• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pengaruh Etika Auditor Terhadap Kualitas Audit (Studi Kasus Pada Auditor Di Kantor Inspektorat

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2023

Membagikan "Pengaruh Etika Auditor Terhadap Kualitas Audit (Studi Kasus Pada Auditor Di Kantor Inspektorat"

Copied!
93
0
0

Teks penuh

PENDAHULUAN

Latar Belakang

Menurut De Angelo (1981) dalam Knechel, et al., (2013) mendefinisikan kualitas audit sebagai “pasar menilai probabilitas bersama yang diberikan auditor. Definisi ini diartikan sebagai kualitas audit yang memiliki dua komponen, yaitu kemungkinan bahwa auditor salah menyajikan secara material menemukan dan bertindak tepat ketika temuan tersebut ditemukan (Knechel, et al., 2013). Pengguna laporan keuangan mungkin percaya bahwa kualitas audit yang tinggi berarti tidak adanya salah saji material (Knechel, et al., 2013).

Untuk menjamin kualitas audit yang baik, auditor harus benar-benar mematuhi pedoman yang telah ditetapkan, seperti kode etik profesi akuntansi, dalam setiap penugasan audit.

Rumusan Masalah

Kasus yang menimpa KPMG dan PWC pada tahun 2011 membuktikan masih kurangnya etika auditor sehingga mengakibatkan laporan audit tidak sesuai dengan keadaan sebenarnya. Serta kasus yang menimpa auditor di Indonesia yang berjumlah lebih dari sepuluh kasus pada tahun 2017. Banyaknya kasus terkait pelanggaran etika menunjukkan bahwa auditor masih belum mematuhi standar profesional yang telah ditetapkan, sehingga semakin banyak kasus terkait dapat mempengaruhi kualitas audit yang dihasilkan. , yang juga akan mempengaruhi keputusan yang diambil oleh pengguna informasi audit.

Mengenai latar belakang dan berbagai penelitian terkait yang ditulis diatas, maka peneliti ingin meneliti tentang “Pengaruh Etika Auditor Terhadap Kualitas Audit (Studi Kasus Auditor Pada Kantor Inspektorat Kabupaten Enrekang)”.

Tujuan Penelitian

Manfaat Penelitian

TINJAUAN PUSTAKA

  • Tinjauan Teori
    • Integritas
    • Objektivitas
    • Kompetensi
    • Kerahasiaan
    • Perilaku Profesional
    • Kualitas Audit
  • Tinjauan Empiris
  • Kerangka Konsep
  • Hipotesis

Pengaruh Etika Auditor, Pengalaman Auditor, Fee Audit dan Motivasi Auditor terhadap Kualitas Audit (Studi pada Auditor KAP di Semarang). Hasil penelitian menunjukkan bahwa kualifikasi auditor mempunyai pengaruh yang signifikan, namun independensi auditor tidak berpengaruh terhadap kualitas audit. Pengaruh fee audit, rotasi KAP dan reputasi auditor terhadap kualitas audit di pasar modal Indonesia.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa fee audit terbukti mempengaruhi kualitas audit, namun rotasi audit dan reputasi tidak.

Tabel 2.1 Penelitian Terdahulu  N
Tabel 2.1 Penelitian Terdahulu N

METODE PENELITIAN

  • Jenis Peneltian
  • Tempat dan Waktu Penelitian
  • Variabel penelitian
  • Teknik Pengumpulan Data
  • Metode Analisis Data

Dari tabel diatas, hasil uji validitas variabel kualitas audit dengan menggunakan korelasi Pearson menunjukkan bahwa seluruh nilai korelasi (r) hitung lebih besar dari r tabel (product moment) yang berarti item pernyataan dinyatakan valid. . Hasil penelitian untuk variabel objektivitas auditor menyatakan bahwa etika auditor berpengaruh signifikan terhadap kualitas audit. Hasil penelitian ini mendukung penelitian yang dilakukan oleh Fransisca dan Devianti yang menemukan bahwa objektivitas berpengaruh terhadap kualitas audit.

Hasil penelitian untuk variabel kompetensi auditor menyatakan bahwa kompetensi berpengaruh signifikan terhadap kualitas audit. Sedangkan untuk kerahasiaan auditor, hasil penelitian yang diperoleh menunjukkan bahwa kerahasiaan auditor tidak berpengaruh signifikan terhadap kualitas audit. Hal ini berbeda dengan hasil penelitian yang dilakukan Fransisca dan Devianti yang menemukan bahwa kerahasiaan berpengaruh terhadap kualitas audit.

Hasil penelitian yang diperoleh mengenai perilaku profesional auditor mengatakan bahwa perilaku profesional auditor tidak berpengaruh signifikan terhadap kualitas audit. Hasil ini kembali berbeda dengan hasil penelitian yang dilakukan Fransisca dan Devianti yang menemukan bahwa perilaku profesional berpengaruh terhadap kualitas audit. Hasil tersebut kembali mendukung penelitian yang dilakukan Fransisca dan Devianti yang menemukan bahwa kompetensi berpengaruh terhadap kualitas audit.

Dirancang untuk mendukung data penelitian berjudul : Pengaruh Etika Auditor Terhadap Kualitas Audit (Studi Kasus Auditor Pada Kantor Inspektorat Kabupaten Enrekang). Pengaruh etika auditor terhadap kualitas audit (studi kasus auditor pada Kantor Inspektorat Kabupaten Enrekang).

HASIL DAN PEMBAHASAN

Keadaan Umum Lokasi Penelitian

Inspektorat Enrekang adalah sebuah instansi di Kabupaten Enrekang, Provinsi Sulawesi Selatan, Indonesia. Badan ini merupakan salah satu instansi yang melakukan pemeriksaan di Kabupaten Enrekang, Inspektorat Enrekang terletak di Desa Puserren Kecamatan Enrekang. Dalam perkembangannya Inspektorat Kabupaten Enrekang mengalami perubahan nama sebanyak 3 kali, dimana pertama kali didirikan dengan nama Inspektorat Kabupaten Enrekang dan pada tahun 2004 berubah nama sesuai dengan Peraturan Daerah Kabupaten Enrekang No. 3 Tahun 2004 menjadi Badan Pengawasan Daerah dan perubahan nama yang ketiga yaitu pada tanggal 31 Oktober 2008, ditetapkan Peraturan Daerah Nomor 8 Tahun 2008 tentang Penetapan Susunan Organisasi dan Tata Kerja Inspektorat Daerah Kabupaten Enrekang dan pada saat itu Pengawasan Daerah. . Badan tersebut berubah lagi menjadi Inspektorat Kabupaten Enrekang hingga saat ini. Visi Inspektorat Kabupaten Enrekang, terwujudnya Inspektorat Kabupaten Enrekang yang Profesional sebagai penjamin mutu dan mitra kerja dalam rangka terwujudnya tata kelola pemerintahan yang baik dan bersih.

Inspektorat Kabupaten Enrekang dipimpin oleh seorang inspektur yang tugas pokoknya membantu bupati dalam melakukan pengawasan terhadap penyelenggaraan urusan pemerintahan di daerah, memberikan pembinaan terhadap penyelenggaraan pemerintahan desa dan pelaksanaan urusan pemerintahan desa, serta pelaksanaannya. Sekretariat Inspeksi.

Karakteristik Responden

Enrekang berjumlah laki-laki yakni 19 orang yang rata-rata mendominasi seluruh jabatan di Inspektorat Kabupaten Enrekang. Berdasarkan tabel 4.5 diatas dapat disimpulkan bahwa auditor inspeksi mayoritas mempunyai gelar sarjana yaitu sebanyak 23 orang, terdiri dari 4 orang auditor pemula, 10 orang auditor muda dan 9 orang auditor perantara. Tabel tersebut dengan jelas menunjukkan bahwa tidak ada responden Auditor Inspeksi yang berpendidikan S3.

Auditor Inspektorat yang mempunyai pengalaman kerja 3 sampai 5 tahun berjumlah 3 orang, terdiri dari 2 orang auditor pemula dan 1 orang auditor muda. Auditor Inspektorat berjumlah 9 orang dengan pengalaman kerja 5 sampai 10 tahun, terdiri dari 6 orang auditor muda dan 3 orang auditor perantara. Sedangkan auditor Inspektorat yang memiliki pengalaman kerja lebih dari 10 tahun berjumlah 20 orang, terdiri dari 7 auditor muda, dan 13 auditor madya serta tidak ada auditor Inspektorat yang memiliki pengalaman kerja kurang dari 3 tahun.

Pengalaman kerja auditor didominasi oleh auditor yang mempunyai pengalaman kerja lebih dari 10 tahun yaitu 70% atau lebih.

Hasil Penelitian

Nilai ini lebih besar dari gt; 0,60), sehingga dapat disimpulkan bahwa jawaban responden terhadap pernyataan variabel objektivitas auditor dapat diandalkan. Nilai ini lebih besar dari gt; 0,60) sehingga dapat disimpulkan bahwa jawaban responden terhadap pernyataan variabel kompetensi auditor dapat diandalkan. Nilai ini lebih besar dari gt; 0,60) sehingga dapat disimpulkan bahwa jawaban responden terhadap pernyataan variabel kerahasiaan auditor dapat diandalkan.

Nilai ini lebih besar dari gt; 0,60) sehingga dapat disimpulkan bahwa jawaban responden terhadap variabel perilaku profesional auditor dinilai dapat diandalkan. Nilai ini lebih besar dari gt; 0,60) maka dapat disimpulkan bahwa jawaban responden terhadap pernyataan variabel kualitas audit dinilai reliabel. Tabel diatas menunjukkan bahwa hasil uji validitas pada variabel integritas auditor dengan menggunakan korelasi Pearson terlihat.

Dari tabel diatas, hasil uji validitas variabel objektivitas auditor dengan menggunakan korelasi Pearson menunjukkan bahwa seluruh nilai korelasi (r) hitung lebih besar dari r tabel (product moment) yang berarti item-item pernyataan tersebut adalah dinyatakan sah. Dari tabel diatas, hasil uji validitas variabel kompetensi auditor dengan menggunakan korelasi Pearson menunjukkan bahwa seluruh nilai korelasi (r) hitung lebih besar dari r tabel (product moment) yang berarti item-item pernyataan tersebut adalah dinyatakan sah. Dari tabel diatas, hasil uji validitas variabel kerahasiaan auditor dengan menggunakan korelasi Pearson menunjukkan bahwa seluruh nilai korelasi (r) hitung lebih besar dari r tabel (product moment) yang berarti item-item pernyataan dinyatakan sah.

Dari tabel diatas, hasil uji validitas variabel perilaku profesional auditor dengan menggunakan korelasi Pearson menunjukkan bahwa seluruh nilai korelasi (r) hitung lebih besar dari r tabel (product moment) yang berarti item-item pernyataan dinyatakan sah. Dari tabel diatas, hasil uji multikolinearitas setiap variabel VIF tidak lebih dari 10 dan nilai toleransi tidak kurang dari 0,1, sehingga dapat dikatakan model regresi linier berganda bebas dari asumsi statistik klasik dan dapat digunakan dalam riset.

Tabel   dibawah   ini   merupakan   hasil   analisis   mengenai   koefisien model regresi:
Tabel dibawah ini merupakan hasil analisis mengenai koefisien model regresi:

Pembahasan

Dari penjelasan di atas terlihat bahwa secara individual dari 5 variabel etika audit, 3 variabel mempunyai nilai kurang dari 0,05, sedangkan 2 variabel mempunyai nilai lebih besar dari 0,05. Dari pembahasan di atas terlihat bahwa dari 5 variabel etika yang telah dijelaskan, terdapat 3 variabel yang berpengaruh signifikan terhadap kualitas audit, yaitu integritas, objektivitas, dan kompetensi auditor, dan 2 variabel tidak berpengaruh signifikan. mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap kualitas audit yaitu kerahasiaan dan perilaku profesional auditor yang berarti integritas auditor, objektivitas, kompetensi mempunyai pengaruh signifikan secara simultan dan parsial terhadap kualitas audit, sedangkan kerahasiaan dan integritas auditor mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap kualitas audit. perilaku profesional memiliki pengaruh simultan yang signifikan, namun tidak parsial. Dari penelitian diatas terlihat terdapat 2 variabel yang tidak mempunyai pengaruh signifikan terhadap kualitas audit. Hal ini menunjukkan masih kurangnya etika kerahasiaan dan perilaku profesional di Kantor Inspektorat Kabupaten Enrekang dan jika mengacu pada teori bahwa kerahasiaan dan perilaku profesional mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap kualitas audit, maka menurut peneliti hal ini perlu diperbaiki dan membaik karena walaupun secara teoritis kerahasiaan dan perilaku profesional auditor mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap kualitas audit, namun melihat fakta dan penerapan di lapangan menunjukkan hal lain.

Hasil penelitian ini sejalan dengan hasil penelitian Fransisca dan Devianti mengenai pengaruh etika auditor terhadap kualitas audit pada auditor di Jakarta. Auditor hendaknya dapat menjaga dan selalu menerapkan integritas, objektivitas, kompetensi, kerahasiaan dan perilaku profesional dalam pelaksanaan auditnya sehingga audit yang dilakukan dapat menghasilkan laporan yang berkualitas. Pengaruh etika auditor, pengalaman auditor, fee audit dan motivasi auditor terhadap kualitas audit (Studi pada auditor KAP di Semarang), Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Jurusan Akuntansi, Universitas Diponegoro.

Pengaruh Fee Audit, Rotasi KAP dan Reputasi Auditor Terhadap Kualitas Audit di Bursa Efek Indonesia Fakultas Ekonomi dan Bisnis. Pengaruh lingkungan etika, pengalaman auditor dan tekanan persuasi terhadap kualitas audit judgement Fakultas Ekonomi dan Bisnis. Pengaruh independensi auditor, profesionalisme, tingkat pendidikan, etika, pengalaman dan kepuasan kerja terhadap kualitas audit kantor akuntan publik di Bali.

Auditor tidak boleh terintimidasi oleh orang lain dan tidak boleh menyerah pada tekanan orang lain. Penulis tesis yang berjudul “Pengaruh Etika Auditor Terhadap Kualitas Audit (Studi Kasus Auditor Pada Kantor Inspektorat Kabupaten Enrekang)” adalah Fathul Muin S atau biasa disapa Fathul, lahir di Enrekang pada tanggal 16 Desember 1994 dari pasangan suami istri. dari mendiang Bpk.

PENUTUP

Kesimpulan

Saran

  • Lembar Turnitin
  • Surat Keterangan Penelitian
  • Format Kuesioner
  • Biografi Penulis

Pengaruh Profesional Auditor terhadap Kualitas Audit: Studi Empiris pada Akuntan Publik di Thailand. Analisis empiris spesialisasi industri auditor, independensi auditor, dan prosedur audit dalam kualitas audit: Bukti dari Indonesia. Auditor harus mampu menerima bahwa tidak ada solusi yang mudah, namun juga menyadari bahwa beberapa temuan mungkin terjadi.

2 Semua pekerjaan saya harus direview oleh atasan saya secara bertahap sebelum menyiapkan laporan audit 3 Proses pengumpulan dan. 7 Laporan audit memuat temuan dan kesimpulan audit yang obyektif serta rekomendasi yang membangun. 8 Laporan yang dibuat harus akurat, lengkap, obyektif, meyakinkan, jelas, ringkas dan tepat waktu, sehingga informasi yang diberikan dapat dimanfaatkan sebaik-baiknya.9 Laporan harus informatif.

Penulis merupakan anak pertama dari pendidikan yang penulis temui yaitu SDN Inpres 116 Enrekang dari tahun 2000 sampai dengan tahun 2007, SMP Darul Falah Enrekang dari tahun 2007 sampai dengan tahun 2010, SMA Negeri 1 Enrekang dari tahun 2010 sampai dengan tahun 2013, pada tahun 2014 penulis menyelesaikan studi lanjutannya. di Universitas Muhammadiyah Makassar mengambil program studi Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis. Sampai saat ini, pada saat penulisan skripsi ini, penulis masih terdaftar sebagai mahasiswa Akuntansi di Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Muhammadiyah Makassar.

Gambar

Gambar 2.1  Kerangka konsep................................................................13 Gambar 4.1  Scatterplot...........................................................................36
Tabel 2.1 Penelitian Terdahulu  N
Gambar 2.1 Kerangka Konsep
Tabel   dibawah   ini   merupakan   hasil   analisis   mengenai   koefisien model regresi:
+3

Referensi

Dokumen terkait

INFORMASI TENTANG SISTEM PENDIDIKAN TINGGI DI INDONESIA DAN KERANGKA KUALIFIKASI NASIONAL INDONESIA KKNI Information of Indonesia Higher Education System and Framework of Indonesia