• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGARUH SELF EFFICACY, PRESSURE, RELIGIUSITAS DAN RATIONALIZATION TERHADAP PERILAKU KECURANGAN AKADEMIK

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2024

Membagikan "PENGARUH SELF EFFICACY, PRESSURE, RELIGIUSITAS DAN RATIONALIZATION TERHADAP PERILAKU KECURANGAN AKADEMIK"

Copied!
11
0
0

Teks penuh

(1)

Copyright@2019. BALANCE VACATION ACCOUNTING JOURNAL

PENGARUH SELF EFFICACY, PRESSURE,

RELIGIUSITAS DAN RATIONALIZATION TERHADAP PERILAKU KECURANGAN AKADEMIK

Tri Wulandari1, Ardyan Firdausi Mustoffa2*, Nurul Hidayah3

1 Akuntansi; Universitas Muhammadiyah Ponorogo; Jalan Budi Utomo nomer 10 Ponorogo;(0352) 481124; e-mail: wulandaritri261@gmail.com

2Akuntansi; Universitas Muhammadiyah Ponorogo; Jalan Budi Utomo nomer 10 Ponorogo;

(0352) 481124; e-mail: ardian@umpo.ac.id

3Akuntansi; Universitas Muhammadiyah Ponorogo; Jalan Budi Utomo nomer 10 Ponorogo;

(0352) 481124; e-mail: Hidayahnurul8998@gmail.com

* Korespondensi: ardian@umpo.ac.id

Diterima: 20/06/2023; Review: 25/06/2023; Disetujui: 30/06/2023

Cara sitasi:Wulandari T, Mustoffa AF, Hidayah N. 2023.Pengaruhiself efficacy,ipressure, religiusitasidan rationalizationiterhadap perilakuikecurangan akademik. Balance Vocation Accounting Journal. Vol 7 (no 1): halaman. 41-51

Abstrak: Kasus kecurangan akademik pada perguruan tinggi berupa menyontek, membuat catatan kecil serta menyalin pekerjaan teman. Hal tersebut terjadi karena beberapa faktor yang mempengaruinya meliputi self efficacy, pressure, religiusitas dan rationalization. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi dampak selfiefficacy, tekanan, keagamaan, danirasionalisasi pada perilaku kecurangan akademik di antara siswa Fakultas Ekonomi Universitas Muhammadiyah Ponorogo. Metode kuantitatif digunakan untuk mengumpulkan data melalui kuesioner daring menggunakan Google Form. Populasi terdiri dari siswa akuntansi yang telah menyelesaikan kursus akuntansi perilaku dan pengauditan. Temuan penelitian menunjukkan bahwa self efficacy, keagamaan, dan rasionalisasi secara individual mempengaruhi perilaku kecurangan akademik di antara siswa FakultaseEkonomi Universitas MuhammadiyahePonorogo.

Sedangkan pressure secaranparsial tidaknberpengaruh terhadapnperilaku kecurangannakademik padanmahasiswa FakultaseEkonomi UniversitaseMuhammadiyah Ponorogo. Hasilnpenelitian ini dapat menjadinpeluang riset selanjutnya dengan menambahkan variabel-variabelnlain yangndapat mempengarui perilaku kecurangan akademik pada mahasiswa.

Kata kunci: Self Efficacy,nPressure, Religiusitas,nRationalization, PerilakunKecurangan Akademik

Abstract: Cases of academic cheating in higher education in the form of cheating, making small notes and copying friends' work. This happens because of several factors that influence it including self efficacy, pressure, religiosity and rationalization. The purposevof thisvstudy wasvto determinevhow self efficacy, pressure, religiosity and rationalization influence academic cheating behavior in students ofethe Facultyeof Economics, Muhammadiyah Ponorogo University.eThe research methodeused inethis research is quantitativeemethod by distributingequestionnaires. Dataecollection withequestionnaires distributedeonline using google form. The population in this study were accounting students who had passed the behavioral accounting and auditing courses. The results obtained in this study are self efficacy, religiosity and rationalization partially affect academic fraud behavior in students of the Faculty of Economics, University of Muhammadiyah Ponorogo. Meanwhile, pressure partially has no effect on academic cheating behavior in students of the Faculty of Economics, Muhammadiyah Ponorogo University.

The results of this study can be an opportunity for further research by adding other variables that can influence academic cheating behavior in students..

Keywords: Self Efficacy, Pressure, Religiousness, Rationalization, Academic Cheating Behavior

(2)

(Wulandari) Pengaruh Self Efficacy 1. Pendahuluan

Tindakan akademik yang tidak sah adalah kegiatan yang dilakukan untuk mencapai keberhasilan akademik atau menghindari kegagalan akademik. Jika seorang siswa sering melakukan tindakan curang, maka hal itu akan menjadi kebiasaan dan membuatnya tumbuhemenjadi orangedewasa yangetidak jujuredan tidakebertanggung jawab (Damayanti, 2018).

Menurut laporan dari (Kompas.com, 2020), seorang dosen dari Universitas PelitaeHarapan telah melakukaneuji cobaepembelajaran jarakejauh denganemelibatkan 100 mahasiswaepada tahap pertamaedengan menggunakan Learning Management System (LMS) dan kelasevirtual berupaeaplikasi Moodle. Dalam pembelajaran tersebut, dosenememberikan materieberupa audioedan kemudian mahasiswaediberi tugas serta pertanyaan yang harus dijawab. Hasil jawaban mahasiswa menunjukkan hasil yang sangatebaik. Namun, setelahedosen melakukaneevaluasi terhadapejawaban darie100 mahasiswa dengan menggunakanefree plagiarismechecker, ditemukan bahwa sekitar 80% dari mereka melakukan plagiarisme dengan cara menyalin dan menempel tugas tanpa melakukan perubahan apapun pada hasil karyanya (Kasih, 2020).

Universitas Muhammadiyah Ponorogo sebagai Top Perguruan Tinggi Islam terbaik nomer 15 di Indonesia serta Perguruan Tinggi terbaik se-Karasidenan Madiun (http://www.4icu.org/). Peringkat yang diperoleh Universitas Muhammadiyah Ponorogo tersebut menjadikan universitas memilikiujumlah mahasiswaudiatas 5000usehingga membuat potensilkecurangan akademikvjuga semakinvbesar. Kecurangan akademik yang dilakukan mahasiswa tersebut pada umumnya yaitu melakukan plagiasi (Priatna, 2020)

Perkuliahan yang dilakukan mahasiswa khususnya program Strata Satu yaitu harus menempuh minimal 144 SKS yang didalamnya terdapat UTS,UAS, kehadiran serta tugas kuliah. Dalam proses pembelajaran mahasiswa untuk memperoleh nilai yang baik melakukanvberbagai jenis cara didalamnya termasukvmelakukan kecurangan.

Kecuranganvyang dilakukan mahasiswa yaitu mencontek saat ujian, melakukan copy paste tugas teman serta menitipkan absen kepada teman meskipun tidak bisa mengikuti perkuliahan.

Namun setelah adanya Covid-19 yang berdampak pada sektor pendidikan mengakibatkan mahasiswa lebih mudah dalam melakukan kecurangan pasalnya dalam

(3)

(Wulandari) Pengaruh Self Efficacy kurun waktu sekitar dua setengan tahun mahasiswa melakukan pembelajaran jarak jauh atau daring. Akibat dari perkuliahan daringvyang bisavdilakukan dimanavsaja membuat mahasiswa cenderung tidak fokus dalamvkelas sehingga materi yang disampaikan tidak bisa dipahami sepenuhnya. Hal tersebut membuat mahasiswa malas serta dalam pemenuhan tugasnya sering atau bahkan tidak lepas dari menyontek jawaban maupun tugas dari teman (Erny, 2021).

Kecurangan akademik mahasiswa dapatudipengaruhi olehubeberapa faktor sepertiuyang diungkapkanuoleh (Aisyah, 2019) yaitu kemandirian atau kepercayaan diri individu dalam menyelesaikan ujian dan tugas dengan baik, serta mengatasivrintangan untuk mencapaivtujuan yang diinginkan denganvnilai yangvmemuaskan, disebut sebagai efikasi diri. Seseorang yang kurang percaya pada dirinya sendiri cenderung tidak memiliki keyakinan yang cukup pada kemampuannya, sehingga mereka mungkin cenderung untuk meniru tulisan orang lain. Kecurangan akademik juga disebabkan oleh faktor pressure yang berpengaruh terhadap perilaku kecurangan akademik (Shafina, 2021).

Naufalv& Aisyah (2019) memaparkan bahwavtekanan adalah dorongan yang timbul darivdalam diri maupunvlingkungan sehingga mendorong seseorang untuk melakukan kecurangan akademik demi mencapai tujuan tertentu. Sintiani, et. al, (2018) juga menemukan bahwavtekanan berasal dari diri sendiri mahasiswa yang ingin menjadi yang terbaik di lingkungan mereka. Semakinvbesar tekananvyang dirasakan mahasiswa, semakinvbesar pulavkeinginan mereka untuk melakukan kecurangan akademik.

Aisyah (2019) menggambarkan bahwa rasionalisasi adalah perilaku seseorang yang memberikanvalasan untuk membenarkanvperilaku kecuranganvakademik agar tidakvdisalahkan. Mahasiswa merasionalisasikan tindakan mereka dengan berpikir bahwa semakin tinggi prestasi akademik yang dicapai, semakin lumrah kecurangan akademik dilakukan. Shafiana, et. al, (2021) dalam penelitiannya menemukan bahwa mahasiswa merasionalisasikan tindakan menyontek sebagai hal yang wajar dan lazim dilakukan oleh semua orang.

Penelitian terdahulu yang diungkapkan oleh (Aisyah, 2019) menjelaskan bahwa religiusitas merujuk pada tingkat keyakinan dan pemahaman seseorangcterhadap ajaran agamacyang dianutnya. Hal ini dapat mempengaruhicsikap dancperilaku seseorang dalamcmembuat keputusancdan membentukcperilaku etis.cSetiap agamacmemiliki

(4)

(Wulandari) Pengaruh Self Efficacy aturancdan memberikancpengajaran untukcmengembangkan perilaku etis pada semua penganutnya dalam segala aspek kehidupan. Penelitian (Ridhayana, 2018) menunjukkan bahwacsemakin rendahctingkat religiusitascseorang mahasiswa, semakin besar kemungkinan mereka melakukan kecurangan akademik.

Dalamcpenelitian ini, objekcyang digunakancadalah mahasiswacFakultas EkonomicUniversitas Muhammadiyah Ponorogo yang telah menyelesaikan mata kuliah Akuntansi Keperilakuan dan Pengauditan (Isna, 2018). Pemilihan objek ini dilakukan karena lulusan Fakultas Ekonomi memiliki banyak keterkaitan dengancperhitungan keuangancdalam lingkupcbank,cinstansi, dan negara, sehingga rentan terhadap tindakan ketidakjujuran. Jika perilaku ini sudah dilakukan saat kuliah, maka saat bekerja, mereka akan terbiasa dengan perilaku tersebut. Oleh karena itu, mahasiswa yang telah menempuh mata kuliah Akuntansi Keperilakuan dan Pengauditan I seharusnya telah memahami tujuan dan fungsi ilmu keperilakuan.

Dengan mempertimbangkan persoalan dari latar belakang dan studi sebelumnya, peneliti berfokus pada judul "Pengaruh Self Efficacy, Pressure, Religiusitas, dan Rationalization TerhadapcPerilaku KecurangancAkademik padacMahasiswa Fakultas EkonomicUniversitas Muhammadiyah Ponorogo". Dalamipenelitian ini, diharapkan untukimenguji pengaruhikeyakinan diri, tekanan, keagamaan, dan rasionalisasi terhadap perilakuikecurangan akademikipada mahasiswaiFakultas EkonomiiUniversitas MuhammadiyahiPonorogo, serta dampak gabungan dari keyakinan diri, tekanan, keagamaan, dancrasionalisasi terhadapcperilaku kecurangancakademik padacmahasiswa FakultascEkonomi UniversitascMuhammadiyah Ponorogo.

2. Metode Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan dicUniversitas MuhammadiyahcPonorogo. Sumber datacyang digunakan terdiricdari datacprimer dancsekunder. Metodeuanalisis datauyang digunakanuialah analisisuregresi linearuberganda. Hal ini disebabkan oleh jumlahcvariabel bebascyang digunakancuntuk memprediksicvariabel terikatclebih dari satu. Populasi yang dijadikan sampel dalamcpenelitian inicadalah mahasiswacaktif programustudi S1uAkuntansi FakultasuEkonomi di UniversitasuMuhammadiyah Ponorogouyang telahumengambil mata kuliah Akuntansi keperilakuan dan pengauditan 1, dengan jumlah sampel sebanyak 218 mahasiswa. (BAAK,2022).

(5)

(Wulandari) Pengaruh Self Efficacy Pemilihan contoh dalam penelitian ini memanfaatkan pengambilan sampel probabilitas yang berarti setiap individu dalam populasi mempunyai kesempatan dan probabilitas yang sama untuk dipilih sebagai contoh (Sugiyono, 2018). Teknik yang diterapkan dalam penelitian ini adalah teknik pengambilan sampel acak bertingkat proporsional di mana contoh diambil secara acak dan berstrata dengan proporsi yang tepat dari populasi.

Penentuanujumlah sampel pada penelitian ini denganumenggunakan rumususlovin: 𝑛 = 𝑁

1+𝑁𝑒2

= 218

1+218𝑥 (0,12)

= 68,55 / 69 Keteranganu:

N : JumlahuPopulasi n : Sampel

e : Persenukesalahan pengambilanusampel (ditentukan 10%)

Berdasarkan perhitungan, ditemukan bahwa jumlah sampel yang dibutuhkan adalah 68,55, yang kemudian dibulatkan menjadi 69 responden. Agar hasil yang diperoleh akurat dan mewakili, peneliti memilih untuk menggunakan sampel sebanyak 100 responden.

3. Hasil dan Pembahasan

Berdasarkan hasil pengujian statistik yang telah dilakukan kepada 100 responden melalui kuesioner, maka dapat diketahui ada tidaknya pengaruh antara variabel pengetahuan selfuefficacy, pressure,ureligiusitas danurationalization terhadapuperilaku kecuranganuakademik padauMahasiswa FakultasuEkonomi UniversitasuMuhammadiyah Ponorogo dalam tabel berikut :

Tabel 3 RekapitulasiuHasil Uji Statistik

No Hipotesis Hasil uji regresi Hasil uji t Hasil uji hipotesis

Hasil pembahasan 1. H01 : Selfiefficacy

tidak berpengaruh terhadapiperilaku kecurangan akademik Ha1: selfiefficacy berpengaruh terhadapiperilaku

Analisisiregresi berganda menunjukkaninilai koefisien variabel self efficacy (X1)

sebesari0,295 yang bernilai positif. Sehingga apabila keyakinan mahasiswa

mengalamiikenaikan

t hitung > t

tabel = 2, 592 >

1,661 Signifikasi =

0,011>0,05 Ha1

dierima dan H01

ditolak

Self efficacy berpengaruh terhadapiperilaku kecuranganiakademik

(6)

(Wulandari) Pengaruh Self Efficacy

kecurangan akademik

sebesar 1 satuan maka perilaku

kecuranganiakademik (Y) juga mengalamiikenaikan sebesar 0,295.

2. H02 : Pressure tidakiberpengaruh terhadapiperilaku kecurangan akademik Ha2 : pressure tidak berpengaruh terhadapiperilaku kecurangan akademik

Analisisiregresi berganda menunjukkaninilai koefisien

variabelipressure (X2) sebesar- 0, 162 yang bernilai negatif . Sehingga apabila pressure (X2) mengalami kenaikan sebesari1 satuan makaiperilaku

kecuranganiakademik akan

mengalamiipenurunan sebesaer -0, 167

-t hitung< - t

tabel = - 1,415 < - 1,661 Signifikan

= 0,160 >

0,05

H02

diterima Ha2

ditolak

Pressure tidak berpengaruh terhadapiperilaku kecuranganiakademik

3. H03: Religiusitas tidakiberpengaruh terhadapiperilaku kecurangan kademik

Ha3 : Religiusitas berpengaruh terhadapiperilaku kecurangan akademik

Analisisiregresi berganda menunjukkaninilai koefisienivariabel religiusitas (X3) sebesar 0,558 yang bernilai positif. Sehingga apabila religiusitas mengalami kenaikan sebesar 1 satuan maka perilaku

kecuranganiakademik (Y) juga mengalamiikenaikan sebesar 0,573.

t hitung > t

tabel = 4, 272 >

1,661 Signifikasi = 0,000 >

0,05

Ha1

dierima dan H01

ditolak

Religiusitas

berpengaruh terhadap perilaku kecurangan akademik

4. H03:

Rationalization tidakiberpengaruh terhadap perilaku kecurangan akademik Ha3 :

Rationalization berpengaruh terhadapiperilaku kecurangan akademik

Analisisiregresi berganda menunjukkan nilai koefisien variabel rationalization (X3) sebesar 0,232 yang bernilai positif.

Sehinggaiapabila rationalization mengalami

kenaikanisebesar 1 satuan maka perilaku

kecurangan akademik (Y) juga mengalamiikenaikan sebesar 0,232.

t hitung > t

tabel = 2,163

> 1,661 Signifikasi =

0,033>0,05 Ha1 dierima dan H01 ditolak

Rationalization berpengaruh terhadap perilaku ecurangan akademik

5. Uji F Nilai Fhitung > Ftabel (31, 040 > 2,31) berarti self efficacy, pressure, religiusitas dan rationalization memiliki pengaruh secara simultan terhadapperilaku kecurangan akademik. Sehingga Ha5 diterima dan H05 ditolak

6. R2 Nilai R Squre sebesar 0,567 artinya, bahwa self efficacy,ipressure, religiusitas danirationalization mampu mempengaruhi perilakuikecurangan akademik sebesar 57,7 %. Sehingga ada sekitar 43,3 % faktor – faktor lain yang dapat mempengaruhi perilaku kecurangan akademik.

3.1 Pengaruh Self Efficacy Terhadap Perilaku Kecurangan Akademik

(7)

(Wulandari) Pengaruh Self Efficacy Hasil persamaan regresi linear berganda menunjukkan nilai 0,295 yang artinya selfcefficacy mengalamickenaikan satucsatuan, makacperilaku kecurangancakademik akan meningkat sebesar 0,295 atau atau 2,95%. Melihat hasil output SPSS versi 25 yang digunakan dalam pengolahan data bahwacnilai t hitung> t tabel yakni (2,592 > dari 1,661 ) dengan taraf signifikansi sebesar 0,011 > 0,050 , maka terdapat pengaruh positif signifikan self efficacy terhadapcperilaku kecurangancakademik.

Temuan ini didukung oleh hasil penelitian (Adriyana, 2019) yang menyatakan bahwa semakin tinggi tingkat keyakinan diri, maka semakin rendah atau menurun tingkat kecurangan akademik. Keyakinan diri memengaruhi pilihan tindakan yang diambil dan seberapa keras usaha yang dilakukan dalam mengatasi kesulitan. Individu dengan keyakinan diri yang tinggi lebih memilih untuk mengatasi kesulitan sendiri dan tidak mudah menyerah. Keyakinan diri dapat membuat mahasiswa lebih percaya diri dalam menyelesaikan tugas atau ujian tanpa melakukan kecurangan.

3.2 Pengaruh Pressure Terhadap Perilaku Kecurangan Akademik

Hasil persamaan regresi linear berganda menunjukkan nilai -0,167 yang artinya pressure mengalami kenaikan satunsatuan, makanperilaku kecurangannakademik akan meningkat sebesar -0,167 atau atau -1,67 %. Melihat hasil output SPSS versi 25 yang digunakan dalam pengolahan data bahwannilai t hitung > t tabel yakni (-1,415 < dari -1,661 ) dengan tarafnsignifikansi sebesar 0,160 > 0,05 , maka tidaknadanya pengaruh negatif signifkan pressure terhadap perilaku kecurangan akademik.

Berdasarkan hasil penelitian mahasiswa melakukan kecurangan tidak disebabkan oleh mahasiswa yang tidak memahami mater perkuliahan,nsoal ujiannyang sulit, tuntutannorang tuanuntuk mendapatkannIP yang bagus, IP adalah hal yang penting sertantidak ada waktununtuk belajar tidak menyebabkan mahasiswa Universitas Muhammadiyah Ponorogo melakukan kecurangan akademik. Sehingga dapat disimpulkan semakin sedikit responden menjawab setuju dengan pernyataan yang ada di variabel pressure, maka semakin rendah pula tindak kecurangannakademik yangndisebabkan oleh tekanan.

Hasil ini sejalan dengan penelitian dari sumarga dan febrianto (2020) yang menyatakan bahwa pressure berpengaruh terhadap perialku kecurangan akademik.

3.3 Pengaruh Religiusitas Terhadap Perilaku Kecurangan Akademik

(8)

(Wulandari) Pengaruh Self Efficacy Hasil persamaan regresi linear berganda menunjukkan nilai 0,558 yang artinya religiusitas mengalami kenaikan satunsatuan, makanperilaku kecurangannakademik akannmeningkat sebesarn0,558 atau atau 5,58%. Melihat hasil output SPSS versi 25 yang digunakan dalam pengolahan datanbahwa nilaint hitung> t tabel yakni (4,272 > dari 1,661 ) dengan taraf signifikansi sebesar 0,000> 0,50 , maka adanya pengaruh positifnsignifikan religiusitasnterhadap perilaku kecurangannakademik.

Semakin meningkatnya tingkat keagamaan seseorang, maka pandangan dan keyakinannya tentang kebenaran serta kejujuran akan semakin kuat. Seseorangcyang memilikictingkat keagamaan yangctinggi akan cenderung enggan melakukan tindakan kecurangan. Penelitiancyang dilakukancoleh Aisyah padactahun 2019 juga mendukung hal ini, bahwa keagamaan berpengaruh terhadap perilaku kecurangan akademik. Oleh karena itu, setiapcagama memberikan aturancdan pengajarancuntuk para penganutnya agarcberperilaku etiscdalam segalacaspek kehidupan. Dengan demikian, semakinctinggi tingkat keagamaan yangcdimiliki olehcseorang mahasiswa,cmaka semakincrendah kemungkinancmahasiswa tersebut melakukancperilaku kecurangancakademik.

3.4 Pengaruh Rationalization Terhadap Perilaku Kecurangan Akademik

Hasil persamaan regresiulinear bergandaomenunjukkan nilai 0,232 yang artinya rationalization mengalami kenaikan satuusatuan, makauperilaku kecuranganuakademik akan meningkat sebesaru0,232 atau atau 2,32%. Melihat hasil output SPSS versi 25 yang digunakan dalam pengolahan data bahwaunilai t hitung > t tabel yakni (2,163 > dari 1,661 ) dengan tarafusignifikansi sebesaru0,033 > 0,05 , maka adanyaupengaruh positif signifikanurationalization terhadapuperilaku kecurangan akademik.

Mahasiswacyang memilikictingkat rasionalisasicyang tinggicmungkin lebih cenderung melakukan tindakan tidak jujur. Merekacberdalih bahwactindakan tersebut adalah biasa di kalangan mahasiswa. Oleh karena itu, semakin tinggi tingkat rasionalisasi seseorang, semakinctinggi pulackemungkinan perilakuckecurangan akademikcpada mahasiswa. Dapatcdisimpulkan bahwacsemakin banyak responden yang setuju, semakinctinggi kemungkinancmahasiswa melakukanckecurangan akademikcdan merasionalisasikan bahwa teman mereka juga melakukan kecurangan akademik yang sama.

3.5 Pengaruh Self Efficacy, Pressure, Religiusitas Dan Rationalization Terhadap Perilaku Kecurangan Akademik.

(9)

(Wulandari) Pengaruh Self Efficacy Hipotesis kelima menguji pengaruh seluruh variabel independen self efficacy, pressure, religiusitas dan rationalization terhadapuvariabel dependen,hasiludari uji signifikansiusimultan Fumenunjukkkan bahwa F hitung > F tabel yakni sebesar (31,040 >

2,31 ) denganutingkat signifikansi 0,000. Maka H05 ditolak dan Ha5 diterima yang artinya variabeluself efficacy,upressure, religiusitas danurationalization berpengaruh positif dan signifikan terhadapuperilaku kecuranganuakademik.

Adanya hubungan yang searah antara selfuefficacy, pressure, religiusitasudan rationalizationuterhadap perilakukecurangan akademik, maka dapat dikatakan bahwa hipotesis kelima berpengaruh secara positif signifikan. Hal ini dapat dilihat ketika self efficacy, pressure, religiusitas dan rationalization itu secaraubersama-sama atau simultanumeningkat, makauperilaku kecurangan akademik jugauakan meningkat.uJika self efficacy, pressure, religiusitas dan rationalization kurang memberikanupengaruh terhadap mahasiswa Fakultas Ekonomi Universitas Muhammadiyah Ponorogo maka tingkat perilaku kecuranganuakademik jugauakan menurun.

4. Kesimpulan

Setelah melakukan analisis dancpembahasan, kesimpulancdari penelitiancini adalahcbahwa self efficacy memilikicdampak positif dan signifikancterhadap perilaku kecurangancakademik di kalangan mahasiswacFakultas EkonomicUniversitas MuhammadiyahcPonorogo. Sementara itu, tekanan tidakcmemiliki pengaruhcterhadap perilakuckecurangan akademik di kalangan mahasiswauFakultas EkonomiuUniversitas MuhammadiyahuPonorogo. Religiusitas memiliki dampakcpositif dancsignifikan terhadapuperilaku kecuranganuakademik di kalangan mahasiswauFakultas Ekonomi UniversitasuMuhammadiyah Ponorogo. Selain itu, Rationalization juga memiliki dampak positif dan signifikan terhadapuperilaku kecuranganuakademik di kalangan mahasiswauFakultas EkonomiuUniversitas MuhammadiyahuPonorogo. Secara keseluruhan, hasilupenelitian menunjukkanubahwa self efficacy,utekanan, religiusitas, dan rationalization secaraubersama-sama memilikiudampak positifudan signifikan terhadapuperilaku kecuranganuakademik di kalangan mahasiswauFakultas Ekonomi UniversitasuMuhammadiyah Ponorogo.

Referensi

(10)

(Wulandari) Pengaruh Self Efficacy Adriyana, R. (2019). Pengaruhcorientasi etika, rasionalisasi,cdan selfcefficacy terhadap

kecurangancakademik. jurnal unikal Volume 22. Nomor 1.

Aisyah, N. &. (2019). PengaruhcFraud Triangle, Religiusitas,cdan SelfcEfficacy Terhadap PerilakucKecurangan Akademik. Jurnal Kajian Pendidikan Akuntansi Indonesia (KPAI), 1-14.

Aulia, Y. H. (2022 ). PengaruhcSelf-Efficacy, ReligiusitascDan InternalcLocus Of ControlcTerhadap PerilakucKecurangan AkademikcMahasiswa Akuntansi Dengan ProkrastinasicSebagai VariabelcModerasi (Studi Empiris Pada Mahasiswa Perguruan Tinggi Swasta di Surabaya). JIAI (Jurnal Ilmiah Akuntansi Indonesia), 230-252.

Damayanti, C. (2018). HubungancFaktor-Faktor DalamcDimensi Fraudtriangle Terhadap PerilakucKecurangan Akademikcmahasiswa ProgramcStudi PendidikancAkuntansi UniversitascSanata DharmacYogyakarta.

Erny, G. (2021). Dampakcpenerapan pembelajaranconline (daring) bagicmahasiswa fakultas keguruancdan ilmu pendidikancUniversitas MuhammadiyahcMakasar.

Isna, F. M. (2018). PengaruhcKarakter GenerasicZ berdasarkancDimensi Fraud Diamondcterhadap KecurangancAkademik padacMahasiswa Akuntansi Ponorogo. Skripsi Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Muhammadiyah Ponorogo.

Kasih, A. P. (2020). Kurangi Potensi Mahasiswa Plagiat Tugas Selama PPJ. Retrieved

from Ini Strategi.Kompas.Com. :

https://www.kompas.com/edu/read/2020/11/26/132656671/kurangi-potensi- mahasiswa-plagiat-tugas-selama-ppj-ini-strategi-uph?page=all

Kompas.com. (2020). Dosen WNI Hukum 300 Mahasiswa Di Australia Karena

Mencontek. Retrieved from

https://www.google.com/url?sa=t&source=web&rct=j&url=https://amp.kompas.

com/global/read/2020/12/22/181243470/dosen-wni-hukum-300-mahasiswa-di- australia-karena

Kurniawati, E. M. (2022). ApakahcPembelajaran OnlinecMeningkatkan Preferensi Mahasiswacdalam MelakukancKecurangan AkademikcDimensi Fraud Pentagon.

Jurnal Akuntansi, 2214-2226.

(11)

(Wulandari) Pengaruh Self Efficacy Priatna, Y. (2020). PerancPustakawan dancMasalah KecurangancAkademik di

PerguruancTinggi (StudicKasus DicUniversitas MuhammadiyahcPonorogo).

Maktabatuna,2(1), 1-10. ,

https://ejournal.uinib.ac.id/jurnal/index.php/maktabatuna/article/view/1873.

Ramadhani, H. (2020). Pengaruhcself efficacy dancfraud diamondcterhadap perilaku academiccfraud mahasiswacakuntansi. . Skripsi Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Muhammadiyah Ponorogo.

Ridhayana, R. (2018). PengaruhcFraud Trianglecdan TingkatcReligiusitas Terhadap PerilakucKecurangan Akademik (Studi Pada Mahasiswa S-1 Universitas Khairun). . Jurnal Riset Akuntansi, , 112–121.

Shafina, E. &. (2021). ThecEffect OfcPressure, Rationalization,cReligiosity On AcademiccFraud Behavior. . Business and Accounting Research (IJEBAR) Peer Reviewed-International Journal. , 5.

Sugiyono. (2018). MetodecPenelitian PendidikancPendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. . Bandung : Alfabeta.

Sumarga, H. E., & Febrianto, H. G. (2020). Faktor-faktor yang mempengaruhi academic fraud mahasiswa akuntansi dan manajemen di Tangerang dalam perspektif islam.

JURNAL MANAJEMEN, 12(2), 233-243.

Referensi

Dokumen terkait

Hasil penelitian ini diharapkan mampu memberikan gambaran akan pengaruh pengasuhan, self efficacy , dan kecemasan terhadap prestasi akademik bagi orangtua sehingga

Metode pencegahan perilaku kecurangan akademik antara lain: menjelaskan mengenai tindakan yang termasuk kecurangan akademik beserta sanksi apabila melakukan

Dengan ini saya menyatakan bahwa skripsi berjudul Pengaruh Gaya Pengasuhan, Self-Efficacy , dan Self Regulated Learning terhadap Prestasi Akademik Remaja adalah benar karya

Sedangkan variabel opportunity tidak memiliki pengaruh yang signifikan terhadap perilaku kecurangan akademik dan rationalization merupakan variabel yang sangat

Karena berkat rahmat dan kehendak-Nya , peneliti dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul : “Analisis Pengaruh Relativisme, Idealisme, Opportunity, Pressure , Dan

Self efficacy akan akademik berpengaruh terhadap pencapaian prestasi akademik. Individu yang memiliki Self efficacy akademik yang tinggi mau menerima tugas-tugas akademik

Hasil penelitian ini menolak temuan Elias (2009); Angell (2006 dalam Gunawan, 2012), dan Pudjiastuti (2012) yang menyatakan semakin tinggi academic self efficacy seseorang maka

Penelitian yang dilakukan oleh Kurniawan pada tahun 2011 terhadap mahasiswa Psikologi Unnes angkatan 2007 hingga 2010, ditemukan bahwa perilaku kecurangan akademik yang paling banyak