• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pengaruh Lingkungan Keluarga Terhadap Kecerdasan Emosional Siswa di SMP N 1 Kauman

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2024

Membagikan "Pengaruh Lingkungan Keluarga Terhadap Kecerdasan Emosional Siswa di SMP N 1 Kauman"

Copied!
73
0
0

Teks penuh

Hasil penelitian menunjukkan bahwa permasalahan terbesar pada masa remaja adalah kurangnya pemahaman orang tua dan lingkungan keluarga terhadap remaja. Lingkungan keluarga harus berperan aktif dalam mendidik anak-anaknya tentang masalah-masalah dasar sosial dan emosional. Terbentuknya perilaku positif yang harus dimiliki warga negara yang baik dimulai dari lingkungan keluarga.

Pada masa ini pula remaja mulai melepaskan diri secara emosional dari orang tua dan lingkungan keluarganya untuk menjalankan peran sosial barunya saat dewasa. Selain perubahan yang terjadi pada remaja, terjadi pula perubahan pada lingkungan keluarga, seperti keadaan keluarga. Lingkungan keluarga yang melatih emosi tersebut akan melahirkan anak-anak yang tumbuh menjadi seperti Daniel.

Dari uraian latar belakang diatas maka penulis mengambil judul penelitian kuantitatif dengan judul “PENGARUH LINGKUNGAN KELUARGA TERHADAP KECERDASAN EMOSIONAL (EQ) PADA SISWA SMP N 1 KAUMAN”. Dari hasil penelitian ini menguji dan membuktikan teori tentang pengaruh lingkungan keluarga terhadap kecerdasan emosional remaja SMP N 1 Kauman.

Landasan Teori

Lingkungan Keluarga a. Pengertian Lingkungan

Lingkungan adalah keluarga yang mengasuh dan membesarkan anak, sekolah tempat anak dididik, masyarakat tempat anak bersosialisasi dan bermain setiap hari, serta ciri-ciri alam sekitar yang disertai iklim, flora dan fauna. Sifat dan sifat anak sebagian besar diambil alih dari orang tuanya dan anggota keluarga lainnya. Keluarga yang bersatu adalah keluarga yang seluruh anggotanya merasa bersatu, terdapat kerjasama dan saling pengertian antar anggota keluarga.

Hal ini hendaknya didasari dan dipahami oleh setiap keluarga, bahwa anak dilahirkan dalam lingkungan keluarga yang tumbuh dan berkembang hingga anak tersebut terlepas dari ikatan keluarga. Pendidikan keluarga merupakan landasan yang sangat penting dalam meletakkan dasar-dasar pendidikan sosial anak. Tumbuhnya benih kesadaran sosial pada anak dapat dipupuk sedini mungkin, terutama melalui kehidupan berkeluarga yang dipenuhi dengan rasa gotong royong, gotong royong kekeluargaan, menolong saudara atau tetangga yang sakit, dengan menjaga ketertiban, ketentraman, kebersihan dan kemurnian bersama. keselarasan dalam segala aspek.

Tanggung jawab sosial merupakan bagian dari keluarga yang pada gilirannya akan menjadi tanggung jawab masyarakat, bangsa, dan negara. Indikator lingkungan keluarga meliputi pengalaman pertama anak, suasana dalam keluarga dan landasan pendidikan.

Kecerdasan Emosional a. Pengertian Kecerdasan

Sedangkan menurut Goleman, kecerdasan emosional mengacu pada kemampuan mengenali perasaan diri sendiri dan perasaan orang lain, kemampuan memotivasi diri sendiri, dan kemampuan mengelola emosi dengan baik dalam diri sendiri maupun dalam hubungan dengan orang lain.24. Indikator kecerdasan emosional adalah kesadaran diri, pengelolaan emosi, motivasi diri, mengenali emosi orang lain dan membina hubungan. Judul, Kajian Korelasi Kecerdasan Emosional dengan Kreativitas Berbicara Santri. Kecerdasan Emosional dengan Kreativitas Santri dalam Public Speaking pada Kegiatan Pelatihan Kader Dakwah di PONPES Darussalam Mekar Agung Kebonsari Madiun.

Kesimpulan dari skripsi ini adalah sebagai berikut: 1) Kecerdasan emosional siswa PONPES Darussalam Mekar Agung Kebonsari Madiun menunjukkan dengan baik, hal ini terutama dengan hasil pada kategori baik mencapai 62,85. Kecerdasan Emosional dan Kondisi Lingkungan Keluarga Terhadap Perilaku Sosial Siswa Kelas VII Mts As-Salam Sooko Tahun Pelajaran. Kesimpulan dari skripsi ini adalah sebagai berikut: 1) tingkat kecerdasan emosional siswa kelas VII MTs As-Salam Sooko Ponorogo tahun pelajaran 2013/2014 berada pada kategori cukup.

Judul Pengaruh bimbingan konseling dan kecerdasan emosional terhadap kepribadian siswa kelas VII MTs. Konseling dan Kecerdasan Emosional Terhadap Kepribadian Siswa Kelas VII MTs Doho. Karena rhitung > rtabel pada taraf signifikansi, maka dapat disimpulkan bahwa terdapat hubungan yang signifikan antara kecerdasan emosional dengan kepribadian siswa kelas VIII MTs Doho. 3) berdasarkan hasil perhitungan dengan menggunakan statistik disimpulkan bahwa bimbingan konseling dan kecerdasan emosional berpengaruh signifikan terhadap kepribadian.

Kerangka berfikir

Hipotesis Penelitian

Hipotesis Null (Ho) : Tidak terdapat pengaruh yang signifikan antara lingkungan keluarga terhadap kecerdasan emosional siswa kelas VIII SMP N 1 Kauman.

Rancangan Penelitian

Populasi dan Sampel 1. Populasi

Mengenai cara penentuan sampel dalam penelitian ini, peneliti mengacu pada teori yang dikembangkan oleh Isaac dan Michael, untuk tingkat kesalahannya. Dalam menentukan jumlah anggota sampel, peneliti mengambil tingkat kesalahan sebesar 5% yang berarti memiliki tingkat kepercayaan sebesar 95%.

Instrumen Pengumpulan Data

Data merupakan hasil pengamatan terhadap suatu objek penelitian yang sedang berlangsung, yaitu data yang berbentuk angka-angka. Langkah yang tidak kalah pentingnya dalam kegiatan pengumpulan data adalah dengan menguji instrumen (alat ukur) yang digunakan. 9 Sambas Ali Muhidin dan Maman Abdurahman, Korelasi, Regresi dan Analisis Jalur dalam Penelitian (Bandung: CV Pustaka Setia, 2009), 30.

Berikut hasil uji validitas seluruh item pernyataan: Tabel 3.3 Rangkuman pengujian validitas item angket instrumen penelitian. 11 Andhita Dessy Wulansari, Penelitian Pendidikan: Pendekatan Praktis dengan SPSS, (Ponorogo: STAIN Po Press, 2012), 1. Banyaknya soal yang dianggap valid selanjutnya digunakan untuk pengumpulan data dalam penelitian ini.

Dengan demikian, item instrumen penelitian ini berjumlah 39 item yang terdiri dari 21 item variabel lingkungan keluarga dan 18 item variabel kecerdasan emosional. Setelah dilakukan uji validitas item yang tidak valid, terdapat item nomor 2, 9,. Sedangkan untuk menguji reliabilitas instrumen, penelitian ini dilakukan dengan menggunakan konsistensi internal, dilakukan dengan menguji instrumen satu kali saja, setelah itu data yang diperoleh dianalisis dengan menggunakan teknik tertentu. Teknik yang digunakan adalah teknik split-stop yang dianalisis menggunakan rumus Spearman Brown.

Pertama: kelompokkan soal menjadi dua kelompok, yaitu kelompok soal genap dan kelompok soal ganjil. Kedua: mencari koefisien korelasi belahan bumi pertama dan belahan bumi kedua dengan menggunakan rumus product moment. Dari hasil perhitungan reliabilitas terlihat nilai reliabilitas instrumen variabel kondisi lingkungan keluarga sebesar 0,931 sehingga jika dilihat dari tabel “r” pada taraf signifikansi 5% adalah sebesar 0,353.

Dan reliabilitas instrumen variabel kecerdasan emosional sebesar 0,703, maka berdasarkan tabel “r” pada taraf signifikansi 5% adalah sebesar 0,353.

Tabel 3.2 Instrumen Pengumpulan Data
Tabel 3.2 Instrumen Pengumpulan Data

Teknik Pengumpulan Data

Dalam penelitian ini digunakan angket tertutup, dimana angket lingkungan keluarga dan angket kecerdasan emosional dikembangkan sesuai dengan materi indikator yang ada, dan masing-masing angket terdiri dari beberapa pernyataan dan jawabannya sudah tersedia. Skala likert ini digunakan untuk mengukur sikap, pendapat, persepsi seseorang atau sekelompok orang terhadap fenomena atau gejala sosial yang telah ditentukan oleh peneliti dan kemudian disebut variabel. Dalam kuesioner yang digunakan untuk penelitian ini, subjek menilai pernyataan positif sebagai sangat setuju, setuju, tidak yakin, tidak setuju, dan sangat tidak setuju.

Teknis Analisis Data

Sedangkan untuk menjawab rumusan masalah nomor tiga digunakan teknik analisis regresi linier sederhana dengan alasan data harus normal dan linier. Uji prasyarat yang dilakukan ada dua jenis, pertama uji normalitas dan kedua uji linieritas. Tujuan dilakukannya uji normalitas suatu kumpulan data adalah untuk mengetahui apakah populasi datanya berdistribusi normal atau tidak.16 Uji normalitas Lillifors digunakan dalam penelitian ini.

Untuk nilai negatif lihat kolom luas di luar Z. Untuk nilai positif lihat kolom luas antara mean dan Z + 0,5. Tujuan dilakukannya uji linieritas adalah untuk mengetahui apakah variabel terikat (Y) dan variabel bebas (X) berhubungan. Variabel yang mempengaruhinya disebut variabel prediktor yang diberi simbol X, dan variabel yang dipengaruhinya disebut variabel kriteria yang diberi simbol Y.

Gambaran Umum SMP N 1 Kauman 1. Sejarah Singkat

Letak Geografis

Visi dan Misi

Keadaan Guru dan Siswa

Deskripsi Data Tentang Lingkungan Keluarga dan Kecerdasan Emosional di SMP N 1 Kauman Siswa Kelas VIII 2015/1016

Uji Normalitas dan Uji Linieritas a. Uji Normalitas ( Uji Prasyarat )

Untuk menguji hipotesis nol, hipotesis regresi linier ditolak jika F-statistik hitung untuk fit tone yang diperoleh lebih besar dari nilai F tabel dengan menggunakan taraf kesalahan 5%.

Tabe 4.2 Daftar Anova Untuk Regresi Linier
Tabe 4.2 Daftar Anova Untuk Regresi Linier

Analisis Data Tentang Pengaruh Lingkungan Keluarga Terhadap Kecerdasan Emosional Siswa di SMP N Kauman

Untuk mengetahui kategori Lingkungan Keluarga siswa kelas VIII SMP N 1 Kauman baik, cukup atau kurang, maka dilakukan pengelompokan skor dengan menggunakan metode patokan sebagai berikut: - Nilai lebih dari Mx+1.SD adalah milik Siswa Kategori Lingkungan Keluarga. Nilai antara Mx-1.SD hingga Mx+1.SD berada pada kategori Lingkungan Keluarga Siswa. Dengan demikian dapat diketahui bahwa skor lebih dari 111 dikategorikan lingkungan belajar baik, skor kurang dari 86 dikategorikan lingkungan belajar buruk, dan skor 86-111 dikategorikan baik. lingkungan keluarga siswa.

Untuk memperoleh data tersebut, penulis menggunakan metode angket yang disebarkan kepada 139 siswi untuk mengetahui kecerdasan emosional siswa kelas VIII SMP N 1 Kauman. Setelah data terkumpul dan datanya normal dan linier, baik data lingkungan keluarga maupun data kecerdasan emosional, kemudian ditabulasikan. Untuk menganalisis data pengaruh lingkungan keluarga terhadap kecerdasan emosional di SMP N 1 Kauman, penulis menggunakan teknik perhitungan regresi linier sederhana dengan rumus sebagai berikut.

Ha: terdapat hubungan fungsional yang linier dan signifikan antara lingkungan keluarga dengan kecerdasan emosional di SMP N 1 Kauman. Ho: tidak terdapat hubungan fungsional yang linear dan signifikan antara lingkungan keluarga dengan kecerdasan emosional siswa SMP N 1 Kauman. Dari persamaan regresi linier sederhana diatas, maka: .. Fhitung>Ftabel artinya lingkungan keluarga berpengaruh terhadap kecerdasan emosional siswa SMP N 1 Kauman.

Berdasarkan perhitungan koefisien determinasi (R2) di atas diperoleh nilai sebesar 26,43925% yang berarti lingkungan keluarga berpengaruh terhadap kecerdasan emosional siswa SMP N 1 Kauman dan.

Tabel 4.5 menaksir model regresi
Tabel 4.5 menaksir model regresi

Pembahasan dan Interpretasi

Berdasarkan koefisien determinasi (R2) terdapat pengaruh yang signifikan lingkungan keluarga terhadap kecerdasan emosional di SMP N Kauman yaitu sebesar 26,43925%. Melihat hasil penelitian tersebut, maka penelitian yang dilakukan penulis dapat memperkuat penelitian sebelumnya yaitu penelitian yang dilakukan oleh Dian Nur Kayati dengan judul Kajian Hubungan Kecerdasan Emosional dengan Kreativitas Siswa PONPES Darusallam Mekar Agung, Penelitian Nurul Hidayati berjudul Pengaruh Kecerdasan Emosional dan Kondisinya. Keluarga tentang Perilaku Sosial Siswa VII. kelas di Mts As-Salam Sooko dan penelitian Fadia Ulf yang berjudul Dampak Konseling dan Kecerdasan Emosional Terhadap Kepribadian Siswa VII. Gunung Doha.

PENUTUP

Kesimpulan

Saran

Dari model tersebut terlihat bahwa lingkungan keluarga akan semakin berkembang jika kecerdasan emosional siswa meningkat dan sebaliknya.

Gambar

Tabel 3.1 Penentuan Sampel
Tabel 3.2 Instrumen Pengumpulan Data
Tabel 3.4 Rekapitulasi Uji Validitas Item Angket Instrumen Penelitian
Tabel 4.1 Hasil Uji Normalitas rumus  Liliefors
+4

Referensi

Dokumen terkait

ada pengaruh yang signifikan kecerdasan emosional terhadap agresi. Berdasarkan analisis data diketahui tingkat kecerdasan emosional siswa

1) Pengertian Kecerdasaan Emosional. 5) Konsep Kecerdasan Emosional dalam Perspektif Islam. 6) Pengaruh Kecerdasan Emosional terhadap Akhlak siswa..

Berdasarkan pemaparan latar belakang diatas, peneliti tertarik untuk mengadakan penelitian lebih lanjut mengenai “Pengaruh Kecerdasan Emosional, Lingkungan Keluarga

Sumbangan efektif kedua peubah X terhadap Y ditunjukkan dari harga R 2 = 0,390 yang berarti peubah kecerdasan emosional dan keharmonisan keluarga memberikan pengaruh

3 Hasil penelitian ini, didapatkan persamaan regresi pada pengaruh kecerdasan emosional terhadap prestasi belajar siswa menunjukkan bahwa setiap penambahan satu nilai

Pengaruh Minat dan Kecerdasan Emosional terhadap Prestasi Belajar Matematika Siswa Kelas VIII SMP Negeri 1 Latambaga dapat disimpulan bahwa(1) Minat siswa kelas VIII SMP

Hasil Uji Anova Kecerdasan Emosional Berdasarkan Media Sosial Berdasarkan dari tabel diatas pada variabel kecerdasan emosional didapatkan nilai signifikansinya sebesar .951 > 0.05,

Hasil yang diperoleh dari penelitian ini menunjukkan bahwa kecerdasan emosional siswa, motivasi belajar berpengaruh signifikan dan positif terhadap keterlibatan siswa di sekolah,