PENGARUH DANA PIHAK KETIGA DAN CAPITAL ADEQUACY RATIO TERHADAP ALOKASI PEMBIAYAAN UMKM (STUDI PADA BANK SYARIAH YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA TAHUN 2018-
2021)
Oleh:
Rohiman Sahrudi Nim 170502152
PROGRAM STUDI PERBANKAN SYARIAH FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM
UNIVERSITAS ISLAM NEGRI MATARAM
2022
PENGARUH DANA PIHAK KETIGA DAN CAPITAL ADEQUACY RATIO TERHADAP ALOKASI PEMBIAYAAN UMKM (STUDI PADA BANK SYARIAH YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA TAHUN 2018-
2021) Skripsi
Diajukan Kepada Universitas Islam Negeri Mataram Untuk Melengkapi Persyaratan Mencapai Gelar
Sarjana Ekonomi
Oleh : Rohiman Sahrudi
Nim 170502152
PROGRAM STUDI PERBANKAN SYARIAH FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM
UNIVERSITAS ISLAM NEGRI MATARAM
2022
PERSETUJUAN PEMBIMBING
Skripsi oleh Rohiman Sahrudi, NIM 170502152 dengan judul “Pengaruh Dana Pihak Ketiga Dan Capital Adequacy Ratio Terhadap Alokasi Pembiayaan UMKM Studi Pada Bank Syariah Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia Tahun 2018-2021.” telah memenuhi syarat dan disetujui untuk diuji
Disetujui pada tanggal: 15 September 2022
Pembimbing I, Pembimbing II,
Dr. Muh. Salahudin, M.Ag.
NIP.197608061999031002
Restu fadhiyansah, M.S.A NIP.198608182019031007
NOTA DINAS PEMBIMBING
Mataram, 15 September 2022 Hal : Ujian Skripsi
Yang Terhormat
Dekan Fakultas Ekonomi Dan Bisnis Islam di Mataram
Assalamu’alaikum, Wr. Wb.
Dengan hormat, setelah melakukan bimbingan, arahan, koreksi, kami berpendapat bahwa skripsi saudara:
Telah memenuhi syarat untuk diajukan dalam siding munaqasyah skripsi Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN Mataram. Oleh karena itu, kami berharap agar skripsi ini dapat segera dimunaqasyahkan.
Wassalamu’alaikum, Wr. Wb.
Pembimbing I, Pembimbing II,
Dr. Muh. Salahudin, M.Ag.
NIP.197608061999031002
Restu fadhiyansah, M.S.A NIP.198608182019031007 Nama : Rohiman Sahrudi
NIM : 170502152
Jurusan : Perbankan Syariah
Judul : “Pengaruh Dana Pihak Ketiga Dan Capital Adequacy Ratio Terhadap Alokasi Pembiayaan Umkm (Studi Pada Bank Syariah Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia Tahun 2018-2021)”
PENGESAHAN
Skripsi oleh: Rohiman Sahrudi, NIM: 170502152 dengan judul: “Pengaruh Dana Pihak Ketiga Dan Capital Adequacy Ratio Terhadap Alokasi Pembiayaan Umkm (Studi Pada Bank Syariah Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia Tahun 2018-2021)”, telah dipertahankan di depan dewan penguji Jurusan Perbankan Syariah Fakultas Ekonomi Dan Bisnis Islam UIN Mataram pada tanggal 29 September 2022.
Dewan Penguji Dr. Muh. Salahuddin, M.Ag.
( Ketua Sidang/ Pem. I )
Restu Fadhiansyah, M.S.A.
( Sekretaris Sidang/ Pem. II )
Yunia Ulfa Variana, S.E.,M.Sc.
( Penguji I )
Nur Aeda, M.E.
( Penguji II )
Mengetahui
Dekan Fakultas Ekonomi Dan Bisnis Islam
MOTTO
“ هَرَّي اًرۡيَخ ٍةَّرَذ َلاَقۡثِم ۡلَمۡعَّي ۡنَمَف
”“Artinya: Barangsiapa yang mengerjakan kebaikan sekecil apapun, niscaya Dia (Allah) akan melihat (balasan)nya.”1
1Departemen Agama RI, Al-Quran dan Terjemahannya, (Bandung: Jumatatul ‘Ali-Art, 2004), hlm. 708
PERSEMBAHAN
“Skripsi ini di persembahkan sepenuhnya
untuk orangtuaku Rahman dan Sarmah serta saudara kandungku Faizah andini, terimakasih atas segala doa, motivasi dan dorongan sebagai penyemangat sehingga peneliti mampu menyelsaikan skripsi ini”.
KATA PENGANTAR
Alhamdulillah, segala puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah swt., karena atas rahmat dan hidayah-Nya skripsi ini dapat diselesaikan. Shalawat serta salam penulis panjatkan kepada Nabi Muhammad saw, yang telah membimbing umatnya ke jalan yang benar.
Selama proses penulisan skripsi ini penulis sangat terbantu oleh beberapa pihak, khususnya kepada dosen pembimbing. Oleh karenanya, melalui kesempatan ini penulis menghaturkan ucapan terimakasih kepada :
1. Kajur Perbangkan syariah, Sekjur Perbangkan syariah yang telah memberikan bekal ilmu kepada penulis selama penulis menempuh pendidikan
2. Dr. Muh. Salehudin, M.Ag.., selaku dosen pembimbing I dan Restu Fahdiyansah, M.S.A, selaku dosen pembimbing II, yang telah banyak meluangkan waktu dan tenaganya untuk membimbing, dan mengarahkan penulis dalam menyelesaikan skripsi ini.
3. Dekan PEBI UIN Mataram, yang telah memberikan bekal ilmu kepada penulis selama penulis menempuh pendidikan.
4. Rektor UIN Mataram yang telah memberikan ilmu dan motivasi kepada penulis selama penulis menempuh pendidikan
5. Sahabat-sahabat perbangkan syariah D angkatan tahun 2017 yang telah berjuang bersama, dan terimakasih sepenuhnya atas semua kenangan yang telah kita lalui bersama, persahabatan kita ini tidak akan pernah kita lupakan untuk selamanya.
Akhir kata penulis berharap adanya saran dan kritik yang konstruktif demi kesempurnaan skripsi ini dan semoga skripsi ini memberikan manfaat bagi saya sendiri dan pembaca.
Mataram, 15 September 2022 Penulis,
Rohiman sahrudi
DAFTAR ISI
HALAMAN SAMPUL………...
HALAMAN JUDUL………..
HALAMAN LOGO………...
PERSETUJUAN PEMBIMBING………i
NOTA DINAS PEMBIMBING………...ii
PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI……….iii
PENGESAHAN DEWAN PENGUJI………..iv
HALAMAN MOTTO………...v
HALAMAN PERSEMBAHAN………..……vi
KATA PENGANTAR……….vii
DAFTAR ISI………...………viii
ABSTRAK………....x
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang……….…....1
B. Rumusan Masalah………...……...5
C. Tujuan dan Manfaat Penelitian…….………...6
D. Definisi Operasional………....7
BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN A. Kajian Pustaka………...12
B. Kerangka Berpikir………24
C. Hipotesis Penelitian………24
BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Pendekatan Penelitian………..………..26
B. Populasi dan Sampel…………..………..………..26
C. Waktu dan Tempat Penelitian………..………..28
D. Variabel Penelitian……….………..………..28
E. Instrument Penelitian………..………..……..30
F. Teknik Pengumpulan Data……….…………..………..30
G. Teknik Analisis Data…………..………..………..30
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian………..………..…..36
B. Pembahasan………..………..45
BAB V PENUTUP A. KESIMPULAN…………..………...49
B. SARAN………..………...50
DAFTAR PUSTAKA………….……….51 LAMPIRAN
PENGARUH DANA PIHAK KETIGA DAN CAPITAL ADEQUACY RATIO TERHADAP ALOKASI PEMBIAYAAN UMKM (STUDI PADA BANK SYARIAH YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA TAHUN 2018-
2021) Oleh:
Rohiman Sahrudi Nim 170502152
ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk menguji pengaruh DPK (Dana Pihak Ketiga) terhadap alokasi pembiayaan UMKM (Usaha Mikro Kecil Menengah), pengaruh CAR (Capital Adequacy Ratio) terhadap alokasi pembiayaan UMKM (Usaha Mikro Kecil Menengah),dan pengaruh DPK (Dana Pihak Ketiga) dan CAR (Capital Adequacy Ratio) terhadap alokasi pembiayaan UMKM (Usaha Mikro Kecil Menengah) pada Bank Syariah yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia tahun 2018-2021.
Metode yang digunakan adalah kuantitatif asosiatif. Teknik analisis data menggunakan Moderated Regression Analysist dengan alat bantu SPSS versi 21.
Populasi dalam penelitian ini yaitu seluruh Bank Syariah yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia dengan sampel semua populasi sehingga didapatkan sampel sebanyak 4 Bank yaitu PT Bank Panin Dubai Syariah Tbk, PT Bank Syariah Indonesia Tbk, PT Bank BTPN Syariah Tbk, PT Bank Aladin Syariah Tbk.
Hasil penelitian DPK berpengaruh terhadap alokasi pembiayaan UMKM dilihat dari Hasil uji t pada variabel X1 Dana Pihak Ketiga (DPK) diperoleh nilai thitung sebesar 2.110> ttabel 2,014 dengan taraf signifikasi sebesar 0,04 < 0,05 maka Ha diterima dan Ho ditolak. Artinya Dana Pihak Ketiga (DPK) berpengaruh terhadap pembiayaan UMKM pada Bank Syariah yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia., CAR tidak berpengaruh terhadap alokasi pembiayaan UMKM , DPK dan CAR berpengaruh terhadap pembiayaan UMKM dilihat berdasarkan hasil uji f diperoleh nilai fhitung
sebesar 5,235 > dari nilai ftabel sebesar 3,20 dengan signifikansi sebesar 0,000 < 0,05 maka Ho ditolak. Artinya DPK dan CAR secara simultan berpengaruh terhadap pembiayaan UMKM pada Bank Syariah yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia.
Kata Kunci: DPK, CAR, Pembiayaan UMKM
BAB I PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Lembaga keuangan di Indonesia berkembang begitu pesat, baik lembaga keuangan bank maupun lembaga keungan non-bank, dari sisi aktiva maupun sisi manajerial perbankannya. Dalam hal ini tidak terlepas dari peran bank sebagai lembaga intermediasi. Menurut Undang-undang No 21 Tahun 2008 Tentang Perbankan, Bank disebutkan sebagai badan usaha yang menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan dan menyalurkannya kepada masyarakat dalam bentuk pembiayaan dan bentruk-bentuk lainnya dalam rangka meningkatkan taraf hidup masyarakat.2
Seiring berjalannya waktu dan perkembagan lembaga keuangan bank.
Perbankan Indonesia berubah menjadi dua jenis model perbankan (dual banking system) lewat undang-undang No. 21 Tahun 2008, yaitu perbankan syariah dan bank konvensional. Bank Syariah adalah bank yang menjalankan kegiatan operasionalnya berdasarkan prinsip-prinsip syariah. Sedangkan Bank Konvensional adalah bank yang menjalankan kegiatan usahanya secara konvensional.
Pertumbuhan perbankan syariah yang semakin pesat menunjukkan minat dan kepercayaan masyarakat yang tinggi terhadap bank syariah. Hal ini dibuktikan dengan perkembangan kantor Bank Umum Syariah, Dana Pihak Ketiga (DPK), aset
2 Peresiden republik Indonesia, Undang-undang tentang perbankan, No. 21 Tahun 2008, Pasal 1.
Ayat 2. hal. 3
dan pembiayaan bank syariah yang meningkat. Pada tahun 2021 tercatat kantor bank syariah bertambah menjadi sebanyak 2.034, sedangkan Bank Umum Konvensional mengalami kemunduran menjadi 30.733 dari 32.963 di tahun 2015.3
Berdasarkan data yang dirilis Otoritas Jasa Keuangan (OJK) pada tahun 2020 pertumbuhan aset perbankan syariah sebesar 13,11% lebih tinggi dibandingkan dengan perbankan konvensional sebesar 6,74%, sedangkan pertumbuhan DPK perbankan syariah 11,98% juga menunjukkan posisi yang stabil dan masih lebih tinggi dibandingkan dengan perbankan konvensional sebesar 10,93%. Demikian pula, pertumbuhan pembiayaan perbankan syariah, yang meski melambat, masih lebih tinggi 8,08% bila dibandingkan dengan perbankan konvensional.4
Optimalisasi pembiayaan perbankan syariah haruslah dilakukan dalam rangka memenuhi kebutuhan masyarakat, khususnya dalam memajukan dan mengembangkan UMKM dengan cara memberikan pinjaman dengan modal usaha yang mana pembiayaan atas usaha tersebut ditujukan untuk membangun usaha yang produktif, jelas, transparan, dan halal, baik dari segi pengelolaannya hingga kepada hasil usahanya. Tidak cukup dengan hanya memberikan pembiayaan modal usaha, tetapi perbankan syariah juga harus berperan aktif sebagai lembaga pengawas dan konsultan guna menyokong dan memastikan sampai dimana perkembangan UMKM yang bersangkutan.5
3Otoritas Jasa Keuangan, Laporan Perkembangan Keuangan Syariah Tahun 2021, hlm 23-24.
4Otoritas Jasa Keuangan, Laporan Perkembangan Keuangan Syariah Tahun 2020, hlm. 22.
5M. Aulia Rizki, ‘Pengaruh Dana Pihak Ketiga, NPF Dan CAR Terhadap Pembiayaan UMKM’,(Skripsi Universitas Raden Intan Lampung, 2020)
Dana yang bersumber dari masyarakat luas atau dana pihak ketiga (DPK) merupakan sumber dana terpenting bagi kegiatan operasional suatu bank dan merupakan ukuran keberhasilan bank jika mampu membiayai operasionalnya dari sumber dana ini. Dana tersebut dapat berasal dari simpanan berupa tabungan, giro, dan deposito. Dana pihak ketiga yang dihimpun dari masyarakat merupakan sumber dana terbesar yang paling diandalkan oleh bank karna pertumbuhan setiap bank sangat di pengaruhi oleh perkembangan kemampuannya menghimpun dana masyarakat, baik berskala kecil maupun besar. Tanpa dana yang cukup, maka bank tidak dapat berbuat apa-apa atau bisa dikatakan tidak berfungsi sama sekali.
Semakin tinggi Dana Pihak Ketiga yang dimiliki oleh bank, maka akan semakin banyak dana yang disalurkan bank kepada masyarakat dalam bentuk pembiayaan, dengan melihat jenis usaha, lama usaha, dan jaminan (agunan) yang diberikan nasabah ke bank tersebut.6
Capital Adequacy Ratio (CAR) adalah rasio permodalan yang digunakan untuk mengukur kinerja bank dalam menyediakan dana untuk mengatasi masalah yang timbul akibat adanya harta bermasalah atau mengandung risiko yang dimiliki oleh bank. Misalnya keredit atau pembiayaan yang diberikan.7
Modal merupakan salah satu faktor yang sangat penting bagi bank dalam mengembangkan bisnisnya. Permodalan bagi bank sebagimana perusahan pada umumnya selain berfungsi sebagai sumber utama pembiayaan terhadap kegiatan operasionalnya juga berperan sebagai penyangga kemungkinan terjadinya kerugian.
6 Supiah N, Dampak DPK Bank Konvensional Dan Bank Syariah Serta Pertumbuhan Ekonomi Di Indonesia (Bandung: widina Bakti Persada Bandung, 2021).hal 5.
7 Delsy Setiawati Ratu Edo, ‘Jurnal Ekonomi Dan Bisnis, Universitas Udayana, Tahun 2014
Modal yang dimiliki oleh suatu bank pada dasarnya harus cukup untuk menutupi seluruh risiko usaha yang dihadapi oleh bank. Rasio kecukupan modal merupakan rasio yang bertujuan untuk memastikan bahwa bank dapat menyerap kerugian yang timbul dari aktivitas yang dilakukannya. Berdasarkan Peraturan Bank Indonesia No.
7/13/PBI/2005 tentang Kewajiban Penyediaan Modal Minimum Bank Umum Berdasarkan Prinsip Syariah Pasal 2 menyebutkan bahwa bank wajib menyediakan modal minimum sebesar 8% dari aktiva tertimbang menurut risiko. Berdasarkan ketentuan Bank Indonesia tersebut maka bank yang dinyatakan sebagai bank yang sehat harus memiliki CAR minimal 8%.8
Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) dalam pertumbuhan perekonomian nasional memiliki peran yang penting dan strategis serta tidak diragukan lagi. Berdasarkan data Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah, jumlah UMKM saat ini mencapai 64,2 juta dengan kontribusi terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) sebesar 61,07% atau senilai Rp8.573,89 triliun.
Sektor usaha ini juga mampu menyerap sebesar 97% dari total tenaga kerja, serta dapat menghimpun sampai dengan 60,42% dari total investasi di Indonesia.
Sayangnya kontribusi UMKM tersebut belum diikuti dengan besarnya penyaluran pembiayaan yang masih berkutat di angka 20%.9
Hasil Sensus Ekonomi (SE) yang diadakan sepuluh tahun sekali, pada 2016 mayoritas UMKM mengeluarkan modal awal berasal dari dompet sendiri atau dari sumber informal seperti rentenir, hanya 7% yang mengandalkan modal awal dari
8Yunus piscal, ‘Jurnal Akuntansi Dan Keuangan, Universitas Bandar Lampung, Maret 2014
9Kementrian Koperasi dan UKM Republik Indonesia, “Data UMKM 2022”, dalam https://kemenkopukm.go.id/, diakses tanggal 23 Juli 2022, pukul 13.45.
bank.10 Dengan presentase yang sangat sedikit tersebut UMKM memiliki aksesibilitas yang terbatas terhadap modal terutama kredit dari lembaga keuangan bank.
Kehadiran perbankan syariah dengan tujuan membawa keadilan dan kesejahteraan disektor ekonomi harus memiliki keterlibatan dalam mengembangkan dan memodali UMKM, sehingga kesejahteraan ummat Islam melalui usaha yang berbasis mudharabah (kerjasasama) dapat membawa ekonomi ummat Islam berkembang kearah yang lebih baik.
Berangkat dari permasalahan tersebut diatas, maka peneliti terdorong untuk mengangkat judul tentang “Pengaruh Dana Pihak Ketiga dan Capital Adequacy Ratio Terhadap Alokasi Pembiayaan UMKM (Studi Pada Bank Syariah Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia).”
B. Rumusan Masalah dan Batasan Masalah 1. Rumusan Masalah
a. Apakah dana pihak ketiga secara parsial berpengaruh terhadap alokasi pembiayaan UMKM di Bank Syariah yang terdaftar di BEI?
b. Apakah capital adequacy ratio secara parsial berpengaruh terhadap alokasi pembiayaan UMKM di Bank Syariah yang terdaftar di BEI?
c. Bagaimanakah pengaruh dana pihak ketiga dan capital adequacy ratio secara simultan terhadap alokasi pembiayaan UMKM di Bank Syariah yang terdaftar di BEI?
10Badan Pusat Statistik Republik Indonesia, “Hasil pendataan usaha/perusahaan untuk kategori Usaha Mikro Kecil (UMK) & Usaha Menengah Besar (UMB)”, dalam https://se2016.bps.go.id/umkumb/, diakses tanggal 23 Juli 2022, pukul 13.58.
2. Batasan Penelitian
Untuk menghindari meluasnya masalah dalam penelitian ini, maka perlu dilakukan pembatasan masalah. Sasaran penelitian yang peneliti lakukan adalah Bank Syariah yang terdaftar di BEI.
C. Tujuan dan manfaat penelitian 1. Tujuan Penelitian
a. Dapat mengetahui pengaruh dana pihak ketiga terhadap alokasi pembiayaan UMKM.
b. Dapat mengetahui pengaruh capital adequacy ratio terhadap alokasi pembiayaan UMKM.
c. Dapat mengetahui pengaruh dana pihak ketiga dan capital adequacy ratio terhadap alokasi pembiayaan UMKM.
2. Manfaat penelitian
a. Penelitian ini diharapkan bisa menjadi tambahan informasi bagi nasabah dan Menambah wawasan serta pemahaman bagi masyarakat pada umumnya dan bagi peneliti khususnya terkait pengaruh dana pihak ketiga dan capital aduqacy ratio terhadap alokasi pembiayaan UMKM.
b. Dapat dijadikan refrensi atau masukan dan saran bagi para praktisi, akademisi, dalam penelitian selanjutnya. Sehingga dapat dijadikan sebagai bahan studi komparasi bagi penelitian yang lain.
c. Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat bagi Bank syariah yang terdaftar di BEI dalam rangka memberikan pembiayaan terhadap nasabah UMKM.
D. Definisi Operasional 1. Dana Pihak Ketiga
a. Pengertian Dana Pihak Ketiga
Dana pihak ketiga (simpanan) berdasarkan UU Perbankan No. 21 tahun 2008 adalah dana yang dipercayakan oleh masyarakat kepada bank berdasarkan perjanjian penyimpanan dana dalam bentuk giro, deposito, sertifikat deposito, tabungan, dan bentuk lainnya. Dana pihak ketiga yang dihimpun dari masyarakat luas merupakan sumber dana terpenting bagi operasional bank.11
Menurut Ismail, dana pihak ketiga biasanya lebih dikenal dengan dana masyarakat, merupakan dana yang dihimpun oleh bank yang berasal dari masyarakat dalam arti luas, meliputi masyarakat individu, maupun badan usaha.12 Pentingnya sumber dana dari masyarakat luas, disebabkan sumber dana dari masyarakat luas merupakan sumber dana yang paling utama bagi bank. Sumber dana yang disebut juga sumber dana pihak ketiga ini
11Veithzal Rivai dkk, Bank Dan Financial Institution Managemen Conventional Dan Syariah Sistem (jakarta: PT. Raja Grafindo Persada, 2007). hal 413
12Ismail, Manajemen Perbankan Dari Teori Menuju Aplikasi (jakarta: Prenadamedia Group, Edisi pertama, Cetakan Pertama, 2010). hal 43
disamping mudah untuk mencarinya juga tersedia banyak di masyarakat.
Kemudian persayaratan untuk mencarinya juga tidak sulit.13 b. Jenis-jenis Peroduk Penghimpunan Dana Pihak Ketiga
1) Tabungan, sama seperti bank konvesional, pada bank syariah terdapat produk tabungan. Meski sama, tentu saja ada perbedaan yang ada pada tabungan syariah dimana tidak menggunakan sistem bunga. Berdasarkan Fatwa DSN nomor 02/DSN-MUI/IV/2000 bahwa terdapat dua jenis tabungan yang dibenarkan sesuai dengan prinsip syariah, yaitu tabungan wadiah dan tabungan mudharabah.
2) Deposito, melihat Fatwa DSN nomor 03/DSN-MUI/IV/2000, deposito yang dibenarkan sesuai dengan prinsip syariah harus berdasarkan akad mudharabah. Secara teori, deposito mudharabah tidak begitu jauh berbeda dengan tabungan mudharabah. Hanya saja, simpanan di bank penarikannya hanya dapat dilakukan di waktu–waktu tertentu menurut perjanjian antara pihak penyimpan dengan bank yang bersangkutan, sedangkan tabungan mudharabah tidak.14
3) Giro, berdasarkan Undang – Undang no. 10 tahun 1998 pasal 1 ayat 6 disebutkan yang dimaksud dengan giro adalah simpanan yang penarikannya dapat dilakukan setiap saat dengan menggunakan cek,
13Kasmir, Dasar-Dasar Perbankan Edisi Revisi 2014, (jakarta: Rajawali Pers, cet. Ke-12, 2014).
hal 71
14Adiwarman Karim, Bank Islam Analisis Fiqih Dan Keuangan Edisi Keempat (jakarta: Rajawali Pers, 2011). hal. 351
bilyet giro, sarana perintah pembayaran lainnya atau dengan cara pemindahbukuan.15
Semakin banyak pihak bank mengumpulkan Dana Pihak Ketiga maka kemungkinan bank dalam menyalurkan pembiayaan murabahah juga semaki meningkat. Hal ini sesuai dengan hasil penelitian yang dilakukan Riyadi dan Rafii yang menyatakan bahwa Dana Pihak Ketiga berpengaruh positif terhadap pembiayaan murabahah. Penelitian lain yang dilakukan Setiawan dan Afrianti memberikan hasil yang sama bahwa Dana Pihak Ketiga berpengaruh signifikan terhadap pemberian pembiayaan. Sedangkan hasil penelitian yang dilakukan Ovami dan Thohari menyatakan Dana Pihak Ketiga secara parsial berpengaruh negatif dan tidak signifikan terhadap pembiayaan.
c. Capital Adequacy Ratio
Capital Adequacy Ratio (CAR) adalah rasio yang memperlihatkan seberapa jauh seluruh aktiva bank yang mengandung risiko (kredit, penyertaan, surat berharga, tagihan pada bank lain) ikut dibiayai dari dana modal sendiri bank disamping memperoleh dana-dana dari sumber- sumber diluar bank, seperti dana masyarakat, pinjaman (utang), dan lain- lain.16 Semakin tinggi CAR maka semakin besar pula sumber daya nfinansial yang dapat digunakan untuk keperluan pengembangan usaha
15Wiroso, Produk Perbankan Syariah Dilengkapi UU Perbankan Syariah Dan Kodefikasi Produk Bank Indonesia (jakarta: LPFE Usakti, 2009). hal. 118
16Dendawijaya Lukman, Manajemen Perbankan (jakarta: Ghalia Indonesia, 2007). hal. 59
dan mengantisipasi potensi kerugian yang diakibatkan oleh penyaluran kredit.
Penelitian terdahulu yang membahas pengaruh CAR terhadap pembiayaan yang dilakukan Nafidzatun, Hulaikhah dan Arif menyatakan CAR memiliki pengaruh negatif terhadap pembiayaan murabahah. Hasil penelitian yang sama juga didapatkan Vien dan Sofyan, bahwa CAR berpengaruh negatif terhadap pembiayaan. Demikian pula CAR berpengaruh negatif terhadap pembiayaan dalam penelitian yang dilakukan Ali dan Miftahurrohman. CAR merupakan rasio kinerja bank untuk mengukur kecukupan modal sendiri dalam menunjang aktiva yang menghasilkan dan mengandung resiko seperti pembiayaan yang diberikan.
d. Pembiayaan
1) Pengertian Pembiayaan
Pembiayaan merupakan aktivitas bank syariah dalam menyalurkan dana kepada pihak lain selain bank berdasarkan prinsip syariah.penyaluran dana dalam bentuk pembiayaan didasarkan pada kepercayaan yang diberikan oleh pemilik dana kepada pengguna dana.17
Menurut undang-undang perbankan No. 21 tahun 2008, pembiayaan adalah penyediaan uang atau tagihan yang dapat dipersamakan dengn itu,berdasarkan persetujuan atau kesepakatan antara
17Ismail, Perbankan Syariah (jakarta: Kencana Praneda Media Group, 2011). hal. 105
bank dan pihak lain yang dibiayai untuk mengembalikan uang atau tagihan tersebut setelah jangka watu tertentu dengan imbalan atau bagi hasil.
2) Produk pembiayaan usaha bank syariah
jenis pembiayaan bank syariah akan diwujudkan dalam bentuk aktiva produktif dan aktiva tidak produktif. Jenis aktiva produktif pada bank syariah, dialokasikan dalam bentuk pembiayaan usaha dengan bagi hasil antaralain: pembiayaan mudharabah dan musyarakah.18
a. Pembiayaan Mudharabah
Pembiayaan mudharabah adalah akad kerjasama antara bank selaku pemilik dana (shahibul maal) dengan nasabah selaku pengelola (mudharib) yang mempunyai keahlian atau keterampilan untuk mengelola suatu usaha yang produktif dan halal. Hasil keuntungan dari penggunaan dana tersebut dibagi bersama berdasarkan nisbah yang disepakati.
b. Pembiayaan Musyarakah
Pembiayaan musyarakah adalah penanaman dana dari pemilik dana/modal untuk mencampurkan dana/modal pada suatu usaha tertentu, dengan pembagian keuntungan berdasarkan nisbah yang telah disepakati sebelumnya. Kerugian ditanggung semua pemilik dana/modal berdasarkan bagian dana/modal masing-masing.
18Muhammad, Menejemen Pembiayaan Bank Syariah, (Yogyakarta: UPP Akadem Manajemen Perusahaan YKPN, 2005), hlm. 22.
BAB II
KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN A. Kajian Pustaka
Penelitian tentang pengaruh masing-masing variabel DPK dan CAR terhadap pembiayaan UMKM yang telah dilakukan beberapa peneliti terdahulu yang dijadikan landasan dalam penelitian ini. Perbedaan signifikan dengan penelitian ini adalah bahwa didalam penelitian ini penulis menggunakan variabel DPK dan CAR sebagai variabel independen dan Pembiayaan UMKM sebagai variabel dependen. Dalam penelitian ini spesifikasi objek yang diteliti adalah Bank Syariah yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia, adapun waktu yang digunakan adalah tahun 2018-2021.
Berikut adalah beberapa penelitian terdahulu yang menjadi landasan penelitian ini:
1. Penelitian Tesis yang dilakukan oleh Fachrozi (UIN Mataram) pada tahun 2021 dengan judul “Pengaruh CAR, FDR, NOM dan DPK Terhadap Pembiayaan Murobahah dengan NPF Sebagai Variabel Moderasi Pada Bank Umum Syariah Buku 3 Tahun 2020”.19
Hasil penelitian ini menunjukan bahwa kenaikan NPF Bank lazimnya akan diikuti oleh tingginya DPK yang didapatkan Bank, maka akan berpengaruh juga terhadap pembiayaan murabahah. DPK merupakan
19Fachrozi, ‘Pengaruh CAR, FDR, NOM Dan DPK Terhadap Pembiayaan Murobahah Dengan NPF Sebagai Variabel Moderasi Pada Bank Umum Syariah Buku 3 Tahun 2020(Tesis UIN Mataram, 2021).
sumber dana utama maka sudah sewajarnya apabila dana pihak ketiga meningkat akan diikuti pembiayaan murabahah. NPF yang meningkat namun masih dibawah batas aman yang telah ditentukan oleh peraturan yaitu 5% belum menghawatirkan, sebab Bank sudah mengantisipasi NPF yang meningkat dengan mencadangkan dananya.
Perbedaan penelitian Fachrozi dengan penelitian yang peneliti sedang teliti adalah penelitian Fachrozi cakupannya lebih luas dan membahas tentang Bank Umum Syariah sedangkan penelitian yang peneliti sedang teliti membahas Pembiyaan UMKM.
2. Penelitian skripsi yang dilakukan oleh Irma Anindita (Universitas Deponegoro Semarang) pada tahun 2011 dengan judul “Analisis Pengaruh Tingkat Suku Bunga, CAR, NPL, dan LDR Terhadap Penyaluran Kredit UMKM (Studi pada Bank Umum Swasta Nasional Periode 2003-2010)”.20
Hasil dari penelitian ini adalah secara simultan bahwa CAR, LDR, NPL dan Suku Bunga dengan uji F berpengaruh secara signifikan. Hasil secara parsial dengan uji t, diperoleh hasil bahwa variabel CAR, NPL dan tingkat suku bunga berpengaruh negatif dan signifikan terhadap penyaluran kredit UMKM dengan tingkat signifikansi 0,000 dan 0,035, sedangkan variabel LDR tidak berpengaruh signifikan terhadap penyaluran kredit UMKM. Persamaan dalam penelitian ini yaitu sama-sama menganalisis penyaluran keredit UMKM. Perbedaan dalam penelitian ini yaitu peneliti
20Irma Anindita, ‘Analisis Pengaruh Tingkat Suku Bunga, CAR, NPL, Dan LDR Terhadap Penyaluran Keredit UMKM Pada Bank UMUM Swasta Nasional Periode 2003-2010,(Skripsi Universitas Diponegoro, 2011).
terdahulu menganalisis tingkat suku bunga, CAR, NPL, dan LDR.
Sedangkan penelitian ini meneliti variabel DPK dan CAR.
3. Penelitian skripsi yang dilakukan oleh Dewi Sulastri (UIN Raden Intan Lampung) pada tahun 2018 dengan judul “Pengaruh dana pihak ketiga, capital adequacy ratio (CAR) dan non performing financing (NPF) terhadap alokasi pembiayaan usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) pada Bank Umum Syariah”.21.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa Dari hasil analisis secara simultan dengan tingkat signifikansi sebesar 0,05 (5%) diketahui dpk car dan npf mempengaruhi secara signifikan terhadap alokasi pembiayaan UMKM. Kedua variabel dalam penelitian ini mampu menjelaskan perubahan sebesar 98,5% dan sisanya 1,5% dipengaruhi variabel lainnya.
Secara parsial dengan tingkat signifikansi sebesar 0,05 (5%) variabel dana pihak ketiga (DPK) berpengaruh positif signifikan terhadap alokasi pembiayaan UMKM pada Bank Umum Syariah, Variabel capital adequacy ratio (CAR) tidak berpengaruh signifikan terhadap alokasi performing financing (NPF) berpengaruh negatif signifikan terhadap alokasi pembiayaan UMKM pada Bank Umum Syariah di Indonesia. Sehingga H1diterima, H2 ditolak dan H3 diterima. pada bank umum syariah periode 2015–2017. Persamaanya penelitian ini yaitu sama-sama menganalisis alokasi keredit UMKM. Perbedaannya adalah penelitian terdahulu meneliti
21Dewi Sulastri, ‘Pengaruh Dana Pihak Ketiga, CAR, Dan NPF Terhadap Alokasi Pembiayaan UMKM Pada Bank UMUM Syariah Periode 2015-2017, (Skripsi Universitas Raden Intan Lampung, 2018).
pengaruh DPK, CAR, dan NPF. Sedangakan penelitian ini meneliti pengaruh DPK, dan CAR.
4. Penelitian jurnal yang dilakukan oleh Dicgy Diandra Aisyah, Dewi Sartika Nasution dan Riduan Mas’ud dengan judul “Pengaruh Dana Pihak Ketiga, Non Perfoming Financing, Dan Kecukupan Modal Terhadap Profitabilitas Pada Bank Umum Syariah Tahun 2018-2021”. Jurnal perbankan syariah, Volume 1, Nomor 1, Juni 2022.22
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa berdasarkan hasil uji t variable dana pihak ketiga (DPK) tidak berpengaruh signifikan terhadap profitabilitas pada bank umum syariah di Indonesia periode 2018-2021. Hal ini menunjukkan bahwa dana yang terhimpun terlalu banyak mengakibatkan dana tidak disalurkan secara optimal, sehingga DPK yang seharusnya menjadi salah satu faktor untuk profit bank namun membuat laba menjadi menurun. Adapun berdasarkan hasil uji t yang menunjukkan bahwa variable NPF tidak berpengaruh signifikan terhadap profitabilitas pada bank umum syariah di Indonesia perode 2018-2021. Dan hasil uji t untuk variable capital adequency ratio berpengaruh signifikan terhadap profitabilitas pada bank umum syariah di Indonesia periode 2018-2021. Hal ini menunjukkan semakin tinggi kemampuan permodalan bank dalam menjaga kemungkinan timbulnya resiko kegiatan usahanya sehingga kinerja bank meningkat,
22 Riduan Mas;ud Dicgy Diandra Aisyah, Dewi Sartika Nasution, ‘Pengaruh Dana Pihak Ketiga, Non Ferporming Financing, Dan Kecukupan Modal Terhadap Profitabilitas Pada Bank Umum Syariah Tahun 2018-2021, Jurnal Perbankan Syariah vol, 1 No 1, Juni 2022
dengan keadaan bank yang menguntungkan tersebut akan memberikan kontribusi yang sangat besar bagi profitabilitas.
Penelitian ini dengan judul penelitian yang peneliti ambil memiliki kesamaan yaitu sama-sama membahas tentang Capital Adequancy Ratio an dana Pihak ketiga sedangkan perbedaannya adalah penelitian Dicgy Diandra Aisyah bahasan nya lebih luas yaitu membahas tentang Pengaruh Dana Pihak Ketiga, Non Perfoming Financing, Dan Kecukupan Modal Terhadap Profitabilitas Pada Bank Umum Syariah Tahun 2018-2021”. Sedangkan penelitian yang peneliti teliti membahas tentang Pengaruh Dana Pihak Ketiga Dan Capital Adequacy Ratio Terhadap Alokasi Pembiayaan Umkm.
5. Penelitian jurnal yang dilakukan oleh Rina Destiana dengan judul “Analisis Faktor-faktor Internal Yang Mempengaruhi Pembiayaan Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) pada Bank Syariah di Indonesia”.JRKA, Volume 2, Isue 1, February 2016.23
Hasil dari penelitian ini menunjukkan hasil uji regresi menunjukkan bahwa faktor internal yang berpengaruh signifikan terhadap pembiayaan UMKM pada perbankan syariah adalah DPK dan likuiditas, sedangkan faktor lain seperti modal, laba dan risiko tidak memiliki signifikansi pada pembiayaan UMKM.
Persamaan dalam penelittian ini ialah sama-sama menganalisis pembiayaan Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM). Perbedaan dalam
23Rina Destina “Analisis Faktor-faktor Internal Yang Mempengaruhi Pembiayaan Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) pada Bank Syariah di Indonesia”, JRKA, Volume 2, Isue 1, February 2016
penelitian ini ialah penelitian terdahulu menganalisis faktor-faktor internal sedangkan penelitian ini meneliti tentang DPK dan CAR.
6. Penelitian jurnal yang dilakukan oleh Zulaecha dan Yulistiana dengan judul
“Pengaruh Capital Adequacy Ratio, Dana Pihak Ketiga, Financing to Deposit Ratio, Dan Non Performaing Financing Terhadap Pembiayaan Murabahah Pada Bank Umum Syariah Periode 2013-2018. Tujuan dari penelitian Zulaecha dan Yulistiana yaitu untuk menjelaskan pengaruh Capital Adequacy Ratio, Financing to Deposit Ratio, Dana Pihak Ketiga dan Non Performaing Financing terhadap pembiayaan murabahah pada Bank Umum Syariah Periode 2013-2018. Dimana hasil penelitian dari Zulaecha dan Yulistiana menunjukkan hasil bahwa Capital Adequacy Ratio tidak berpengaruh terhadap pembiayaan murabahah, Financing to Deposit Ratio tidak berpengaruh terhadap pembiayaan murabahah, Dana Pihak Ketiga berpengaruh terhadap pembiayaan murabahah dan Non Performaing Financing tidak berpengaruh terhadap pembiayaan murabahah.
Sedangkan hasil penelitian jika dilihat secara bersama-sama atau simultan Capital Adequacy Ratio, Financing to Deposit Ratio, Dana Pihak Ketiga dan Non Performaing Financing berpengaruh secara bersama-sama terhadap pembiayaan murabahah. Berpengaruh positif memiliki makna berpengaruh yang searah misalnya setiap kenaikan/peningkatan DPK maka akan menurunkan pembiayaan murabahah. Sebaliknya berpengaruh negatif memiliki makna berlawanan, misalnya setiap kenaikan/peningkatan DPK
akan menurunkan pembiayaan murabahah. Sedangkan tidak berpengaruh memiliki makna tidak akan mempengaruhi naik turunnya variabel dependent, misalnya setiap kenaikan/penurunan DPK tidak akan mempengaruhi naik atau turunnya pembiayaan murabahah.
Persamaan dalam penelitian ini adalah sama-sama membahas dana pihak ketiga dan capital adequacy ratio dan sama-sama menggunakan penelitian kuantitatif.
Tabel 2.1
Persamaan dan Perbedaan
Nama peneliti Persamaan Perbedaan
Penelitian Tesis yang dilakukan oleh Fachrozi (UIN Mataram) pada tahun 2021 dengan judul
“Pengaruh CAR, FDR,
NOM dan DPK
Terhadap Pembiayaan Murobahah dengan NPF Sebagai Variabel Moderasi Pada Bank Umum Syariah Buku 3 Tahun 2020”
- Memiliki kesamaan variabel DPK
dan CAR
sebagai variabel indepnden - Persaaan
dalam metode penelitian yaitu kuatitatif.
- Terletak pada variabel
penelitian yang di teliti oleh Fachrozi yaitu
CAR, FDR,
NOM dan DPK sebagai variabel indevenden sedangakan penelitian
sekarang DPK
dan CAR sebagai variabel
indevendennya.
- Tempat penelitian sebelumnya di
Bank Umum
Syariah Buku 3 Tahun 2020 sedangkan tempat penelitian
sekarang di Bank Syariah yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia.
Penelitian skripsi yang dilakukan oleh Irma Anindita (Universitas Deponegoro Semarang) pada tahun 2011 dengan judul “Analisis Pengaruh Tingkat Suku Bunga, CAR, NPL, dan
- Memiliki kesamaan variabel CAR sebagai
variabel independen dan
pembiayaan
- Terletak pada variabel yang diteliti penelitian sebelumnya variabel yang digunakan yaitu Tingkat Suku Bunga, CAR,
LDR Terhadap Penyaluran Kredit UMKM (Studi pada Bank Umum Swasta Nasional Periode 2003- 2010)
UMKM sebagai variabel dependen - Persamaan
dalam metode penelitian menggunakan penelitian kuantitatif
NPL, dan LDR sedangakan penelitian
sekarang variabel yang digunakan DPK dan CAR - Tempat penelitian
sebelumnya pada
Bank Umum
Swasta Nasional Periode 2003- 2010 sedangkan penelitian
sekarang di Bank Syariah yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia.
Penelitian skripsi yang dilakukan oleh Dewi Sulastri (UIN Raden Intan Lampung) pada tahun 2018 dengan judul
- Persamaan variabel yang digunakan dalam penelitian
- Variabel yang digunakan
penelitian
terdahulu yaitu DPK, CAR dan
“Pengaruh dana pihak ketiga, capital adequacy ratio (CAR) dan non performing financing (NPF) terhadap alokasi pembiayaan usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) pada Bank Umum Syariah”.
terdahulu yaitu DPK
dan CAR
sebagai variabel independen
dan dan
pembiayaan UMKM sebagai variabel dependen.
- Persamaan metode penelitian kuantitatif
NPF sebagai variabel
independen sedangkan penelitian
sekarang yaitu DPK dan CAR saja.
- Tempat penelitian yang terdahulu pada Bank Umum Syariah sedang kan penelitian sekarang pada Bank syariah yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia.
Penelitian jurnal yang dilakukan oleh Dicgy Diandra Aisyah, Dewi Sartika Nasution dan
- Persamaan variabel yang digunakan penelitian
- Variabel yang digunakan
penelitian
terdahulu yaitu
Riduan Mas’ud dengan judul “Pengaruh Dana Pihak Ketiga, Non Perfoming Financing, Dan Kecukupan Modal Terhadap Profitabilitas Pada Bank Umum Syariah Tahun 2018- 2021”.
terdahulu yaitu Dana pihak ketiga dan Capital adequacy ratio sebagai variabel independen - Persamaan
metode penelitian kuantitatif
Dana Pihak Ketiga, Non Perfoming
Financing, Dan Kecukupan Modal sebagai variabel
independen sedangkan penelitian sekarang menggunakan dana pihak ketiga dan capital adequacy ratio Penelitian jurnal yang
dilakukan oleh Zulaecha dan Yulistiana dengan judul “Pengaruh Capital Adequacy Ratio, Dana Pihak Ketiga, Financing to Deposit Ratio, Dan
- Persamaan variabel yang digunakan penelitian terdahulu yaitu capital adequacy
- Variabel penelitian terdahulu menggunakan CAR, DPK, Financing to Deposit Ratio,
Non Performaing Financing Terhadap Pembiayaan Murabahah Pada Bank Umum Syariah Periode 2013- 2018.
ratio dan dana pihak ketiga sebagai
variabel independen - Persamaan
metode penelitian kuantitatif
Dan Non
Performaing Financing sebagai variabel
independen sedangkan penelitian terdahulu menggunakan DPK dan CAR - Tempat penelitian
terdahulu pada
Bank Umum
Syariah sedangkan penelitian
sekarang pada Bank Syariah yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia.
B. Kerangka Berpikir
Kerangka berpikir merupakan suatu konsep pola pemikiran dalam rangka memberi jawaban sementara terhadap permasalahan yang diteliti. Kerangka berpikir dalam penelitian ini dapat diuraikan sebagai berikut:
Garis 2.1
Berdasarkan kerangka berfikir diatas terdapat dua variabel yang terdiri dari variabel X sebagai variabel independen yaitu yang mempengaruhi munculnya variabel terkait, sedangkan variabel Y sebagai variable dependen merupakan variabel yang timbul akibat adanya variabel terkait.24
C. Hipotesis penelitian
Hipotesis merupakan hipotesis yang mengandung pernyataan mengenai hubungan atau pengaruh baik secara positif atau negatif antara dua variable l atau lebih sesuai teori atau dugaan sementara.25
Pada pengertian diatas peneliti dapat merumuskan hipotesis sebagai berikut:
24Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, Dan R&D (Bandung: Alfabeta, 2017).
25Sugiyono, Metode Petelitian Kuantitatif, Kualitatif, Dan R&D (Bandung: Alfabeta, 2019). hal 63
Dana pihak ketiga (X1)
Capital adequacy ratio (X2)
Pembiayaan UMKM (Y)
1. Ha1: Terdapat pengaruh dana pihak ketiga terhadap alokasi pembiayaan UMKM di Bank Syariah yang terdaftar di BEI.
Ho1: Tidak terdapat pengaruh dana pihak ketiga terhadap alokasi pembiayaan UMKM di Bank Syariah yang terdaftar di BEI.
2. Ha2: Terdapat pengaruh capital adequacy ratio terhadap alokasi pembiayaan UMKM di Bank Syariah yang terdaftar di BEI.
Ho2: Tidak terdapat pengaruh capital adequacy ratio terhadap alokasi pembiayaan UMKM di Bank Syariah yang terdaftar di BEI.
3. Ha3: Terdapat pengaruh dana pihak ketiga dan capital adequacy ratio terhadap alokasi pembiayaan UMKM di Bank Syariah yang terdaftar di BEI.
Ho3: Tidak terdapat pengaruh dana pihak ketiga dan capital adequacy ratio terhadap alokasi pembiayaan UMKM di Bank Syariah yang terdaftar di BEI.
BAB III
METODE PENELITIAN A. Jenis dan Pendekatan Penelitian
Jenis penelitian yang dilakukan adalah penelitian kuantitatif dengan pendekatan asosiatif, yaitu penelitian yang berkaitan dengan angka-angka dan dapat diukur untuk melihat pengaruh variabel independen terhadap variabel dependen berdasarkan data yang ada dan disertai dengan suatu analisa atau gambaran mengenai situasi atau kejadian yang ada, sedangkan asosiatif adalah penelitian yang dipakai untuk mengetahui pengaruh ataupun korelasi antara dua variabel atau lebih.
Dibandingkan dengan deskriptif dan komperatif, asosiatif lebih mempunyai tingkatan yang tinggi karena dengan penelitian ini dapat dibangun teori yang dapat menjelaskan, meramalkan dan mengontrol suatu gejala.
Adapun tujuan dipilihnya jenis penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh Dana Pihak Ketiga dan Capital Adequacy Ratio Terhadap Alokasi Pembiayaan UMKM.
B. Populasi dan Sampel 1. Populasi
Populasi merupakan wilayah generalisasi yang terdiri atas objek/ subjek yang mempunyai kuantitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya.26
26Ibid hl. 126.
Dalam penelitian ini yang menjadi populasi adalah laporan keuangan bank syariah yanng terdaftar dalam Bursa Efek Indonesia Tahun 2018-2021.
Menurut data terdapat 4 perusahaan sebagaimana terlihat pada tabel berikut.
Tabel 3.1 Populasi Penelitian
No Perbankan Syariah Emiten 1 PT Bank Panin Dubai Syariah Tbk PNBS 2 PT Bank Syariah Indonesia Tbk BRIS 3 PT Bank BTPN Syariah Tbk BTPS 4 PT Bank Aladin Syariah Tbk BANK
2. Sampel
Sampel merupakan bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut.27
Teknik pengambilan sample yang digunakan dalam penelitian ini adalah teknik sampling jenus yaitu, teknik penentuan sampel bila semua populasi digunakan sebagai sample. Hal ini sering dilakukan apabila jumlah populasi relatif kecil, kurang dari 100.
Sampel penelitian ini adalah semua Bank syariah yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia selama periode tahun 2018-2021 yaitu, PT Bank Panin Dubai
27Ibid hl. 127
Syariah Tbk, PT Bank Syariah Indonesia Tbk, PT Bank BTPN Syariah Tbk, dan PT Bank Aladin Syariah Tbk.
C. Waktu dan Tempat penelitian 1. Waktu penelitian
Waktu penelitian merupakan waktu yang digunakan selama penelitian terhitung mulai dari pelaksanaan observasi sampai dengan pelaporan. Untuk waktu penelitian dilaksanakan pada bulan Juli 2022.
2. Tempat Penelitian
Adapun tempat penelitian ini dilaksanakan di Bank syariah yang terdaftar di bursa efek Indonesia.
D. Variabel Penelitian 1. Variabel Bebas
Variabel bebas adalah variabel yang nilainya mempengaruhi variabel terikat. Dalam penelitian ini, yang menjadi variabel bebas adalah Dana Pihak Ketiga Dan Capital Adequacy Ratio.
Dana pihak ketiga adalah dana yang dipercayakan oleh masyarakat kepada bank berdasarkan perjanjian penyimpanan dana dalam bentuk giro wadiah, deposito mudharabah, tabungan wadiah, tabungan mudharabah dan bentuk lainnya. Dana pihak ketiga yang dihimpun dari masyarakat luas merupakan sumber dana terpenting bagi operasional bank.
Cara menghitung dana pihak ketiga;
DPK= Total Dana Pihak Ketiga Total Asset
Capital Adequacy Ratio (CAR) adalah rasio yang memperlihatkan seberapa jauh seluruh aktiva bank yang mengandung risiko (kredit, penyertaan, surat berharga, tagihan pada bank lain) ikut dibiayai dari dana modal sendiri bank disamping memperoleh dana-dana dari sumber-sumber diluar bank, seperti dana masyarakat, pinjaman (utang), dan lain-lain.
Cara menghitung Capital Adequacy Ratio;
CAR= Modal x 100%
ATMR 2. Variabel Terikat
Variabel terikat adalah variabel yang dipengaruhi atau yang jadi akibat, karena adanya variabel bebas. Didalam penelitian ini yang menjadi variabel terikat adalah Alokasi Pembiayaan UMKM.
UMKM adalah penyediaan uang atau tagihan yang dapat dipersamakan dengan itu, berdasarkan persetujuan atau kesepakatan antara bank dengan pihak lain yang mewajibkan pihak yang dibiayai untuk mengambalikan uang atau tagihan tersebut setelah jangka waktu tertentu dengan imbalan atau bagi hasil.28
28Kasmir, Bank Dan Lembaga Keuangan Lainnya (jakarta: PT. Raja Grafindo Persada, 2004).
hal 92
E. Instrument Penelitian
Instrument adalah alat atau fasilitas yang digunakan penelitian dalam mengumpulkan data agar penelitinya lebih mudah dan hasilnya lebih baik, sehingga mudah diolah.29 Instrument dalam penelitian ini menggunakan data sekunder yang diambil melalui data laporan keuangan bank syariah yang terdaftar di bursa efek Indonesia yang menjadi sampel dalam penelitian ini.
Sedangkan alat yang digunakan untuk menguji data yang diteliti menggunakan alat statistik SPSS versi 21. Ini digunakan untuk menguji pengaruh masing-masing variabel independen terhadap variabel dependen baik secara sendiri(parsial) ataupun bersamaan (simultan) yang ada dalam penelitian ini.
F. Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini berupa laporan keuangan bulanan yang terdapat pada situs Bursa Efek Indonesia (www.idx.co.id).
G. Teknik Analisis Data
Teknik analisis data merupakan kegiatan analisis dalam sebuah penelitian yang dilakukan dengan semua data dari instrumen penelitian, seperti dokumen, catatan, rekaman, hasil tes dan lain-lain.30 Tujuan menganalisis data adalah untuk mengelola data tersebut menjadi informasi sehingga karakteristik dan sifat-sifat datanya mudah difahami dan mampu menjawab masalah-masalah yang berkaitan dengan kegiatan penelitian.
29M Qadafi Khairuzzaman, ‘Instrumen Pengumpulan Data’, 4.1 (2016), 64–75.
30Lexy J. Melong, Metode Penelitian Kualitatif (Bandung: Roda Karya, 2010).
Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah teknik analisis regresi linier berganda. Analisis regresi linier berganda di gunakan oleh peneliti, apabila peneliti bermaksud meramalkan bagaimana keadaan (naik turunnya) variabel dependen, apabila dua atau lebih variabel independen sebagai paktor prediktor dimanipulasi (dinaikturunkan nilainya). Jadi analisis linier berganda akan dilakukan apabila jumlah variabel independennya minimal dua.31 Bentu persamaan regresi untuk dua prediktor adalah:
Y = a + β1 X1 + β2 X2 + e
Dimana:
Y = Pembiayaan UMKM a = Konstanta
β = Koefisien regresi dari masing-masing variabel indefenden X1= DPK
X2= CAR
Model regresi yang baik adalah yang dapat menujukkan hubungan yang benar-benar signifikan dan representatif. Maka model tersebut harus memenuhi asumsi, maka dilakukan pengujian yang menjelaskan sebagai berikut:
1. Uji Asumsi Kelasik Regresi a. Uji Normalitas
Uji ini digunakan untuk mengetahui apakah model regresi variabel independen dan variabel dependennya memiliki distribusi data yang normal
31Sugiyono, Statistika Untuk Penelitian (Bandung: Alfabeta, 2017). hal 275
atau tidak. Beberapa metode pengujian untuk mengetahui apakah data berdistribusi normal atau tidak, beberapa diantaranya adalah normal plot.
Normalitas data dapat juga dilihat dari bentuk P-P plot yaitu sebaran data residual regresi yang dihasilkan. Persyaratan uji normalitas adalah jika data penyebaran disekitar garis diagonal dan mengikuti arah garis diagonal, maka model regresi memenuhi asumsi normalitas (data dinyatakan berdistribusi normal), dan sebaliknya. Selain itu uji normalitas dapat dilakukan dengan uji statistik menggunakan Kolmogorov Smirnov yang menyatakan apabila nilai signifikansi lebih dari alpha 0,05 maka data berdistribusi normal dan asumsi kenormalan terpenuhi.32 Pada penelitian ini digunakan pengujian menggunakan uji statistik Kolmogorov Smirnov dalam pembuktian normalitas data.
b. Uji Multikolinieritas
Uji ini dilakukan untuk mengetahui apakah dalam model regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel bebas (independen). Suatu model regresi dikatakan bebas dari multikolinieritas apabila nilai toleransi 0,10.
Pedoman regresi yang bebas dari multikolinearitas adalah mempunyai nilai Tolerance Value atau Variance Inflation Factor (VIF) di bawah “10” dan mempunyai angka Tolerance di bawah “1”.33
32I’anatut Thoifah, Statistika Pendidikan dan Metode Penelitian Kuantitatif (Malang: Madani, 2015), 129.
33Ghozali, Analisis Aplikasi Multivariate dengan Program IBM SPSS 25, 108.
c. Uji Autokorelasi
Uji ini digunakan untuk menjelaskan apakah terjadi korelasi antara variabel yang ada pada model prediksi dengan perubahan waktu. Pada penelitian ini untuk mendeteksi ada tidaknya autokorelasi dilakukan dengan analisis uji Durbin Watson. Pengambilan keputusan ada tidaknya autokorelasi apabila nilai DW > DU dan (4 – DW) > DU.34
d. Uji Heteroskedastisitas
Uji ini digunakan untuk menguji apakah terjadi perbedaan variasi dari nilai residual pengamatan satu ke residual pengamatan yang lain.
Apabila variasi dari nilai residu satu ke nilai residual yang lain tetap, maka tidak terjadi gejala heteroskodestisitas dan ini seharusnya yang ada dalam model regresi. Dalam penelitian ini pengambilan keputusan ada tidaknya gejala Heteroskedatisitas menggunakan uji Glejser. Jika nilai signifikansi antara variabel independen dengan absolut residualnya lebih dari 0,05 maka tidak terjadi heteroskedastisitas, namun apabila nilai signifikansi kurang dari 0,05 maka terjadi gejala heteroskedastisitas.35
2. Uji Regresi Linier Berganda
Uji regresi linier berganda di gunakan oleh peneliti, apabila peneliti bermaksud meramalkan bagaimana keadaan (naik turunnya) variabel dependen, apabila dua atau lebih variabel independen sebagai paktor prediktor
34Ghozali, Analisis Aplikasi Multivariate dengan Program IBM SPSS 25, 112.
35Duwi Priyatno, Cara Kilat Belajar Analisis Data dengan SPSS 20 (Yogyakarta: Andi, 2012). hl 158.
dimanipulasi (dinaikturunkan nilainya). Jadi analisis linier berganda akan dilakukan apabila jumlah variabel independennya minimal dua.
Persamaan regresi untuk dua prediktor adalah:
Y = a + b1 X1 + b2 X2 + e 3. Uji Hipotesis
a. Uji T
Untuk mengetahui pengaruh variabel independen terhadap variabel dependen secara parsial digunakan uji t. Uji ini dilakukan untuk menentukan apakah dua sampel yang tidak berhubungan memiliki rata-rata yang sama atau tidak sama secara signifikan.
Ho : βi = 0
Artinya suatu variabel independen yang sedang diuji bukan merupakan penjelas signifikan terhadap variabel dependen.
Ha : βi ≠ 0
Artinya variabel independen tersebut merupakan penjelas signifikan terhadap variabel dependen. Uji ini dapat dilakukan dengan membandingkan t hitung dengan t table dengan ketentuan sebagai berikut:
Jika thitung > ttabel, maka Ha diterima (α =5%) Jika thitung < ttabel, maka Ha ditolak (α =5%) b. Uji F
Untuk mengetahui pengaruh variabel independen terhadap variabel dependen secara simultan digunakan uji f.
Ho : β1 =β2 =β3 =β4 Ha : β1 ≠ β2 ≠β3 ≠β4
Artinya semua variabel independen berpengaruh secara simultan. Untuk menguji hipotesis ini, digunakan statistic F dengan membandingkan F hitung dengan F tabel dengan kriteria pengambilan keputusan sebagai berikut:
Jika Fhitung > Ftabel, maka Ha diterima (α =5%) Jika Fhitung < Ftabel, maka Ho diterima (α =5%)
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian
1. Uji Asumsi Klasik Regresi a. Uji Normalitas
Uji normalitas dilakukan untuk mengetahui normal atau tidaknya distribusi variabel independen atau dependen atau keduanya. Model regresi yang baik apabila nilai residual tersebut terdistribusi normal. Uji normalitas pada penelitian ini dilakukan dengan bantuan program IBM SPSS 21, menggunakan metode uji one sample Kolmogorov Smirnov.
Konsep dasar uji Kolmogorov Smirnov ini yaitu membandingkan distribusi data yang akan diuji kenormalitasan datanya dengan distribusi data normal baku yang ditransformasikan dalam bentuk Z-score yang diasumsikan normal. Ketentuan signifikansi pada metode ini adalah bila nilai signifikansi lebih dari 0,05 maka data terdistribusi normal, demikian sebaliknya jika nilai signifikansi kurang dari 0,05 maka distribusi data tidak normal.
Cara uji normalitas menggunakan metode One Sample Kolmogorov pada SPSS dilakukan dengan menu klik menu analyze, kemudian pilih non parametric test, selanjutnya klik Legacy Dialogs,
terakhir pilih 1-Sample K-S, Hasil yang didapatkan adalah sebagai berikut:
Tabel 4.1 Uji Normalitas
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test Unstandardized
Residual
N 48
Normal Parametersa,b
Mean .0000000
Std.
Deviation
125487833.4057 2585 Most Extreme
Differences
Absolute .218
Positive .218
Negative -.025
Kolmogorov-Smirnov Z 1.509
Asymp. Sig. (2-tailed) .061
a. Test distribution is Normal.
b. Calculated from data.
Berdasarkan hasil pengolahan data dengan menggunakan One Sample Kolmogorov Smirnov tersebut diketahui nilai signifikansi
(Asymp.Sig 2-tailed) sebesar 0,061. Karena signifikansi lebih besar dari 0,05 (0,061 > 0,05) maka diambil keputusan bahwa sebaran data tersebut sudah normal.
b. Uji Multikolinieritas
Pengambilan keputusan uji multikolinearitas pada penelitian ini dilakukan dengan melihat nilai Tolerance dan Variance Inflation Factor (VIF). Apabila nilai VIF kurang dari 10 dan angka Tolerance lebih dari 0,1 maka tidak terjadi multikolinearitas. Hasil yang didapatkan pada pengujian ini sebagai berikut :
Tabel 4.2 Uji Multikolinieritas
Coefficientsa
Model Unstandardized
Coefficients
Standardized Coefficients
T Sig. Collinearity Statistics
B Std. Error Beta Toleranc
e
VIF
1
(Constant)
11623297.9 56
47245141.00 3
.246 .807
DPK (X1) 1.425 .678 .299 2.101 .041 .999 1.001
CAR (X2) -2857.808 13208.920 -.031 -.216 .830 .999 1.001 a. Dependent Variable: Pembiayaan
Sumber: Data diolah 2022
Dari tabel tersebut diketahui bahwa nilai Tolerance semua variabel independen lebih besar dari 0,1 dengan nilai tolerance sebesar 0,9. Sedangkan nilai VIFkurang dari 10 dengan nilai VIF sebesar 1.001.
s Maka dapat diambil keputusan tidak terjadi gejala multikolinearitas pada data penelitian ini.
c. Uji Heteroskedastisitas
Pengujian ini menggunakan korelasi Spearman’s rho. Jika nilai Sig. (2-tailed) residual masing-masing variabel independen memiliki nilai lebih dari 0,05 maka tidak terjadi masalah heteroskedastisitas.
Adapun hasil uji yang didapatkan seperti terdapat pada tabel berikut ini.
Table 4.3
Uji Heteroskedasitas Glejser
Coefficientsa
Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients
t Sig.
B Std. Error Beta
1
(Constant) 8738312.169 25818777.423 .338 .737
DPK 1.742 .371 .574 4.701 .060
CAR -1845.573 7218.481 -.031 -.256 .799
a. Dependent Variable: Abs_Res
Sumber: Data diolah 2022
Berdasarkan tabel tersebut nilai Sig. (2-tailed) semua variabel mempunyai nilai lebih dari 0,05 sehingga dikatakan tidak terjadi masalah heteroskedastisitas.
d. Uji Autokorelasi
Untuk menguji ada atau tidaknya autokorelasi pada variabel penelitian ini dengan menggunakan uji Durbin Watson. Kesimpulan yang diambil pada uji Durbin Watson sebagai berikut:
1. Jika d < dL atau d > 4-dL maka hipotesis nol ditolak, artinya terdapat autokorelasi.
2. Jika dU < d < 4-dU maka hipotesis nol diterima, artinya tidak terdapat autokorelasi.
3. Jika dL < d < dU atau 4-dU < d < 4-dL artinya tidak ada kepastian atau kesimpulan yang pasti.
Hasil uji Durbin Watson seperti table di bawah ini Table 4.4
Uji Autokorelasi Durbin Watson Model Summaryb
Mode l
R R Square Adjusted R Square
Std. Error of the Estimate
Durbin- Watson
1 .299a .090 .049 128381960.0
10
1.666 a. Predictors: (Constant), CAR (X2), DPK (X1)
b. Dependent Variable: Pembiayaan Diketahui ; d = 1,666
dL = 1,450 dU = 1,625
4-dL = 4-1,450 = 2,250 4-dU = 4-1,525 = 2,374
Hasil ; dU < d < 4-dU = 1,625 < 1,666 < 2,374
Dari tabel tersebut, diperoleh nilai DW sebesar 1,666 nilai ini akan di bandingkan dengan nilai tabel dengan menggunakan signifikansi
5%, dengan jumlah sampel 48 (n) dan jumlah variabel sebanyak 2 (k=2), maka pada tabel Durbin Watson akan didapatkan nilai sebagai berikut:
dL = 1,450 dan dU = 1,623. Oleh karena nilai dU < d < 4-dU = 1,623 <
1,666 < 2,838. Berdasarkan hasil tersebut diatas maka dinyatakan tidak terjadi gejala autokorelasi.
2. Analisis Regresi Linear Berganda
Berdasarkan hasil pengujian SPSS maka ditemukan model regresi linear berganda adalah sebagai berikut:
Y = b0 (8,040) + b1 (1,430) + b2 (2,110) = 11,58
Dari hasil temuan data diatas maka dapat diinterpretasikan sebagai berikut:
a. Nilai Konstanta (b0) adalah sebesar 8,040 yang artinya jika nilai DPK dan CAR bernilai 0, maka nilai pembiayaan UMKM pada Bank Syariah adalah sebesar 8,040.
b. Nilai koefisien regresi variabel DPK (b1) bernilai positif yakni 1,430 maka dapat diartikan bahwa setiap peningkatan DPK sebesar 1 satuan, maka akan meningkatkan pembiayaan UMKM pada Bank Syariah sebesar 1,430 satuan dengan asumsi variabel independen lainnya nilainya tetap.
c. Nilai koefisien regresi variabel CAR (b2) bernilai positif yakni 2,110 maka dapat diartikan bahwa setiap peningkatan CAR sebesar 1 satuan, maka akan meningkatkan pembiayaan UMKM pada Bank Syariah
sebesar 2,110 satuan dengan asumsi variabel independen lainnya nilainya tetap.
3. Uji T
Uji T digunakan untuk mengetahui hubungan antara variabel independen secara parsial (sendiri-sendiri) berpengaruh terhadap variabel dependen. Cara menentukannya adalah dengan melihat nilai signifikansinya sebagai berikut:
a) Jika signifikansi > 0,05 maka Ho diterima b) Jika signifikansi < 0,05 maka Ho ditolak c) Jika thitung < ttebel maka Ho diterima d) Jika thitung > ttabel maka Ho ditolak
Untuk mendapatkan hasil ttabel dengan rumus:
ttabel = a/2 ; n-k-1 t = 0,05/2 ; 48-2-1 t = 0,025 ; 45 t = 2,014
Table 4.5
Uji Simultan Semua Variabel
Coefficientsa
Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients
t Sig.
B Std. Error Beta
1
(Constant) 8.040 2.623 .240 .811
DPK 1.430 .678 .300 2.110 .040
CAR 2.526 .946 .280 2.009 .069
a. Dependent Variable: Pembiayaan
Sumber: Data diolah 2022
a) Hasil uji t pada variabel X1 Dana Pihak Ketiga (DPK) diperoleh nilai thitung sebesar 2.110 > ttabel 2,014 dengan taraf signifikasi sebesar 0,04 < 0,05 maka Ha diterima dan Ho ditolak. Artinya Dana Pihak Ketiga (DPK) berpengaruh terhadap pembiayaan UMKM pada Bank Syariah yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia.
b) Hasil uji t pada variabel X2 Capital Adequacy Ratio (CAR) diperoleh nilai thitung sebesar 2.009 < ttabel 2,014 dengan taraf signifikasi sebesar 0,069 > 0,05 maka Ha ditolak dan Ho diterima. Artinya Capital Adequacy Ratio (CAR) tidak berpengaruh terhadap pembiayaan UMKM pada Bank Syariah yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia.