• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pengaruh Faktor-Faktor Fundamental dan Beta Saham Terhadap Return Saham pada Perusahaan Properti dan Konstruksi yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode 2017-2020 - Repository ITB Ahmad Dahlan

N/A
N/A
Nguyễn Gia Hào

Academic year: 2023

Membagikan "Pengaruh Faktor-Faktor Fundamental dan Beta Saham Terhadap Return Saham pada Perusahaan Properti dan Konstruksi yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode 2017-2020 - Repository ITB Ahmad Dahlan"

Copied!
1
0
0

Teks penuh

(1)

Di era globalisasi seperti saat ini, pasar modal memiliki peran penting dalam pembangunan dan merupakan salah satu penggerak utama perekonomian dari suatu negara. Pasar modal merupakan sarana mobilisasi dana masyarakat dalam berbagai sektor yang melaksanakan investasi. Investasi bukan merupakan kegiatan baru dalam roda perekonomian di dunia maupun di Indonesia.

Investasi merupakan sebagian kecil dari kegiatan fikih muamalah yang disarankan dalam pandangan islam, karena dalam islam diperintahkan oleh Allah swt bahwa sumber daya yang dimiliki tidak hanya disimpan, tetapi juga dimanfaatkan dengan tujuan untuk menjadi lebih produktif [ CITATION Eli17 \l 1033 ].

Terdapat banyak sektor industri yang dapat dipilih sebagai tempat berinvestasi dalam pasar modal, salah satunya adalah sektor properti dan konstruksi. Kinerja sektor properti dan konstruksi pada beberapa tahun belakangan ini mulai menunjukkan adanya tren positif. Pertumbuhan sektor properti dan konstruksi mencapai puncaknya pada tahun 2011-2013. Pada tahun 2014-2016 secara perlahan sektor properti dan konstruksi mengalami penurunan, tetapi untuk harga saham secara umum mengalami kenaikan meskipun tidak setajam pada tahun 2011-2013. Selepas tahun 2015, pertumbuhan ekonomi mulai berangsur pulih, tahun 2017-2018 menjadi momentum pemulihan bagi sektor properti. Ditahun 2019 menjadi tantangan bagi sektor properti dan konstruksi yang berhadapan dengan tahun politik [ CITATION Kur19 \l 1033 ].

Mengambil data yang dirilis oleh Bank Indonesia pada Jumat tanggal 9 Februari 2018 dalam Survei Harga Properti Residensial, indikator harga properti pada kuartal IV-2017 tercantum sebesar 201,36 yang mengalami

1

(2)

kenaikan daripada kuartal sebelumnya yang tercantum sebesar 200,26 dan pada periode yang sama tahun 2016 tercantum sebesar 194,54. Dalam kuartal I-2018, indikator properti diprediksi mempunyai nilai yang sama dengan kuartal IV- 2017. Kenaikan harga properti disebabkan karena adanya kenaikan harga pada bahan bangunan dan upah pekerja [ CITATION Set18 \l 1033 ].

Gambar 1. 1 Pertumbuhan Harga Properti Residensial (Sumber: CNBC Indonesia)

Selama tahun 2019, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) menemui penurunan sebesar 1,07%. Sementara secara sektoral, indikator saham properti, real estate, dan konstruksi bangunan mencatatkan kenaikan tertinggi, yakni sebesar 13,46% year to date (ytd) ke level 508,02 [ CITATION Kar19 \l 1033 ].

Tahun 2020, dunia dikejutkan dengan adanya wabah virus corona yang melumpuhkan seluruh lini kehidupan manusia tanpa terkecuali. Virus ini telah mengglobal dan menciptakan efek domino yang merugikan semua sektor industri tanpa terkecuali pada sektor properti dan konstruksi. Pandemi covid-19 ini menciptakan tekanan dan pukulan dalam bidang ekonomi, yaitu dengan banyaknya ajang atau konser yang harus dibatalkan, larangan untuk berpergian, kondisi yang memaksa semua orang untuk berkerja, beraktivitas dan bersosialisasi dari rumah sehingga menyebabkan berkurangnya aktivitas penyewaan ruangan dan pembangunan infrastruktur umum yang terhambat

(3)

karena terganggunya ketersediaan material dan kesehatan para pekerjanya [ CITATION Fer20 \l 1033 ].

Di masa pandemi covid-19, investasi dalam bidang properti dan konstruksi telah menjadi safe haven ditengah anjloknya harga saham untuk semua sektor industri. Saat seperti ini merupakan momentum bagi investor untuk melakukan investasi pada pasar modal. Sebelum melakukan investasi, para investor pasti akan melakukan analisis terlebih dahulu mengenai sektor properti dan konstruski mana yang dapat menghasilkan capital gain dan regular income [ CITATION Dam20 \l 1033 ].

Saham pada sektor properti, infrastruktur dan keuangan telah mengalami keuntungan selama tahun berjalan (year-to-date) yang diakibatkan oleh kepastian program kerja dan pemangkasan suku bunga yang dilakukan oleh pemerintah pada tahun 2019. Mengutip informasi Bursa Efek Indonesia (BEI) pada sektor konstruksi bangunan, property dan real estat mengalami laju paling cepat dengan ytd sebesar 15,12%, kemudian dibawahnya disusul oleh sektor utilitas, infrastruktur dan transportasi dengan ytd 13,99% dan ytd 9,19% untuk sektor keuangan [ CITATION Dwi19 \l 1033 ].

Selama tahun 2020, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) mengalami pergerakan cukup volatile yang ditekan oleh kondisi pandemi Covid-19 yang terjadi semenjak awal tahun. Dipenghujung tahun ini, IHSG ditutup dengan angka negatif dan mengalami penurunan sebesar 0,95% pada level 5.979,07.

Kemudian secara year to date, IHSG mengalami pelemahan sebesar 5,09%, dimana sektor properti merupakan penyumbang terbesar pelemahan IHSG sepanjang tahun 2020 [ CITATION Kik20 \l 1033 ].

Memasuki periode perdagangan tahun 2021, berbagai sektor ekuitas diharapkan menjadi pilihan investor. Direktur PT Anugerah Mega Investama, Hans Kwee mengatakan, “setidaknya ada empat sektor ekuitas yang akan tetap menjadi unggulan dan menjadi pilihan investor pada perdagangan tahun 2021,

(4)

antara lain saham diperbankan, properti, konstruksi dan minyak sawit (CPO)”

[ CITATION Adi21 \l 1033 ].

Berangkat dari IHSG pada sektor properti dan konstruksi yang terus mengalami perubahan selama kurun waktu empat (4) tahun ini, maka peneliti mengambil kesempatan untuk menganalisis dampak dari rasio laporan keuangan yang fluktuatif ini terhadap return saham dengan tujuan untuk memperkuat pemilihan saham dari para investor agar tidak merugikan investasinya. Investor yang bijak perlu mempertimbangkan analisis mengenai aspek apa yang dapat memberikan dampak atas return saham. Dimana analisis tersebut terbagi menjadi analisis fundamental dan teknikal. Dalam tekniknya, analisis fundamental merupakan pendekatan analisis harga saham yang menitikberatkan pada analisis ekonomi dan kinerja perusahaan yang menerbitkan saham yang akan mempengaruhi masa depan perusahaan, sedangkan analisis teknikal memerlukan data historis dari harga saham dan volume penjualan [CITATION Sut17 \l 1033 ].

Faktor fundametal yang dapat dipakai untuk memprediksi return saham adalah analisis rasio keuangan, baik rasio aktifitas, profitabilitas, hutang maupun rasio pasar. Sedangkan analisis yang berkaitan dengan tingkat pengembalian investasi atau dengan kata lain untuk membandingkan harga saham perusahaan secara publik dengan ukuran keuangan lain adalah rasio pasar. Dimana analisis yang berkaitan dengan kemampuan untuk mengukur risiko pasar terhadap indeks saham adalah beta saham [ CITATION Ana20 \l 1033 ]. Istilah Beta merujuk pada sensivitas pergerakan return (hasil) suatu saham terhadap pergerakan return pasar secara menyeluruh. Beta suatu saham tertentu bergantung pada pergerakan harga saham terhadap harga pasar, dimana IHSG (Indeks Harga Saham Gabungan) merupakan wakil dari pasar saham. Jika secara historical pergerakan harga dari suatu reksadana atau saham lebih volatile daripada pergerakan harga pasar, maka beta saham tersebut dapat dikatakan > 1,0. Sebaliknya, apabila pergerakan harga dari

(5)

suatu saham lebih rendah dari pergerakan harga pasar, maka dapat dikatakan bahwa beta saham tersebut < 1,0 [ CITATION Fre18 \l 1033 ].

Penelitian Chandra Ferdinand Wijaya & Hamfri Djajadikerta (2017) menerangkan bahwa secara parsial likuiditas (current ratio) memiliki dampak yang positif signifikan atas return saham LQ 45 yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia yang berarti semakin tinggi likuiditas mencerminkan perusahaan mempunyai kesanggupan yang besar dalam melunasi hutang jangka pendek, sebagai akibat tidak seluruh current fund perusahaan dapat habis dipakai untuk melunasi hutang jangka pendek, melainkan akan dibagi dalam bentuk deviden yang dapat meningkatkan penerimaan return saham para investor. Selanjutnya penelitian Siti Murrofiatun (2018) menerangkan bahwa ROA secara parsial memiliki dampak yang positif signifikan atas return saham pada Perusahaan LQ 45, artinya mencerminkan sejauh mana kemampuan harta yang dimiliki oleh perusahaan dalam memperoleh keuntungan, rasio ROA yang semakin besar menggambarkan bahwa perusahaan semakin efektif dalam menggunakan hartanya untuk mendapatkan keuntungan netto setelah pajak dan dapat pula diartikan bahwa kemampuan perusahaan semakin efektif dan dalam penelitian tersebut juga menerangkan bahwa risiko sistematis (beta) secara parsial memiliki dampak yang positif signifikan atas return saham pada Perusahaan LQ 45 yang artinya bahwa semakin besar risiko sistematis (beta) akan mempunyai pengaruh terhadap tingkat pengembalian atau return pada investasi saham, sedangkan besarnya tingkat pengembalian atau return pada investasi saham akan berpengaruh terhadap harga saham.

Perusahaan dengan kinerja baik dapat memberikan tingkat pengembalian investasi yang lebih besar daripada perusahaan dengan kinerja tidak baik, sehingga diperlukan penilaian kinerja pada perusahaan yang akan dijadikan sebagai tempat berinvestasi. Faktor fundamental dan beta saham merupakan salah satu dari beberapa pertimbangan yang dapat digunakan sebagai dasar dalam melakukan evaluasi ataupun analisis mengenai kinerja dari perusahaan

(6)

disektor properti dan konstruksi yang tercatat di Bursa Efek Indonesia (BEI).

Dari uraian dan pertimbangan beberapa penelitian yang dilakukan sebelumnya, maka peneliti memutuskan untuk mengambil tema mengenai faktor fundamental, beta saham dan return saham. Dengan demikian peneliti merumuskan untuk mengangkat judul “Pengaruh Faktor-Faktor Fundamental dan Beta Saham Terhadap Return Saham pada Perusahaan Properti dan Konstruksi yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) Periode 2017-2020”.

2 Pembatasan Masalah

Berdasarkan penjelasan latar belakang yang telah dipaparkan diatas, peneliti akan membatasi ruang lingkup dalam penelitian ini. Adapun ruang lingkup dalam penelitian, yaitu:

1. Faktor fundamental dan beta saham, dimana faktor fundamental yang dipergunakan dalam penelitian ini meliputi Return On Asset (ROA), Current Ratio (CR) dan Total Asset Turn Over (TATO). Dimana informasi tersebut dapat diperoleh melalui laporan keuangan perusahaan dengan menggunakan laporan posisi keuangan konsolidasian serta laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain konsolidasian, serta membuka situs yahoo finance.

2. Perusahaan yang dipergunakan dalam penelitian ini merupakan perusahaan sektor properti dan konstruksi yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) sebelum tahun pembukuan 2016 dan mencantumkan data laporan keuangan lengkap selama empat (4) tahun berturut-turut dari tahun 2017-2020.

3 Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian permasalahan diatas, maka dalam penelitian ini peneliti memutuskan untuk merumuskan masalah sebagai berikut:

(7)

1. Apakah faktor-faktor fundamental (ROA) secara parsial memiliki pengaruh atas return saham perusahaan di sektor properti dan konstruksi yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) selama tahun 2017-2020 ?

2. Apakah faktor-faktor fundamental (CR) secara parsial memiliki pengaruh atas return saham perusahaan di sektor properti dan konstruksi yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) selama tahun 2017-2020 ?

3. Apakah faktor-faktor fundamental (TATO) secara parsial memiliki pengaruh atas return saham perusahaan di sektor properti dan konstruksi yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) selama tahun 2017-2020 ? 4. Apakah beta saham secara parsial memiliki pengaruh atas return saham

perusahaan di sektor properti dan konstruksi yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) selama tahun 2017-2020 ?

5. Apakah faktor-faktor fundamental (ROA, CR dan TATO) dan beta saham secara simultan mempunyai pengaruh atas return saham perusahaan di sektor properti dan konstruksi yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) selama tahun 2017-2020 ?

4 Tujuan Penelitian

Dalam penelitian ini, peneliti memiliki tujuan yang ingin dicapai, diantaranya:

1. Menganalisis secara parsial pengaruh faktor-faktor fundamental (ROA) atas return saham perusahaan disektor properti dan konstruksi yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) selama tahun 2017-2020.

2. Menganalisis secara parsial pengaruh faktor-faktor fundamental (CR) atas return saham perusahaan disektor properti dan konstruksi yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) selama tahun 2017-2020.

3. Menganalisis secara parsial pengaruh faktor-faktor fundamental (TATO) atas return saham perusahaan disektor properti dan konstruksi yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) selama tahun 2017-2020.

(8)

4. Menganalisis secara parsial pengaruh beta saham atas return saham perusahaan disektor properti dan konstruksi yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) selama tahun 2017-2020.

5. Menganalisis secara simultan pengaruh faktor-faktor fundamental (ROA, CR dan TATO) dan beta saham atas return saham perusahaan disektor properti dan konstruksi yang tercatat di Bursa Efek Indonesia (BEI) selama tahun 2017-2020.

5 Kegunaan Penelitian

Dalam penulisan penelitian ini diharapkan mampu memberikan manfaat, diantaranya yaitu:

6 Manfaat Teoritis

Dalam penelitian ini diharapkan mampu memberi dan meningkatkan pengetahuan serta wawasan mengenai pengembangan ilmu pengetahuan dan untuk mengetahui seberapa besar pengaruh faktor fundamental yang terdapat dalam komponen laporan keuangan dan juga untuk mengetahui seberapa besar tingkat pengembalian investasi atau pergerakan harga saham yang dapat diketahui melalui beta saham, baik bagi investor maupun calon investor dengan return saham sebagai tolak ukurnya.

7 Manfaat Praktis a. Bagi Perusahaan

Dalam penelitian ini diharapkan mampu memberikan masukan, gambaran dan solusi bagi perusahaan properti dan konstruksi yang tercatat di Bursa Efek Indonesia (BEI) dalam menghadapi masalah yang berhubungan dengan pengambilan keputusan maupun kebijakan baru yang nantinya akan dibuat oleh perusahaan.

b. Bagi Investor

Dalam penelitian ini diharapkan mampu memberikan informasi yang dapat digunakan sebagai bahan pertimbangan pengambilan

(9)

keputusan berinvestasi untuk perusahaan disektor properti dan konstruksi yang tercatat di Bursa Efek Indonesia (BEI).

Referensi

Dokumen terkait

Hasil analisis yang dilakukan menunjukkan bahwa secara simultan faktor fundamental dengan indikator melalui capital adequacy ratio (CAR), return on asset (ROA), return on

Permasalahan dalam penelitian ini adalah apakah Return On Asset (ROA), Return On Equity (ROE), Debt to Equity Ratio (DER), dan Book Value (BV) secara parsial maupun

Tidak terdapat perbedaan return saham perusahaan LQ-45 pada setiap hari perdagangannya dalam penelitian ini, sehingga hipotesis yang menyatakan return saham perusahaan

“Pengaruh Return Saham, Volume Perdagangan Saham Dan Varian Return Saham Terhadap Bid-Ask Spread Saham Pada Perusahaan Manufaktur Yang Tergabung Dalam Indeks LQ 45 Periode

Lampiran 1: Data Closing Price , Return Saham LQ 45, Return Saham Makro Variabel Lampiran 2: Hasil Output Eviews 9. Lampiran 3: Tabel

Tidak terdapat perbedaan return saham perusahaan LQ-45 pada setiap hari perdagangannya dalam penelitian ini, sehingga hipotesis yang menyatakan return saham perusahaan

1) DER berpengaruh negatif dan tidak signifikan terhadap return saham indeks Kompas 100 periode 2012-2014. DER yang negatif terhadap return saham artinya utang perusahaan

Tujuan penelitian ini yaitu untuk mengetahui pengaruh inflasi, tingkat suku bunga, return on asset (ROA), return on equity (ROE) terhadap expected return saham dan