 km². Wilayah ini memiliki berbagai fasilitas pendukung seperti pusat perbelanjaan, perkantoran, hotel, serta kawasan permukiman yang berkembang pesat. Dengan lokasinya yang strategis, Panakkukang menjadi salah satu kawasan dengan tingkat aktivitas masyarakat yang tinggi. Panakkukang terdiri dari 11 kelurahan, di mana Kelurahan Masale dan Kelurahan Karampuang menjadi fokus dalam beberapa penelitian terkait survey penelitian kali ini.
Secara geografis, Panakkukang berbatasan dengan beberapa kecamatan lain yang turut menunjang dinamika wilayah ini. Infrastruktur jalan yang baik, seperti Jalan Urip Sumoharjo dan Jalan Pettarani, menjadikannya area dengan aksesibilitas yang tinggi. Dalam konteks perencanaan kota, Panakkukang juga sering menjadi fokus pengembangan karena perannya yang signifikan dalam perekonomian Makassar.
B. Waktu Pelaksanaan
Tanggal dan waktu survei :
Survei 1 : Tanggal 8 November 2024 Waktu 17:45
Survei 2 : Tanggal 13 November 2024 Waktu 14:45
A. Alat dan Bahan
Daftar peralatan yang digunakan dalam pengumpulan data.
Smartphone : Untuk mendokumentasikan kondisi fisik wilayah, infrastruktur, dan situasi sosial di lapangan.
25 Google Maps : Untuk menentukan arah dan orientasi geografi kawasan yang di survei.
B. Metode Pengumpulan Data
Pengumpulan data pada praktikum lapangan ini dikumpulkan melalui observasi lapangan, dokumentasi visual, dan studi literatur terkait data-data Kelurahan Masale dan Kelurahan Karampuang. Observasi Lapangan dilakukan dengan cara melakukan pengamatan langsung terhadap kondisi fisik di lokasi survey, yaitu Kelurahan Masale dan Kelurahan Karampuang. Studi literatur digunakan untuk menggali informasi mengenai data-data penting pada Kelurahan Masale dan kelurahan Karampuang,
BAB III Hasil dan Pembahasan A. Deskripsi Area
Kecamatan Panakkukang, yang terletak di tengah Kota Makassar, merupakan kawasan urban dengan karakteristik tata ruang yang mencerminkan perkembangan permukiman yang modern dan padat. Wilayah ini menunjukkan pola penggunaan lahan yang terintegrasi, dengan perpaduan antara permukiman, area komersial, dan fasilitas publik.
Permukiman di Panakkukang memiliki variasi tipologi, mulai dari perumahan menengah ke atas di kompleks-kompleks modern hingga kawasan permukiman tradisional yang masih bertahan di beberapa area. Tata ruang permukiman ini didukung oleh aksesibilitas yang baik melalui jaringan jalan utama seperti Jalan Pettarani dan Jalan Urip Sumoharjo, yang memudahkan mobilitas penduduk sekaligus mendukung aktivitas ekonomi.
Kecamatan Panakkukang dalam catatannya terdapat 50.593 warga dengan 24.385 laki-laki dan 26.208 perempuan. Adapun jumlah penduduk di Kelurahan Masale sebanyak 3.282 orang dengan 1.586 Laki-Laki dan 1.696 Perempuan. Untuk Kelurahan Karampuang terdapat 3.411 warga dengan 1.547 laki-laki dan 1.864 perempuan.
B. Analisis Data
Standar penyediaan prasarana, sarana, dan fasilitas pada permukiman di Kecamatan Panakkukang :
a. Prasarana Jaringan Jalan 1. Kelurahan Masale
Kelurahan ini dilintasi oleh Jl. Boulevard di tengah dan pada bagian barat kelurahan masale dilintasi oleh Jl. AP Pettarani. Jalan ini memiliki peran penting dalam menghubungkan kawasan Masale dengan pusat kota dan wilayah lain di Makassar.
27 Gambar: Jalan Boulevard
Sumber: Dokumentasi pribadi
Adapun untuk jalan-jalan lokal di area permukiman di Masale memeiliki lebar jalan yang sudah sesuai standar, menyesuaikan kebutuhan akses di dalam lingkungan permukiman.
Gambar: Jl. Topaz Raya Sumber: Dokumentasi pribadi 2. Kelurahan Karampuang
Kelurahan ini dilintasi oleh Jl. Urip Simuharjo sebagai jalan utama pada kelurahan ini.
Gambar: Jalan Urip Sumuharjo dan Jl. Racing Centre IV Sumber: Dokumentasi Pribadi
Untuk jalan lokal yang ditemui, kondisinya sudah cukup baik dan mendukung aksesibilitas lingkungan permukiman. Namun ada beberapa jalan berupa gang yang sifatnya padat dan hanya dapat dilalui oleh kendaraan roda dua.
b. Prasarana Jaringan Drainase 1. Kelurahan Masale
Jaringan drainase pada permukiman di kelurahan Masale dapat ditemui di sepanjang jalan dengan kondisi sebagian besar drainase bersih tanpa sampah yang menumpuk.
Gambar 1.1. Kondisi drainase di Kelurahan Masale Sumber : Dokumentasi pribadi
2. Kelurahan Karampuang
Tersedia saluran drainase di sepanjang jalan utama dan sebagian jalan lokal.
Gambar: Kondisi drainase pada Kelurahan Karampuang Sumber: Dokumentasi Pribadi
Pada pembatas jalan terdapat lubang sebagai drainase air hujan agar tidak mengapung di jalanan.
c. Prasarana Jaringan Listrik 1. Kelurahan Masale
29 Sebagai salah satu kelurahan yang berada di tengah kota dengan peruntukan pusat bisnis, prasarana jaringan listrik pada kelurahan Masale sudah terdistribusi dengan baik.
Gambar: Jaringan kabel listrik di kelurahan Masale Sumber : Dokumentasi pribadi
2. Kelurahan Karampuang
Seperti halnya di Kelurahan Masale, distribusi infrastruktur listrik pada permukiman di Kelurahan di Karampuang menggunakan kabel udara (overhead). Kelurahan Karampuang memiliki jaringan listrik yang cukup baik, mengingat lokasinya yang strategis di tengah Kecamatan Panakkukang. Fasilitas permukiman, komersial, dan sosial, seperti Nipah Park, rumah sakit, dan sekolah, terhubung dengan baik ke jaringan listrik utama.
Gambar: Jaringan kabel listrik di kelurahan Karampuang Sumber : Dokumentasi Pribadi
d. Prasarana Jaringan Air Bersih 1. Kelurahan masale
Air bersih yang didistribusikan ke Kelurahan Masale berasal dari beberapa sumber utama yang dikelola oleh PDAM Makassar.
2. Kelurahan Karampuang
Prasarana jaringan air bersih pada kelurahan Karampuang didukung dengan adanya kantor pelayanan berupa PDAM.
Gambar: Kantor Pelayanan PDAM Kelurahan Karampuang Sumber: Dokumentasi Pribadi
e. Prasarana Jaringan Air Limbah
Berdasarkan RTRW Kota Makassar: Pengembangan, peningkatan, pemantapan, dan rehabilitasi Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL) pada Kecamatan Panakkukang dikelola oleh IPAL Pampang. Beberapa area tertentu, terutama kawasan permukiman padat penduduk, mulai mengembangkan IPAL komunal untuk mengolah air limbah sebelum dibuang ke badan air.
f. Prasarana Persampahan 1. Kelurahan Masale
Terlihat di depan setiap rumah warga terdapat tempat sampah yang cukup untuk menampung sampah rumah tangga.
31 Kondisi tempat sampah tidak menumpuk dan tidak berserakan di jalan sehingga masih terlihat rapi.
Gambar: Tempat sampah di depan masing-masing rumah warga Sumber : Dokumentasi Pribadi
2. Kelurahan Karampuang
Terdapat beberapa TPS yang menjadi titik pengumpulan sampah sebelum diangkut ke Tempat Pembuangan Akhir (TPA).
Namun, jumlah TPS ini belum mencukupi untuk menampung volume sampah harian, terutama dari kawasan permukiman padat dan area komersial seperti Nipah Park. Walaupun begitu pemerintah telah menyiapkan mobil sampah dengan sebutan tangkasaki di setiap kecamatan agar sampah tidak menumpuk pada TPS.
Gambar: Mobil Sampah Tangkasaki Kec. Panakkukang Sumber : Google
g. Prasarana Telekomunikasi
Sebagai salah satu kecamatan strategis di Kota Makassar dengan aktivitas ekonomi, perdagangan, dan permukiman yang padat, Kecamatan
Panakkukang memiliki infrastruktur jaringan terestrial yang cukup baik.
Sebagian besar wilayah di Panakkukang sudah terjangkau oleh layanan internet berbasis kabel serat optik yang disediakan oleh operator besar seperti Telkom (IndiHome) dan provider lainnya. Kecamatan ini juga memiliki banyak menara BTS yang mendukung konektivitas seluler 4G, dan sebagian area telah mendukung jaringan 5G.
Gambar: Jaringan Telekomunikasi pada Kecamatan Panakkukang
Sumber : Dokumentasi Pribadi h. Prasarana Transportasi Lokal
Berdasarkan RTRW Kota Makassar tentang Sistem Jaringan Jalan, Rencana jalur angkutan umum massal busway BRT Mamminasata terdiri atas 8 (delapan) koridor yang melewati wilayah Kota Makassar. Diantara jalurnya terdapat Jl. Urip Sumoharjo – Jl. AP. Pettarani – Jl. Boulevard Panakkukang – Mall Panakkukang, yang merupakan jalan-jalan yang berada di Kelurahan Masale dan Kelurahan Karampuang.
i. Sarana Pemerintahan dan Pelayanan Umum
Berdasarkan RTRW Kota Makassar: Kawasan peruntukan perkantoran sebagaimana dimaksud dalam Pasal 56 huruf c, meliputi : kawasan peruntukan perkantoran pemerintahan yang ditetapkan di sebagian wilayah Kecamatan Biringkanaya, sebagian wilayah Kecamatan Tamalanrea, sebagian wilayah Kecamatan Manggala, sebagian wilayah Kecamatan Panakkukang, sebagian wilayah Kecamatan Tallo,
33 sebagian wilayah Kecamatan Ujung Tanah, sebagian wilayah Kecamatan Wajo, sebagian wilayah Kecamatan Bontoala, sebagian wilayah Kecamatan Makassar, sebagian wilayah Kecamatan Rappocini, sebagian wilayah Kecamatan Ujung Pandang, sebagian wilayah Kecamatan Mamajang, sebagian wilayah Kecamatan Mariso, dan sebagian wilayah Kecamatan Tamalate. Berdasarkan lampiran tersebut maka Kecamatan Panakkukang termasuk sebagai kecamatan dengan peruntukkan perkantoran termasuk kantor pemerintahan.
1. Kelurahan Masale
Salah satu sarana pemerintahan yang ditemui yaitu kantor Kelurahan Masale yang mendukung kebutuhan administrasi masyarakat seperti pelayanan pembuatan KTP, KK, surat keterangan domisili, dan pengelolaan data kependudukan.
Gambar: Kantor Kelurahan Masale Sumber : Dokumentasi Pribadi 2. Kelurahan Karampuang
Cukup banyak sarana pemerintahan penting yang berada di Kelurahan Masale, di antaranya Kantor Gubernur Sulawesi Selatan yang berada di perbatasan antara Kelurahan Panaikang dan Kelurahan Karampuang. Terdapat juga Kantor Kementerian Perindustrian Republik Indonesia. Hal ini juga sesuai dengan peruntukkan wilayah perkantoran.
Gambar: Kantor Kementerian Pekerjaan Umum dan Kantor Kementerian Perindustrian RI
Sumber : Dokumentasi Pribadi j. Sarana Pendidikan
Berdasarkan RTRW Kota Makassar tentang Kawasan Peruntukan Pelayanan Pendidikan Tinggi Pasal 68: Kawasan peruntukan ruang pelayanan pendidikan tinggi sebagaimana dimaksud dalam Pasal 66 huruf b ditetapkan di sebagian wilayah Kecamatan Tamalanrea dan sebagian wilayah Kecamatan Panakkukang. Berdasarkan lampiran tersebut maka banyak juga sarana pendidikan tinggi yang ditemui saat survei.
1. Kelurahan Masale
Pada kelurahan ini ditemukan beberapa sekolah mulai dari paud, SD, SMP, dan SMA serta terdapat juga yayasan pondok pesantren.
Gambar: Yayasan Perguruan Amanna Gappa Indonesia, dan Yayasan Pesantren Wahdah Islamiah
Sumber : Dokumentasi Pribadi
35 2. Kelurahan Karampuang
Kelurahan Karampuang merupakan tempat dari beberapa kampus-kampus besar yang ada di Kota Makassar. Kelurahan ini sangat sesuai dengan peruntukkan Kecamatan Panakkukang yaitu sebagai sarana pendidikan tinggi. Beberapa kampus di kelurahan ini yaitu Universitas Muslim Indonesia, Universitas Bosowa, dan Universitas Fajar.
Gambar: Universitas Bosowa, Universitas Muslim Indonesia, Universitas Fajar
Sumber : Dokumentasi Pribadi k. Sarana Kesehatan
Berdasarkan RTRW Kota Makassar tentang Kawasan Peruntukan Pelayanan Pusat Kesehatan Pasal 70 ayat 2: Kawasan peruntukan pelayanan kesehatan berstandar internasional sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a, ditetapkan di Kecamatan Biringkanaya, Kecamatan Tamalanrea, Kecamatan Panakkukang, Kecamatan Bontoala, Kecamatan Wajo, Kecamatan Ujung Pandang, Kecamatan Mamajang, Kecamatan Rappocini, Kecamatan Mariso, Kecamatan Tamalate, Sesuai dengan RTRW Kota Makassar, maka terdapat rumah sakit yang ditemui pada kecamatan ini.
1. Kelurahan Masale
Sebagai kelurahan dengan tingkat kepadatan penduduk yang tinggi dan kepadatan aktivitas, wilayah ini membutuhkan
sarana kesehatan yang memadai seperti rumah sakit berkapasitas besar, contohnya Rumah Sakit Sandi Karsa.
Gambar: Rumah Sakit Sandi Karsa Sumber: Dokumentasi Pribadi 2. Kelurahan Karampuang
Seperti halnya dengan Kelurahan Masale, Kelurahan Karampuang juga memiliki rumah sakit yaitu Rumah Sakit Ibnu Sina yang merupakan rumah sakit milik Universitas Muslim Indonesia. Terdapat juga klinik di daerah yang lebih dekat dengan permukiman.
Gambar: Rumah Sakit Ibnu Sina dan Klinik Pratama Biddokkes Polda Sulsel
Sumber : Dokumentasi Pribadi l. Sarana Peribadatan
1. Kelurahan Masale
37 Terdapat sarana peribadatan berupa masjid di tengah-tengah permukiman. Masjid yang saya temui terdiri atas dua lantai sehingga cukup untuk menampung jemaat untuk masyarakat di permukiman tersebut.
Gambar: Masjid Nurul Jihad Sumber : Dokumentasi Pribadi 2. Kelurahan Karampuang
Pada Kelurahan Karampuang terdapat beberapa sarana peribadatan dari dua agama yaitu masjid sebagai tempat beribadah umat Islam dan gereja sebagai tempat beribadah umat kristiani.
Gereja yang ditemukan berada pada perkampungan Toraja.
Gambar: Masjid Sultan Alauddin dan Gereja Toraja Klasis Makassar
Sumber: Dokumentasi Pribadi m. Sarana Perdagangan, Kebudayaan dan Rekreasi
Berdasarkan RTRW Kota Makassar tentang Kawasan Peruntukan
Perdagangan dan Jasa Pasal 58 : kawasan peruntukan perdagangan dan jasa skala regional ditetapkan di Kecamatan Tamalate, Kecamatan Panakkukang, Kecamatan Rappocini, Kecamatan Wajo, Kecamatan Ujung Pandang, Kecamatan Tamalanrea, Kecamatan Bontoala, dan Kecamatan Biringkanaya. Berdasarkan lampiran tersebut, maka Kecamatan Panakkukang termasuk dalam peruntukkan perdagangan dan jasa.
1. Kelurahan Masale
Gambar: Mall Panakkukkang Sumber : Dokumentasi Pribadi
Mall Panakkukang merupakan pusat perbelanjaan modern yang ikonik di Kota Makassar dan sekaligus menjadi tempat hiburan masyarakat. Selain itu, Jl. Boulevard juga menjadi area bisnis dan kuliner yang dapat mendukung perdagangan di kawasan ini. Terdapat juga event seperti car free day yang diadakan setiap akhir pekan di Jl.
Boulevard yang dapat menjadi sarana rekreasi sekaligus memajukan perdagangan UMKM.
2. Kelurahan Karampuang
Keberadaan Nipah Park tidak hanya memberikan manfaat ekonomi, tetapi juga memperkaya aktivitas sosial, budaya, dan rekreasi di Kelurahan Karampuang. Nipah Park menjadi ikon modern yang tetap memperhatikan aspek lingkungan
39 dan komunitas lokal. Mall ini dirancang dengan konsep ramah lingkungan menjadikannya salah satu destinasi yang menarik untuk berbagai aktivitas masyarakat.
Gambar: Nipah Park Sumber : Dokumentasi Pribadi n. Sarana Ruang Terbuka, Taman, Lapangan, dan Olahraga
1. Kelurahan Masale
Taman Pakui Sayang sebagai RTH berada pada lokasi yang strategis, yaitu berada pada sisi Jl. AP Pettarani sebagai arteri utama dan di sisi lainnya menghubungkan Jl. Pelita Raya yang merupakan kawasan permukiman.
Gambar: Taman Pakui Sayang Sumber : Dokumentasi Pribadi 2. Kelurahan Karampuang
Pada kelurahan Karampuang tidak ditemukan RTH seperti taman yang bersifat publik seperti pada Kelurahan Masale.
Namun, RTH pada kelurahan ini diperoleh dari RTH non publik pada kantor-kantor besar seperti kantor gubernur dan juga dari kampus-kampus besar. RTH pada kelurahan ini juga didukung oleh keberadaan area pemakaman, dengan kontribusi pada ekosistem lingkungan melalui elemen vegetasi di sekitarnya.
Gambar: Pemakaman di Kelurahan Karampuang Sumber : Dokumentasi Pribadi
41 C. Pembahasan
Masalah yang dihadapi :
1. Prasarana Jaringan Jalan Masalah :
Berdasarkan temuan lapangan, Kelurahan Masale dan Karampuang menunjukkan kurangnya jaringan jalan untuk pedestrian. Parkir liar juga menjadi masalah yang ditemui pada prasarana jaringan jalan.
Terkhusus pada kelurahan Karampuang, jalan di beberapa area kurang memadai untuk mobilitas masyarakat sehingga mengalami kemacetan dan membutuhkan pelebaran serta peningkatan kualitas permukaan.
Solusi :
Solusi yang dihasilkan dapat berupa membangun trotoar yang ramah pejalan kaki terutama di tempat dengan aktivitas padat. Untuk parkir liar perlu diadakan aturan ketat dengan dikenakannya denda atau penarikan kendaraan.
2. Prasarana Jaringan Drainase Masalah:
Saluran drainase yang sering tersumbat oleh sampah domestic dan bahkan oleh tanah menjadi masalah jaringan drainase di Kelurahan Masale dan Kelurahan Karampuang.
Solusi:
Untuk hal ini dapat dilakukan dengan pembersihan saluran drainase secara rutin dan bisa juga melibatkan masyarakat. Kemudian perlunya mengedukasi masyarakat mengenai dampak buruk
membuang sampah ke saluran drainase.
3. Prasarana Persampahan Masalah :
Beberapa area permukiman padat penduduk kadang mengalami keterlambatan pengangkutan sampah, yang dapat menyebabkan
penumpukan sementara.
Solusi :
Menambah TPS di area dengan kepadatan yang lebih tinggi. Bisa juga dengan menambah frekuensi pengangkutan sampah.
4. Sarana ruang terbuka, taman, dan lapangan olahraga Masalah:
Terbatasnya taman atau ruang publik yang dapat diakses untuk kegiatan rekreasi masyarakat. Beberapa lahan kosong belum dimanfaatkan sebagai RTH yang berfungsi ekologis.
Solusi:
Membangun taman-taman di sekitar area permukiman.
43 BAB IV
Kesimpulan dan Rekomendasi A. Kesimpulan
Kelurahan Masale dan Karampuang memiliki fasilitas sarana dan prasarana permukiman yang cukup memadai, seperti jaringan jalan, air bersih, dan fasilitas umum. Kedua kelurahan memiliki potensi untuk berkembang menjadi kawasan permukiman yang lebih terintegrasi dengan adanya dukungan fasilitas seperti pusat perdagangan (mall), taman kota, dan layanan publik yang cukup lengkap. Lokasi strategis dan keberadaan fasilitas publik seperti Rumah Sakit Sandi Karsa, Nipah Mall, serta akses ke transportasi umum memberikan nilai tambah bagi permukiman di wilayah ini.
Dari hal-hal tersebut dapat disimpulkan bahwa kawasan permukiman pada kedua kelurahan ini tergolong kelas menengah hingga kelas atas.
Meskipun begitu, hal-hal seperti prasarana jaringan drainase, fasilitas pedestrian, dan pengelolaan sampah masih membutuhkan perhatian lebih.
Tantangan lain yang dihadapi yaitu keterbatasan ruang untuk pengembangan fasilitas serta minimnya pelebaran jalan di beberapa area.
Terdapat peluang perbaikan yang dapat dilakukan dalam meningkatkan kondisi infrastruktur dan sarana prasaran di Kelurahan Masale dan Kelurahan Karampuang. Diantaranya seperti pengembangan sistem pedestrian, penambahan frekuensi pengangkutan sampah serta peningkatan sistem pengelolaan drainase, air bersih, dan air limbah.
B. Rekomendasi Saran
1. Pengembangan Infrastruktur Berkelanjutan: Melakukan revitalisasi jaringan drainase dengan desain yang lebih baik untuk mencegah penyumbatan, serta memberikan edukasi kepada masyarakat tentang pentingnya menjaga kebersihan saluran. Perlu juga menambahkan fasilitas pedestrian yang nyaman dan aman serta memperbaiki kualitas jalan yang kurang memadai, terutama di Kelurahan Karampuang.
2. Peningkatan Ruang Terbuka Hijau: Perluasan ruang terbuka publik
seperti taman terutama pada area permukiman padat dapat mendukung interaksi sosial, meningkatkan kualitas udara serta menyediakan area rekreasi.
3. Pengelolaan Sampah yang Efektif: Menambah fasilitas TPS di area yang membutuhkan, serta mengedukasi masyarakat tentang pengelolaan sampah
4. Edukasi Masyarakat: Masalah yang dihadapi akibat ulah masyarakat maka dapat dikembalikan ke masyarakatnya pula. Contohnya saluran drainase yang tersumbat oleh sampah sebenarnya merupakan akibat dari kebiasaan buruk masyarakat dalam membuang sampah sembarangan. Oleh karena itu, untuk mengatasi permasalahan ini, dibutuhkan kesadaran dan partisipasi aktif dari masyarakat dalam menjaga kebersihan lingkungan serta mematuhi aturan tentang pengelolaan sampah dengan benar.
45 BAB V
Daftar Pustaka
Badan Pusat Statistik Kota Makassar. (2023). Kecamatan Panakkukang dalam angka 2023. Badan Pusat Statistik Kota Makassar.
Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Kota Makassar. (2022).
Laporan pengelolaan jaringan jalan dan drainase di Kota Makassar.
Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Kota Makassar.
Dinas Lingkungan Hidup Kota Makassar. (2023). Laporan tahunan pengelolaan persampahan Kota Makassar 2023. Dinas Lingkungan Hidup Kota Makassar.
Luthfi, M, & Arif, R. N. (2016) Perkembangan Program Penanganan Permukiman Kumuh Di Indonesia dari Masa ke Masa. Gadjah mada University Press
Pemerintah Kota Makassar. (2021). Rencana pembangunan jangka menengah daerah (RPJMD) Kota Makassar 2021-2026. Pemerintah Kota Makassar.
Rasyid, R. (2022). Perencanaan dan perancangan permukiman berkelanjutan di kawasan perkotaan: Studi kasus di Makassar.
Universitas Hasanuddin Press.
Sihombing, H. & Haryanto, A. (2020). Manajemen transportasi dan jaringan jalan perkotaan di Makassar. Jurnal Teknik Sipil, 13(2), 142- 158.
Wulandari, I. (2021). Evaluasi sarana dan prasarana permukiman di kawasan perkotaan Makassar. Jurnal Perencanaan Kota, 11(3), 105- 121.
Yuliana, S. & Adam, A. (2023). Analisis kepadatan penduduk dan dampaknya terhadap perencanaan permukiman di Kelurahan
Karampuang, Kecamatan Panakkukang. Jurnal Perencanaan Wilayah dan Kota, 8(4), 112-123.
BAB VI A. Lampiran
Peta Wilayah Makassa
47
48 BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Observasi langsung di lapangan memungkinkan identifikasi masalah yang mungkin tidak terlihat dalam dokumen atau data sekunder, seperti jalan rusak, banjir, sulitnya
Kesulitan akses transportasi atau minimnya fasilitas umum dapat teridentifikasi melalui survei lapangan. Data yang diperoleh digunakan untuk merancang program peningkatan infrastruktur dan fasilitas yang sesuai dengan kebutuhan masyarakat setempat. Survei ini juga menyediakan informasi yang dapat dijadikan dasar yang kuat dalam penyusunan dokumen perencanaan, pengajuan anggaran, maupun evaluasi program pembangunan.
Survei lapangan di Kelurahan Tamangapa dan Kelurahan Borong diperlukan untuk memastikan bahwa perencanaan pembangunan infrastruktur dan fasilitas publik didasarkan pada data yang valid, sesuai dengan kebutuhan masyarakat, dan dapat dilaksanakan dengan efektif.
Kegiatan ini juga menjadi langkah awal yang penting dalam menyusun perencanaan yang inklusif, efisien, dan berkelanjutan guna mendukung peningkatan kesejahteraan masyarakat di kedua wilayah tersebut.
49 B. Tujuan Praktikum
Praktikum lapangan yang dilaksanakan di permukiman Kelurahan Tamangapa dan Kelurahan Borong bertujuan untuk mengidentifikasi dan menganalisis kondisi fisik wilayah permukiman tersebut. Kegiatan ini dilakukan dengan mempertimbangkan berbagai aspek penting, seperti jaringan jalan, drainase, air bersih, air limbah, pengelolaan sampah, listrik, telekomunikasi, transportasi lokal, serta fasilitas pemerintahan dan pelayanan umum. Selain itu, aspek sarana pendidikan, kesehatan, peribadatan, perdagangan, kebudayaan, rekreasi, ruang terbuka, taman, dan lapangan olahraga juga menjadi fokus dalam analisis ini.
50
BAB II
METODE PRAKTIKUM
A. Lokasi
Tamangapa adalah nama sebuah kelurahan di Kecamatan Manggala, Kota Makassar, Provinsi Sulawesi Selatan, Indonesia. Kelurahan ini memiliki luas wilayah 1,50 km2 yang terdiri 33 RT dan RW. Secara astronomis, kelurahan ini berada pada titik koordinat 5°11'04.50" LS dan 119°29'25.90" BT. Jumlah penduduk Kelurahan Tamangapa pada tahun 2019 tercatat 10.993 jiwa.
Borong adalah nama sebuah kelurahan sekaligus Ibu Kota Kecamatan Manggala, Kota Makassar, Provinsi Sulawesi Selatan, Indonesia. Kelurahan ini terdiri atas 65 RT dan 12 RW. Secara astronomis, kelurahan ini berada pada titik koordinat 5°10'03.70" LS dan 119°27'14.00" BT. Jumlah penduduk Kelurahan Borong pada tahun 2019 tercatat 5.718 jiwa.
B. Waktu Pelaksanaan
Tanggal dan waktu survei:
a) Survei 1: Tanggal 8 November 2024 pukul 16.405 WITA b) Survei 2: Tanggal 9 November 2024 pukul 20.41 WITA c) Survei 3: Tanggal 10November 2024 pukul 22.38 WITA
51 C. Alat dan Bahan
Alat dan bahan yang digunakan dalam melakukan pengumpulan data adalah handphone, untuk mendokumentasikan kondisi fisik wilayah, infrastruktur, dan sarana-sarana pada lokasi praktikum. Google Maps, untuk membantu menentukan arah menuju letak titik-titik lokasi yang akan di survei. Serta website Dasawisma PKK Kota Makassar, untuk mendapatkan info terkini mengenai jumlah penduduk dan data-data lainnya tentang Kelurahan Tamangapa dan Kelurahan Borong.
D. Metode Pengumpulan Data
Pengumpulan data pada praktikum lapangan ini dikumpulkan melalui observasi lapangan, dokumentasi visual, dan studi literatur terkait data-data Kelurahan Tamangapa dan Kelurahan Borong. Observasi Lapangan dilakukan dengan cara melakukan pengamatan langsung terhadap kondisi fisik di lokasi survey, yaitu Kelurahan Tamangapa dan Kelurahan Borong. Studi literatur digunakan untuk menggali informasi mengenai data-data penting pada Kelurahan Tamangapa dan Kelurahan Borong.
52
BAB III
HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Deskripsi Area
Kelurahan Tamangapa didominasi oleh permukiman yang terdiri dari rumah-rumah penduduk dengan variasi kondisi, dari yang sederhana hingga cukup modern. Permukiman di area ini berkembang pesat seiring dengan urbanisasi yang terjadi di Kota Makassar.Kelurahan tamangapa mencakup area yang cukup luas dengan kombinasi antara permukiman padat, lahan terbuka, dan beberapa area hijau. Sebagian wilayahnya berupa dataran rendah dengan beberapa daerah yang rawan genangan air, terutama saat musim hujan.Infrastruktur di Kelurahan Tamangapa mencakup jaringan jalan lokal, sistem drainase, dan akses terhadap fasilitas umum seperti air bersih, listrik, dan telekomunikasi. Namun, di beberapa lokasi, masih terdapat tantangan seperti jalan yang kurang memadai dan drainase yang perlu diperbaiki.
Kelurahan Borong merupakan salah satu kelurahan yang terletak di wilayah timur Kota Makassar. Kelurahan ini berada dalam wilayah Kecamatan Manggala, yang dikenal sebagai salah satu area dengan perkembangan pesat di bidang permukiman dan infrastruktur. Wilayah Kelurahan Borong terdiri dari dataran rendah yang sebagian besar telah dikembangkan menjadi area permukiman. Kelurahan ini memiliki pola tata ruang yang cukup heterogen, dengan perpaduan antara permukiman padat penduduk, kawasan perdagangan, dan fasilitas umum.yang belum sepenuhnya terintegrasi dengan jaringan transportasi kota. Kelurahan Borong memiliki potensi besar untuk berkembang menjadi kawasan permukiman yang lebih modern dan nyaman.
Namun, tantangan seperti pengelolaan sampah, peningkatan kapasitas drainase, serta penyediaan ruang terbuka hijau masih perlu mendapat perhatian untuk mendukung kualitas hidup masyarakat.
53 Peta Kecamatan Panakkukang
Sumber: Google earth
Peta Kelurahan Tamangapa Peta Kelurahan Borong Sumber: Google earth Sumber: Google earth
B. Analisis Data
Berdasarkan elemen-elemen utama pada Perencanaan Perancangan Permukiman:
1. Prasarana Jaringan Jalan
54 a. Kelurahan Tamangapa
Prasarana Jaringan jalan di permukiman Kelurahan Tamangapa memiliki beberapa tantangan, seperti lebar jalan yang terbatas dan tidak ada trotoar di sebagian besar wilayah Kelurahan Tamangapa.
b. Kelurahan Borong
Jalan utama dan jalan kolektor di Kelurahan Borong umumnya sudah dalam kondisi baik dengan permukaan yang telah diaspal, sehingga mendukung kelancaran arus lalu lintas. Namun, beberapa jalan lokal, terutama di area permukiman, masih membutuhkan perbaikan atau peningkatan kualitas untuk memastikan akses yang lebih optimal.
55 Gambar: Jaringan Jalan di Kelurahan Borong
Sumber: Dokumentasi Pribadi
Gambar: Jaringan Jalan di Kelurahan Borong Sumber: Dokumentasi Pribadi
56 2. Prasarana Jaringan Drainase
a. Kelurahan Tamangapa
Jaringan drainase di jalan utama dan beberapa jalan kolektor di Kelurahan Tamangapa umumnya dalam kondisi baik dan cukup memadai untuk menyalurkan air hujan. Namun, di beberapa jalan lokal dan daerah pemukiman, kualitas saluran drainase bisa kurang terawat dan ada yang tersumbat sampah atau material lainnya.
b. Kelurahan Borong
Jaringan drainase di jalan utama dan beberapa jalan kolektor di Kelurahan Borong juga umumnya dalam kondisi baik dan cukup memadai untuk menyalurkan air hujan. Namun, di beberapa jalan lokal dan daerah pemukiman, kualitas saluran drainase bisa kurang terawat dan ada yang tersumbat sampah atau material lainnya.
57 3. Prasarana Jaringan Air Bersih
a. Kelurahan Tamangapa dan Kelurahan Borong
Prasarana air bersih di permukiman Kelurahan tamangapa dan Kelurahan
Borong sebagian besar disuplai oleh Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Kota Makassar.
4. Prasarana Jaringan Air Limbah a. Kelurahan Tamangapa
Di wilayah Kelurahan Tamngapa yang tidak terjangkau oleh sistem jaringan limbah terpusat, sebagian besar rumah tangga mengandalkan drainase sebagai sistem.
b. Kelurahan Borong
begitu halnya di wilayah Kelurahan Borong yang tidak terjangkau oleh sistem jaringan limbah terpusat, sebagian besar rumah tangga mengandalkan drainase sebagai sistem.
5. Prasarana Sampah
a. Kelurahan Tamangapa
Prasarana persampahan di Kelurahan Tamangapa terbilang belum cukup memadai, dikarenakan di beberapa titik masih ada tumpukan sampah yang dapat mengganggu kenyamanan dan kesehatan warga sekitar.
Di Kelurahan Tamangapa, terdapat beberapa TPS yang tersebar di berbagai lokasi strategis. TPS ini digunakan untuk menampung sampah sementara sebelum diangkut ke TPA.
c
59 b. Kelurahan Borong
Prasarana persampahan di Kelurahan Borong terbilang sudah cukup baik karena diperhatikan dilingkungan rumah warga tidak terdapat penumpukan sampah.
6. Prasarana jaringan listrik
a. Kelurahan Tamangapa
Jaringan listrik dan telekomunikasi di Kelurahan Tamangapa sudah memadai, hanya saja masih perlu penataan yang baik agar tidak merusak tampilan.
b. Kelurahan Borong
Begitupun drngan Jaringan listrik dan telekomunikasi di Kelurahan Borong
60 sudah memadai, hanya saja masih perlu penataan yang baik agar tidak merusak tampilan.
7. Prasarana Transportasi Lokal a. Kelurahan Tamangapa
Di Kelurahan Tamangapa, terdapat sejumlah jalan utama yang menghubungkan kawasan ini dengan jalan-jalan strategis lainnya di Kota Makassar. Namun, di beberapa area, terutama pada jalan lingkungan atau jalan yang lebih kecil, masih terdapat kekurangan dalam pemeliharaan dan kondisi permukaan jalan yang membutuhkan perbaikan.
61 b. Kelurahan Borong
Jalan-jalan lingkungan di Kelurahan Borong berfungsi sebagai penghubung antara area permukiman dan jalan utama. Namun, beberapa jalan tersebut memiliki lebar yang terbatas, sehingga dapat menjadi kendala saat terjadi peningkatan volume kendaraan.
8. Sarana Ruang Terbuka, Taman dan Lapangan Olahraga a. Kelurahan Tamangapa
62 b. Kelurahan Borong
Terdapat taman kecil atau area terbuka yang digunakan warga untuk bersantai atau melakukan kegiatan komunitas di Kelurahan Borong.
9. Sarana Pemerintah
a. Kelurahan Tamangapa
Kelurahan Tamangapa, yang terletak di Kecamatan Manggala, Kota Makassar, memiliki berbagai fasilitas pemerintahan untuk mendukung kebutuhan
administrasi dan pelayanan masyarakat. Salah satu bangunan penting di kelurahan ini adalah kantor kelurahan, yang berfungsi sebagai pusat
administrasi. Kantor ini melayani berbagai keperluan warga, seperti pembuatan KTP, KK, surat keterangan domisili, serta pengelolaan data kependudukan.
63 b. Kelurahan Borong
Kelurahan Borong , yang terletak di Kecamatan Manggala, Kota Makassar, memiliki berbagai fasilitas pemerintahan untuk mendukung kebutuhan administrasi dan pelayanan masyarakat. Salah satu bangunan penting di kelurahan ini adalah kantor kelurahan, yang berfungsi sebagai pusat
administrasi. Kantor ini melayani berbagai keperluan warga, seperti pembuatan KTP, KK, surat keterangan domisili, serta pengelolaan data kependudukan.
10. Sarana Pendidikan
a. Kelurahan Tamangapa
Kelurahan Tamangapa, yang berada di Kecamatan Manggala, Kota Makassar, memiliki berbagai sarana pendidikan yang melayani kebutuhan belajar masyarakat dari berbagai jenjang.
SMA Negeri 10 Makassar
64 b. Kelurahan Borong
Kelurahan Borong, yang berada di Kecamatan Manggala, Kota Makassar, memiliki berbagai sarana pendidikan yang melayani kebutuhan belajar masyarakat dari berbagai jenjang.
Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Indonesia 11. Sarana Kesehatan
a. Kelurahan Tamangapa
Menyediakan layanan kesehatan primer untuk masyarakat di sekitar Kelurahan Tamamaung, termasuk pemeriksaan umum, imunisasi, dan program kesehatan ibu dan anak.
65 Puskesmas Tamangapa
b. Kelurahan Borong
Menyediakan layanan kesehatan primer untuk masyarakat di sekitar Kelurahan Tamamaung, termasuk pemeriksaan umum, imunisasi, dan program kesehatan ibu dan anak.
Rumah Sakit Hermina
12. Sarana Peribadatan
a. Kelurahan Tamangapa
Sarana peribadatan ini tersebar merata di lingkungan perumahan atau di dekat jalan utama. Pada kelurahan ini hanya memiliki masjid sebagai tempat ibadah.
66 Masjid Darussalam Muhammadiyah
b. Kelurahan Borong
Tidak jauh beda dengan Kelurahan Tamangapa sarana peribadatan ini tersebar merata di lingkungan perumahan atau di dekat jalan utama. Pada kelurahan ini hanya memiliki masjid sebagai tempat ibadah.
Masjid Jannatul Iman
13. Sarana Perdagangan
a. Kelurahan tamangapa
Terdapat pasar kecil atau tempat berkumpulnya pedagang lokal yang
menyediakan kebutuhan sehari-hari seperti sayur, buah, ikan dan banyak lagi.
67 Pasar tradisional Kassi Tamangapa
b. Kelurahan Borong
Terdapat pasar kecil atau tempat berkumpulnya pedagang lokal yang
menyediakan kebutuhan sehari-hari seperti sayur, buah, ikan dan banyak lagi.
Pasar Borong
68
14. Pembahasan
Berikut adalah rangkuman masalah yang dihadapi serta peluang perbaikan pada masing-masing elemen infrastruktur dan fasilitas di Kelurahan Tamangapa dan Kelurahan Borong:
1. Prasarana Jaringan Jalan Masalah:
- Kondisi jalan lingkungan yang tidak merata, dengan beberapa jalan mengalami kerusakan seperti retakan atau lubang.
- Lebar jalan yang sempit di area permukiman padat.
- Minimnya trotoar dan penerangan jalan umum (PJU) di beberapa wilayah.
Peluang Perbaikan:
- Perbaikan dan perawatan rutin jalan lingkungan serta penambahan trotoar untuk meningkatkan keamanan pejalan kaki.
- Pelebaran jalan di kawasan strategis untuk mendukung mobilitas masyarakat.
- Penambahan lampu PJU untuk meningkatkan keamanan jalan pada malam hari.
2. Prasarana Jaringan Drainase Masalah:
- Sistem drainase yang kurang memadai menyebabkan genangan air dan banjir
69 saat musim hujan.
- Saluran drainase sering tersumbat oleh sampah domestic dan bahkan oleh tanah.
Peluang Perbaikan:
- Pembersihan rutin dan rehabilitasi saluran drainase untuk meningkatkan kapasitas aliran air.
- Edukasi masyarakat tentang pentingnya tidak membuang sampah ke saluran air.
- Pembangunan sistem drainase terpadu untuk mengurangi risiko banjir.
3. Prasarana Jaringan Air Bersih Masalah:
- Tekanan air yang rendah di beberapa lokasi.
- Kualitas air tanah yang tidak selalu layak konsumsi.
Peluang Perbaikan:
- Pembangunan reservoir tambahan untuk meningkatkan kapasitas dan tekanan air.
- Penyediaan fasilitas pengolahan air tanah untuk masyarakat.
4. Prasarana Jaringan Air Limbah Masalah:
- Minimnya jaringan pengolahan air limbah domestik, sehingga air limbah
70 langsung dibuang ke saluran drainase atau tanah.
- Potensi pencemaran lingkungan akibat limbah rumah tangga.
Peluang Perbaikan:
- Pembangunan sistem pengelolaan air limbah domestik skala kecil di tingkat komunitas.
- Peningkatan kesadaran masyarakat tentang pentingnya pengolahan air limbah yang aman.
5. Prasarana Persampahan Masalah:
- Pengelolaan sampah yang belum optimal, dengan masih banyak sampah menumpuk di TPS ilegal.
- Kurangnya fasilitas pengolahan sampah, seperti bank sampah atau fasilitas daur ulang.
Peluang Perbaikan:
- Penambahan tempat penampungan sampah sementara (TPS) resmi yang memadai.
- Edukasi masyarakat tentang pengelolaan sampah mandiri, seperti pemilahan sampah dan pengomposan.
- Peningkatan armada pengangkut sampah untuk memastikan pembuangan tepat waktu.
6. Prasarana Jaringan Listrik
71 Masalah:
- Pasokan listrik yang kurang stabil di beberapa wilayah, terutama saat beban puncak.
- Ketersediaan listrik yang terbatas di area permukiman baru atau informal.
Peluang Perbaikan:
- Penguatan jaringan distribusi listrik oleh PLN untuk memastikan pasokan stabil.
- Penyediaan solusi energi terbarukan seperti panel surya di wilayah tertentu.
7. Prasarana Telekomunikasi Masalah:
- Koneksi internet yang belum merata di seluruh wilayah, dengan beberapa titik mengalami sinyal lemah.
- Kurangnya infrastruktur pendukung seperti tower BTS.
Peluang Perbaikan:
- Peningkatan cakupan jaringan internet broadband oleh penyedia layanan.
- Pembangunan lebih banyak infrastruktur telekomunikasi di wilayah strategis.
8. Prasarana Transportasi Lokal Masalah:
- Sistem transportasi umum yang kurang terintegrasi.
72 - Minimnya halte atau terminal kecil untuk mendukung transportasi lokal.
Peluang Perbaikan:
- Peningkatan layanan angkutan umum dengan rute yang lebih luas dan jadwal yang konsisten.
- Penyediaan fasilitas pendukung seperti halte yang nyaman dan aman.
9. Sarana Pemerintahan dan Pelayanan Umum Masalah: .
- Aksesibilitas yang sulit ke beberapa kantor pelayanan publik.
Peluang Perbaikan:
- Digitalisasi layanan publik untuk meningkatkan aksesibilitas.
10. Sarana Pendidikan Masalah:
- Kurangnya akses pendidikan untuk anak-anak di daerah permukiman baru.
Peluang Perbaikan:
- Penyediaan beasiswa atau program pendidikan untuk anak-anak dari keluarga kurang mampu.
11. Sarana Kesehatan
73 Masalah:
- Fasilitas kesehatan yang terbatas.
Peluang Perbaikan:
- Penyediaan program kesehatan keliling untuk menjangkau masyarakat yang belum terlayani.
- untuk mendukung aktivitas masyarakat.
74
BAB IV
KESIMPULAN DAN REKOMENDASI
A. Kesimpulan
Hasil analisis terhadap kondisi prasarana dan sarana di Kelurahan Tamangapa dan Kelurahan Borong mengungkap berbagai masalah pada infrastruktur dasar dan fasilitas umum yang memengaruhi kualitas hidup masyarakat. Permasalahan utama meliputi kerusakan jaringan jalan, sistem drainase yang kurang memadai, keterbatasan akses air bersih, pengelolaan limbah yang belum optimal, serta minimnya ruang terbuka hijau dan fasilitas kebudayaan. Selain itu, akses terhadap layanan transportasi, pendidikan, kesehatan, dan pelayanan publik juga masih memerlukan perbaikan yang signifikan.
Meski demikian, terdapat berbagai peluang perbaikan yang dapat dimanfaatkan untuk meningkatkan kondisi infrastruktur dan sarana prasarana di kedua kelurahan tersebut. Upaya seperti rehabilitasi jalan, optimalisasi sistem pengelolaan sampah dan limbah, serta pengembangan fasilitas publik dapat dilakukan guna menciptakan lingkungan yang lebih nyaman dan mendukung kesejahteraan masyarakat.
75 B. Rekomendasi
Jaringan Jalan
Perlu diadakan program perbaikan dan pemeliharaan jalan lingkungan secara rutin, termasuk penambahan trotoar dan penerangan jalan umum di wilayah yang kurang terlayani.
Pemerintah perlu mempertimbangkan pelebaran jalan di area dengan aktivitas tinggi untuk mendukung mobilitas masyarakat.
Jaringan Drainase
Saluran drainase harus dibersihkan secara rutin dan diperbesar kapasitasnya untuk mencegah banjir.
Perlu ada edukasi intensif kepada masyarakat agar tidak membuang sampah ke saluran drainase, yang dapat disertai dengan sistem sanksi untuk meningkatkan kepatuhan.
Air Bersih dan Limbah
Dibangun reservoir tambahan untuk meningkatkan tekanan dan distribusi air bersih.
Perlu ada program pembangunan sistem pengolahan air limbah komunitas dan pengawasan ketat terhadap pembuangan limbah rumah tangga.
Pengelolaan Sampah
Pemerintah dapat mendirikan lebih banyak TPS resmi dan mendukung inisiatif bank sampah untuk pengelolaan sampah berbasis komunitas.
Edukasi masyarakat tentang pentingnya pemilahan sampah dan pengomposan harus diperluas.
Transportasi Lokal
76
Peningkatan integrasi layanan transportasi lokal, seperti Teman Bus Mamminasata, dengan rute tambahan yang menjangkau kawasan padat penduduk di kedua kelurahan.
Penyediaan halte yang nyaman dan aman di lokasi strategis.
Fasilitas Umum
Digitalisasi layanan pemerintahan untuk memperbaiki aksesibilitas masyarakat terhadap pelayanan publik.
Penataan pasar tradisional dengan standar modern dan penambahan fasilitas kesehatan keliling untuk menjangkau masyarakat di wilayah terpencil.
Ruang Terbuka dan Kebudayaan
Perluasan ruang terbuka hijau, taman bermain, dan fasilitas olahraga untuk mendukung aktivitas sosial dan rekreasi.
Pemerintah dan komunitas dapat bekerja sama untuk mendirikan pusat kebudayaan atau gedung kesenian yang mendukung pelestarian budaya lokal.
.
77
DAFTAR PUSTAKA
Wikipedia contributors. (2023, September 28), Tamangapa, Manggala, Makassar. In Wikipedia, The Free Encyclopedia.
https://id.wikipedia.org/wiki/Daftar_kecamatan_dan_kelurahan_di_Kota_
Makassar
Wikipedia contributors. (2024, Juni 9), Borong , Manggala, Makassar.
In Wikipedia, The Free Encyclopedia.
https://id.wikipedia.org/wiki/Borong,_Manggala,_Makassar
Dasawisma PKK Kota Makassar. Profile Kelurahan Borong Kecamatan Manggala.
https://dasawisma.pkk.makassarkota.go.id/rekap/kelurahan/01559909e921f41 74f5
550f11c40b7bd71f73011d7f7c045266e0e4047b94810dbe19b711b3990b603a2 242
5c9808a763308c5f986d1f2abbd0d2a9d204b2c81qgRvSaI5DoZwbJ9lYJy3 w68mf wH9WgwmmZ1N3aCz2Ng-
78 BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Survei lapangan memungkinkan pengamatan langsung terhadap masalah yang tidak selalu teridentifikasi melalui dokumen atau data sekunder, seperti kerusakan jalan, banjir, keterbatasan akses transportasi, atau minimnya fasilitas umum.
Data dari survei lapangan digunakan untuk merancang program perbaikan infrastruktur dan sarana prasarana yang sesuai dengan kebutuhan lokal. Survei lapangan memberikan data yang dapat digunakan sebagai bukti kuat dalam dokumen perencanaan, proposal anggaran, atau evaluasi program pembangunan.
Survei lapangan di Kelurahan Bangkala dan Kelurahan Manggala penting dilakukan untuk memastikan bahwa rencana pembangunan infrastruktur dan sarana prasarana yang dibuat didasarkan pada data faktual, relevan dengan kebutuhan masyarakat, dan dapat diimplementasikan secara efektif. Survei ini juga menjadi langkah awal yang krusial untuk menciptakan perencanaan yang inklusif, efisien, dan berkelanjutan bagi kesejahteraan masyarakat di kedua wilayah tersebut.
B. Tujuan Praktikum
Tujuan dilakukannya praktikum lapangan di permukiman di Kelurahan Bangkala dan Kelurahan Manggala ini adalah untuk mengidentifikasi dan
79 menganalisis kondisi fisik wilayah permukiman tersebut. Praktikum lapangan
ini dilakukan dengan memperhatikan beberapa aspek-aspek penting yaitu, prasarana jaringan jalan, prasarana jaringan drainase, prasarana jaringan air bersih, prasarana jaringan air limbah, prasarana persampahan, prasarana jaringan listrik, prasarana telekomunikasi, prasarana transportasi lokal, sarana pemerintahan dan pelayanan umum, sarana pendidikan, sarana kesehatan, sarana peribadatan, sarana perdagangan, sarana kebudayaan dan rekreasi, serta sarana ruang terbuka, taman, dan lapangan olahraga.