PENGANTAR HUKUM INDONESIA
LAB / BAGIAN DASAR-DASAR ILMU HUKUM FAKULTAS HUKUM UNIVERSITAS UDAYANA
Klasifikasi Hukum
a. Pengertian Hukum
b. Sumber-Sumber Hukum c. Sistem Hukum
d. Pembagian Hukum
e. Lapangan-Lapangan Hukum
PENGGOLONGAN HUKUM (RECHTSBEDELING) DI INDONESIA
PASAL 131 INDISCHE STAATREGELING (IS) MEMBAGI TIGA GOLONGAN HUKUM:
• GOLONGAN EROPA
• GOLONGAN INDONESIA
• GOLONGAN TIMUR ASING
PENGERTIAN HUKUM
• Menurut Satjipto Rahardjo
Hukum adalah karya manusia yang berupa norma-norma berisikan petunjuk-petunjuk tingkah laku. Ia merupakan pencerminan dari kehendak manusia tentang bagaimana seharusnya masyarakat itu dibina dan kemana harus diarahkan. Oleh karena itu pertama-tama, hukum itu mengandung rekaman dari ide-ide yang dipilih oleh masyarakat tempat hukum itu diciptakan. Ide-ide ini adalah ide mengenai keadilan.
Menurut Sudikno Martokusumo
• Kaedah hukum merupakan ketentuan atau pedoman tentang apa yang seyogyanya atau seharusnya dilakukan. Pada hakekatnya kaedah hukum merupakan perumusan pendapat atau pandangan tentang bagaimana seharusnya atau seyogyanya seseorang bertingkah laku. Sebagai pedoman kaedah hukum bersifat umum dan pasif.
• Menurut E.Utrecht
Hukum adalah himpunan petunjuk-petunjuk hidup (perintah-perintah dan larangan-larangan) yang mengatur tata tertib dalam sesuatu masyarakat dan seharusnya ditaati oleh anggota masyarakat yang bersangkutan, oleh karena pelanggaran petunjuk hidup tersebut dapat menimbulkan tindakan dari pihak pemerintah masyarakat itu.
SUMBER-SUMBER HUKUM
• Sumber Hukum Materil
Sumber hukum materil melihat sumber hukum dari sudut pandang atau nilai filosofi yang terkandung dalam sudut pandangan tersebut. Seperti sumber hukum menurut ahli sejarah, sumber hukum menurut ahli filsafat, sumber hukum menurut ahli sosiologis, sumber hukum menurut ahli ekonomi, sumber hukum menurut ahli agama dan lain-lain.
SECARA UMUM SUMBER HUKUM FORMIL:
• UU/PERATURAN
• KEBIASAAN
• YURISPRUDENSI
• TRAKTAT
• DOKTRIN
Undang-Undang/Peraturan
undang-undang dapat dibedakan dalam dua arti:
1. Undang-undang dalam arti kata materil
• Undang-undang dalam arti kata materil adalah setiap keputusan pemerintah yang menurut isinya mengikat langsung setiap penduduk (dalam suatu wilayah).
2. Undang-undang dalam arti kata formil
• Undang-undang dalam arti kata formil adalah setiap
keputusan pemerintah yang merupakan undang-undang karena cara terbentuknya
Kebiasaan
• Kebiasaan akan menjadi sumber hukum bila dilakukan secara terus menerus berkesinambungan yang ditaati dan diyakini oleh sekelompok masyarakat atau
golongan. Dengan ditaati dan diyakini oleh sekelompok masyarakat atau golongan maka kebiasaan akan dapat membentuk norma hukum atau asas hukum. Kebiasaan sering juga disebut hukum adat.
Yurisprudensi
• Yurisprudensi adalah keputusan hakim terdahulu yang diikuti oleh hakim dalam kasus (tindak pidana) yang sama, waktu dan tempat yang berbeda.
Traktat
• Traktat adalah perjanjian internasional antara dua atau lebih negara yang sangat formil sifatnya karena melibatkan parlemen dari masing-masing negara yang melakukan traktat tersebut, traktat biasanya berisikan perjanjian tapal batas negara (batas- batas wilayah antara negara-negara yang melakukan traktat).
Doktrina
• Doktrina adalah pendapat ahli hukum.
SUMBER HUKUM FORMIL DI INDONESIA
• UUD REPUBLIK INDONESIA TAHUN 1945
• KETETAPAN MPR RI
• UU/PERPU
• PP
• PERATURAN PRESIDEN
• PERDA
• PERATURAN LEMBAGA NEGARA ( MA, MK, BPK, KY)
• HUKUM ADAT
• YURISPRUDENSI
• TRAKTAT
• DOKTRIN
PENGERTIAN SISTEM HUKUM
Menurut Ludwing Von Bertalanffy
• Sistem adalah himpunan unsur (elements) yang paling mempengaruhi, untuk mana hukum tertentu menjadi
berlaku.
Menurut H. Thierry
• Sebuah sistem adalah keseluruhan bagian
(componenten) yang saling mempengaruhi satu sama lainnya menurut suatu rencana yang telah ditentukan, untuk mencapai suatu tujuan tertentu.
MACAM-MACAM SISTEM HUKUM
SECARA UMUM SISTEM HUKUM ADA 4 (EMPAT):
• SISTEM HUKUM EROPA KONTINENTAL
• SISTEM HUKUM ANGLO SAXON
• SISTEM HUKUM ADAT
• SISTEM HUKUM ISLAM
• Sistem Hukum Eropa Kontinental
Sistem hukum Eropa Kontinental berkembang di negara-
negara Eropa daratan yang sering disebut sebagai Civil Law.
Civil Law berasal dari kodifikasi hukum yang berlaku di
kekaisaran Romawi pada masa pemerintahan Kaisar Justianus abad VI sebelum masehi. Peraturan-peraturan hukumnya
merupakan kumpulan dari berbagai kaidah hukum yang ada sebelum masa Kaisar Justianus yang kemudian disebut
Corpus Juris Civilis. Prinsip-prinsip hukum Corpus Juris Civilis dalam perkembangannya dijadikan dasar perumusan dan kodifikasi hukum di negara-negara Eropa daratan, seperti Jerman, Belanda, Prancis dan Italia.
Prinsip utama yang menjadi dasar sistem hukum Eropa Kontinental adalah hukum memperoleh kekuatan mengikat, karena diwujudkan dalam peraturan-peraturan yang berbentuk undang-undang dan tersusun secara sistematik di dalam kodifikasi atau kompilasi tertentu.
Prinsip dasar ini dianut mengingat bahwa nilai utama yang merupakan tujuan hukum adalah kepastian hukum. Kepastian hukum hanya dapat diwujudkan kalau tindakan-tidakan hukum manusia dalam pergaulan hidup diatur dengan peraturan-peraturan hukum yang tertulis. Undang-undang dibentuk oleh pemegang kekuasaan legislatif, di samping itu diakui dan dibentuk peraturan yang dibuat pemegang kekuasaan eksekutif berdasarkan wewenang yang telah ditetapkan oleh undang-undang.
• Sistem Hukum Anglo Saxon (Anglo Amerika)
Sumber hukum dalam sistem Anglo Saxon ialah putusan- putusan hakim/pengadilan (judicial decisions). Melalui
putusan-putusan hakim yang mewujudkan kepastian hukum, prinsip-prinsip dan kaidah-kaidah hukum dibentuk dan
menjadi kaidah yang mengikat umum.
Di samping putusan hakim, kebiasaan-kebiasaan dan
peraturan-peraturan tertulis undang-undang dan peraturan administrasi negara diakui, walaupun banyak landasan bagi terbentuknya kebiasaan dan peraturan tertulis itu berasal dari putusan-putusan dalam pengadilan.
Dalam sistem hukum Anglo Amerika ada peranan yang diberikan kepada seorang hakim yang berbeda dengan sistem hukum Eropa Kontinental. Hakim berfungsi tidak hanya sebagai pihak yang bertugas menetapkan dan menafsirkan peraturan-peraturan hukum saja. Hakim juga berperan besar dalam membentuk seluruh tata kehidupan masyarakat. Hakim mempunyai wewenang yang sangat luas untuk menafsirkan peraturan hukum yang berlaku. Selain itu, menciptakan prinsip-prinsip hukum baru yang akan menjadi pegangan bagi hakim- hakim lain untuk memutuskan perkara yang sejenis.
Sistem hukum Anglo Amerika menganut suatu doktrin yang dikenal dengan nama the doctrine of precedent/stare decisis. Pada hakikatnya doktrin ini menyatakan bahwa dalam memutuskan suatu perkara, seorang hakim harus mendasarkan putusannya pada prinsip hukum yang sudah ada dalam putusan hakim lain dari perka sejenis sebelumnya (preseden).
• Sistem Hukum Adat
Sistem hukum ini hanya terdapat dalam lingkungan kehidupan sosial di Indonesia dan negara-negara Asia lainnya, seperti Cina, India, Jepang dan negara lain.
Istilahnya berasal dari bahasa Belanda “Adatrecht” yang untuk pertama kali dikemukakan oleh Snouck Hurgronje.
Pengertian hukum adat yang digunakan oleh Mr.C. van Vollenhoven (1928) mengandung makna bahwa hukum Indonesia dan kesusilaan masyarakat merupakan hukum adat.
Sistem hukum adat bersumber pada peraturan-peraturan hukum tidak tertulis yang tumbah berkembang dan dipertahankan dengan kesadaran hukum masyarakatnya. Hukum adat itu mempunyai tipe yang bersifat tradisional dengan berpangkal kepada kehendak nenek moyang. Untuk ketertiban hukumnya selalu diberikan penghormatan yang sangat besar bagi kehendak suci nenek moyang itu. Dari sumber hukum yang tidak tertulis itu, hukum adat dapat memperlihatkan kesanggupanya untuk menyesuaikan diri dan elastis.
• Sistem Hukum Islam
Sistem hukum Islam semula dianut oleh masyarakat Arab sebagai awal dari timbul dan penyebaran agama Islam, yang kemudian berkembang di negara-negara benua Asia, Afrika, Eropa dan Amerika secara individual atau kelompok sesuai dengan pembentukan negara yang berasaskan ajaran Islam.
Sumber hukum dalam sistem hukum Islam:
• Alquran, adalah kitab suci kaum Muslimin (kitab suci agama Islam).
• Sunnah Nabi.
• Ijma.
• Qiyas.
HIRARKI PERUNDANG-UNDANGAN DI INDONESIA
Hirarki perundang-undangn berdasarkan UU No. 12 Tahun 2011, Pasal 7 ayat (1):
• UUD 1945
• Ketetapan MPR
• UU/Perpu
• Peraturan Pemerintah
• Peraturan Presiden
• Peraturan Daerah Provinsi
• Peraturan Daerah Kabupaten/Kota
SISTEM HUKUM DI INDONESIA
Sistem hukum di Indonrsia terdiri dari:
• Sistem hukum pidana;
• Sistem hukum acara pidana;
• Sistem hukum perdata;
• Sistem hukum acara perdata;
• Sistem hukum administrasi negara;
• Sistem hukum acara tata usaha negara;
• Sistem hukum tata negara;
• Sistem hukum Internasional Indonesia.
SISTEM HUKUM PIDANA
Hukum Pidana merupakan hukum publik, yang memiliki tujuan:
• untuk menimbulkan rasa takut kepada setiap orang
untuk tidak melakukan perbuatan yang tidak baik atau merugikan orang lain atau masyarakat.
• untuk mendidik dan membina seseorang yang telah pernah melakukan tindak pidana untuk bersikap dan
berperilaku lebih baik dan dapat diterima kembali dalam kehidupan lingkungannya (kehidupan bermasyarakat).
Peristiwa pidana yang juga disebut tindak pidana (delict) adalah suatu perbuatan atau rangkaian perbuatan yang dapat dikenakan hukuman pidana. Suatu peristiwa hukum dapat dinyatakan sebagai peristiwa pidana jika memenuhi unsur-unsur pidana yang terdiri unsur objektif dan unsur subjektif.
Unsur objektif adalah suatu perbuatan atau tindakan yang
bertentangan dengan hukum dan mengindahkan akibat yang oleh hukum dilarang dengan ancaman hukum, titik utama
dari unsur objektif adalah tindakannya.
Unsur Subjektif adalah perbuatan seseorang yang berakibat tidak dikehendaki oleh undang-undang atau melanggar
ketentuan perundangan yang berlaku, titik utama dari unsur subjekti adanya pelaku seseorang maupun beberapa orang.
Sistematika KUHPidana dibagi dalam 3 (tiga) buku:
• Buku I : Mengenai Ketentuan-Ketentuan Umum
• Buku II : Mengenai Kejahatan
• Buku III : Mengenai Pelanggaran
Hukum pidana terdiri atas hukum pidana materil dan hukum pidana formil.
• Hukum Pidana Materil adalah keseluruhan peraturan- peraturan undang-undang pidana yang isinya
merupakan peristiwa-pristiwa pidana yang disertai dengan ancaman hukum atas pelanggarannya.
• Hukum Pidana Formal adalah hukum acara pidana yang berisikan prosedur hukum acara pidana.
ASAS-ASAS DALAM HUKUM PIDANA INDONESIA:
• Asas Nullum Delictum (Asas Legalitas)
Asas nullum delictum nulla poena sine praevia lege poenali, asas ini biasa disingkat dengan asas nullum delictum atau
asas legalitas. Asas ini tercantum dalam Pasal 1 ayat (1) Kitab Undang-Undang Hukum Pidana: “bahwa suatu peristiwa
pidana atau perbuatan pidana tidak dapat dikenai hukuman, selain atas kekuatan peraturan undang-undang pidana yang sudah ada sebelum pristiwa atau perbuatan pidana tersebut”.
Asas ini memberikan jaminan kepada orang untuk tidak
diperlakukan sewenang-wenang oleh aparat penegak hukum.
HUKUM TATA NEGARA
Hukum yang mengatur susunan stuktur organisasi negara & alat-alat kelengkapan negara & menepati dimana tempat sepantasnya.
Unsur-Unsur Negara
1.-Manusia (warganegara)-negara sebagai organisasi mempunyai anggota organisasi yang berdiri dari manusia yang ikut bernegara
(warganegara)-yang di maksud warganegara itu seseorang yang sudah memenuhi syarat-syarat peraturan kewarganegaraan dari negara itu.
2.-Wilayah-bagian muka bumi tertentu yang dijadikan tempat umum bagi warga negara untuk melaksanakan organisasi negara, menjadi tempat untuk melaksanakan tugas dalam usaha mencapai tujuan- terdiri dari Darat, Laut, Angaksa (udara)
3.-Kekuasaan-adanya kekuasaan legislative (perundang-undangan), kekuasaan eksekutif (penyenggara), kekuasaan yudikatif (peradilan)
Sumber HTN
1.-UU
2.-Perjanjian (Traktat, Agreement)
3.-Kebiasaan / Hukum Adat yaitu sumber yang tidak tertulis seperti adapt kebiasaan dari:
a.-masyarakat
b.-lingkungan-lingkungan tertentu (dari MPR, DPR, ….sampai …RT/RW) c.-lingkungan peradilan
HUKUM ADMINISTRASI NEGARA
Hukum yang mengatur tingkah laku aparatur Negara / pejabat publik dalam menjalankan tugasnya untuk kepentingan umum
•Merupakan instansi penyelengaraan negaraan i.e. Presiden, BPK, MA
•Merupakan suatu aktifitas penyelengaraan pemerintahan (pelaksanaan)
•Merupakan kegiatan aparatur Negara untuk menyelangarakan UU atau untuk menegakan UU
Sumber HAN
1.-UU
2.-Perjanjian (Traktat, Agreement)
3.-Kebiasaan / Hukum Adat yaitu sumber yang tidak tertulis seperti
adapt kebiasaan dari: a.-masyarakat b.-lingkungan-lingkungan tertentu (dari MPR, DPR, ….sampai …RT/RW) c.-lingkungan peradilan
HUKUM PERDATA
Hukum Perdata adalah hukum yang mengatur hubungan perorangan yang menitikberatkan pada kepentingan perorangan itu sendiri
Sistematika Hukum Perdata
Buku I tentang Orang
Buku II tentang Kebendaan Buku III tentang Perikatan
Buku IV tentang Pembukitan Dan Daluwarsa
Syarat Subyektif Perjanjian
Syarat-syarat Subyektif dalam perjanjian adalah:
(i)-Kesepakatan daripada para pihak
(ii).-Para pihak harus cakap hukum (paham dana mengetahu hukum, tidak hilang ingatan/gila, dapat bertanggung jawab atas perbuatannya, tidak dibawah umur/perwalian, tidak berada dalam pengampuan)
Konsekuensinya jika salah satu syarat tidak dipenuhi, maka perjanjian tersebut bisa dibatalkan
Syarat-syarat Objektif dalam perjanjian adalah:
(i).-Adanya objek yang dijanjikan
(ii).-Adanya suatu sebab yang halal (tidak bertentangan)
Konsekuensinya jika salah satu syarat tidak dipenuhi, maka perjanjian tersebut batal demi hukum
HUKUM DAGANG
adalah sekumpulan aturan atauran hukum yang mengatur kegiatan- kegiatan manusia dalam menjalankan perdagangan.
Bentuk Perusahaan Dagang
Firma (Fa)
Perseroan Komanditer (CV) Perseroan Terbatas (PT)
HUKUM AGRARIA
adalah ketentuan ketentuan atauran hukum tertulis maupun tak tertulis yang mengatur argaria.
•Agraria yang meliputi seluruh bumi, air, ruang angkasa & kekayaan alam yang terkandung didalamnya.
•Yang menjadi dasar hukum yang mengatur Hukum Argaria adalah: UU No.5 Th.1960 (UUPA
HUKUM KETENAGAKERJAAN
adalah sekumpulan aturan atauran hukum baik yang tertulis mapupun yang tak tertulis yang berkaitan/berhubungan/berkenaan seseorang yang bekerja pada pihak lain denagn tujuan untuk mendapat upah.
• Yang menjadi dasar hukum yang mengatur HKTN adalah:
(i) UU No.13 Th 2003Hukum & UU Pokok Ketenagakerjaan
(ii) UU No.2 Th 2004 Hukum & UU tentang Penyelesaian Hubungan Industrial (hubungan buruh dengan majikan)
•-penyelesaian hubungan industri di suatu tempat yaitu: P4D/P4P (Panitia Penyelesaian Perselisihan Perburuhan) untuk tahun 2004.
• Di tahun 2005, akan dibuat suatu Pengadilan Hubungan Industrial
HUKUM PAJAK
adalah peralihan kekayaan dari pihak rakyat kepada kas negara u/
membiayai pengeluaran rutin dan surplusnya (kelebihan/sisa)
digunakan u/ publik saving yang selanjutnya digunakan u/ membiayai publik investmen
Fungsi Pajak
(i).-Fungsi Budgeter/Finansial-memasukan uang sebanyak-banyaknya ke kas negara
(ii).-Fungsi Mengatur-mengatur kehidupan sosial ekonomi
masyarakatcontoh: mendorong kegiatan ekonomi & sosial-memberi keringanan (insentif) pajak bagi investor asing yang ingin menanamkan modalnyacontoh: pajak impor atas barang untuk melindungi ekonomi lokal & masyarakat agar tidak terlalu tersaing dan market lokal agar tetap stabil
HUKUM INTERNASIONAL
adalah kaidah-kaidah / aturan-aturan yang dipakai antara negara-negara.
Sumber Hukum Internasional
(i).-Perjanjian International-adalah suatu kerja sama atau kesepakatan yang dilakukan antara bangsa-bangsa atau antara negara-negara Contoh: a.-
Bilateral (Dua Negara) b.-Trilateral (Tiga Negara) c.-Multilateral (Banyak Negara)
(ii).-Kebiasaan International-adalah kebiasaan yang dapat menjari sumber hukum-kebiasaan: suatu kegiatan yang dilakukan secara berulang ulang, terus menerus dalam kurun waktu tertentu yang dilakukan oleh bangsa- bangsa.
(iii).-Prinsip Hukum Umum
(iv).-Yurisprudentie & Doktrin Para Pakar International
Subyek Hukum Internasional 1.-Negara
2.-Tahta Suci (Paus di Vatican) 3.-Manusia
4.-International Organisation
HUKUM ACARA PIDANA
•-Bgmn negara melalui alat-alatnya melaksanakan haknya u/
menjatuhkan pidana-Hkm Acara Pid termasuk ke dlm Hkm Pid Formal &
Hkm Publik
Tujuan Hukum Acara Pidana
Tujuan utama Hkm Acara Pid adl mencari & mendapatkan kebenaran materiil
Tujuan akhirnya adl mencapai ketertiban, ketentraman, kedamaian, keadilan & kesejahteraan di Masyarakat
Pihak-Pihak dlm Hukum Acr Pidana
•Penyelidik
•Penyidik
•Penuntut Umum
•Tersangka / Terdakwa
•Penasehat Hk
• Hakim
HUKUM ACARA PERDATA
Hkm Perdata Formil , yg segala sesuatu tata cara yg merupakan Hkm Perdata Materiil. Pihak-pihak ;
1.-Hakim
2.-Penggugat 3.-Tergugat 4.-Panitera
5.-Saksi-Saksi + Ahli 6.-Pengunjung Sidang
HUKUM ACARA PTUN
Hukum formil yg mengatur ttg kewenangan PTUN dalammemeriksa, memutuskan & menyelesaikan sengketa TUN
•Sengketa TUN: sengketa yg timbul dlm bidang TUN di pusat/ daerah sbg akibat dikeluarkan nya KTUN termasuk sengketa kepegawaian
sesuai dgn UU yg berlaku.
Alat Bukti
•-Surat
•-Keterangan Ahli
•-Keterangan Saksi
•-Pengakuan Para Pihak
•-Pengetahuan Hakim