• Tidak ada hasil yang ditemukan

pengaruh penerapan model pembelajaran kooperatif tipe

N/A
N/A
Nguyễn Gia Hào

Academic year: 2023

Membagikan "pengaruh penerapan model pembelajaran kooperatif tipe"

Copied!
6
0
0

Teks penuh

(1)

PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISION (STAD) TERHADAP HASIL

BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS X MIA MAN 1 PADANG

Ardila Febri Afnita1, Zulfitri Aima2, Mulia Suryani2

1 Mahasiswa Program Studi Pendidikan Matematika STKIP PGRI Sumatera Barat

2 Dosen Program Studi Pendidikan Matematika STKIP PGRI Sumatera Barat Ardilafebri09@gmail.com

ABSTRACT

This research was aimed at finding out whether student’ mathematics learning outcome by implementing cooperative learning model of Student Teams Achievement Division (STAD) type were better than students' learning outcome by implementing scientific approach. This was an experimental research with a random subject research design. The population of this research was all students of class X MIA MAN 1 Padang.

The sample was class X MIA 1 as experimental class and X MIA 2 as control class. The research instrument was the final test. Data analysis used one-tailed t-test. Based on the result of data analysis, it can be concluded that the result of students’ mathematics learning outcomes by implementing cooperative learning model of Student Teams Achievement Division (STAD) was better than the students' mathematics learning outcomes by implementing scientific approach.

Keywords: Cooperative Learning, Student Team Achievement Division (STAD), Learning Outcome

PENDAHULUAN

Proses pembelajaran merupakan salah satu penunjang tercapainya hasil belajar siswa yang baik. Pembelajaran yang diharapkan adalah pembelajaran yang diarahkan pada kegiatan-kegiatan yang mendorong siswa belajar dan dapat mengatasi kesulitan siswa agar tujuan pembelajaran dapat tercapai secara maksimal dan memberikan hasil belajar yang memuaskan.

Menurut Nikson dalam Muliyardi (2002:3) mengemukakan bahwa

“Pembelajaran matematika adalah upaya membantu siswa untuk menkontruksikan konsep-konsep atau prinsip matematika dengan kemampuannya sendiri melalui proses internalisasi sehingga konsep atau prinsip itu terbangun kembali”.

Pembelajaran tersebut diarahkan pada usaha untuk membangkitkan inisiatif atau

(2)

peran siswa dalam membangun pemahamannya sendiri.

Hasil observasi yang dilakukan pada tanggal 15 sampai 22 November 2016 di MAN 1 Padang, diketahui adanya beberapa masalah yang ditemukan pada saat pembelajaran matematika.

Permasalahan tersebut antara lain pada saat proses belajar mengajar berlangsung terlihat hanya beberapa orang siswa saja yang aktif dalam belajar, sedangkan siswa yang lain masih terlihat pasif pada saat pembelajaran berlangsung. Siswa susah untuk memahami dan belajar matematika sendiri. Saat proses pembelajaran siswa kurang memperhatikan ketika guru menjelaskan pelajaran dan kurangnya minat belajar siswa. Hal ini menyebabkan proses pembelajaran kurang optimal dan materi yang disampaikan guru tidak dapat dipahami sepenuhnya.

Melihat permasalahan diatas, maka diperlukan suatu metode pembelajaran yang tepat dan mampu meningkatkan minat siswa dalam belajar dan serta melibatkan siswa untuk lebih aktif sehingga diharapkan mampu meningkatkan hasil belajar siswa. Salah satu cara yang dapat dilakukan dengan

menerapkan model pembelajaran kooperatif tipe Student Teams Achievement Division (STAD). Model pembelajaran kooperatif ini diharapkan dapat membantu siswa bekerjasama dalam kelompok pada saat pembelajaran, sehingga dapat meningkatkan hasil belajar siswa. Hal ini sejalan dengan tuntutan kurikulum 2013 yang dirancang untuk memberikan pengalaman belajar seluas-luasnya bagi siswa untuk mengembangkan sikap, keterampilan, dan pengetahuan.

Menurut Slavin dalam Rusman (2012:214) memaparkan bahwa “Gagasan utama di belakang STAD adalah memacu siswa agar saling mendorong dan membantu satu sama lain untuk menguasai keterampilan yang diajarkan guru”. Siswa juga memiliki dua tanggung jawab, yaitu belajar untuk dirinya sendiri dan belajar untuk membantu teman sesama anggota kelompok, sehingga menciptakan suasana saling mendukung, mendorong dan saling bekerjasama selama proses pembelajaran.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah hasil belajar matematika siswa dengan menerapkan

(3)

model pembelajaran kooperatif tipe Student Teams Achievement Division (STAD) lebih baik dari pada hasil belajar matematika siswa dengan menerapkan pendekatan saintifik di kelas X MIA MAN 1 Padang.

Ada beberapa penelitian yang berkaitan dengan pengaruh penerapan model pembelajaran kooperatif tipe Student Teams Achievement Division (STAD). Selmi Dirsa Putri (2016) dengan hasil penelitian yang diperoleh menunjukkan bahwa terdapat pengaruh yang lebih baik dengan penerapan model pembelajaran kooperatif tipe Student Teams Achievement Division (STAD) terhadap pemahan konsep matematis siswa, dan Budi Siswoyo (2012) dengan hasil penelitian yang diperoleh tindakan yang dilakukan pada penelitian ini dapat meningkatkan hasil belajar siswa.

METODE PENELITIAN

Jenis penelitian ini adalah penelitian eksperimen dengan rancangan penelitian random terhadap subjek.

Penelitian ini dilaksanakan tanggal 18 april sampai 9 Mei 2017 tahun pelajaran 2016/2017 di MAN 1 Padang. Populasi

penelitian ini adalah seluruh siswa kelas X MIA MAN 1 Padang yang terdaftar pada tahun Pelajaran 2016/2017. Teknik pengambilan sampel pada penelitian ini adalah secara acak. Kelas sampel yang terpilih adalah kelas X MIA 1 sebagai kelas eksperimen dan kelas MIA 2 sebagai kelas kontrol. Teknik analisis data yang digunakan adalah analisis dengan uji-t satu pihak. Sebelum menganalisis data hasil penelitian terlebih dahulu dilakukan uji normalitas dan uji homogenitas (Sudjana, 2005: 249), kemudian uji hipotesis dengan uji-t satu pihak (Sudjana, 2005: 239).

HASIL DAN PEMBAHASAN

Hasil analisis data test akhir diperoleh rata-rata ( ̅), simpangan baku (S), nilai tertinggi (Xmaks) dan nilai terendah (Xmin), seperti pada Tabel 1:

Tabel 1. Analisis hasil Belajar Matematika Siswa Kelas Sampel

Kelas

Sampel ̅ S Xmaks Xmin

Eks 77,28 20,48 100 26 Kontrol 68,44 18,86 100 32

(4)

Tabel 1 menunjukkan bahwa rata- rata hasil belajar matematika siswa pada kelas eksperimen lebih tinggi dari pada kelas kontrol. Simpangan baku kelas eksperimen lebih tinggi dari pada simpangan baku kelas kontrol. Selain itu, jika dilihat dari nilai maksimum kedua kelas memiliki nilai maksimum yang sama dan nilai minimum kelas eksperimen lebih rendah dari pada nilai minimum kelas kontrol.

Hipotesis penelitian adalah ” Hasil belajar matematika siswa dengan menerapkan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Student Teams Achievement Division (STAD) lebih baik daripada hasil belajar matematika siswa dengan menerapkan pendekatan saintifik di kelas X MIA MAN 1 Padang”.

Sebelum uji hipotesis, terlebih dahulu dilakukan uji normalitas dengan uji Liliefors, diperoleh data kelas eksperimen berdistribusi normal maka, untuk uji hipotesis menggunakan uji t satu arah diperoleh thitung= 1,75 dan ttabel=1,67 karena thitung > ttabel, maka tolak H0 dan terima H1. Dapat disimpulkan bahwa hasil belajar matematika siswa dengan menerapkan Model Pembelajaran

Kooperatif Tipe Student Teams Achievement Division (STAD) lebih baik daripada hasil belajar matematika siswa dengan menerapkan pendekatan saintifik.

Hasil pelaksanaan dari setiap pertemuan secara keseluruhan dengan menerapkan model Student Teams Achievement Division (STAD) sudah semakin membaik. Siswa sudah mampu untuk bekerjasama dalam kelompok dan siswa sudah focus dalam belajar.

Tahap akhir penelitian diberikan tes akhir pada kelas eksperimen dan kelas kontrol. Berdasarkan hasil tes akhir siswa kelas eksperimen dan kontrol diperoleh hasil yang berbeda, berikut contoh jawaban tes akhir kelas eksperimen dan kontrol.

Gambar1. Hasil tes akhir kelas eksperimen

(5)

Berdasarkan Gambar 1 terlihat bahwa siswa sudah menjawab soal dengan benar dan berkaitan dengan konsep. Hal ini menunjukkan bahwa siswa sudah memahami konsep aturan sinus dengan baik. Jadi, dapat disimpulkan bahwa pemahaman siswa terhadap materi sudah baik.

Gambar 2. Hasil tes akhir kelas kontrol Berdasarkan Gambar 2 terlihat bahwa jawaban siswa tidak benar tetapi sudah berkaitan dengan konsep.

Berdasarkan jawaban tersebut, siswa tidak tepat dalam mengalikan √ dengan √ sehingga jawaban siswa tidak benar. Hal ini menunjukkan bahwa siswa kurang teliti dalam menjawab soal.

Berdasarkan hasil tes akhir tersebut maka dapat disimpulkan bahwa hasil

belajar siswa kelas eksperimen lebih baik dari pada kelas kontrol.

KESIMPULAN

Berdasarkan hasil penelitian yang diperoleh, maka dapat disimpulkan bahwa hasil belajar matematika siswa dengan menerapkan model pembelajaran kooperatif tipe Student Teams Achievement Division (STAD) lebih baik daripada hasil belajar matematika siswa dengan menerapkan pendekatan saintifik di kelas X MIA MAN 1 Padang.

DAFTAR PUSTAKA

Muliyardi. (2002). Strategi Pembelajaran Matematika. Padang: Jurusan Matematika FMIPA Universitas Negeri Padang.

Putri, Selmi Dirsa. (2016). “Pengaruh Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Student Team Achievement Division (STAD) Terhadap Pemahaman Konsep Matematis Siswa Kelas VIII SMPN 1 Simpang Alahan Mati Kabupaten Pasaman Tahun Pelajaran 2015/2016”. Skripsi tidak diterbitkan. STKIP PGRI SUMBAR.

Rusman.(2012). Model-model Pembelajaran Mengembangkan Profesionalisme(edisi kedua).

Jakarta : PT. RajaGrafindo Persada.

(6)

Siswoyo, Budi. (2012). “Peningkatan Hasil Belajar Sifat-Sifat Segiempat dengan Pendekatan STAD (Student Team Achievement Division) dikelas VII-1 SMP Negeri 2

Kutalimbaru”. Jurnal kreano (volume 2 nomor 2). Hlm. 89- 102.

Sudjana. 2005. Metode Statistika.

Bandung: Tarsito.

Referensi

Dokumen terkait

Berdasarkan hasil penelitian yang diperoleh dapat disimpulkan bahwa penerapan model pembelajaran kooperatif tipe numbered heads together (NHT) dapat meningkatkan hasil