PENGARUH DISIPLIN BELAJAR TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA THE EFFECT OF LEARNING DISCIPLINE ON STUDENTS' LEARNING OUTCOMES
Oleh:
Sugiarti1), Fitrianingsih2)
1)2)Universitas Halu Oleo Email: [email protected] Kata Kunci:
Hasil Belajar, Disiplin Belajar
ABSTRAK
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh disiplin belajar terhadap hasil belajar siswa SMP Negeri 2 Kendari. Jenis penelitian ini adalah deskriptif kuantitatif. Subyek penelitian adalah 25 orang siswa kelas VII. Metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah angket disiplin belajar dan laporan hasil belajar siswa. Analisis data menggunakan uji regresi. Berdasarkan hasil penelitian ditemukan bahwa analisis uji t diketahui thitung sebesar = 17.503, sedangkan nilai ttabel = 0,250. Oleh karena nilai thitung = 17,503 > ttabel = 0,250, sehingga Ha diterima dan H0 ditolak, yang berarti ada pengaruh yang nyata (signifikan) variabel disiplin belajar siswa terhadap variabel hasil belajar siswa di SMP Negeri 2 Kendari.
Keywords:
Learning Outcomes, Learning Disciplines
ABSTRACT
The purpose of this study was to determine the effect of learning discipline on student learning outcomes of SMP Negeri 2 Kendari. This type of research is descriptive quantitative regression. The research subjects were 25 seventh- grade students. The data collection method used in this study is a learning discipline questionnaire and student learning outcomes reports. Data analysis using Regression test. Based on the results of the study, it was found that the t-test analysis was known to have tcount = 17503, while the value of ttable = 0.250. Because the value of tcount = 17.503 > ttable = 0.250, so Ha accepted and H0 rejected, which means that there is a significant (significant) effect on student learning discipline variables on student learning outcomes at SMP Negeri 2 Kendari.
Pendahuluan
Sudijono (2012: 32) menjelaskan bahwa hasil belajar tidak mutlak berupa nilai saja, akan tetapi dapat berupa perubahan atau peningkatan sikap, kebiasaan, pengetahuan, keuletan, ketabahan, penalaran, kedisiplinan, keterampilan dan lain sebagainya yang menuju pada perubahan positif. Untuk mendapatkan hasil belajar yang maksimal yang ingin dicapai, siswa harus menjalaninya dengan penuh sikap disiplin. Disiplin yang dimaksud dalam hal ini adalah disiplin belajar.
Disiplin belajar merupakan suatu kondisi yang sangat penting dan menentukan keberhasilan seorang siswa dalam proses belajarnya. Disiplin adalah perilaku siswa yang tidak secara otomatis melekat pada dirinya sejak lahir tetapi dibentuk oleh lingkungan melalui pola asuh dan perlakuan orang tua, guru, dan masyarakat. Siswa yang memiliki sikap disiplin akan mampu mengendalikan dan mengarahkan dirinya pada perilaku yang taat, patuh, serta menunjukkan keteraturan terhadap peraturan dan norma-norma yang diberlakukan. Hal tersebut sesuai dengan pendapat Tu’u (2004: 32), yang mengatakan bahwa disiplin merupakan upaya mengendalikan diri dan sikap mental individu atau masyarakat dalam mengembangkan kepatuhan dan ketaatan terhadap peraturan dan tata tertib berdasarkan dorongan dan kesadaran yang muncul dari dalam hatinya. Upaya yang dapat dilakukan dalam pembentukan disiplin yaitu melalui pembiasaan, perubahan pola, sistem aturan, sistem sanksi, dan penghargaan dari dalam diri anak itu sendiri, pendidik, serta lingkungan (Amri, 2013: 167).
Sehingga disiplin juga diperlukan dalam proses pembelajaran.
Agar proses pembelajaran berjalan lancar, maka seluruh siswa harus mematuhi tata tertib dengan penuh rasa disiplin yang tinggi. Membiasakan hidup disiplin, apalagi disiplin dalam belajar pada diri siswa tidaklah mudah, banyak faktor yang memengaruhinya seperti sumber belajar, pendidik, orang tua, dan siswa. Sehingga siswa juga memegang peranan dalam mencapai tujuan pendidikan. Sebab itulah usaha yang dapat dilakukan dalam pencapaian tujuan pendidikan salah satunya yaitu membiasakan hidup disiplin belajar bagi siswa.
Untuk mencapai sebuah prestasi belajar yang baik hendaknya peserta didik memiliki disiplin belajar yang baik pula berdasarkan keadaan di lapangan diketahui bahwa disiplin belajar siswa Sekolah Menengah Pertama (SMP) Negeri 2 Kendari masih sangat rendah, sehingga memerlukan perhatian dari guru sebagai pendidik anak di sekolah dan orang tua sebagai pendidik anak di rumah.
Rendahnya disiplin belajar berpengaruh langsung terhadap hasil belajar siswa khususnya dalam mata pelajaran matematika siswa kelas VII SMP 2 Kendari. Berdasarkan hasil observasi yang peneliti temui terkait permasalahan hasil belajar siswa, diketahui bahwa nilai raport siswa kelas VII SMPN 2 Kendari tahun ajaran 2017/2018 pada mata pelajaran matematika yang memakai K13 terdapat 105 siswa dengan persentase 57% hanya mencapai kriteria ketuntasan minimal (KKM) saja yakni 65, sedangkan sisanya 63 siswa dengan persentase 43% melebihi kriteria ketuntasan minimal (KKM) yakni > 65.
Berdasarkan hasil observasi tersebut, maka dapat dilihat bahwa hasil belajar siswa pada mata pelajaran matematika tersebut masih tergolong rendah, baik menggunakan KTSP maupun Kurikulum 2013. Hasil belajar pada mata pelajaran matematika yang masih rendah menjadi salah satu tanda siswa belum sepenuhnya memahami materi pelajaran Matematika. Hasil belajar pada mata pelajaran Matematika yang masih rendah dapat dipengaruhi oleh beberapa baik faktor internal maupun faktor eksternal. Salah satu faktor yang memengaruhi hasil belajar yaitu dispilin belajar. Sebagaimana yang dikemukakan oleh Dalyono (2009: 55-56) bahwa faktor-faktor yang dapat memengaruhi hasil belajar siswa yaitu faktor internal meliputi kesehatan, intelegensi, bakat, minat, motivasi, dan cara belajar.
Sedangkan faktor eksternal meliputi keluarga, sekolah, masyarakat dan lingkungan sekitar.
Dengan disiplin belajar yang tinggi, siswa akan bersungguh-sungguh mengikuti pelajaran di kelas, datang tepat waktu, rajin membaca, mencatat, merevisi, meninjau ulang, mengingat, serta dapat berpikir mendalam tentang materi yang mereka dapatkan, setelah berada di rumah pun mereka akan belajar lebih teratur dan terarah dengan kondisi yang demikian maka hasil belajar siswa akan maksimal. Atas dasar inilah sehingga penulis penulis tertarik melakukan penelitian dengan tujuan untuk mengetahui pengaruh disiplin belajar terhadap hasil belajar siswa SMP Negeri 2 Kendari.
Disiplin belajar
Disiplin merupakan suatu unsur moralitas seseorang yang menekankan pada peraturan dan tata tertib dalam prinsip-prinsip keteraturan, pemberian perintah, larangan, pujian dan hukuman dengan otoritas atau paksaan untuk mencapai kondisi yang baik. Disiplin belajar merupakan suatu kondisi yang sangat penting dan menentukan keberhasilan seorang siswa dalam proses belajarnya.
Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia disiplin artinya “tata tertib” (di sekolah, kemiliteran), ketaatan (kepatuhan) kepada peraturan (tata tertib). Shochib (2010: 21) mengatakan bahwa disiplin berasal dari bahasa latin “disciplina” yang berarti latihan atau pendidikan kesopanan dan kerohanian serta pengembangan sikap yang layak terhadap pekerjaan.
Tu’u (2004: 32), mengatakan bahwa disiplin merupakan upaya mengendalikan diri dan sikap mental individu atau masyarakat dalam mengembangkan kepatuhan dan ketaatan terhadap peraturan dan tata tertib berdasarkan dorongan dan kesadaran yang muncul dari dalam hatinya. Disiplin juga mendorong, membimbing, dan membantu anak agar memperoleh perasaan puas karena kesetiaan dan kepatuhannya dan mengajarkan kepada anak berpikir secara teratur (Mufidah, 2012).
Lebih lanjut, Damayanti (2012), menjelaskan bahwa disiplin belajar adalah suatu sikap, tingkah laku dan perbuatan siswa untuk melakukan aktivitas belajar yang sesuai dengan keputusan-keputusan, peraturan-peraturan, dan norma-norma yang telah ditetapkan bersama, baik persetujuan tertulis maupun tidak tertulis antara siswa dengan guru di sekolah maupun dengan orang tua di rumah.
Disiplin belajar adalah hal yang sangatlah diperlukan bagi setiap siswa, dengan adanya disiplin belajar, tujuan pendidikan akan lebih mudah tercapai (Sanjaya, 2005: 9).
Berdasarkan beberapa pendapat para ahli mengenai pengertian disiplin di atas, maka dapat disimpulkan bahwa disiplin belajar adalah serangkaian perilaku siswa yang menunjukkan ketaatan dan kepatuhan terhadap peraturan, tata tertib norma kehidupan yang berlaku karena didorong adanya kesadaran dari dalam dirinya untuk melaksanakan tujuan belajar yang diinginkan.
Fungsi disiplin belajar
Di sekolah sangat diperlukannya kedisiplinan, terutama bagi siswa. Dengan adanya kedisiplinan, dapat mengarahkan siswa dalam melaksanakan kegiatan pembelajaran. Disiplin juga dapat menjadi sarana dalam mendidik anak agar proses pembelajaran berjalan dengan baik, sehingga anak sadar bahwa dengan kedisiplinan akan tercapai hasil belajar yang optimal. Amri (2013: 163), menjelaskan fungsi disiplin dalam belajar adalah sebagai berikut:
1. Menata kehidupan bersama
Manusia merupakan makhluk sosial. Manusia tidak akan bisa hidup tanpa batuan orang lain.
Dalam memenuhi kebutuhannya seringkali terjadi benturan antara kepentingan pribadi dengan kepentingan kelompok karena ego yang ada dalam diri, di sinilah fungsi disiplin dalam kehidupan kelompok masyarakat agar tetap teratur.
2. Membangun kepribadian
Kepribadian merupakan keseluruhan sifat dan tingkah laku yang khas dan berbeda antara individu yang satu dengan yang lainnya. Lingkungan yang berdisiplin baik sangat berpengaruh terhadap kepribadian seseorang. Apalagi siswa yang sedang berkembang, tentu lingkungan sekolah yang tertib, teratur, tenang, dan tentram sangat berperan dalam membangun kepribadian yang baik.
a. Melatih kepribadian yang baik
Kepribadian seseorang tidak terjadi secara instan, melainkan terbentuk dari pola hidup sehari- hari dan kebiasan yang dilakukan. Oleh karena itu kehidupan yang terbiasa dengan kebiasan hidup disiplin dapat melatih dan membentuk kepribadian seseorang ke arah positif.
b. Pemaksaan
Disiplin dapat lebih baik jika timbul karena adanya kesadaran diri, tetapi disiplin dapat pula terjadi karena adanya pemaksaan dan tekanan dari luar. Misalnya, ketika seorang siswa yang kurang disiplin masuk ke satu sekolah yang berdisiplin baik, maka ia terpaksa harus menaati dan mematuhi tata tertib yang ada di sekolah tersebut.
c. Hukuman
Hukuman berperan sangat penting karena dapat memberi motivasi dan kekuatan bagi siswa untuk mematuhi tata tertib dan peraturan-peraturan yang ada di rumah, sekolah, dan masyarakat. Walaupun sebenarnya peraturan yang dibuat demi kebaikan siswa, tetap dirasakan tanpa adanya hukuman sangat diragukan siswa akan mematuhi paraturan yang sudah ditentukan.
d. Menciptakan lingkungan yang kondusif
Disiplin di sekolah berfungsi mendukung terlaksananya proses kegiatan pendidikan berjalan lancar. Dengan adanya peraturan yang dibuat dan diterapkan, sangat memungkinkan terciptanya lingkungan belajar yang aman, nyaman, dan teratur.
Faktor-faktor yang memengaruhi disiplin belajar
Terdapat permasalahan disiplin belajar siswa biasanya tampak jelas dari menurunnya kinerja akademik atau hasil belajarnya. Permasalahan-permasalahan tersebut dipengaruhi oleh beberapa faktor, pada umumnya berasal dari faktor intern yaitu dari siswa itu sendiri maupun faktor ekstern yang berasal dari luar. Amri (2013: 48-49), menyebutkan beberapa faktor yang memengaruhi disiplin belajar adalah sebagai berikut:
1. Kesadaran diri, berfungsi sebagai pemahaman diri bahwa disiplin dianggap penting bagi kebaikan dan keberhasilan dirinya. Selain kesadaran diri menjadi motif sangat kuat bagi terbentuknya disiplin.
2. Pengikut dan ketaatan, sebagai langkah penerapan dan praktik atas peraturan-peraturan yang mengatur perilaku individunya. Hal ini sebagai kelanjutan dari adanya kesadaran diri yang dihasilkan oleh kemampuan dan kemauan diri yang kuat.
3. Alat pendidikan, untuk memengaruhi, mengubah, membina dan membentuk perilaku yang sesuai dengan nilai yang ditentukan dan diajarkan.
4. Hukuman, sebagai upaya menyadarkan, mengoreksi dan meluruskan yang salah sehingga siswa kembali pada perilaku yang sesuai dengan harapan.
Pengertian hasil belajar
Hasil belajar menunjukkan kemampuan siswa yang sebenarnya yang telah mengalami proses pengalihan ilmu pengetahuan dari seseorang yang dapat dikatakan dewasa atau memiliki pengetahuan kurang. Jadi dengan adanya hasil belajar, orang dapat mengetahui seberapa jauh siswa dapat menangkap, memahami, memiliki materi pelajaran tertentu. Atas dasar itu, pendidik dapat menentukan strategi belajar mengajar yang lebih baik.
Hamalik (2008: 30), menjelaskan hasil belajar adalah perubahan tingkah laku subjek yang meliputi kemampuan kognitif, afektif dan psikomotor dalam situasi tertentu berkat pengalamannya berulang-ulang. Hasil belajar akan tampak pada setiap perubahan pada aspek-aspek yakin pengetahuan, pengertian, kebiasaan, keterampilan, apresiasi, emosional, hubungan sosial, jasmani, etis atau budi pekerti dan sikap. Lebih lanjut Bloom (Sudijono, 2012: 32) mengungkapkan bahwa hasil belajar merupakan sebuah tindakan evaluasi yang dapat mengungkap aspek proses berpikir juga dapat mengungkapkan aspek kejiwaan lainnya yaitu aspek nilai atau sikap dan aspek keterampilan yang melekat pada diri setiap individu. Melalui hasil belajar dapat terungkap secara holistik penggambaran siswa setelah melalui pembelajaran. Berdasarkan pemaparan tersebut dapat disimpulkan bahwa hasil belajar dapat diartikan sebagai sebuah tindakan evaluasi yang dapat mengungkap aspek proses berpikir juga dapat mengungkapkan aspek kejiwaan lainnya yaitu aspek nilai atau sikap dan aspek keterampilan yang melekat pada diri setiap individu.
Aspek-aspek hasil belajar
Dalam sistem pendidikan nasional rumusan tujuan pendidikan, baik tujuan kurikuler maupun tujuan instruksional, menggunakan hasil belajar dari Bloom (Purwanto, 2008: 50) yang secara garis besar
1. Ranah kognitif
Ranah kognitif adalah perubahan perilaku yang terjadi dalam kawasan kognisi. Proses belajar yang melibatkan kawasan kognisi meliputi kegiatan sejak dari penerimaan stimulus, penyimpanan dan pengolahan dalam otak menjadi informasi hingga pemanggilan kembali informasi ketika diperlukan untuk menyelesaikan masalah.
2. Ranah afektif
Belajar afektif menjadi lima tingkat, yaitu penerimaan (merespon rangsangan), partisipasi, penilaian (menentukan pilihan sebuah nilai dari rangsangan), organisasi (menghubungkan nilai- nilai yang dipelajari), dan internalisasi (menjadikan nilai-nilai sebagai pedoman hidup).
3. Ranah psikomotorik
Beberapa ahli mengklasifikasikan dan menyusun hirarki dari hasil belajar psikomotorik. Hasil belajar disusun berdasarkan urutan mulai dari yang paling rendah dan sederhana sampai yang paling tinggi hanya dapat dicapai apabila siswa telah menguasai hasil belajar yang lebih rendah.
Faktor-faktor yang memengaruhi hasil belajar
Siswa dikatakan berhasil atau tidak berhasil dalam belajar disebabkan oleh beberapa faktor yang akan memengaruhi hasil belajar siswa. Faktor tersebut dapat berasal dari dalam diri maupun luar diri siswa.
Dalyono (2009: 55-56), mengemukakan bahwa faktor-faktor yang memengaruhi hasil belajar yaitu faktor internal dan faktor eksternal. Faktor internal meliputi kesehatan, intelegensi dan bakat, minat dan motivasi, dan cara belajar. Sedangkan faktor eksternal meliputi keluarga, sekolah, masyarakat dan lingkungan sekitar.
Pengaruh disiplin belajar terhadap hasil belajar siswa
Disiplin belajar dipandang sebagai salah satu faktor yang memengaruhi hasil belajar siswa, baik disiplin belajar di sekolah maupun disiplin belajar di rumah. Pencapaian hasil belajar yang baik selain karena adanya tingkat kecerdasan yang cukup, baik, dan sangat baik juga didukung oleh adanya disiplin sekolah yang ketat dan konsisten, disiplin individu dalam belajar, dan juga karena perilaku yang baik. Hasil belajar yang dicapai seseorang merupakan hasil interaksi berbagai faktor yang memengaruhinya baik dari dalam diri (faktor internal) maupun dari luar diri (faktor eksternal) individu. Pengenalan terhadap faktor-faktor yang memengaruhi hasil belajar penting sekali artinya dalam rangka membantu murid untuk mencapai hasil belajar yang maksimal (Ahmad dan Supriyono, 2013: 138).
Selanjutnya, Dalyono (2009: 55-56) mengemukakan bahwa faktor-faktor yang dapat memengaruhi hasil belajar siswa yaitu faktor internal meliputi kesehatan, intelegensi dan bakat, minat dan motivasi, dan cara belajar. Sedangkan faktor eksternal meliputi keluarga, sekolah, masyarakat dan lingkungan sekitar. Untuk mendapatkan hasil belajar yang maksimal yang ingin dicapai siswa tentu harus menjalaninya dengan penuh sikap disiplin. Disiplin yang dimaksud disini adalah disiplin dalam belajar.
Disiplin belajar merupakan suatu kondisi yang sangat penting dan menentukan keberhasilan seorang siswa dalam proses belajarnya. Disiplin merupakan titik pusat dalam pendidikan, tanpa disiplin tidak akan ada kesepakatan antara guru dan siswa yang mengakibatkan prestasi yang dicapai kurang optimal terutama dalam belajar. Upaya yang dapat dilakukan dalam pembentukan disiplin yaitu melalui pembiasaan, perubahan pola, sistem aturan, sistem sanksi, dan penghargaan dari dalam diri anak itu sendiri, pendidik, serta lingkungan (Amri, 2013: 167).
Agar proses pembelajaran berjalan lancar, maka seluruh siswa harus mematuhi tata tertib dengan penuh rasa disiplin yang tinggi. Membiasakan hidup disiplin, apalagi disiplin dalam belajar pada diri siswa tidaklah mudah, banyak faktor yang memengaruhinya antara lain sumber belajar, pendidik, orang tua, dan siswa. Sehingga siswa juga memegang peranan dalam mencapai tujuan pendidikan. Sebab itulah usaha yang dapat dilakukan dalam pencapaian tujuan pendidikan salah satunya yaitu membiasakan hidup disiplin belajar bagi siswa.
Metode Penelitian
Penelitian ini dilakukan di SMP Negeri 2 Kendari, pada bulan Maret sampai dengan bulan April 2018.
Jenis Penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dengan tujuan untuk mengetahui pengaruh antara dua variabel yaitu disiplin belajar dengan hasil belajar siswa, Arikunto (2003: 41). Populasi penelitian ini adalah siswa SMPN 2 Kendari berjumlah 168 orang tersebar dalam 7 kelas. Pengambilan sampel pada penelitian yaitu menggunakan teknik proportional random sampling.
Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan menggunakan angket disiplin belajar dan laporan hasil belajar siswa. Angket disiplin belajar disusun dengan menggunakan skala likert. Pemberian skor pada jawaban angket terdiri atas empat alternatif jawaban. Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan menggunakan statistik inferensial yakni analisis regresi dengan menggunakan bantuan program SPSS 16.0. Analisis statistik inferensial digunakan untuk menguji hipotesis penelitian. Namun sebelum pengujian, maka terlebih dahulu dilakukan uji prasyarat yakni uji normalitas data untuk mengetahui data terdistribusi normal atau tidak.
Hasil Penelitian dan Pembahasan Hasil Penelitian
Gambaran disiplin belajar
Ketaatan terhadap tata tertib sekolah
Pada bagian sub variabel ketaatan terhadap tata tertib sekolah terdiri dari 16 buah item pernyataan.
Pada grafik berikut ini, dapat kita lihat penjelasannya.
Grafik 1
Keterkaitan Ketaatan Terhadap Tata Tertib Sekolah dengan Disiplin Belajar
31.9% 28.3%
6.9% 14.4% 18.3%
0 10 20 30 40
SL SR J JS TP
Keta'atan Terhadap Tata Tertib di Sekolah
Ketaatan Terhadap Kegiatan Belajar di Sekolah
Pada bagian sub variabel ketaatan terhadap kegiatan belajar di sekolah terdiri dari 5 buah item pernyataan.
Grafik 2
Keterkaitan Ketaatan Terhadap Kegiatan Belajar di Sekolah dengan Disiplin Belajar
53.3%
28.69%
5.21% 2.17% 12.6%
100 2030 4050 60
SL SR J JS TP
Keta'atan Terhadap Kegiatan Belajar di Sekolah
Ketaatan dalam mengerjakan tugas-tugas pelajaran
Pada bagian sub variabel ketaaatan dalam mengerjakan tugas-tugas pelajaran terdiri dari 3 buah item pernyataan. Pada gambar berikut ini, dapat kita lihat penjelasannya.
Grafik 3
Keterkaitan Dalam Mengerjakan Tugas-tugas Pelajaran dengan Disiplin Belajar
Ketaatan terhadap kegiatan belajar di rumah
Pada bagian sub variabel ketaatan terhadap kegiatan belajar di rumah terdiri dari 6 buah item pernyataan. Pada grafik berikut ini, dapat kita lihat penjelasannya.
Grafik 4
Keterkaitan Ketaatan Terhadap Kegiatan Belajar di Rumah dengan Disiplin Belajar
Jika dihitung dengan menggunakan persentase secara keseluruhan (Ridwan, 2008: 15), maka dapat kita tarik kesimpulan bahwa ketaatan terhadap kegiatan belajar di rumah dapat di kategori cukup kaitannya dengan disiplin belajar karena bernilai 54,9 %. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa indikator disiplin belajar siswa kelas VII SMP Negeri 2 Kendari termasuk dalam kategori cukup.
Gambaran hasil belajar
Adapun gambaran hasil belajar siswa di SMP Negeri 2 Kendari dapat dilihat pada grafik berikut:
Tabel 1
Distribusi Frekuensi Nilai Hasil Belajar Siswa Interval Kategori Frekuensi %
65-69 Sangat Rendah 4 12,50%
70-74 Rendah 6 25,50%
75-79 Cukup 8 32,00%
80-84 Tinggi 5 20,00%
85-89 Sangat Tinggi 2 10,00%
15.21%
23.18% 26.81%
14.49%
20.28%
0 10 20 30
SL SR J JS TP
Ketaatan dalam mengerjakan tugas-tugas pelajaran
16.66%
8.33% 6.88% 16.3%
51.82%
100 2030 4050 60
SL SR J JS TP
Keta'atan terhadap kegiatan belajar di rumah
Berdasarkan tabel di atas, maka dapat diketahui bahwa sebanyak 4 orang siswa memeroleh nilai rata-rata rapor diantara 65-69 dengan kategori sangat rendah, 6 orang siswa memperoleh nilai rata- rata di antara 70-74 dengan kategori rendah, 8 orang siswa memperoleh nilai rata-rata di antara 75-79 dengan kategori cukup, 5 orang siswa memperoleh nilai rata-rata di antara 80-84 dengan kategori tinggi, dan 2 orang siswa memperoleh nilai rata-rata di antara 85-89 dengan kategori sangat tinggi.
Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa hasil belajar pada mata pelajaran matematika siswa kelas VII di SMP Negeri 2 Kendari termasuk dalam kategori cukup.
Hasil uji hipotesis
Berdasarkan analisis yang telah dilakukan dengan menggunakan bantuan program SPSS 16.0, didapatkan koefisien korelasi antar X terhadap Y sebesar 0,416. Berdasarkan hasil perhitungan uji hipotesis dengan menggunakan bantuan program SPSS 16.0, diperoleh nilai rhitung (0,416) > rtabel
(0,250) dan nilai Sig. lebih kecil α (0,000 < 0,05). Maka dapat disimpulkan bahwa terdapat pengaruh yang positif dan signifikan antara disiplin belajar dengan hasil belajar mata pelajaran matematika siswa kelas VII di SMP Negeri 2 Kendari.
Pembahasan
Hasil uji normalitas data dengan menggunakan uji Kolmogorov-Smirnov. Data disiplin belajar dan hasil belajar siswa SMP Negeri 2 Kendari untuk semua sampel berdistribusi normal. Untuk mengetahui pengaruh disiplin belajar terhadap hasil belajar siswa kelas VII SMP Negeri 2 Kendari yaitu menggunakan uji statistik korelasi product moment pearson sebesar -0,416, jika dibandingkan dengan rtabel pada α =0,05 dan sebesar 0,250, sehingga berarti bahwa terdapat hubungan yang sedang antara disiplin belajar terhadap hasil belajar siswa, dengan arah hubungan positif.
Untuk mengetahui seberapa besar pengaruh disiplin belajar terhadap hasil belajar siswa dilakukan perhitungan uji linearitas. dari hasil analisis dapat di ketahui bahwa nilai signifikansi pada deviation from linearity sebesar 0,347. Nilai tersebut lebih besar dari pada taraf signifikan yang ditentukan, yaitu sebesar 0,05. Jadi dapat disimpulkan bahwa pengaruh antara variabel dengan terikat adalah linier.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh disiplin belajar terhadap hasil belajar mata pelajaran matematika siswa kelas VII SMP Negeri 2 Kendari. Hasil analisis regresi diketahui nilai signifikansi sebesar = 0,000 < 0,05, sehingga dapat dikatakan disiplin belajar siswa berpengaruh secara signifikan terhadap hasil belajar matematika siswa. Sedangkan untuk menguji hipotesis penelitian digunakan uji t. diketahui thitung sebesar = 17.503, sedangkan nilai ttabel = 0,250. Oleh karena nilai thitung = 17,503 > ttabel = 0,250, sehingga Ha diterima dan H0 ditolak, yang berarti ada pengaruh yang nyata (signifikan) variabel disiplin belajar siswa terhadap variabel hasil belajar siswa.
Hasil penelitian ini menegaskan kembali penelitian yang dilakukan oleh Sigiro (2013) dengan judul “Hubungan Disiplin Belajar dengan Hasil Belajar Pada Mata Pelajaran IPS Siswa Kelas V SD N 69 Kota Bengkulu”. Hasil penelitian tersebut menunjukkan terdapat hubungan yang signifikan antara disiplin belajar dengan hasil belajar IPS siswa. Hasil yang diperoleh rhitung > rtabel, dengan hasil perhitungan r sebesar 0,857 > 0,367. Selanjutnya penelitian yang dilakukan oleh Hasanuddin (2016) bahwa disiplin belajar berkolerasi positif dan erat dengan hasil belajar mata pelajaran pendidikan agama Islam siswa kelas VIII SMP Negeri 2 Ponre Kabupaten Bone. Selain itu, penelitian yang dilakukan oleh Ruqillah, Makarim, dan Mukhtar (2018) menunjukkan bahwa dari 35 responden terdapat 14 siswa (40%) tergolong dalam kategori cukup dan hasil belajar nilai UTS terdapt 10 siswa (42,86) tergolong dalam kategori baikdengan hasil korelasinya adalah 0,047, maka dapat disimpulkan bahwa terdapat hubungan antara kedisiplinan dalam belajar dengan hasil belajar siswa. Hal ini selaras dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh penulis bahwa dispin belajar memiliki pengaruh terhadap hasil belajara siswa.
Disiplin belajar adalah predisposisi (kecenderungan) suatu sikap mental untuk mematuhi aturan, tata tertib, dan sekaligus mengendalikan diri, menyesuaikan diri terhadap aturan-aturan yang
berlangsung dalam interaksi yang aktif di lingkungan yang menghasilkan perubahan-perubahan dalam pengetahuan dan pemahaman, keterampilan dan nilai perubahan sikap itu bersifat konstan dan membekas
Kesimpulan dan Saran Kesimpulan
Berdasarkan deskripsi data dan pembahasan penelitian, maka dapat ditarik kesimpulan bahwa terdapat pengaruh yang signifikan antara disiplin belajar terhadap hasil belajar siswa di SMP Negeri 2 Kendari. Berdasarkan hasil analisis regresi diketahui bahwa nilai signifikansi sebesar = 0,000 < 0,05, sehingga dapat dikatakan disiplin belajar siswa berpengaruh secara signifikan terhadap hasil belajar matematika siswa. Sedangkan untuk menguji hipotesis penelitian digunakan uji t. diketahui thitung sebesar = 17.503, sedangkan nilai ttabel = 0,250. Oleh karena nilai thitung = 17,503 > ttabel = 0,250, sehingga Ha diterima dan H0 ditolak, yang berarti ada pengaruh yang nyata (signifikan) variabel disiplin belajar siswa terhadap variabel hasil belajar siswa.
Saran
Dalam rangka memperbaiki hasil belajar berikutnya dan meningkatkan hasil belajar siswa di SMP Negeri 2 Kendari, maka penulis mengajukan beberapa saran. Adapun beberapa saran yang dapat penulis berikan berdasarkan penelitian yang telah dilakukan antara lain:
1. Harus ada pengawasan langsung baik dari kepala sekolah maupun para guru terhadap murid untuk terus meningkatkan disiplin belajar dan disiplin di lingkungan sekolah dengan mengikuti tata tertib yang berlaku.
2. Kepada para siswa-siswi sebaiknya lebih meningkatkan lagi disiplin belajar agar hasil belajarnya juga meningkat serta diharapkan guru dan juga sekolah dapat berperan aktif dalam memberikan dorongan untuk lebih berdisiplin bagi muridnya agar bisa lebih termotivasi untuk mengikuti pelajaran di sekolah, sehingga sekolah bisa menghasilkan pelajar yang berprestasi dan bisa mencapai nilai yang lebih baik dari sebelumnya.
3. Dari penelitian yang telah peneliti lakukan, diharapkan dilakukan penelitian lebih lanjut guna memperjelas mengenai pengaruh disiplin belajar terhadap hasil belajar siswa.
Daftar Pustaka
Amri. (2013). Pengembangan & Model Pembelajaran Dalam Kurikulum. Jakarta: Prestasi Pustakarya.
Arikunto. (2013). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: PT Rineka Cipta.
Dalyono. (2009). Psikologi Pendidikan. Jakarta: Rineka Cipta.
Damayanti. (2012). Buku Pintar Panduan Bimbingan Konseling. Yogyakarta: Araska.
Hamalik. (2008). Proses Belajar Mengajar. Bandung: Bumi Aksara.
Hasanuddin, S. (2016). Hubungan Disiplin Belajar dengan Hasil Belajar Siswa pada Mata Pelajaran Pendidikan Agama Islam Di SMPN 2 Ponre Kabupaten Bone. Al-iltizam, 1 (1), 13-30.
Mufidah, U. 2012. Efektivitas Pemberian Reward Melalui Metode Token Ekonomi untuk Meningkatkan Kedisiplinan Anak Usia Dini. Journal of Early Childhood Education Papers, 1 (1), 1-5.
Purwanto. (2008). Prinsip-Prinsip dan Teknik Evaluasi Pengajaran. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.
Ruqillah, D.R., Makarim, C., & Mukhtar. (2018). Hubungan antara Kedisiplinan dalam Belajar dengan Hasil Belajar Siswa Kelas V di MI AL-Falah Cibinong Kabupaten Bogor. Attadib Journal of Elementary Education, 3 (2), 174-192.
Shochib. (2010). Edisi Revisi: Pola Asuh Orang Tua Dalam Membantu Mengembangkan Disiplin Diri. Malang: Rineka Cipta.
Sigiro, Susterina dan Sri Dadi and Daimun Hambali Sigiro. (2013). Hubungan Disiplin Belajar dengan Hasil Belajar Pada Mata Pelajaran IPS Siswa Kelas V SDN 69 Kota Bengkulu. Thesis.
Universitas Bengkulu.
Sudijono. (2012). Pengantar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada.
Sugiyono. (2016). Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R & D. Bandung: Alafabeta.
Tu’u. (2004). Peran Disiplin pada Perilaku dan Prestasi Siswa. Jakarta: Grasindo.