PENDAHULUAN
Latar Belakang Masalah
Mello (2014) menjelaskan bahwa turnover merupakan istilah yang merujuk pada fenomena keluarnya karyawan dari perusahaan atau organisasinya. Hal ini dikarenakan keinginan seorang karyawan untuk pindah ke perusahaan atau organisasi lain mempunyai dampak yang sangat besar bagi perusahaan itu sendiri dan karyawan yang bersangkutan.
Rumusan Masalah
Sudarmiani (2018) dalam hasil penelitiannya menemukan bahwa kepuasan kerja berpengaruh negatif terhadap turnover turnover pada CV Surya Nedika Isabella, Kawedanan Magetan. Hal ini menunjukkan bahwa jika tingkat kepuasan kerja karyawan rendah maka kecenderungan berpindah tempat kerja atau turnover intention akan meningkat dan sebaliknya.
Tujuan Penelitian
Temuan ini sesuai dengan hasil penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh Susilo & Satrya (2019) yang menyimpulkan bahwa kepuasan kerja berpengaruh negatif dan signifikan terhadap turnover niat.
Manfaat Penelitian
Diketahui, di antara pegawai tetap terdapat 6 pegawai yang masuk dalam kategori sangat rendah, dan terdapat 32 pegawai yang masuk dalam kategori. Diketahui, diantara pegawai tetap terdapat 6 pegawai dengan kategori sangat rendah, terdapat 50 pegawai dengan kategori sangat rendah.
KAJIAN TEORI
Intensi Turnover
- Definisi Intensi Turnover
 - Aspek Intensi Turnover
 - Faktor yang Mempengaruhi Intensi Turnover
 - Dampak Intensi Turnover
 - Pengukuran Intensi Turnover
 
Mobley, Horner, dan Hollingsworth (1978) menjelaskan bahwa turnover instruction adalah niat atau keinginan seorang karyawan untuk mengundurkan diri dari suatu pekerjaan dengan keinginan untuk mencari pekerjaan baru yang lebih cocok. Hal ini menunjukkan bahwa terdapat pengaruh positif yang signifikan antara ketidakamanan kerja terhadap niat berpindah.
Kepuasan Kerja
- Definisi Kepuasan Kerja
 - Aspek Kepuasan Kerja
 - Faktor yang Mempengaruhi Kepuasan Kerja
 - Dampak Kepuasan Kerja
 - Pengukuran Kepuasan Kerja
 
Agbozo, Owusu, Hoedoafia, & Atakorah (2017) menjelaskan bahwa lingkungan kerja yang menarik dan mendukung sangat penting untuk kepuasan kerja karyawan. Antari (2019) menunjukkan dalam penelitiannya bahwa kepuasan kerja karyawan yang semakin tinggi dapat menurunkan tingkat turnover karyawan.
Generasi-Z
Instrumen ini berisi 36 item dan menggunakan skala penilaian yang dijumlahkan, dengan individu menunjukkan bahwa mereka setuju atau tidak setuju dengan setiap item. Responden diminta untuk memilih satu dari enam pilihan jawaban yang sesuai dengan setuju atau tidak setuju pada setiap item.
Kerangka Konseptual
- Pengaruh Kepuasan Kerja Terhadap Intensi Turnover Pada
 - Bagan
 
Generasi Z berpindah tempat kerja adalah hal yang lumrah karena Generasi Z tidak ingin terjebak di satu tempat. Keinginan karyawan untuk berpindah dan mencari pekerjaan lain merupakan suatu tantangan bagi perusahaan atau organisasi yang menjadi hal yang penting bagi perusahaan. Oleh karena itu, perusahaan harus mewaspadai dan mengelola karyawannya dengan baik agar terhindar dari dampak negatif yang akan terjadi jika banyak karyawan yang berpindah dan mencari pekerjaan lain.
Penting bagi peneliti untuk memilih judul ini karena peneliti tertarik dengan Generasi Z yang akan mendominasi total angkatan kerja, namun generasi ini diketahui memiliki niat besar untuk pindah ke perusahaan lain. Dengan kerangka ini maka tujuan peneliti akan lebih jelas karena dikonsep terlebih dahulu.
Hipotesis
Pada bidang IT terdapat 0 pegawai dengan kategori sangat rendah, 1 pegawai dengan kategori rendah, 4 pegawai dengan kategori sedang, 1 pegawai dengan kategori tinggi dan 1 pegawai dengan kategori sangat tinggi. Pada bagian SDM/kepegawaian terdapat 1 pegawai dengan kategori sangat rendah, 5 pegawai dengan kategori rendah, 12 pegawai dengan kategori sedang, 7 pegawai dengan kategori sedang. Pada GA terdapat 0 karyawan dengan kategori sangat rendah, 4 karyawan dengan kategori rendah, 7 karyawan dengan kategori sedang, 4 karyawan dengan kategori tinggi, dan 0 karyawan dengan kategori sangat tinggi.
Pada bagian produksi terdapat 3 orang pegawai dengan kategori sangat rendah, 8 orang pegawai dengan kategori rendah, 14 orang pegawai dengan kategori sedang, 2 orang pegawai dengan kategori tinggi, dan 4 orang pegawai dengan kategori sangat tinggi. Pada bagian gudang terdapat 0 orang pegawai dengan kategori sangat rendah, 2 orang pegawai dengan kategori rendah, 8 orang pegawai dengan kategori sedang, 3 orang pegawai dengan kategori tinggi, dan 1 orang pegawai dengan kategori sangat tinggi. Diketahui pada pilihan nikah terdapat 1 pegawai dengan kategori sangat rendah, pegawai dengan kategori rendah sebanyak 15 orang, dan kategori rendah sebanyak 33 pegawai.
Diketahui pegawai laki-laki dengan kategori sangat rendah sebanyak 5 orang, pegawai dengan kategori rendah sebanyak 43 orang, dan pegawai perempuan dengan kategori sangat rendah sebanyak 4 orang, pegawai dengan kategori sangat rendah sebanyak 67 orang. Diketahui diantara pegawai yang masa kerja 1 tahun terdapat 1 orang pegawai yang termasuk kategori sangat rendah yaitu sebanyak 29 orang pegawai.
METODE PENELITIAN
Pendekatan Penelitian
Variabel Penelitian
Variabel bebas adalah variabel stimulus, prediktor, atau dalam bahasa Indonesia biasa disebut variabel bebas.
Definisi Variabel
- Definisi Konseptual
 - Teknik Pengambilan Sampel
 
Kepuasan kerja yang dimaksud dalam penelitian ini adalah sikap karyawan Generasi Z yang mencerminkan bagaimana perasaan mereka terhadap pekerjaan, baik secara keseluruhan maupun dari sudut pandang yang berbeda dalam pekerjaannya. Populasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah seluruh pegawai Generasi Z di Kota Makassar dengan masa kerja ≥ 1 tahun, dimana jumlah keseluruhannya belum diketahui peneliti secara pasti. Sampel ditentukan dengan menggunakan tabel Isaac Michael pada tingkat kesalahan 5% dan mengacu pada kategori populasi tak terbatas, sehingga sampel dalam penelitian ini minimal berjumlah 349 responden.
Subyek dalam penelitian ini adalah para pekerja Generasi Z di Kota Makassar yang jumlahnya belum diketahui secara pasti oleh peneliti. Sugiyono (2016) menjelaskan teknik purposive sampling adalah pengambilan sampel, dimana sampel dipilih berdasarkan pertimbangan khusus sehingga memenuhi kriteria yang diinginkan.
Teknik Pengumpulan Data
- Skala Intensi Turnover
 - Skala Kepuasan Kerja
 
Dalam penelitian ini teknik pengumpulan datanya menggunakan skala psikologis atau skala Likert yang melibatkan skala kepuasan kerja dan niat berpindah. Skala turnover inventory yang digunakan dalam penelitian ini adalah skala turnover inventory yang sebelumnya dibangun oleh Siska Debora (2018) mengacu pada teori Mobley, Horner, &. Skala ini merupakan skala Likert yang berjumlah 14 aitem dengan 4 alternatif pilihan jawaban yaitu Sangat Setuju (SS), Setuju (S), Tidak Setuju (TS) dan Sangat Tidak Setuju (STS).
Skala kepuasan kerja yang digunakan dalam penelitian ini adalah skala kepuasan kerja yang sebelumnya diadaptasi oleh Fita Magista (2019) berdasarkan teori yang disampaikan oleh Spector (1997). Skala ini merupakan skala Likert yang berjumlah 30 aitem dengan 5 alternatif jawaban yaitu sangat sesuai (SS), sesuai (S), netral (N), tidak sesuai (TS), sangat tidak sesuai (STS).
Uji Instrumen
- Alat Ukur Siap Sebar
 - Uji Validitas
 - Uji Reliabilitas
 
Penelitian ini akan menggunakan uji validitas isi, termasuk uji validitas muka, untuk mengetahui validitas isi butir soal yang akan digunakan. Pengujian skala kepuasan kerja dan skala turnover intention dilakukan dalam penelitian ini terhadap subjek yaitu karyawan Generasi Z. Validitas konstruk menunjukkan sejauh mana alat ukur dapat mengungkap perilaku variabel yang ingin diukur.
Berdasarkan uji validitas yang dilakukan terhadap variabel kepuasan kerja sebanyak 30 item diketahui seluruh item valid dan tidak ada item yang tidak valid. Penentuan untuk melihat tingkat reliabilitas suatu alat ukur adalah dengan melihat seberapa besar nilai Cronbach’s Alpha dari hasil analisis menggunakan program SPSS versi 25.
Teknik Analisis Data
- Analisis Deskriptif
 - Uji Asumsi
 - Analisis Uji Hipotesis
 
Sugiyono (2016) menjelaskan uji reliabilitas digunakan untuk melihat apakah suatu hasil pengukuran masih memuat data pembanding meskipun diberikan dalam jangka waktu yang berbeda. Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis deskriptif yang dilakukan untuk mengetahui data demografi responden, gambaran umum variabel-variabel terkait, serta tingkat kepuasan kerja dan niat berpindah karyawan Generasi Z di Kota Makassar ke ditentukan. Ghozali (2018) menjelaskan uji normalitas digunakan untuk mengevaluasi apakah data dalam persamaan regresi berdistribusi normal atau tidak.
Pada penelitian ini uji normalitas dilakukan dengan SPSS versi 25 dengan metode yang digunakan yaitu Kolmogorof-Smirnov dengan cara memeriksa plot Q-Q untuk memeriksa apakah datanya berdistribusi normal atau tidak. Sugiyono (2013) menjelaskan bahwa linearitas merupakan asumsi penting dalam analisis regresi karena menguji apakah variabel X dan Y membentuk garis linier atau tidak.
Jadwal Penelitian
Pegawai dengan masa kerja 3 – 5 tahun terdapat 1 pegawai dengan kategori sangat rendah, 9 pegawai dengan kategori rendah, 28 pegawai dengan kategori sedang, 16 pegawai dengan kategori tinggi, dan 9 pegawai dengan kategori sangat tinggi. Kemudian pada bidang pemasaran/penjualan terdapat 4 pegawai dengan kategori sangat rendah, 21 pegawai dengan kategori rendah, 32 pegawai dengan kategori sedang, 14 pegawai dengan kategori tinggi, dan 4 pegawai dengan kategori sangat tinggi. Pada bidang akuntansi/keuangan terdapat 0 pegawai dengan kategori sangat rendah, 5 pegawai dengan kategori rendah, 10 pegawai dengan kategori sedang, 8 pegawai dengan kategori tinggi, dan 7 pegawai dengan kategori sangat tinggi.
Pada bidang pelayanan pelanggan terdapat 1 orang pegawai dengan kategori sangat rendah, 3 orang pegawai dengan kategori rendah, 1 orang pegawai dengan kategori sedang, 1 orang pegawai dengan kategori tinggi dan 0 orang pegawai dengan kategori sangat tinggi. Diketahui, terdapat 1 pegawai dengan kategori sangat rendah, 21 pegawai dengan kategori rendah, 36 pegawai dengan kategori sedang, 9 pegawai dengan kategori tinggi, dan 2 pegawai dengan kategori sangat tinggi pada opsi pernikahan.
HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN
Hasil Analisis
- Hasil Analisis Deskriptif Demografi
 - Hasil Analisis Deskriptif Variabel
 - Hasil Analisis Deskriptif Variabel Berdasarkan Demografi
 - Hasil Analisis Uji Asumsi
 - Hasil Analisis Uji Hipotesis
 
Hasil analisis deskriptif variabel turnover turnover berdasarkan jabatan (divisi/departemen) menunjukkan bahwa pada bagian administrasi terdapat 6 pegawai dengan kategori sangat rendah, 12 pegawai dalam kategori rendah, 41 pegawai dalam kategori sedang, 18 pegawai dalam kategori sedang. dalam kategori rendah. kategori tinggi, dan 14 orang karyawan berada pada kategori sangat tinggi. Diketahui pada opsi lainnya ini terdapat 3 pegawai dengan kategori sangat rendah, terdapat 14 pegawai dengan kategori rendah, terdapat 29 pegawai dengan kategori sedang, terdapat 20 pegawai dengan kategori tinggi dan terdapat 7 pegawai. dalam kategori sangat tinggi. Dari responden yang berusia 21 – 24 tahun terdapat 4 orang karyawan dengan kategori sangat rendah, 44 orang karyawan dalam kategori rendah, 67 orang karyawan dalam kategori sedang, 32 orang karyawan dalam kategori tinggi dan 3 orang karyawan dalam kategori sangat tinggi.
Dari pegawai dengan masa kerja 2 – 3 tahun tersebut terdapat 7 pegawai dengan kategori sangat rendah, 56 pegawai dengan kategori rendah, 96 pegawai dengan kategori sedang, 48 pegawai dengan kategori tinggi, dan 3 pegawai dengan kategori sangat tinggi. Sedangkan pada opsi belum menikah terdapat 8 pegawai dengan kategori sangat rendah, 89 pegawai dengan kategori rendah, 137 pegawai dengan kategori sedang, 63 pegawai dengan kategori tinggi, dan 4 pegawai dengan kategori sangat tinggi.
Pembahasan
- Pembahasan Hasil Deskriptif Variabel
 - Pembahasan Hasil Uji Hipotesis
 - Limitasi Penelitian
 
Dengan demikian, dapat dikatakan hipotesis alternatif (H1) yang menyatakan terdapat pengaruh kepuasan kerja terhadap niat berpindah pada karyawan Generasi Z di Kota Makassar diterima. Hasil tersebut menunjukkan koefisien regresi sebesar (-) yang berarti terdapat hubungan negatif antara kepuasan kerja dengan niat berpindah. Hasil tersebut menunjukkan bahwa paruh pertama tahun yang menyatakan terdapat pengaruh kepuasan kerja terhadap niat berpindah pada pegawai Generasi Z di Kota Makassar diterima dengan kontribusi sebesar 68,9%.
Pengaruh Kepuasan Kerja Terhadap Komitmen Organisasional dan Turnover Intention (Studi Pada Losari Hotel Sunset Bali). Pengaruh Kepuasan Kerja Terhadap Turnover Intention Guru Pada Yayasan Pgri Cipayung Jakarta Timur, Ayu Suryani.
KESIMPULAN DAN SARAN
Kesimpulan
Kategorisasi tingkat penilaian pada variabel turnover instruction menunjukkan bahwa terdapat 41 karyawan dalam kategori sangat tinggi, 78 karyawan dalam kategori tinggi, 158 karyawan dalam kategori sedang, 75 karyawan dalam kategori rendah, dan 18 karyawan dalam kategori sangat rendah. kategori. Kategorisasi tingkat penilaian pada variabel kepuasan kerja menunjukkan bahwa terdapat 6 pegawai dengan kategori sangat tinggi, 72 pegawai dengan kategori tinggi, 173 pegawai dengan kategori sedang, 110 pegawai dengan kategori rendah, dan 9 pegawai dengan kategori sangat rendah. kategori.
Saran
Pengaruh Reward terhadap Turnover Intention dengan Komitmen Organisasional sebagai Variabel Tidak Langsung (Studi pada Karyawan Kelompok I dan II Pabrik Gula Djatiroto). Analisis Pengaruh Stres Kerja, Beban Kerja dan Lingkungan Kerja Terhadap Turnover Intention Karyawan PT XL AXIATA TBK Jakarta. Pengaruh Kepuasan Kerja, Komitmen Organisasi dan Stres Kerja Terhadap Turnover Intention Pada Karyawan Pt Daya Eka Samudera Jakarta.
Pengaruh kepuasan kerja dan budaya organisasi terhadap kinerja pegawai melalui komitmen organisasi pada unit pelayanan publik Kabupaten Jember. Pengaruh retensi karyawan dan niat turnover terhadap kinerja karyawan melalui kepuasan kerja di Kospin Jasa Cabang Jawa Timur. Hubungan antara ketidakamanan kerja dan ketidakpuasan kerja dengan niat berpindah karyawan kontrak ke PT.
11 Saya merasa manfaat yang saya terima sama besarnya dengan manfaat yang ditawarkan oleh perusahaan lain. 12 Saya yakin rekan-rekan saya juga melakukan hal yang sama.