PENGARUH LINGKUNGAN KELUARGA, SIKAP BELAJAR DAN MINAT
BELAJAR TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN EKONOMI KELAS XII IPS DI SMA N I
LUHAK NAN DUO KABUPATEN PASAMAN BARAT
E-JURNAL
Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (STRATA 1)
Oleh :
IWAN 11090173
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN EKONOMI
SEKOLAH TINGGI KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN (STKIP) PGRI SUMATERA BARAT
PADANG
2016
PENGARUH LINGKUNGAN KELUARGA, SIKAP BELAJAR DAN MINAT BELAJAR TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN EKONOMI
KELAS XII IPS DI SMA N I LUHAK NAN DUO KABUPATEN PASAMAN BARAT
Oleh:
12,3)Mahasiswa dan Dosen Program Studi Pendidikan Ekonomi STKIP-PGRI Sumbar
Jl. Gunung Panggilun No.1 Padang Sumatra Barat Email: [email protected]1), [email protected] 2) ,
ABSTRACT
Result of data analysis indicate that (1) family environment by parsial have an effect on positive and signifikan to to result learn at mata pelajaran ekonomi kelas XII IPS SMA N 1 Luhak Nan Duo Provinsi Pasaman Barat, this matter can be seen from value of koefesien regresi equal to 0,63 and value of thitung (10,678) ≥ ttabel (1,98373); (2) attitude learn by parsial have an effect on positive and signifikan to result learn at mata pelajaran ekonomi kelas XII IPS SMA N 1 Luhak Nan Duo Provinsi Pasaman Barat matter can be seen from value of koefesien regresi equal to (0,525) and value of thitung (6,971) ≥ ttabel ( 1,98373); (3) bell enthusiasm teach by parsial have an effect on positive and signifikan to result learn at mata pelajaran ekonomi kelas XII IPS SMA N 1 Luhak Nan Duo Provinsi Pasaman Barat matter can be seen from value of koefesien regresi equal to (0,338) and value of thitung (3,534) ≥ ttabel (1,98373); (4) family environment, attitude learn, and enthusiasm learn by simultan have an effect on signifikan to result learn at mata pelajaran ekonomi kelas XII IPS SMA N 1 Luhak Nan Duo Provinsi Pasaman Barat because Fhitung ( 168,126) ≥ Ftabel (3,09).
ABSTRAK
Hasil analisa data menunjukkan bahwa (1) lingkungan keluarga secara parsial berpengaruh positif dan signifikan terhadap terhadap hasil belajar pada mata pelajaran ekonomi kelas XII IPS SMAN 1 Luhak Nan Duo Kabupaten Pasaman Barat, hal ini dapat dilihat dari nilai koefesien regresi sebesar 0,63 dan nilai thitung (10,678) ≥ ttabel (1,98373); (2) sikap belajar secara parsial berpengaruh positif dan signifikan terhadap hasil belajar pada mata pelajaran ekonomi kelas XII IPS SMAN 1 Luhak Nan Duo Kabupaten Pasaman Barat hal ini dapat dilihat dari nilai koefesien regresi sebesar (0,525) dan nilai thitung (6,971) ≥ ttabel (1,98373); (3) minat bel ajar secara parsial berpengaruh positif dan signifikan terhadap hasil belajar pada mata pelajaran ekonomi kelas XII IPS SMAN 1 Luhak Nan Duo Kabupaten Pasaman Barat hal ini dapat dilihat dari nilai koefesien regresi sebesar (0,338) dan nilai thitung (3,534) ≥ ttabel (1,98373); (4) lingkungan keluarga, sikap belajar, dan minat belajar secara simultan berpengaruh signifikan terhadap hasil belajar pada mata pelajaran ekonomi kelas XII IPS SMAN 1 Luhak Nan Duo Kabupaten Pasaman Barat karena Fhitung (168,126) ≥ Ftabel (3,09).
Kata Kunci: Hasil Belajar, Lingkungan Keluarga, Sikap Belajar dan Minat Belajar
PENDAHULUAN
Pendidikan merupakan kebutuhan sepanjang hayat (long life education).
Pendidikan sangat penting bagi peningkatan kualiatas sumber daya manusia, dengan demikian pendidikan harus diarahkan untuk menghasilkan manusia yang berkualitas dan mampu bersaing di era globalisasi serta memiliki budi pekerti yang luhur. Salah satu tujuan pendidikan adalah menyiapkan peserta didik menjadi anggota masyarakat yang memiliki kemampuan akademik atau profesional yang dapat menerapkan, mengembangkan, dan menciptakan ilmu, teknologi dan kesenian.
Kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi mengakibatkan terjadinya perubahan dan pengembangan masyarakat yang lebih komplek, perkembangan tersebut menimbulkan masalah sosial dan tuntutan yang lebih baru. Pendidikan bertugas menjawab tantangan-tantangan dan memecahkan masalah tersebut. Usaha untuk memecahkan masalah sosial dan menjawab tantangan itu diwujudkan dalam bentuk perbaikan dan pembaharuan pendidikan ditandai dengan apa yang disebut inovasi pendidikan hal ini disebabkan oleh kebutuhan masyarakat yang komplek dan beragam.
Belajar mempunyai peranan penting dalam sejarah kehidupan manusia apalagi dalam masyarakat modern seperti sekarang ini, belajar merupakan kegiatan yang dapat menentukan berhasil tidaknya seseorang dalam menentukan langkah hidup selanjutnya. Setiap orang perlu belajar dengan tanpa mengenal batas waktu dan usia. Dalam belajar seseorang berusaha memperoleh kepandaian atau ilmu pengetahuan dan dengan belajar pula seseorang dapat mengubah tingkah laku ataupun tanggapan yang disebabkan pengalaman kamus Besar Bahasa indonesia (KBBI).
Berdasarkan konsep umum,belajar merupakan proses yang berlangsung sepanjang kehidupan makhluk hidup.
Namun, dalam tulisan ini, belajar yang dimaksud adalah belajar yang mengacu pada pelajaran di tingkat SMA. Jadi pengajaran hanya berlangsung manakala usaha tertentu telah dibuat untuk mengubah sedemikian
rupa, sehingga suatu hasil belajar tertentu dapat dicapai. Dengan demikian, kesenjangan merupakan karakteristik dari suatu pengajaran
Untuk mencapai hasil belajar diperlukan adanya pengembangan sistem pengajaran.
Pengembangan sistem pengajaran adalah
“suatu proses yang menentukan dan menciptakan situasi dan kondisi tertentu yang menyebabkan siswa dapat berinteraksi sedemikian rupa sehingga terjadi perubahan didalam tingkah lakunya”. Tujuan sistem itu sendiri ialah dapat menimbulkan belajar.
Komponen-komponen tersebut saling berinteraksi sehingga dapat tercapai tujuan.
SMA N I Luhak Nan Duo sebagai sarana pendidikan bagi siswa-siswi yang berprestasi di kabupaten pasaman barat. SMA N I Luhak Nan Duo adalah salah satu SMA Negeri terbaik di kabupaten pasaman barat dibandingkan dengan SMA Negeri lain di kabupaten tersebut, karena siswa SMA N I Luhak Nan Duo pernah meraih prestasi sebagai Nilai UN tertinggi nomor dua di kabupaten pasaman barat. Jika dilihat dari prestasi yang diperoleh tersebut tentu SMA N I Luhak Nan Duo menjadi salah satu SMA N favorit di kabupaten pasaman barat, akan tetapi pada kenyataannya banyak siswa- siswi di SMA N I Luhak Nan Duo yang mendapat nilai yang rendah pada ujian mid semester. Hal ini diduga dipengaruhi oleh beberapa faktor diantaranya lingkungan keluarga, sikap belajar dan minat belajar siswa.
Untuk mengetahui berhasil tidaknya seseorang dalam belajar maka perlu dilakukan suatu evaluasi, tujuannya untuk mengetahui hasil belajar siswa yang diperoleh siswa setelah proses belajar siswa berlangsung. Hasil belajar adalah suatu bukti kemampuan seseorang dalam melakukan kegiatan belajarnya sesuai dengan bobot yang dicapai.
Bila dihubungkan dengan siswa di SMA N 1 Luhak nan Duo dalam hasil belajar siswa belum menunjukkan ke arah yang baik, hal ini terlihat pada saat proses belajar mengajar. Pada proses belajar mengajar banyaknya siswa yang tidak mendengarkan dan memperhatikan guru sedang menerangkan pelajaran dan ada juga siswa mengobrol pada saat jam pelajaran yang sedang berlangsung.
Berdasarkan observasi awal yang penulis lakukan pada bulan Mei 2015 di SMA N I Luhak Nan Duo, bahwa masih banyak nilai Ujian MID Semester 2 siswa Kelas XI IPS
yang tidak tuntas pada mata pelajaran Ekonomi tahun ajaran 2014/2015:
Tabel 1. Nilai ujian tengah semester Siswa SMA N I Luhak Nan Duo Semester 2 pada mata pelajaran ekonomi Tahun Ajaran 2014/2015
Kelas Jumlah
Siswa KKM
Jumlah yang tuntas
Persentase
%
Jumlah yang tidak
tuntas
Persentase
%
XI IPS 1 37 78 20 54,05 17 45,94
XI IPS 2 38 78 14 36,84 24 63,15
XI IPS 3 38 78 17 44,73 21 55,26
XI IPS 4 38 78 15 39,47 23 60,52
Jumlah 151 66 85
Sumber : Guru Ekonomi SMA N 1 Kuhak Nan Duo Tahun 2015 Berdasarkan Tabel.1 diatas dapat kita lihat
bahwa rata-rata nilai ujian MID semester 2 siswa kelas XI IPS pada mata pelajaran Ekonomi di SMAN 1 Luhak Nan Duo masih banyak di bawah Kriteria ketuntasan Minimum (KKM), yaitu Kriteria ketuntasan Minimum (KKM) yang ditetapkan oleh sekolah 78. Kelas yang memiliki nilai tertinggi yaitu kelas XI IPS.1 sebanyak 20 orang yang tuntas dengan persentase 54,05
%, dan 17 orang yang tidak tuntas dengan persentase 45,94 % dengan jumlah siswa 37 orang, sedangkan kelas yang memiliki nilai terendah yaitu kelas XI IPS.2 yaitu siswa yang tuntas sebanyak 14 orang dengan persentase 36,84 %, dan yang tidak tuntas sebanyak 24 orang dengan persentase 63,15
% dari 38 siswa. Kondisi ini membuktikan bahwa materi pelajaran Ekonomi kurang dipahami siswa kelas XI IPS di SMA N 1 Luhak Nan Duo sehingga menyebabkan rendahnya hasil belajar Ekonomi siswa. Bagi siswa yang nilainya di atas 78 maka nilai siswa tersebut sudah mencapai kriteria ketuntasan minimum, bagi siswa yang nilainya dibawah 78 maka nilai siswa tersebut belum memenuhi KKM dan siswa tersebut diberikan ujian Remedial.
Dengan demikian diperlukan usaha peningkatan hasil belajar untuk pelajaran tersebut,agar siswa kelas XI IPS di SMA N 1 Luhak Nan Duo, pada mata pelajaran Ekonomi mendapatkan nilai yang baik dan memuaskan. Hal ini menjadi sebuah indikator bahwa para siswa belum memahami pelajaran Ekonomi dengan baik.
Hal tersebut menandakan bahwa masih rendahnya hasil belajar Ekonomi Kelas XI
IPS disebabkan oleh beberapa faktor diantaranya, Lingkungan keluarga yang kurang baik, sikap belajar anak yang kurang baik dalam proses mengajar, dan Minat belajar anak yang kurang pada mata pelajaran Ekonomi. Observasi yang penulis lakukan selama PL terhadap empat lokal pada Siswa kelas XI di SMA N 1 Luhak Nan Duo dengan berbagai macam kegiatan yang dilakukan siswa setiap harinya selama proses belajar mengajar.
KAJIAN TEORI 1. Hasil Belajar
Hasil belajar merupakan tolak ukur yang dapat digunakan untuk menentukan keberhasilan siswa dalam menguasai materi pelajaran. (Hamalik, 2008) menyatakan bahwahasil belajar adalah tingkah laku yang ditimbulkan dari yang tidak tahu menjadi tahu, timbulnya pengertian baru, perubahan dalam sikap, keterampilan, menghargai perkembangan sifat-sifat sosial, emosional dan pertumbahan jasmani.
2. Lingkungan Keluarga
Menurut (Dalyono, 2007) yang menjadi factor dalam lingkungan keluarga yang memiliki pengaruh terhadap keberhasilan anak dalam belajar adalah faktor orang tua, besar kecilnya penghasilan, cukup atau kurangnya perhatian dan bimbingan orang tua, rukun atau tidaknya kedua orang tua, akrab atau tidaknya situasi dalam rumah.
3. Sikap Belajar
Menurut (Adisusilo, 2012) memandang sikap sebagai kombinasi dari reaksi atau respon kognitif (respon perseptual dan pernyataan mengenai apa yang diyakini),
respon afektif (pernyataan perasaan yang menyangkut aspek emosional). Sikap merupakan respon evaluatif. Respon hanya timbul apabila individu dihadapkan pada stimulus yang menghendaki adanya reaksi individual. Respon evaluatif adalah bentuk reaksi yang dinyatakan sebagai sikap oleh seseorang atas evaluasinya terhadap stimulus dalam bentuk nilai baik-buruk, positif- negatif,menyenangkan-tidak menyenangkan, yang kemudian mengkristal sebagai potensi reaksi terhadap objek sikap.
4. Minat Belajar
Holland dalam (Djaali, 2008) menyatakan bahwa minat adalah
“kecenderungan hati yang tinggi terhadap sesuatu, minat tidak timbul sendirian, ada unsur kebutuhan misalnya minat belajar.”Minat besar pengaruhnya terhadap belajar, karena bila bahan pelajaran yang dipelajari tidak sesuai dengan minat siswa, siswa tidak akan belajar dengan sebaik- baiknya, karena tidak ada daya tarik baginya.
METODE PENELITIAN
Penelitian yang dilakukan merupakan penelitian yang bersifat deskriptif dan asosiatif. Menurut (Arikunto, 2006) Penelitian deskriptif adalah penelitian yang dimaksudkan untuk menyelidiki keadaan, kondisi atau hal lain-lain yang sudah disebutkan, yang hasilnya dipaparkan dalam bentuk laporan penelitian. Deskriptif merupakan salah satu bentuk penelitian yang bertujuan untuk mendeskripsikan peristiwa atau kejadian variabel-variabel dalam penelitian. Sedangkan penelitian asosiatif adalah penelitian yang bertujuan untuk menemukan ada atau tidaknya hubungan atau pengaruh antara variabel yang satu dengan variabel yang lainnya dan tingkat signifikansi antara variabel penyebab dengan variabel akibat. Tentag pengaruh lingungan keluarga, sikap belajar dan minat belajar terhadap hasil belajar siswa kelas XI IPS di SMA N I Luhak Nan Duo.
Penelitian ini dilakukan di SMA Negeri 1 Luhak Nan Duo yang beralamat di Sariak,
Kecamatan Luhak Nan Duo Kabupaten Pasaman Barat. Dan telah dilakukan penelitian pada 23 Desember 2016. Populasi dalam penelitian ini adalah semua siswa kelas X1I IPS SMA N 1 Luhak Nan Duo yang belajar mata pelajaran ekonomi tahun Ajaran 2015/2016, teknik pengambilan sampel sebanyak 105 siswa diambil secara proportional random sampling. Nilai hasil Belajar diambil dari nilai ujian tengah semester tahun ajaran 2014/2015, sedangkan nilai dari variabel lingkungan keluarga, sikap belajar dan minat belajar, diperoleh dari hasil penyebaran kuesioner yang telah diuji cobakan terlebih dahulu. Penyusunan angket atau kuesioner berpedoman kepada skala likert dengan beberapa alternatif jawaban dengan diberi bobot penilaian positif. Analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis deskriptif dan analisis induktif yang terdiri dari uji ramsey, uji like lihood, uji normalitas, uji multikolonialitas, uji heteroskedastisitas, uji autokorelasi dan regresi linear berganda, seta uji hipotesis yaitu uji t dan uji F.
HASIL BELAJAR
Hasil belajar yang dimaksud pada penelitian ini adalah dari nilai Mid Semester 2 mata pelajaran Ekonomi siswa kelas XI IPS di SMA N 1 LuHAK Nan Duo tahun ajaran 2015/2016
.
Setelah melakukan penelitian terhadap 105 orang siswa mengenai hasil belajar ekonomi, maka secara terperinci pendistribusian data variabel hasil belajar ekonomi dapat dilihat pada Tabel 2 berikut:
Tabel 2. Distribusi Frekuensi Hasil Belajar (Y)
No Kelas Interval Frekuensi
Fi %
1 50 – 54 8 7,62
2 55 – 59 9 8,57
3 60 – 64 21 20,00
4 65 – 69 18 17,14
5 70 – 74 12 11,43
6 75 – 79 9 8,57
7 80 – 84 22 20,95
8 85 – 89 6 5,71
Jumlah 105
100 %
Rata-rata 68,67
Median 68
Maksimum 85
Minimum 50
Sumber: Olahan Data Hasil Belajar Tabel 17 di atas menunjukkan bahwa 8 orang siswa (7,62%) memperoleh nilai mid semester terendah yaitu berkisar antara 50- 54. Sedangkan nilai mid semester tertinggi diperoleh oleh 6 orang (5,71%), yaitu berkisar antara 85-89.
PEMBAHASAN
1. Pengaruh Lingkungan keluarga Terhadap Hasil belajar pada mata pelajaran ekonomi kelas XII IPS SMAN 1 Luhak Nan Duo Kab.
Pasaman Barat
Berdasarkan pengujian hipotesis yang telah dilakukan diperoleh hasil bahwa lingkungan keluarga (X1) berpengaruh positif terhadap hasil belajar pada mata pelajaran ekonomi kelas XII IPS SMAN 1 Luhak Nan Duo Kab. Pasaman Barat. Hal ini dapat dilihat pada hasil uji hipotesis yang menyatakan bahwa nilai thitung ≥ ttabel (10,678
≥ 1,98373) pada alpha 5%, dan nilai sig ≤ alpha (0,000 ≤ 0,05). Artinya bahwa lingkungan keluarga secara parsial berpengaruh positif terhadap hasil belajar pada mata pelajaran ekonomi kelas XII IPS SMAN 1 Luhak Nan Duo Kab. Pasaman Barat.
Berdasarkan hasil distribusi frekuensi diperoleh rata-rata variabel lingkungan
keluarga siswa kelas XII IPS SMA N 1 Luhak Nan Duo Kab. Pasaman Barat adalah sebesar 69,19% berada pada kategori cukup baik. Sedangkan tanggapan responden yang tertinggi berada pada indikator cara orang tua mendidik dengan rata-rata skor sebesar 3,90 dan TCR sebesar 78,10%, berada pada ketegori baik, sedangkan tanggapan responden yang terendah berada pada indikator pengertian orang tua dengan rata- rata skor sebesar 3,30 dan TCR sebesar 66,00% berada pada ketegori cukup baik.
Hal ini menunjukan bahwa lingkungan keluarga siswa kelas XII IPS SMAN 1 Luhak Nan Duo Kab. Pasaman Barat berada pada ketegori cukup baik.
Berdasarkan dari tanggapan responden dan hasil belajar yang diperoleh siswa, hal ini disebabkan oleh lingkungan keluarga siswa masih kurang baik, karena masih banyak terdapat kurangnya perhatian orang tua dalam mendidik anak, dengan salah satu kasus “ketika saya sedang belajar orang tua saya selalu memberikan pekerjaan rumah”.
Maka dari itu hasil belajar yang diperoleh siswa menjadi lebih buruk.
Hasil penelitian ini sesuai dengen teori yang dikemukakan oleh (Gunarsa, 2009) bahwa lingkungan keluarga merupakan
“lingkungan pertama yang mula-mula memberikan pengaruh yang mendalam bagi
anak”. Dari anggota-anggota keluarganya (ayah, ibu, dan saudara-saudaranya) anak memperoleh segala kemampuan dasar, baik intelektual maupun sosial. Setiap sikap, pandangan, dan pendapat orang tua atau anggota keluarga lainnya akan dijadikan contoh oleh anak dalam berperilaku. Dalam hal ini berarti lingkungan keluarga sebagai lingkungan pendidikan yang pertama ini sangat penting dalam membentuk pola kepribadian anak. Karena di dalam keluarga, anak pertama kali mendapat pengetahuan tentang nilai dan norma.
2. Pengaruh Sikap Belajar Terhadap Hasil Belajar Pada Mata Pelajaran Ekonomi Kelas XII IPS SMAN 1 Luhak Nan Duo Kab. Pasaman Barat
Berdasarkan hasil pengujian hipotesis yang telah dilakukan diperoleh hasil bahwa sikap belajar (X2) berpengaruh positif terhadap hasil belajar pada mata pelajaran ekonomi kelas XII IPS SMAN 1 Luhak Nan Duo Kab. Pasaman Barat. Hal ini dapat dilihat pada hasil uji hipotesis yang menyatakan bahwa thitung ≥ ttabel (6,971 ≥ 1,98373) pada alpha 5%, dan nilai sig ≤ alpha (0,000 ≤ 0,05). Artinya bahwa sikap belajar secara parsial berpengaruh positif terhadap hasil belajar pada mata pelajaran ekonomi kelas XII IPS SMAN 1 Luhak Nan Duo Kab. Pasaman Barat.
Berdasarkan hasil distribusi frekuensi diperoleh rata-rata variabel sikap belajar siswa kelas XII IPS SMAN 1 Luhak Nan Duo Kab. Pasaman Barat adalah 66,83%, berada pada kategori cukup baik. Tanggapan responden yang tertinggi berada pada indikator kesedian merespon dengan rata- rata skor sebesar 3,79 dan TCR sebesar 75,81% berada pada ketegori baik, sedangkan tanggapan responden yang terendah berada pada indikator tanggung jawab dengan rata-rata skor sebesar 3,00 dan TCR sebesar 60,00% berada pada ketegori cukup baik. Hal ini menunjukan bahwa sikap belajar siswa kelas XII IPS SMA N 1 Luhak Nan Duo Kab. Pasaman Barat berada pada ketegori cukup baik.
Berdasarkan dari tanggapan responden dan hasil belajar yang diperoleh oleh siswa, hal ini dapat diartikan bahwa sikap belajar yang dimiliki oleh siswa masih kurang baik.
Salah satu sikap belajar yang masih kurang
dimiliki oleh siswa adalah tanggung jawab, karena masih banyak siswa yang tidak bertanggung jawab atas tugas yang diberikan oleh guru ekonomi apalagi soal-soal yang sulit, siswa tersebut tidak mau mengerjakannya apalagi mencoba untuk mengdiskusikannya dengan teman-teman dikelas, maka dari itu hasil belajar yyang diperoleh oleh siswa menjadi rendah.
Hasil penelitian ini sesuai dengen teori yang dikemukakan Adisusilo (2012:68) memandang sikap sebagai kombinasi dari reaksi atau respon kognitif (respon perseptual dan pernyataan mengenai apa yang diyakini), respon afektif (pernyataan perasaan yang menyangkut aspek emosional). Sikap merupakan respon evaluatif. Respon hanya timbul apabila individu dihadapkan pada stimulus yang menghendaki adanya reaksi individual.
Respon evaluatif adalah bentuk reaksi yang dinyatakan sebagai sikap oleh seseorang atas evaluasinya terhadap stimulus dalam bentuk nilai baik-buruk, positif-negatif, menyenangkan-tidak menyenangkan, yang kemudian mengkristal sebagai potensi reaksi terhadap objek sikap.
Hasil penelitian ini juga sesuai dengen teori yang dikemukakan Adisusilo (2012:68) memandang sikap sebagai kombinasi dari reaksi atau respon kognitif (respon perseptual dan pernyataan mengenai apa yang diyakini), respon afektif (pernyataan perasaan yang menyangkut aspek emosional). Sikap merupakan respon evaluatif. Respon hanya timbul apabila individu dihadapkan pada stimulus yang menghendaki adanya reaksi individual.
3. Pengaruh Minat Belajar Terhadap Hasil Belajar Pada Mata Pelajaran Ekonomi Kelas XII IPS SMAN 1 Luhak Nan Duo Kab. Pasaman Barat
Berdasarkan hasil pengujian hipotesis yang telah dilakukan diperoleh hasil bahwa minat belajar (X3) berpengaruh positif terhadap hasil belajar pada mata pelajaran ekonomi kelas XII IPS SMAN 1 Luhak Nan Duo Kab. Pasaman Barat. Hal ini dapat dilihat pada hasil uji hipotesis yang menyatakan bahwa nilai thitung ≥ ttabel (3,534
≥ 1,98373) pada alpha 5%, dan nilai sig ≤ alpha (0,001 ≤ 0,05). Artinya bahwa minat belajar secara parsial berpengaruh positif
terhadap hasil belajar pada mata pelajaran ekonomi kelas XII IPS SMAN 1 Luhak Nan Duo Kab. Pasaman Barat.
Berdasarkan distribusi frekuensi diperoleh rata-rata variabel penggun media pembelajaran kelas XII IPS SMA N 1 Luhak Nan Duo Kab. Pasaman Barat adalah sebesar 3,60 dan TCR sebesar 72,00%, ini berada pada kategori baik. Tanggapan responden yang tertinggi berada pada indikator perasaan senang dengan rata-rata skor sebesar 3,81 dan TCR sebesar 76,19%
berada pada ketegori baik, sedangkan tanggapan responden yang terendah berada pada indikator perhatian siswa dengan rata- rata skor sebesar 3,40 dan TCR sebesar 68,06% ini berada pada ketegori cukup baik.
Hal ini menunjukan bahwa minat belajar siswa kelas XII IPS SMA N 1 Luhak Nan Duo Kab. Pasaman Barat berada pada ketegori cukup baik.
Dari hasil penelitian yang telah penulis lakukan, dapat dilihat bahwa minat belajar belajar yang dimiliki oleh siswa kelas XII IPS SMAN 1 Luhak Nan Duo masih kurang, hal ini dilihat dari hasil belajar yang masih rendah diperoleh oleh siswa. kurangnya minat yang dimiliki oleh siswa sehingga siswa tidak mau memperhatikan materi pelajaran yang disampaikan oleh guru, siswa lebih seng mengobral sesama teman saat belajar, sehingga siswa tidak mengerpi apa yang disampaikan oleh guru sehingga hasil belajar yang diperoleh menjadi lebih rendah.
Hasil penelitian ini sesuai dengen teori yang dikemukakan oleh Djaali (2008:21) menyatakan bahwa minat berhubungan dengan gaya gerak yang mendorong seseorang untuk menghadapi atau berurusan dengan orang, benda, kegiatan, pengalaman yang dirangsang oleh kegiatan itu sendiri.
Jadi minat dapat diekspresikan melalui pernyataan yang menunjukkan bahwa siswa lebih menyukai suatu hal daripada hal lainnya, minat tidak dibawa sejak lahir melainkan diperoleh kemudian.
Hasil penelitian ini sesuai dengen teori yang dikemukakan oleh Djaali (2008:122) menyatakan bahwa minat adalah
“kecenderungan hati yang tinggi terhadap sesuatu, minat tidak timbul sendirian, ada unsur kebutuhan misalnya minat belajar.”Minat besar pengaruhnya terhadap belajar, karena bila bahan pelajaran yang dipelajari tidak sesuai dengan minat siswa,
siswa tidak akan belajar dengan sebaik- baiknya, karena tidak ada daya tarik baginya.
4. Pengaruh Lingkungan Keluarga, Sikap Belajar, Dan Minat Belajar Terhadap Hasil Belajar Pada Mata Pelajaran Ekonomi Kelas XII IPS SMAN 1 Luhak Nan Duo Kab.
Pasaman Barat
Berdasarkan hasil pengujian hipotesis yang telah dilakukan, diperoleh hasil bahwa lingkungan keluarga, sikap belajar, dan minat belajar berpengaruh positif terhadap hasil belajar pada mata pelajaran ekonomi kelas XII IPS SMAN 1 Luhak Nan Duo Kab. Pasaman Barat. Hal ini dapat dilihat pada hasil uji hipotesis yang menyatakan bahwa nilai FHitung ≥ FTabel (168,126 ≥ 3,09) dan nilai sig ≤ alpha (0,000 ≤ 0,05). Hal ini berarti H0 ditolak dan Ha diterima, Dengan demikian dapat dikatakan bahwa lingkungan keluarga, sikap belajar dan minat belajar secara simultan berpengaruh positif dan signifikan terhadap hasil belajar pada mata pelajaran ekonomi kelas XII IPS SMAN 1 Luhak Nan Duo Kab. Pasaman Barat.
Artinya semakin baik lingkungan keluarga, sikap belajar, dan minat belajar maka akan semangkin naik pula hasil belajar siswa. Hal ini berarti semakin baik lingkungan keluarga, sikap belajar, dan minat belajar maka akan semakin baik pula hasil belajar yang akan diperoleh oleh siswa, begitu juga sebaliknya apabila semangkin rendah lingkungan keluarga, sikap belajar, dan minat belajar maka akan semangkin rendah pula hasil belajar yang diperoleh oleh siswa.
Hasil penelitian ini sesuai dengen teori yang dikemukakan oleh Hamalik (2008: 21) menyatakan bahwa hasil belajar adalah tingkah laku yang ditimbulkan dari yang tidak tahu menjadi tahu, timbulnya pengertian baru, perubahan dalam sikap, keterampilan, menghargai perkembangan sifat-sifat sosial, emosional dan pertumbahan jasmani.
Hasil penelitian ini juga sesuai dengen teori yang dikemukakan oleh Gunarsa (2009:5) bahwa lingkungan keluarga merupakan “lingkungan pertama yang mula- mula memberikan pengaruh yang mendalam bagi anak”. Dari anggota-anggota keluarganya (ayah, ibu, dan saudara-
saudaranya) anak memperoleh segala kemampuan dasar, baik intelektual maupun sosial. Setiap sikap, pandangan, dan pendapat orang tua atau anggota keluarga lainnya akan dijadikan contoh oleh anak dalam berperilaku. Dalam hal ini berarti lingkungan keluarga sebagai lingkungan pendidikan yang pertama ini sangat penting dalam membentuk pola kepribadian anak.
Karena di dalam keluarga, anak pertama kali mendapat pengetahuan tentang nilai dan norma.
Hasil penelitian ini juga sesuai dengen teori yang dikemukakan oleh (Slameto, 2010) “Sikap merupakan sesuatu yang dipelajari dan sikap menentukan bagaimana seseorang beraksi terhadap situasi serta menentukan apa yang dicari individu dalam kehidupan”. Dalam memberikan defenisi tentang sikap, diantara para ahli banyak terjadi perbedaan terjadinya hal ini karena sudut pandang yang berbeda tentang sikap itu sendiri.
PENUTUP A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil analisis data yang telah dilakukan dapat disimpulkan sebagai berikut:
1. Variabel lingkungan keluarga berpengaruh positif dan signifikan terhadap hasil belajar pada mata pelajaran ekonomi kelas XII IPS SMAN 1 Luhak Nan Duo Kab.
Pasaman Barat. Hal ini dibuktikan dengan nilai koefisien sebesar 0,653 Artinya apabila lingkungan keluarga naik sebesar satuan maka hasil belajar pada mata pelajaran ekonomi kelas XII IPS SMAN 1 Luhak Nan Duo Kab.
Pasaman Barat akan naik sebesar 0,653 dalam setiap satuannya. Sedangkan nilai thitung ≥ ttabel (10,678 ≤ 1,98373) dengan nilai signifikan ≤ α (0,000 ≤ 0,05) dengan demikian dapat dikatakan bahwa secara parsial lingkungan keluarga berpengaruh positif terhadap hasil belajar pada mata pelajaran ekonomi kelas XII IPS SMAN 1 Luhak Nan Duo Kab. Pasaman Barat. Hal ini berarti semakin naik lingkungan keluarga maka akan semakin naik hasil belajar siswa.
2. Variabel sikap belajar berpengaruh positif dan signifikan terhadap hasil belajar pada mata pelajaran ekonomi kelas XII IPS SMAN 1 Luhak Nan Duo Kab. Pasaman Barat. Hal ini dibuktikan dengan nilai koefisien yang bernilai positif sebesar 0,525 artinya apabila nilai sikap belajar meningkat sebesar satuan maka hasil belajar siswa akan meningkat sebesar 0,525 dalam setiap satuannya. Sedangkan nilai thitung
≥ ttabel (6,971 ≤ 1,98373) dengan nilai signifikan ≤ α (0,000 ≤ 0,05), dapat dikatakan bahwa secara parsial sikap belajar berpengaruh positif terhadap hasil belajar pada mata pelajaran ekonomi kelas XII IPS SMAN 1 Luhak Nan Duo Kab. Pasaman Barat.
3. Variabel minat belajar berpengaruh positif dan signifikan terhadap hasil belajar pada mata pelajaran ekonomi kelas XII IPS SMAN 1 Luhak Nan Duo Kab. Pasaman Barat. Hal ini dibuktikan dengan nilai koefisien yang bernilai sebesar 0,310, artinya apabila nilai minat belajar meningkat sebesar satu satuan maka hasil belajar siswa akan meningkat sebesar 0,338 dalam setiap satuannya. sedangkan nilai thitung
≥ ttabel (3,534 ≤ 1,98373) dengan nilai signifikan ≤ α (0,001 ≤ 0,05), dengan demikian dapat dikatakan bahwa secara parsial minat belajar berpengaruh positif terhadap hasil belajar pada mata pelajaran ekonomi kelas XII IPS SMAN 1 Luhak Nan Duo Kab.
Pasaman Barat.
B. Saran
Berdasarkan hasil penelitian, penulis mengemukakan beberapa saran yang diharapkan dapat bermanfaat dalam meningkatkan hasil belajar siswa yaitu sebagai berikut:
1. Penelitian ini menunjukan bahwa lingkungan keluarga yang dimiliki siswa berada pada kategori cukup baik.
Dimana tingkat ketercapaian responden yang terendah yaitu 62,48 berada pada indikator pengertian orang tua pada pernyataan 12 yang berbunyi ketika sedang belajar, saya diganggu dengan tugas-tugas rumah. Untuk itu diharapkan kepada orang tua siswa agar tidak memberikan tugas rumah
keepada anaknya disaat dia sedang belajar, karena hal tersebut akan menghilangkan semangat dia untuk belajar, dan juga diharapkan keda orang tua agar memberikan perhatian yang penuh terhadap anak disaat dia belajar, agar dia mampu untuk berkosentrasi saat belajar sehingga dia mampu untuk memperoleh hasil belajar dengan baik untuk kedepannya.
2. Selanjutnya terhadap sikap belajar berada pada kategori cukup baik.
Dimana skor terendah yaitu 58,86 berada pada indikator konseptualisasi dari nilai pada pernyataan no 12 yang berbunyi saya yakin pelajaran ekonomi akan berguna bagi pelajaran yang lain.
Untuk itu penulis menyarankan kepada siswa agar mampu menanamkan rasa konseptualisasi yang tinggi terutama terhadap pelajaran ekonomi.
3. Selanjutnya minat belajar berada pada kategori baik, dimana skor terendah sebesar 66,10 terdapat pada indikator perhatian siswa pada pernyataan no 7 yang berbunyi saya memperhatikan guru ketika menjelaskan materi pelajaran. untuk itu penulis menyarankan kepada siswa lebih memperhatikan pelajaran saat guru menjelaskan pelajaran, karena dengan memperhatikan pelajaran dengan baik akan memudahkan kita untuk memahami pelajaran tersebut apalagi pelajaran yang ada hitung-hitungannya.
4. Selanjutnya penulis menyarankan kepada peneliti selanjutnya, jika ingin meneliti dengan variabel yang sama, maka gunakanlah penelitian ini sebagai acuan dalam penelitian agar dapat
memperoleh hasil yang lebih baik dari penelitian ini.
DAFTAR PUSTAKA Adisusilo. (2012). Doc3.pdf. In
Pembelajaran Nilai Karakter (PT.
Raja G). Jakarta.
Arikunto. (2006). Doc5.pd. In Prosedur Penelitian Suatu pendekatan Praktik (Rineka). Jakarta.
Dalyono. (2007). Doc2.pdf. In Pisikologi Pendidikan (Rineka Cip). Jakarta.
Djaali. (2008). Doc4.pdf. In Grasindo (Ed.), Pengukuran Dalam Bidang
Pendidikan. Jakarta.
Gunarsa. (2009). Doc7. In Dariana Sampai Usia Lanjut: Bunga Rampai Psikologi Perkembangan (PT. BPK Gu). Jakarta.
Hamalik, O. (2008). Doc1.pdf. In Perencanaan Penagajaran
Berdasarkan Pendekatan Sistem. (PT.
Bumi A, p. 21). Jakarta.
Slameto. (2010). slame. In belajar dan faktor-faktor yang mempengaruhinya (Rineka Cip). jakarta.