PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISION (STAD)
TERHADAP HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS VIII SMPN 1 KOTO XI TARUSAN
KABUPATEN PESISIR SELATAN
Adri Okta Novriando*), Zulfaneti**), Ainil Mardiyah**)
*)Mahasiswa Program Studi Pendidikan Matematika STKIP PGRI Sumatera Barat
**)Staf Pengajar Program Studi Pendidikan Matematika STKIP PGRI Sumatera Barat
ABSTRAK
Background of the research was based on the students who did not participate in group work and mathematics learning outcomes was still low. The research aimed at determining whether the student's to find out the result of studying mathematics by applying the model cooperative Student Teams Achievement Division (STAD) better than learning outcomes who implement conventional teaching at class VIII SMPN I KOTO XI Tarusan. This type of research was experimental research by randomly designed of the subject. The research population was all students of class VIII SMPN I KOTO XI Tarusan in academic year 2016 / 2017. The instrument using on this research was final test in essay from with reliability was 0,986. The hypothesis testing using test of t one way use minitab application, it wasP-value = 0,022, so the hypothesis was accepted at α= 0,05. It can be concluded that student’s learning outcomes the tipe of model cooperative Student Teams Achievement Division (STAD) better than learning outcomes who implement conventional teaching at class VIII SMPN I KOTO XI Tarusan in the academic year 2016/2017.
Keywords: the tipe of model Cooperative Student Teams Achievement Division (STAD), Learning Outcomes
PENDAHULUAN
Matematika merupakan cabang ilmu pengetahuan yang mempunyai peranan penting dalam meningkatkan sumber daya manusia. Pembelajaran matematika dapat mengembangkan kemampuan berfikir logis, analitis, kritis, kreatif dan sistematis dalam menyelesaikan suatu masalah.
Kualitas dan hasil belajar matematika dapat ditingkatkan dengan model pembelajaran yang bervariasi. Pelaksanaan model
pembelajaran yang bervariasi dapat menjadi daya tarik siswa dalam belajar matematika. Pembelajaran matematika dengan model yang bervariasi juga akan meningkatkan hasil belajar matematika siswa sehingga tujuan pembelajaran dapat tercapai dengan maksimal.
Hasil observasi di SMPN 1 Tarusan tanggal 24-26 agustus 2016 diperoleh bahwa proses pembelajaran yang dilakukan masih berlangsung satu arah, yaitu dari guru ke siswa.
1
Guru menjelaskan materi, memberikan beberapa contoh soal, guru memberikan kesempatan siswa untuk berdiskusi kekelompok berdasarkan teman dekat tempat duduk siswa namun masih banyak siswa bekerja sendiri-sendiri dan bahkan pertanggung-jawaban dalam kelompok tidak terlaksanakan.
Berdasarkan hasil wawancara yang dilakukan dengan guru matematika SMPN 1 Tarusan diperoleh informasi bahwa guru telah melakukan berbagai usaha agar hasil belajar siswa dapat tercapai dengan baik. Guru sudah berupaya untuk memberikan variasi dalam pembelajaran dan melibatkan siswa dalam pembelajaran. Guru telah menggunakan metode diskusi kelompok, namun belum semua siswa ikut berpartisipasi.
Berdasarkan permasalahan di atas, guru memerlukan suatu model pembelajaran yang dapat meningkatkan hasil belajar matematika siswa. Salah satu pembelajaran kooperatif yang dapat diterapkan berdasarkan permasalahan tersebut adalah model pembelajaran kooperatif tipe STAD (Students Teams Achievement Division). Pada
tipe STAD siswa dalam satu kelas dibagi menjadi beberapa kelompok kecil heterogen. Guru memberikan suatu pelajaran dan siswa dalam kelompok memastikan anggota kelompok bisa menguasai pelajaran.
Sebelum pelajaran berakhir, guru memberikan kuis kepada siswa. Kuis ini dikerjakan secara individu. Skor perkembangan individu akan mempengaruhi nilai kelompok.
Pembelajaran STAD dirancang dalam bentuk kelompok, dimana guru menjelaskan materi kepada siswa.
Siswa yang mempunyai kemampuan lebih bertanggung jawab terhadap siswa yang berkemampuan kurang maupun sedang sehingga dapat membantu mereka dalam mengerjakan berbagai soal-soal yang diberikan.
Penelitian bertujuan mengetahui apakah hasil belajar matematika siswa dengan menerapkan model pembelajaran kooperatif tipe Student Teams Achievement Division (STAD) lebih baik dari hasil belajar matematika siswa dengan menggunakan pembelajaran konvensional pada Siswa Kelas VIII SMPN 1 Koto XI Tarusan Kabupaten Pesisir Selatan.
Penelitian yang relevan pada penelitian ini adalah penelitian yang dilakukan Wahyu prima Fernando (2014) dengan judul “Penerapan model pembelajaran tipe STAD (Students teams Achievement Division) terhadap pemahaman konsep matematis kelas XI SMAN 1 Kamang magek. Hasil dari penelitian yang telah dilakukan adalah hasil belajar matematis siswa menggunakan model pembelajaran STAD lebih baik dari pada hasil pembelajaran konvensional.
METODE PENELITIAN
Penelitian ini telah dilakukan pada semester genap tahun pelajaran 2016/2017 tanggal 11 – 31 Januari 2017 pada kelas VIII di SMPN 1 Koto XI Tarusan. Jenis penelitian ini adalah penelitian eksperimen dengan rancangan penelitian random terhadap subjek.
Variabel bebas adalah pembelajaran kooperatif tipe student teams achievement division (STAD) pada kelas eksperimen dan pembelajaran konvensional pada kelas kontrol. Sedangkan variabel terikat adalah hasil belajar matematika siswa.
Teknik pengambilan sampel pada penelitian ini adalah secara acak.
Kelas sampel yang terpilih adalah kelas VIII.2 sebagai kelas eksperimen dan kelas VIII.3 sebagai kelas kontrol.
Instrumen yang digunakan dalam penelitian adalah tes akhir dalam bentuk esai. Sebelum diadakan tes akhir dilakukan uji coba tes di kelas VIII.2 SMPN 9 KOTO XI Tarusan Padang tanggal 23 Januari 2017 dengan reliabilitas 0,986 yang merujuk pada Arikunto (2010 : 239).
Teknik analisis data yang dipakai adalah analisis dengan uji-t satu pihak yang merujuk pada Sudjana (2005 : 239).
HASIL DAN PEMBAHASAN Berdasarkan hasil tes akhir yang dilakukan pada kedua kelas sampel, diperoleh hasil belajar matematika siswa sebagai berikut.
Tabel 1.Hasil Belajar Matematika Siswa kelas sampel
Kelas S
Eksperimen 82.01 10.50 100 57.7 Kontrol 74.61 15.04 98.10 51.3
Tabel 1 terlihat bahwa rata-rata hasil tes akhir siswa kelas eksperimen lebih tinggi daripada rata-rata hasil tes akhir siswa kelas kontrol. Simpangan
baku kelas kontrol lebih besar dibandingkan simpangan baku kelas eksperimen, hal ini menunjukkan bahwa kemampuan siswa kelas kontrol lebih beragam dari pada kelas eksperimen.
Uji hipotesis yang digunakan uji t pihak dengan bantuan Software MINITAB diperoleh P-value = 0,022 karena P-value <, maka tolak H0 terima H1. Jadi hasil belajar siswa dengan menerapkan model pembelajaran kooperatif tipe student teams achievement división (STAD) lebih baik dari pada hasil belajar matematika siswa dengan menerapkan pembelajaran konvensional konvensional siswa kelas VIII SMPN I KOTO XI Tarusan.
Proses pembelajaran koperatif tipe STAD dimulai dengan guru menentukan anggota kelompok, setelah anggota kelompok terbentuk yang terdiri atas 4-5 orang guru menjelaskan materi yang ingin disampaikan. Siswa diberikan latihan kerja kelompok pada tiap-tiap kelompoknya. Setiap anggota kelompok saling bekerjasama dalam kelompoknya untuk menyelesaikan latihan tersebut. Setelah lembar kerja
diselesaikan salah satu anggota kelompok mempersentasikan hasil kerjanya yang ditampilkan secara acak pada setiap pertemuan. Guru membantu siswa menyelesaikan latihan kelompok yang tidak dapat diselesaikan didepan kelas dengan meminta salah satu perwakilan kelompok untuk mempersentasikanya didepan kelas. Guru memberikan kesempatan kepada siswa yang kurang memahami latihan kelompok maupun materi yang bersangkutan untuk bertanya kepada kelompok yang sedang persentasi. Guru membantu siswa menjelaskan jika terdapat kekeliruan ataupun kesalahan kelompok dan memberikan penguatan materi. Siswa diberikan kuis yang dikerjakan secara individu. Berikut hasil lembar jawaban kelompok siswa.
Gambar 1. Contoh jawaban diskusi kelompok
Berdasarkan Gambar 1 terlihat hasil belajar siswa sudah mulai meningkat. Kelompok mengetahui perolehan nilai phi berdasarkan
perbandingan keliling terhadap diameter yang dilakukan dengan mengukur keliling dan diameter terhadap berbagai benda-benda yang berbentuk lingkaran .
Guru mengacak kelompok untuk membahas jawaban di depan kelas. Siswa dengan bimbingan guru menyimpulkan pembelajaran yang telah diberikan. Kelompok mendapatkan penghargaan team disetiap pertemuan.
Pada kelas kontrol pertemuan pertama sampai keempat proses pembelajaran secara konvensional.
Guru menjelaskan materi pelajaran kemudian siswa disuruh mencatat catatan yang telah dijelaskan oleh guru. Setelah itu guru memberikan contoh soal dan siswa diberikan latihan soal untuk dikerjakan masing- masing.
Gambaran untuk hasil dari tes akhir terlihat pada hasil tes siswa seperti pada gambar berikut
Gambar 2. Lembar jawaban soal nomor 4a pada siswa kelas eksperimen
Gambar 3. Lembar jawaban soal nomor 4a pada siswa kelas kontrol
Gambar 2 menunjukan hasil belajar yang diperoleh siswa kelas eksperimen. Siswa kelas eksperimen memahami proses mencari keliling lingkaran namun belum bisa menentukan nilai diameter lingkaran jika keliling lingkaran tersebut diketahui. Pada gambar 3 menunjukan hasil tes siswa pada kelas kontrol menunjukan bahwa siswa kurang memahami cara untuk mendapatkan nilai diameter jika keliling telah diketahi. Sehingga hasil belajar siswa kelas eksperimen dengan kemampuan lebih baik daripada siswa kelas kontrol.
KESIMPULAN
Berdasarkan hasil penelitian yang diperoleh maka dapat disimpulkan bahwa: hasil belajar matematika siswa dengan menerapkan pembelajaran kooperatif tipe student teams achievement division (STAD) lebih baik daripada hasil belajar matematika siswa dengan menerapkan pembelajaran konvensional.
DAFTAR PUSTAKA
Arikunto, Suharsimi. 2013. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: PT. Rineka Cipta.
Fernando, Wahyu Prima. (2014).
Penerapan Model
Pembelajarantipe Stad terhadap Pemahaman Konsep Matematis Siswa Kelas XI SMAN 1 Kamang Magek.
STKIP PGRI SUMBAR
Hendriana, Heris dkk. 2014.
Penilaian Pembelajaran matematika. Bandung: PT.
Refika Aditama.
Muliyardi. (2002). Strategi pembelajaran matematika.
Padang : FMIPA
Sudjana. 2005. Metoda Statistika.
Bandung: Tarsito.