PENDAHULUAN
Permasalahan
Berdasarkan latar belakang di atas, teridentifikasi permasalahan yaitu metode pembelajaran yang monoton dan kurangnya rasa percaya diri siswa pada mata pelajaran Fiqih sehingga membuat siswa menjadi pasif pada saat proses pembelajaran dan berdampak pada hasil belajar yang kurang optimal. Bagaimana penerapan model pembelajaran kooperatif TGT (Team Game Tournament) untuk meningkatkan kepercayaan diri siswa pada mata pelajaran ilmu hukum kelas 8F di MTsN 2 Jember tahun ajaran 2022/2023. Apa implikasi penerapan model pembelajaran kooperatif TGT (Team Game Tournament) terhadap peningkatan rasa percaya diri siswa pada mata pelajaran ilmu fiqih kelas 8F di MTsN 2 Jember tahun pelajaran 2022/2023.
Cara Pemecahan Masalah
Tujuan Penelitian
Manfaat Penelitian
Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan wawasan dan inovasi baru terkait penerapan model pembelajaran yang berguna untuk nantinya digunakan ketika menjadi seorang guru. Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi acuan dalam pelaksanaan dan perbaikan proses pembelajaran melalui penerapan model pembelajaran ini.
Sistematika Penulisan
Bab Kedua, Tinjauan Pustaka, memuat penelitian-penelitian terdahulu dan kajian teori yang mengkaji model pembelajaran kooperatif TGT dan kepercayaan diri siswa. Bab Ketiga, Metode Penelitian, pada bagian ini membahas tentang pendekatan dan jenis penelitian, lokasi, waktu dan topik penelitian, prosedur penelitian, pelaksanaan siklus penelitian, teknik pengumpulan data, teknik analisis data, keabsahan data, indikator kinerja, tim peneliti, dan rencana belajar. Bab empat, hasil dan pembahasan. Bagian ini berisi uraian tentang objek penelitian, hasil penelitian dan pembahasan.
KAJIAN PUSTAKA
Kajian Teori
Oleh karena itu pembelajaran kooperatif merupakan suatu model pembelajaran yang cirinya siswa dibentuk dalam kelompok-kelompok kecil untuk mencapai tujuan pembelajaran. Tujuan inti dari model pembelajaran kolaboratif sebenarnya adalah untuk memfasilitasi dan meningkatkan partisipasi serta memberikan kesempatan interaksi siswa dan pembelajaran kolaboratif. Kagan menyatakan pembelajaran kooperatif memiliki banyak manfaat, antara lain sebagai berikut: 19 a) Meningkatkan pengetahuan siswa.
Miftahul Huda juga berpendapat bahwa TGT merupakan model pembelajaran kooperatif yang dikembangkan Slavin untuk membantu siswa mengkaji dan menguasai materi pelajaran. Oleh karena itu dapat disimpulkan bahwa model pembelajaran kooperatif tipe TGT (Teams Games Tournament) merupakan model pembelajaran yang melibatkan seluruh siswa dalam proses pembelajaran untuk memahami materi secara bersama-sama. Model pembelajaran tipe TGT merupakan kegiatan pembelajaran kooperatif yang dapat meningkatkan kerjasama dan persaingan sehat antar siswa.
Selain itu, model disusun agar siswa dapat belajar dalam suasana santai dan menyenangkan. Ketiga, guru menyiapkan seperangkat peraturan dalam turnamen permainan untuk memudahkan siswa pada tahap tersebut.
METODE PENELITIAN
Lokasi, Waktu, dan Subyek Penelitian
MTsN 2 Jember guru fiqih Bpk. Maijoso, S.Ag., M.Pd merupakan informan yang mengetahui tentang sikap dan keseharian siswa kelas 8F.
Prosedur Penelitian
Pelaksanaan Siklus Penelitian
Pada tahap ini peneliti menyusun hasil penelitian dalam bentuk tesis sesuai dengan pedoman yang berlaku di Universitas Islam Negeri Kiai Haji Achmad Siddiq Jember. Pada tahap ini guru mempersiapkan hal-hal yang harus dipersiapkan pada saat penelitian yaitu RPP (Rencana Pelaksanaan Pembelajaran), media pembelajaran, pengembangan materi dan persiapan berbagai alat penelitian seperti lembar observasi, angket dan lembar tes. Pada tahap pelaksanaan, guru melaksanakan apa yang telah dirancang sebelumnya dalam RPP yang telah dibuat.
Guru juga hendaknya memberikan tahapan-tahapan terkait penerapan model pembelajaran kooperatif tipe TGT sebagai model pembelajaran yang dipelajari. Kegiatan pada tahap ini merupakan realisasi dari lembar observasi yang telah disusun, sebagai bukti otentik untuk mengetahui kelebihan dan kekurangan dari siklus tindakan yang dilakukan. Hasil tahap ini digunakan sebagai umpan balik untuk menentukan rencana selanjutnya.
Tahap refleksi dilakukan dalam rangka merefleksikan dan menyelidiki hasil siklus penelitian tindakan mengenai rasa percaya diri siswa pada mata pelajaran fiqh dengan menggunakan model TGT. Pengumpulan data siswa aktif dan pasif berupa tinggi rendahnya tingkat percaya diri, serta pencatatan hasil belajar. Menyiapkan guru sejawat (guru fiqh) untuk berperan sebagai kolaborator dan pemerhati. Implementasi - Melaksanakan tindakan sesuai dengan RPP.
Observasi - Melakukan observasi dan wawancara - Kerjasama dengan guru fiqh - Pengumpulan data observasi Refleksi - Evaluasi tindakan siklus II.
Teknik Pengumpulan Data
Dalam hal ini observasi dilakukan untuk mengumpulkan data melalui observasi siswa selama proses pembelajaran. Angket atau angket digunakan untuk memperoleh data kepercayaan diri siswa selama proses pembelajaran dengan menerapkan model pembelajaran kooperatif tipe TGT. Data ini digunakan untuk memperkuat tercapainya rasa percaya diri siswa sesuai yang diharapkan.
Tes merupakan sarana pengumpulan data berupa beberapa pertanyaan yang harus dijawab.34 Tes juga merupakan serangkaian pertanyaan yang digunakan untuk mengukur pengetahuan, keterampilan, dan lain-lain. Wawancara adalah suatu bentuk komunikasi yang digunakan peneliti untuk memperoleh informasi penting melalui percakapan lisan atau dapat dipahami sebagai proses tanya jawab antara subjek yang diteliti dengan peneliti.36.
Teknik Analisis Data
Berdasarkan instrumen penelitian pada bagian lembar observasi terdapat dua jenis observasi yaitu observasi aktivitas siswa dan observasi aktivitas guru. Hasil tes diperoleh dari data berupa skor formatif siswa setiap siklusnya yaitu dari hasil post-test. Dari hasil perhitungan tersebut dapat ditentukan ketuntasan seorang siswa jika mencapai nilai minimal KKM = 75.
Tahap kondensasi data merupakan proses pemilihan, pemfokusan, penyederhanaan, pengabstraksian, dan penyusunan catatan lapangan, transkrip wawancara, dokumen, dan lain-lain. Dengan demikian, proses kondensasi data diperoleh ketika peneliti telah melakukan wawancara dan memperoleh data tertulis di lapangan. Data diurutkan dalam tahap kondensasi data kemudian disajikan dalam bentuk uraian singkat, grafik atau flowchart, dan sejenisnya.
Proses penarikan kesimpulan ini dapat dilakukan apabila tahap kondensasi data yaitu penyederhanaan data, penyusunan dan penyajian data telah dilakukan agar mudah dipahami.39.
Keabsahan Data
Triangulasi teknis dilakukan untuk memeriksa data dengan menggunakan berbagai teknik.42 Data yang diperoleh melalui wawancara kemudian diperiksa kembali dengan menggunakan berbagai teknik yaitu observasi, angket dan tes.43.
Indikator Kinerja
Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif tipe TGT (Teams Games Tournament) untuk meningkatkan rasa percaya diri siswa pada mata pelajaran Fikih kelas 8F MTsN 2 Jember tahun pelajaran 2022/2023. Implikasi penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe TGT (Teams Games Tournament) dalam meningkatkan rasa percaya diri siswa pada mata pelajaran Fikih kelas 8F MTsN 2 Jember tahun ajaran. Implikasi Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe TGT (Teams Games Tournament) terhadap peningkatan rasa percaya diri siswa pada mata pelajaran ilmu fikih kelas 8F di MTsN 2 Jember tahun ajaran 2022/2023.
Dari hasil tersebut dapat disimpulkan bahwa penerapan model pembelajaran kolaboratif tipe TGT berhasil meningkatkan rasa percaya diri siswa kelas 8F pada mata pelajaran ilmu fiqih di MTsN 2 Jember. Meningkatkan rasa percaya diri siswa pada mata pelajaran ilmu fiqih kelas 8F di MTsN 2 Jember tahun pelajaran 2022/2023. Meningkatkan rasa percaya diri siswa pada mata pelajaran ilmu fiqih kelas 8F MTsN Tahun 2 Juni.
Meningkatkan Rasa Percaya Diri Siswa Pada Mata Pelajaran Hukum Kelas 8F MTsN 2 Jember Tahun Pelajaran 2022/2023.