PENGARUH INVENTORY TURNOVER TERHADAP RENTABILITAS EKONOMI
(Suatu Studi pada PT. Barito Pacific Tbk yang terdaftar di BEI Periode 2009-2018)
ARTIKEL
Disusun untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Menempuh Ujian Sidang Sarjana Strata Satu
Oleh,
ISMA TIYASWATI 3402160561
PROGRAM STUDI MANAJEMEN
FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS GALUH TAHUN 2020
LEMBAR PENGESAHAN Artikel ini telah disahkan pada Tanggal
Oleh,
Pembimbing I, Pembimbing II,
Dr. H. Yusup Iskandar, S.E.,M.M Marlina Nurlestari, S.E., M.M.
NIK. 03.3112770076 NIK. 3112770564
Mengetahui,
Ketua Program Studi Manajemen
Dr. Nana Darna, S.E.,M.M.
NIK. 03.3112770228
PENGARUH INVENTORY TURNOVER TERHADAP RENTABILITAS EKONOMI
(Suatu Studi pada PT. Barito Pacific Tbk yang terdaftar di BEI Periode 2009-2018)
Isma Tiyaswati
Program Studi Manajemen, Fakultas Ekonomi, Universitas Galuh Ciamis Email : [email protected]
ABSTRAK
Penelitian ini difokuskan pada Pengaruh Inventory Turnover terhadap Rentabilitas Ekonomi (Suatu Studi pada PT. Barito Pacific Tbk periode 2009 – 2018). Permasalahan yang dihadapi dalam penelitian ini meliputi : 1].Bagaimana inventory turnover pada PT. Barito Pacific Tbk?; 2].Bagaimana rentabilitas ekonomi pada PT. Barito Pacific Tbk?; 3].Bagaimana pengaruh inventory turnoverterhadap rentabilitas ekonomi pada PT. Barito Pacific Tbk? Adapun tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui dan menganalisis 1]. Inventory turnover pada PT. Barito Pacific Tbk; 2] Rentabilitas ekonomi pada PT. Barito Pacific Tbk; 3] Pengaruh inventory turnover terhadap rentabilitas ekonomi pada PT. Barito Pacific Tbk. Metode yang digunakan dalam penelitian ini yaitu metode survey dengan pendekatan deskriptif verifikatif. Sedangkan untuk menganalisis data yang diperoleh digunakan Analisis Korelasi Pearson Product Moment (PPM), Regresi Linear Sederhana, Koefisien Determinasi ( R2 ) dan Uji Hipotesis mengunakan Uji Signifikansi (Uji t). Hasil dari penelitian dan pengolahan data menunjukkan bahwa inventory turnover dengan rentabilitas
ekonomi memiliki hubungan yang negatif sehingga inventory turnover tidak memiliki pengaruh terhadap rentabilitas ekonomi. Hasil nilai R² sebesar 0,062 menunjukkan bahwa 6,2% variabel Rentabilitas Ekonomi dapat dijelaskan oleh variabel Inventory Turnover. Sedangkan sisanya sebesar 93,8% (100% - 6,2%) dipengaruhi oleh sebab-sebab atau faktor-faktor lain. Untuk uji hipotesis variabel Inventory Turnover (X) dengan Rentabilitas Ekonomi (Y) diperoleh thitung <
ttabel atau -0,724 < 2,306 maka Hα diterima dan Hο ditolak yang berarti tidak
ada pengaruh antara variabel Inventory Turnover (X) terhadap variabel Rentabilitas Ekonomi (Y).
Kata kunci : Inventory Turnover dan Rentabilitas Ekonomi 1. PENDAHULUAN
Setiap perusahaan pasti memiliki strategi dan tujuan masing-masing dalam setiap kegiatan yang akan dilakukan untuk mengembangkan dan mempertahankan usahanya dalam jangka waktu yang panjang. Sebagaimana kita ketahui bahwa tujuan perusahaan yang paling utama adalah fokus pada pencapaian profit atau laba usaha yang maksimal.
Namun di dalam kasus ini, perusahaan juga dituntut untuk berfokus pada cara bagaimana perusahaan tersebut mampu meningkatkan dan memaksimalkan rentabilitasnya. Selain itu, pencapaian laba yang tinggi juga tidak dapat dijadikan ukuran bahwa perusahaan tersebut telah bekerja secara efisien.
Efisiensi dari suatu perusahaan baru akan dapat diketahui dengan membandingkan antara laba yang diperoleh dengan aktiva atau modal yang digunakan untuk memperoleh laba tersebut dan inilah yang disebut dengan
rentabilitas ekonomi. Menurut Bambang Riyanto (2011 : 33) “Rentabilitas ekonomi ialah perbandingan antara laba usaha dengan modal sendiri dan modal pinjaman yang dipergunakan untuk menghasilkan laba tersebut dan dinyatakan dalam presentase”.
Berikut ini grafik rata-rata rentabilitas ekonomi pada PT. Barito Pacific Tbk yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2009-2018 :
Grafik 1.1
Grafik rata-rata rentabilitas ekonomi pertahun PT. Barito Pacific Tbk yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) periode 2009-2018
Berdasarkan Grafik 1.1 di atas, dapat diketahui bahwa rata-rata rentabilitas ekonomi pada PT. Barito Pacific Tbk mengalami fluktuasi.
Pada tahun 2009 sampai dengan 2018 rentabilitas ekonomi mengalami peningkatan dan penurunan yang cukup signifikan. Rentabilitas ekonomi pada tahun 2010 mengalami penurunan yang cukup signifikan yaitu sebesar 3,10%
sehingga menjadi 3,60%. Penurunan rentabilitas ekonomi tersebut diikuti oleh penurunan total aktivanya.
Pada tahun 2011 dan 2012, rentabilitas ekonomi pada PT. Barito Pacific Tbk ini mengalami penurunan yang signifikan dan berturut-turut jika dilihat dari tahun 2010. Hal ini dikarenakan turunnya laba usaha pada tahun 2011 sebesar Rp
276.409 milyar menjadi Rp 299.406 milyar dan penjualan menjadi sebesar Rp 14.317,4 milyar. Kemudian pada tahun 2012 untuk nilai rentabilitas ekonominya mengalami penurunan bahkan sampai tingkat minus yaitu menjadi -3,13%. Hal ini disebabkan oleh nilai laba usahanya yang menurun sebesar Rp -66.329 milyar.
Penurunan nilai laba tersebut disebabkan oleh total aktiva yang menurun dari total Rp 18.843.727 menjadi Rp 2.120.461 serta disebabkan oleh nilai penjualannya yang juga mengalami penurunan.
Pada tahun 2013, rentabilitas ekonomi mengalami peningkatan yang cukup signifikan yaitu sebesar 1,54%. Pada tahun 2014 mengalami peningkatan dari tahun sebelumnya sebesar 1,04% sehingga nilainya menjadi 1,40%. Hal ini dikarenakan meningkatnya nilai total aktiva juga diikuti dengan peningkatan nilai perputaran persediaan sebanyak 10,35 kali dan laba usahanya sebesar Rp 32.469 milyar. Kemudian di tahun 2015, rentabilitas ekonomi mengalami kenaikan kembali yaitu sebesar 1,47% menjadi 2,87%.
Pada tahun 2016, rentabilitas ekonomi PT. Barito Pacific Tbk mengalami peningkatan yang cukup besar yaitu 11,14% sehingga menjadi 14,01%. Pada tahun inilah merupakan nilai presentase yang paling tinggi untuk perolehan rentabilitas ekonominya.
Rentabilitas ekonomi pada perusahaan ini di tahun 2017 mengalami penurunan yang cukup signifikan yaitu sebesar 3,18% sehingga menjadi 10,83%.
Kemudian pada tahun 2018, rentabilitas ekonominya mengalami penurunan kembali sebesar 1,43% sehingga rentabilitas ekonominya menjadi 9,40%.
Berdasarkan hal tersebut, penulis tertarik melakukan penelitian dengan judul “Pengaruh Inventory Turnover Terhadap Rentabilitas Ekonomi Pada PT. Barito Pacific Tbk yang terdaftar di BEI Periode 2009 – 2018”.
2. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Teori Ilmu Manajemen
Menurut Manulang (2012 : 1) “Manajemen sebagai suatu seni dan ilmu perencanaan, pengorganisasian, pengarahan, penyusunan dan pengawasan daripada sumber daya manusia untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan terlebih dahulu”.
Menurut Stoner dan Freeman (2012 : 44) “Manajemen adalah proses perencanaan, pengorganisasian, kepemimpinan, dan pengendalian upaya anggota organisasi dan proses penggunaan semua sumber daya organisasi untuk
tercapainya tujuan organisasi yang telah ditetapkan”.
2.2 Manajemen Keuangan
Agus Sartono (2010 : 6) menjelaskan mengenai manajemen keuangan sebagai berikut :
Manajemen keuangan adalah manajemen dana baik yang berkaitan dengan pengalokasian dana dalam berbagai bentuk investasi secara efektif maupun usaha pengumpulan dana untuk pembiayaan investasi atau pembelanjaan secara efisien.
2.3 Laporan Keuangan
Menurut Kasmir (2016:7) “Laporan keuangan adalah laporan yang
menunjukkan kondisi keuangan perusahaan pada saat ini atau dalam suatu periode tertentu”.
Menurut Bambang Wahyudiono (2014 : 13) bahwa “Laporan keuangan adalah laporan tentang aktivitas dan hasil dari suatu perusahaan yang menerbitkan laporan itu”.
2.4 Rasio Aktivitas
Menurut Kasmir (2012) “Rasio aktivitas (activity ratio) Merupakan rasio yang digunakan untuk mengukur efektivitas perusahaan dalam menggunakan aktiva yang dimilikinya”.
Menurut Hantono (2018 : 13) bahwa “Rasio aktivitas adalah rasio yang menunjukan efektivitas manajemen perusahaan dalam mengelola bisnisnya.”
2.5 Modal Kerja
Menurut Agus Harjito dan Martono (2014:74) bahwa “Modal kerja adalah dana yang dipergunakan untuk membiayai kegiatan operasi perusahaan sehari-hari disebut modal kerja (working capital)”.
Menurut Irham Fahmi (2014:100) bahwa “Modal kerja adalah investasi sebuah perusahaan pada aktiva-aktiva jangka pendek kas, sekuritas, persediaan dan piutang”.
2.6 Persediaan (Inventory)
Menurut Bambang Riyanto (2012 : 69) mengenai pengertian persediaan yaitu “Persediaan barang sebagai elemen utama dari modal kerja merupakan aktiva yang selalu dalam keadaan berputar, dimana secara terus-menerus mengalami perubahan”.
Menurut Ely Suhayati dan Sri Anggadini (2009 : 225) menjelaskan mengenai pengertian persediaan yaitu :
Suatu aktiva lancar yang ada dalam suatu perusahaan, apabila perusahaan tersebut perusahaan dagang maka persediaan diartikan sebagai barang dagangan yang disimpan untuk dijual dalam operasi normal perusahaan.
Sedangan apabila perusahaan merupakan perusahaan manufaktur maka persediaan diartikan sebagai baan baku yang terdapat dalam proses produksi atau yang disimpan untuk tujuan tersebut.
2.7 Perputaran Persediaan (Inventory Turnover)
Menurut Harmono (2009 : 234) “Perputaran persediaan merupakan sejauhmana persediaan dalam satu tahun dapat diperoleh dari harga pokok penjualan dibagi saldo rata-rata persediaan”.
Menurut Kasmir (2015 : 114) menyatakan bahwa “Perputaran persediaan (Inventory turnover), merupakan rasio yang digunakan untuk mengukur berapa kali dana yang ditanam dalam sediaan (inventory) ini berputar dalam suatu periode”.
Menurut Irham Fahmi (2014:162) rumus untuk menghitung perputaran persediaan adalah sebagai berikut :
2.8 Rentabilitas
Menurut Bambang Riyanto (2011 : 59) bahwa “Rentabilitas suatu
perusahaan menunjukan perbandingan antara laba dengan aktiva atau modal yang menghasilkan laba tersebut”.
Menurut Munawir (2010 : 33) bahwa “Rentabilitas adalah kemampuan perusahaan menghasilkan laba selama periode tertentu”.
Menurut Harahap (2009 : 305) rasio rentabilitas atau disebut juga profitabilitas menggambarkan “Kemampuan perusahaan mendapatkan laba melalui semua kemampuan dan sumber yang ada seperti kegiatan penjualan, kas, modal, jumlah karyawan, jumlah cabang dan lain-lain”.
2.9 Jenis-Jenis Rentabilitas
Inventory Turnover=Cost of goods sold Averageinventory
Menurut Bambang (2010 : 36-44) rentabilitas terbagi ke dalam dua macam yaitu :
1. Rentabilitas Ekonomi, ialah perbandingan antara laba usaha dengan modal sendiri dan modal asing yang dipergunakan untuk menghasilkan laba tersebut dan dinyatakan dalam presentase.
2. Rentabilitas Modal Sendiri atau sering juga dinamakan Rentabilitas Usaha, adalah perbandingan antara jumlah laba yang tersedia bagi pemilik modal sendiri di satu pihak dengan jumlah modal sendiri yang menghasilkan laba tersebut di lain pihak, atau dengan kata lain dapatlah dikatakan bahwa
rentabilitas modal sendiri adalah kemampuan suatu perusahaan dengan modal sendiri yang bekerja di dalamnya untuk menghasilkan keuntungan.
2.10 Rentabilitas Ekonomi
Menurut Bambang Riyanto (2011 : 33) bahwa “Rentabilitas ekonomi ialah perbandingan antara laba usaha dengan modal sendiri dan modal pinjaman yang dipergunakan untuk menghasilkan laba tersebut dan dinyatakan dalam
presentase”.
Menurut Agus Harjito dan Martono (2014:62) bahwa “Rentabilitas
ekonomi atau sering disamakan dengan earning power dimaksud untuk mengukur kemampuan perusahaan dalam memperoleh laba usaha dengan aktiva yang digunakan untuk memperoleh laba tersebut”.
Cara menghitung rasio ini yaitu dengan membandingkan antara laba usaha atau EBIT dengan total aktiva (Agus Harjito dan Martono, 2014:62).
Berikutrumus untuk mencari rentabilitas ekonomi, yaitu :
Rum Rentabilitas Ekonomi=LabaUsaha(EBIT)
Total Aktiva X100 %
3. METODE PENELITIAN
Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini yaitu metode survey dengan pendekatan deskriptif verifikatif. Menurut Sugiyono (2013:11) pengertian metode survey adalah :
Penelitian yang dilakukan dengan menggunakan angket sebagai alat penelitian yang dilakukan pada populasi besar maupun kecil, tetapi data yang dipelajari adalah data dari sampel yang diambil dari populasi tersebut, sehingga ditemukan kejadian relatif, distribusi, dan hubungan antar variabel, sosiologis maupun psikologis.
Penelitian deskriptif menurut Sugiyono (2010 : 18) adalah “Penelitian deskriptif adalah penelitian yang bertujuan untuk memberikan atau menjabarkan suatu kejadian atau fenomena yang terjadi saat ini dengan menggunakan prosedur ilmiah untuk menjawab masalah secara aktual”.
Sedangkan metode analisis verifikatif merupakan penelitian yang dilakukan terhadap populasi atau sampel tertentu dengan tujuan untuk menguji hipotesis yang telah ditetapkan (Sugiyono, 2013:8).
4. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 HASIL PENELITIAN
4.1.1 Korelasi Pearson Product Moment (PPM)
Hasil perhitungan korelasi Pearson Product Moment (PPM) menghasilkan nilai r = -0,389 maka dapat disimpulkan bahwa korelasi variabel Inventory
Turnover (X) dengan variabel Rentabilitas Ekonomi (Y) memiliki hubungan yang negatif (-) artinya korelasi antara kedua variabel tersebut bersifat berlawanan.
Sehingga apabila variabel inventory turnover (X) mengalami penurunan maka variabel rentabilitas ekonomi (Y) akan menurun begitupun sebaliknya.
4.1.2 Analisis Regresi Linier Sederhana
Berdasarkan perhitungan regresi linier sederhana diperoleh persamaan sebagai berikut :
Y = 12,621 – 1,036X Keterangan :
1) α sebesar 12,621 artinya apabila variabel inventory turnover (X) dianggap konstan (bernilai nol), maka rentabilitas ekonomi (Y) akan bernilai sebesar 12,621.
2) Koefisien regresi variabel inventory turnover (X) sebesar -1,036 artinya apabila inventory turnover (X) mengalami kenaikan sebesar 1% maka akan terjadi penurunan rentabilitas ekonomi (Y) sebesar 1,036%.
4.1.3 Analisis Koefisien determinasi ( R2 )
Nilai R² sebesar 0,15 menunjukkan bahwa 15% variabel Rentabilitas Ekonomi (Y) dapat dijelaskan oleh variabel Inventory Turnover (X). Sedangkan sisanya sebesar 85% (100% - 15%) dipengaruhi oleh sebab-sebab atau faktor- faktor lain.
4.1.4 Uji t (Uji Hipotesis)
Untuk uji hipotesis variabel Inventory Turnover (X) dengan Rentabilitas Ekonomi (Y) diperoleh thitung < ttabel atau -0,724 < 2,306 maka Hα diterima dan Hο ditolak yang berarti tidak ada pengaruh antara variabel Inventory
Turnover (X) terhadap variabel Rentabilitas Ekonomi (Y).
4.2 PEMBAHASAN
4.2.1 Inventory Turnover PT. Barito Pacific Tbk Periode 2009 - 2018
Inventory turnover PT. Barito Pacific Tbk memiliki nilai minimum adalah 5,49 kali pada tahun 2011. Hal tersebut menunjukkan bahwa pada tahun tersebut terjadi penurunan kuantitas penjualan atau lambatnya perusahaan dalam hal penjualan terhadap persediaan tersebut. Hasil penelitian tersebut diperkuat oleh pernyataan Darsono dan Ashari (2009:60) yang menyatakan bahwa “Rasio perputaran persediaan yang terlalu rendah menunjukkan lambatnya penjualan”.
Nilai maksimum dari rasio inventory turnover pada PT. Barito Pacific Tbk yaitu sebesar 10,35 kali pada tahun 2014. Hal tersebut menunjukkan pada tahun 2014 terjadi peningkatan kuantitas penjualan terhadap persediaan tersebut atau semakin cepat persediaan diubah diubah menjadi penjualan. Hasil penelitian tersebut diperkuat oleh pernyataan Darsono dan Ashari (2009:60) yang
menyatakan bahwa “Semakin tinggi rasio inventory turnover maka semakin cepat persediaan diubah menjadi penjualan”.
Selama periode 2009 sampai 2018 rata-rata inventory turnover adalah sebesar 7,59 kali. Artinya perusahaan dalam setiap tahunnya mampu menjual persediaan rata-rata sebanyak 7,59 kali. Hasil penelitian tersebut sejalan dengan pendapat yang Harmono (2009 : 234) yang menyatakan bahwa “Perputaran persediaan merupakan sejauhmana persediaan dalam satu tahun dapat diperoleh dari harga pokok penjualan dibagi saldo rata-rata persediaan”.
Dari pembahasan di atas dapat disimpulkan bahwa kondisi inventory turnover PT. Barito Pacific Tbk terjadi peningkatan dan penurunan dalam setiap
tahunnya. Hal tersebut menunjukkna bahwa kemampuan perusahaan tersebut dalam menjual persediaannya terjadi fluktuasi dalam setiap periodenya.
Sedangkan kemampuan rata-rata PT. Barito Pacific Tbk dalam menjual
persediannya adalah sebesar 7,59 kali dalam setiap tahunnya. Artinya perusahaan mampu menjual persediaannya rata-rata sebanyak 7,59 kali selama periode 2009 sampai 2018.
4.2.2 Rentabilitas Ekonomi PT. Barito Pacific Tbk Periode 2009 – 2018 Perkembangan rasio rentabilitas ekonomi PT. Barito Pacific Tbk selama periode 2009 – 2018 mengalami fluktuasi. Rentabilitas ekonomi pada PT. Barito Pacific Tbk menurun pada tahun 2010 sampai 2012 kemudian diikuti pula pada tahun 2017 dan 2018. Penurunan rentabilitas ekonomi ini menunjukkan
kemampuan perusahaan dalam memperoleh laba usaha semakin menurun. Untuk nilai minimum rentabilitas ekonomi terjadi pada tahun 2012. Hal tersebut
dikarenakan perusahaan pada tahun 2012 mencatat rugi bersih sebesar Rp
(66.329) milyar serta disebabkan pula nilai total aktivanya yang menurun dan nilai penjualannya yang menurun pula sehingga menyebabkan nilai rentabilitas
ekonominya rendah. Menurunnya rentabilitas ekonomi ini menunjukkan
kurangnya kemampuan perusahaan dalam memanfaatkan seluruh aktivanya secara produktif.
Rentabilitas ekonomi PT. Barito Pacific Tbk mengalami peningkatan dari tahun 2013 sampai 2016. Untuk nilai maksimum rentabilitas ekonomi terjadi pada tahun 2016 sebesar 14,01%. Peningkatan nilai rentabilitas ekonomi ini
menunjukkan bahwa perusahaan mampu melakukan efisiensi pada bidang
produksi serta penjualan dan perusahaan mampu memanfaatkan aktivanya secara produktif.
4.2.3 Pengaruh Inventory Turnover (X) terhadap Rentabilitas Ekonomi (Y) PT. Barito Pacific Tbk
Pada perhitungan korelasi Pearson Product Moment (PPM) dihasilkan nilai r = -0,248 maka dapat disimpulkan bahwa korelasi variabel Inventory
Turnover (X) dengan variabel Rentabilitas Ekonomi (Y) memiliki hubungan yang negatif (-) artinya korelasi antara kedua variabel tersebut bersifat berlawanan.
Sehingga apabila variabel inventory turnover (X) meningkat, maka variabel rentabilitas ekonomi (Y) akan menurun, begitupun sebaliknya.
Sementara itu hasil perhitungan nilai R² yaitu sebesar 0,062, menunjukkan bahwa 6,2% variabel Rentabilitas Ekonomi (Y) dapat dijelaskan oleh variabel Inventory Turnover (X). Sedangkan sisanya sebesar 93,8% (100% - 6,2%) dipengaruhi oleh sebab-sebab atau faktor-faktor lain.
Hasil pengujian hipotesis menunjukkan bahwa thitung < ttabel atau -0,724 < 2,306 maka Hα diterima dan Hο ditolak yang berarti tidak ada pengaruh antara variabel Inventory Turnover (X) terhadap variabel Rentabilitas Ekonomi (Y). Hasil penelitian ini didukung oleh penelitian yang dilakukan oleh Ghaida Nurul & Diah Lestari bahwa secara parsial perputaran kas dan perputaran persediaan tidak berpengaruh secara signifikan terhadap rentabilitas ekonomi.
Berdasarkan hasil penelitian maka dapat disimpulkan bahwa inventory turnover memiliki hubungan yang negatif (-) terhadap rentabilitas ekonomi.
Sehingga inventory turnover tidak berpengaruh terhadap rentabilitas ekonominya.
5. SIMPULAN DAN SARAN 5.1 Simpulan
1. Rata-rata perkembangan inventory turnover pada PT. Barito Pacific Tbk periode 2009 – 2018 mengalami fluktuasi. Inventory turnover yang tinggi dapat mengurangi resiko kerugian jika nilai persediaan itu turun, disamping itu juga akan mengurangi biaya dan dapat memperbesar keuntungan bagi perusahaan, dan jika perputaran persediaan rendah maka akan menambah biaya yang berhubungan dengan persediaan juga menambah resiko kerugian.
2. Rata-rata perkembangan rentabilitas ekonomi pada PT. Barito Pacific Tbk selama periode 2009 sampai 2018 mengalami fluktuasi setiap tahunnya, terlihat penurunan yang sangat tajam yang terjadi pada tahun 2012 karena PT.
Barito Pacific Tbk mengalami penurunan laba yang sangat drastis, maka pada tahun 2012 PT. Barito Pacific Tbk memiliki rentabilitas ekonomi yang paling rendah.
3. Berdasarkan hasil penelitian, diperoleh bahwa inventory turnover memiliki hubungan yang negatif (-) terhadap rentabilitas ekonomi. Sehingga inventory turnover tidak berpengaruh terhadap rentabilitas ekonominya. Hasil nilai R² sebesar 0,062 menunjukkan bahwa 6,2% variabel Rentabilitas Ekonomi dapat dijelaskan oleh variabel Inventory Turnover. Sedangkan sisanya sebesar 93,8% (100% - 6,2%) dipengaruhi oleh sebab-sebab atau faktor-faktor lain.
Untuk uji hipotesis variabel Inventory Turnover (X) dengan Rentabilitas Ekonomi (Y) diperoleh thitung < ttabel atau -0,724 < 2,306 maka Hα diterima dan Hο ditolak yang berarti tidak ada pengaruh antara variabel Inventory Turnover (X) terhadap variabel Rentabilitas Ekonomi (Y).
5.2 Saran
Adapun saran yang dapat disampaikan sehubungan dengan permasalahan penelitian ini yaitu sebagai berikut:
1. Bagi Perusahaan
Perusahaan sebaiknya lebih memperhatikan manajemen persediaannya agar tidak terjadi penumpukan persediaan dan agar persediaan yang tersedia cukup untuk memenuhi permintaan konsumen.
2. Bagi Investor
Investor sebaiknya memperhatikan inventory turnover pada perusahaan serta menganalisis rasio keuangan yang berhubungan dengan rentabilitas ekonomis, karena besarnya rentabilitas ekonomis yang diperoleh perusahaan menentukan tingkat pengembalian atas aset yang dilakukan.
3. Bagi Peneliti Selanjutnya
Saran bagi peneliti selanjutnya diharapkan menggunakan objek yang luas dengan memperpanjang periode penelitian dan menambah perusahaan yang ada dalam sector lainnya agar sampel yang diperoleh akan lebih akurat dan menambah wawasan peneliti selanjutnya untuk mengetahui bagaimana pengaruh inventory turnover terhadap rentabilitas ekonomis pada perusahaan di sektor yang lainnya.
DAFTAR PUSTAKA
Alie, Maria Septijantini dan Kurniati, Nisa Septia. 2018. Pengaruh Perputaran Kas, Perputaran Piutang, Perputaran Persediaan Terhadap Rentabilitas Ekonomi Pada Perusahaan Otomotif Yang Go Public Di Bursa Efek Indonesia Periode 2013-2016. Jurnal Ekonomi. Vol 20 (3), Oktober.
Agus Sartono. 2010. Manajemen Keuangan Teori dan Aplikasi. Edisi 4.
Yogjakarta: BPFE.
Bambang Riyanto. 2011. Dasar-dasar Pembelanjaan Perusahaan, EdisiKeempat.
Yogyakarta : BPFE.
Ely Suhayati dan Sri Dewi Anggadini, 2009, ”Akuntansi Keuangan”, Graha Ilmu, Yogyakarta.
Fadilah, Nurul. 2017. Pengaruh Quick Ratio, Inventory Turnover Dan Debt To Equity Ratio Terhadap Rentabilitas Pada Perusahaan Kabel Yang
Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia. Universitas Trunojoyo Madura. Vol 11 (1), April.
Fahmi, Irham. 2013. Analisis Laporan Keuangan. Bandung: Alfabeta.
Fayol, Henry. (2010). Manajemen Public Relations. Jakarta: PT. Elex Media.
Hanafi, Mamduh M., dan Halim, Abdul. 2009. Analisis Laporan Keuangan.
Yogyakarta: UPP STIM YKPN.
Hantono, 2018. Konsep Analisa Laporan Keuangan Dengan Pendekatan Rasio dan SPSS. Sleman:DEEFUBLISH (Grup Penerbitan CV BUDI UTAMA) Harahap, Sofyan Syafri. 2009. Teori Kritis Laporan Keuangan. Jakarta: Bumi
Aksara.
Harahap, Sofyan Syafri. 2013. Analisis Kritis Atas Laporan Keuangan Edisi 11.
Rajawali Pers, Jakarta.
Harjito, Agus dan Martono. 2014. Manajemen Keuangan. Edisi Kedua. Cetakan Keempat. Yogyakarta: EKONISIA.
Harmono, 2009, Manajemen Keuangan Berbasis Balanced
Scorecard(Pendekatan Teori, Kasus, dan Riset Bisnis), Bumi Aksara, Jakarta.
Hendra S. Raharja Putra. (2009). Manajemen Keuangan dan Akutansi Untuk Eksekutif Perusahaan, PT. Raja Grafindo Persada, Jakarta.
Kasmir. (2010). Pengantar Manajemen Keuangan. Jakarta: Kencana Prenada Media Group.
Kasmir, 2014. Analisis Laporan Keuangan, Edisi Pertama, Cetakan Ketujuh.
Jakarta: PT. Rajagrafindo Persada.
Lamuda, Ilyas. 2018. Inventory Turnover To Economic Rentability. Gorontalo Accounting Journal (GAJ). Vol 1 (2), Oktober.
Mulatsih. 2014. Analisis Tingkat Perputaran Persediaan, Tingkat Perputaran Piutang, Tingkat Perputaran Modal Kerja Dan Tingkat Perputaran Kas Terhadap Profitabilitas Pada Perusahaan Sektor Kimia Di Bursa Efek Indonesia 2010-2012. Jurnal Ekonomi Bisnis. Vol 19 (3), Desember.
Munawir, S. 2010. Analisis Laporan Keuangan. Yogyakarta: Liberty.
Nawarcono, Winanto. 2011. Pengaruh Tingkat Perputaran Piutang, Persediaan dan Modal Kerja Terhadap Rentabilitas Ekonomi (Studi Kasus : Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di BEI Tahun 2007-2009). ISSN- 1411-3880.
Sugiyono. 2010. Metode Penelitian dan Bisnis. Bandung:Alfabeta. Saham.
Jakarta: Salemba Empat.
Sugiyono. (2017). Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. Bandung : Alfabeta, CV.
Wahyudiono, Bambang. 2014. Mudah Membaca Laporan Keuangan. Cetakan Kesatu. Jakarta:Raih Asa Sukses (Penebar Swadaya Grup).