• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGARUH HUMAN RELATION DAN KONDISI LINGKUNGAN KERJA TERHADAP PRODUKTIVITAS KARYAWAN

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2023

Membagikan "PENGARUH HUMAN RELATION DAN KONDISI LINGKUNGAN KERJA TERHADAP PRODUKTIVITAS KARYAWAN"

Copied!
120
0
0

Teks penuh

Puji syukur kehadirat Allah SWT atas karunia dan rahmat-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul “Pengaruh Kondisi Hubungan Manusia dan Lingkungan Kerja Terhadap Produktivitas Karyawan Pada Perusahaan Daerah Air Minum Di Daerah Barru”. Putri Apriliana, 2019, Dampak Hubungan Manusia dan Kondisi Lingkungan Kerja Terhadap Produktivitas Karyawan Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Kabupaten Barru. Permasalahan hubungan interpersonal dan kondisi lingkungan kerja di atas mau tidak mau akan mempengaruhi produktivitas kerja para karyawan yang ada didalamnya.

Berdasarkan uraian dan permasalahan tersebut di atas, maka dilakukan penelitian yang bertajuk, “PENGARUH HUBUNGAN MANUSIA DAN KONDISI LINGKUNGAN TERHADAP PRODUKTIVITAS KARYAWAN PADA PERUSAHAAN AIR MINUM DAERAH (PDAM) KABUPATEN BARRU”.

Gambar 2.1 Kerangka Konsep Penelitian .......................................... 25
Gambar 2.1 Kerangka Konsep Penelitian .......................................... 25

Tujuan Penelitian

Manfaat Penelitan

Landasan Teori

Manajemen Sumber Daya Manusia

Kelompok sumber daya non manusia ini meliputi modal, mesin, teknologi, material dan lain-lain, dalam Hamali (2018: 2) “Pengertian manajemen sumber daya manusia”. Sutrisno (2010:6) manajemen sumber daya manusia (MSDM) merupakan bagian dari manajemen organisasi yang menitikberatkan pada unsur sumber daya manusia. Manajemen sumber daya manusia juga dapat diartikan sebagai pengelolaan dan pemanfaatan sumber daya yang ada pada individu (pegawai).

Menurut Suparyadi, Manajemen Sumber Daya Manusia, “Hubungan yang baik antar rekan kerja maupun antara manajer dan karyawan akan mampu menciptakan suasana kerja.

Lingkungan Kerja

Menurut Manajemen Sumber Daya Manusia Sinambela, lingkungan kerja menggambarkan sikap umum pegawai atau pegawai dan masyarakat terhadap serikat pekerja. Kondisi kerja umum yang termasuk dalam pekerjaan, misalnya deskripsi kondisi kerja terkait dengan “tingkat kebisingan”, risiko yang mungkin terjadi. Dengan gambaran tersebut maka pegawai yang akan menjalankan tugasnya dapat membayangkan kondisi kerja yang akan dihadapinya, sehingga dapat mempersiapkan diri secara psikis dan fisik.

Kegagalan dalam memberikan informasi seperti ini kemungkinan besar akan mengakibatkan kegagalan pegawai yang akan menjalankan tugasnya di lingkungan Manajemen Sumber Daya Manusia Sinambela.

Produktivitas Kerja

Produktivitas tenaga kerja dengan demikian merupakan ukuran yang menunjukkan trade-off antara input dan output perusahaan dan peran tenaga kerja per unit waktu. Tohardi (2002) berpendapat bahwa produktivitas kerja merupakan suatu sikap mental, suatu sikap mental yang selalu mencari perbaikan terhadap apa yang telah ada. Keadaan mental dan fisik pegawai mempunyai arti yang sangat penting bagi organisasi, karena keadaan fisik dan mental pegawai mempunyai hubungan yang sangat erat dengan produktivitas kerja pegawai.

Demikian pula harapan untuk menjadi lebih baik pada gilirannya akan berdampak pada keinginan pegawai untuk meningkatkan kemampuannya.

Tinjauan Empiris

Hubungan antarmanusia berpengaruh positif dan signifikan terhadap etos kerja, dan kondisi fisik lingkungan kerja berpengaruh positif dan signifikan terhadap etos kerja pegawai pada Dinas Koperasi, UKM, dan Perdagangan. Pengaruh disiplin kerja, motivasi kerja, etos kerja dan lingkungan kerja terhadap produktivitas kerja karyawan bagian produksi PT.Inko Java Semarang.

Kerangka Konsep

Diduga hubungan kemanusiaan berpengaruh positif dan signifikan terhadap produktivitas pegawai PDAM Kabupaten Barru.

Jenis Penelitian

Definisi Operasional Variabel dan Pengukuran

Variabel dalam penelitian ini yang merupakan variabel bebas adalah hubungan antarmanusia (X1) dan lingkungan kerja (X2) b. Lingkungan kerja adalah segala sesuatu yang ada disekitar pegawai pada saat ia bekerja, baik berupa kehidupan sosial, psikis, fisik maupun non fisik, baik langsung maupun tidak langsung yang dapat mempengaruhi dirinya dan pekerjaannya selama bekerja dan sangat mempengaruhi pegawai dalam kinerja yang dibebankan. dengan tugas dan pekerjaannya dalam melaksanakan tugas yang diberikan kepadanya untuk memperoleh hasil yang maksimal. Produktivitas kerja merupakan kemampuan seorang pegawai PDAM Kabupaten Barru dalam mengelola dan memanfaatkan sumber daya.

Populasi adalah wilayah generalisasi yang meliputi: objek atau subjek yang mempunyai ciri-ciri tertentu, ditentukan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulan, dalam Sugiyono (2013:148). Populasi dalam penelitian ini adalah pegawai Perusahaan Daerah Air Minum di Kabupaten Barru yang berjumlah 68 pegawai. Populasi penelitian seringkali sangat besar sehingga penelitian tidak dapat mencakup seluruh populasi karena jumlahnya yang terlalu besar dan memerlukan biaya.

Teknik Pengumpulan Data

Kuesioner dalam penelitian ini menggunakan jenis pertanyaan tertutup, yaitu pertanyaan yang mengharuskan responden memilih salah satu alternatif jawaban dari setiap pernyataan yang tersedia. Metode ini digunakan untuk memperoleh data primer dengan meminta responden mengisi kuesioner yang berisi pernyataan-pernyataan yang disiapkan untuk pegawai PDAM di Kabupaten Barru.

Teknik Analisis

  • Sejarah Perusahaan
  • Aspek Teknis Operasional
  • Cakupan Pelayanan
  • Visi dan Misi Perusahaan
  • Struktur Organisasi

Nilai R2 yang kecil berarti kemampuan variabel independen (hubungan manusia dan lingkungan kerja) dalam menjelaskan variasi variabel dependen (produktivitas tenaga kerja) sangat terbatas. Sebaliknya, nilai yang mendekati satu berarti variabel independen memberikan hampir seluruh informasi yang diperlukan untuk memprediksi variasi variabel dependen. Dalam penelitian ini uji F digunakan untuk mengetahui tingkat signifikansi pengaruh variabel independen secara bersama-sama (simultan) terhadap variabel dependen, dalam Ghozali (2013:98).

Berdirinya PDAM Kabupaten Barru mula-mula dibentuk dan dikelola oleh Dinas Kesehatan Kabupaten Barru pada tahun 1973. Kemudian Pemerintah melalui Kementerian Pekerjaan Umum mendirikan Badan Pengelola Air Minum (BPAM) Kabupaten Barru pada tahun 1982. Saat ini PDAM Kabupaten Barru mempunyai 6 sistem penyediaan air minum yang terdiri dari 1 BNA (Pendekatan Kebutuhan Dasar) dan 5 IKK.

Wilayah layanan PDAM Kabupaten Barru mencakup 31 desa/kelurahan atau 56% dari total 55 desa/kelurahan di Kabupaten Barru. Berdasarkan jumlah penduduk administratif, cakupan pelayanannya adalah 30,1% dari penduduk administratif atau 43,5% dari jumlah penduduk wilayah layanan pada tahun 2019. Wilayah yang dilayani jaringan PDAM Kabupaten Barru hanya mencakup 31 kelurahan/desa dengan jumlah penduduk administratif. jumlah koneksi pelanggan.

Dibandingkan dengan jumlah penduduk wilayah pelayanan yang berjumlah 119.493 jiwa, maka tingkat pelayanan air minum hanya sekitar 43,5 untuk penduduk wilayah pelayanan atau sekitar 30,1% untuk penduduk administratif yang berjumlah 172.769 jiwa.

Hasil Penelitian

Karakteristik Responden

Data usia pegawai dan pegawai Perusahaan Daerah Air Minum di Provinsi Barru yang disurvei adalah sebagai berikut. Berdasarkan tabel 4.3 diatas terlihat pendidikan terakhir responden pegawai dan pegawai Perusahaan Daerah Air Minum Kabupaten Barru mempunyai pendidikan terakhir D1/S1 72%, S2/S 10% dan SMA 18% yang artinya penulis mengambil sampel pegawai yang sebagian besar berpendidikan D1/S1. Berdasarkan tabel 4.4 di atas terlihat bahwa jabatan pegawai responden dan pegawai Perusahaan Daerah Air Minum di Kabupaten Barro yaitu 91% jabatan pegawai paruh waktu dan 9% jabatan manajer wilayah, yang berarti bahwa penulis dominan mengambil sampel yang posisinya ditempati.

Analisis Hasil Deskriptif

Kemampuan bekerjasama dengan pegawai lain dalam melaksanakan tugas sangat diperlukan agar pekerjaan yang diberikan dapat terselesaikan dengan cepat, 1 (1%) kurang setuju, 7 (10%) tidak setuju, 40 (60%) setuju dan 10 (15%) ) Saya sangat setuju setuju. Kebisingan tidak mengganggu konsentrasi dan kenyamanan saya dalam bekerja”, 2 (3%) sangat tidak setuju, 7 (10%) tidak setuju, 31 (46%) tidak setuju, 25 (37%) Kenyamanan dalam bekerja sangat penting bagi karyawan dalam bekerja,” 3 orang (4%) menyatakan tidak setuju, 18 orang (27%) menyatakan tidak setuju.

Hasil Pengujian Hipotesis a. Uji Validitas

Berdasarkan uji validitas pada variabel human Relations terdapat 3 pernyataan yang tidak valid dari 12 pernyataan, dan pada lingkungan kerja terdapat 2 dari 12 pernyataan yang tidak valid, dan pada variabel produktivitas terdapat 3 pernyataan yang tidak valid dari 12 pernyataan. Suatu kuesioner dikatakan reliabel atau dapat dipercaya jika tanggapan seseorang terhadap pernyataan konsisten atau stabil dari waktu ke waktu. Berdasarkan tabel 4.9 diatas terlihat seluruh variabel lebih besar dari 0,60 sehingga dikatakan reliabel yang artinya kuesioner dapat digunakan lebih dari satu kali dan dapat diandalkan.

Analisis Regresi Berganda Analisis regresi pada dasarnya adalah ilmu yang mempelajari ketergantungan variabel terikat (dependen) terhadap satu variabel bebas (variabel penjelas atau bebas), dengan tujuan untuk memperkirakan mean populasi atau nilai rata-rata variabel terikat berdasarkan yang diketahui. nilai variabel independen. Analisis regresi sederhana pada penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh variabel independen (hubungan manusia dan lingkungan kerja) terhadap variabel dependen (produktifitas karyawan). Nilai konstanta sebesar 18,991 artinya jika variabel hubungan manusia dan lingkungan kerja dianggap nol maka produktivitas karyawan sebesar 18,991.

Nilai koefisien beta variabel harga sebesar 0,629 dengan signifikansi 0,000 < 0,001 yang berarti semakin tinggi hubungan antar manusia maka semakin tinggi pula produktivitasnya. Koefisien regresinya bernilai positif, sehingga dapat dikatakan bahwa arah hubungan interpersonal (X1) terhadap peningkatan produktivitas (Y) adalah positif. Nilai koefisien beta pada variabel lingkungan kerja sebesar -0,064 dengan signifikansi 0,598 > 0,001 yang berarti semakin tinggi lingkungan kerja maka produktivitas akan semakin rendah.

Koefisien regresinya bernilai negatif, sehingga dapat dikatakan arah pengaruh lingkungan kerja (X2) terhadap peningkatan produktivitas (Y) adalah negatif.

Tabel 4.9 Hasil Uji Realibilitas
Tabel 4.9 Hasil Uji Realibilitas

Uji F

Uji t

Pengujian ini bertujuan untuk mengetahui proporsi atau persentase total variasi variabel terikat yang dijelaskan oleh variabel bebas. Pada kolom Adjusted R2 terlihat seberapa besar persentase yang dapat dijelaskan oleh variabel independen terhadap variabel dependen. Hal ini menunjukkan bahwa produktivitas karyawan dipengaruhi oleh variabel hubungan manusia, kondisi lingkungan kerja yang dirasakan sebesar 43,8%, sedangkan sisanya merupakan keterbatasan dan kesalahan instrumen penelitian.

Pembahasan

Sehingga penelitian ini berhasil membuktikan hipotesis kedua yang menyatakan bahwa “lingkungan kerja berpengaruh negatif dan tidak signifikan terhadap produktivitas”. Hal ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Abdul Rachman Saleh (2018) dengan judul “Pengaruh Disiplin Kerja, Motivasi Kerja, Etos Kerja Dan Lingkungan Kerja Terhadap Produktivitas Kerja Karyawan Bagian Produksi Pada PT.Inko Java Semarang” menyatakan bahwa ada tidak ada dampak positif dan lingkungan kerja tidak berpengaruh terhadap produktivitas kerja karyawan di PT.Inko Java.

PENUTUP

Saran

Diperkirakan kondisi lingkungan kerja di PDAM Kabupaten Barru akan semakin baik jika lingkungan kerja yang meliputi lingkungan kerja fisik dan non fisik diperbaiki. Mengingat lingkungan kerja merupakan pendorong atau penyemangat bagi para pegawai untuk bekerja lebih giat karena akan berdampak pada produktivitas para pegawai. Bagi peneliti lain yang bermaksud melakukan penelitian atau penelitian serupa dengan penelitian ini, diharapkan dapat membawa perbaikan.

Oleh karena itu diharapkan diperoleh hasil penelitian yang lebih baik dan komprehensif dibandingkan hasil penelitian ini. Saya Putri Apriliana (NIM mahasiswi program studi manajemen Fakultas Ekonomi dan Administrasi Bisnis Universitas Muhammadiyah Makassar yang saat ini sedang meneliti “Pengaruh Human Relations dan Kondisi Kerja Terhadap Produktivitas Pegawai Tempat Minum Daerah” Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Kabupaten Barru". Petunjuk: Beri tanda centang (√) pada kolom jawaban, tergantung situasi Anda, pada pertanyaan di bawah ini.

2 Kemampuan bekerjasama dengan pegawai lain dalam pelaksanaan tugas sangat penting agar pekerjaan yang diberikan cepat selesai 3 Implementasi komunikasi sangat diperlukan. 2 Dalam pelaksanaan pekerjaan, pegawai diberikan kesempatan yang seluas-luasnya untuk mengambil inisiatif meninjau dan menyelesaikan sendiri pekerjaannya sesuai dengan pandangannya dan peraturan yang berlaku. 3 Saya harus menerapkan hubungan yang terjalin antara atasan dengan pegawai dan antara pegawai dengan pegawai.

1 Pencahayaan pada ruang kerja sangat membantu penglihatan saya dalam bekerja sehingga mengurangi tingkat kesalahan saya dalam bekerja. 3 Anda merasa suasana di tempat kerja anda cukup nyaman karena jauh dari kebisingan.

Uji Validitas dan Uji Reliabilitas Human Relation (X1)

Uji Validitas dan Uji Reliabilitas Lingkungan Kerja (X2)

Uji Validitas dan Uji Reliabilitas Produktivitas (Y)

Frekuensi Human Relation (X1)

Frekuensi Lingkungan Kerja (X2) Statistics

Frekuensi Produktivita (Y) Statistics

Gambar

Gambar 2.1 Kerangka Konsep Penelitian .......................................... 25
Tabel 2.1 Penelitian Terdahulu
Tabel 4.9 Hasil Uji Realibilitas

Referensi

Dokumen terkait

No Pernyataan SS S KS TS STS Menjadi Lebih Setia 1 Saya tetap belanja di Grabfood 2 Saya akan terus belanja di Grabfood Membeli lebih banyak jika perusahaan memperkenalkan