• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGARUH SOCIAL MEDIA MARKETING TERHADAP PURCHASE INTENTION PADA STARBUCKS INDONESIA (Studi Pada Pengakses Akun Instagram @StarbucksIndonesia)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2024

Membagikan "PENGARUH SOCIAL MEDIA MARKETING TERHADAP PURCHASE INTENTION PADA STARBUCKS INDONESIA (Studi Pada Pengakses Akun Instagram @StarbucksIndonesia)"

Copied!
14
0
0

Teks penuh

(1)

PENGARUH SOCIAL MEDIA MARKETING TERHADAP PURCHASE INTENTION PADA STARBUCKS INDONESIA

(Studi Pada Pengakses Akun Instagram @StarbucksIndonesia)

Oleh:

Fadilah Putri Haliyani

Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Universitas Brawijaya hifadila@gmail.com

Dosen Pembimbing:

Ainur Rofiq, SKom., SE., MM., Ph.D., CFP.

Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Universitas Brawijaya

Abstract: This study aims to determine the effect of social media marketing consist of entertainment, customization, interaction, word of mouth, and trends towards purchase intention on

@StarbucksIndonesia’s Instagram Visitors. This type of research is a explanation that explains the causal relationship between the variables. Using purposive sampling method, this study has selected 210 respondents. This study was conducted in Malang City. The sample consists of respondents who are had and could access instagram account, knew Starbucks Indonesia and are over 18 years old.

Data analysis using Multiple Linear Regression Analysis and hypothesis testing using t-test which is processed with SPSS software ver. 21. The result of this research shows that the social media marketing variables entertainment, customization, interaction, word of mouth, dan trend significantly affect the purchase intention.

Keywords: Social Media Marketing, Starbucks Indonesia, Purchase Intention.

Abstrak: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh dari social media marketing yang terdiri dari entertainment, customization, interaction, word of mouth, dan trend terhadap purchase intention pada pengakses akun instagram @Starbucks Indonesia. Jenis penelitian ini adalah penelitian penjelasan yang menjelaskan hubungan sebab akibat antar variabel-variabelnya. Penelitian ini menggunakan sampel sebanyak 210 responden yang dipilih menggunakan metode purposive sampling.

Penyebaran kuesioner dilaksanakan di Kota Malang. Sampel terdiri dari responden yang mempunyai dan dapat mengakses akun instagram, mengetahui Starbucks Indonesia dan dan berusia diatas 18 tahun. Analisis data menggunakan Analisis Regresi Linier Berganda dan uji hipotesis menggunakan uji t yang diolah dengan software SPSS ver. 21. Dari hasil pengujian terhadap kelima hipotesis dapat disimpulkan bahwa variabel entertainment, customization, interaction, word of mouth, dan trend berpengaruh secara signifikan terhadap purchase intention.

Kata kunci: Social Media Marketing, Starbucks Indonesia, Purchase Intention.

(2)

1. PENDAHULUAN

Media sosial menjadi layanan yang paling sering diakses oleh masyarakat Indonesia. Salah satu media sosial yang saat ini sedang ramai digunakan oleh masyarakat Indonesia adalah Instagram.

Indonesia menjadi pengguna Instagram terbesar di dunia nomor 3 dengan total pengguna 53 juta (Katadata, 2018). Semakin tingginya penggunaan internet, membuat perubahan lansekap bisnis tidak dapat dihindari terutama pada marketing. Salah satunya adalah dengan ikut serta menggunakan social media. Social media sebagai alat marketing atau biasa disebut sebagai social media marketing digunakan oleh para pemasar sebagai alat untuk memicu niat beli konsumen terhadap sebuah produk atau jasa untuk selanjutnya melakukan pembelian (Maoyan et al., 2014).

ocial media marketing memberikan kesempatan yang sangat besar kepada pelaku bisnis kecil ataupun besar untuk membangun citra perusahaan mereka, meningkatkan loyalitas, meningkatkan

pendapatan dan menyasar konsumen baru (Gunelius, 2010).

InSites Consulting pada tahun 2011 menunjukkan lebih dari 50%

pengguna media sosial mengikuti akun resmi brand di sosial media sehingga perusahaan mulai melakukan investasi pada media sosial (Williamson, 2011).

Hartman group pada survey yang dilakukan mengenai media sosial dan makanan menyebutkan bahwa media sosial meningkatkan keingintahuan manusia untuk melakukan eksplorasi pada restoran, masakan dan cara memasak. Konsumen semakin jeli dan membeli dan belajar tentang makanan secara online, 46%

pengguna media sosial mencari informasi mengenai makanan dan minuman di situs yang memiliki gambar sehingga membantu mereka untuk memvisualisasikan apa yang akan mereka dapatkan, konsumen juga mencari pendapat dari konsumen lain sebelum mereka memutuskan untuk melakukan pembelian. Survei ini juga menyebutkan bahwa 24% dari

(3)

pengguna media sosial memilih untuk terlibat dalam percakapan mengenai makanan di media sosial dan 21% pengguna media sosial melakukan pencarian promosi atau diskon terkait makanan di media sosial.

Pemanfaatan social media marketing yang tepat seperti memberikan konten menghibur, konten yang sesuai dengan prefrensi konsumen dan konten yang berisikan informasi terkini dapat meningtkan minat beli dari konsumen. Sebuah akun yang interaktif juga dapat memberikan nilai lebih pada suatu brand.

Pengaruh penting social media marketing dalam keberlangsungan suatu bisnis perlu disadari oleh perusahaan di Indonesia, khususnya dalam bidang kopi.

Salah satu perusahaan yang cukup sering memanfaatkan social media marketing merek kopi ternama

Starbucks Indonesia. Starbucks telah membuka gerai pertamanya di Malang pada 12 Mei 2016 berlokasi di Malang City Point.

Keberadaan Starbucks di Malang menjadikan persaingan antar pelaku bisnis kopi di Malang semakin kompetitif karena selain harus unggul dalam sisi rasa, pengunaan media sosial untuk menarik konsumen sudah disadari oleh gerai-gerai kopi lokal Malang sehingga mereka pu n juga ikut memanfaatkan media sosial seperti Instagram sebagai sarana untuk berinteraksi dengan konsumen dan calon konsumen. Berdasarkan uraian latar belakang permasalahan tersebut, maka peneliti tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul “Pengaruh Social Media Marketing terhadap Purchase Intention Pada Starbucks Indonesia (Studi Pada Pengakses

Akun Instagram

@StarbucksIndonesia)”

(4)

2. KAJIAN PUSTAKA Social Media Marketing

Social media bertujuan untuk pengguna berbagi informasi dalam bentuk kata, gambar, suara dan vidio kepada konsumen lain atau perusahaan dan sebaliknya (Kotler dan Keller, 2016). Social media marketing adalah penggunaan media sosial terpilih pada bisnis untuk memahami dan berinteraksi dengan konsumen sehingga dapat mencapai tujuan dari perusahaan (Roberts dan Zahay, 2013).

Entertainment

Entertainment adalah perasaan senang yang muncul dari pengalaman menggunakan social media (Godey et al., 2011).

Entertainment mengarah pada keindahan suatu konten yang diberikan rasa senang yang dirasakan pengguna internet, dan perasaan menikmati konten yang diberikan pada waktu luang pengguna.

Customization

Kim dan Ko (2010) menjelaskan perusahaan tidak hanya harus menyediakan konten yang menarik tetapi juga mampu memberikan informasi yang dibutuhkan konsumen mereka.

Customization pada social media marketing berarti sebuah perusahaan dapat memberikan pengalaman atau pelayanan yang disesuikan dengan preferensi dari konsumen pada media sosial perusahaan (Godey et al., 2011).

Interaction

Interaction menjadi salah satu pendorong terciptanya user- generated content (Daugherty et al., 2016). Interaksi pada media sosial terjadi ketika antar pengguna atau pengguna dan perusahaan berkomunikasi atau bertukar informasi (Maoyan et al., 2014). Kim dan Ko (2010) menjeleaskan untuk memberikan nilai tambah yang lebih pada

konsumen perusahaan

menggunakan media sosial untuk menciptakan komunikasi dua arah

(5)

yang mengizinkan konsumen untuk dapat berinteraksi secara online.

Word of Mouth

Word of mouth pada media sosial atau electronic word of mouth adalah pembicaraan dari mulut ke mulut pada media sosial antar konsumen mengenai perusahaan atau brand (Muntinga et al., 2011). Media sosial sangat tepat untuk E-WOM karena konsumen dapat dengan mudah membuat dan menyebarkan informasi mengenai perusahaan atau brand kepada teman, keluarga dan kerabat (Kim dan Ko, 2012).

Trend

Trend adalah pemberian konten atau informasi yang terkini dan sedang dicari oleh konsumen (Naaman et al., 2016) .Trend merupakan perasaan berpartisipasi pada budaya atau aktivitas terkini pada konsumen (Kim and Ko, 2012). Muntinga et al. (2011) mengatakan bawa keterbaruan informasi pada media sosial

meliputi empat sub-motivasi pada pelanggan, yaitu pengamatan, pengetahuan, informasi sebelum melakukan pembelian, dan inspirasi.

Purchase Intention

Purchase intention adalah proses penentuan konsumen dimana ia bersedia untuk melakukan tindakan terhadap produk atau brand (Pandey et al., 2018). Purchase intention juga dapat diartikan sebagai kemungkinan konsumen untuk melakukan pembelian pada produk atau brand (Keller, 2013).

Produk atau brand dengan purchase intention yang tinggi cenderung untuk mempunyai kemungkinan dibeli lebih tinggi (Pandey et al., 2018). Hosein (2012) menjelaskan untuk mengukur purchase intention dapat dilihat dari interest, attending, information. Interest adalah perasaan individu terhadap sebuah produk atau brand.

Attending adalah keikutsertaan secara fisik pada brand atau

(6)

produk. Information adalah semua data atau informasi yang berhasil didapatkan oleh konsumen yang dapat mempengaruhi konsumen dalam menentukan keputusan pembelian.

HIPOTESIS

Gambar 1. Model Hipotesis

Berdasarkan kerangka konseptual penelitian maka dapat disusun hipotesis sebagai berikut:

H1 : Entertainment

mempengaruhi purchase intention pada Starbucks Indonesia.

H2 : Customization mempengaruhi purchase intention pada Starbucks Indonesia.

H3 : Interaction mempengaruhi purchase intention pada Starbucks Indonesia.

H4 : Word of Mouth mempengaruhi purchase intention pada Starbucks Indonesia.

H5 : Trend mempengaruhi purchase intention pada Starbucks Indonesia.

3. METODE PENELITIAN

Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian penjelasan (explanatory research). Populasi yang diambil pada penelitian ini adalah pengakses instagram akun

@starbucksindonesia di Kota Malang. Sampel yang digunakan berjumlah 210 responden. Metode yang digunakan dalam pengambilan sampel adalah non- probability sampling dengan teknik pengambilan sampel purposive sampling. Karakteristik dari penelitian ini yaitu, responden mempunyai dan dapat mengakses akun instagram, responden mengetahui Starbucks Coffee, dan usia responden minimal 18 tahun (karena telah dianggap dewasa dan

(7)

mampu mengambil keputusan sendiri (berdasarkan UU Perlindungan Anak No. 21 tahun 2002).

Pada penelitian ini jumlah variabel yang diteliti adalah lima variabel bebas (entertainment, customization, interaction, word of mouth , dan trend) dan satu variabel terikat (Purchase Intention). Instrumen penelitian menggunakan kuesioner yang diukur menggunakan skala likert.

Instrumen diuji menggunakan uji validitas, uji reliabilitas, dan uji asumsi klasik. Data yang telah memenuhi uji asumsi klasik dilanjutkan dengan pengujian regresi linear berganda, koefisien determinasi, uji F dan uji t.

4. HASIL PENELITIAN

Deskripsi Karakteristik Responden Hasil penyebaran dalam penelitina ini, diperoleh gambaran karakteristik responden yang menjadi sampel dalam penelitian ini yaitu bahwa responden dominasi berjenis

kelamin perrempian dengan persentase 63,33%, usia pada rentang 18-22 tahun 81,43%, pendapatan sebesar < Rp 1.500.000/bulan dengan persentase 44,29%, pekerjaan sebagai pelajar/mahasiswa dengan persentase 85,24%.

Uji Instrumen Penelitian

Pengujian instrumeen dalam penelitian ini menggunakan SPSS versi 21. Uji instrument dilakukan untuk membuktikan kelayakan dengan melakukan uji validitas dan reliabilitas pada hasil kuesioner.

Hasil uji validitas menunjukkan bahwa seluruh item pernyataan dalam kuesioner ini memiliki nilai rhitung >

rtabel (0,135) yaitu, antara 0.684 – 0.92, dan nilai signifikansi 0.000 yang berarti kurang dari 0,05. Dapat disimpulkan bahwa seluruh item valid dan dapat digunakan untuk mengukur variabel penelitian.

Hasil uji reliabilitas menunjukkan bahwa selutuh variabel yang digunakan memiliki nilai Cronbach’s Alpha lebih dari 0,60 yaitu, antara

(8)

0,736-0,825. Dapat disimpulkan bahwa instrumen yang digunakan dalam penelitian ini reliabel.

Uji Asumsi Klasik

Tabel 1. Hasil Uji Normalitas

Hasil uji normalitas berdasarkan tabel kolmogorof-smirnov menunjukkan bahwa data dalam penelitian ini memiliki nilai signifikasi 0,734 yang berarti lebih besar dari 0,05 (0,734>0,05). Penelitian dapat disimpulkan berdisribusi normal.

Tabel 2. Hasil Uji Multikolinieritas

Variabel Bebas Collinearity Statistics Tolerance VIF Entertainment 0.339 2.950 Customization 0.383 2.613 Interaction 0.560 1.787 Word of Mouth 0.534 1.874

Trend 0.432 2.316

Hasil uji multikoleniaritas menunjukkan bahwa seluruh variabel bebas dalam penlitian ini memiliki

nilai tolerance lebih besar dari 0,10 yaitu antara 0,383 – 0,56. Nilai VIF dari seluruh variabel bebas penelitian ini menunjukkan nilai kurang dari 10 yaitu antara 1,787 – 2,95. Dapat disimpulkan bahwa tidak terjadi multikoleniaritas antara variabel bebas.

Gambar 2. Hasil Uji Heteroskedastisitas

Hasil uji heteroskedastisitas menunjukkan diagram tampilan Scatterplot menyebar dan tidak membentuk pola tertentu, maka tidak terjadi heteroskedastisitas sehingga dapat disimpulkan bahwa sisaan mempunyai ragam homogen (konsten) atau tidak terdapat gejala heteroskedastisitas.

(9)

Hasil Analisis Regresi Linear Berganda

Tabel 3. Persamaan Regresi

Hasil analisis regresi linear berganda, diperoleh persamaan sebagai berikut :

Y = α + β1X1 + β2X2 + β3X3 + β4X4 + β5X5

Y = 0,313 + 0,204 X1 + 0,264 X2 + 0,123 X3 + 0,133 X4 + 0,174 X5

Persamaan diatas dapat diinterpretasikan sebagai berikut:

Y = Variabel terikat yaitu purchase intention pada Starbucks Indonesia .

α = konstanta sebesar 0,313 menyatakan jika variabel bebas dianggap konstan, maka rata-rata variabel purchase intention pada Starbucks Indonesia sebesar 0,313.

β1 = Koefisien regresi pada variabel entertainment adalah sebesar 0,204 ,maka Purchase Intention akan meningkat sebesar 0,204 satuan untuk setiap tambahan satu satuan

entertainment, dengan asumsi variabel lainnya dianggp konstan.

β2 = Koefisien regresi pada variabel customization adalah sebesar 0,264 ,maka Purchase Intention akan meningkat sebesar 0,264 satuan untuk setiap tambahan satu satuan customization, dengan asumsi variabel lainnya dianggp konstan.

β3 = Koefisien regresi pada variabel interaction adalah sebesar 0,123 ,maka Purchase Intention akan meningkat sebesar 0,123 satuan untuk setiap tambahan satu satuan interaction, dengan asumsi variabel yang lainnya dianggap konstan.

β4 = Koefisien regresi pada variabel Word of Mouth adalah sebesar 0,133, maka Purchase Intention akan meningkat sebesar 0,133 satuan untuk setiap tambahan satu satuan Word Of Mouth, dengan asumsi variabel yang lainnya dianggap konstan.

β5 = Koefisien regresi pada variabel Trend adalah sebesar 0,277, artinya Purchase Intention akan meningkat sebesar 0,277 satuan untuk

(10)

setiap tambahan satu satuan Trend, dengan asumsi variabel yang lainnya dianggap konstan.

Hasil Koefisien Determinasi

Tabel 3. Hasil Koefisien Determinasi

Hasil dari koefisien determinasi (adjusted R2) adalah sebesar 0,552.

Hal ini menunjukkan 55,2 % variabel purchase intention pada Starbucks Indonesia akan dipengaruhi oleh variabel bebasnya entertainment, customization. interaction, word of mouth dan trend. Sisa 44,8% variabel purchase intention pada Starbucks Indonesia dipengaruhi oleh variabel- variabel yang tidak dibahas dalam penelitian ini.

Hasil Uji Kelakayakan Model Regresi (Uji F)

Tabel 4. Hasil Uji F

Hasil uji kelayakan model regresi (Uji F) pada penelitian ini menunjukkan nilai Fhitung > Ftabel yaitu, 52,552 > 2,258. Dapat disimpulkan bahwa model regresi yang digunakan dalam penelitian ini sudah layak.

Hasil Uji Hipotesis (Uji t)

Hasil uji hipotesis (uji t ) menunjukkan bahwa seluruh variabel dalam penelitian ini memiliki thitung >

ttabel yaitu, 1,989 – 3,528 > 1,972.

Dapat disimpulkan bahwa hipotesis yang menyatakan suatu variabel bebas secara individual mempengaruhi variabel terikat diterima. Pada penelitian ini seluruh variabel bebas secara individual mempengaruhi variabel terikat.

5. PEMBAHASAN DAN KESIMPULAN

Pengaruh Entertainment Terhadap Purchase Intention

Penelitian ini menunjukkan entertainment berpengaruh signifikan terhadap purchase intention, hal ini berarti semakin

Model Summaryb

.750a .563 .552 1.30629 2.012

Model 1

R R Square

Adjusted R Square

St d. Error of the Estimate

Durbin- Wat son

Predictors: (Constant), X5, X4, X3, X2, X1 a.

Dependent Variable: Y b.

ANOVAb

448.376 5 89.675 52.552 .000a

348.105 204 1.706

796.481 209

Regression Residual Total Model 1

Sum of

Squares df Mean Square F Sig.

Predictors: (Const ant), X5, X4, X3, X2, X1 a.

Dependent Variable: Y b.

(11)

menghibur (entertain) konten yang diberikan akun instagram

@starbucksindindonesia maka semakin meningkat pula purchase intention dari pengakses akun instagram @starbucksindonesia.

responden setuju bahwa akun instagram @starbucksindonesia menghibur, perasaan senang muncul ketika mengakses konten yang dibagikan oleh akun instagram @starbucksindonesia.

Akun @starbuckindonesia memberikan konten yang kreatif dan lucu dalam bentuk berbagai bentuk seperti foto, gif dan vidio.

Konten ini diberikan dengan kualitas yang tinggi. Tampilan feed dari akun instagram

@starbucksindonesia menarik.

Pengaruh Customization Terhadap Purchase Intention

Penelitian ini menunjukkan customization berpengaruh signifikan terhadap purchase intention, hal ini berarti semakin customized (konten mengikuti preferensi konsumen) konten yang

diberikan akun instagram

@starbucksindindonesia maka semakin meningkat pula purchase intention dari pengakses akun instagram @starbucksindonesia.

Akun instagram

@starbucksindonesia memfasilitasi pengakses dengan penggunaan hashtag sehingga membantu pengakses untuk mencari informasi yang dibutuhkan terakit produk dari Starbucks Indonesia. Akun instagram @starbucksindonesia telah memberikan konten yang bertujuan untuk menarik followers yang sudah ada seperti promo untuk starbucks card holders, promo kupon yang dapat diunduh melalui website pada bio akun instagram @starbucksindonesia.

Pengaruh Interaction Terhadap Purchase Intention

Penelitian ini menunjukkan interaction berpengaruh signifikan terhadap purchase intention, hal ini berarti semakin interaktif konten yang diberikan akun instagram

@starbucksindindonesia maka

(12)

semakin meningkat pula purchase intention dari pengakses akun instagram @starbucksindonesia.

Penelitian ini menunjukkan responden setuju bahwa akun instagram @starbucksindonesia interaktif dengan penyediaan kolom komentar pada setiap post yang diunggah, akun instagram

@starbucksindonesia juga ikut terlibat dalam perbincangan pada koolom kementar, membuat inovasi game online untuk memperkenalkan produk baru dari Starbucks Indonesia.

Pengaruh Word Of Mouth Terhadap Purchase Intention

Penelitian ini menunjukkan word of mouth berpengaruh signifikan terhadap purchase intention, hal ini berarti semakin itnggi pembicaraan mulut ke mulut secara elektronik mengenai konten yang diberikan akun instagram

@starbucksindindonesia maka semakin meningkat pula purchase intention dari pengakses akun instagram @starbucksindonesia.

Konten yang menciptakan word of mouth oleh akun instagram

@starbucksindonesia dapat dilihat dari banyaknya tag untuk

@starbucksindonesia, pengakses juga telah membagikan beberapa momen kebersamaan di Starbucks Indonesia lewat post pada feed dan story. Akun instagram

@starbucksindonesia juga aktif membuat challenge untuk para followers.

Pengaruh Trend Terhadap Purchase Intention

Penelitian ini menunjukkan trend berpengaruh signifikan terhadap purchase intention, hal ini berarti semakin terkini konten yang diberikan akun instagram

@starbucksindindonesia maka semakin meningkat pula purchase intention dari pengakses akun instagram @starbucksindonesia.

Penelitian ini menunjukan responden setuju bahwa akun instagram @starbucksindonesia telah memberikan konten yang terkini dengan memberikan konten

(13)

yang menyesuaikan event dan pemberian konten berbentuk vidio yang menjadi pilihan konsumen.

KESIMPULAN

Berdasarkan pada hasil analisis dan pembahasan, maka dapat disimpulkan sebagai berikut:

1. Entertainment berpengaruh secara signifikan terhadap purchase intention pada Starbucks Indonesia.

2. Customization berpengaruh secara signifikan terhadap purchase intention pada Starbucks Indonesia

3. Interaction berpengaruh secara signifikan terhadap purchase intention pada Starbucks Indonesia

4. Word of Mouth berpengaruh secara signifikan terhadap purchase intention.

5. Trend berpengaruh secara signifikan terhadap purchase intention.

DAFTAR PUSTAKA

Daugherty, T., Eastin, M.S. and Bright, L. (2016), “Exploring Consumer Motivations for Creating User- Generated Content”, International Journal of Communication, Vol. 10 No.

May 2014, pp. 5608–5625.

Godey, B., Manthiou, A., Pederzoli, D., Rokka, J., Aiello, G., Donvito, R. and Singh, R. (2011), “Social media marketing efforts of luxury brands: Influence on brand equity and consumer behavior”, Journal Ofthe American Society for Information Science and Technology, Elsevier Inc., Vol. 62 No. 5, pp. 902–918.

Gunelius, S. (2010), 30-Minute Social Media Marketing, McGraw-Hill Education, New York.

Katadata. (2018), Berapa Pengguna Instagram Dari Indonesia?, Diakses Pada 13 Desember 2018, https://databoks.katadata.co.id/dat apublish/2018/02/09/berapa- pengguna-instagram-dari- indonesia.

Keller, K.L. (2013), Strategic Brand Management : Building, Measuring and Managing Brand Equity, 4th ed., Pearson Education, Boston.

Kim, A.J. and Ko, E. (2010), “Impacts of luxury fashion brand’s social media marketing on customer relationship and purchase intention”, Journal of Global

(14)

Fashion Marketing, Vol. 1 No. 3, pp. 164–171.

Kim, A.J. and Ko, E. (2012), “Do social media marketing activities enhance customer equity? An empirical study of luxury fashion brand”, Journal of Business Research, Elsevier Inc., Vol. 65 No. 10, pp. 1480–1486.

Kotler, P. and Keller, K.L. (2016), Marketing Management, 15th ed., Pearson, London.

Maoyan, Zhujunxuan and Sangyang.

(2014), “Consumer Purchase Intention Research Based on Social Media Marketing”, International Journal of Business and Social Science, Vol. 5 No.

10, pp. 92–97.

Muntinga, D.G., Moorman, M. and Smit, E.G. (2011), “Introducing COBRAs: Exploring motivations for Brand-Related social media use”, International Journal of Advertising, Vol. 30 No. 1, pp.

37–41.

Naaman, M., Becker, H. and Gravano, L. (2016), “Hip andTrendy:

Characterizing EmergingTrends onTwitter”, In Vivo (Athens, Greece), Vol. 30 No. 2, pp. 155–

157.

Pandey, A., Sahu, R. and Dash, M.K.

(2018), “Social media marketing impact on the purchase intention of millennials”, International Journal of Business Information Systems, Vol. 28 No. 2, p. 147.

Roberts, M. Lou and Zahay, D. (2013), Internet Marketing : Integrating Online and Offline Strategies, Third Edition, International Edition, South-Western Cengage Learning, United States of America.

Williamson, D.A. (2011), Worldwide Social Network Ad Spending : A Rising Tide, Diakses Pada 14 Desember 2018, http://www.

emarketer.com/Report.aspx?code

=emarketer_2000692.

Referensi

Dokumen terkait

Menurut (Michel Laroche, 2013)Social media marketing dapat dimanfaatkan oleh pelaku bisnis untuk meningkatkan brand loyalty.Untuk itu, loyalitas merek sangat penting dalam

Travelokaeats merupakan objek dalam penelitian ini, dimana peneliti ingin mengetahui pengaruh Electronic Word of Mouth yang terjadi pada sosial media Instagram

Berdasarkan hasil pada penelitian ini, diketahui bahwa dimensi social media marketing yang meliputi context, communication, collaboration dan connection

Berdasarkan hasil analisis data menyimpulkan bahwa variabel electronic word of mouth yang terdiri dari sub variabel intensity , positive valence , negative valence

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh social media marketing yang terdiri dari consumption, curation, creation dan collaboration terhadap customer equity

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh social media marketing yang terdiri dari consumption, curation, creation dan collaboration terhadap customer equity

Hasil penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan menganalisis tentang sejauh mana pengaruh Social media marketing yang terdiri dari Consumption, Curation, Creation

Pengaruh Social Media Marketing Dan Pengetahuan Produk Terhadap Keputusan Pembelian Dan Dampaknya Terhadap Electronic Word Of Mouth.. Pengaruh Electronic Word of Mouth Melalui Social