PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STUDENT TEAM ACHIEVEMENT DIVISION (STAD)
TERHADAP HASIL BELAJARMA TEMATIKA SISWA KELAS IX MTsN LUMPO
KABUPATEN PESISIR SELATAN
Yeyen Maiyeni*), Zulfitri Aima**)
*) Mahasiswa Program Studi Pendidikan Matematika STKIP PGRI Sumbar
**) Staf Pengajar Program Studi Pendidikan Matematika STKIP PGRI Sumbar ABSTRACT
This research was motivated by the results of students mathematics learning class IX MTsN Lumpo Pesisir Selatan district is low, cooperation and responsibility of the students in learning is still lacking, and students are less motivated to participate in the learning of mathematics. This research aims to find out whether the results of students mathematics learning by applying the type Cooperative Learning Student Team Achievement Division (STAD) is better than the results of students mathematics learning with conventional learning in class IX MTsN Lumpo Pesisir Selatan district. This type of research is experimental, with the design of randomized trials on the subject. The population of all students of class IX MTsN Lumpo of school year 2016/2017. The sampling technique is done randomly, with IX.4 class as an experimental class and class IX.5 as the control class. The research instrument final test with a reliable form of r11 = 0.68. The end of the test data analysis techniques using t-test. Final test results obtained, both classes of normally distributed and homogeneous samples. Statistical test used is the t test. Hypothesis test results obtained tarithmetic = 2.39 is greater than ttable = 1.68. Therefore, the hypothesis is accepted that the results of students mathematics learning of students who follow the type cooperative learning Student Team Achievement Division (STAD) is better than conventional learning.
Key Word: Student Team Achievement Division (STAD), The Results of Learning
PENDAHULUAN
Matematika merupakan salah satu ilmu dasar yang memegang peranan penting dalam pembentukan pola fikir siswa. Oleh karena itu siswa harus mampu menguasai matematika dengan baik. Hasil belajar merupakan
tolak ukur yang digunakan untuk menentukan tingkat keberhasilan siswa dalam mengetahui dan memahami suatu mata pelajaran. Permasalahan yang di temukan pada saat observasi dan wawancara dengan guru matematika kelas VIII MTsN Lumpo yaitu siswa kurang termotivasi untuk
mengikuti pembelajaran, kerja sama dan tanggung jawab siswa dalam belajar kelompok masih kurang, sehingga menyebabkan hasil belajar matematika siswa rendah.
Salah satu upaya untuk mengatasi permasalahan di atas dalah dengan penerapan model Pembelajaran Kooperatif Tipe Student Team Achievement Division (STAD).
Pembelajaran Kooperatif Tipe Student Team Achievement Division (STAD) di kembangkan oleh Robert Slavin yang merupakan pendekatan pembelajaran koopertaif yang paling sederhana. Pembelajaran ini diberikan ke pada siswa untuk bekerja sama dalam kelompok agar saling membantu satu sama lain dan di awali dengan penjelasan materi pembelajaran dari guru secara klasikal.
Langkah-langkah Kooperatif Tipe Student Team Achievement Division (STAD) adalah dengan di awali dari guru Menyampaikan tujuan pelajaran yang ingin dicapai pada pembelajaran tersebut dan motivasi, pembagian kelompok, guru menyampaikan materi pelajaran, kegiatan belajar dalam tim
(kerjatim), kuis (Evaluasi) dan penghargaan prestasi tim.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah hasil belajar matematika siswa dengan menerapkan model Pembelajaran kooperatif tipe Student Team Achievement Division (STAD) lebih baik dari hasil belajar matematika siswa dengan menerapkan pembelajaran konvensional. Penelitian yang relevan dengan penelitian ini adalah penelitian yang di lakukan oleh Wahyu Prima Fernando (2014) dengan judul “Pengaruh penerapan Model pembelajaran Kooperatif Tipe Student Team Achievement Division (STAD) Terhadap Pemahaman Konsep Matematis Siswa Kelas IX SMAN 1 Kamang Magek. Hasil yang di peroleh dari penelitian tersebut adalah kemampuan konsep matematis siswa menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe STAD lebih baik dari pada pemahaman konsep matematis siswa dengan pembelajaran konvensional.
METODE PENELITIAN
Berdasarkan permasalahan yang telah di kemukakan maka jenis
penelitian ini adalah penelitian eksperimen dengan rancangan penelitian random terhadap subjek.
Penelitian dilaksanakan mulai dari 04 Agustus sampai dengan 13 Agustus di MTsN Lumpo. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas IX MTsN Lumpo Tahun Pelajaran 2016/ 2017. Teknik pengambilan sampel secara acak, kelas IX.4 sebagai kelas eksperimen dan kelas IX.5 sebagai kelas kontrol.
Definisi operasional variabel penelitian dalam penelitian ini adalah pembelajaran kooperatif, Tipe Student Team Achievement Division (STAD), hasil belajar dan pembelajaran konvensional. Prosedur dalam penelitian yaitu terdiri dari tahap persiapan, tahap pelaksanaan dan tahap akhir. Instrumen dalam penelitian adalah tes akhir berbentuk soal esai yang mengandung indikator pemahaman konsep dan menggunakan penskoran rubrik holistik yang berpedoman pada Sudjana (2010: 42) Sebelum soal digunakan pada tesakhir, dilakukan uji coba di MTsN gurun
panjang dan diperoleh rℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔= 0,82 dan 𝑟 𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙 = 0,444 dengan α = 0,05 dalam artian 𝑟ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔>𝑟𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙. Menurut kriteria dalam Arikunto (2010:228) instrumen tersebut reliable. Teknik analisis data hasil penelitian menggunakan uji t satu pihak.
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
Hasil belajar matematika siswa dapat dilihat dari hasil tes akhir pada kedua kelas sampel setelah diterapkan strategi pembelajaran Kooperatif TipeStudent Team Achievement Division (STAD) dan pembelajaran konvensional. Hasil tes akhir siswa pada kelas eksperimen dan kelas kontrol di peroleh rata-rata (𝑥 ), simpangan baku ( 𝑆), skor tertinggi (𝑥𝑚𝑎𝑘𝑠) dan skor terendah (𝑥min ).
Hasil perhitungan dapat di lihat pada Tabel 1.
Tabel 1. Analisa Nilai hasil belajar Kelas Sampel
Kelas Sampel
𝑥 𝑆 𝑥𝑚𝑎𝑘𝑠𝑥min Eksperime
n
63,3636 19,6361 94 31 Kontrol 47,95 21,9987 83 15
Pada Tabel 1 dapat di lihat skor rata-rata siswa pada kelas eksperimen lebih tinggi dari skor rata-rata siswa pada kelas kontrol. Hipotesis dalam penelitian ini adalah “Hasil belajar matematika siswa dengan menggunakan model pembelajaran Kooperatif Tipe Student Team Achievement Division (STAD) lebih baik dari pada hasil belajar matematika siswa dengan menerapkan pembelajaran konvensional siswa kelas IX MTsN Lumpo Kabupaten Pesisir Selatan”.
Sebelum di lakukan uji hipotesis terlebih dahulu di lakukan uji nomalitas dan uji homogenitas menggunakan uji F. Hasil uji normalitas kelas eksperimen di peroleh 𝐿0 = 0,13537 dan kelas kontrol 𝐿0 = 0,12074, sedangkan kelas eksperimen Ltabel = 0,81, kelas kontrol Ltabel = 0,87 Terlihat dari kedua kelas sampel 𝐿0 < 𝐿𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙 maka terima 𝐻0. Hasil uji homogenitas diperoleh 𝐹 = 0,80 dengan 𝐹 (1−𝛼
2) 𝑛1−1,𝑛2−1 = 0,40 dan 𝐹𝛼
2 𝑛1−1, 𝑛2−1 = 2,49 maka
𝐹 (1−𝛼
2) 𝑛1−1,𝑛2−1 < 𝐹 <
𝐹( 𝛼
2) 𝑛1−1, 𝑛2−1 dan terima 𝐻0. Hasil uji t satu pihak yang di lakukan di peroleh 𝑡ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 = 2,39 dengan
𝑡𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙 = 1,68, karena 𝑡ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 >
𝑡𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙 maka tolak 𝐻0 dan terima 𝐻1. Berdasarkan hasil tes akhir kedua kelas sampel dapat diketahui bahwa hasil belajar matematika siswa kelas eksperimen lebih baik dari pada kelas kontrol.
Pertemuan pertama diawali dengan membentuk kelompok. Setiap kelompok terdiri atas 4-5 orang. Guru memberikan penjelasan materi pelajaran. Selanjutnya guru membagikan lembar kerja dan menyuruh siswa menyelesaikan soal di lembar kerja tersebut. Guru membimbing siswa yang pandai untuk berbagi pengetahuan dengan temannya yang kurang pandai, sehingga terlihat kerja sama siswa dalam kelompok. Di akhir pembelajaran akan di adakan kuis yang di kerjakan secara individual.
Setelah siswa berdiskusi dengan kelompoknya guru menunjuk
perwakilan salah satu anggota kelompok secara acak untuk mempresentasikan hasil diskusi kegiatan kelompok sebagai pertanggung jawaban hasil diskusi dan siswa lain memberikan tanggapan dari presentasi untuk melengkapi jawaban siswa, kemudian guru memberikan penguatan dan penyempurnaan jawaban siswa yang di rasa kurang lengkap. Pada pertemuan pertama siswa masih canggung dalam melaksanakan diskusi. Hal ini di sebabkan karena siswa sebelumnya tidak terbiasa belajar dengan diskusi kelompok. Siswa masih banyak bertanya mengenai langkah apa selanjutnya yang akan dilakukan untuk berdiskusi.
Pertemuan kedua Siswa sudah mulai serius menyelesaikan soal-soal pada lembar kegiatan yang diberikan.
Namun guru tetap menguatkan materi dengan mengevaluasi hasil kerja sama kelompok yang sudah di persentasikan di depan kelas.
Pertemuan ketiga proses pembelajaran semakin berlangsung dengan baik, hal ini terlihat pada saat
siswa mengerjakan latihan terlihat siswa sudah bisa menjawab soal dengan baik dan benar, ini menunjukkan bahwa siswa sudah bisa mengaplikasikan konsep kedalam pemecahan masalah
Hasil pengamatan yang dilakukan selama penelitian terlihat bahwa siswa pada kelas eksperimen lebih semangat dan termotivasi dalam pembelajaran sehingga dapat meningkatkan hasil belajar siswa terhadap materi yang diujikan.
Peningkatan hasil belajar matematika siswa dapat di lihat dari tes akhir siswa dengan menggunakan skala 4 rublik holostik.
KESIMPULAN
Berdasarkan hasil analisis dan pembahasan maka dapat disimpulkan bahwa hasil belajar matematika siswa dengan menerapkan strategi pembelajaran Kooperatif Tipe Student Team Achievement Division (STAD) lebih baik dari pada hasil belajar matematika siswa dengan menggunakan pembelajaran
konvensional pada siswa kelas IX MTsN Lumpo.
DAFTAR RUJUKAN
Slavin, Robert E.2005.Cooperative Learning Teori, Risetdan Praktik. Bandung:Nusa Media.
Sudjana. (2005). Metode Statistik.
Bandung: Tarsito