• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGARUH KEMUDAHAN PENGGUNAAN MOBILE BANKING DAN MARKETPLACE TERHADAP PERILAKU KONSUMTIF DALAM PERSPEKTIF EKONOMI ISLAM

N/A
N/A
Vilencia

Academic year: 2024

Membagikan "PENGARUH KEMUDAHAN PENGGUNAAN MOBILE BANKING DAN MARKETPLACE TERHADAP PERILAKU KONSUMTIF DALAM PERSPEKTIF EKONOMI ISLAM "

Copied!
61
0
0

Teks penuh

(1)

PENGARUH KEMUDAHAN PENGGUNAAN MOBILE BANKING DAN MARKETPLACE TERHADAP

PERILAKU KONSUMTIF DALAM PERSPEKTIF EKONOMI

ISLAM

(Studi Kasus pada Generasi Millennial di Bandar Lampung)

Skripsi

Diajukan Untuk Melengkapi Tugas-tugas dan Memenuhi Syarat-syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana S1 dalam

Ilmu Ekonomi dan Bisnis Islam Oleh:

Dera Liana Ningrum NPM: 1851040114

Program Studi : Manajemen Bisnis Syariah Pembimbing I : Dr. Erike Anggraeni, M.E.Sy

Pembimbing II : Liya Ermawati, M.S.Ak FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI RADEN INTAN LAMPUNG

1443H/2022

(2)

i ABSTRAK

Teknologi informasi yang mudah ini kini telah dimanfaatkan untuk memenuhi kebutuhan manusia, salah satunya adalah informasi pada urusan perbelanjaan atau pemenuhan kebutuhan melalui marketplace dan semakin dipermudah dengan adanya mobile banking yang memudahkan konsumen dalam melakukan pembayaran.

Rumusan masalah dalam penelitian ini apakah Mobile Banking dan Marketplace berpengaruh terhadap Perilaku Konsumtif dikaji dalam pandangan Ekonomi Islam dan Tujuannya yaitu untuk mengetahui apakah terdapat pengaruh kemudahan penggunaan Mobile Banking dan Marketplace terhadap perilaku konsumtif dalam perspektif Ekonomi Islam Generasi Milennial di Bandar Lampung.

Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif. Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer yang mana data tersebut diperoleh melalui bantuan instrumen penelitian berupa kuesioner. Kuesioner tersebut dibagikan kepada 100 orang responden.

Pengambilan sampel dilakukan menggunakan teknik Purposive Sampling yaitu teknik penentuan sampel dengan pertimbangan tertentu dengan kriteria generasi milenial yang dapat mengoperasikan smartphone serta bisa menggunakan mobile banking dan marketplace.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat pengaruh Kemudahan Penggunaan Mobile Banking dan Marketplace terhadap Perilaku Konsumtif. Hasil hipotesis pertama hasilnya diterima.

Artinya, Mobile Banking berpengaruh terhadap Perilaku Konsumtif.

Hipotesis kedua hasilnya diterima. Artinya, Marketplace berpengaruh terhadap Perilaku Konsumtif dan dalam hipotesis ketiga hasilnya diterima. Artinya, Mobile Banking dan Marketplace kedua variabel berpengaruh terhadap Perilaku Konsumtif dalam perspektif ekonomi islam.

Kata Kunci : Mobile Banking, Marketplace, Perilaku Konsumtif dalam Perspektif Ekonomi Islam

(3)

ii ABSTRACT

This easy information technology has now been used to meet human needs, one of which is information on shopping matters or meeting needs through the marketplace and is made easier by the existence of mobile banking which makes it easier for consumers to make payments. The formulation of the problem in this study whether Mobile Banking and Marketplace have an effect on Consumptive Behavior is studied in the view of Islamic Economics and the aim is to find out whether there is an effect of ease of use of Mobile Banking and Marketplace on consumptive behavior in the perspective of the Islamic Economy of the Millennial Generation in Bandar Lampung.

This study uses a quantitative approach. The type of data used in this study is primary data where the data is obtained through the help of research instruments in the form of a questionnaire. The questionnaire was distributed to 100 respondents. Sampling was carried out using the purposive sampling technique, which is a sampling technique with certain considerations with the criteria of the millennial generation who can operate smartphones and can use mobile banking and marketplaces.

The results show that there is an effect of Ease of Use of Mobile Banking and Marketplace on Consumptive Behavior. The results of the first hypothesis are accepted. That is, Mobile Banking has an effect on Consumptive Behavior. The second hypothesis is accepted.

That is, Marketplace has an effect on Consumptive Behavior and in the third hypothesis the results are accepted. That is, Mobile Banking and Marketplace both variables have an effect on Consumptive Behavior in the perspective of Islamic economics.

.

Keywords: Mobile Banking, Marketplace, Consumptive Behavior in the perspective of Islamic economics

(4)

iii

SURAT PERNYATAAN

Saya yang bertanda tangan dibawah ini : Nama : Dera Liana Ningrum

NPM : 1851040114

Program Studi : Manajemen Bisnis Syariah Fakultas : Ekonomi dan Bisnis Islam

Menyatakan bahwa skripsi yang berjudul “Pengaruh Kemudahan Penggunaan Mobile Banking dan Marketplace terhadap Perilaku Konsumtif dalam Perspektif Ekonomi Islam (Studi Kasus pada Generasi Millennial di kota Bandar Lampung)” adalah benar – benar merupakan hasil karya penyusun sendiri, bukan duplikasi ataupun tiruan dari karya orang lain kecuali pada bagian yang telah dirujuk dan disebut dalam footnote atau daftar pustaka. Apabila dilain waktu terbukti adanya penyimpangan dalam karya ini, maka tanggung jawab sepenuhnya ada pada penyusun.

Demikian surat pernyataan ini saya buat agar dapat dimaklumi:

Bandar Lampung, 14 Juni 2022 Penulis

Dera Liana Ningrum (1851040114)

(5)
(6)
(7)

vi MOTTO





















“Sesungguhnya pemboros-pemboros itu adalah saudara-saudara syaitan dan syaitan itu adalah sangat ingkar kepada Tuhannya.”

(Q.S Al-Israa’ : 27)

(8)

vii

PERSEMBAHAN

Puji syukur kepada Allah SWT atas segala rahmat dan hidayah Nya yang telah memberikan kekuatan, kesehatan, kesabaran untuk penulis dalam menyusun skripsi ini. Skripsi ini saya persembahkan sebagai ungkapan rasa syukur dan terimakasih saya yang mendalam kepada:

1. Kedua orang tuaku Ayah Kgs Zulkifli ys dan Ibu Dhominah yang tiada henti-hentinya mendoakan, menyayangi, mengasihi, mendidik, memberi semangat dan motivasi dalam proses menyelesaikan skripsi ini. Terimakasih banyak kepada kedua orang tuaku yang telah memberikan support baik waktu ataupun materi. Karena kalian adalah alasan utamaku dalam menyelesaikan skripsi ini dengan sebaik mungkin.

2. Kakak yang sangat ku sayangi, Kgs M. Luthfi Azis yang selalu mendoakan, memotivasi dan memberikan semangat serta memberikan contoh yang baik kepada adiknya.

Terimakasih tidak pernah lelah dalam memberikan nasehat kepada adiknya agar menjadi orang yang lebih baik ke depan dengan melewati pencapaian akademik ini.

3. Adik yang sangat ku cintai, Dimas Shofiul Huda yang selalu memberi semangat, Semoga selalu dalam lindungan Allah SWT dan keberkahan dalam setiap langkahnya.

4. Almamater tercinta UIN Raden Intan Lampung.

(9)

viii

RIWAYAT HIDUP

Dera Liana Ningrum, dilahirkan di Teluk Betung pada tanggal 02 Desember 2000, anak kedua dari pasangan Kgs Zulkifli ys dan Dhominah. Penulis menempuh pendidikan formal yang dimulai jenjang Sekolah Dasar di SDN 1 Sukaraja dan lulus pada tahun 2012.

Kemudian penulis melanjutkan ke jenjang Sekolah Menengah Pertama di SMPN 4 Bandar Lampung dan lulus pada tahun 2015.

Selanjutnya penulis menempuh Pendidikan sekolah menengah atas di SMAN 10 Bandar Lampung dan lulus pada tahun 2018. Pada tahun 2018 mengikuti pendidikan tingkat perguruan tinggi pada jurusan Manajemen Bisnis Syariah Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam UIN Raden Intan Lampung.

Selama menjadi mahasiswa, aktif diberbagai kegiatan intra maupun ekstra Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam UIN Raden Intan Lampung.

Bandar Lampung, 14 Juni 2022 Penulis

Dera Liana Ningrum (1851040114)

(10)

ix

KATA PENGANTAR

Bismillahirrohmanirrohim

Dengan mengucapkan syukur Alhamdulillah kepada Allah SWT atas segala kemudahan, pertolongan, kasih sayang, serta anugerah yang tak terhingga kepada penulis sehingga dapat menyelesaikan skripsi ini, serta shalawat dan salam kepada Nabi besar Muhammad SAW, yang telah memberikan contoh akhlakul kharimah bagi seluruh muslim penjuru dunia.

Alhamduillah, Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini dengan judul “Pengaruh Kemudahan Penggunaan Mobile Banking dan Marketplace terhadap Perilaku Konsumtif (studi kasus Generasi Millennial di kota Bandar Lampung)”. Penulisan ini tidak terlepas dari bantuan berbagai pihak, baik petunjuk dan masukan secara langsung maupun tidak langsung, terutama di lingkungan Universitas Islam Negeri Raden Intan Lampung.

Pada kesempatan ini, penulis mengucapkan terima kasih kepada:

1. Bapak Prof. Wan Jamaluddin Z, M.Ag., Ph.D. selaku Rektor Universitas Islam Negeri Raden Intan Lampung.

2. Bapak Prof. Dr. Tulus Suryanto, S.E., M.M., Akt., C.A.

selaku Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam (FEBI) Universitas Islam Negeri Raden Intan Lampung yang selalu memotivasi mahasiswa.

3. Bapak Dr. Ahmad Habibi, S.E., M.E. selaku ketua program studi Manajemen Bisnis Syariah Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam.

4. Ibu Erike Anggraeni, M.E.Sy. selaku Dosen pembimbing akademik I yang telah banyak meluangkan waktu dalam membimbing, mengarahkan dan memotivasi penulis.

5. Ibu Liya Ermawati, M.S.Ak. selaku Pembimbing II yang banyak memberikan motivasi arahan masukan dan bimbingan kepada penulis sehingga dapat skripsi ini dapat selesai.

(11)

x

6. Bapak dan Ibu Dosen serta Karyawan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam yang banyak memberikan ilmu-ilmu secara ikhlas dan memotivasi penulis sehingga dapat menyelesaikan studi di Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam UIN Raden Intan Lampung

7. Pimpinan dan Karyawan perpustakaan serta seluruh civitas akademika UIN Raden Intan Lampung yang telah memberikan informasi data referensi dan lain-lain.

8. Seluruh temen-temen kampusku terutama kelas MBS B 2018 dan terkhusus kepada Aulia, Artia, Nurul, Selly, Ella, Rio, Tri, Ardi, Riki, Alfredo, Syafiq serta Yusuf yang banyak membantu menyelesaikan urusan perkuliahan dan semoga kalian bisa cepat menyelesaikan tugas akhir atau skripsi ini.

9. Sahabat yang selalu ada dan sudah bersedia menjadi tempat berkeluh kesah penulis yaitu Carina Meutia Shella, A.Md.OT., Tarissa Bunga Maharani Alfitriani Bunari, dan Adelia Saputri.

10. Seluruh sahabat-sahabat ku terkhusus kepada Fina, Nay, Ghina, Zahara, Aya, Nina, Adila, Ais, Akmal, Renaldi.

Terimakasih telah memberikan kasih sayang, canda tawa dan selalu memberikan dorongan motivasi sehingga dapat menyelesaikan skripsi ini dengan baik.

11. Heyhey kucing kesayangan penulis yang senantiasa menghibur dengan kelucuan dan kegemasan nya ketika penulis merasa lelah.

12. Last but not least, I wanna thank me. I wanna thank me for believing in me. I wanna thank me for doing all this hard work. I wanna thank me for having no days off, i wanna thank me for never quitting. I wanna thank me for just being me at all times.

Semoga skripsi ini dapat berguna dan memberikan manfaat bagi kita semua dan pihak-pihak lain yang membutuhkan terutama bagi penulis.

Akhir kata penulis ucapkan terima kasih semoga Allah SWT memberikan perlindungan dan kebaikan bagi kita semua serta kita selalu mendapatkan keridhoan-Nya. Aamiin.

(12)

xi DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL... i

ABSTRAK ... ii

SURAT PERNYATAAN ... iii

PERSETUJUAN ... iv

PENGESAHAN ... v

MOTTO ... vi

PERSEMBAHAN ... vii

RIWAYAT HIDUP ... viii

KATA PENGANTAR ... ix

DAFTAR ISI ... xi

DAFTAR TABEL ... xiii

DAFTAR GAMBAR ... xiv

BAB I PENDAHULUAN A. Penegasan Judul ... 1

B. Latar Belakang Masalah ... 3

C. Identifikasi dan Batasan Masalah ... 9

D. Rumusan Masalah ... 9

E. Tujuan Penelitian ... 10

F. Manfaat Penelitian ... 10

G. Kajian Penelitian Terdahulu ... 11

H. Sistematika Penulisan ... 12

BAB II LANDASAN TEORI A. Perilaku Konsumen ... 15

B. Mobile Banking ... 19

C. Marketplace ... 24

D. Perilaku Konsumtif ... 27

E. Kerangka Berpikir... 30

F. Hipotesis ... 33

BAB III METODE PENELITAN A. Waktu dan Tempat Penelitian ... 37

B. Pendekatan dan Jenis Penelitian ... 37

C. Populasi, Sampel, dan Teknik Pengumpulan Data ... 37

D. Definisi Opersional Variabel ... 40

(13)

xii

E. Instrumen Variabel ... 43

F. Uji Validitas dan Uji Reliabilitas ... 43

G. Uji Asumsi Data... 44

H. Uji Hipotesis ... 46

BAB IV HASIL PENELITIAN, ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Objek Penelitian ... 49

B. Deskripsi Responden ... 49

C. Hasil Penelitian dan Analisis ... 50

1. Uji Validitas dan Reliabilitas ... 50

2. Uji Asumsi Klasik ... 54

3. Analisis Regresi Berganda ... 59

4. Uji Hipotesis ... 62

D. Pembahasan ... 65

1. Pengaruh Kemudahan Penggunaan Mobile Banking terhadap Perilaku Konsumtif ... 65

2. Pengaruh Marketplace terhadap Perilaku Konsumtif ... 66

3. Pengaruh Kemudahan Penggunaan Mobile Banking dan Marketplace terhadap Perilaku Konsumtif ... 66

BAB V PENUTUP A. Simpulan ... 69

B. Saran ... 70 DAFTAR RUJUKAN

LAMPIRAN

Lampiran I Kuesioner Lampiran II Data Responden

Lampiran III Tabulasi Jawaban Responden Lampiran IV Uji Validitas dan Reliabilitas Lampiran V Uji Prasarat Analisis

Lampiran VI Uji Hipotesis Lampiran VII rtabel

Lampiran VIII ttabel

Lampiran IX Google Formulir

(14)

xiii

DAFTAR TABEL

Tabel 3.1 Skala Likert ... 37

Tabel 3.2 Definisi Variabel Operasional ... 38

Tabel 4.1 Usia Responden ... 45

Tabel 4.2 Pekerjaan Responden ... 46

Tabel 4.3 Uji Validitas ... 47

Tabel 4.4 Uji Reliabilitas... 48

Tabel 4.5 Uji Normalitas ... 50

Tabel 4.6 Uji Multikolinearitas ... 52

Tabel 4.7 Uji Heteroskedastisitas ... 53

Tabel 4.8 Uji Analisis Regresi Berganda ... 55

Tabel 4.9 Uji R2 ... 56

Tabel 4.10 Uji t ... 57

Tabel 4.11 Uji F ... 58

(15)

xiv

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1.1 Grafik Alasan Menggunakan Internet ... 4 Gambar 1.2 Data Sensus Penduduk Tahun 2020 ... 8 Gambar 2.1 Kerangka Berpikir ... 29

(16)

1

PENDAHULUAN

A. Penegasan Judul

Sebagai langkah awal untuk mendapatkan gambaran yang jelas dan memudahkan dalam pemahaman penelitian ini, maka perlu adanya penguraian dan penegasan terhadap arti dan makna dari istilah-istilah yang ada dijudul penelitian ini.

Dangan adanya penegasan arti dan makna dari istilah-istilah yang ada dijudul penelitian ini di harapkan tidak akan terjadi kesalah pahaman terkait arti dan makna dari judul penelitian ini. Selain itu, penegasan judul ini merupakan penekanan terhadap pokok permasalahan yang akan dibahas. Adapun judul penelitian ini adalah: PENGARUH KEMUDAHAN

PENGGUNAAN MOBILE BANKING DAN

MARKETPLACE TERHADAP PERILAKU

KONSUMTIF DALAM PERSPEKTIF EKONOMI

ISLAM (STUDI KASUS PADA GENERASI

MILLENNIAL DI BANDAR LAMPUNG).

Adapun penjelasan judul tersebut adalah sebagai berikut:

1. Pengaruh

Pengaruh adalah daya yang ada atau timbul dari sesuatu (orang atau benda) yang ikut membentuk watak, kepercayaan atau perbuatan seseorang.1

2. Mobile Banking

Mobile Banking adalah transaksi keuangan yang dilakukan menggunakan perangkat mobile dimana pada umumnya berupa ponsel atau smartphone yang sumber dananya berasal dari tabungan para nasabah di bank.2

1 Widarto Rachbini et al., Metode Riset Ekonomi & Bisnis, INDEF, 2020.

2 Nurdin Nurdin et al., “Pengaruh Pelayanan Mobile Banking Terhadap Kepuasan Nasabah (Studi Pada Mahasiswa Perbankan Syariah IAIN Palu),” Jurnal Ilmu Perbankan dan Keuangan Syariah (2020).

(17)

2

3. Marketplace

Marketplace adalah sebuah wadah pemasaran produk secara elektronik yang mempertemukan banyak penjual dan pembeli untuk saling bertransaksi.3

4. Perilaku

Menurut Garry Martin dan Joseph Pear, perilaku (behavior) adalah apa pun yang dikatakan atau dilakukanseseorang. Secara teknis, perilaku adalah apapun aktivitas otot, kelenjar, atau aktivitas di sebuah organisme.4

5. Konsumtif

Konsumtif adalah mengkonsumsi barang secara berlebihan tanpa memikirkan barang tersebut dibutuhkan atau tidak.5

6. Perspektif Ekonomi Islam

a. Perspektif adalah pandangan atau sudut pandang.

b. Ekonomi Islam adalah suatu ilmu yang mempelajari perilaku manusia dalam usaha untuk memenuhi kebutuhan dengan alat pemenuh kebutuhan yang terbatas dalam kerangka syariah Islam.6

Berdasarkan uraian dan penjelasan diatas, maka penulis menyimpulkan akan melakukan penelitian dengan judul “Pengaruh Kemudahan Penggunaan Mobile Banking Dan Marketplace Terhadap Perilaku Konsumtif Dalam Perspektif Ekonomi Islam (Studi Kasus Pada Generasi Millennial Di Bandar Lampung).”

3Ibid, hlm 1.

4 Zuhria Nurul ‟Ainy, “Pengaruh E-Commerce Terhadap Perilaku Konsumtif Masyarakat Di Kelurahan Karang Panjang Kota Ambon,” JPEK (Jurnal Pendidikan Ekonomi dan Kewirausahaan) (2020).

5 Ibid.

6 Vitzal rivai, Islamic ecconomocs, ekonomi syariah bukan opsi tetapi solusi (Jakarta: PT Bumi Aksara, 2013).

(18)

B. Latar Belakang Masalah

Situs belanja online dewasa ini populer di kalangan masyarakat Indonesia. Turban(2008) mendefinisikan belanja online sebagai proses pembelian yang melibatkan transaksi antara penjual dan pembeli melalui platform digital di internet, dan dapat dilakukan dimanapun dan kapanpun.7 Belanja online sebagai suatu proses transaksi yang dilakukan melalui media berupa situs jual beli jejaring sosial yang menyediakan barang atau jasa yang akan diperjualbelikan.8

Ada banyak sekali macam bisnis online salah satunya yang paling popular adalah Marketplace. Marketplace merupakan jual-beli jasa atau barang secara online dengan memanfaatkan jaringan internet. Banyaknya pengguna Marketplace baik sebagai penjual mapun pembeli karena keunggulan Marketplace yang mampu bertransaksi kapan saja, diakses dari manapun, serta dapat menghemat biaya.

Bertransaksi melalui Marketplace juga semakin mudah karena didukung dengan cara pembayaran yang dapat dilakukan melalui Mobile Banking, kartu kredit, transfer antar bank, dll.

Teknologi informasi yang mudah ini kini telah dimanfaatkan untuk memenuhi kebutuhan manusia, salah satunya adalah informasi pada urusan perbelanjaan atau pemenuhan kebutuhan melalui internet. Orang-orang dalam memenuhi kebutuhannya, sekarang bisa didapatkan melalui marketplace. Konsumen bisa dengan mudah mencari dan memilih barang yang dibutuhkan dan tidak perlu mengunjungi sebuah toko/pusat perbelanjaan sehingga dapat menghemat waktu dan energi. Dengan adanya fenomena ini masyrakat lebih tertarik untuk berbelanja online dibandingkan berbelanja ke toko langsung.

7 Efraim Turban et al., “Electronic Commerce: A Managerial Perspective 2008,” Commerce A Managerial Perspective (5th Ed., 2008.

8 Dedy Ansari Harahap, “Perilaku Belanja Online Di Indonesia,” JRMSI - Jurnal Riset Manajemen Sains Indonesia, 9.2 (2018).

(19)

4

Menurut data yang dikeluarkan oleh APJII, masa pandemi ini tidak mengurangi grafik perilaku konsumtif, justru perilaku konsumtif semakin meningkat selama adanya pandemi Covid-19. Pada kuartal II tahun 2021 ini, APJII (Asosiasi Penyelenggaara Jasa Internet Indonesia) melakukan survei terhadap 7.000 responden yang diambil secara acak.

Menurut hasil survei tersebut ditemukan bahwa pada tahun 2021 ini didapatkan skala besar penggunaan internet yaitu, untuk bersosial media sebesar 18%, berbelanja online 8%, hiburan 9%, komunikasi 17%, akses terhadap informasi berita sebesar 7% dan lain-lain. Hasil survei ini meningkat dari tahun 2019 dimana berbelanja online memiliki persentase hanya sebesar 1% .9

Gambar 1.1 Grafik Alasan Menggunakan Internet Hasil Survei APJII

Alasan Menggunakan Internet

9 APJJI (Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia), “Peluang Penetrasi Internet Dan Tantangan Regulasi Daerah,” Buletin APJII, 2021.

(20)

Peningkatan persentase berbelanja online ini menandakan bahwa pada tahun 2021, bahkan selama pandemi ini terjadi masyarakat semakin aktif dalam menggunakan internet terutama ketika berbelanja online.

Walaupun banyak pihak yang kehilangan pekerjaan atau bahkan mahasiswa juga tidak selalu mendapatkan uang saku setiap bulan. Tetapi, mereka tetap bisa memenuhi kebutuhan sehari-hari atau hanya sekedar mengikuti tren yang banyak bermunculan selama pandemi Covid-19 ini.10

Sejalan dengan terjadinya kenaikan transaksi pembelian pada situs belanja online juga mengakibatkan transaksi pembayaran digital pun mengalami kenaikan dimana sebagian besar transaksi dilakukan melalui SMS banking ataupun Mobile Banking. Transaksi non tunai di masa pandemi ini menjadi salah satu alternatif keputusan masyarakat dalam bertransaksi guna mengurangi risiko terinfeksi virus melalui uang tunai. Pembayaran tanpa kontak (Contacless Payment) menjadi himbauan yang dianjurkan oleh World Health Organization (WHO). Elnino, dkk. dalam penelitianya menemukan bahwa mayoritas pembayaran non tunai dilakukan melalui Mobile Banking. Wulandari (2017) menyatakan hadirnya Mobile Banking semakin memudahkan

10 Ibid.

(21)

6

masyarakat dalam melakukan transaksi pembayaran belanja online.11

Mobile Banking atau biasa disebut dengan M-banking adalah transaksi keuangan yang dilakukan menggunakan perangkat mobile dimana pada umumnya berupa ponsel atau smartphone yang sumber dananya berasal dari tabungan para nasabah di bank. Layanan Mobile Banking kini menjadi tren yang sangat terkenal karena memberikan kemudahan bagi para nasabah bank. Banyak masyarakat Indonesia yang sudah menggunakan Mobile Banking sebagai penunjang kemudahan bertransaksi. Pemakaian Mobile Banking oleh nasabah perbankan di Indonesia meningkat signifikan dalam lima tahun terakhir, dengan rata-rata peningkatan 135% per tahun. Pada tahun 2003 pengguna Mobile Banking baru sekitar 315 ribu orang, namun empat tahun kemudian (2007) sudah menjadi 8,2 juta orang, dan pada 2008 diperkirakan meningkat hingga 50% menjadi sekitar 12,32 juta orang.

Peningkatan penggunaan Mobile Banking diatas membuktikan bahwa banyak nasabah yang tertarik menggunakan Mobile Banking dengan fasilitas atau fitur- fitur yang mempermudah transaksi para nasabah karena dapat menghemat waktu.12

Banyaknya kemudahan dari Mobile Banking dan Marketplace tersebut, dapat menimbulkan beberapa masalah seperti munculnya perilaku konsumtif di kalangan masyarakat.13 Menurut Dahlan menyatakan bahwa perilaku konsumtif merupakan suatu perilaku yang ditandai dengan adanya kehidupan yang mewah dan berlebihan, penggunaan segala hal yang dianggap paling mahal dan memberikan kepuasan dan kenyamanan fisik sebesar-besarnya serta adanya pola hidup manusia yang dikendalikan dan didorong

11 Novitasari Putri Wulandari, Nadya Novandriani, and Karina Moeliono,

“Analisis Faktor-Faktor Penggunaan Layanan Mobile Banking Di Bandung,” Bisnis Dan Iptek (2017).

12 Otoritas Jasa Keuangan, “Bijak Ber-Ebangking,” Bijak Ber-ebanking (2015): 6, https://www.ojk.go.id/Files/box/buku bijak ber-ebanking.pdf.

13 Ansari Harahap, “Perilaku Belanja Online Di Indonesia.”

(22)

oleh suatu keinginan untuk memenuhi hasrat keinginan semata.

Budaya konsumtif merupakan salah satu budaya turun menurun dan secara tidak sadar telah bertahan di Indonesia.

Meskipun tidak semua masyarakat berperilaku konsumtif, tetapi mayoritas dari masyarakat berperilaku demikian terutama pada masyarakat yang hidup diperkotaan salah satunya r\emaja yang saat ini lebih dikenal dengan kaum millennial. Saat ini karakteristik perilaku konsumtif sarta perkembangan teknologi sangat melekat pada generasi saat ini, sehingga dianggap paling mudah terpenggaruh oleh pola konsumsi yang berlebihan.

Berhubungan dengan perilaku konsumsi, Bacuta mengatakan ciri millennial yang utama adalah konsumer. Hal itu berhubungan dengan nilai gaya hidup, sikap terhadap media, dan pendidikan millennial yang kemudian semua aspek tersebut mempengaruhi keputusan pembelian juga perilaku konsumsi generasi millennial.14 Selalu tampil mengikuti trend dan eksis, baik di dunia nyata maupun media sosial.

Generasi Millennial adalah generasi yang tumbuh seiring perkembangan teknologi, khususnya internet dan gadget. Disamping itu, Millennial adalah Generasi yang lahir tahun 1990-2000. Artinya, pertumbuhan generasi Millennial diiringi dengan perkembangan internet.

Generasi millennial identik dengan kaum urban yang hedonis dan semakin konsumtif, terutama dengan kemajuan teknologi dan perkembangan bisnis yang memudahkan mereka untuk melampiaskan sifat hedonisme mereka. Riset oleh Provetic terhadap 4.670 responden generasi millennial

14 Rika Yulita Amalia and Syifa Fauziah, “PERILAKU KONSUMEN MILLENNIAL MUSLIM PADA RESTO BERSERTIFIKAT HALAL DI INDONESIA: IMPLEMENTASI TEORI PERILAKU TERENCANA AJZEN,”

JEBA (Journal of Economics and Business Aseanomics) (2019).

(23)

8

menunjukkan mayoritas responden menjadikan belanja sebagai salah satu prioritas mereka.15

Generasi millennial juga memiliki potensi besar dalam industri konsumsi. Menurut Badan Pusat Statistik, 27,8% dari 1.460.045 jiwa penduduk kota Bandar Lampung merupakan generasi millennial usia produktif, sehingga banyak industri yang mulai memusatkan perhatian pada generasi millennial.16

Gambar 1.2

Hasil Sensus Penduduk 2020 Badan Pusat Statistik Provinsi Lampung

Data diatas menunjukan bahwa generasi millennial di Bandar Lampung memiliki jumlah paling banyak dibandingkan Lampung Tengah yang berjumlah 324.166 jiwa memiliki

15 Depi Kurniati et al., “Eksistensi Generasi Millenial Dalam Berwirausaha Di Era Digital (Studi Kasus Online Shop Denia Donuts Palembang),” Journal Science Innovation and Technology (SINTECH) (2021).

16 Raphael Vivaldo Sugianto and Ritzky Karina M.R Brahmana, “Pengaruh Self-Congruity , Curiosity , Dan Shopping Well-Being Terhadap Pola Konsumsi Fast Fashion Pada Generasi Millennial Di Surabaya,” Agora (2018).

(24)

persentase kedua setelah kota Bandar Lampung, Lampung Timur yang memiliki jumlah generasi millennial sebanyak 239.722 jiwa, dan Lampung selatan 191.893 jiwa.

Berdasarkan uraian dan penjelasan di atas, maka penulis tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul “ Pengaruh Kemudahan Penggunaan Mobile Banking dan Marketplace Terhadap Perilaku Konsumtif dalam Perspektif Ekonomi Islam (Studi pada Generasi Millennial di Bandar Lampung).”

C. Identifikasi dan Batasan Masalah

Berdasarkan identifikasi masalah di atas, maka peneliti membatasi permasalahan yaitu mengenai perilaku konsumtif dan permasalahan kaitannya dengan Mobile Banking dan Marketplace. Namun supaya lebih fokus lagi kepada mahasiswa penulis membatasi kaitannya mengenai perilaku konsumtif generasi millennial yang berada di wilayah FEBI UIN RIL dalam kemudahan transaksi menggunakan Mobile Banking dan Marketplace.

D. Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian latar belakang masalah diatas, maka rumusan masalah yang akan peneliti kaji lebih lanjut ialah sebagai berikut:

1. Apakah Mobile Banking Berpengaruh terhadap Perilaku Konsumtif pada generasi Millennial di Bandar Lampung?

2. Apakah Marketplace berpengaruh terhadap Perilaku Konsumtif pada Generasi Millennial di Bandar Lampung?

3. Apakah Marketplace dan Mobile Banking berpengaruh terhadap Perilaku Konsumtif dalam Perspektif Ekonomi Islam pada Generasi Millennial di Bandar Lampung?

(25)

10

E. Tujuan Penelitian

Berdasarkan identifikasi permasalahan diatas, maka tujuan penelitian yang dilakukan oleh peneliti adalah untuk:

1. Untuk mengetahui apakah Kemudahan Penggunaan Mobile Banking berpengaruh terhadap Perilaku Konsumtif pada generasi Millennial di Bandar Lampung 2. Untuk mengetahui apakah Marketplace berpengaruh

terhadap Perilaku Konsumtif pada generasi Millennial di Bandar Lampung

3. Untuk mengetahui apakah Marketplace dan Mobile Banking berpengaruh terhadap Perilaku Konsumtif dalam Perspektif Ekonomi Islam pada generasi Millennial di Bandar Lampung

F. Manfaat Penelitian

Dengan adanya penelitian ini, diharapkan dapat memberikan manfaat untuk berbagai pihak,bukan hanya bagi penulis melainkan juga bagi pembaca. Adapun manfaat dari penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Secara Teoritis penelitian ini bermanfaat yaitu, bagi peneliti lainnya, hasil penelitian ini diharapkan dapat dijadikan bahan dasar referensi dan acuan bagi pihak-pihak lain yang tertarik untuk melaksanakan penelitian dan pembahasan terhadap permasalahan yang sama dimasa yang akan datang.

2. Secara Praktis penelitian ini bermanfaat yaitu, bagi masyarakat sebagai bahan masukan agar dapat mengevaluasi barang yang akan konsumsi baik bagi personal maupun bagi yang lainnya.

(26)

G. Kajian Penelitian Terdahulu yang Relevan

Penelitian ini tidak terlepas dari peneliti sebelumnya yang mana sebagai bahan perbandingan serta bahan literatur untuk penulis. Hasil-hasil penelitian yang akan dijelaskan tidak terlepas dari penelitian yang akan penulis lakukan yakni

“Pengaruh Mobile Banking dan Marketplace Terhadap Perilaku Konsumtif” Berikut ini adalah penelitian terdahulu yang dijadikan sebagai acuan dalam penelitian ini, yaitu:

1. Penelitian yang dilakukan oleh Zuhria Nurul „Ainy (2020) dalam jurnalnya yang berjudul “Pengaruh E-Commerce Terhadap Perilaku Konsumtif Masyarakat Di Kelurahan Karang Panjang Kota Ambon”. Hasil penelitian menunjukan bahwa E-Commerce berpengaruh signifikan dan Positif terhadap Perilaku Konsumtif.

Terdapat persamaan dan perbedaan dalam penelitian ini dengan penelitian yang dilakukan oleh Zuhria Nurul

„Ainy. Persamaan nya yaitu sama-sama mengkaji mengenai perilaku konsumtif, adapun perbedaanya yaitu variabel (X) dalam penelitian yang dilakukan Zuhria Nurul „Ainy menggunakan Variabel (X) E-Commerce, sedangkan peneliti menggunakan Variabel (X) Marketplace dan menggunakan objek penelitian yang berbeda.17

2. Penelitian yang dilakukan Dewi, Herawati, and Adiputra (2021) dalam jurnalnya yang berjudul “Penggunaan E- Money terhadap Perilaku Konsumtif Mahasiswa yang di Mediasi Kontrol Diri ”. Hasil penelitian menunjukan bahwa E-Money berpengaruh signifikan dan Positif terhadap Perilaku Konsumtif.

Terdapat persamaan dan perbedaan dalam penelitian ini dengan penelitian yang dilakukan oleh Dewi, Herawati, and Adiputra. Persamaan nya yaitu sama-sama

17 ‟Ainy, “Pengaruh E-Commerce Terhadap Perilaku Konsumtif Masyarakat Di Kelurahan Karang Panjang Kota Ambon.”

(27)

12

mengkaji mengenai perilaku konsumtif, adapun perbedaanya yaitu variabel (X) dalam penelitian yang dilakukan Dewi, Herawati, and Adiputra menggunakan Variabel (X) E-Money, sedangkan peneliti menggunakan Variabel (X) Marketplace.18

3. Penelitian yang dilakukan Nurdin (2020) dalam jurnalnya yang berjudul “Pengaruh Pelayanan Mobile Banking terhadap Kepuasan Nasabah (Studi pada Mahasiswa Perbankan Syariah IAIN Palu”. Hasil penelitian menunjukan Mobile Banking berpengaruh signifikan dan Positif terhadap Kepuasan Nasabah.

Terdapat persamaan dan perbedaan dalam penelitian ini dengan penelitian yang dilakukan oleh Nurdin Nurdin.

Persamaan nya yaitu sama-sama mengkaji mengenai Mobile Banking, adapun perbedaanya yaitu variabel (Y) dalam penelitian yang dilakukan Nurdin Nurdin menggunakan Variabel (Y) Kepuasan Nasabah, sedangkan peneliti menggunakan Variabel (Y) Perilaku Konsumtif.19

H. Sistematika Penulisan

Dalam penelitian ini, peneliti menyajikan data kedalam beberapa bab dengan sistematika sebagai berikut:

BAB I merupakan pintu utama untuk memasuki kajian dari keselurhan pembahasan yang mencakup mekanisme penelitian yaiatu menguraikan secara berurutan kegiatan penelitian dari latar belakang masalah, rumusan masalah, tujuan dan kegunaan penelitian, kajian pustaka, dan kemudian ditutup dengan sistematika pembahasan.

18 Luh Gede Kusuma Dewi, Nyoman Trisna Herawati, and I Made Pradana Adiputra, “PENGGUNAAN E-MONEY TERHADAP PERILAKU KONSUMTIF MAHASISWA YANG DIMEDIASI KONTROL DIRI,” EKUITAS (Jurnal Ekonomi dan Keuangan) (2021).

19 Nurdin et al., “Pengaruh Pelayanan Mobile Banking Terhadap Kepuasan Nasabah (Studi Pada Mahasiswa Perbankan Syariah IAIN Palu).”

(28)

BAB II berisi kajian teoritik yang meliputi penjabaran tentang teori literasi keuangan syariah terhadap kinerja keuangan perusahaan.

BAB III merupakan pemaparan tentang metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini yang meliputi populasi dan sampel, jenis data, sumber data, metode pengumpulan data, pengelolahan dan analisis data.

BAB IV merupakan pelaksanaan penelitian yang merupakan intisari dalam penelitian ini dan berfungsi sebagai pengurai jawaban atas permasalahan yang telah dirumuskan dalam penelitian.

BAB V merupakan penutup dari keseluruhan pembahasan ini yang meliputi kesimpulan dan

rekomendasi.

(29)

14

(30)

15

LANDASAN TEORI DAN PENGUJIAN HIPOTESIS

A. Perilaku Konsumen

1. Pengertian Perilaku Konsumen

Menurut J.F Engel pengertian perilaku konsumen adalah kegiatan-kegiatan individu yang secara langsung terlibat dalam mendapatkan dan mempergunakanbarang-barang dan jasa, termasuk di dalamnya proses pengambilan keputusan, persiapan dan penentuan kegiatan-kegiatan tersebut.20

Perilaku konsumen adalah bagaimana konsumen akan menanggapi atau akan merespons bila terjadi perubahan harga atas suatu permintaan barang atau jasa yang diperlukan.

Perilaku konsumen akan termotivasi oleh kebutuhan.

Kebutuhan akan memunculkan perilaku yang diperkirakan memiliki kemungkinan terbesar untuk memenuhi kebutuhan tertentu. Kebutuhan yang dirasakan akan diekspresikan dalam perilaku konsumsi. Jadi dengan kata lain setiap perilaku seseorang diarahkan untuk memenuhi kebutuhan, keinginan, atau tujuan tertentu dalam memperolehnya. Sementara motivasi yang memberi tenaga atau dorongan untuk menggerakkan seseorang agar berperilaku tertentu. Sehingga perilaku yang dimunculkan oleh konsumen adalah merupakan perwujudan dari adanya motivasi dari dalam diri konsumen tersebut.21

Perilaku yang dapat diamati oleh pemasar adalah seperangkat dari keputusan pemilihan suatu produk yang dibeli untuk pemenuhan atas kebutuhan dan keinginanya.

Keputusan pemilihan suatu produk yang dibeli untuk pemenuhan atas kebutuhan dan keinginanya. Minat berbelanja

20 Kurniati, “Teori Perilaku Konsumen Perspektif Ekonomi Islam,” JESI (Jurnal Ekonomi Syariah Indonesia) (2016).

21 Adiato. Danung Putra, “Manajemen ... Perilaku Konsumen Teori Dan Penerapannya Dalam. Pemasaran.,” Ghalia Indonesia, Jakarta (2007).

(31)

16

termasuk suatu perilaku konsumen. Kosumen akan merespon suatu stimulan yang diberikan dengan suatu tindakan. Seperti harga yang rendah akan menimbulkan perilaku konsumen yang cenderung meningkatkan minat yang tinggi. Promosi yang intens akan membangkitkan keinginan konsumen untuk tertarik membeli suatu produk. Dan tempat yang strategis akan membuat konsemen ingin berbelanja di tempat tersebut.22

2. Etika perilaku Konsumen dalam Islam

Dalam agama Islam, anugerah Allah SWT merupakan milik semua manusia. Dan ketika sebagian diantara anugerah itu berada di antara orang-orang tertentu itu bukan berarti orang tersebut dapat memanfaatkan anugerah yang Allah SWT berikan untuk mereka sendiri dengan sesuka hatinya.

Setiap orang mukmin berusaha mencari kenikmatan dengan cara mematuhi perintah Allah SWT dan memuaskan diri sendiri dengan barang-barang dan anugerah yang diciptakan Allah SWT untuk umat manusia demi kemaslahatan umat.

Konsumsi berlebih-lebihan, yang merupakan ciri khas masyarakat yang tidak mengenal Tuhan tidak diperbolehkan dalam Islam dan disebut dengan ișraf atau tabzir.23 Ajaran Islam menganjurkan pola konsumsi yang mengunakan harta secara wajar dan berimbang.

Etika Islam dalam prilaku konsumen sebagai berikut:

a. Tauhid

Di dalam agama Islam kegiatan konsumsi dilakukan dalam rangka ibadah kepada Allah SWT, sehingga senantiasa berada dalam hukum Islam. Oleh karena itu seorang muslim harus senantiasa mencari kenikmatan

22 Ibid.

23 Kurniati, “Teori Perilaku Konsumen Perspektif Ekonomi Islam.”

(32)

dengan menaati perintah Allah SWT dan menjauhi larangan Allah SWT.24 (Q.S Az-Zariyat:56)















“Dan aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan supaya mereka mengabdi kepada-Ku.”

b. Amanah (Responsibility/Pertanggungjawaban)

Manusia merupakan khaliyyfah di bumi sebagai pengemban amanah dari Allah SWT. Manusia diberikan kekuasaan untuk melaksanakan tugasnya sebagai khaliyyfah dan untuk mengambil keuntungan dan manfaat sebanyak- banyaknya atas ciptaan Allah SWT. Dalam hal ini melakukan konsumsi, manusia dapat berkehendak bebas tetapi akan mempertanggung jawabkan atas kehendak bebas tersebut.

c. Halal

Halal merupakan salah satu batasan bagi manusiauntuk memaksimalkan kegunaan. Kehalalan suatu barang konsumsi merupakan antisipasi adanya keburukan yang ditimbulkan barang tersebut. (Q.S Al- Baqarah:168)



































“Hai sekalian manusia, makanlah yang halal lagi baik dari apa yang terdapat di bumi, dan janganlah kamu mengikuti

24 Yulita Amalia and Fauziah, “PERILAKU KONSUMEN MILLENNIAL MUSLIM PADA RESTO BERSERTIFIKAT HALAL DI INDONESIA:

IMPLEMENTASI TEORI PERILAKU TERENCANA AJZEN.”

(33)

18

langkah-langkah syaitan; karena Sesungguhnya syaitan itu adalah musuh yang nyata bagimu.”

d. Sederhana

Sederhana adalah jalan tengah dalam berkonsumsi.

Ajaran Al-Qur‟an menegaskan bahwa dalam berkonsumsi manusia dianjurkan untuk tidak boros dan kikir. (Q.S Al-Furqan:67)

























“Dan orang-orang yang apabila membelanjakan (harta), mereka tidak berlebihan, dan tidak (pula) kikir, dan adalah (pembelanjaan itu) di tengah-tengah antara yang demikian.”

3. Indikator Perilaku Konsumen

(Sunyoto, 2018) Terdapat tiga faktor yang mempengaruhi perilaku konsumen, yaitu:

a. Konsumen Individual

Pilihan untuk membeli suatu produk dengan merek tertentu dipengaruhi oleh hal-hal yang ada pada diri konsumen, kebutuhan persepsi terhadap karakteristik merek, sikap, kondisi demografis, gaya hidup dan karakteristik kepribadian individu akan mempengaruhi pilihan individu itu terhadap berbagai alternatif merek yang tersedia.

b. Lingkungan yang memengaruhi konsumen

Pilihan-pilihan konsumen terhadap merek dipengaruhi oleh lingkungan yang mengitarinya. Ketika seorang konsumen melakukan pembelian suatu merek produk, mungkin didasari oleh banyak pertimbangan. Mungkin

(34)

seseorang membeli suatu merek produk karena meniru orang lain.

c. Stimuli pemasaran atau strategi pemasaran

Strategi pemasaran yang banyak dibahas adalah satu- satunya variabel dalam model ini yang dikendalikan oleh pemasar. Dalam hal ini pemasar berusaha memengaruhi konsumen dengan menggunakan stimuli stimuli pemasaran seperti iklan dan jenisnya agar konsumen bersedia memilih merek produk yang ditawarkan. Strategi pemasaran yang lazim dikembangkan oleh pemasar yaitu yang berhubungan dengan produk apa yang akan ditawarkan, penentuan harga jual produksinya, strategi promosinya dan bagaimana melakukan distribusi produk kepada konsumen.

B. Mobile Banking

1. Pengertian Mobile Banking

Mobile Banking (m-banking) adalah transaksi keuangan yang dilakukan menggunakan perangkat mobile dimana pada umumnya berupa ponsel atau smartphone yang sumber dananya berasal dari tabungan para nasabah di bank.25 Pengertian lain dari M-banking adalah suatu layanan perbankan yang diberikan oleh pihak bank untuk mendukung kelancaran dan kemudahan kegiatan perbankan.26 Sehingga dapat dipahami bahwa M-banking ini merupakan salah satu layanan yang diberikan oleh pihak bank kepada nasabahnya untuk mempermudah dalam bertransaksi yang berupa aplikasi dalam ponsel atau smartphone.

25 Ayu Nursari, i wayan Suparta, and Moelgini Yoke, “Pengaruh Pembayaran Non Tunai Terhadap Jumlah Uang Yang Diminta Masyarakat (M1) Dan Perekonomian,” JEP (2019).

26 Syamsul Hadi, Faktor-faktor yang Mempengaruhi Penggunaan Layanan Mobile Banking, jurnal pendidikan, Universitas Islam Indonesia, Maret 2014, hlm. 55

(35)

20

Keefektifan dan keefisienan dalam penggunaan m-banking tidak akan berjalan jika tanpa didukung oleh smartphone dan internet. Setiap orang yang memiliki smartphone dapat memanfaatkannya untuk menggunakan fasilitas m-banking ini untuk bertransaksi sehingga transaksi akan lebih mudah dilakukan kapan saja dan di mana saja. Adanya layanan kemudahan yang diberikan bank tersebut diharapkan memberikan kepuasan bagi nasabah mengenai berbagai layanan jasa yang diberikan.

Hampir semua bank di Indonesia telah menyediakan fasilitas mbanking. Jika Dilihat dari segi teknologi, m- banking dibedakan menjadi empat tipe jasa layanan, yaitu:27

a. Tipe pertama, yaitu dengan menggunakan IVR (interactive voice response) atau disebut phone- banking, karena nasabah harus menelpon untuk kemudian dipandu oleh pesan elektronik di dalam memilih menu-menu transaksi lewat telepon.

b. Tipe Kedua, yaitu dengan menggunakan SMS (Short Message Service) layanan berbasis SMS dipadukan dengan SIMtolkit dan sim card masing-masing operator sehingga akses layanan bisa melalui menu, tidak perlu mengetik perintah melalui SMS.

c. Tipe ketiga, yaitu dengan menggunakan WAP (Wireless Access Protocol), layanan ini merupakan layanan m-banking yang mereplika atau meniru i- banking kedalam sebuah ponsel yang didukung oleh teknologi WAP. Layanan yang disediakan mirip dengan i-banking, hanya saja tampilannya lebih sederhana sehingga dapat ditampilkan pada layar handphone.

27 Aditya Wardhana, Pengaruh Kualitas Layanan Mobile Banking (M- Banking) terhadap Kepuasan Nasabah di Indonesia, Jurnal Manajemen Vol. 10 No.

2, September 2015, hlm. 275

(36)

d. Tipe terakhir, yaitu dengan menggunakan aplikasi pihak ketiga, misalnya dengan menggunakan aplikasi berbasis Java, yaitu aplikasi yang mampu menghubungkan handphone berteknologi Java dengan pihak bank melalui layanan data.

2. Keunggulan dan Kelemahan Mobile Banking

Banyak nasabah yang memilih menggunakan m-banking karena mempermudah dalam transaksi, seperti kegiatan transfer uang karena nasabah hanya perlu menggunakan aplikasi pada smartphone. Berbed dengan sebelum ada layanan elektronik ini, nasabah harus datang ke bank dan mengisi form pengiriman uang, juga harus mengantri.

Dibandingkan dengan itu, mengunakan Mobile Banking lebih praktis.

Keunggulan Mobile Banking

Berikut merupakan beberapa keunggulan dalam menggunakan Mobile Banking, yaitu:

a) Layanan 24 jam.

b) Bisa menyimpan data transfer.

c) Mudah digunakan.

d) Dapat mempunyai info produk terbaru bank terkait.

e) Transaksi lebih aman.28

Menurut Suryo, kelebihan m-banking menggunakan jaringan pengaman ganda atau berlapis, yaitu dari operator yang menyediakan jaringan seluler dan jaringan perbankan itu sendiri, sehingga tidak perlu dikhawatirkan penggunaannya.29

28 Nurdin et al., “Pengaruh Pelayanan Mobile Banking Terhadap Kepuasan Nasabah (Studi Pada Mahasiswa Perbankan Syariah IAIN Palu).”

29 Syasul Hadi, hlm. 56

(37)

22

a. Kelemahan Mobile Banking

Kelemahan dari m-banking adalah ketergantungan terhadap ketersediaan jaringan seluler operator yang bersangkutan. Jika terjadi blankspot atau ketidaktersediaan jaringan, maka layanan m-banking tidak bisa dilakukan.

Hal tersebut sebenarnya bukanlah tanggung jawab bank melainkan tanggung jawab penyedia operator seluler dan internet provider yang digunakan oleh nasabah untuk mengakses layanan m-banking.

b. Kelemahan lainnya yang lebih sering terjadi adalah ketergantungan terhadap ketersediaan jaringan seluleroperator yang bersangkutan. Jika terjadi blankspot atau ketidaktersediaan jaringan, maka layanan m-banking tidak bisa dilakukan. Hal tersebut sebenarnya bukanlah tanggung jawab bank melainkan tenggung jawab penyedia operatorseluler dan internet provider yang digunakan oleh nasabah untuk mengkses layanan m-banking.

c. Kemudahan Penggunaan Mobile Banking

Menurut Jogiyanto dalam Risma, kemudahan penggunaan (easy of use) diartikan sebagai sejauh mana seseorang percaya bahwa suatu teknologi dapat digunakan untuk memudahkan pengguna dan bebas dari suatu upaya.30 Selain itu menurut Davis dalam Silvia, pengertian kemudahan penggunaan adalah sebuah keyakinan seseorang bahwa menggunaan teknologi informasi merupakan hal mudah dimana pemakai tidak memerlukan usaha keras dalam menggunakannya.31

Persepsi kemudahan memberikan indikasi bahwa suatu sistem dirancang bukan untuk menyulitkan pemakainya, tetapi justru mempermudah seseorang dalam menyelesaikan pekerjaannya. Artinya, seseorang yang

30 Mislah Hayati Nasution and Sutisna Sutisna, “FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI MINAT NASABAH TERHADAP INTERNET BANKING,”

NISBAH: JURNAL PERBANKAN SYARIAH (2015).

31 Ibid.

(38)

menggunakan sistem bekerja lebih mudah dibandingkan dengan yang tidak menggunakan sistem, maka sistem disini membantu memudahkan pekerjaan pemakainya.32 Dari pemaparan definisi diatas maka dapat disimpulkan bahwa kemudahan adalah seseorang percaya menggunakan suatu sistem dapat memudahkan pekerjaannya.

3. Indikator Mobile Banking

Menurut Davis dalam Rithmaya membagi indikator kemudahan penggunaan kedalam lima indikator, yang jika ditarik korelasinya dengan Mobile Banking adalah sebagai berikut:33

1. Mudah dipelajari.

2. Fleksibel.

3. Dapat mengontrol pekerjaan.

4. Mudah digunakan.

5. Terjamin keamanannya.

Pendapat lain yaitu Rigopoulos, Askounis, dan Yahyapour menyebutkan bahwa kemudahan penggunaan dapat diukur melalui tiga (3) indikator, yaitu:34

1. Jelas

Pengguna tidak mengalami kebingungan dalam menggunakan layanan Mobile Banking karena tampilan yang jelas.

32 Hadi, Novi, Faktor-faktor yang Mempengaruhi Penggunaan Layanan Mobile Banking. Jurnal Ekonomi dan Bisnis OPTIMUM. 5(1): 55-67, 2015

33 Citra Laksmi Rithmaya, Pengaruh Kemudahan Penggunaan, Kemanfaatan, Sikap, Risiko dan Fitur Layanan terhadap Minat Ulang Nasabah Bank BCA dalam Menggunakan Internet Banking, Jurnal Riset Ekonomi dan Manajemen, Vol. 16, No.1 160-177, hlm. 164

34 Citra Laksmi Rithmaya, Pengaruh Kemudahan Penggunaan, Kemanfaatan, Sikap, Risiko dan Fitur Layanan terhadap Minat Ulang Nasabah Bank BCA dalam Menggunakan Internet Banking, Jurnal Riset Ekonomi dan Manajemen, Vol. 16, No.1 16

(39)

24

2. Mudah dimengerti

Pengguna dapat dengan mudah mempelajari layanan Mobile Banking dan tidak melakukan kesalahan- kesalahan pada saat menggunakannya.

3. Mudah dikuasai

Pengguna dapat dengan cepat menguasai penggunaan Mobile Banking dengan sendirinya tanpa memerlukan bantuan bantuan orang lain.

Dari dua pendapat tentang indikator yang dapat mengukur kemudahan penggunaan diatas peneliti mengambil pendapat menurut Davis, karena keempat indikator yang dikemukakan oleh Davis merepresentasikan apa yang dapat diukur dalam kemudahan penggunaan suatu teknologi. Bahwa seseorang menggunakan suatu teknologi tidak hanya karena kemudahan kemudahannya saja seperti mudah dipelajari/dimengerti dan mudah digunakan namun bagaimana teknologi tersebut dapat membantu aktifitas/pekerjaan penggunanya dan fleksibel atau menyesuaikan penggunanya dalam menggunakan teknologi.35

C. Marketplace

1. Pengertian Marketplace

Marketplace merupakan media online berbasis internet (web based) tempat melakukan kegiatan bisnis dan transaksi antara pembeli dan penjual. Pembeli dapat mencari supplier sebanyak mungkin dengan kriteria yang diinginkan, sehingga memperoleh sesuai harga pasar.

Sedangkan bagi supplier/penjual dapat mengetahui

35 Dewi, Herawati, and Adiputra, “PENGGUNAAN E-MONEY TERHADAP PERILAKU KONSUMTIF MAHASISWA YANG DIMEDIASI KONTROL DIRI.”

(40)

perusahaan-perusahaan yang membutuhkan produk/jasa mereka.

Pada umumnya Marketplace yang efisien dapat meningkatkan iklim investasi di perusahaan dan memudahkan arus input dan output barang. Calon pembeli tidak perlu menghabiskan waktu banyak untuk mendapatkan informasi produk yang diinginkan, serta menghemat waktu perjalanan untuk menempuh toko fisik yang seperti dilakukan pada pembelian secara konvensional.36

Marketplace pada umumnya adalah bisnis secara elektronis yang memfokuskan diri pada transaksi bisnis dengan menggunakan internet sebagai medium pertukaran barang atau jasa, baik antara dua buah institusi atau organisasi yang disebut business to business (B2B) maupun antar institusi dengan konsumen langsung yang disebut business to customer (B2C).37

Dalam strategi marketplace, ada pembagian bisnis internet menurut pihak-pihak yang terlibat dalam transaksi penjualan, yaitu:38

1. B2B merupakan transaksi perdagangan online yang dilakukan antar bisnis, perusahaan ataupun organisasi.

2. B2C merupakan perdagangan online yang dilakukan antara perusahaan menjual ke konsumen individual, biasa disebut retail (eceran).

36 I Putu Artaya and Tubagus Purworusmiardi, “Efektifitas Marketplace Dalam Meningkatkan Konsentrasi,” Jurnal Ekonomi Dan Bisnis, Universitas Narotama Surabaya (2019).

37 Muhammad Anshari et al., “ScienceDirect ScienceDirect ScienceDirect ScienceDirect Digital Marketplace and FinTech to Support Agriculture Digital Marketplace and FinTech to Support Agriculture Sustainability Sustainability Assessing the Feasibility Using the Masairol Heat Demand-Ou,” Energy Procedia 156, no. 2018 (2019): 234–238, https://doi.org/10.1016/j.egypro.2018.11.134.

38 Ibid.

(41)

26

3. Consumer to Consumer (C2C) merupakan perdagangan online yang dilakukan antara konsumen.

4. Consumer to Business (C2B) merupakan transaksi penjualan online terjadi ketika individu menjual produk atau jasa kepada perusahaan.

2. Indikator Marketplace

Seperti halnya dalam aktivitas bisnis konvensional, sistem Marketplace juga melalui tahapan-tahapan aktivitas tertentu yang biasa di istilahkan dengan proses bisnis.

Fasilitas Marketplace yang ada harus dapat mensinkronisasikan keempat aliran tersebut, sehingga proses transaksi dapat dilakukan secara efisien, efektif, dan terkontrol dengan baik.39 Terdapat lima indikator Marketplace yaitu:

a) Gratis Ongkir b) Cashback

c) Metode Pembayaran d) Flash Sale

e) Keberagaman Jasa Pengiriman40

3. Keuntungan Penjualan Melalui Marketplace dibandingkan secara Kovensional

Penjualan secara konvensional ataupun dengan cara online hampir sama, yaitu menjual, mendistribusikan, menyediakan barang atau jasa serta mencari laba. Tetapi perbedaan dari keduanya adalah mekanisme media

39 Artaya and Purworusmiardi, “Efektifitas Marketplace Dalam Meningkatkan Konsentrasi.”

40 Deni Apriadi and Arie Yandi Saputra, “E-Commerce Berbasis Marketplace Dalam Upaya Mempersingkat Distribusi Penjualan Hasil Pertanian,” Jurnal RESTI (Rekayasa Sistem dan Teknologi Informasi) (2017).

(42)

komunikasi dalam penyampaian barang atau jasa yang akan dijual.41 Penjualan secara konvensional, pelaku bisnis menjual barang atau jasa langsung ke konsumennya secara fisik. Penjualan melalui Marketplace, pelaku bisnis menjual barang atau jasa melalui media elektronik secara maya yang disebut internet. Dalam penjualan secara online atau yang disebut Marketplace pada umumnya banyak keuntungan yang bisa didapatkan baik bagi pebisnis maupun bagi konsumen.42

4. Perbedaan E-Commerce dan Marketplace

E-commerce merupakan website yang digunakan untuk menjual produk dari pemilik website. Jadi, produk yang dijual pun terbatas karena hanya dijual oleh satu penjual saja. Kemudian, Marketplace sebagai penyedia website online yang bertindak sebagai perantara antara penjual dengan pembeli.

5. Marketplace dalam Ekonomi Islam

Dalam Islam, hukum segala transaksi adalah dibolehkan, selama tidak ada dalil Al-Quran atau As-Sunnah yang mengharamkannya. Demikian apabila ada bentuk baru dari transaksi bisnis, perlu dikaji apakah ada dalil Al-Quran atau As-Sunnah yang mengharamkannya atau tidak. Setiap muslim yang berbisnis harus memperhatikan hukum Islam ketika melakukan aktivitas bisnis jika bisnis online.

D. Perilaku Konsumtif

1. Pengertian Perilaku Konsumtif

Perilaku konsumtif adalah perilaku konsumen (pembeli) yang tidak pernah puas dengan kesenangannya sendiri dan tidak mempertimbangkan fungsi atau kebutuhannya (Susilawati & Fr, 2018). (Lina & Rosyid, 1997) Dahlan

41 Alvin E. Roth, “Marketplaces, Markets, and Market Design,” American Economic Review (2018).

42 Ibid. hlm. 16

(43)

28

mengatakan bahwa perilaku konsumtif ditandai oleh adanya kehidupan mewah dan berlebihan. Penggunaaan segala hal yang dianggap paling mahal yang memberikan kepuasan dan kenyamanan fisik sebesar besarnyaserta adanya pola hidup manusia yang dikendalikan dan didorong oleh semua keinginan untuk memenuhi hasrat kesenangan semata-mata. Hal ini diperkuat (Chandra Kartika Sari, 2017) yang mengatakan bahwa perilaku konsumtif di tandai dengan tindakan membeli barang- barang yang kurang atau tidak diperhitungkan sehingga sifatnya menjadi berlebihan.

Belk, Eastman, dkk, dalam Shukla dan Sharma mendefinisikan perilaku konsumtif sebagai perilaku konsumen dalam mencari dan membeli barang dan jasa yang dapat menghasilkan status sosial serta prestige dengan mengabaikan penghasilan maupun kelas sosial mereka yang sebenarnya. Sementara menurut Hamilton dalam Evi Suminar perilaku konsumtif disebut dengan istilah wastefull consumption yang dimaknai sebagai perilaku konsumen dalam membeli barang dan jasa yang tidak berguna atau mengkonsumsi lebih dari definisi yang masuk akal dari kebutuhan.43

2. Indikator Perilaku Konsumtif

Menurut Sumartono dalam Endang, indikator perilaku konsumtif antara lain:44

a) Pembelian Secara Impulsive b) Pembelian secara tidak rasional c) Pemborosan

d) Membeli produk demi menjaga penampilan diri dan gengsi

43 Eva Suminar and Tatik Meiyuntari, “Konsep Diri, Konformitas Dan Perilaku Konsumtif Pada Remaja,” Persona:Jurnal Psikologi Indonesia (2016).

44 Endang Dwi Astuti, “Perilaku Konsumtif Dalam Membeli Barang,”

ejournal Psikologi. fisip-unmul.ac.id (2013).

(44)

e) Rasa tidak puas dengan suatu barang45

Faktor – Faktor yang mempengaruhi perilaku konsumtif Menurut Danang Sunyoto, faktor-faktor yang mempengaruhi perilaku konsumen dalam memutuskan pembelian terbagi menjadi dua, yaitu faktor eksternal dan faktor internal.

1. Faktor Eksternal

Faktor-faktor lingkungan eksternal yang mempengaruhi perilaku konsumen antara lain:

a. Kebudayaan b. Kelas social c. Keluarga

d. Kelompok Referensi dan Kelompok Sosial 2. Faktor Eksternal

Faktor-Faktor Internal yang mempengaruhi perilaku konsumtif adalah:

a. Motivasi b. Persepsi Belajar

c. Kepribadian dan Konsep Diri d. Kepercayaan dan Sikap 3. Perilaku Konsumtif dalam Pandangan Islam

Salah satu perbedaan mendasar antara sistem ekonomi Islam dan konvensional adalah menyoroti masalah kebutuhan dan keinginan. Kebutuhan biasanya terkait dengan sesuatu yang harus dipenuhi, segala keperluan dasar manusia untuk kehidupannya. Menurut Arif (2017) Islam tidak melarang manusia untuk memenuhi kebutuhan ataupun keinginannya, selama dengan pemenuhan tersebut

45 Lina Lina and Haryanto F. Rosyid, “PERILAKU KONSUMTIF BERDASARKAN LOCUS OF CONTROL PADA REMAJA PUTRI,” Psikologika:

Jurnal Pemikiran dan Penelitian Psikologi (1997).

(45)

30

martabat manusia bisa meningkat dan manusia diperintahkan untuk mengkonsumsi barang dan jasa yang halal dan baik secara wajar serta tidak berlebihan.46

Pemenuhan kebutuhan ataupun keinginan dibolehkan selama hal itu mampu menambah maslahah dan tidak mendatangkan kemudaratan. Konsumsi berlebih- lebihan merupakan ciri khas masyarakat yang tidak mengenal Tuhan, dikutuk dalam Islam dan disebut dengan israf (pemborosan) atau tadzir (menghambur-hamburkan harta tanpa guna). Islam mewajibkan kepada pemilik harta agar menafkahkan sebagian hartanya untuk diri sendiri, keluarga dan fi sabilillah. Islam mengharamkan sifat kikir, boros dan menghamburkan harta. Inilah bentuk keseimbangan yang diperintahkan dalam Al Qur‟an, seperti diisyaratkan dalam Q.S. Al Isra Ayat 26-27











































”26. Dan berikanlah kepada keluarga-keluarga yang dekat akan haknya, kepada orang miskin dan orang yang dalam perjalanan dan janganlah kamu menghambur-hamburkan (hartamu) secara boros.

27. Sesungguhnya pemboros-pemboros itu adalah saudara- saudara syaitan dan syaitan itu adalah sangat ingkar kepada Tuhannya.”

E. Kerangka Berpikir

Mobile banking sebagai alat pembayaran yang ditawarkan oleh lembaga keuangan seperti bank bertujuan guna memberikan fasilitas kemudahan dalam pemenuhan transaksi para pengguna atau nasabahnya. Kemudahan dalam melakukan transaksi sebagai perkembangan teknologi ini

46 Al Arif, “Pengantar Ekonomi Syariah Teori dan Praktik, 2004,” (2017).

(46)

seringkali membuat seorang pengguna kurang dapat mengontrol dirinya. Akibatnya, hal tersebut dapat menimbulkan potensi konsumen untuk cenderung lebih konsumtif.

Sebagaimana penelitian yang dilakukan oleh Yuni dan Nurul e-banking yang juga merupakan produk layanan yang disediakan oleh perbankan yang hampir serupa dengan m-banking, membuktikan dalam penelitiannya ternyata penggunaan teknologi perbankan tersebut memiliki pengaruh positif signifikan terhadap perilaku konsumtif. Hal tersebut dikarenakan e-banking merupakan fasilitas yang dapat memberikan kemudahan, kenyamanan, serta proses yang lebih efesien dalam transaksi sehingga mempengaruhi seseorang untuk melakukan transaksi berkelanjutan yang menghasilkan konsumerisme atau perilaku konsumtif.47

Marketplace merupakan jual-beli jasa atau barang secara online dengan memanfaatkan jaringan internet.

Banyaknya pengguna Marketplace baik sebagai penjual mapun pembeli karena keunggulan Marketplace yang mampu bertransaksi kapan saja, diakses dari manapun, serta dapat menghemat biaya. Bertransaksi melalui Marketplace juga semakin mudah karena didukung dengan cara pembayaran yang dapat dilakukan melalui Mobile Banking, kartu kredit, transfer antar bank, dll.

Perilaku konsumtif menurut Vinna didefinisikan sebagai sebuah tindakan atau perilaku individu dalam melakukan kegiatan konsumsi secara berlebihan. Perilaku konsumtif ditandai dengan kecenderungan konsumsi tanpa batas dan pemenuhannya cenderung sekedar mengikuti keinginan daripada kebutuhan.48 Perilaku konsumtif ini dipengaruhi oleh berbagai faktor, diant

Gambar

Gambar 1.1 Grafik Alasan Menggunakan Internet ...................... 4  Gambar 1.2 Data Sensus Penduduk Tahun 2020 ........................
Gambar 2.1  Kerangka Berfikir

Referensi

Dokumen terkait

PERNYATAAN ORISINALITAS SKRIPSI Yang bertanda tangan dibawah ini saya: Nama NPM Program Studi Fakultas : Titin Umayah : 16610091 : Manajemen : Ekonomi Dan Bisnis Menyatakan bahwa

2 2 LEMBAR PERNYATAAN ORISINALITAS Yang bertanda tangan dibawah ini : Nama : Ikhsanti Fitri Khairunnisah NPM : 2015570099 Program Studi : Manajemen Perbankan Syariah Fakultas :

Lembar Pernyataan Tidak Plagiat Saya yang bertanda tangan dibawah ini : Nama : DITA AULIA NPM : 71190312005 Fakultas : EKONOMI DAN BISNIS Program Studi : MANAJEMEN Konsentrasi :

SURAT PERNYATAAN TIDAK PLAGIAT Saya yang bertanda tangan dibawah ini : Nama : Syafira Hasanah Nasution NPM : 711190313057 Fakultas : Ekonomi dan Bisnis Jurusan/Program Studi :

i LEMBAR PERNYATAAN ORISINALITAS Yang bertanda tangan dibawah ini: Nama : Rezha Aprulli NPM : 2014570060 Program Studi : Manajemen Perbankan Syariah Fakultas : Fakultas Agama

PERNYATAAN TIDAK PLAGIAT Yang bertanda tangan dibawah ini saya: Nama NPM Fakultas Prodi : Rio Agus Pratama : 16610076 : Ekonomi dan Bisnis : Manajemen Dengan ini menyatakan bahwa

xvii PERNYATAAN ORISINALITAS SKRIPSI Yang bertanda tangan dibawah ini saya: Nama : Nando Gustama NPM : 16610185 Program Studi : Manajemen Fakultas : Ekonomi Dan Bisnis

x PERNYATAAN ORISINALITAS SKRIPSI Yang bertanda tangan dibawah ini saya: Nama : Nanda Aprilia NPM : 17610039 Program Studi : Manajemen Fakultas : Ekonomi Dan Bisnis Menyatakan