Judul Tesis: Penerapan Pembelajaran Berbasis Web dalam Pengajaran Menulis Sederhana di Kelas IX MT Sultan Hasanuddin Kabupaten Gowa (Studi Banding Keterampilan Menulis Berbasis Tik dan Nontik di Sekolah). Penerapan Pembelajaran Berbasis Web dalam Pengajaran Menulis Sederhana di Kelas IX MT Sultan Hasanuddin Kabupaten Gowa (Studi Banding Keterampilan Menulis Berbasis Tik dan Nontik di Sekolah).
Latar Belakang
Salah satu materi pembelajaran menulis yang sangat penting untuk dikuasai siswa Kelas IX adalah menulis makalah sederhana. Kondisi nyata di lapangan menunjukkan bahwa pembelajaran menulis karya tulis sederhana di kelas IX tidak meningkatkan kreativitas siswa.
Rumusan Masalah
Penerapan pembelajaran berbasis web dalam pembelajaran menulis karangan sederhana di kelas IX MTS Sultan Hasanuddin (Studi Banding Keterampilan Menulis Berbasis Tik dan Non Tik), menghubungkan hasil observasi dan teori pembelajaran berbasis WEB. Hal ini diharapkan benar-benar dapat menentukan kemajuan belajar siswa dalam pembelajaran menulis khususnya dalam menulis karya tulis.
Tujuan Penelitian
Manfaat Penelitian
Manfaat Teoretis
Manfaat Praktik
Keterampilan Menulis di MTS
Menulis
Bedanya, kegiatan menulis merupakan suatu keterampilan berbahasa yang dapat digunakan untuk berkomunikasi secara tidak langsung, tidak bertatap muka dengan orang lain (tidak langsung), sedangkan berbicara bersifat tatap muka (langsung) (Tarigan, 2000). Menulis untuk belajar mempunyai makna yang sangat mendalam dalam menjadikan siswa belajar dengan benar dalam arti seluas-luasnya.
Kriteria Tulisan yang Baik
Menulis karya tulis sederhana
Menulis karya tulis sederhana merupakan bagian dari menulis kreatif, yaitu kegiatan menulis yang berkembang dari ide-ide kreatif. Mirriam mengemukakan bahwa menulis sebuah tulisan sederhana adalah suatu gagasan yang diperoleh dari hasil pengamatan dan pengamatan seseorang terhadap sebuah tulisan.
Karya Tulis Sederhana
Data, kesimpulan dan informasi lain yang terkandung dalam karya tulis sederhana ini digunakan sebagai acuan bagi ilmuwan lain ketika melakukan penelitian atau penyelidikan lebih lanjut (Firman, 2004). Bagian ini biasanya memuat teori-teori atau hal-hal yang mendukung penelitian yang dilakukan.
Model Pembelajaran Berbasis Web E-Learning
Kegiatan belajar dapat dengan mudah diselesaikan oleh siswa kapanpun dan dimanapun mereka merasa aman. Selain infrastruktur Internet, pembelajaran berbasis web memerlukan model pembelajaran yang dirancang khusus untuk tujuan tersebut.
Penerapan Model Pembelajaran Berbasis Web E-Learning dalam Pembelajaran Menulis Karya Tulis Sederhana
Menurut Rusman, penerapan model pembelajaran e-learning berbasis web mempunyai sarana pendukung terciptanya, yaitu (1) Discovery, meliputi penjelajahan dan pencarian informasi tertentu; (2) Komunikasi, Internet menyediakan jaringan komunikasi yang cepat dan murah mulai dari pesan dalam bentuk buletin hingga pertukaran komunikasi yang kompleks antar atau antar organisasi. Berkaitan dengan pembelajaran menulis karya tulis sederhana, penerapan model pembelajaran e-learning berbasis web di laboratorium bahasa dilakukan dengan langkah-langkah sebagai berikut.
Kerangka Pikir
Guru harus terus meningkatkan keterampilan siswa dalam menulis karya tulis sederhana dengan menerapkan model pembelajaran yang inovatif. Pembelajaran menulis artikel sederhana dengan menggunakan pembelajaran berbasis web akan bermanfaat bagi siswa, terutama dalam mempermudah akses terhadap informasi dan referensi yang dibahas/dipelajari oleh siswa.
Hipotesis Penelitian
Jenis Penelitian
Variabel dan Desain Penelitian
Variabel Penelitian
Desain Penelitian
Peneliti dapat memanipulasi kondisi tertentu agar subjek dapat dipengaruhi atau diubah dengan memanipulasinya secara sengaja dan sistematis. Penelitian ini merupakan penelitian eksperimen yang terdiri dari dua kelompok, yaitu kelompok eksperimen yaitu kelompok yang menerapkan pembelajaran ICT (Web Based Learning) dan kelompok kontrol yaitu kelompok penelitian yang tidak menerapkan pembelajaran ICT (Web Based Learning).
Definisi Operasional Variabel
Populasi dan Sampel 1. Populasi
Sampel
Dengan demikian, dua kelas penelitian yaitu kelas eksperimen dan kelas kontrol ditentukan berdasarkan teknik random sampling.
Instrumen Penelitian
Prosedur Kelas Eksperimen
Prosedur Kelas Kontrol
Teknik Pengumpulan Data
Teknik Analisis Data
Analisis Statistik Deskriptif
Analisis Statistik Inferensial
Hasil Penelitian
Deskripsi Proses
Proses pembelajaran dilaksanakan oleh guru sedangkan peneliti hanya sebagai pengamat yang terlibat langsung dalam observasi pembelajaran menulis makalah sederhana pada kelas kontrol (tidak ada pembelajaran berbasis web). Identifikasi tindakan lanjutan yang diinginkan siswa sehubungan dengan pembelajaran menulis tulisan sederhana selanjutnya. Tujuan yang ingin dicapai adalah agar siswa mampu menulis karya tulis sederhana sebagai refleksi kemajuan belajarnya.
Aktivitas siswa pada kegiatan awal adalah (1) memperhatikan penjelasan guru, (2) duduk berkelompok yang masing-masing beranggotakan 6-8 orang, (3) mengamati langkah-langkah kegiatan yang dilakukan dan (4) berkelompok mengerjakan. membahas materi karya tertulis latar belakang sederhana.kembali. Guru mengajukan pertanyaan terkait hasil kerja tertulis masing-masing kelompok yang topiknya telah dibagikan kepada kelompok pada pertemuan sebelumnya. Komentar tertulis siswa sesuai dengan topik karya tulis masing-masing kelompok yang dibagikan sebelumnya.
Setiap siswa mengisi buku catatan harian yang di dalamnya mencatat kemampuannya menulis karya tulis yang lebih sederhana sesuai topik masing-masing kelompok. Guru menjelaskan secara rinci permasalahan yang dihadapi siswa dalam menulis karya tulis sesuai dengan yang tertulis di buku harian pada pertemuan pertama. Di akhir pembelajaran, guru meminta setiap kelompok mempersiapkan latar belakang setiap topik karya tulis yang telah dibagikan sebelumnya.
Deskripsi Proses Pembelajaran Menulis Karya Tulis Sederhana Kelas Eksperimen
Komentar yang ditulis siswa disesuaikan dengan pokok bahasan selanjutnya dan tema karya tulis masing-masing kelompok yang telah dibagikan sebelumnya. Sebelum pembelajaran berakhir, guru meminta setiap kelompok menyempurnakan metode penelitian tertulis sederhananya pada pertemuan berikutnya. Sebelum melaksanakan kegiatan, guru diminta merumuskan teori dan kerangka kerja tertulis sederhana yang dikerjakan masing-masing.
Guru membimbing siswa mengidentifikasi, membandingkan berbagai model karya tulis sederhana, dan menentukan isi karya tulis sederhana karya teman. Siswa mengidentifikasi, membandingkan berbagai model karya tulis sederhana, dan menentukan isi karya tulis sederhana karya teman. Guru mengajukan pertanyaan berkaitan dengan karya tulis sederhana yang telah dibaca dan siswa merumuskan jawaban yang berbeda-beda.
Guru menjelaskan secara rinci permasalahan yang dihadapi siswa dalam menulis karya tulis pada bagian kerangka sesuai dengan yang tertulis pada catatan harian pertemuan sebelumnya. Pada pertemuan ketiga ini fokus pembelajaran pada pengembangan dan pengolahan data serta penggalian data sesuai topik hasil karya tulis masing-masing kelompok. Lebih detail mengenai kegiatan pada pertemuan ketiga atau tahap revisi dan pelaporan, dimana siswa berbagi hasil karya tulis yang telah disiapkan kepada siswa lainnya.
Hasil Evaluasi Pembelajaran
Hal ini menunjukkan bahwa kemampuan merancang kerangka menulis karya tulis sederhana pada kelas kontrol rata-rata berkategori sedang. Mengacu pada kriteria Ketuntasan minimal khususnya kompetensi dasar menulis karya tulis sederhana yaitu 70, terlihat bahwa ketuntasan atau ketercapaian KKM siswa sampel yang memperoleh nilai 70 ke atas sebanyak 12 siswa (40%) dan 18 siswa (40%). juara. siswa yang mendapat nilai di bawah 70 (60%). Hal ini menunjukkan bahwa kemampuan mengembangkan kerangka menulis makalah sederhana pada kelas kontrol dikategorikan rata-rata rendah.
Hal ini menunjukkan bahwa kemampuan penggunaan ejaan, tanda baca, dan bentuk kata dalam menulis karya tulis sederhana rata-rata dinilai tinggi pada kelas kontrol. Hal ini menunjukkan bahwa kemampuan memilih dan merumuskan topik dalam menulis tugas eksperimen sederhana di kelas termasuk dalam kategori rata-rata tinggi. Hal ini menunjukkan bahwa kemampuan menyusun rencana menulis tugas sederhana pada kelas eksperimen dikategorikan rata-rata sangat tinggi.
Hal ini menunjukkan bahwa kemampuan mengembangkan kerangka menulis tugas sederhana pada kelas eksperimen dikategorikan rata-rata tinggi. Hal ini menunjukkan bahwa kemampuan penggunaan ejaan, tanda baca dan bentuk kata dalam menulis karya tulis sederhana pada kelas eksperimen termasuk dalam kategori rata-rata tinggi. Mengacu pada kriteria ketuntasan minimal khususnya kompetensi dasar menulis karya tulis sederhana yaitu 70, terlihat bahwa ketuntasan atau ketercapaian KKM siswa tes yang mendapat nilai 70 ke atas berjumlah 26 siswa (86,7%). dan 4 orang mahasiswa percobaan yang mendapat nilai dibawah 70 (13,3%).
Analisis Perbandingan Hasil Pembelajaran Menulis karya tulis sederhana di Kelas IX MTs Sultan Hasanuddin dengan Pembelajaran
Hal ini dibuktikan dengan perolehan poin siswa sampel yang rata-rata memperoleh nilai 70 ke atas, mencapai kriteria tingkat ketuntasan. Analisis perbandingan hasil belajar Menulis karya tulis sederhana pada siswa kelas IX MT Sultan Hasanuddini dengan pembelajaran. Berdasarkan nilai yang diperoleh pada kelas eksperimen dan kelas kontrol yang dianalisis statistik deskriptif menggunakan uji t sampel berpasangan dengan menggunakan program SPSS versi 19 disajikan di bawah ini.
Kesimpulannya hipotesis diterima, sehingga terdapat perbedaan dan perbandingan hasil belajar menulis makalah sederhana di Kelas IX MTS Sultan Hasanuddin dengan pembelajaran ICT (Web Based Learning) dan non ICT (tanpa Web Based Learning). Perbandingannya adalah hasil belajar menulis karya tulis sederhana di Kelas IX MTS Sultan Hasanuddin dengan pembelajaran ICT (Web Based Learning) lebih tinggi dibandingkan dengan non ICT (tanpa Web Based Learning). Berdasarkan hasil analisis data yang diuraikan di atas dapat diketahui bahwa nilai perbandingan hasil belajar menulis makalah sederhana di Kelas IX MTS Sultan Hasanuddin dengan ICT (web-based learning) dan non-ICT (tanpa web-based learning) ) pembelajaran adalah 6.593.
Hipotesis yang diuji dengan menggunakan statistik uji t Paired Samples Test yaitu hasil belajar menulis karya tulis sederhana di Kelas IX MTS Sultan Hasanuddin dengan ICT (web-based learning) lebih tinggi dibandingkan dengan non-ICT (tanpa web-based learning). pembelajaran berbasis). ) (H1). Penelitian ini mengungkapkan bahwa nilai pembelajaran menulis makalah sederhana di Kelas IX MTS Sultan Hasanuddin dengan ICT (web based learning) lebih tinggi dibandingkan non ICT (tanpa web based learning). Setelah melakukan perhitungan berdasarkan hasil statistik inferensial dengan menggunakan uji Paired Samples Test jenis uji t diperoleh t hitung > t tabel dan hipotesis kerja penelitian ini diterima.
Pembahasan Hasil Penelitian
Pembelajaran menulis makalah sederhana di Kelas IX MTS Sultan Hasanuddin dengan menggunakan ICT (Web Based Learning) berperan sangat besar dan meningkatkan keaktifan siswa dan guru melalui pembelajaran tanya jawab di kelas. Belajar menulis huruf sederhana selalu menjadi tugas utama yang harus diberikan kepada siswa sebagai tugas akhir. Pembelajaran menulis huruf sederhana menggunakan ICT (Web Based Learning) digunakan secara terus menerus, setelah pembelajaran berakhir.
Hal ini terlihat dari hasil pekerjaan siswa dalam menulis makalah sederhana dari bagian latar belakang, tinjauan pustaka, dan lain-lain yang kurang maksimal. Hal ini dilakukan untuk mengetahui keberhasilan siswa dalam belajar menulis makalah pada bagian metode penelitian dan hasil penelitian. Tindakan tersebut berupa penulisan makalah sederhana tentang metode penelitian dan pengolahan data serta pengisian catatan harian yang menjadi fokus utama penelitian ini.
Dalam proses pembelajaran, siswa diminta membuat kerangka metode penelitian tertulis sederhana untuk setiap kelompok. Pembelajaran menulis karya tulis sederhana diakui dapat berjalan lancar dan mencapai hasil yang baik. Guru lebih berhati-hati dalam mengatasi kendala sehingga indikator atau aspek penulisan makalah sederhana tercapai, seperti: (1) siswa mampu membuat metode penelitian.
Simpulan
Perbandingan tersebut terlihat jelas berdasarkan hasil perhitungan uji t Paired Samples Test yang menunjukkan nilai t hitung sebesar 6,593 > nilai t tabel 2,04. Hal ini menunjukkan bahwa hipotesis penelitian yang diajukan diterima yaitu hasil belajar menulis karya tulis sederhana di Kelas IX MTS Sultan Hasanuddin dengan ICT (Web Based Learning) lebih tinggi dibandingkan non ICT (tanpa Web Based Learning).
Saran
Lebih dari 20 skor salah 2. Skor dan nilai untuk menulis aspek struktur kalimat penulisan sederhana.