• Tidak ada hasil yang ditemukan

pengaruh model pembelajaran kooperatif tipe cooperative

N/A
N/A
Nguyễn Gia Hào

Academic year: 2023

Membagikan "pengaruh model pembelajaran kooperatif tipe cooperative"

Copied!
13
0
0

Teks penuh

(1)

1

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE COOPERATIVE INTEGRATED READING AND COMPOSITION (CIRC) TERHADAP KETERAMPILAN

MENGANALISIS TEKS CERPEN SISWA KELAS XI MAN 5 SIMPANG EMPAT KABUPATEN PASAMAN BARAT

Resi Sasmita, Indriani Nisja, Yulia Pebriani

Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia STKIP PGRI Sumatera Barat [email protected]

ABSTRACT

This research is motivated by the problem of unskilled students analyzing short story text.

This is due to the lack of interest of students in analyzing short story text, the students difficulties in determining the theme in a short story text, the lack of knowledge of students know the intrinsic elements in a short story text, students difficulty stringing words into sentences and sentences into paragraphs, students are less motivated in analyzing text short stories, students difficulty in understanding the material. This type of research is quantitative research. This research is using experimental method. Sampling technique in this research is total sampling technique. Based on the analysis of data known First, the ability to analyze the short stories of students in the 5th grade of MAN 5 Simpang Empat Pasaman Barat without using Cooperative Integrated Reading And Composition (CIRC) learning model as a whole is included in the good qualification with the average count of 78.86 is in the range 76 -85%. Second, the ability to analyze the short story text of the 5th grade students of MAN 5 Simpang Empat Pasaman Barat Regency using the Cooperative Integrated Reading And Composition (CIRC) learning model as a whole is included in the good qualification with the average of 82,71 in the range of 76-85%.

This is evidenced by the results of research indicating that the value of tcount (2.15)> ttable (1.71).

Keywords: Short Story Text, Cooperative Integrated Reading And Composition (CIRC)

PENDAHULUAN

Pembelajaran kurikulum 2013 adalah pembelajaran yang berbasis teks.

Pembelajaran yang berbasis teks adalah pembelajaran yang menjadikan teks sebagai dasar, atas, pangkal, dan tumpuan.

Pembelajaran bahasa Indonesia yang berbasis teks pembelajaran yang tentunya memiliki tujuan yang baik guna

mempertinggi derajat bahasa Indonesia dalam dunia pendidikan. Dengan demikian, pembelajaran bahasa Indonesia berbasis teks akan mampu menyajikan suatu materi yang membangun struktur berpikir peserta didik.

Salah satu teks yang dipelajari oleh siswa terdapat pada tingkat SMA/MA yang terdapat dalam Kurikulum 2013 adalah teks cerpen. Teks cerpen adalah karya sastra

(2)

2 yang bersifat imajinatif dan kontemplatif.

Oleh karena itu, ketika menganalisis teks cerpen harus dipilih peristiwa dan konflik yang bermakna atau bernilai sehingga dapat dijadikan bahan refleksi atau perenungan.

Membaca merupakan salah satu aspek keterampilan berbahasa yang perlu dikuasai oleh siswa. Melalui membaca, siswa dapat menyerap informasi dan ide-ide yang ada dalam bacaan. Kegiatan membaca merupakan interaksi tidak langsung antara pembaca dengan penulis. Hal tersebut sesuai dengan Kurikulum 2013 (K13) untuk Sekolah Menengah Atas (SMA/MA) pada kelas XI, yang terdapat pada Kompetensi Inti (KI) ke-3 yaitu “memahami, menerapkan, dan menganalisis pengetahuan faktual, konseptual, prosedural, dan metakognitif berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusian untuk memecahkan masalah”, dan sesuai dengan Kompetensi Dasar (KD) 3.3 yaitu” menganalisis teks cerita pendek baik melalui lisan maupun tulisan”.

Berdasarkan wawancara dengan salah seorang guru bidang studi Bahasa Indonesia kelas XI Agusnila Citra Sari, S.Pd di ruang guru MAN 5 Simpang Empat pada tanggal 6 Maret 2017 diperoleh informasi bahwa kemampuan menganalisisteks cerpen

siswa kelas XI MAN 5 Simpang Empat masih banyak masalah. Masalah yang ditemui adalah sebagai berikut. Pertama, kurangnya minat siswa dalam menganalisis teks cerpen disebabkan siswa malas membaca dan menuangkan ide serta gagasannya ke dalam bentuk tulisan. Kedua, siswa kesulitan dalam menentukan tema dalam sebuah teks cerpen karena kurangnya pemahaman siswa terhadap menganalisis teks cerpen. Ketiga, kurangnya pengetahuan siswa mengenai unsur-unsur intrinsik dalam sebuah cerpen karena siswa belum terampil menganalisis cerpen berdasarkan unsur- unsur intrinsik cerpen yang ada. Keempat, siswa kesulitan dalam merangkai kata menjadi kalimat dan kalimat menjadi paragraf. Hal ini disebabkan karena siswa kurang memahami suatu permasalahan yang diberikan guru kepada siswa untuk mengungkapkan ide, gagasan,dan pendapat.

Selain pernyataan guru di atas, siswa juga mengungkapkan permasalahan yang dihadapi ketika menganalisis cerpen.

Pertama, siswa kesulitan menentukan judul dalam sebuah teks cerpen. Kedua, siswa kurang termotivasi menganalisis teks cerpen karena guru hanya ceramah dan penugasan.

Ketiga, siswa kesulitan dalam memahami materi karena terkadang guru terlalu cepat menjelaskan materi.

(3)

3 Berdasarkan permasalahan yang dihadapi siswa dalam menganalisis teks cerpen, guru mata pelajaran Bahasa Indonesia harus terampil menggunakan model pembelajaran yang cocok dalam kegiatan menganalisis. Salah satunya dengan menerapkan model pembelajaran Cooperative Integrated Reading and Composition (CIRC). Menurut Istarani (2011:112) Cooperative Integrated Reading And Composition (CIRC) adalah salah satu tipe dari model pembelajaran kooperatif dengan menggunakan kelompok-kelompok kecil deangan jumlah anggota tiap kelompok 4-5 orang siswa secara heterogen.Hal ini mempunyai implikasi yang positif terhadap pengembangan keterampilan penemuan dan membantu mencapai tujuan. Pertama, untuk mendeskripsikan kemampuan menganalisis teks tanpa menggunakan model pembelajaran Cooperative Integrated Reading And Composition (CIRC) siswa kelas XI MAN 5 Simpang Empat. Kedua, mendeskripsikan kemampuan menganalisis teks cerpen dengan menggunakan model pembelajaran Cooperative Integrated Reading And Composition (CIRC) siswa kelas XI MAN 5 Simpang Empat. Ketiga, mendeskripsikan pengaruh model pembelajaran Cooperative Integrated

Reading And Composition (CIRC) siswa kelas XI MAN 5 Simpang Empat.

METODE PENELITIAN

Jenis penelitian ini adalah penelitian kuantitatif. Dikatakan penelitian kuantitatif karena dalam pengumpulan data berupa angka. Menurut Sugiyono (2012:7), penelitian kuantitatif adalah peneltian ilmiah karena telah memenuhi kidah-kaidah ilmiah yaitu kongkrit atau empiris, objektif, terukur, rasional, dan sistematis. Data berupa angka-angka, dimulai dari pengumpulan data, kemudian penafsiran data, dan terakhir ditampilkan hasilnya.

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimen.

Sugiyono (2013:107) mengemukakan metode eksperimen dapat diartikan sebagai metode penelitian yang digunakan untuk mencari pengaruh perlakuan tertentu terhadap yang lain dalam kondisi yang terkendali. Penelitian ini dilakukan di MAN 5 Simpang Empat Kabupaten Pasaman Barat. Data penelitian ini dikumpulkan tanggal 4 November 2017 pada kelas kontrol satu kali pertemuan, sedangkan pada pertemuan kedua dikelas eksperimen sebanyak dua kali pertemuan. Pada tanggal 6 dan 7 November 2017.

(4)

4 Penelitian ini menggunakan metode eksperimen dengan rancangan The Randomized Posttest Only Control Group.

Yusuf (2007:241), menyatakan bahwa The Randomized Posttest Only Control Group merupakan rancangan lebih sederhana dibandingkan the randomized pretest- posttest only control group, karena tidak dilakukan pretest. Pada langkah awal dipilih kelompok eksperimen dan kelompok kontrol secara random. Selanjutnya kelompok eksperimen dikenakan perlakuan. Pada kegiatan akhir sesudah perlakuan selesai diberikan pada kelompok eksperimen, kepada kedua kelompok diberikan posttest.

Populasi merupakan semua objek sasaran penelitian. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas XI MAN 5 Simpang Empat yang terdaftar pada tahun ajaran 2016/2017 yang berjumlah 52 orang yang tersebar dalam tiga kelas.

Sampel merupakan bagian populasi yang akan diteliti, dikarenakan populasi penelitian kurang dari seratus siswa, maka perlu digunakan teknik pengambilan sampel.

Pemilihan sampel penelitian dilakukan dengan teknik total sampling. Menurut Sugiyono (2009) total sampling adalah penarikan sampel dengan mengambil seluruh anggota populasi sebagai responden atau

sampel. Sampel pada penelitian ini yaitu kelas XI IPA, XI IPS, dan XI IPK.

Pengumpulan data dalam penelitian dilakukan sebanyak tiga kali pertemuan satu kali pertemuan pada kelas kontrol dan dua kali pertemuan pada kelas eksperimen.

Pada kelas kontrol dilakukan satu kali pertemuan dengan langkah-langkah sebagai berikut. Pertama, guru menjelaskan materi tentang teks cerpen. Kedua, siswa diberikan tes objektif menganalisis teks cerpen tanpa menggunakan model pembelajaran Cooperative Integrated Reading And Composition (CIRC). Setelah siswa selesai mengerjakan tes, hasil tes tersebut dikumpulkan dan diperiksa oleh guru sesuai dengan kunci jawaban yang sudah ada.

Pada kelas eksperimen dilakukan dua kali pertemuan. Pertemuan pertama, guru menjelaskan materi tentang teks cerpen, kemudian guru membentuk kelompok- kelompok belajar siswa secara heterogen.

Kemudian guru membagikan teks cerpen yang sudah disediakan pada setiap kelompok untuk menganalisis unsur intrinsik teks cerpen. Selanjutnya secara berkelompok siswa memperentasikan hasil analisisnya di depan kelas. Pertemuan kedua, secara individu guru memberikan tes objektif menganalisis teks cerpen dengan

(5)

5 menggunakan model pembelajaran Cooperative Integrated Reading And Composition (CIRC). Selanjutnya setelah siswa selesai mengerjakan tes, hasil tes tersebut dikumpulkan dan diperiksa oleh guru sesuai dengan kunci jawaban yang sudah ada.

Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah tes objektif berupa pilihan ganda dengan lima alternatif jawaban. sebelum tes ini diberikan, terlebih dahulu dilakukan uji coba instrumen. Uji coba instrumen dimaksudkan untuk menentukan validitas tes dan realibilitas tes, sehingga data yang dikumpulkan dapat dipertanggungjawabkan keabsahannya.

Instrumen yang diujicobakan berjumlah 50 butir soal yang terdiri atas (1) tema yang terdiri 7 soal, (2) tokoh dan penokohan yang terdiri dari 20 soal, (3) alur yang terdiri dari 7 soal, (4) latar yang terdiri dari 9 soal, (5) amanat yang terdiri dari 7 soal.

Teknik analisis data yang dilakukan dalam penelitian ini adalah pertama, memeriksa hasil kerja siswa sesuai dengan kunci jawaban yang telah disediakan.

Kedua, menentukan nilai setiap sampel.

Ketiga, mengubah skor menjadi nilai.

Keempat, menentukan nilai rata-rata hitung.

Kelima, mengklasifikasikan tingkat penguasaan menganalisis teks cerpen

berdasarkan skala 10 dengan rumus berikut.

Menurut Abdurrahman dan Ratna (2005:256). Keenam, membuat histogram untuk masing-masing indikator. Ketujuh, pengujian hipotesis, syarat uji hipotesis yaitu uji normalitas dan uji homogenitas, Kedelapan, melakukan uji hipotesis.

Kesembilan, membahas hasil analisis data.

Kesepuluh, menyimpulkan hasil penganalisisan data.

HASIL DAN PEMBAHASAN

Secara umum penelitian ini dilakukan dua kelas, yaitu kelas kontrol dan kelas eksperimen. Kelas kontrol tanpa menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe Cooperative Integrated Reading And Composition (CIRC) dan kelas eksperimen dengan mengggunakan model pembelajaran kooperatif tipe Cooperative Integrated Reading And Composition (CIRC). Penelitian ini dilakukan di MAN 5 Simpang Empat Kabupaten Pasaman Barat.

Data penelitian ini dikumpulkan tanggal 4 November 2017 pada kelas kontrol dan tanggal 6 dan 7 November pada kelas ekperimen. Hasil dan pembahasan dapat dilihat sebagai berikut ini.

(6)

6 1. Kemampuan Menganalisis Teks

Cerpen Siswa Kelas XI MAN 5 Simpang Empat Kabupaten Pasaman Barat Tanpa Menggunakan Model Pembelajaran Cooperative Integrated Reading And Composition (CIRC)

Perolehan nilai kemampuan menganalisis teks cerpen siswa kelas XI MAN 5 Simpang Empat Kabupaten Pasaman Barat tanpa menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe Cooperative Integrated Reading And Composition (CIRC) secara lengkap adalah sebagai berikut. Pertama, siswa yang mendapatkan nilai 88,5 diperoleh oleh 1 orang siswa (3,85%). Kedua, siswa yang mendapatkan nilai 85,7 diperoleh oleh 4 orang (15,38%).

ketiga, siswa yang mendapatkan nilai 82,8 diperoleh oleh 5 orang (19,23%). Keempat, siswa yang mendapatkan nilai 80 diperoleh oleh 7 orang (26,92%). Kelima, siswa yang mendapatkan nilai 77,1 diperoleh oleh 3 orang (11,53%). Keenam, siswa yang mendapatkan nilai 74,2 diperoleh oleh 1 orang (3,85%). Ketujuh, siswa yang mendapatkan nilai 71,4 diperoleh oleh 3 orang (11,53%). Kedelapan, siswa yang mendapat nilai 62,8 diperoleh oleh 2 orang (7,69%). Selanjutnya nilai dimasukan ke dalam tabel distribusi frekuensi, dapat dilihat pada tabel berikut.

Langkah selanjutnya membuat histogram kemampuan menganalisis teks cerpen tanpa menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe Cooperative Integrated Reading And Composition (CIRC) siswa kelas XI MAN 5 Simpang Empat Kabupaten Pasaman Barat sebagai berikut ini.

Gambar 1. Diagram Kemampuan Menganalisis Teks Cerpen tanpa Menggunakan Model Pembelajaran Cooperative Integrated Reading And Composition (CIRC) Siswa Kelas XI MAN 5 Simpang Empat Kabupaten Pasaman Barat

Keterampilan menganalisis teks cerpen untuk masing-masing indikator adalah sebagai berikut.

Pertama, untuk indikator I (tema), diperoleh rata- rata hitung kemampuan menganalisis teks cerpen tanpa

02 46 108 1214 1618 2022 2426

buruk sekali buruk kurang sekali kurang hampir cukup cukup lebih dari… baik baik sekali sempurna

(7)

7 menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe Cooperative Integrated Reading And Composition (CIRC) siswa kelas XI MAN 5 Simpang Empat sebesar 67,55 berada pada rentang 66-75% dengan kualifikasi lebih dari cukup (LDC).

Klasifikasi kemampuan menganalisis teks cerpen tanpa menggunakan model kooperatif tipe Cooperative Integrated Reading And Composition (CIRC) siswa kelas XI MAN 5 Simpang Empat adalah sebagai berikut ini. Pertama, siswa yang memeperoleh nilai dengan kualifikasi lebih dari cukup (LDC) berjumlah 20 orang (76,93%). Kedua, siswa yang memperoleh nilai dengan kualifikasi cukup (C) berjumlah 5 orang (19,23%). Ketiga, siswa yang memeperoleh nilai dengan kualifikasi kurang (K) berjumlah 1 orang (3,85%)

Kedua, untuk indikator 2 (tokoh dan penokohan), diperoleh rata- rata hitung diperoleh rata- rata hitung kemampuan menganalisis teks cerpen tanpa menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe Cooperative Integrated Reading And Composition (CIRC) siswa kelas XI MAN 5 Simpang Empat sebesar 91,96 berada pada rentang 86-95% dengan kualifikasi baik sekali (BS). Klasifikasi kemampuan menganalisis teks cerpen tanpa menggunakan model kooperatif tipe

Cooperative Integrated Reading And Composition (CIRC) siswa kelas XI MAN 5 Simpang Empat adalah sebagai berikut ini.

Pertama, siswa yang memeperoleh nilai dengan kualifikasi Sempurna (S) berjumlah 12 orang (46,15%). Kedua, siswa yang memeperoleh nilai dengan kualifikasi Lebih dari baik sekali (BS) berjumlah 6 orang (23,08%). Ketiga, siswa yang memeperoleh nilai dengan kualifikasi baik (B) berjumlah 5 orang (19,23%).keempat, siswa yang memperoleh dengan kualifikasi lebih dari cukup (LDC) berjumlah 3 orang (11,54%)

Ketiga, untuk indikator 3 (alur), diperoleh rata- rata hitung kemampuan menganalisis teks cerpen tanpa menggunakan model pembelajaran kooperatif Cooperative Integrated Reading And Composition (CIRC) siswa kelas XI MAN 5 Simpang Empat sebesar sebesar 71,41 berada pada rentang 66-75% dengan kualifikasi Lebih dari Cukup (LdC).

Klasifikasi kemampuan teks cerpen tanpa menggunakan model kooperatif tipe Cooperative Integrated Reading And Composition (CIRC) siswa kelas XI MAN 5 Simpang Empat adalah sebagai berikut ini.

Pertama, siswa yang memeperoleh nilai dengan kualifikasi Baik (B) berjumlah 7 orang (26,92%). Kedua, siswa yang memeperoleh nilai dengan kualifikasi Lebih

(8)

8 dari Cukup (LdC) berjumlah 14 orang (53,85%). Ketiga, siswa yang memeperoleh nilai dengan kualifikasi Kurang (K) berjumlah 2 orang (7,7%).

Keempat, untuk indikator 4 (latar), diperoleh rata- rata hitung kemampuan menganalisis teks cerpen tanpa menggunakan model pembelajaran kooperatif Cooperative Integrated Reading And Composition (CIRC) siswa kelas XI MAN 5 Simpang Empat sebesar sebesar 88,46 berada pada rentang 86-95% dengan kualifikasi baik sekali (BS). Klasifikasi kemampuan menganalisis teks cerpen tanpa menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe Cooperative Integrated Reading And Composition (CIRC) siswa kelas XI MAN 5 Simpang Empat adalah sebagai berikut ini. Pertama, siswa yang memeperoleh nilai dengan kualifikasi sempurna (S) berjumlah 20 orang (76,93%).

Kedua, siswa yang memeperoleh nilai dengan kualifikasi hampir cukup (HC) berjumlah 6 orang (23,07%).

Kelima, untuk indikator 5 (amanat), diperoleh rata- rata hitung kemampuan menganalisis tanpa menggunakan model pembelajaran kooperatif Cooperative Integrated Reading And Composition (CIRC) siswa kelas XI MAN 5 Simpang Empat sebesar sebesar 71,95 berada pada

rentang 66-75% dengan kualifikasi hampir cukup (LDC). Klasifikasi kemampuan menganalisis teks tanpa menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe Cooperative Integrated Reading And Composition (CIRC) siswa kelas XI MAN 5 Simpang Empat adalah sebagai berikut ini.

Pertama, siswa yang memeperoleh nilai dengan kualifikasi baik (B) berjumlah 6 orang (23,07%). Kedua, siswa yang memeperoleh nilai dengan kualifikasi Lebih dari Cukup (LdC) berjumlah 15 orang (57,7%). Ketiga, siswa yang memeperoleh nilai dengan kualifikasi cukup (C) berjumlah 5 orang (19,23%).

2. Kemampuan Menganalisis Teks Cerpen Siswa Kelas XI MAN 5 Simpang Empat Kabupaten Pasaman Barat dengan Menggunakan Model Pembelajaran Cooperative Integrated Reading And Composition (CIRC)

Perolehan nilai kemampuan menganalisis teks cerpen dengan menggunakan Model pembelajaran kooperatif tipe Cooperative Integrated Reading And Composition (CIRC) secara lengkap adalah sebagai berikut. Pertama, siswa yang mendapatkan nilai 100 diperoleh oleh 1 orang siswa (3,84%). Kedua, siswa yang mendapatkan nilai 97,1 diperoleh oleh 1 orang (3,84%). Ketiga, siswa yang mendapatkan nilai 91,4 diperoleh oleh 3

(9)

9 orang (11,53%). keempat, siswa yang mendapatkan nilai 88,5 diperoleh oleh 2 orang (7,69%). Kelima, siswa yang mendapatkan nilai 85,7 diperoleh oleh 4 orang (15,38%). Keenam, siswa yang mendapatkan nilai 82,8 diperoleh oleh 4 orang (15,38%). Ketujuh, siswa yang mendapatkan nilai 80 diperoleh oleh 4 orang (15,38%). Kedelapan, siswa yang mendapatkan nilai 77,1 diperoleh oleh 2 orang (7,69%). Kesembilan, siswa yang mendapatkan nilai 74,2 diperoleh oleh 3 orang (11,53%). Kesepuluh, siswa yang mendapatkan nilai 65,7 diperoleh oleh 2 orang (7,69%). Langkah berikutnya adalah memasukan nilai ke dalam tabel distribusi frekuensi berikut ini.

Langkah selanjutnya membuat histogram kemampuan menganalisis teks cerpen dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe Cooperative Integrated Reading And Composition (CIRC) siswa kelas XI MAN 5 Simpang Empat sebagai berikut ini.

Gambar 2. Diagram Kemampuan Menganalisis Teks Cerpen dengan Menggunakan Model Pembelajaran Cooperative Integrated Reading And Composition (CIRC) Siswa Kelas XI MAN 5 Simpang Empat Kabupaten Pasaman Barat

Kemampuan menganalisis teks cerpen untuk masing-masing indikator adalah sebagai berikut.

Pertama, untuk indikator 1 (tema) diperoleh rata- rata hitung hitung kemampuan menganalisis teks cerpen dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe Cooperative Integrated Reading And Composition (CIRC) siswa kelas XI MAN 5 Simpang Empat sebesar 69,2 berada pada rentang 66-75% dengan lebih dari cukup (LDC). Klasifikasi kemampuan menganalisis teks cerpen dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe Cooperative Integrated Reading And Composition (CIRC) siswa kelas XI MAN 5 Simpang Empat adalah

02 46 108 1214 1618 2022 2426

(10)

10 sebagai berikut ini. Pertama, siswa yang memeperoleh nilai dengan kualifikasi Sempurna (S) berjumlah 2 orang (7,7%).

Kedua, siswa yang memeperoleh nilai dengan kualifikasi Lebih dari Cukup (LdC) berjumlah 16 orang (61,54%). Ketiga,siswa yang memeperoleh nilai dengan cukup (C) 8 orang (30,76%).

Kedua, untuk indikator 2 (tokoh dan penokohan), diperoleh rata- rata hitung kemampuan menganalisis teks cerpen dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe Cooperative Integrated Reading And Composition (CIRC) siswa kelas XI MAN 5 Simpang Empat sebesar 95,81 berada pada rentang 86-95% dengan baik sekali (BS). Klasifikasi kemampuan menganalisis teks cerpen dengan menggunakan model kooperatif tipe Cooperative Integrated Reading And Composition (CIRC) siswa kelas XI MAN 5 Simpang Empat adalah sebagai berikut ini.

Pertama, siswa yang memeperoleh nilai dengan kualifikasi Sempurna (S) berjumlah 17 orang (65,38%). Kedua, siswa yang memeperoleh nilai dengan kualifikasi Lebih dari baik sekali (BS) berjumlah 6 orang (23,07%). Ketiga, siswa yang memeperoleh nilai dengan kualifikasi baik (B) berjumlah 2 orang (7,7%). Keempat, siswa yang memeperoleh nilai dengan kualifikasi lebih

dari cukup (LDC) berjumlah 1 orang (3,85%).

Ketiga, untuk indikator 3 (alur), diperoleh rata- rata hitung kemampuan menganalisis teks cerpen dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe Cooperative Integrated Reading And Composition (CIRC) siswa kelas XI MAN 5 Simpang Empat sebesar 76,9 berada pada rentang 76-85% dengan kualifikasi Baik (B). Klasifikasi kemampuan menganalisis teks cerpen dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe Cooperative Integrated Reading And Composition (CIRC) siswa kelas XI MAN 5 Simpang Empat adalah sebagai berikut ini. Pertama, siswa yang memeperoleh nilai dengan kualifikasi Sempurna (S) berjumlah 2 orang (7,7%).

Kedua, siswa yang memeperoleh nilai dengan kualifikasi baik (B) berjumlah 11 orang (42,30%). Ketiga, siswa yang memeperoleh nilai dengan kualifikasi lebih dari cukup (LDC) berjumlah 10 orang (38,46%). Keempat, siswa yang memeperoleh nilai dengan kualifikasi cukup (C) berjumlah 1 orang (3,84%). Kelima, siswa yang memeperoleh nilai dengan kualifikasi kurang (K) berjumlah 2 orang (7,7%).

(11)

11 Keempat, untuk indikator 4 (latar), diperoleh rata- rata kemampuan menganalisis teks cerpen dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe Cooperative Integrated Reading And Composition (CIRC) siswa kelas XI MAN 5 Simpang Empat sebesar 82,69 berada pada rentang 76-85% dengan kualifikasi baik (B). Klasifikasi kemampuan menganalisis teks cerpen dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe Cooperative Integrated Reading And Composition (CIRC) siswa kelas XI MAN 5 Simpang Empat adalah sebagai berikut ini. Pertama, siswa yang memeperoleh nilai dengan kualifikasi Sempurna (S) berjumlah 17 orang (65,39%).

Kedua, siswa yang memeperoleh nilai dengan kualifikasi hampir cukup (HC) berjumlah 9 orang (34,61%).

Kelima, untuk indikator 5 (amanat), diperoleh rata- rata hitung kmampuan menganalisis teks cerpeni dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe Cooperative Integrated Reading And Composition (CIRC) siswa kelas XI MAN 5 Simpang Empat sebesar 79,1 berada pada rentang 76-85% dengan kualifikasi Baik (B). Klasifikasi kemampuan menganalisis teks cerpen dengan menggunakan model pembelajaran

kooperatif tipe Cooperative Integrated Reading And Composition (CIRC) siswa kelas XI MAN 5 Simpang Empat adalah sebagai berikut ini. Pertama, siswa yang memeperoleh nilai dengan kualifikasi Sempurna (S) berjumlah 4 orang (15,38%).

Kedua, siswa yang memeperoleh nilai dengan kualifikasi baik (B) berjumlah 8 orang (30,77%). Ketiga, siswa yang memeperoleh nilai dengan kualifikasi lebih dari cukup (LDC) berjumlah 12 orang (46,15%). Keempat, siswa yang memeperoleh nilai dengan kuaalifikasi cukup (C) berjumlah 2 orang (7,7%).

3. Pengaruh Penggunaan Model Pembelajaran Cooperative Integrated Reading And Composition (CIRC) Terhadap Kemampuan Menganalisis Teks Cerpen Siswa Kelas XI MAN 5 Simpang Empat Kabupaten Pasaman Barat

Berdasarkan hasil analisis data penelitian yang dilakukan diketahui bahwa terdapat pengaruh yang signifikan terhadap penggunaan model pembelajaran Cooperative Integrated Reading And Composition (CIRC) dalam kemampuan menganalisis teks cerpen siswa kelas XI MAN 5 Simpang Empat Kabupaten Pasaman Barat. Hal ini dibuktikan dengan hasil penelitian yang menunjukkan bahwa nilai thitung (2,15) >ttabel(1,71), sehingga

(12)

12 hipotesis nol ditolak dan hipotesis alternatif diterima.

Nilai rata-rata hitung kemampuan menganalisis teks cerpen siswa kelas XI MAN 5 Simpang Empat Kabupaten Pasaman Barat tanpa menggunakan model pembelajaran Cooperative Integrated Reading And Composition (CIRC) secara keseluruhan termasuk dalam kualifikasi baik, dengan rata-rata hitung sebesar 78,86.

Dapat disimpulkan siswa kelas XI MAN 5 Simpang Empat Kabupaten Pasaman Barat tanpa menggunakan model pembelajaran Cooperative Integrated Reading And Composition (CIRC) secara keseluruhan sudah baik dalam menganalisis teks cerpen.

Nilai rata-rata hitung kemampuan menganalisis teks cerpen siswa kelas XI MAN 5 Simpang Empat Kabupaten Pasaman Barat dengan menggunakan model pembelajaranCooperative Integrated Reading And Composition (CIRC) secara keseluruhan termasuk dalam kualifikasi baik, dengan rata-rata hitung sebesar 82,71.

Dapat disimpulkan siswa kelas XI MAN 5 Simpang Empat Kabupaten Pasaman Barat dengan menggunakan model pembelajaran Cooperative Integrated Reading And Composition (CIRC) secara keseluruhan sudah baik dalam menganalisis teks cerpen.

KESIMPULAN

Berdasarkan analisis data dan pembahasan dapat disimpulkan hal-hal sebagai berikut. Pertama, tingkat kemampuan menganalisis teks cerpen tanpa menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe Cooperative Integrated Reading And Composition (CIRC) diperoleh rata-rata hitung 78,86 karena M-nya berada pada penguasaan 76-85% maka dapat disimpulkan bahwa kemampuan menganalisis teks cerpen tergolong baik (B).

Kedua, tingkat kemampuan menganalisis teks cerpen dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe Cooperative Integrated Reading And Composition (CIRC) diperoleh rata-rata hitung 82,71 karena M-nya berada pada penguasaan 76-85% Maka dapat disimpulkan bahwa kemampuan menganalisis teks cerpen tergolong baik (B).

Ketiga, pengaruh kemampuan menganalisis teks cerpen dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe Cooperative Integrated Reading And Composition (CIRC) Setelah dilakukan uji normalitias, kelas kontrol Lo

Ltabel = 0,1115 0,173 maka kelas kontrol

berdistribusi normal, dan kelas eksperimen Lo Ltabel = 0,173, maka kelas eksperimen berdistribusi normal.

(13)

13 Berdasarkan uji normalitas tersebut, maka dilakukan uji homogenitas kelas sampel, setelah dilakukan uji homogenitas Fhitung <

Ftabel = 1,57 < 1,96 maka kelas sampel memiliki varian yang homogen, karena kelas sampel berdistribusi normal dan homogen maka untuk uji hipotesisnya dilakukan dengan uji t.

Berdasarkan hasil uji t antara kemampuan menganalisis teks cerpen tanpa menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe Cooperative Integrated Reading And Composition (CIRC) dan dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe Cooperative Integrated Reading And Composition (CIRC) siswa kelas XI MAN 5 Simpang Empat . Setelah dilakukan uji t maka diperoleh nilai t hitung 2,15 dan perolehan nilai t tabel 1,71 karena nilai t hitung lebih besar dari t tabel pada derajat kebabasan (dk) = n1+ n2 -2 dan (α) = 0,05 taraf signifikan 95% > 1,71).

Berdasarkan uji tersebut, disimpulkan bahwa terdapat pengaruh yang signifikan penggunaan model pembelajaran kooperapif tipe Cooperative Integrated Reading And Composition (CIRC) terhadap keterampilan menulis teks eksplanasi siswa kelas XI MAN 5 Simpang Empat. Hal

tersebut berarti penggunaan model pembelajaran kooperatif tipe Cooperative Integrated Reading And Composition (CIRC) berpengaruh terhadap kemampuan menganalisis teks cerpen siswa kelas XI MAN 5 Simpang Empat.

DAFTAR PUSTAKA

Abdurrahman dan Ellya Ratna.2003.

Evaluasi Pembelajaran Bahasa dan Sastra Indonesia. Padang: UNP Press.

Istarani. 2011. 58 Model Pembelajaran Inovatif. Medan: Media Persada.

Sugiyono 2012. Metode Penelitian Pendidikan: Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D.

Bandung: Alfabeta.

Sugiyono 2013. Metode Penelitian Pendidikan: Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D.

Bandung: Alfabeta.

Yusuf, A. Muri. 2007. Metodologi Penelitian. Padang: UNP Press.

Referensi

Dokumen terkait

Berdasarkan hasil pengujian hipotesis yang telah dilakukan, diperoleh bahwa rata-rata skor pemahaman konsep matematis siswa yang menggunakan model pembe- lajaran

SMA salah satunya pelajaran matematika. Matematika lebih dikenal oleh masyarakat ilmu hitung. Selain berhitung matematika juga mengajarkan model matematika untuk

Perolehan skor siswa dari skor tertinggi sampai terendah secara berurutan dapat diuraikan sebagai berikut: skor tertinggi yang diperoleh siswa yaitu 85 berjumlah

Hasil penelitian ini menunjukkan hasil tes kemampuan siswa di kelas eksperimen dengan nilai rata-rata yaitu 69,6 yang berada pada kualifikasi baik dan hasil tes

Data rata-rata hasil observasi yang diperoleh dari 3 observer terkait penerapan model pembelajaran kooperatif tipe CIRC pada pembelajaran membaca pemahaman Bahasa

Berdasarkan hasil tesformatif siswa keseluruhan pada siklus I mencapai skor rata-rata 59.38%hasil tersebut berada pada kualifikasi cukup (C). Data yang menunjukkan

Selain itu, diperoleh informasi bahwa telah dilaksanakan Kurikulum 2013.Akan tetapi proses pembelajaran di kelas IV SD Negeri 70 Banda Aceh terlihat kurang efektif, banyak siswa yang

Pertama, keterampilan menulis Paragraf persuasi siswa kelas X SMA Negeri 6 Padang sebelum menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe STAD memperoleh nilai rata-rata kelas 60,80