• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pengantar Epidemiologi dalam Kesehatan Masyarakat

N/A
N/A
MPM-KM Reva Afrillia N

Academic year: 2025

Membagikan " Pengantar Epidemiologi dalam Kesehatan Masyarakat"

Copied!
308
0
0

Teks penuh

(1)

1 1

(Ilmu Kesehatan Masyarakat) (Ilmu Kesehatan Masyarakat)

Epidemiologi Epidemiologi

A. ACHMAD FARIJI, SKM, M.Epid A. ACHMAD FARIJI, SKM, M.Epid PERWAKILAN JURUSAN KEBIDANAN KARAWANG PERWAKILAN JURUSAN KEBIDANAN KARAWANG POLITEKNIK KESEHATAN BANDUNG POLITEKNIK KESEHATAN BANDUNG

(2)

2 2

Objektif Objektif

Mendefinisikan epidemiologi Mendefinisikan epidemiologi

Mengaitkan epidemiologi sebagai ilmu Mengaitkan epidemiologi sebagai ilmu dasar dengan aspek kesehatan

dasar dengan aspek kesehatan masyarakat

masyarakat

Menjelaskan ruang lingkup epidemiologi Menjelaskan ruang lingkup epidemiologi

Menjelaskan macam-macam epidemiologi Menjelaskan macam-macam epidemiologi

Menguraikan ukuran frekuensi Menguraikan ukuran frekuensi

Menjelaskan aktivitas epidemiologi Menjelaskan aktivitas epidemiologi

(3)

3 3

Objektif Objektif

Menjelaskan aplikasi epidemiologi Menjelaskan aplikasi epidemiologi

Menjelaskan kontribusi epidemiologi Menjelaskan kontribusi epidemiologi

Menjelaskan ukuran angka kesakitan dan Menjelaskan ukuran angka kesakitan dan kematian

kematian

Menjelaskan istilah-istilah epidemiologi Menjelaskan istilah-istilah epidemiologi

(4)

4 4

Definisi (1) Definisi (1)

Tidak ada definisi tunggal Tidak ada definisi tunggal

Epidemiologi Epidemiologi

Dari bahasa Greek. Dari bahasa Greek. EpiEpi = atas, pada, = atas, pada, demosdemos

= penduduk,

= penduduk, logilogi = studi = studi

Studi distribusi dan determinan peristiwa Studi distribusi dan determinan peristiwa kesehatan dalam populasi manusia.

kesehatan dalam populasi manusia.

(5)

5 5

Definisi (2) Definisi (2)

Norel (1989) Norel (1989)

Epidemologi adalah ilmu pengetahuan mengenai Epidemologi adalah ilmu pengetahuan mengenai

terjadinya penyakit pada populasi manusia terjadinya penyakit pada populasi manusia

Frost (1927)Frost (1927)

Epidemiologi sebagai suatu pengetahuan tentang Epidemiologi sebagai suatu pengetahuan tentang fenomena massal (

fenomena massal (massmass phenomentphenoment) penyakit infeksi ) penyakit infeksi atau sebagai riwayat alamiah (

atau sebagai riwayat alamiah (naturalnatural historyhistory) ) penyakit menular .

penyakit menular .

(6)

6 6

Definisi (3) Definisi (3)

Greenwood ( 1934) Greenwood ( 1934)

Epidemiologi mempelajari tentang penyakit Epidemiologi mempelajari tentang penyakit dan segala macam kejadian penyakit yang dan segala macam kejadian penyakit yang

mengenai kelompok (

mengenai kelompok (herdherd) penduduk.) penduduk.

Lilienfeld (1957) Lilienfeld (1957)

Epidemiologi boleh didefinisikan sebagai studi Epidemiologi boleh didefinisikan sebagai studi distribusi suatu penyakit atau kondisi dalam distribusi suatu penyakit atau kondisi dalam

populasi dan faktor yang mempengaruhi populasi dan faktor yang mempengaruhi

distribusi ini distribusi ini

(7)

7 7

Definisi (4) Definisi (4)

McMahon, Pugh, dan Ipsen (1970) McMahon, Pugh, dan Ipsen (1970)

Epidemiologi ; is the studi of the distribution Epidemiologi ; is the studi of the distribution and determinants of disease frequency in and determinants of disease frequency in manman. Epidemiologi adalah studi tentang . Epidemiologi adalah studi tentang

penyebaran dan penyebab kejadian penyakit penyebaran dan penyebab kejadian penyakit pada manusia dan mengapa terjadi distribusi pada manusia dan mengapa terjadi distribusi

semacam itu semacam itu

(8)

8 8

Definisi Definisi

Friedman (1974) Friedman (1974)

Epidemiology Is The Study Disease Epidemiology Is The Study Disease

Occurance In Human Populations Occurance In Human Populations

Last (1988) Last (1988)

Epidemiologi adalah studi Epidemiologi adalah studi distribusidistribusi dan dan determinan

determinan kesehatan yang terkait kesehatan yang terkait keadaan

keadaan atau atau peristiwa peristiwa dalam dalam populasi populasi tertentu

tertentu, dan , dan aplikasi aplikasi studi ini untuk studi ini untuk mengendalikan masalah kesehatan mengendalikan masalah kesehatan

(9)

9 9

Definisi (5) Definisi (5)

Suatu ilmu dasar dari kedokteran pencegahan Suatu ilmu dasar dari kedokteran pencegahan dan kesehatan masyarakat yang mempelajari:

dan kesehatan masyarakat yang mempelajari:

PenyakitPenyakit (atau status kesehatan) (atau status kesehatan)

FrekuensiFrekuensi (enumerasi jumlah yang ada atau tingkat (enumerasi jumlah yang ada atau tingkat perkembangan dalam periode waktu spesifik)

perkembangan dalam periode waktu spesifik)

DeterminanDeterminan (faktor yang mempengaruhi distribusi) (faktor yang mempengaruhi distribusi)

MetodeMetode (proses yang dilakukan untuk (proses yang dilakukan untuk

mendeskripsikan frekuensi dan distribusi, rasional mendeskripsikan frekuensi dan distribusi, rasional ilmiah yang digunakan untuk menentukan kausal ilmiah yang digunakan untuk menentukan kausal distribusi penyakit dalam populasi

distribusi penyakit dalam populasi

PopulasiPopulasi (populasi manusia tertentu) (populasi manusia tertentu)

(10)

10 10

Definisi Definisi

“ “ Epidemiologi adalah Epidemiologi adalah studi distribusi studi distribusi dan dan determinan kesehatan yang berkaitan determinan kesehatan yang berkaitan

dengan keadaan

dengan keadaan atau atau peristiwa- peristiwa- peristiwa

peristiwa dalam dalam populasi yang spesifik populasi yang spesifik , , dan dan penerapan penerapan dari studi ini untuk dari studi ini untuk

mengendalikan masalah kesehatan”

mengendalikan masalah kesehatan”

(11)

11 11

Ruang lingkup Ruang lingkup

Mula-mula epidemiologi hanya mempelajari Mula-mula epidemiologi hanya mempelajari penyakit yang dapat menimbulkan wabah/

penyakit yang dapat menimbulkan wabah/

infeksi melalui temuan-temuan tentang jenis infeksi melalui temuan-temuan tentang jenis

penyakit wabah penyakit wabah

Kemudian kepada Kemudian kepada Penyakit non infeksi/ Penyakit non infeksi/

degeneratif

degeneratif

(12)

12 12

Ruang lingkup

Ruang lingkup

(lanjutan)(lanjutan)

Di era modern dan perkembangan teknologi Di era modern dan perkembangan teknologi seperti sekarang ini memicu jangkauan

seperti sekarang ini memicu jangkauan

epidemiolgi semakin meluas. Secara garis epidemiolgi semakin meluas. Secara garis

besarnya jangkauan atau ruang lingkup besarnya jangkauan atau ruang lingkup

epidemiologi antara lain:

epidemiologi antara lain:

Epidemiologi

Epidemiologi KesRepKesRep, , KesLingKesLing, , Kesehatan KerjaKesehatan Kerja, , keswa, gizi, Remaja, k

keswa, gizi, Remaja, kesehatan Daesehatan Darurat, rurat, KeswaKeswa,, Perencanaan,

Perencanaan, Prilaku Prilaku, Genetik, Demografi, , Genetik, Demografi, KlinikKlinik dan

dan Epidemiologi Pelayanan KesehatanEpidemiologi Pelayanan Kesehatan

(13)

13 13

Manfaat Epidemiologi Manfaat Epidemiologi

Dapat menerangkan penyebab suatu Dapat menerangkan penyebab suatu masalah kesehatan

masalah kesehatan

Dapat menerangkan perkembangan Dapat menerangkan perkembangan alamiah suatu penyakit

alamiah suatu penyakit

Dapat menerangka Dapat menerangka n n keadaan suatu keadaan suatu masalah kesehatan

masalah kesehatan

EpidemiEpidemi

PandemiPandemi

EndemiEndemi

SporadikSporadik

(14)

14 14

Macam-macam Epidemiologi Macam-macam Epidemiologi

Epidemiologi deskriptif Epidemiologi deskriptif

Epidemiologi analitik Epidemiologi analitik

(15)

15 15

Epidemiologi

Dilakukan hal Pokok :

1. Menemukan masalah kes 2. Mengukur masalah kes

Dikelompokan menurut :

1. Orang

2. Tempat

3. Waktu

Disusun langkah-langkah Pokok berupa :

1. Merumuskan hipotesa

2. Uji hipotesa

3. Tarik simpulan sebab-akibat

Frekuensi Distribusi Determinan

Epidemiologi deskriptif

Epidemiologi Analitik

(16)

16 16

Distribusi Distribusi

Epidemiologi peduli dengan Epidemiologi peduli dengan frekuensi frekuensi dan pola dan pola peristiwa kesehatan dalam suatu populasi

peristiwa kesehatan dalam suatu populasi

Frekuensi bukan hanya jumlah seperti peristiwa Frekuensi bukan hanya jumlah seperti peristiwa dalam populasi, melainkan tingkat (

dalam populasi, melainkan tingkat (rate) atau risiko rate) atau risiko penyakit dalam populasi.

penyakit dalam populasi.

Rate Rate (jumlah peristiwa dibagi dengan besar populasi) (jumlah peristiwa dibagi dengan besar populasi) adalah kritikal bagi ahli epidemiologi karena

adalah kritikal bagi ahli epidemiologi karena rate rate memungkinkan perbandingan yang valid (sahih) di memungkinkan perbandingan yang valid (sahih) di antara populasi yang berbeda

antara populasi yang berbeda

(17)

17 17

Distribusi Distribusi

Pola Pola merujuk pada kejadian kesehatan merujuk pada kejadian kesehatan yang berkaitan dengan peristiwa menurut yang berkaitan dengan peristiwa menurut

waktu

waktu , , tempat tempat dan karakteristik dan karakteristik orang orang (personal)

(personal)

(18)

18 18

Distribusi Distribusi

Karakteristik distribusi kesehatan yang Karakteristik distribusi kesehatan yang berkaitan degan keadaan atau peristiwa berkaitan degan keadaan atau peristiwa

adalah satu aspek yang luas dari adalah satu aspek yang luas dari

epidemiologi yang disebut “

epidemiologi yang disebut “ epidemiologi epidemiologi deskriptif

deskriptif ” ”

Epidemiologi deskriptif menyajikan Epidemiologi deskriptif menyajikan

Apa, Siapa, Bila mana, dan di mana Apa, Siapa, Bila mana, dan di mana kesehatan berkaitan dengan peristiwa.

kesehatan berkaitan dengan peristiwa.

(19)

19 19

Determinan Determinan

Epidemiologi juga digunakan untuk Epidemiologi juga digunakan untuk

meneliti atau mencari sebab-sebab dan meneliti atau mencari sebab-sebab dan faktor lain yang mempengaruhi kejadian faktor lain yang mempengaruhi kejadian

kesehatan yang berkaitan dengan kesehatan yang berkaitan dengan

peristiwa. Satu aspek lain yang disebut peristiwa. Satu aspek lain yang disebut

“ “ Epidemiologi analitik Epidemiologi analitik ”. ”.

(20)

20 20

Determinan Determinan

Epidemiologi analitik berupaya Epidemiologi analitik berupaya

menyajikan/menjelaskan “mengapa” dan menyajikan/menjelaskan “mengapa” dan

“bagaimana” suatu peristiwa menurut

“bagaimana” suatu peristiwa menurut

perbandingan kelompok dengan perbedaan

perbandingan kelompok dengan perbedaan rate rate (tingkat) kejadian penyakit dan dengan

(tingkat) kejadian penyakit dan dengan

perbedaan karakteristik demografik, genetik atau perbedaan karakteristik demografik, genetik atau

status imunologik, perilaku, pemajanan status imunologik, perilaku, pemajanan

lingkungan, dan lain-lain yang dinamakan faktor lingkungan, dan lain-lain yang dinamakan faktor

risiko potensial risiko potensial

(21)

21 21

Kesehatan yang terkait denga keadaan atau peristiwa Kesehatan yang terkait denga keadaan atau peristiwa

Asal-muasalnya Asal-muasalnya

epidemiologi peduli epidemiologi peduli

dengan penyakit menular dengan penyakit menular

Kemudian meluas keKemudian meluas ke

Penyakit endemikPenyakit endemik

Penyakit tidak menularPenyakit tidak menular

Penyakit kronikPenyakit kronik

CederaCedera

Kesehatan ibu dan anakKesehatan ibu dan anak

Kesehatan kerjaKesehatan kerja

Kesehatan lingkunganKesehatan lingkungan

Perilaku yang berkaitan Perilaku yang berkaitan dengan kesehatan dan dengan kesehatan dan kesejahteraan (olahraga, kesejahteraan (olahraga, penggunaan sabut

penggunaan sabut

pengaman, dll) dikenal pengaman, dll) dikenal

sebagai subjek yang valid sebagai subjek yang valid penerapan metode

penerapan metode epidemiologi

epidemiologi

(22)

22 22

Epidemiologi dikenal sebagai Epidemiologi dikenal sebagai

“Ilmu dasar kesehatan masyarakat”

“Ilmu dasar kesehatan masyarakat”

Menyediakan data untuk pedoman aksi Menyediakan data untuk pedoman aksi kesehatan masyarakat

kesehatan masyarakat

Penyakit infeksi Penyakit infeksi

Penyakit kronisPenyakit kronis

Cedera intensional dan tidak intensionalCedera intensional dan tidak intensional

Kesehatan mentalKesehatan mental

NutrisiNutrisi

(23)

23 23

Epidemiologi

Epidemiologi   Ilmu dasar semua aspek Ilmu dasar semua aspek kesehatan masyarakat: (2)

kesehatan masyarakat: (2)

Pendidikan dan promosi kesehatan Pendidikan dan promosi kesehatan

Perencanaan kesehatan Perencanaan kesehatan

Administrasi kesehatan masyarakat Administrasi kesehatan masyarakat

Pelayanan pengobatan medis Pelayanan pengobatan medis

(24)

24 24

Aktivitas epidemiologi (1) Aktivitas epidemiologi (1)

1.1.

Pengumpulan dan analisis pencatatan Pengumpulan dan analisis pencatatan vital (kelahiran dan kematian)

vital (kelahiran dan kematian)

2.2.

Pengumpulan dan analisis data Pengumpulan dan analisis data

morbiditas dari rumah sakit, lembaga morbiditas dari rumah sakit, lembaga

kesehatan, klinik, dokter dan industri kesehatan, klinik, dokter dan industri

3.3.

Pemantauan penyakit dan masalah Pemantauan penyakit dan masalah kesehatan komunitas yang lain

kesehatan komunitas yang lain

(25)

25 25

Aktivitas epidemiologi (2) Aktivitas epidemiologi (2)

4.4. Investigasi kejadian luar biasa yang Investigasi kejadian luar biasa yang

mengarahkan program pemberantasan atau mengarahkan program pemberantasan atau

pencegahan epidemik dan masalah kesehatan pencegahan epidemik dan masalah kesehatan

komunitas yang lain komunitas yang lain

5.5. Merancang dan melaksanakan penelitian Merancang dan melaksanakan penelitian kesehatan

kesehatan

6.6. Merancang dan melaksanakan registrasi Merancang dan melaksanakan registrasi kesehatan untuk masalah yang menjadi kesehatan untuk masalah yang menjadi

perhatian seperti: cacat lahir, insidens kanker, perhatian seperti: cacat lahir, insidens kanker,

atau penggunaan napza atau penggunaan napza

(26)

26 26

Aktivitas epidemiologi (3) Aktivitas epidemiologi (3)

7.7. Skrining (penapisan) untuk penyakitSkrining (penapisan) untuk penyakit

8.8. Penilaian efektivitas keberadaan pengobatan Penilaian efektivitas keberadaan pengobatan yang baru

yang baru

9.9. Mendeskripsikan riwayat alamiah penyakitMendeskripsikan riwayat alamiah penyakit

10.10. Identifikasi individu atau kelompok pada Identifikasi individu atau kelompok pada

populasi umum terhadap peningkatan risiko populasi umum terhadap peningkatan risiko

perkembangan penyakit tertentu perkembangan penyakit tertentu

(27)

27 27

Aktivitas epidemiologi (4) Aktivitas epidemiologi (4)

11.11.

Identifikasi keterkaitan etiologi penyakit Identifikasi keterkaitan etiologi penyakit

12.12.

Identifikasi masalah kesehatan Identifikasi masalah kesehatan

masyarakat dan pengukuran besar masyarakat dan pengukuran besar

distribusi, frekuensi, atau dampak pada distribusi, frekuensi, atau dampak pada

kesehatan masyarakat

kesehatan masyarakat

(28)

28 28

Aktivitas epidemiologi (5) Aktivitas epidemiologi (5)

13.13.

Penilaian program kesehatan Penilaian program kesehatan

14.14.

Menyediakan data yang diperlukan untuk Menyediakan data yang diperlukan untuk perencanaan kesehatan atau pembuatan perencanaan kesehatan atau pembuatan

keputusan oleh badan administrasi keputusan oleh badan administrasi kesehatan atau pembuat kebijakan kesehatan atau pembuat kebijakan

kesehatan

kesehatan

(29)

29 29

Sejarah perkembangan epidemiologi (1) Sejarah perkembangan epidemiologi (1)

Ahli epidemiologi pertama Ahli epidemiologi pertama

Hippocrates 460 – 377 SMHippocrates 460 – 377 SM

Ahli Epidemiologi yang pertamaAhli Epidemiologi yang pertama

Menjelaskan terjadinya penyakit dari dasar yang Menjelaskan terjadinya penyakit dari dasar yang rasional

rasional

Buku yang ditulis: Epidemic I, Epidemic II, On Airs, Buku yang ditulis: Epidemic I, Epidemic II, On Airs, Waters, and Places

Waters, and Places

Memperkenalkan istilah Memperkenalkan istilah epidemicepidemic dan dan endemicendemic

(30)

30 30

Sejarah perkembangan epidemiologi (2) Sejarah perkembangan epidemiologi (2)

Galen 129 – 199 MGalen 129 – 199 M

Ahli bedah tentara romawiAhli bedah tentara romawi

Bapak “Fisiologi Eksperimental”Bapak “Fisiologi Eksperimental”

Faktor Prokatartik (cara hidup orang) dan Faktor Prokatartik (cara hidup orang) dan

temperamen mempengaruhi kesehatan dan penyakit temperamen mempengaruhi kesehatan dan penyakit

Pengaruh lingkungan (geografi dan iklim) Pengaruh lingkungan (geografi dan iklim) miasma miasma (istilah umum untuk partikel dalam udara)

(istilah umum untuk partikel dalam udara)

Malaria Malaria udara buruk udara buruk

Teori miasmaTeori miasma

(31)

31 31

Sejarah perkembangan epidemiologi (3) Sejarah perkembangan epidemiologi (3)

Thomas Sydenham (1624 – 1689) Thomas Sydenham (1624 – 1689)

““Hippocrates Inggris”Hippocrates Inggris”

Bapak EpidemiologiBapak Epidemiologi

Atmosfer mengakibatkan perubahan konstitusi Atmosfer mengakibatkan perubahan konstitusi epidemik

epidemik

Noah Webster (1758 – 1843) Noah Webster (1758 – 1843)

Pengumpul Pengumpul American DictionaryAmerican Dictionary

Epidemik berkaitan dengan faktor lingkunganEpidemik berkaitan dengan faktor lingkungan

(32)

32 32

Sejarah perkembangan epidemiologi (4) Sejarah perkembangan epidemiologi (4)

Konsep kontagion dan Teori Konsep kontagion dan Teori germ germ penyakitpenyakit

Hieronymous Frascastorius (1478 – 1553)Hieronymous Frascastorius (1478 – 1553)

Sastrawan dan dokter dari ItaliaSastrawan dan dokter dari Italia

Penyakit disebabkan oleh “germ”Penyakit disebabkan oleh “germ”

Penyakit ditransmisikan dari orang ke orang melalui suatu Penyakit ditransmisikan dari orang ke orang melalui suatu partikel yang sangat kecil

partikel yang sangat kecil

Igmatz Semmelweis (1818 – 1865)Igmatz Semmelweis (1818 – 1865)

Ahli Obstetri dari HungariaAhli Obstetri dari Hungaria

Demam nifas dapat direduksi jika para dokter mencuci Demam nifas dapat direduksi jika para dokter mencuci tangan sebelum menolong persalinan

tangan sebelum menolong persalinan

(33)

33 33

Sejarah perkembangan epidemiologi (5) Sejarah perkembangan epidemiologi (5)

Edward JennerEdward Jenner

Mendukung teori FracastoriusMendukung teori Fracastorius

Menerima teori germ penyakitMenerima teori germ penyakit

Penemu vaksin cacar (akhir tahun 1700)Penemu vaksin cacar (akhir tahun 1700)

Louis PasteurLouis Pasteur

Berkontribusi dalam menguatkan teori germ penyakit Berkontribusi dalam menguatkan teori germ penyakit dengan mendemonstrasikan efektivitas imunisasi

dengan mendemonstrasikan efektivitas imunisasi pada pencegahan rabies dalam tahun 1885

pada pencegahan rabies dalam tahun 1885

Belum mampu mengisolasi virus rabies Belum mampu mengisolasi virus rabies menghalau menghalau teori miasma

teori miasma

(34)

34 34

Sejarah perkembangan epidemiologi (6) Sejarah perkembangan epidemiologi (6)

Kelahiran vital statistik Kelahiran vital statistik

John GrauntJohn Graunt

Analisis data mortalitas dalam tahun 1662Analisis data mortalitas dalam tahun 1662

Melakukan kuantifikasi yang pertama dari pola Melakukan kuantifikasi yang pertama dari pola kelahiran, kematian dan kejadian penyakit

kelahiran, kematian dan kejadian penyakit

Mencatat perbedaan laki-laki dan perempuan, Mencatat perbedaan laki-laki dan perempuan,

kematian bayi yang tinggi, perbedaan urban-rural, kematian bayi yang tinggi, perbedaan urban-rural, dan variasi musiman

dan variasi musiman

(35)

35 35

Sejarah perkembangan epidemiologi (7) Sejarah perkembangan epidemiologi (7)

Willian Farr Willian Farr

Melakukan pengumpulan data secara Melakukan pengumpulan data secara

sistematik dan statistik kematian di Inggris sistematik dan statistik kematian di Inggris

Bapak Statistik vital moderen dan surveilensBapak Statistik vital moderen dan surveilens

Memperluas analisis data morbidtas dan Memperluas analisis data morbidtas dan mortalitas epidemiologi

mortalitas epidemiologi

Melihat efek status perkawinan, pekerjaan Melihat efek status perkawinan, pekerjaan dan ketinggian

dan ketinggian

(36)

36 36

Sejarah perkembangan epidemiologi (8) Sejarah perkembangan epidemiologi (8)

Studi epidemiologi klasik awal Studi epidemiologi klasik awal

James LindJames Lind

Melakukan studi epidemiologi ekperimen pada Melakukan studi epidemiologi ekperimen pada etiologi dan pengobatan scurvy (1753)

etiologi dan pengobatan scurvy (1753)

Makan jeruk merupakan obat untuk scurvyMakan jeruk merupakan obat untuk scurvy

P L PanumP L Panum

Studi epidemiologi klasik tentang penyakit campak Studi epidemiologi klasik tentang penyakit campak di pulau Faroe (1875)

di pulau Faroe (1875)

(37)

37 37

Sejarah perkembangan epidemiologi (9) Sejarah perkembangan epidemiologi (9)

John Snow (1813 – 1858) John Snow (1813 – 1858)

Ahli anestesiAhli anestesi

Melakukan serial investigasi kolera di LondonMelakukan serial investigasi kolera di London

Bapak Epidemiologi LapanganBapak Epidemiologi Lapangan

Melakukan studi epidemik kolera (1854)Melakukan studi epidemik kolera (1854)

(38)

38 38

Sejarah perkembangan epidemiologi (10) Sejarah perkembangan epidemiologi (10)

Goldberger (1923) Goldberger (1923)

Menggunakan studi epidemiologi Menggunakan studi epidemiologi

observasional dan eksperimen tentang observasional dan eksperimen tentang

pellagra (defisiensi asam nikotinat) pellagra (defisiensi asam nikotinat)

(39)

39 39

Sejarah perkembangan epidemiologi (11) Sejarah perkembangan epidemiologi (11)

Doll dan Hill (1950)Doll dan Hill (1950)

Studi Merokok dan kaitannya dengan kanker paru dan studi Studi Merokok dan kaitannya dengan kanker paru dan studi penyakit kardiovaskular pada penduduk Framingham,

penyakit kardiovaskular pada penduduk Framingham, Massachusetts

Massachusetts

(Dawber, Kannel, dan Lyell, 1963. Gordon, Castelli, (Dawber, Kannel, dan Lyell, 1963. Gordon, Castelli, Hjortland, Kannel, dan Dawber, 1977)

Hjortland, Kannel, dan Dawber, 1977)

Riset epidemiologi pada penyakit kronikRiset epidemiologi pada penyakit kronik

(Freedman, Chear, Srinivasan, Webber, dan Berenson, (Freedman, Chear, Srinivasan, Webber, dan Berenson, 1985)

1985)

Bogalusa Heart StudyBogalusa Heart Study

(Stamler, Wentworth, dan Neaton, 1986)(Stamler, Wentworth, dan Neaton, 1986)

Multiple Risk Factor Intervention TrialMultiple Risk Factor Intervention Trial

(40)

40 40

Aplikasi

Epidemiologi Audit

Pelayanan Kesehatan

Keluaran dan Prognosis

Lingkungan Genetik Life style

Risiko Penyakit

Riset Pelayanan

Kesehatan Etiologi

Penyakit Kebutuhan

kesehatan penduduk

EPIDEMIOLOGI

(41)

41 41

Kontribusi epidemiologi (1) Kontribusi epidemiologi (1)

Penyelidikan modus transmisi penyakit baruPenyelidikan modus transmisi penyakit baru

Penentuan sebab-sebab penyakit yang dapat Penentuan sebab-sebab penyakit yang dapat dicegah

dicegah

Penentuan riwayat alamiah penyakitPenentuan riwayat alamiah penyakit

Pengamatan spektrum penyakitPengamatan spektrum penyakit

(42)

42 42

Kontribusi epidemiologi (2) Kontribusi epidemiologi (2)

Penilaian intervensi kesehatan komunitasPenilaian intervensi kesehatan komunitas

Penyusunan prioritas pemberantasan penyakitPenyusunan prioritas pemberantasan penyakit

Perbaikan diagnosis, pengobatan dan prognosis Perbaikan diagnosis, pengobatan dan prognosis penyakit klinis

penyakit klinis

Peningkatan riset pelayanan kesehatanPeningkatan riset pelayanan kesehatan

Penyediaan saksi ahli dalam pengadilanPenyediaan saksi ahli dalam pengadilan

(43)

January 19, 2025

January 19, 2025 Achmad Fariji / Kons Penyebab PenyAchmad Fariji / Kons Penyebab Peny 4343

KONSEP PENYEBAB KONSEP PENYEBAB

PENYAKIT PENYAKIT

A. ACHMAD FARIJI, A. ACHMAD FARIJI, PRODI KEBIDANAN KARAWANG PRODI KEBIDANAN KARAWANG POLITEKNIK KESEHATAN BANDUNG POLITEKNIK KESEHATAN BANDUNG

(44)

January 19, 2025

January 19, 2025 Achmad Fariji / Kons Penyebab PenyAchmad Fariji / Kons Penyebab Peny 4444

Teori-teori penyebab penyakit Teori-teori penyebab penyakit

Teori supernaturalTeori supernatural

Teori HippocratikTeori Hippocratik

Teori miasmaTeori miasma

Teori KontagionTeori Kontagion

Teori Germ (sebab ditunjukkan melalui postulat Teori Germ (sebab ditunjukkan melalui postulat Henle – Koch)

Henle – Koch)

Teori Epidemiologik klasikTeori Epidemiologik klasik

Teori multikausal dan jaring penyebab (sebab Teori multikausal dan jaring penyebab (sebab ditunjukkan melalui postulat Hill)

ditunjukkan melalui postulat Hill)

(45)

January 19, 2025

January 19, 2025 Achmad Fariji / Kons Penyebab PenyAchmad Fariji / Kons Penyebab Peny 4545

Teori supernatural Teori supernatural

Terjadinya penyakit karena kekuatan Terjadinya penyakit karena kekuatan supernatural

supernatural

(46)

January 19, 2025

January 19, 2025 Achmad Fariji / Kons Penyebab PenyAchmad Fariji / Kons Penyebab Peny 4646

Teori Hippocrates (1) Teori Hippocrates (1)

(460 SM – 377 SM) (460 SM – 377 SM)

Berbagai penyakit berhubungan dengan Berbagai penyakit berhubungan dengan faktor tempat (geografi), kondisi air, iklim, faktor tempat (geografi), kondisi air, iklim,

kebiasaan makan dan perumahan kebiasaan makan dan perumahan

Teori tentang sebab penyakit didominasi Teori tentang sebab penyakit didominasi oleh pendapat medis lebih dari 2000 tahun oleh pendapat medis lebih dari 2000 tahun

Penyakit terjadi akibat ketidakseimbangan Penyakit terjadi akibat ketidakseimbangan cairan tubuh (

cairan tubuh ( phlegm phlegm = lendir, darah, = lendir, darah,

empedu kuning, dan empedu hitam)

empedu kuning, dan empedu hitam)

(47)

January 19, 2025

January 19, 2025 Achmad Fariji / Kons Penyebab PenyAchmad Fariji / Kons Penyebab Peny 4747

Teori Hippocrates (2) Teori Hippocrates (2)

Prinsip utama teori Hippocrates tentang Prinsip utama teori Hippocrates tentang sebab penyakit adalah “konstitusi”

sebab penyakit adalah “konstitusi”

mempunyai pengaruh pada mempunyai pengaruh pada keseimbangan cairan tubuh keseimbangan cairan tubuh

“ “ Konstitusi” merujuk pada geografi, iklim, Konstitusi” merujuk pada geografi, iklim, makanan,gerakan bintang dan planet

makanan,gerakan bintang dan planet terutama meteor dan komet.

terutama meteor dan komet.

(48)

January 19, 2025

January 19, 2025 Achmad Fariji / Kons Penyebab PenyAchmad Fariji / Kons Penyebab Peny 4848

Teori Miasma Teori Miasma

(oleh Galen 129 -199 M) (oleh Galen 129 -199 M)

Miasma Miasma

Istilah umum untuk partikel yang ada dalam Istilah umum untuk partikel yang ada dalam udara

udara

Miasma yang buruk (seperti penguapan Miasma yang buruk (seperti penguapan

dari sampah, air yang macet, pembusukan dari sampah, air yang macet, pembusukan

binatang) dipikirkan sebagai penyebab binatang) dipikirkan sebagai penyebab

penyakit

penyakit

(49)

January 19, 2025

January 19, 2025 Achmad Fariji / Kons Penyebab PenyAchmad Fariji / Kons Penyebab Peny 4949

Teori Kontagion Teori Kontagion

oleh Hieronymus Fracastorius (1478 – 1553) oleh Hieronymus Fracastorius (1478 – 1553)

Penyakit ditransmisikan dari satu orang ke Penyakit ditransmisikan dari satu orang ke lain orang melalui partikel yang sangat

lain orang melalui partikel yang sangat kecil untuk dapat dilihat.

kecil untuk dapat dilihat.

Proses transmisi penyakit ini disebut Proses transmisi penyakit ini disebut Kontagion

Kontagion   penularan penularan

(50)

January 19, 2025

January 19, 2025 Achmad Fariji / Kons Penyebab PenyAchmad Fariji / Kons Penyebab Peny 5050

Teori

Teori Germ Germ (kuman) (1) (kuman) (1)

Penyakit disebabkan oleh suatu kuman Penyakit disebabkan oleh suatu kuman

Penemuan mikroskop oleh Leewenhook Penemuan mikroskop oleh Leewenhook telah membantah teori miasma.

telah membantah teori miasma.

Pendukung teori Pendukung teori germ germ

Edward Jenner Edward Jenner  penemu vaksin cacar penemu vaksin cacar

Louis Pasteur Louis Pasteur  penemu vaksin rabies penemu vaksin rabies

(51)

January 19, 2025

January 19, 2025 Achmad Fariji / Kons Penyebab PenyAchmad Fariji / Kons Penyebab Peny 5151

Teori

Teori Germ Germ (kuman) (2) (kuman) (2)

Sebab ditunjukkan oleh postulat Henle – Koch Sebab ditunjukkan oleh postulat Henle – Koch (kadang-kadang disebut “determinisme murni”

(kadang-kadang disebut “determinisme murni”

Postulat Henle-KochPostulat Henle-Koch

Agen harus ada pada setiap kasus penyakitAgen harus ada pada setiap kasus penyakit

Agen tidak terjadi pada penyakit lain sebagai Agen tidak terjadi pada penyakit lain sebagai

kebetulan atau parasit nonpatogenik (satu agen satu kebetulan atau parasit nonpatogenik (satu agen satu penyakit)

penyakit)

Agen dapat diisolasi dan jika dikenakan pada subjek Agen dapat diisolasi dan jika dikenakan pada subjek yang sehat akan menyebabkan penyakit yang

yang sehat akan menyebabkan penyakit yang bersangkutan

bersangkutan

(52)

January 19, 2025

January 19, 2025 Achmad Fariji / Kons Penyebab PenyAchmad Fariji / Kons Penyebab Peny 5252

Teori epidemiologik klasik Teori epidemiologik klasik

Digambarkan dengan Triad epidemiologik Digambarkan dengan Triad epidemiologik

Penyakit adalah hasil dari kekuatan dalam Penyakit adalah hasil dari kekuatan dalam suatu sistem dinamik yang terdiri dari

suatu sistem dinamik yang terdiri dari

Agen infeksiAgen infeksi

Manusia (Manusia (hosthost))

LingkunganLingkungan

Penyakit

Agen

Pejamu (host)

Lingkungan

(53)

January 19, 2025

January 19, 2025 Achmad Fariji / Triad epidAchmad Fariji / Triad epid

Triad Epidemiologik

Triad Epidemiologik

(54)

January 19, 2025

January 19, 2025 Achmad Fariji / Triad epidAchmad Fariji / Triad epid

Triad Epidemiologik Triad Epidemiologik

Disebut juga segitiga epidemiologik atau Disebut juga segitiga epidemiologik atau triad

triad

Adalah model tradisional atau dari teori Adalah model tradisional atau dari teori penyebab penyakit infeksi

penyebab penyakit infeksi

Teori epidemiologik klasik tentang Teori epidemiologik klasik tentang penyebab penyakit

penyebab penyakit

Diusulkan oleh John Gordon Diusulkan oleh John Gordon

(55)

January 19, 2025

January 19, 2025 Achmad Fariji / Triad epidAchmad Fariji / Triad epid

Triad epidemiologik Triad epidemiologik

Tiga komponen Tiga komponen

Faktor Agen Faktor Agen

Faktor Pejamu (Faktor Pejamu (hosthost) yang rentan) yang rentan

Faktor Lingkungan (Faktor Lingkungan (environmentenvironment) )

(56)

January 19, 2025

January 19, 2025 Achmad Fariji / Triad epidAchmad Fariji / Triad epid

Triad Epidemiologik Triad Epidemiologik

Pada model ini, Pada model ini,

Lingkungan mempengaruhi agen, pejamu dan Lingkungan mempengaruhi agen, pejamu dan jalur transmisi agen dari suatu sumber ke

jalur transmisi agen dari suatu sumber ke pejamu

pejamu

(57)

January 19, 2025

January 19, 2025 Achmad Fariji / Triad epidAchmad Fariji / Triad epid

Segitiga epidemiologik atau triad Segitiga epidemiologik atau triad

Lingkungan Agen

Pejamu

Lingkungan

Agen Pejamu

(58)

January 19, 2025

January 19, 2025 Achmad Fariji / Triad epidAchmad Fariji / Triad epid

Agen Agen

Faktor yang harus ada pada sebab Faktor yang harus ada pada sebab penyakit

penyakit

Substansi yang ada atau tidaknya, bila Substansi yang ada atau tidaknya, bila diikuti kontak yang efektif pada manusia diikuti kontak yang efektif pada manusia

yang rentan (suseptibel), akan menjadi yang rentan (suseptibel), akan menjadi

rangsangan atau stimulasi bagi terjadinya rangsangan atau stimulasi bagi terjadinya

suatu penyakit.

suatu penyakit.

(59)

January 19, 2025

January 19, 2025 Achmad Fariji / Triad epidAchmad Fariji / Triad epid

Klasifikasi Agen Klasifikasi Agen

5 Kelompok: 5 Kelompok:

Agen biologikAgen biologik

Agen kimiaAgen kimia

Agen nutrisiAgen nutrisi

Agen mekanikAgen mekanik

Agen fisikaAgen fisika

(60)

January 19, 2025

January 19, 2025 Achmad Fariji / Triad epidAchmad Fariji / Triad epid

Agen Biologik Agen Biologik

1.1.

Protozoa Protozoa

2.2.

Metazoa Metazoa

3.3.

Bakteria Bakteria

4.4.

Virus Virus

5.5.

Jamur Jamur

6.6.

Riketsia Riketsia

(61)

January 19, 2025

January 19, 2025 Achmad Fariji / Triad epidAchmad Fariji / Triad epid

Agen biologik Agen biologik

Protozoa Protozoa

Mikroorganisme uniselularMikroorganisme uniselular

Contoh:Contoh:

Plasmodium vivax Plasmodium vivax malaria malaria

Trypanosoma Trypanosoma  trypanosomiasis trypanosomiasis

Amoeba Amoeba  amoebiasis amoebiasis

Toxoplasma gondii Toxoplasma gondii toksoplasmosis toksoplasmosis

(62)

January 19, 2025

January 19, 2025 Achmad Fariji / Triad epidAchmad Fariji / Triad epid

Agen biologik Agen biologik

Metazoa Metazoa

Mikroorganisme parasitik multiselulerMikroorganisme parasitik multiseluler

Contoh:Contoh:

Trichuris trichuria Trichuris trichuria trikhinosis trikhinosis

Ascaris lumbricoides Ascaris lumbricoides  askariasis askariasis

Schistosoma spp Schistosoma spp  sistosomiasis sistosomiasis

(63)

January 19, 2025

January 19, 2025 Achmad Fariji / Triad epidAchmad Fariji / Triad epid

Agen biologik Agen biologik

Bakteria Bakteria

Mikroorganisme uniselularMikroorganisme uniselular

Contoh:Contoh:

Mycobacterium tuberculosis Mycobacterium tuberculosis  TBC (Tuberkulosis) TBC (Tuberkulosis)

Salmonella spp Salmonella spp  salmonellosis salmonellosis

Clostridium tetani Clostridium tetani tetanus tetanus

Corynaebacterium diphteriae Corynaebacterium diphteriae  difteri difteri

Vibrio chlolerae Vibrio chlolerae kolera kolera

Spirochaeta spp Spirochaeta spp sifilis sifilis

(64)

January 19, 2025

January 19, 2025 Achmad Fariji / Triad epidAchmad Fariji / Triad epid

Agen biologik Agen biologik

VirusVirus

Mikroorganisme yang sangat kecilMikroorganisme yang sangat kecil

Dalam hidupnya memerlukan sel hidupDalam hidupnya memerlukan sel hidup

Contoh:Contoh:

Virus penyebab penyakit:Virus penyebab penyakit:

InfluenzaInfluenza

RabiesRabies

SARS (SARS (Severe Acute Respiratory SyndromeSevere Acute Respiratory Syndrome))

HIV/AIDSHIV/AIDS

HepatitisHepatitis

PolioPolio

Campak, cacar, herpesCampak, cacar, herpes

(65)

January 19, 2025

January 19, 2025 Achmad Fariji / Triad epidAchmad Fariji / Triad epid

Agen biologik Agen biologik

Jamur ( Jamur ( fungi fungi ) )

Tanaman tidak berklorofilTanaman tidak berklorofil

Contoh:Contoh:

Penyebab penyakitPenyebab penyakit

EpidermofitosisEpidermofitosis

Moniliasis (kandidosis mulut)Moniliasis (kandidosis mulut)

HistoplasmosisHistoplasmosis

koksidiomikosiskoksidiomikosis

(66)

January 19, 2025

January 19, 2025 Achmad Fariji / Triad epidAchmad Fariji / Triad epid

Agen biologik Agen biologik

Rickettsia Rickettsia

Bakteri yang sangat kecilBakteri yang sangat kecil

ContohContoh

Penyebab penyakitPenyebab penyakit

Rocky Mountain spotted feverRocky Mountain spotted fever

Q-fever Q-fever ((Rickettsia prowazekiRickettsia prowazeki))

(67)

January 19, 2025

January 19, 2025 Achmad Fariji / Triad epidAchmad Fariji / Triad epid

Karakter agen biologik Karakter agen biologik

Inheren Inheren

Viabilitas (resistensi) Viabilitas (resistensi)

Infektivitas Infektivitas

Patogenitas Patogenitas

Virulensi Virulensi

Antigenisitas Antigenisitas

(68)

January 19, 2025

January 19, 2025 Achmad Fariji / Triad epidAchmad Fariji / Triad epid

Karakter agen biologik Karakter agen biologik

Inheren Inheren

MorfologiMorfologi

FisiologiFisiologi

ReproduksiReproduksi

ToksinToksin

NutrisiNutrisi

dlldll

(69)

January 19, 2025

January 19, 2025 Achmad Fariji / Triad epidAchmad Fariji / Triad epid

Karakter agen biologik Karakter agen biologik

Viabilitas (resistensi) Viabilitas (resistensi)

Kemampuan hidup di alam bebasKemampuan hidup di alam bebas

Aerob Aerob hidup memerlukan oksigen hidup memerlukan oksigen

Anaerob Anaerob hidup tidak memerlukan oksigen. hidup tidak memerlukan oksigen.

Oksigen merupakan racun Oksigen merupakan racun

(70)

January 19, 2025

January 19, 2025 Achmad Fariji / Triad epidAchmad Fariji / Triad epid

Karakter agen biologik Karakter agen biologik

Infektivitas Infektivitas

Kemampuan menginfeksi pejamuKemampuan menginfeksi pejamu

Proporsi orang terpajan yang menjadi terinfeksiProporsi orang terpajan yang menjadi terinfeksi

(71)

January 19, 2025

January 19, 2025 Achmad Fariji / Triad epidAchmad Fariji / Triad epid

Karakter agen biologik Karakter agen biologik

Patogenisitas Patogenisitas

Kemampuan menimbulkan reaksi pada Kemampuan menimbulkan reaksi pada pejamu. Subklinis dan klinis

pejamu. Subklinis dan klinis

Proporsi orang yang terinfeksi berkembang Proporsi orang yang terinfeksi berkembang menjadi penyakit klinis

menjadi penyakit klinis

(72)

January 19, 2025

January 19, 2025 Achmad Fariji / Triad epidAchmad Fariji / Triad epid

Karakter agen biologik Karakter agen biologik

Virulensi Virulensi

Derajat berat ringannya reaksi yang Derajat berat ringannya reaksi yang ditimbulkan oleh agen biologik

ditimbulkan oleh agen biologik

Proporsi orang dengan penyakit klinis menjadi Proporsi orang dengan penyakit klinis menjadi sakit yang berat atau mati

sakit yang berat atau mati

Contoh: Contoh:

Virus Hepatitis A (patogenisitas rendah dan virulensi Virus Hepatitis A (patogenisitas rendah dan virulensi yang rendah)

yang rendah)

Campak (patogenisitas tinggi, tetapi virulensi rendah)Campak (patogenisitas tinggi, tetapi virulensi rendah)

Rabies (patogenisitas tinggi, virulensi tinggi)Rabies (patogenisitas tinggi, virulensi tinggi)

(73)

January 19, 2025

January 19, 2025 Achmad Fariji / Triad epidAchmad Fariji / Triad epid

Karakter agen biologik Karakter agen biologik

Antigenisitas Antigenisitas

Kemampuan menimbulkan atau menstimulasi Kemampuan menimbulkan atau menstimulasi mekanisme pertahanan pejamu (antibodi)

mekanisme pertahanan pejamu (antibodi)

(74)

January 19, 2025

January 19, 2025 Achmad Fariji / Triad epidAchmad Fariji / Triad epid

Agen kimia Agen kimia

Pestisida Pestisida

Food-additives Food-additives

Obat-obatan Obat-obatan

Zat yang diproduksi oleh tubuh manusia Zat yang diproduksi oleh tubuh manusia

L-triptofan L-triptofan  sindrom eosinofilia-mialgia sindrom eosinofilia-mialgia

Ureum Ureum  uremia uremia

Benda-benda keton Benda-benda keton  asidosis asidosis

(75)

January 19, 2025

January 19, 2025 Achmad Fariji / Triad epidAchmad Fariji / Triad epid

Agen kimia Agen kimia

AsbesAsbes

Logam beratLogam berat

MerkuriMerkuri

KadmiumKadmium

TimbalTimbal

UraniumUranium

Minuman kerasMinuman keras

Bahan-bahan kosmetikBahan-bahan kosmetik

Obat-obatan, alergenObat-obatan, alergen

(76)

January 19, 2025

January 19, 2025 Achmad Fariji / Triad epidAchmad Fariji / Triad epid

Agen nutrisi Agen nutrisi

Karbohidrat: berlebihan Karbohidrat: berlebihan   obesitas obesitas

Lemak: berlebihan Lemak: berlebihan   hiperlipidemia hiperlipidemia

Protein: kekurangan Protein: kekurangan   protein energi protein energi malnutrisi

malnutrisi

Vitamin: Vitamin:

Defisiensi vitamin A Defisiensi vitamin A  rabun senja rabun senja

Defisiensi vitamin C Defisiensi vitamin C  skorbut skorbut

(77)

January 19, 2025

January 19, 2025 Achmad Fariji / Triad epidAchmad Fariji / Triad epid

Agen nutrisi Agen nutrisi

Mineral Mineral

CuCu

ZnZn

MgMg

FeFe

Air Air

(78)

January 19, 2025

January 19, 2025 Achmad Fariji / Triad epidAchmad Fariji / Triad epid

Agen mekanik Agen mekanik

Friksi yang kronik Friksi yang kronik

Pemakaian sepatu yang sempit Pemakaian sepatu yang sempit  verucca verucca vulgaris

vulgaris (kutil)(kutil)

Kompresi atau daya mekanik menekan Kompresi atau daya mekanik menekan atau memutar

atau memutar

Menimbulkan Menimbulkan carpal tunnel syndromcarpal tunnel syndrom

(79)

January 19, 2025

January 19, 2025 Achmad Fariji / Triad epidAchmad Fariji / Triad epid

Agen fisika Agen fisika

RadiasiRadiasi

Dapat menyebabkan kanker kulitDapat menyebabkan kanker kulit

Suhu udaraSuhu udara

Dingin: menimbulkan frost biteDingin: menimbulkan frost bite

Panas: menimbulkan dehidrasi, heat strokePanas: menimbulkan dehidrasi, heat stroke

KelembabanKelembaban

Rendah: hiperhidrosisRendah: hiperhidrosis

Intensitas suaraIntensitas suara

Bising, frekuensi tinggi: Gangguan pendengaranBising, frekuensi tinggi: Gangguan pendengaran

VibrasiVibrasi

(80)

January 19, 2025

January 19, 2025 Achmad Fariji / Triad epidAchmad Fariji / Triad epid

Agen fisika Agen fisika

Panas Panas

menimbulkan luka bakarmenimbulkan luka bakar

Terang cahaya Terang cahaya

Gangguan daya lihat mata Gangguan daya lihat mata

Objek Objek

Air, makanan, tanah, udaraAir, makanan, tanah, udara

(81)

January 19, 2025

January 19, 2025 Achmad Fariji / Triad epidAchmad Fariji / Triad epid

Faktor pejamu (

Faktor pejamu ( host host ) )

Organisme Organisme   manusia atau hewan yang manusia atau hewan yang merupakan faktor tempat (berabuh

merupakan faktor tempat (berabuh penyakit)

penyakit)

(82)

January 19, 2025

January 19, 2025 Achmad Fariji / Triad epidAchmad Fariji / Triad epid

Faktor pejamu Faktor pejamu

Faktor intrinsik yang mempengaruhi Faktor intrinsik yang mempengaruhi

keterpajanan individual, kerentanan dan keterpajanan individual, kerentanan dan

respon terhadap agen penyebab (kausatif)

respon terhadap agen penyebab (kausatif)

(83)

January 19, 2025

January 19, 2025 Achmad Fariji / Triad epidAchmad Fariji / Triad epid

Faktor pejamu Faktor pejamu

Faktor intrinsik pada manusia Faktor intrinsik pada manusia

1.1.

Umur Umur

2.2.

Ras Ras

3.3.

Jenis kelamin Jenis kelamin

4.4.

Status sosio-ekonomik Status sosio-ekonomik

(84)

January 19, 2025

January 19, 2025 Achmad Fariji / Triad epidAchmad Fariji / Triad epid

Faktor intrinsik pada manusia Faktor intrinsik pada manusia

5.5.

Status perkawinan Status perkawinan

6.6.

Status kesehatan / kebugaran Status kesehatan / kebugaran

7.7.

Riwayat penyakit terdahulu Riwayat penyakit terdahulu

8.8.

Sifat-sifat genetik Sifat-sifat genetik

(85)

January 19, 2025

January 19, 2025 Achmad Fariji / Triad epidAchmad Fariji / Triad epid

Faktor intrinsik pada manusia Faktor intrinsik pada manusia

9.9.

Perilaku Perilaku

MerokokMerokok

Penyalahgunaan obatPenyalahgunaan obat

Gaya hidup (Gaya hidup (lifestylelifestyle))

Aktivitas seksualAktivitas seksual

Penggunaan kontrasepsiPenggunaan kontrasepsi

Kebiasaan makanKebiasaan makan

(86)

January 19, 2025

January 19, 2025 Achmad Fariji / Triad epidAchmad Fariji / Triad epid

Faktor intrinsik pada manusia Faktor intrinsik pada manusia

10.10.

Status nutrisi Status nutrisi

11.11.

Status imunologik Status imunologik

12.12.

Status keterpajanan ( Status keterpajanan ( level of exposure level of exposure ) )

13.13.

Struktur anatomik Struktur anatomik

(87)

January 19, 2025

January 19, 2025 Achmad Fariji / Triad epidAchmad Fariji / Triad epid

Faktor intrinsik pada manusia Faktor intrinsik pada manusia

14.14.

Karakteristik psikologik Karakteristik psikologik

KepribadianKepribadian

Tipe A : terburu-buruTipe A : terburu-buru

Tipe B : lamban, pasifTipe B : lamban, pasif

15.15.

Adanya penyakit atau medikasi Adanya penyakit atau medikasi

16.16.

Golongan darah Golongan darah

Sistem ABOSistem ABO

Rhesus positif, rhesus negatifRhesus positif, rhesus negatif

Dll Dll

(88)

January 19, 2025

January 19, 2025 Achmad Fariji / Triad epidAchmad Fariji / Triad epid

Faktor intrinsik pada manusia Faktor intrinsik pada manusia

Status imunologik berdasarkan cara Status imunologik berdasarkan cara didapat

didapat

1.1. Imunitas alamiah (tanpa intervensi)Imunitas alamiah (tanpa intervensi)

AktifAktif

PasifPasif

2.<

Referensi

Dokumen terkait

Data primer dari penelitian ini adalah hasil wawancara mendalam terhadap tenaga kesehatan masyarakat tupoksi epidemiologi di puskesmas dan kepala puskesmas2. Data

DESKRIPSI MATA KULIAH : Mata kuliah ini membahas tentang Epidemiologi, Definisi dan Ruang Lingkup Epidemiologi, Konsep Dasar Timbulnya Penyakit, Ruang Lingkup dan Tingkat

 Kesehatan masyrakat Indonesia  Definisi kesehatan masyarakat  Ruang lingkup kesehatan masyarakat  Faktor-faktor yang mempengaruhi.. derajat kesehatan masyarakat 

Definisi lengkap Epidemiologi menurut Last (1998) adalah ilmu yang mempelajari distribusi dan determinan dari suatu keadaan, kondisi, atau kejadian yang berhubungan

Analisis Tingkat Pemahaman Mahasiswa Kesehatan Masyarakat Peminatan Epidemiologi Universitas Negeri Semarang Dari Tabel di atas dapat dilihat tingkat pengetahuan responden tentang

2 Desember 2018 e-ISSN: 2548-513X Departemen Epidemiologi Fakultas Kesehatan Masyarakat Faktor Risiko yang Berhubungan dengan Infeksi HIV pada Pengguna Napza Suntik Penasun DKI

Modul Praktikum Epidemiologi K3 ini membahas tentang konsep dan penerapan Epidemiologi di bidang kesehatan

Buku ini terdiri dari 14 Bab yang disusun secara sistematis Bab 1 Konsep Dasar Epidemiologi Bab 2 Sejarah Perkembangan Epidemiologi Bab 3 Konsep Dasar Terjadinya Penyakit Bab 4 Riwayat