PENGARUH MINAT BACA, PEMANFAATAN FASILITAS DAN SUMBER BELAJAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR MAHASISWA
PENDIDIKAN EKONOMI STKIP PGRI SUMATERA BARAT
Fatiha Mutia1 , Jolianis2 , Sri Wahyuni2
1.Mahasiswa Program Studi Pendidikan Ekonomi STKIP PGRI Sumatera Barat
2.Dosen Program Studi Pendidikan Ekonomi STKIP PGRI Sumatera Barat [email protected]
ABSTRACT
This study aims to analyze: 1) the influence of reading interest on student achievement, 2) the influence of the utilization of facilities on student achievement, 3) the influence of learning resources on student achievement, 4) the influence of reading interest, utilization of facilities, and learning resources together equal to student achievement. This type of research is associative. The population of this research is all students of economic education program STKIP PGRI Sumatera Barat amounting to 262 people. Sampling was done randomly, amounting to 156 people. The instrument used for research is a closed questionnaire. Data analysis technique used is multiple linear regression analysis technique. The results showed that: 1) interest in reading has a positive and significant impact on student achievement. 2) the utilization of facilities has a positive and significant impact on student achievement. 3) learning resources have a positive and significant impact on student achievement. 4) reading interest, utilization of facilities and learning resources together have a positive and significant impact on the achievement of students of economics education program STKIP PGRI West Sumatra.
Keywords : Reading interest, Utilization of facilities, Learning resources.
PENDAHULUAN
“Pendidikan nasional bertujuan mengembangkan kemampuan dan membentuk watak seta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa
kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap kreatif, mandiri dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab” (Undang- Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 pasal 3 Tentang Sistem Pendidikan Nasional).
Dengan adanya undang- undang tersebut, maka dari waktu ke waktu bidang pendidikan haruslah tetap menjadi prioritas utama dan diusahakan perwujudan sarana dan
prasarana terutama di
sekolah/perguruan tinggi. Yang menjadi tugas pokok institusi (sekolah/perguruan tinggi) yaitu menciptakan mahasiswa yang berkualitas, mandiri dan kreatif, serta mampu berkontribusi dilingkungan masyarakat, bangsa dan negara.
Meningkatnya prestasi belajar yang diperoleh mahasiswa dapat diukur dari indeks prestasi yang dicapainya. Prestasi belajar yang diperoleh mahasiswa pada suatu jenjang pendidikan dapat dijadikan
indikator dalam mengukur kemampuan mahasiswa dalam penguasaan perkuliahan sebelumnya dengan melihat nilai yang diperolehnya (berupa huruf atau angka). Dalam dunia pendidikan, menilai merupakan salah satu kegiatan yang tidak dapat ditinggalkan. Menilai merupakan salah satu proses belajar dan mengajar. Kegiatan menilai bidang akademik di perguruan tinggi atau sekolah dapat dilakukan dengan adanya tugas individu, tugas kelompok, ulangan atau kuis dan ujian. Dengan kegiatan tersebut dapat diketahui sejauh mana prestasi belajar peserta didik.
METODE PENELITIAN
Berdasarkan permasalahan dan tujuan penelitian yang ingin dicapai, maka jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif dan asosiatif.
Penelitian deskriptif adalah penelitian yang memberi gambaran lebih jelas tentang situasi dengan memusatkan perhatian pada aspek tertentu dan sering menunjukkan hubungan antar variabel atau
berbagai variabel (Nasution dalam Darmawan, 2013:39). Sedangkan menurut Arikunto (2010:239) penelitian asosiatif adalah penelitian yang menguji ada tidaknya hubungan atau pengaruh antara satu variabel dengan variabel lainnya.
Metode ini dipilih karena sesuai dengan tujuan penelitian yang ingin dicapai, yaitu untuk mengetahui pengaruh antara minat baca, pemanfaatan fasilitas dan
sumber belajar sebagai variabel bebas terhadap prestasi belajar mahasiswa angkatan 2013 prodi pendidikan ekonomi STKIP PGRI Sumatera Barat sebagai variabel terikat. Penelitian ini dilakukan di Program Studi Pendidikan Ekonomi STKIP PGRI Sumatera Barat yang beralamat di Jl. Gunung Pangilun Padang, Provinsi Sumatera Barat.
Waktu penelitian ini dilakukan pada bulan Maret 2017.
Populasi menurut Sugiyono (2005:72) adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas obyek atau subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya. Populasi dalam penelitian ini adalah mahasiswa program studi pendidikan ekonomi STKIP PGRI Sumatera Barat angkatan 2013 yang berjumlah 262 orang siswa. Jumlah sampel dalam penelitian ini yaitu sebanyak 156 orang mahasiswa dengan teknik pengambilan sampel diukur dengan rumus yang dikembangkan Isaac dan Michael.
Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer, dimana data dalam penelitian ini diperoleh langsung dari angket atau kuesioner yang diisi oleh mahasiswa mengenai minat baca, pemanfaatan fasilitas dan sumber belajar terhadap prestasi belajar siswa. Sumber data yang diambil dari penelitian ini diperoleh langsung dari jawaban kuesioner yang diisi oleh mahasiswa angkatan 2013 program studi pendidikan ekonomi STKIP PGRI Sumatera Barat.
Analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis deskriptif dan analisis induktif yang terdiri dari uji asumsi klasik, analisis linier berganda dan uji hipotesis.
HASIL DAN PEMBAHASAN Berdasarkan hasil analisis deskriptif, diperoleh keterangan tingkat capaian responden terhadap kuesioner penelitian untuk masing- masing variabel. Deskripsi variabel prestasi belajar mahasiswa.
Prestasi belajar yang dimaksud dalam penelitian ini adalah IPK mahasiswa angkatan 2013 yang terdaftar pada semester genap
2016/2017. Setelah melakukan penelitian terhadap 156 orang mahasiswa mengenai prestasi belajar, maka secara terperinci
pendistribusisan data variabel prestasi belajar tersebut dapat dilihat pada tabel berikut ini :
Tabel 1. Distribusi Frekuensi Prestasi Belajar Mahasiswa Prodi Pendidikan Ekonomi
No. Kelas Interval Frekuensi
Fi %
1 1. 2,42 – 2,59 3 2
2. 2,60 – 2,77 2 1
3. 2,78 – 2,95 4 3
4. 2,96 - 3,13 22 14
5. 3,14 – 3,31 48 31
6. 3,32 – 3,49 49 31
7. 3,50 – 3,67 21 14
8. 3,68 – 3,85 7 4
Jumlah 156 100
Mean 3,31
Median 3,33
Modus 3,20
Standar Deviasi 0,241440
Maksimum 3,85
Minimum 2,42
Sumber: Olahan Data Primer, 2017
Dari tabel 1, menunjukkan bahwa nilai IPK mahasiswa pendidikan ekonomi STKIP PGRI Sumatera Barat didapat rata-rata sebesar 3,31 median 3,33 modus 3,20 maksimum 3,85 dan minimum 2,42.
Artinya ada mahasiswa pendidikan ekonomi yang memiliki IPK terendah dan tertinggi. Hal ini dapat dilihat bahwa kelas interval yang paling tinggi berada pada 3,32-3,49
yaitu sebanyak 49 orang, sedangkan kelas interval paling rendah berada pada 2,60-2,77 yaitu sebanyak 2 orang.
Berdasarkan jawaban angket hasil penelitian yang digunakan untuk mengukur minat baca, dapat diperoleh deskripsi mengenai Tingkat Capaian Responden (TCR).
Hasil analisa TCR untuk sub variabel minat baca dapat dilihat pada tabel di bawah ini :
Tabel 2. Hasil Analisa TCR Minat Baca (X1)
No Indikator No
Item
Rata- Rata Skor
TCR (%) Kategori
1 Perasaan Senang 1-3 4,33 86,58 Baik
2 Pemusatan Perhatian 4-5 4,21 84,29 Baik
3 Penggunaan Waktu 6-8 4,19 83,80 Baik
4 Motivasi untuk Membaca 9-11 4,10 82,05 Baik 5 Emosi dalam Membaca 12-14 4,11 82,26 Baik 6 Usaha untuk Membaca 15-16 4,21 84,29 Baik
Rata-Rata Variabel 4,19 83,88 Baik
Sumber: Olahan Data Primer, 2017
Dari tabel 2 diperoleh informasi bahwa skor rata-rata variabel minat baca adalah sebesar 4,19 dengan tingkat capaian responden (TCR) sebesar 83,88%.
Hal ini menunjukkan bahwa variabel minat baca berada pada kategori baik. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa minat baca mahasiswa prodi pendidikan ekonomi perlu ditingkatkan lagi.
Skor rata-rata indikator perasaan senang adalah sebesar 4,33 dengan tingkat capaian responden (TCR) sebesar 86,58%. Hal ini menunjukkan bahwa indikator perasaan senang pada kategori baik.
Dengan demikian dapat dikatakan bahwa perasaan senang mahasiswa prodi pendidikan ekonomi terhadap minat baca sudah baik.
Skor rata-rata indikator pemusatan perhatian adalah sebesar 4,21 dengan tingkat capaian responden (TCR) sebesar 84,29%.
Hal ini bahwa indikator pemusatan perhatian berada pada kategori baik.
Dengan demikian dapat dikatakan bahwa indikator pemusatan perhatian terhadap minat baca sudah baik.
Skor rata-rata indikator penggunaan waktu adalah sebesar 4,19 dengan tingkat capaian responden (TCR) sebesar 83,80%.
Hal ini menunjukkan bahwa indikator penggunaan waktu berada pada kategori baik. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa penggunaan waktu terhadap minat baca perlu ditingkatkan lagi.
Skor rata-rata indikator motivasi untuk membaca adalah sebesar 4,10 dengan tingkat capaian
responden (TCR) sebesar 82,05%.
Hal ini menunjukkan bahwa indikator motivasi untuk membaca berada pada kategori baik. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa motivasi untuk membaca terhadap minat baca perlu ditingkatkan lagi.
Skor rata-rata indikator emosi dalam membaca adalah sebesar 4,11% dengan tingkat capaian responden (TCR) sebesar 82,26%.
Hal ini menunjukkan bahwa indikator emosi dalam membaca berada pada kategori cukup. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa emosi dalam membaca terhadap minat baca perlu ditingkatkan lagi.
Skor rata-rata indikator usaha untuk membaca adalah sebesar
4,21% dengan tingkat capaian responden (TCR) sebesar 84,29%.
Hal ini menunjukkan bahwa indikator usaha untuk membaca berada pada kategori cukup. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa usaha untuk membaca terhadap minat baca perlu ditingkatkan lagi.
Berdasarkan jawaban angket hasil penelitian yang digunakan untuk mengukur pemanfaatan fasilitas, dapat diperoleh deskripsi mengenai Tingkat Capaian Responden (TCR). Hasil analisa TCR untuk sub variabel minat baca dapat dilihat pada tabel di bawah ini :
Tabel 3. Hasil Analisa TCR Variabel Pemanfaatan Fasilitas (X2) No
. Indikator No Item Rata-
Rata Skor TCR (%) Kategor i
1 Sarana 1-4 4,36 87,12 Baik
2 Prasarana 5-7 4,33 86,58 Baik
Rata-Rata Variabel 4,34 86,85 Baik
Sumber: Olahan Data Primer, 2017 Dari tabel 3 diperoleh informasi bahwa skor rata-rata variabel pemanfaatan fasilitas adalah sebesar 4,34 dengan tingkat capaian responden (TCR) sebesar 86,85%.
Hal ini menunjukkan bahwa variabel
pemanfaatan fasilitas berada pada kategori baik. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa pemanfaatan fasilitas terhadap prestasi belajar sudah baik.
Skor rata-rata indikator sarana adalah sebesar 4,36 dengan tingkat
capaian responden (TCR) sebesar 87,12%. Hal ini menunjukkan bahwa indikator sarana berada pada kategori baik. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa sarana sudah baik dan perlu ditingkatkan lagi.
Skor rata-rata indikator prasarana adalah sebesar 4,33 dengan tingkat capaian responden (TCR) sebesar 86,58%. Hal ini menunjukkan bahwa indikator prasarana berada pada kategori baik.
Dengan demikian dapat dikatakan bahwa prasarana sudah baik dan perlu ditingkatkan.
Sumber belajar adalah segala daya yang dapat dimanfaatkan guna memberikan kemudahan kepada seseorang dalam belajarnya.
Berdasarkan jawaban angket hasil penelitian yang digunakan untuk mengukur sumber belajar, dapat diperoleh deskripsi mengenai Tingkat Capaian Responden (TCR).
Hasil analisa TCR untuk variabel sumber belajar dapat dilihat pada tabel di bawah ini :
Tabel 4. Hasil Analisa TCR Variabel Sumber Belajar (X3)
No Indikator No
Item
RataRat aSkor
TCR (%)
Katego ri 1 Sumber belajar tercetak 1-3 4,30 85,94 Baik 2 Sumber belajar non tercetak 4-6 4,19 83,89 Baik 3 Sumber belajar yang berbentuk
fasilitas
7-8 4,08 81,60 Baik 4. Sumber belajar berupa kegiatan 9-11 4,12 82,31 Baik 5. Sumber belajar berupa
lingkungan
12-
14 4,19 83,89 Baik
Rata-Rata Variabel 4,18 85,53 Baik Sumber: Olahan Data Primer, 2017
Dari Tabel 4 diperoleh informasi bahwa skor rata-rata variabel sumber belajar adalah sebesar 4,18 dengan tingkat capaian responden (TCR) sebesar 85,53%.
Hal ini menunjukkan bahwa variabel sumber belajar berada pada kategori
baik. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa sumber belajar terhadap prestasi belajar perlu ditingkatkan lagi.
Skor rata-rata indikator sumber belajar tercetak adalah sebesar 4,30 dengan tingkat capaian responden (TCR) sebesar 85,94%. Hal ini
menunjukkan bahwa indikator sumber belajar tercetak berada pada kategori baik. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa sumber belajar tercetak terhadap sumber belajar perlu ditingkatkan lagi.
Skor rata-rata indikator sumber belajar non tercetak adalah sebesar 4,19 dengan tingkat capaian responden (TCR) sebesar 83,89%.
Hal ini menunjukkan bahwa indikator sumber belajar non tercetak berada pada kategori baik. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa sumber belajar non tercetak terhadap sumber belajar perlu ditingkatkan lagi.
Skor rata-rata indikator sumber belajar yang berbentuk fasilitas adalah sebesar 4,08 dengan tingkat capaian responden (TCR) sebesar 81,60%. Hal ini menunjukkan bahwa indikator sumber belajar yang berbentuk fasilitas berada pada kategori baik. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa sumber belajar yang berbentuk fasilitas terhadap sumber belajar perlu ditingkatkan lagi.
Skor rata-rata indikator sumber belajar berupa kegiatan adalah
sebesar 4,12 dengan tingkat capaian responden (TCR) sebesar 82,31%.
Hal ini menunjukkan bahwa indikator sumber belajar berupa kegiatan berada pada kategori baik.
Dengan demikian dapat dikatakan bahwa sumber belajar berupa kegiatan terhadap sumber belajar perlu ditingkatkan lagi.
Skor rata-rata indikator sumber belajar berupa lingkungan adalah sebesar 4,19 dengan tingkat capaian responden (TCR) sebesar 83,89%.
Hal ini menunjukkan bahwa indikator sumber belajar berupa lingkungan berada pada kategori baik. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa sumber belajar berupa lingkungan terhadap sumber belajar perlu ditingkatkan lagi.
1. Pengaruh Minat Baca (X1) Terhadap Prestasi Belajar
Berdasarkan pengujian hipotesis yang telah dilakukan, diperoleh hasil minat baca berpengaruh positif dan signifikan terhadap prestasi belajar mahasiswa.
Hal ini dapat dilihat pada tabel yang menyatakan bahwa nilai koefisien regresi sebesar 0,110 dan nilai thitung
sebesar 7,658 > ttabel sebesar 1,65494, sedangkan nilai signifikan 0,000 < α 0,05. Hal ini berarti bahwa semakin baik minat baca maka akan semakin baik pula prestasi belajar mahasiswa, begitu juga sebaliknya apabila minat baca tidak baik maka akan menurunkan prestasi belajar siswa.
Berdasarkan hasil uji deskriptif menunjukkan bahwa minat baca berada pada kategori baik dengan rata-rata skor 4,19 dan TCR 83,88%.
Skor tertinggi terdapat pada perasaan senang responden ketika membaca dengan 86,58% dengan kategori baik.
Hasil penelitian ini sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh Hardi (2014) yang berjudul
“Pengaruh minat membaca buku terhadap hasil belajar mahasiswa BKK Akutansi, FKIP, Universitas Tanjung Pura, Pontianak”. Hasilnya membuktikan bahwa minat baca berpengaruh terhadap hasil belajar mahasiswa BKK Akutansi, FKIP Universitas Tanjung Pura, Pontianak.
Dari pendapat yang dikemukakan oleh para ahli tersebut dapat disimpulkan minat baca mempunyai hubungan yang erat
dengan prestasi belajar. Dimana dengan minat baca yang baik maka prestasi belajar mahasiswa dapat meningkat.
Berdasarkan hal tersebut dapat disimpulkan bahwa minat baca berpengaruh positif dan signifikan terhadap prestasi belajar mahasiswa program studi pendidikan ekonomi STKIP PGRI Sumatera Barat.
2. Pengaruh Pemanfaatan Fasilitas (X2) Terhadap Prestasi Belajar.
Berdasarkan pengujian hipotesis yang telah dilakukan, diperoleh hasil pemanfaatan fasilitas berpengaruh positif dan signifikan terhadap prestasi belajar mahasiswa.
Hal ini dapat dilihat pada tabel yang menyatakan bahwa nilai koefisien regresi sebesar 0,092 dan nilai thitung
sebesar 5,911 > ttabel sebesar 1,65494, sedangkan nilai signifikan 0,000 < α 0,05. Hal ini berarti bahwa semakin baik pemanfaatan fasilitas maka akan semakin baik pula prestasi belajar mahasiswa, begitu juga sebaliknya apabila pemanfaatan fasilitas tidak baik maka akan menurunkan prestasi belajar siswa.
Berdasarkan hasil uji deskriptif menunjukkan bahwa pemanfaatan fasilitas berada pada kategori baik dengan rata-rata skor 4,34 dan TCR 86,85%. Skor tertinggi terdapat pada sarana yang disediakan dengan 87,12% dengan kategori baik.
Hasil penelitian ini sesuai dengan penelitian teori yang dikemukakan oleh Bafadal (2004:2) mengenai saran dan prasarana pendidikan. Dimana dengan sarana dan prasaran yang lengkap maka prestasi belajar mahasiswa dapat meningkat.
Berdasarkan hal tersebut dapat disimpulkan bahwa pemanfaatan fasilitas berpengaruh positif dan signifikan terhadap prestasi belajar mahasiswa program studi pendidikan ekonomi STKIP PGRI Sumatera Barat.
3. Pengaruh Sumber Belajar (X3) Terhadap Prestasi Belajar
Berdasarkan pengujian hipotesis yang telah dilakukan, diperoleh hasil sumber belajar berpengaruh positif dan signifikan terhadap prestasi belajar mahasiswa.
Hal ini dapat dilihat pada tabel yang
menyatakan bahwa nilai koefisien regresi sebesar 0,084 dan nilai thitung
sebesar 5,587 > ttabel sebesar 1,65494, sedangkan nilai signifikan 0,000 < α 0,05. Hal ini berarti bahwa semakin baik sumber belajar maka akan semakin baik pula prestasi belajar mahasiswa, begitu juga sebaliknya apabila sumber belajar tidak baik maka akan menurunkan prestasi belajar siswa.
Berdasarkan hasil uji deskriptif menunjukkan bahwa sumber belajar berada pada kategori baik dengan rata-rata skor 4,18 dan TCR 85,53%.
Skor tertinggi terdapat pada sumber belajar tercetak dengan 85,94%
dengan kategori baik.
Hasil penelitian ini sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh Trisnadi Hariawan (2009) yang berjudul “Pengaruh pemanfaatan sumber belajar geografi siswa kelas X semester I tahun ajaran 2008/2009”. Hasilnya membuktikan bahwa sumber belajar berpengaruh terhadap hasil belajar geografi siswa kelas X semester I tahun ajaran 2008/2009.
Dari pendapat yang dikemukakan oleh para ahli tersebut
dapat disimpulkan bahwa sumber belajar mempunyai hubungan yang erat dengan prestasi belajar. Dimana dengan sumber belajar yang baik maka prestasi belajar mahasiswa dapat meningkat.
Berdasarkan hal tersebut dapat disimpulkan bahwa sumber belajar berpengaruh positif dan signifikan terhadap prestasi belajar mahasiswa program studi pendidikan ekonomi STKIP PGRI Sumatera Barat.
4. Pengaruh Minat Baca (X1), Pemanfaatan Fasilitas (X2) dan Sumber Belajar (X3) Secara Bersama-sama Terhadap Prestasi Belajar (Y)
Berdasarkan hasil analisis dapat dilihat bahwa nilai Fhitung
45,973> Ftabel 2,66 dan nilai signifikan 0,000 < 0,05. Hal ini berarti Ha diterima dan H0 ditolak.
Dengan demikian dapat dikatakan bahwa minat baca, pemanfaatan fasilitas dan sumber belajar secara bersama- sama berpengaruh positif dan signifikan terhadap Prestasi belajar Mahasiswa Prodi Pendidikan Ekonomi STKIP PGRI Sumatera Barat.
Berdasarkan hasil pengujian koefisien determinasi (R2) diperoleh nilai R2sebesar sebesar 0,476 yang artinya 47,6% perubahan pada variabel dependen (prestasi belajar) dapat dijelaskan oleh variabel independen (minat baca, pemanfaatan fasilitas dan sumber belajar ), sedangkan sisanya sebesar 52,4% dipengaruhi oleh variabel lain yang tidak digunakan pada model dalam penelitian ini.
Hasil penelitian ini sesuai dengan teori yang dikemukakan oleh Tampubolon (2000:34-35) yang menjelaskan bahwa salah satu tujuan membaca adalah untuk studi yaitu menemukan informasi-informasi yang diperlukan guna menyelesaikan masalah-masalah dalam studi.
Membaca secara langsung akan mempengaruhi proses belajar ke tingkat yang lebih maju karena dengan membaca pengetahuan juga akan bertambah.
Aunurahman (2010:195) menyatakan bahwa fasilitas merupakan faktor eksternal yang turut memberikan pengaruh terhadap prestasi belajar. Menurut Daradjat dalam Sam (2008) “fasilitas adalah
segala sesuatu yang dapat
mempermudah upaya dan
memperlancar kerja dalam rangka mencapai suatu tujuan. Sedangkan menurut Suryo Subroto di dalam Sam (2008) “ fasilitas adalah segala sesuatu yang dapat memudahkan dan memperlancar pelaksanaan suatu usaha dapat berupa benda-benda maupun uang”
Menurut Majid (2007:170) mengatakan bahwa “ Sumber belajar meliputi semua sumber (tempat atau lingkungan, benda, orang, buku dan peristiwa) yang dapat digunakan oleh pelajar baik secara terpisah maupun dalam bentuk gabungan, biasanya dalam situasi informal, untuk memberikan fasilitas belajar”.
Sumber belajar akan menjadi bermakna bagi peserta didik maupun guru apabila sumber belajar diorganisir melalui satu rancangan yang memungkinkan seseorang dapat memanfaatkannya sebagai sumber belajar. Jika tidak maka tempat atau lingkungan alam sekitar, benda, orang atau buku hanya sekedar tempat, benda, orang atau buku yang tidak berarti apa-apa.
Dari pendapat yang dikemukakan oleh para ahli tersebut dapat disimpulkan bahwa minat baca, pemanfaatan fasilitas, dan sumber belajar secara bersama-sama mempunyai hubungan yang erat dengan prestasi belajar. Dimana dengan minat baca, pemanfaatan fasilitas dan sumber belajar yang baik maka prestasi belajar mahasiswa dapat meningkat.
Berdasarkan hal tersebut dapat disimpulkan bahwa minat baca, pemanfaatan fasilitas dan sumber belajar secara bersama-sama berpengaruh positif dan signifikan terhadap prestasi belajar mahasiswa program studi pendidikan ekonomi STKIP PGRI Sumatera Barat.
KESIMPULAN
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan dapat disimpulkan bahwa :
1. Terdapat pengaruh positif dan signifikan antara minat baca terhadap prestasi belajar mahasiswa.
2. Terdapat pengaruh positif dan signifikan antara pemanfaatan
fasilitas terhadap prestasi belajar mahasiswa.
3. Terdapat pengaruh positif dan signifikan antara sumber belajar terhadap prestasi belajar mahasiswa.
4. Minat baca, pemanfaatan fasilitas dan sumber belajar secara bersama- sama berpengaruh positif dan signifikan terhadap Prestasi belajar Mahasiswa Prodi Pendidikan Ekonomi STKIP PGRI Sumatera Barat.
DAFTAR PUSTAKA
Arikunto, S. (2010). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik-Revisi X Rineka Cipta:
Jakarta.
Aunurrahman. 2010. Belajar dan Pembelajaran. Alfabeta:
Bandung.
Bafadal, Ibrahim. 2004. Manajemen Perlengkapan Sekolah dan Aplikasinya. Bumi Aksara:
Jakarta.
Hardi. 2014. Pengaruh minat membaca buku terhadap hasil belajar mahasiswa BKK Akuntansi FKIP Universitas Tanjung Pura Pontianak.
Universitas Tanjung Pura:
Skripsi.
Majid, Abdul. 2007. Perencanaan Pembelajaran. Remaja Rosdakarya: Bandung.
Nasution, A.S. 2005. Bacaan dan Analisis Pendidikan. Gunung Agung: Jakarta.
Sam, Arianto. 2008. Pengertian
Fasilitas Belajar,(online), (http:/sobatbaru.blogspot.com/2 008/10/pengertian-fasilitas- belajar.html) diakses 24 Januari 2016.
Sugiyono. 2014. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R &
D. Alfabeta: Bandung.
Trisnadi Hariawan. 2009. Pengaruh pemanfaatan sumber belajar geografi siswa kelas X semester I tahun ajaran 2008/2009.
Universitas Negeri Semarang:
Skripsi
Undang-Undang Republik Indonesia No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, pasal 3.