• Tidak ada hasil yang ditemukan

penerapan model pembelajaran kooperatif tipe student

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2023

Membagikan "penerapan model pembelajaran kooperatif tipe student"

Copied!
7
0
0

Teks penuh

(1)

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STUDENT TEAM ACHIEMENT DIVISION (STAD) TERHADAP HASIL BELAJAR

BIOLOGI SISWA KELAS X MAN KOTO BERAPAK KECAMATAN BAYANG KABUPATEN PESISIR SELATAN

Rice Gustika Delisa1, Nursyahra2, Diana Susanti2

1 Mahasiswa Program Studi Pendidikan Biologi STKIP PGRI Sumatera Barat

2 Dosen Program Studi Pendidikan Biologi STKIP PGRI Sumatera Barat [email protected]

ABSTRACT

Learning low on ecosystem material and interaction between teacher with student and student with student on learning process not yet seen clearly. The ecosystem material is poorly understood by the students. One of the learning models that can be used to improve biology learning outcomes is the cooperative learning style of Student Team Achievement Division (STAD). This study aims to determine student learning outcomes through the application of cooperative learning model Student Team Achievement Division (STAD) to the results of biology students learning grade X MAN Koto Berapak District Pesisir Selatan Regency. The type of this research is experimental research using Randomized Control-Group Postest Only Design design. The mean grade of the experimental class is 70,79 while the control class has an average value of 64,19. The affective domain of the experimental class obtained an average score of 71,98 with a predicate B and a control class of 69,29 with the predicate C. The experimental psychomotor class obtained an average value of 63 with predicate C and control 54,61 with predicate D. From the research can It was concluded that there was an improvement on the implementation of cooperative learning model of Student Team Achievement Division (STAD) type toward the result of biology class X MAN Koto Berapak of Bayang Sub-district of Pesisir Selatan Regency.

Keywords: Model, Cooperative Learning, The ecosystem PENDAHULUAN

Biologi merupakan bagian dari pendidikan sains yang bertujuan agar siswa memahami konsep- konsep biologi dan saling keter- kaitannya serta mampu mengguna- kan metode ilmiah. Pembelajaran biologi mempunyai karakteristik yang berbeda dengan ilmu lainnya,

baik dalam hal objek, persoalan, maupun metodenya.

Pada proses pembelajaran, guru merupakan salah satu penentu keberhasilan belajar siswa, peranan guru sangat penting dalam mem- bimbing dan memotivasi siswa, sehingga siswa dapat mencapai keberhasilan belajar dengan baik.

Dalam rangka meningkatkan mutu

(2)

pendidikan khususnya memacu perluasan ilmu pengetahuan dan teknologi perlu lebih sempurna dan ditingkatkan pengajaran biologi.

Dilihat dari pentingnya pelajaran Biologi dalam kehidupan.

Pada proses belajar mengajar guru terlibat langsung dalam proses pembelajaran, maka guru mengu- payakan banyak hal untuk mening- katakan hasil belajar, peranan guru sangat penting dalam membimbing dan memotivasi siswa, sehingga siswa dapat mencapai keberhasilan belajar dengan baik. Guru hendaknya memotivasi siswa dengan berbagai strategi pembelajaran dan memiliki keterampilan untuk menciptakan variasi-variasi baru dalam proses pembelajaran sehingga mampu meni- ngkatkan semangat belajar siswa.

Berdasarkan hasil observasi dan wawancara yang peneliti lakukan pada bulan Januari 2017 dengan guru bidang studi biologi di MAN Koto Berapak. Didapatkan informasi bahwa, interaksi antara guru dengan siswa serta siswa dengan siswa pada proses pembelajaran belum terlihat jelas. Dan guru telah menerapkan beberapa metode belajar seperti

diskusi, namun siswa belum ter- motivasi dalam proses pembelajaran tersebut. Sehingga, kegiatan pem- belajaran yang dilakukan belum mendapatkan hasil yang maksimal.

Hal ini disebabkan oleh banyaknya siswa yang kurang aktif dalam proses pembelajaran. Apabila guru mem- berikan tugas kepada siswa, hanya sebagian siswa yang mengerjakan tugas tersebut dan pada saat guru menjelaskan pembelajaran, siswa hanya mendengarkan semua yang disampaikan guru dan hanya sedikit siswa yang mau bertanya atau menjawab pertanyaan yang diberikan guru tentang materi yang dipelajari.

Hal ini memberikan pengaruh terhadap hasil belajar biologi siswa masih rendah dibawah Kriteria Ketuntasan Minimum (KKM). KKM yang ditetapkan di MAN Koto Berapak Bayang yaitu 77 pada materi ekosistem.

Salah satu solusi yang dianggap cocok untuk mengatasi permasalahan pada MAN Koto Berapak Bayang agar siswa aktif dalam proses pembelajaran yaitu dengan Penerapan model pembe- lajaran kooperatif Tipe Student Team

(3)

Achievement Division (STAD).

STAD adalah memacu siswa agar saling mendorong dan membantu satu sama lain untuk menguasai keterampilan yang diajarkan oleh guru. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hasil belajar siswa melalui penerapan model pembe- lajaran kooperatif tipe Team Achievement Division (STAD) terhadap hasil belajar biologi siswa kelas X MAN Koto Berapak Kecamatan Bayang Kabupaten Pesisir Selatan.

METODE PENELITIAN

Jenis penelitian ini adalah eksperimen, dengan rancangan penelitian yang digunakan adalah randomized control group postest only design. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas X MAN Koto Berapak Kecamatan Bayang Kabupaten pesisir Selatan pada semester 2 Tahun Pelajaran 2016/ 2017 yang terdiri dari 4 kelas pengambilan sampel dilakukan dengan meng- gunakan teknik purposive sampling.

Teknik analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah uji normalitas dan uji homogenitas dapat

dilakukan uji hipotesis menggunakan uji t uji hipotesis bertujuan untuk mengetahui apakah hipotesis pene- litian ini diterima atau ditolak.

HASIL DAN PEMBAHASAN 1. Ranah Afektif

Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan dengan mengguna- kan model pembelajaran kooperatif tipe Team Achievement Division (STAD) yang dilakukan di MAN Koto Berapak Kecamatan Bayang Kabupaten Pesisir selatan diperoleh data tentang penilaian sikap siswa untuk ranah afektif berupa lembar observasi yang bertujuan untuk melihat sikap dan minat siswa selama proses pembelajaran dapat dilihat pada Gambar 1.

Gambar 1. Rata-Rata nilai Afektif Kedua Kelas Sampel Data penelitian ranah afektif diperoleh selama proses pembela-

0 1 2 3

Rata-rata Indikator

Eksperimen Kontrol 2,89 2,83 2,77 2,63

2,88 2,68

Bertanggung Jawab

Kerja Sama

Berkomunikasi

(4)

jaran berlangsung yaitu tiga kali pertemuan diadakan observasi untuk penilaian antara kelas eksperimen dengan kelas kontrol. Penilaian sikap pada kelas eksperimen dan kelas kontrol terdiri dari tiga indikator yaitu bertanggung jawab, kerja sama,berkomunikasi. Hasil penelitian menunjukkan secara umum bahwa sikap siswa selama proses pembela- jaran menggunakan model pembela- jatan tipe Team Achievement Division (STAD) dengan metode ceramah dan diskusi sama-sama mendapat predikat yang berbeda.

Dari hasil analisis observasi tersebut dapat diketahui bahwa kelas eksperimen dan kelas kontrol memiliki rata-rata yang tidak yang berbeda. Kelas eksperimen memiliki rata-rata yaitu 71,98 dengan predikat B dan kelas kontrol memiliki rata- rata 69,29 dengan predikat C.

Menurut Kunandar (2013: 100) sikap menentukan keberhasilan seseorang yang tidak memiliki minat dan belajar yang sulit untuk mencapaai keberhasilan secara optimal.

Penelitian yang sama juga telah dilakukan oleh Levia (2017 :45) menyatakan bahwa model

pembelajaran kooperatif tipe STAD disertai teka teki silang dapat meningkatkan hasil belajar biologi siswa pada ranah (tanngung jawab, kerja sama dan berkomunikasi) 2. Ranah Kognitif

Dari hasil penelitian yang telah dilakukan pada kedua kelas sampel diperoleh data hasil belajar siswa pada ranah kognitif. Data tersebut diperoleh dari tes akhir yang dilakukan pada kegiatan penelitian dapat dilihat pada Gambar 2

Gambar 2. Nilai Rata-Rata Kognitif Kedua Kelas Sampel kelas eksperimen terlihat nilai rata-rata tes akhir siswa lebih rendah dari kelas kontrol, yaitu kelas eksperimen 47,40 dan kelas kontrol 58,46. Kelas eksperimen dengan menggunakan model pembelajaran Team Achievement Division (STAD) terjadi peningkatan terhadap hasil

0 20 40 60 80

Nilai Rata-Rata hasil belajar

Eksperimen Kontrol 70,79 64,19

(5)

belajar biologi siswa. Tingginya hasil belajar siswa kelas eksperimen dibandingkan dengan kelas kontrol pada ranah kognitif karena pada kelas eksperimen menerapkan model pembelajaran Student Team Achieve- ment Division (STAD). Menurut pendapat (Istarani,2014:28-29) salah stu kelebihan STAD ini adalah dapat meningkatkan kerja sama antara siswa. Karena mereka saling bekerja sama dalam kelompok. Hal ini juga sesuai dengan pendapat Lie (2010:34) bahwa keberhasilan suatu kelompok juga bergantung pada kesediaan para anggotanya untuk saling mendengarkan dan kemam- puan mereka untuk mengutarakan pendapat mereka.

Penelitian yang sama juga telah dilakukan oleh Rosmiati (2017 :42) menyatakan bahwa model pembela-jaran kooperatif model STAD disertai LDS tidak terdapat pengaruh terhadap hasil belajar biologi siswa kelas X SMA N 9 Padang tahun pelajaran 2016/2017.

Rendahnya hasil belajar siswa pada kelas kontrol disebabkan karena pada kelas kontrol ini terlihat kurangnya semangat siswa dalam

diskusi dan mengerjakan tugas yang diberikan guru sehingga berdampak pada hasil belajar siswa yang rendah dan kurangnya interaksi antara siswa dengan guru serta siswa dengan siswa. Selain itu pembelajaran hanya didominasi oleh siswa yang aktif berbicara, materi hanya dikuasai oleh siswa yang pintar, sedangkan siswa lain hanya diam atau pasif dalam menanggapi pertanyaan dan penge- tahuan yang diperoleh melalui ceramah lebih cepat terlupakan.Hal ini sesuai dengan pendapat Lufri (2007: 33) bahwa pembelajaran tidak bisa berjalan dengan baik apabila anak didik tidak membaca terlebih dahulu.

3. Ranah Psikomotor

Penilaian psikomotor dilaku- kan pada kedua kelas sampel yaitu pada kelas eksperimen dan kontrol dinilai dari hasil analisis gambar yang dinilai adalah kesesuaian gambar, warna dan warna dan kerapian gambar. Data hasil penilai- an psikomotor pada kelas eksperimen dan kontrol dapat dilihat pada Gambar 3.

(6)

Gambar 3. Rata-Rata nilai Psikomo- tor Siswa Kedua Kelas Sampel

Penilaian keterampilan pada kelas eksperimen lebih tinggi dibandingkan dengan kelas kontrol, Penilaian pada ranah psikomotor yang dinilai pada kelas eksperimen dan kontrol adalah penilaian analisis gambar, penilaian analisis gambar pada kelas eksperimen dan kontrol menggunakan dua indikator yang terdiri atas kesesuaian gambar dan warna dan kerapian gambar.

Pada kelas eksperimen nilai rata-rata pada penilaian psikomotor lebih tinggi dari kelas kontrol, yaitu dengan rata-rata 63 dengan predikat C, tingginya rata-rata psikomotor pada kelas ekspermen disebabkan karena pada kelas eksperimen dalam membuat jawaban pada analisis gambar sudah cukup baik, sebagian siswa sudah sesuai dalam membuat gambar dan lengkap dengan

keterangan serta warna dan kerapian dalam membuat gambar banyak yang sesuai meskipun masih ada sebagian yang tidak sesuai dalam mengisi jawaban pada gambar. Hal ini sesuai menurut pendapat kunandar (2013 : 251) penilaian kompetensi keterampilan adalah penilaian yang dilakukan guru untuk mengukur tingkat pencapaian kompetensi keterampilan dari peserta didik yang meliputi aspek imitasi, manipulasi, presisi, artikulasi dan naturalisasi.

Pada kelas kontrol memiliki nilai rata-rata 54,61 dengan predikat D.

Siswa sudah membuat jawaban pada gambar dengan cukup baik namun terlihat banyak siswa yang membuat jawaban kurang sesuai dengan gambar, dalam membuat gambar banyak yang tidak rapi.

KESIMPULAN

Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan maka dapat disimpul- kan bahwa terdapat peningkatan terhadap penerapan model pembe- lajaran kooperatif tipe Student Team Achievement Division (STAD) ter- hadap hasil belajar biologi kelas X MAN Koto Berapak Kecamatan Bayang Kabupaten Pesisir Selatan.

0 1 2 3

Kesesuaian Gambar

Warna dan Kerapian

Gambar

Rata-rata Indikator

Eksperimen Kontrol 2,88 2,26 2,16 2,11

(7)

DAFTAR PUSTAKA

Istarani & Muhamad Ridwan. 2014.

50 Tipe Pembelajaran Kooperatif. Iscom Medan :Media Persada.

Kunandar. 2013. Penilaian Autentik (Penilaian Hasil Belajar Peserta Didik Berdasarkan Kurikulum 2013). Jakarta :Raja Grafindo Persada Lie, Anita. 2010 Cooperative

Learning. Jakarta : Gramedia Widisarana Indonesia.

Levia, T. 2017. Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD Disertai Teka teki Silang Dalam Pembelaja- ran Biologi Pada Kelas X SMAN 1 Batang Kapas Kabupaten Pesisir Selatan.

Skripsi. Program Studi Pen- didikan Biologi STKIP PGRI Sumatera Barat. Padang Lufri.2007. Strategi Pembelajaran

Biologi,Padang: Unp Press Rosmiati. 2017. Penerapan Model

Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD Disertai LDS terhadap Hasil Belajar Biologi Pada Kelas X SMAN 1 Tanah Sepenggal Muaro Bungo Tahun Pelajaran 2016/2017. Skripsi. Program Studi Pendidikan Biologi STKIP PGRI Sumatera Barat.

Padang

Sudjana, N. 2013. Dasar-Dasar Proses Pembelajaran Menga- jar. Bandung : Sinar Baru Algensindo.

Referensi

Dokumen terkait

RANAH AFEKTIF Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe Two Stay Two Stray TSTS disertai Handout yang dilakukan di SMAN 2