Judul : Pengaruh Brand Image, Kualitas Produk dan Advertising Terhadap Keputusan Pembelian Produk Oriflame PT Alam Ayu di Kota Makassar. Hasil uji T (parsial) dan uji F (simultan) menunjukkan bahwa citra merek, kualitas produk dan iklan berpengaruh positif dan signifikan secara parsial maupun simultan terhadap keputusan pembelian produk Oriflame. Dan pada hasil pengujian koefisien determinasi diperoleh bahwa R-square berpengaruh terhadap keputusan pembelian produk Oriflame yang dipengaruhi oleh variabel citra merek, kualitas produk dan periklanan.
Judul skripsi ini adalah “Pengaruh Brand Image, Kualitas Produk dan Iklan terhadap Keputusan Pembelian Produk Oriflame PT Orindo Alam Ayu di Kota Makassar”.
PENDAHULUAN
Rumusan Masalah
Apakah brand image, kualitas produk dan iklan secara parsial berpengaruh terhadap keputusan pembelian produk Oriflame di Kota Makassar? Apakah brand image, kualitas produk dan iklan secara simultan berpengaruh terhadap keputusan pembelian produk Oriflame di Kota Makassar?
Tujuan Penelitian
Manfaat Penelitian
Dengan memahami perilaku konsumen, perusahaan mampu mengembangkan produk dan layanan yang disesuaikan dengan kebutuhan konsumen. Gaya hidup terbentuk melalui proses interaksi dengan lingkungan, dari proses interaksi dengan lingkungan inilah yang akan mempengaruhi perilaku konsumen. Perilaku konsumen pasca pembelian juga akan mempengaruhi perilaku konsumen karena setelah membeli suatu produk, konsumen akan mengalami suatu tingkat kepuasan atau tidak.
Oleh karena itu pemasar harus memahami perilaku konsumen sebelum memutuskan untuk membeli atau setelah memutuskan untuk membeli, yang berguna bagi perusahaan untuk melakukan perbaikan dan mengembangkan kualitas produk yang dihasilkannya (Ratnaningrum, 2016).
Keputusan pembelian
Pencarian internal (pasif) konsumen mengakses dan mengandalkan memori mereka mengenai informasi yang relevan tentang produk yang layak dibeli. Sumber independen impersonal terdiri dari informasi yang diperoleh dari artikel dan siaran populer. Sumber yang didominasi pasar adalah sumber informasi yang dapat dikontrol pemasar, misalnya pengemasan, periklanan, dan promosi.
Sumber alami, yaitu sumber informasi di luar kendali pemasar dan konsumen, seperti iklan dan berita konsumen.
Citra Merek
Dewasa ini, persaingan antar perusahaan untuk memperebutkan konsumen tidak lagi terbatas pada fitur fungsional produk seperti penggunaan produk, tetapi dikaitkan dengan merek yang mampu memberikan citra khusus bagi pemakainya, dengan kata lain merek mengalami pergeseran (Aaker, 1991 dalam Sulistyari 2012). Namun menurut Kertajaya (2005:6 dalam Sulistyari 2012), citra merek merupakan bangkitan dari segala asosiasi yang berkaitan dengan suatu merek yang sudah ada dibenak konsumen. Patokan yang menjadi pertimbangan konsumen dalam memilih atau menilai brand image adalah brand tersebut harus memiliki kesan positif di bidangnya, reputasi yang tinggi dan keunggulan yang mudah dikenali.
Citra yang efektif akan melakukan tiga hal: Pertama, memperkuat karakter produk dan proposisi nilai. Agar berhasil, citra harus disampaikan melalui semua sarana komunikasi yang tersedia dan kontak dengan merek. Indikator yang membentuk brand image Menurut Biel dalam jurnal penelitian Setyaningsih & Didit Darmawan (2004 dalam Sulistyari 2012) adalah indikator yang membentuk brand image.
Sebagai sebuah organisasi, perusahaan berusaha membangun citranya dengan tujuan agar nama perusahaan ini baik, sehingga mempengaruhi segala sesuatu yang dilakukan oleh perusahaan. Manfaat adalah nilai pribadi konsumen yang dikaitkan dengan atribut produk atau layanan, yaitu apa yang menurut konsumen akan mereka dapatkan dari produk atau layanan tersebut.
Kualitas Produk
Iklan
Kualitas yang dirasakan adalah persepsi konsumen terhadap keseluruhan kualitas atau keunggulan suatu produk. Manfaat iklan dianggap sebagai bentuk investasi yang akan meraup keuntungan dalam jangka panjang atau pendek. Di satu sisi iklan dapat digunakan untuk menciptakan kesan jangka panjang dari suatu produk/merek dan di sisi lain untuk mendorong penjualan yang cepat.
Iklan cetak adalah iklan yang dibuat dan dipasang dengan menggunakan teknik cetak, baik cetak sederhana maupun cetak berteknologi tinggi. Teknik cetak ada bermacam-macam, misalnya dengan prinsip letterpress, photolithography, photogravure, serigraphy, inkjet dan laser. Media yang digunakan dalam teknik cetak ini sangat beragam mulai dari kertas, mental plate, kulit, plastik, kaca, kain dan sebagainya.
Iklan yang dibuat dengan teknik cetak ini pada akhirnya lebih banyak disebut dengan nama sesuai bentuk dan format media cetak. Beberapa bentuk iklan cetak adalah: iklan cetak koran, iklan cetak majalah, tabloid, iklan cetak billboard, iklan cetak poster, iklan leaflet, iklan. Disebut iklan elektronik karena media yang digunakan sebagai tempat meletakkan pesan iklan adalah karena menggunakan media yang berbasis perangkat elektronik.
Secara lebih spesifik, iklan elektronik dapat dibagi menjadi 4 jenis, yaitu iklan radio, iklan televisi, iklan film. Selain iklan yang dipasang di media jaringan atau internet, baik media cetak maupun elektronik harus ditata dengan baik agar dapat diterima oleh masyarakat, tujuan pembuatan iklan tersebut dapat tercapai untuk meningkatkan volume penjualan.
Penelitian Terdahulu
Kualitas produk, brand ambassador dan citra merek berpengaruh positif dan signifikan terhadap keputusan pembelian produk kelurahan di kota Makassar 2. Pengaruh citra merek, harga dan kualitas produk terhadap keputusan pembelian produk Purbasari Studi kasus mahasiswa Universitas Sanata Dharma Yogyakarta .
Kerangka Pikir
- Pengaruh Citra Merek Terhadap Keputusan pembelian
- Pengaruh Kualitas Produk Terhadap Keputusan Pembelian
- Pengaruh Iklan Terhadap Keputusan Pembelian
Suatu produk mendapat nilai positif jika produk tersebut memiliki keunggulan, lebih diingat dan produk tersebut memiliki keunggulan dibandingkan produk pesaing. Setiap konsumen memiliki karakteristik yang berbeda-beda dalam memilih suatu produk, yang tercermin dari pekerjaan, keadaan ekonomi, gaya hidup, serta kepribadian dan citra diri masing-masing konsumen. Produk yang ditawarkan sebaiknya memiliki produk yang berkualitas dengan kandungan yang baik terdapat pada produk perawatan kulit alami sehingga tidak membahayakan kulit.
Dengan kualitas produk yang baik dan dimana produsen dapat mengetahui kondisi dan apa yang diinginkan konsumennya sehingga tidak beralih ke produk lain, maka dengan kepercayaan konsumen maka perusahaan dapat meluncurkan produk yang sesuai dengan permintaan konsumen khususnya kalangan wanita. Periklanan akan memengaruhi kekuatan ekuitas produk, dan ekuitas produk yang kuat akan menyebabkan konsumen menempatkan produk tersebut di antara preferensi mereka dan meningkatkan kemungkinan menempatkan produk tersebut di benak konsumen. Sebuah iklan yang biasanya tidak berdampak besar pada perilaku konsumen akan dipertanyakan apakah iklan tersebut dapat mempengaruhi konsumen untuk membeli merek tersebut.
Kreativitas periklanan merupakan komponen periklanan yang sangat penting, dan beberapa penelitian sebelumnya telah meneliti hubungan antara periklanan kreatif dan efektivitas periklanan. Hasil penelitian ini menetapkan bahwa iklan kreatif berpengaruh positif terhadap efektivitas iklan dan sikap konsumen terhadap merek. Agar iklan produk dapat menarik perhatian konsumen maka diperlukan kreativitas dalam membuat iklan sebagai sarana promosi produk agar produk tersebut dapat menarik dan diterima oleh masyarakat.
Iklan kreatif adalah iklan yang dianggap orisinil, orisinil, bukan tiruan, iklan yang mengejutkan, tidak terduga, tidak terduga, penuh makna dan dapat mempengaruhi emosi. Membuat iklan produk memerlukan penerapan unsur-unsur kreativitas periklanan yang dikenal dengan formula AIDCA, yang terdiri dari perhatian, minat, keinginan, keyakinan, dan tindakan.
Hipotesis
METODE PENELITIAN
Daerah dan Waktu Penelitian
Metode Pengumpulan Data
- Penelitian perpustakaan (Library Reasearch)
- Penelitian Lapangan (Field Research)
Jenis dan Sumber Data .1 Jenis Data .1 Jenis Data
- Sumber Data
Data primer, data diperoleh melalui hasil penyebaran kuesioner kepada sejumlah responden yang menjadi sampel penelitian ini. Data sekunder merupakan data pendukung yang diperoleh dari literatur, bahan pustaka dan dokumen perusahaan yang berkaitan dengan masalah yang akan diteliti.
Populasi dan Sampel .1 Populasi .1 Populasi
- Sampel
Karena besarnya populasi tidak teridentifikasi, maka untuk menentukan besarnya sampel penelitian dari populasi tersebut dapat digunakan rumus Slovin (Sugiyono yaitu. Jadi untuk mencari ukuran tanggapan responden dalam penelitian ini yang menggunakan metode penelitian). Dalam bentuk kuesioner, penulis menggunakan metode skala Dalam mengukur tanggapan responden, pengisian kuesioner mengenai faktor-faktor yang mempengaruhi keputusan pembelian menggunakan skala Likert, dengan tingkatan sebagai berikut.
Suatu angket dikatakan valid jika pertanyaan-pertanyaan dalam angket mampu mengungkapkan sesuatu yang diukur oleh angket Sujarweni (2016). Uji reliabilitas sebenarnya adalah alat untuk mengukur suatu kuesioner yang merupakan indikator dari suatu variabel atau konstruk. Suatu kuesioner dikatakan reliabel atau dapat dipercaya jika tanggapan seseorang terhadap pernyataan konsisten atau stabil dari waktu ke waktu Sujarweni (2016).
Metode Analisis
Uji Asumsi Klasik
Uji heteroskedastisitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi terdapat ketidaksamaan varians dari residual satu pengamatan ke pengamatan lainnya. Salah satu caranya adalah dengan melihat apakah ada pola tertentu dalam scatterplot antara SRESID dan ZPRED di mana sumbu Y adalah prediksi Y, dan sumbu X adalah residual (prediksi Y - Y aktual). Jika terdapat pola tertentu yang teratur (bergelombang, melebar, kemudian menyempit), maka hal tersebut menandakan telah terjadi heteroskedastisitas, sedangkan jika terdapat pola yang jelas dan titik-titik menyebar di atas dan di bawah angka 0 pada sumbu Y, maka tidak terjadi heteroskedastisisme (Sujarweni.
Analisis Regresi Linear Berganda
Uji hipotesis menggunakan uji F
Uji hipotesis menggunakan uji-t
- Variabel Penelitian dan Definisi Operasional .1 Variabel Penelitian .1Variabel Penelitian
- Definisi Operasional
- Sejarah Prusahaan
- Visi dan Misi Perusahaan
- Struktur Organisasi
- Uraian Tugas
- Hasil Penelitian
- Karakteristik Responden
- Desktiptif Statistik
- Tanggapan Responden
- Uji Instrumen Penelitian a. Uji Validitas
- Uji Asumsi Klasik a. Uji Normalitas
- Uji Regresi Berganda
- Pembahasan
Hal ini menunjukkan bahwa sebaran data persepsi responden terhadap citra merek (X1) tergolong baik dan dapat digunakan sebagai penjelasan bagaimana keputusan pembelian produk Oriflame dilakukan. Hal ini menunjukkan bahwa sebaran data persepsi responden terhadap kualitas produk (X2) tergolong baik dan dapat dijadikan sebagai penjelas keputusan pembelian produk Oriflame. Hal ini menunjukkan bahwa sebaran data persepsi responden terhadap iklan (X3) dinilai baik dan dapat dijadikan sebagai penjelasan bagaimana keputusan pembelian produk Oriflame.
Dapat disimpulkan bahwa kualitas produk Oriflame sesuai dengan selera dan kebutuhan konsumen. Nilai 0,119 pada variabel citra merek (X1) bertanda positif, sehingga dapat dikatakan bahwa semakin tinggi citra merek maka semakin tinggi pula keputusan pembelian konsumen untuk membeli produk Oriflame. Sehingga hasil uji t di atas menunjukkan bahwa variabel brand image, kualitas produk dan periklanan secara parsial berpengaruh terhadap keputusan pembelian produk Oriflame.
Pengolahan data dilakukan, diperoleh hasil bahwa variabel brand image berpengaruh positif dan signifikan terhadap keputusan pembelian produk Oriflame. Semakin tinggi brand image Oriflame di mata konsumen, maka semakin tinggi pula tingkat keputusan pembelian produk Oriflame. Pengolahan data yang dilakukan, diperoleh hasil penelitian bahwa variabel kualitas produk berpengaruh positif dan signifikan terhadap keputusan pembelian produk Oriflame.
Semakin tinggi kualitas produk Oriflame di mata konsumen, maka semakin tinggi pula tingkat keputusan pembelian produk Oriflame. Pengolahan data dilakukan, diperoleh hasil bahwa variabel periklanan berpengaruh positif dan signifikan terhadap keputusan pembelian produk Oriflame. Semakin tinggi iklan Oriflame yang diberikan oleh konsumen maka semakin tinggi pula tingkat keputusan pembelian produk Oriflame.
Berdasarkan hasil uji F (simultan), diketahui bahwa citra merek, kualitas produk dan iklan berpengaruh secara simultan terhadap keputusan pembelian.
PENUTUP
Saran
DAFTAR PUSTAKA