• Tidak ada hasil yang ditemukan

pengaruh kecerdasan emosional, gaya belajar, pola

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2023

Membagikan "pengaruh kecerdasan emosional, gaya belajar, pola"

Copied!
16
0
0

Teks penuh

(1)

PENGARUH KECERDASAN EMOSIONAL, GAYA BELAJAR, POLA ASUH ORANG TUA, DAN DISIPLIN BELAJAR TERHADAP

KEMANDIRIAN BELAJAR SISWA KELAS XI IPS SMAN 2 PASAMAN

Mela Putri Rahmadona1, Citra Ramayani2, Jimi Ronal 2

1Mahasiswa Program Studi Pendidikan Ekonomi STKIP PGRI Sumatera Barat 2Dosen Program Studi Pendidikan Ekonomi STKIP PGRI Sumatera Barat

[email protected] ABSTRACT

The purpose of this research is to analyze the influence of emotional intellegence, learning style, parenting style, and discipline toward students' independence in learning at XI IPS students of SMAN 2 Pasaman. The analysis results showed that 1) emotional intelligence is influenced positively and significantly toward students' independence in learning at XI IPS students of SMA N 2 Pasaman as the coefficient regression-value is 0,307, t-test is 4,512>t-table is 1,66320 meanwhile the significant-value is 0,000<a 0,05 2) learning style is influenced positively and significantly toward students' independence in learning at XI IPS students of SMAN 2 Pasaman as the coefficient regression-value is 0,216, t-test is 3,759 >t-table is 1,66320 meanwhile the significant-value is 0,000<a 0,05 3) parenting style is influenced positively and significantly toward students' independence in learning at XI IPS students of SMAN 2 Pasaman as the coefficient regression-value is 0,363, t-test is 5,494 >t-table is 1,66320 meanwhile the significant-value is 0,000<a 0,05 4) discipline is influenced positively and significantly toward students' independence in learning at XI IPS students of SMAN 2 Pasaman as the coefficient regression-value is 0,353, t-test is 6,140 >t- table is 1,66320 meanwhile the significant-value is 0,000<a 0,05 5) emotional intelligence, learning style, parenting style and discipline are together influence positively and significantly through students' independence at XI IPS students of SMAN 2 Pasaman which can be seen that F-test is 37,886 and F-table is 2,47 with significant-values 0,000<0,05 as adjusted R square is .635 . It means that Ho is rejected and Ha is accepted.

Keywords: Influence, Emotional Intelligence, Learning Style, Parenting Style, Discipline, Independence.

PENDAHULUAN

Pendidikan merupakan salah satu modal dasar bagi manusia dalam menjalani kehidupannya. Pendidikan diartikan sebagai usaha sadar dan

terencana dalam mengembangkan berbagai potensi yang dimiliki oleh peserta didik sehingga peserta didik memiliki berbagai kemampuan dan keterampilan yang diperlukan oleh

(2)

dirinya dalam menjalani kehidupan dengan segala perubahan yang terjadi. Pendidikan juga dapat diartikan sebagai proses pembentukan kecakapan-kecakapan fundamental secara intelektual dan emosional.

Dalam keseluruhan proses pendidikan di sekolah kegiatan belajar merupakan kegiatan yang paling pokok. Ini berarti bahwa berhasil atau tidak berhasilnya pencapaian tujuan pendidikan banyak bergantung kepada bagaimana proses belajar yang dialami oleh peserta didik, karena proses belajar mengajar yang baik akan menghasilkan kualitas sumber daya manusia yang tinggi. Belajar bagi peserta didik merupakan sesuatu yang sangat penting, karena dengan belajar kemajuan sesuatu dapat tercapai dan dapat meningkatkan kedewasaan berfikir, serta mampu menghadapi berbagai tantangan kehidupan. Belajar menunjuk pada suatu proses usaha yang dilakukan seseorang untuk memperoleh suatu perubahan sikap, tingkah laku atau perilaku yang baru secara keseluruhan, sebagai hasil

pengalamannya sendiri dalam berinteraksi dengan lingkungannya.

Belajar akan berhasil secara optimal apabila dilakukan dengan penuh kemandirian. Kemandirian merupakan bentuk sikap terhadap objek dimana individu memiliki independensi yang tidak terpengaruh terhadap orang lain. Maksudnya orang yang berperilaku mandiri mampu memecahkan permasalahan yang dihadapi oleh dirinya sendiri tanpa harus mengharapkan bantuan orang lain. Kemandirian belajar adalah suatu bentuk belajar yang terpusat pada kreasi peserta didik dari kesempatan dan pengalaman penting bagi peserta didik sehingga ia mampu percaya diri, memotivasi diri sendiri dan sanggup belajar setiap waktu. Kemandirian belajar sangat perlu dimiliki oleh setiap siswa karena dalam proses pembelajaran di sekolah, guru tidak bisa memberikan pengetahuan kepada peserta didik begitu saja.

Peserta didiklah yang harus membangun sendiri pengetahuannya, karena dengan kemandirian belajar tersebut peserta didik akan dapat

(3)

mengembangkan nilai, sikap, pengetahuan dan keterampilan.

Menurut Arifiati (2013: 29) bahwa “Kemandirian belajar adalah

kemampuan siswa dalam

mewujudkan keinginannya dan mengambil inisiatif secara nyata dalam menentukan kegiatan belajar seperti merumuskan tujuan belajar, sumber belajar (baik berupa orang ataupun bahan) mendiagnosa kebutuhan belajar dan mengontrol proses pembelajaran tanpa bantuan orang lain”. Dari pengertian tersebut dapat ditarik kesimpulan bahwa kemandirian belajar pada hakekatnya

adalah kecenderungan anak untuk melaksanakan kegiatan belajar bebas dari pengendalian pihak luar, dengan kesadaran bahwa belajar adalah tugas dan tanggung jawabnya. Berdasarkan hasil observasi awal yang penulis lakukan di SMAN 2 Pasaman, diperoleh data bahwa ketika guru memberi tugas kepada siswa tentang materi pembelajaran tidak seberapa siswa yang mau mengerjakan tugas.

Hal ini penulis mendapatkan data kemandirian Belajar siswa dalam proses pembelajaran.

Tabel. 1 Daftar Jumlah Siswa yang mengerjakan tugas dan tidak Kelas XI IPS SMA N 2 Pasaman pada tahun ajaran 2016/2017 No. Kelas Jumlah

siswa

Siswa yang yang mengerjakan

tugas

%

Siswa yang tidak mengerjak

an tugas

%

1. XI IPS 1 32 21 65.8 11 34.4

2. XI IPS 2 30 20 66.7 10 33.3

3. XI IPS 3 30 23 76.7 7 23.3

4. XI IPS 4 29 20 69 9 31.0

Sumber : Guru mata pelajar ekonomi kelas XI IPS SMA N 2 Pasaman Berdasarkan tabel diatas

dapat dilihat bahwa kurangnya siswa yang mengerjakan tugas dalam proses belajar pembelajaran. Dari tabel diatas dapat dilihat bahwa di SMAN 2 Pasaman jumlah presentase siswa yang mengerjakan tugas dalam

kegiatan proses belajar mengajar berkisar antara 65.8%-76.7%. yang tidak mengerjakan tugas berkisar antara 23.3%-34.4%. dari data diatas dapat disimpulkan bahwa dari empat kelas dengan jumlah siswa 121 orang siswa, hanya kelas XI IPS 1 yang

(4)

jumlah siswanya lebih banyak tidak mengerjakan tugas dari pada kelas IPS lain. Maka oleh sebab itu dapat disimpulkan bahwa kurangnya kemandirian belajar siswa dalam proses pembelajaran.

Kemandirian belajar siswa dijadikan sebagai aspek penting untuk membentuk pribadi siswa yang tidak selalu mengharapkan bantuan orang laindalam proses pembelajaran. Siswa yang memiliki kemandirian belajar rendah cenderung belajar yang kurang efektif, kurang mengevaluasi, selalu mengharapkan bantuan orang lain, dan waktu dalam menyelesaikan tugas sering terlambat. Kemandirian belajar siswa dapat ditingkatkan dengan cara guru sering memberikan tugas-tugas yang bersifat mandiri kepada siswa.

Kemandirian belajar terbentuk tidak terlepas dari dua faktor yang mempengaruhinya yaitu faktor internal dan faktor eksternal.

Seperti pendapat dari Muhammad Ali dan Muhammad Asrori (2005:

118) bahwa terdapat dua faktor yang mempengaruhi kemandirian belajar, yaitu faktor dari dalam diri anak

tersebut (internal) yang meliputi kondisi fisik maupun kondisi psikologis anak dan faktor dari luar anak (eksternal) yang meliputi lingkungan keluarga, sekolah maupun masyarakat. Jadi hal ini dapat disimpulkan bahwa kemandirian belajar dipengaruhi oleh kecerdasan emosional, gaya belajar, pola asuh orang tua dan disiplin belajar.

METODE PENELITIAN

Bentuk penelitian ini merupakan penelitian deskriptif dan asosiatif, Penelitian deskriptif adalah

penelitian yang tidak

membandingkan dan

menghubungkan dengan variabel lain, atau penelitian yang dirumuskan untuk menggambarkan suatu fenomena, atau penelitian yang dirumuskan untuk menjawab permasalahan taksiran (Siregar, 2013:67). Sedangkan penelitian asosiatif adalah penelitian yang dirumuskan untuk memberikan jawaban pada permasalahan yang bersifat hubungan/pengaruh (Siregar, 2013:67). Berdasarkan pendapat di atas, dapat diambil kesimpulan

(5)

bahwa penelitian ini berusaha melukiskan atau menjelaskan fenomena kejadian yang ada secara mendetail, sistemais dan apa adanya sesuai dengan fakta yang ada sebenarnya dilapangan dan dicari pengaruhnya antara variable kecerdasan emosional (X1), gaya belajar (X2), pola asuh orang tua (X3) dan disiplin belajar (X4) dengan kemandirian belajar (Y).

Penelitian ini berusaha menggambarkan sejauh mana pengaruh kecerdasan emosional, gaya belajar, pola asuh orang tua dan disiplin belajar terhadap kemandirian belajar siswa kelas XI SMA N 2 Pasaman.

Penelitian ini akan dilaksanakan di SMA N 2 Pasaman Jalan Gang Serasi Batang Toman Lingkuang Aua, Simpang Empat.

Pada 25 bulan juli tahun 2017.

Pada penelitian ini yang menjadi sampel adalah SMAN 2 Pasaman yang terdiri dari 121 orang. Dari 121 orang yang menjadi sampel sebanyak 92 orang dengan teknik pengambilan sampel yaitu proporsional random sampling dengan menggunakan rumus Isaac dan Michael dengan menggunakan nilai krisis 5%. Skala pengukuran data yang dipergunakan dalam penelitian ini adalah skala

likert,skala yang berhubungan dengan pernyataan atau sikap seseorang terhadap sesuatu dengan interval penilaian untuk penilaian untuk setiap jawaban responden 1-5.

Angket diedarkan kepada responden, terlebih dahulu dilakukan uji coba. Uji coba ini dimaksudkan untuk mengetahui validitas da reliabilitas angket. Menurut (Ghozali, 2012:52) Uji validitas adalah digunakan untuk mengukur sah atau validtidaknya suatu kuisioner. Suatu instrumen dapat dikatakan valid apabila mampu mengukur apa yang diinginkan.

Untuk mengetahui apakah sebuah pertanyaan valid atau tidak valid, pernyataan yang valid jika corected item-total correlation >0,361.

Menurut Nunnally dalam buku Ghozali (2011: 48) suatu konstruk atau variabel dikatakan reliabel jika memberikan nilai Cronbach Alpha >

0,70. Perhitungan ini akan dilakukan dengan bantuan program komputer SPSS

(Statistical Package for Social Scienc e) versi 16.0

(6)

HASIL DAN PEMBAHASAN 1) Pengaruh Kecerdasan

Emosional (X1) Terhadap Kemandirian Belajar (Y) Siswa Kelas XI IPS SMAN 2 Pasaman

Berdasarkan hasil analisis data dan pengujian hipotesis yang telah dilakukan diperoleh hasil bahwa kecerdasan emosional berpengaruh positif dan signifikan terhadap Kemandirian Belajar Siswa Kelas XI IPS SMAN 2 Pasaman. Hal ini dapat dilihat pada tabel yang menyatakan bahwa nilai koefisien regresi sebesar 0,307 dan nilai thitung

sebesar 4,512 > ttabel sebesar 1,66320, sedangkan nilai signifikan 0,000 < α 0,05. Hal ini berarti bahwa semakin meningkat kecerdasan emosional maka akan semakin meningkat pula Kemandirian Belajar Siswa Kelas XI IPS SMAN 2 Pasaman.

Temuan penelitian ini membuktikan bahwa kecerdasan emosional merupakan faktor yang dapat mempengaruhi kemandirian belajar. Sesuai dengan teori menurut Cooper dan Sawaf (2010:

8) yang dikutip Tridhonanto

mengemukakan bahwa

kecerdasan emosional adalah

kemampuan merasakan,

memahami, dan secara selektif menerapkan daya dan kepekaan emosi sebagai sumber energi serta pengaruh yang manusiawi.

Kecerdasan emosi menuntut mengenal jenis-jenis perasaan, untuk belajar mengakui, menghargai perasaan pada diri sendiri dan orang lain kemudian menanggapinya dengan tepat, menerapkan secara efektif energi emosi dalam kehidupan sehari- hari.

2) Pengaruh Gaya Belajar (X2) Terhadap Kemandirian Belajar (Y) Siswa Kelas XI IPS SMAN 2 Pasaman

Berdasarkan hasil analisis data dan pengujian hipotesis yang telah dilakukan diperoleh hasil bahwa Gaya Belajar berpengaruh positif dan signifikan terhadap Kemandirian Belajar Siswa Kelas XI IPS SMAN 2 Pasaman. Hal ini dapat dilihat pada tabel yang menyatakan bahwa nilai koefisien

(7)

regresi sebesar 0,216 dan nilai thitung sebesar 3,759 > ttabel sebesar 1,66320, sedangkan nilai signifikan 0,000 < α 0,05. Hal ini berarti bahwa semakin meningkat gaya belajar maka akan semakin meningkat pula Kemandirian Belajar Siswa Kelas XI IPS SMAN 2 Pasaman.

Kemampuan siswa untuk memahami dan menyerap pelajaran sudah pasti berbeda tingkatnya, ada yang cepat, sedang, dan ada pula yang sangat lambat. Oleh karena itu, siswa seringkali harus menempuh cara berbeda untuk dapat memahami sebuah informasi atau pelajaran yang sama. Nasution (2005: 94) mengemukakan gaya belajar adalah cara konsisten yang dilakukan oleh seorang murid dalam menangkap stimulus atau informasi, cara mengingat, berpikir, memecahkan soal, dan menggunakan perangsang- perangsang yang diterimanya dalam proses belajar.

3) Pengaruh Pola Asuh Orang Tua (X3) Terhadap Kemandirian Belajar (Y) Siswa Kelas XI IPS SMAN 2 Pasaman

Berdasarkan hasil analisis data dan pengujian hipotesis yang telah dilakukan diperoleh hasil bahwa Pola Asuh Orang Tua berpengaruh posiitif dan signifikan terhadap Kemandirian Belajar Siswa Kelas XI IPS SMAN 2 Pasaman. Hal ini dapat dilihat pada tabel yang menyatakan bahwa nilai koefisien regresi sebesar 0,363 dan nilai thitung sebesar 5,494 > ttabel sebesar 1,66320, sedangkan nilai signifikan 0,000 < α 0,05. Hal ini berarti bahwa semakin meningkat Pola asuh Orang Tua maka akan semakin meningkat pula Kemandirian Belajar Siswa Kelas XI IPS SMAN 2 Pasaman.

Temuan penelitian ini membuktikan bahwa Pola Asuh Orang Tua merupakan faktor yang dapat mempengaruhi kemandirian belajar. Sesuai dengan teori menurut Syamsul Bahri Thalib (2010: 69) juga berpendapat

(8)

bahwa pengasuhan bukan hanya sekedar upaya ibu dan ayah menjaga keselamatan anak, memberi makan dan minum, dan memberi pertolongan saat anak membutuhkan pertolongan namun merangkum sejumlah perilaku yang berkaitan dengan kelangsungan hidup, reproduksi, perawatan dan sosialisasi. Pola asuh orang tua sangat berkaitan cara dilakukan oleh orang tua agar anak mereka dapat menjalani kehidupannya dengan baik, dan hal itu menjadi tujuan utama orang tua mengasuh anaknya.

4) Pengaruh Disiplin Belajar (X4) Terhadap Kemandirian Belajar (Y) Siswa Kelas XI IPS SMAN 2 Pasaman

Berdasarkan hasil analisis data dan pengujian hipotesis yang telah dilakukan diperoleh hasil bahwa Disiplin Belajar berpengaruh signifikan terhadap Kemandirian Belajar Siswa Kelas XI IPS SMAN 2 Pasaman. Hal ini dapat dilihat pada tabel yang menyatakan bahwa nilai koefisien regresi sebesar 0,353

dan nilai thitung sebesar 6,140 >

ttabel sebesar 1,66320, sedangkan nilai signifikan 0,000 < α 0,05.

Hal ini berarti bahwa semakin meningkat Disiplin Belajar maka akan semakin meningkat pula Kemandirian Belajar Siswa Kelas XI IPS SMAN 2 Pasaman.

Temuan penelitian ini membuktikan bahwa Disiplin Belajar merupakan faktor yang

dapat mempengaruhi

kemandirian belajar. Sesuai dengan teori Disiplin berasal dari bahasa latin “diciplina” yang diartikan aturan-aturan, kaidah- kaidah, asas-asas, patokan- patokan, dan perikelakuan. Atau latihan batin dan watak yang dimaksud supaya segala perbuatannya selalu mentaati tata tertib. Menurut Soegeng Prijodarminto (2009: 23) disiplin adalah:“sebagai kondisi yang tercipta dan terbentuk melalui proses dari serangkaian perilaku yang menunjukkan nilai-nilai ketaatan, kepatuhan, kesetiaan, keteraturan atau ketertiban.

Nilai-nilai tersebut telah menjadi bagian dalam

(9)

hidupnya, perilaku itu tercipta melalui proses binaan keluarga, pendidikan dan pengalaman”.

5) Pengaruh Kecerdasan Emosional(X1), Gaya Belajar (X2), Pola Asuh Orang Tua (X4) dan Disiplin Belajar (X4) Secara Bersama-sama Terhadap Kemandirian Belajar Siswa Kelas XI IPS SMAN 2 Pasaman.

Berdasarkan hasil analisis dapat dilihat bahwa nilai Fhitung

37,886> Ftabel 2,47 dan nilai signifikan 0,000 < 0,05. Hal ini berarti H0 ditolak dan Ha diterima, Dengan demikian dapat dikatakan bahwa kecerdasan emosional, gaya belajar, pola asuh orang tua dan disiplin belajar. secara bersama – sama berpengaruh signifikan Terhadap Siswa Kelas XI IPS SMAN 2 Pasaman.

Menurut (Tirtaraharja dan Sulo, 2 005:50) kemandirian belajar diartikan sebagai aktivitas belajar yang berlangsungnya lebih didorong oleh kemauan sendiri, pilihan sendiri dan

tanggung jawab sendiri dari pembelajar.

KESIMPULAN

Berdasarkan hasil analisis data yang telah dilakukan dapat disimpulkan sebagai berikut:

1. Variabel kecerdasan emosional berpengaruh positif dan signifikan terhadap Kemandirian Belajar Siswa Kelas XI IPS SMAN 2 Pasaman. Hal ini dapat dilihat pada tabel yang menyatakan bahwa nilai koefisien regresi sebesar 0,307 dan nilai thitung sebesar 4,512 > ttabel sebesar 1,66320, sedangkan nilai signifikan 0,000 < α 0,05.

Berarti ada pengaruh signifikan antara kecerdasan emosional terhadap kemandirian belajar, dengan artian apabila kecerdasan emosional meningkat sebesar satu satuan maka kemandirian belajar naik pula sebesar 0,307 satuan.

2. Variabel Gaya Belajar berpengaruh positif dan signifikan terhadap Kemandirian Belajar Siswa

(10)

Kelas XI IPS SMAN 2 Pasaman. Hal ini dapat dilihat pada tabel yang menyatakan bahwa nilai koefisien regresi sebesar 0,216 dan nilai thitung sebesar 3,759 > ttabel sebesar 1,66320, sedangkan nilai signifikan 0,000 < α 0,05.

Berarti ada pengaruh signifikan antara gaya belajar terhadap Kemandirian belajar, dengan artian apabila gaya belajar meningkat sebesar satu satuan maka kemandirin belajar naik pula sebesar 0,216 satuan.

3. Variabel Pola Asuh Orang Tua berpengaruh positif dan signifikan terhadap Kemandirian Belajar Siswa Kelas XI IPS SMAN 2 Pasaman. Hal ini dapat dilihat pada tabel yang menyatakan bahwa nilai koefisien regresi sebesar 0,363 dan nilai thitung sebesar 5,494 > ttabel sebesar 1,66320, sedangkan nilai signifikan 0,000 < α 0,05.

Berarti ada pengaruh signifikan antara pola asuh orang tua terhadap kemandirian belajar, dengan artian apabila pola asuh

orang tua meningkat sebesar satu satuan maka kemandirian belajar naik pula sebesar 0,363 satuan.

4. Variabel Disiplin Belajar berpengaruh positif dan signifikan terhadap Kemandirian Belajar Siswa Kelas XI IPS SMAN 2 Pasaman. Hal ini dapat dilihat pada tabel yang menyatakan bahwa nilai koefisien regresi sebesar 0,353 dan nilai thitung

sebesar 6,140 > ttabel sebesar 1,66320, sedangkan nilai signifikan 0,000 < α 0,05.

Berarti ada pengaruh signifikan antara disiplin belajar terhadap kemandiian belajar, dengan artian apabila disiplin belajar meningkat sebesar satu satuan maka kemandirian belajar naik pula sebesar 0,353 satuan.

5. Variabel kecerdasan emosional, gaya belajar, pola asuh orang tua dan disiplin belajar. secara bersama – sama berpengaruh positif dan signifikan Terhadap kemandirian belajar Siswa Kelas XI IPS SMAN 2

(11)

Pasaman. Berdasarkan hasil analisis dapat dilihat bahwa nilai Fhitung 37,886 > Ftabel 2,47 dan nilai signifikan 0,000 <

0,05. Hal ini berarti H0 ditolak dan Ha diterima.

DAFTAR PUSTAKA

Ahmadi dan Nur Uhbiyati. 2007.

Ilmu Pendidikan. Jakarta:

Rineka Cipta.

Ali Muhammad dan Asrori Muhammad. 2012. Psikologi Remaja. Jakarta: Bumi Aksara.

Arifiati. 2013. Kemandirian Belajar Cooper, Robert K. dan Sawaf,

Ayman. 2000. Executive EQ, terj. Alex Trikuncoro

Desmita. 2011. Psikologi Perkembangan Peserta Didik.

Bandung: Remaja

Rosdakarya.

Dewi Umayi. (2007). Hubungan Pola Asuh Orang Tua Dan Interaksi Sosial Dengan Kemandirian Belajar Siswa Universitas Sebelas Maret Surakarta.

Abstrak hasil penelitian Universitas Sebelas Maret.

Surakarta: Lembaga penelitian Universitas Sebelas Maret.

Dimyati dan Mudjiono. 2006.

Belajar dan Pembelajaran.

Jakarta : PT Abadi Mahasatya

Ghozali, I. 2011. Aplikasi Analisis Multivariate Dengan Program IBM SPSS 20. (Bandar Pen).

Semarang. 2011. Aplikasi Anali sis Multivariat dengan

SPSS.Semarang:

Universitas Diponegoro.

Goleman, Daniel. 2003. Emotional Intellegence, terj. T. Hermaya, Kecerdasan Emosional, Jakarta: Gramedia.

Santrock, John. 2002. Life-Span:

Perkembangan Masa Hidup.

Gramedia Pustaka Umum.

Siregar syofian. 2013. Statistik parametrik untuk penelitian kuantitatif. Jakarta: PT. Bumi Aksara

Tu’u, T. 2004. Peran Disiplin Pada Perilaku Dan Prestasi Siswa, Jakarta: PT. Gramedia Widiasarana Indonesia.

Dewi Umayi. (2007). Hubungan Pola Asuh Orang Tua Dan Interaksi Sosial Dengan Kemandirian Belajar Siswa Universitas Sebelas Maret Surakarta.

Abstrak hasil penelitian Universitas Sebelas Maret.

Surakarta: Lembaga penelitian Universitas Sebelas Maret.

Dimyati dan Mudjiono. 2006.

Belajar dan Pembelajaran.

Jakarta : PT Abadi Mahasatya

(12)
(13)
(14)
(15)
(16)

Referensi

Dokumen terkait

Pengaruh motivasi belajar, disiplin belajar, dan lingkungan teman sebaya terhadap hasil belajar ekonomi siswa Kelas XI IPS SMAN Titian Teras.. Jurnal

" Pengaruh Motivasi Belajar, Disiplin Belajar, dan Linkungan Teman Sebaya Terhadap Hasil Belajar Ekonomi Siswa Kelas XI IPS SMAN Titian Teras".. Belajar Faktor-faktor yang