• Tidak ada hasil yang ditemukan

Penerapan Metode Problem Solving dalam Melatih Critical Thinking Siswa di MAN 3 Madiun

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2024

Membagikan "Penerapan Metode Problem Solving dalam Melatih Critical Thinking Siswa di MAN 3 Madiun"

Copied!
112
0
0

Teks penuh

Begitu pula dengan proses pembelajaran Fiqh di MAN 3 Madiun yang cenderung berpusat pada guru, kurangnya motivasi dan minat belajar siswa yang mengakibatkan berpikir kritis siswa masih rendah. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan (1) Penerapan metode pemecahan masalah dalam pelatihan berpikir kritis siswa di MAN 3 Madiun. Dampak negatif dari kurangnya rasa percaya diri siswa untuk bertanya, mengemukakan pendapat pada saat kegiatan pembelajaran sehingga menjadi pasif (3) Faktor pendukung penerapan metode pemecahan masalah dalam melatih berpikir kritis siswa adalah motivasi dan motivasi siswa. semangat belajar, guru yang profesional dan antusias dalam mengajar serta sarana prasarana yang memadai akan melatih minat siswa dalam mempelajari ilmu Fiqih.

Latar Belakang Masalah

Dalam hal ini peran guru sangat diperlukan dalam proses pembelajaran untuk mendorong, membimbing dan melatih siswa dalam melatih kemampuan berpikir kritis sehingga mampu memecahkan masalah. Berdasarkan referensi dari buku Gerakan Inovatif Pendidikan Karakter terdapat kendala dalam membudayakan siswa berpikir kritis yang berdampak pada menurunnya kemampuan berpikir kritis. Penelitian Deti Ahmatics Universitas Islam Nusantara menjelaskan faktor-faktor yang menyebabkan kemampuan berpikir kritis mahasiswa gagal berkembang.

Fokus Penelitian

Rumusan Masalah

Tujuan Penelitian

Manfaat Penelitian

Sistematika Pembahasan

KAJIAN PUSTAKA

Kajian Teori

  • Metode Problem Solving
  • Critical Thinking

Metode yang tepat untuk melatih kemampuan berpikir kritis siswa pada mata pelajaran Fiqih adalah metode pemecahan masalah melalui kegiatan diskusi, Siswa dapat mendiskusikan permasalahan Fiqih di masyarakat. Mengenai uraian di atas menjelaskan bahwa metode pemecahan masalah adalah suatu metode pengajaran untuk melatih berpikir kritis siswa dalam memecahkan masalah dengan cara memahami masalah, menganalisis, menjelaskan pemikiran dan menyimpulkan. Dapat dijelaskan bahwa berpikir kritis merupakan suatu keterampilan berpikir yang mencakup aspek kognitif untuk berperan aktif dalam merefleksikan suatu permasalahan.

Jika seorang individu hanya mampu memecahkan masalah tanpa mengetahui alasan penerapan konsep tersebut, maka individu tersebut belum dapat dikatakan memiliki kemampuan berpikir kritis. Berpikir kritis melibatkan kemampuan berpikir induktif, seperti menganalisis masalah, menentukan sebab akibat, dan menarik kesimpulan.

Kajian Penelitian Terdahulu

Mengenai perbedaannya, penelitian di atas lebih fokus pada penggunaan metode penelitian dalam mengembangkan kemampuan berpikir kritis siswa, sedangkan penelitian saat ini lebih fokus pada penggunaan metode pemecahan masalah dalam melatih kemampuan berpikir kritis siswa. Hasil penelitian menjelaskan bahwa penerapan metode pemecahan masalah mempunyai enam tahapan yaitu identifikasi masalah, penyajian masalah, perencanaan penyelesaian masalah, perencanaan pelaksanaan, evaluasi desain, dan evaluasi hasil penyelesaian. Kritik mahasiswa pada mata kuliah sejarah budaya islam di MA PEMBANGUNAN UIN Jakarta”, skripsi: UIN Jakarta, 2020. .pendukung minat, motivasi dan kebugaran jasmani.

Penelitian ini mempunyai persamaan dan perbedaan dengan penelitian saat ini yang membahas tentang penerapan metode pemecahan masalah dan metode penelitian kualitatif. Tujuan penelitian ini adalah pada tahap penerapan metode pemecahan masalah dan hasil belajar kompetensi siswa pada mata pelajaran Fiqih melalui metode pemecahan masalah. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tahapan penerapan metode pemecahan masalah meliputi enam tahap, namun terdapat dua tahap yang kurang maksimal yaitu tahap penilaian perencanaan dan penilaian hasil perencanaan kompetensi belajar siswa. hasil dalam mata pelajaran Fiqih. melalui penerapan metode pemecahan masalah Experiential Training Hal ini terlihat dari aspek psikomotorik siswa yang dapat menyajikan dan mendemonstrasikan tata cara ibadah haji dan umroh dari aspek afektif siswa lebih bersemangat dan bersemangat ketika.

Sedangkan perbedaannya terletak pada tempat penelitiannya, dan penelitiannya menekankan pada penerapan metode pemecahan masalah untuk melatih keterampilan hasil belajar siswa pada mata pelajaran Fiqih, sedangkan penelitian yang akan dilakukan bertujuan untuk melatih kemampuan berpikir kritis siswa. 1 Sirojudin Abror, 2020, “Penerapan Metode Inkuiri dalam Mengembangkan Keterampilan Berpikir Kritis Siswa pada Mata Pelajaran SKI di MA Pembangunan UIN Jakarta”, UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. 2 Azizurrahman, 2020, “Penerapan Model Pembelajaran Problem Solving pada Mata Pelajaran Fiqh Kelas VIIIC Mts Ad - Dinul Qayyim Kapek Gunungsari”, UIN Mataram.

3 Ahmad Fikri Luqoni, 2018, “Penggunaan Metode Problem Solving untuk Melatih Kompetensi Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Fiqih di MtsN Pasanggaran Kabupaten Banyuwangi”, UIN Maulana Malik Ibrahim Malang.

Tabel 2.1 Kajian Penelitian Terdahulu  No  Nama Peneliti, Tahun, Judul,
Tabel 2.1 Kajian Penelitian Terdahulu No Nama Peneliti, Tahun, Judul,

Kerangka Pikir

METODE PENELITIAN

Pendekatan dan Jenis Penelitian

Lokasi dan Waktu Penelitian

Data dan Sumber Data

Prosedur Pengumpulan Data

Teknik Analisis Data

Pengecekan Keabsahan Penelitian

Tahap Penelitian

HASIL DAN PEMBAHASAN

Gambaran Umum Latar Penelitian

  • Sejarah Singkat Berdirinya MAN 3 Madiun
  • Visi, Misi, dan Tujuan MAN 3 Madiun
  • Struktur Organisasi MAN 3 Madiun
  • Letak Geografis MAN 3 Madiun
  • Keadaan Guru dan Karyawan MAN 3 Madiun
  • Data Siswa MAN 3 Madiun
  • Sarana dan Prasarana MAN 3 Madiun

Berdirinya MAN 3 Madiun dilatarbelakangi oleh gagasan akan dibukanya pendidikan yang bersifat atau berkarakter Islami untuk pendidikan menengah atas di desa Doho. Dengan modal madrasah dan lulusan yang disebutkan di atas, maka diperlukan platform pendidikan terpadu untuk menampung lulusan tersebut dan juga berlokasi di desa Doho. Hal tersebut disampaikan Bupati Kepala Daerah TK.II Madiun pada peresmian gedung MTsN Doho Dolopo Madiun saat itu.

Kunjungan Dirjen Binbaga Islam bersama Kepala Seksi Madrasah Aliyah ke Kanwil Departemen Agama Provinsi Jawa Timur Kakandepag Kab. Pada tanggal 23 Desember 1987, nama Madrasah tersebut resmi menjadi Madrasah Aliyah Negeri Ponorogo Fillial di Doho Dolopo Madiun, akhirnya sesuai dengan Surat Keputusan Menteri Agama Republik Indonesia Nomor 107 Tahun 1997, dinyatakan berstatus berbakti pada bulan Maret. 17 Tahun 1997 berakhir menjadi Madrasah Aliyah Negeri Dolopo penuh yang terletak di Jalan Sarwo Husodo 332 Desa Doho Kecamatan Dolopo Kab. Pada tahun 2001, MAN Doho mulai pindah ke kampung Glonggong dengan nama MAN Dolopo, dilanjutkan dengan konsep penataan tata ruang kantor tata usaha sekaligus menempati ruang tamu Pak Badjuri, rumah BA selama 3 tahun yang jaraknya hanya 20 meter. meter dari. pembangunan baru, kegiatan belajar mengajar di gedung baru di desa Glonggong dengan 4 ruang kelas, sisanya masih di gedung lama pinjaman di desa Doho.

Selanjutnya melalui Keputusan Menteri Agama Republik Indonesia Nomor 673 Tahun 2016, Madrasah Aliyah Negeri Dolopo berubah nama menjadi Madrasah Aliyah Negeri 3 Madiun.1 2. Visi, Misi dan Tujuan MAN 3 Madiun. . A. Struktur organisasi pada madrasah mempunyai peranan penting yaitu mengarahkan dan memperjelas peran, fungsi dan tanggung jawab dalam suatu bidang. Jika ditarik garis tengah antara kedua kecamatan tersebut, maka posisi madrasah ini berada di tengah, membagi dua Madrasah Aliyah negeri potensial di Kabupaten Ponorogo (MAN 1 dan MAN 2 Ponorogo) di sebelah selatan, dan dua madrasah di kota Madiun (MAN 1 dan MAN 2 Madiun) menuju utara.4.

Jumlah tenaga pelatih dan pengajar MAN 3 Madiun berjumlah 44 orang, terdiri dari guru 31 orang, tenaga tata usaha 8 orang, satpam 3 orang, dan petugas kebersihan 2 orang.

Gambar 4.1 Struktur Organisasi MAN 3 Madiun
Gambar 4.1 Struktur Organisasi MAN 3 Madiun

Deskripsi Data

  • Penerapan Metode Problem Solving dalam Melatih Critical
  • Implikasi Penerapan Metode Problem Solving dalam Melatih

Dalam metode pemecahan masalah, tahapan ini disebut dengan kesimpulan masalah.9 Seperti yang diungkapkan oleh Ibu Lia Faiza, guru fiqh MAN 3 Madiun. Berdasarkan observasi di lapangan, penggunaan metode pemecahan masalah dalam pembelajaran fiqh disesuaikan dengan mata pelajaran, kemampuan siswa, dan kondisi kelas. Penggunaan metode pemecahan masalah memberikan pengaruh yang cukup baik terhadap berpikir kritis siswa dalam pembelajaran fiqh.

Seperti halnya penerapan metode pemecahan masalah dalam pembelajaran Fiqh untuk melatih berpikir kritis siswa tentunya mempunyai faktor pendukung dan penghambat. Berdasarkan hasil observasi penggunaan metode pemecahan masalah untuk melatih berpikir kritis siswa, pada saat pembelajaran berlangsung mereka bersemangat untuk bertanya mengenai permasalahan yang belum mereka pahami. Dari data tersebut dapat dijelaskan bahwa faktor pendukung penerapan metode pemecahan masalah dalam melatih berpikir kritis siswa adalah sumber daya manusia baik guru maupun siswa harus semangat dalam mengikuti kegiatan pembelajaran.

Selain faktor pendukung, terdapat pula kendala yang mempengaruhi penerapan metode pemecahan masalah dalam melatih berpikir kritis siswa. Berkenaan dengan data tersebut dijelaskan bahwa terdapat faktor pendukung dan penghambat penerapan metode pemecahan masalah dalam melatih berpikir kritis siswa pada saat kegiatan pembelajaran. Sebagai faktor pendukung penerapan metode pemecahan masalah dalam pelatihan berpikir kritis, siswa merasa semangat dan semangat untuk belajar dan bertanya terhadap permasalahan yang belum diketahui atau dipahaminya.

Berdasarkan observasi, faktor penghambat penerapan metode problem solver dalam melatih berpikir kritis siswa adalah tidak semua siswa memiliki semangat dan motivasi belajar, sehingga tidak mau belajar dan enggan mengajukan pertanyaan yang dapat menyelesaikan masalah. hasil.

PEMBAHASAN

  • Analisis Penerapan Metode Problem Solving dalam Melatih
  • Analisis Implikasi Penerapan Metode Problem Solving dalam
  • Analisis Faktor Pendukung dan Penghambat Penerapan

Dari keterangan di atas terlihat bahwa penerapan metode pemecahan masalah pada pembelajaran Fiqih memberikan pengaruh yang cukup baik. Oleh karena itu, perlu adanya upaya dan peran guru Fiqih dalam melatih berpikir kritis siswa melalui penerapan metode pemecahan masalah dalam pembelajaran Fiqih. Metode pemecahan masalah digunakan dalam melatih kemampuan berpikir kritis siswa di MAN 3 Madiun untuk melatih kemampuan memecahkan masalah di masyarakat, melatih kemampuan berpikir kreatif, berpikir kritis dan berlogika dalam menyelesaikan masalah dan mencari solusi.

Analisis faktor pendukung dan penghambat penerapan metode pemecahan masalah di MAN 3 Madiun Pemecahan masalah di MAN 3 Madiun. Guru Fiqih MAN 3 Madiun dalam kegiatan pembelajaran menerapkan metode pemecahan masalah dengan tujuan melatih kemampuan berpikir kritis siswa agar bersemangat dan mempunyai motivasi belajar. Berdasarkan penelitian yang dilakukan di MAN 3 Madiun mengenai penerapan metode pemecahan masalah dalam melatih berpikir kritis siswa, peneliti dapat mengambil kesimpulan.

Penerapan metode pemecahan masalah dalam melatih berpikir kritis siswa dalam pembelajaran Fiqh, materi jual beli bertujuan untuk melatih berpikir kritis siswa dalam proses pembelajaran Fiqih, yang dilakukan sesuai tahapan yang ada dengan melibatkan siswa untuk aktif dalam kegiatan pembelajaran tersebut. Melalui penggunaan metode pemecahan masalah, kemampuan kognitif siswa dilatih untuk mampu menyimpulkan, menganalisis, dan mengevaluasi. Faktor pendukung dan penghambat penerapan metode pemecahan masalah pada pembelajaran Fiqih di MAN 3 Madiun MAN 3 Madiun adalah sebagai berikut: a.

Diharapkan dapat menjadi bahan referensi dalam melakukan penelitian selanjutnya khususnya mengenai peran guru Fiqih dalam melatih berpikir kritis siswa melalui penerapan metode pemecahan masalah.

KESIMPULAN DAN SARAN

Kesimpulan

Dampak positif penggunaan metode pemecahan masalah dalam melatih berpikir kritis siswa dapat membuat siswa berpikir lebih aktif, kritis dan logis dalam kegiatan pembelajaran, hal ini ditunjukkan ketika guru mengajukan pertanyaan untuk memecahkan masalah. Siswa dapat memahami dan mencari penyebab dan akibat permasalahan melalui internet, sehingga siswa dapat menyimpulkan mengapa permasalahan tersebut terjadi. , guru memberikan ruang kepada siswa untuk mengemukakan pendapatnya dan diharapkan mampu memecahkan permasalahan yang ada di lingkungan sekitarnya. Dampak negatifnya adalah siswa kurang percaya diri untuk bertanya dan berpendapat, sehingga menjadi pasif saat melakukan kegiatan pembelajaran. Faktor penghambatnya adalah kurangnya semangat siswa dalam mempelajari materi fiqih dan kurang optimalnya persiapan guru dalam melakukan kegiatan pembelajaran.

Saran

Penerapan Metode Inkuiri dalam Mengembangkan Keterampilan Berpikir Kritis Siswa dalam Sejarah Kebudayaan Islam Emer di MA PENGEMBANGAN UIN JAKARTA. Berpikir Kritis dan Pemecahan Masalah dalam Pembelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial Menjawab Tantangan Abad 21', Cakrawala Sosial: Jurnal Pendidikan Sosial, Vol. Memberikan metode pemecahan masalah agar menjadi kompeten dan hasil pembelajaran Fiqih di MTsN Kabupaten Pesanggatan.

Upaya meningkatkan kemampuan berpikir siswa dengan menerapkan metode pemecahan masalah pada mata pelajaran IPS di MI Nu Tamrinul Aulad Kudus. Penggunaan Metode Problem Solving Terhadap Efektivitas Belajar Siswa Pada Al-Qur'an Hadits Kelas IX di MTSN 4 Karawang. Implementasi Pembelajaran Higher Order Thinking Skills (HOTS) pada Mata Kuliah Fiqih di MA AISYIYAH BINJAI.

Gambar

Tabel 2.1 Kajian Penelitian Terdahulu  No  Nama Peneliti, Tahun, Judul,
Gambar 4.1 Struktur Organisasi MAN 3 Madiun
Tabel 4.1 Daftar Guru
Tabel 4.2 Tenaga Kependidikan
+3

Referensi

Dokumen terkait

Diharapkan kepada guru-guru agar menggunakan metode problem solving sebagai alternatif untuk memperbaiki proses pembelajaran karena melalui metode problem solving

Kesimpulan penelitian ini adalah bahwa dengan menerapkan metode pembelajaran Problem Solving dapat menurunkan kecemasan siswa dalam pembelajaran matematika sehingga

penelitian dengan judul “Penerapan Kolaborasi Model Pembe lajaran Thinking Aloud Pair Problem solving (TAPPS) dengan Learning start with a question untuk Meningkatkan

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui bahwa dengan menerapkan model pembelajaran Thinking Aloud Pair Problem Solving dengan menggunakan strategi Group

Solving ) dalam meningkatkan pemecahan masalah pada mata pelajaran. Fiqih di MTs NU Darul Hikam Kalirejo Undaan Kudus

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengkaji penerapan metode problem solving terhadap peningkatkan keterampilan berfikir kreatif siswa, untuk mengkaji respon siswa melalui

Kendala-kendala yang dihadapi dalam penerapan metode problem solving pada setiap tindakan terlepas dari kondisi yang ada di kelas baik itu dari kondisi sekolah

Data-data yang diperoleh pada setiap siklus tindakan diolah untuk mengetahui sejauh mana peningkatan kemampuan siswa dalam memecahkan masalah dengan menerapkan metode problem