Selama proses penyelesaian skripsi ini, penulis banyak mendapat dukungan dari berbagai pihak yang memberikan bantuan baik materiil maupun moril. Bapak Erric Wijaya, ME dan seluruh guru STIE Indonesia Banking School yang telah banyak menyumbangkan ilmunya.
DAFT AR RIWA Y AT HIDUP LAMPIIlAN
Latar Belakang Masalah
BABI
PENDAHULUAN
- Identifikasi Masalah
- Pembatasan Masalah
- Perumusan Masalah
- Apakah rasio Non Performing Loan, Return On Asset dan Price Earning Ratio secara bersama-sama maupun secara individu
- Untuk mengetahui pengaruh rasio Non Performing Loan, Return On Asset dan Price Earning Ratio sebagai salah satu indikator kinerja
- Manfaat Penelitian
- Bagi bank
- Sistematika Penulisan BAB I PENDAHULUAN
Untuk mengetahui pengaruh rasio kredit macet, rasio return on assets dan profit sebagai salah satu indikator kinerja aset dan rasio profit sebagai salah satu indikator kinerja terhadap harga saham perbankan di pasar modal Indonesia. Untuk mengetahui hubungan yang paling penting dalam mempengaruhi harga saham perbankan di Bursa Efek Indonesia.
LANDASAN TEORI
Memberikan gambaran singkat mengenai latar belakang masalah, tujuan, manfaat dan sistematika penulisan yang dilakukan dalam penelitian ini.
METODOLOGI PENELITIAN
ANALISA DAN PEMBAHASAN
KESIMPULAN DAN SARAN
LANDASAN TEORI
Pengertian Bank
Pasar Modal Yang Efisien
- Bentuk Efisiensi Lemah (Weak Form Efficiency)
- Bentuk Efisiensi Setengah Kuat (Semistrong Form Efficiency)
- Bentuk Efisiensi Kuat (Strong Form Efficiency)
Suatu kondisi di pasar modal dimana harga saham saat ini mencerminkan data harga saham di masa lalu. Suatu kondisi di pasar modal dimana harga saham saat ini tidak hanya mencerminkan data harga saham sebelumnya tetapi juga seluruh informasi yang dipublikasikan.
Analisis dan Penilaian Saham
Jika NI > harga pasaran semasa, stok dianggap kurang nilai (harga terlalu rendah). Jika NI < harga pasaran semasa, stok dianggap terlebih nilai (harga terlalu mahal).
- Analisis Fundamental
Jika NI = harga pasar saat ini, maka saham tersebut diasumsikan berada pada harga wajar dan seimbang. Analisis fundamental didasarkan pada asumsi bahwa setiap investor rasional. Oleh karena itu, analisis fundamental digunakan untuk menganalisis hubungan antara harga saham dengan kondisi keuangan perusahaan.
Etoaomi atau paaar l. htustri
- Peawablaa
- A•alililltuio Keaaagan
- Rasio kualitas aktiva produktif atau yang lebih dikenal dengan BDR (Bad Debt Ratio) menjadi semakin besar yang menggambarkan
- Bank harus memperbesar penyisihan untuk cadangan aktiva produktif yang diklasifikasikan berdasarkan ketentuan yang ada. Hal ini pada
- Retum On Asset (ROA) mengalami penurunan
- Menurunnya nilai tingkat kesehatan bank berdasarkan CAMELS
- Prb &ntl111 Rlllio (PER)
- Penelitian Terdahulu
Kredit dalam hal ini adalah kredit yang diberikan kepada pihak ketiga, tidak termasuk kredit kepada bank lain. Pinjaman kurang lancar adalah pinjaman yang pelunasan pokok pinjaman dan pembayaran bunganya tertunda selama 3 (tiga) bulan dari waktu yang diperjanjikan. Kredit ragu-ragu adalah kredit apabila pengembalian pokok pinjaman dan pembayaran bunganya tertunda selama 6 (enam) bulan atau dua kali jangka waktu yang diperjanjikan.
Kredit macet adalah kredit yang pelunasan pokok dan bunganya tertunda lebih dari satu tahun sejak tanggal jatuh tempo sesuai jadwal waktu yang telah disepakati. Semakin tinggi rasio NPL maka kualitas aset semakin buruk sehingga berdampak pada rendahnya pendapatan bank dan berdampak pada rendahnya margin keuntungan (retilm). Hal ini dapat menarik investor untuk membeli saham dan berinvestasi sehingga nilai saham perusahaan meningkat.
PER merupakan salah satu rasio yang digunakan untuk menilai kinerja saham perusahaan di pasar modal. PER yang tinggi menunjukkan bahwa pasar memperkirakan tingkat pertumbuhan dan keuntungan yang tinggi di masa depan untuk saham perusahaan (Warren et al, 2002). Hasil penelitiannya menyimpulkan bahwa perubahan Price Earning Ratio (PER), Return On Assets (ROA), Net Profit Margin (NPM) dan Debt to Equity Ratio (DER) mempengaruhi perubahan harga saham pada tingkat signifikansi 5%.
Sudarini 18 perusahaan DPO, Retention - NIM, BOPO secara
Murtini 16 perusahaan PER,ROA, Perubahan PER, ROA, NPM, dan manufaktur NPM,DER DER mempengaruhi
- Kenapa Pe•ildran
Hipotesis pasar modal efisien menyatakan bahwa pasar yang efisien bereaksi cepat terhadap informasi yang relevan sehingga terjadi penyesuaian harga keseimbangan baru. Kelipatannya mungkin bergantung terutama pada rl.rk.r banlc ha.r llllderltJ8n untuk mendapatkan keuntungan dan prospek masa depan bank. Dalam penelitian ini, rasio NPL digunakan untuk mewakili analisis kredit (risiko), rasio ROA digunakan untuk mewakili analisis profitabilitas, sedangkan PER mewakili ukuran pasar.
Menurut Dendawijaya (2005), semakin tinggi rasio NPL maka semakin tinggi risiko kredit, semakin buruk pula kualitas aktivanya sehingga mengakibatkan tingkat pendapatan bank semakin rendah. Untuk menentukan nilai intrinsik suatu saham, seorang analis harus meramalkan tingkat pendapatan atau arus kas dan menentukan tingkat risikonya (Wild et al, 2007). Semakin tinggi rasio ROA maka dapat diasumsikan perusahaan beroperasi secara efisien dan menggunakan aset yang dimilikinya, sehingga profitabilitas perusahaan semakin meningkat.
Hal ini akan mendorong investor untuk membeli saham tersebut sehingga memungkinkan harga pasar saham tersebut meningkat. Jika rasio PER tinggi menunjukkan bahwa harga saham dianggap lebih mahal dibandingkan dengan tingkat keuntungan yang diterima. Hot: NPL Ratio, Relrlm on Assets, Price Earnings Ratio secara bersama-sama tidak mempunyai pengaruh yang signifikan.
Hipotesis 2 digunakan untuk menguji secara parsial pengaruh rasio NPL terhadap harga saham perbankan. Maka hipotesisnya sebagai berikut
Rasio Non Performing Loan mempunyai pengaruh signifikan terbadap harga saham perbankan
- Populasi dan Sampel
METODE PENELITIAN
- Obyek penelitian ini dilakukan pada bank umum swasta nasional dan bank BUMN yang sahamnya aktif diperdagangkan berdasarkan volume
- Data Penelitian
- Tell•lk Pellplalaaa Data
- Model Pe~~elitian
- Variabel Operaaioul
- V ariabel Independen
- Variabel Dependen
- Metode Analisis dan Pengujian
- Uji Normalitas
- Uji Heteroskedastisitas
- Uji Multikolinearitas
- Pengujian Hipotesis a . Uji t
Penelitian ini menggunakan data cross sectional dan data time series berupa data sekunder yaitu berupa laporan keuangan tahunan periode berjalan, data harga saham periode berjalan dan ikhtisar kinerja keuangan. Dalam penelitian ini data laporan keuangan tahunan yang digunakan adalah rasio non-performing loan (NPL), rasio return on asset (ROA) dan dilengkapi dengan data yang berasal dari rasio pasar yaitu Price Earnings Ratio (PER). Harga saham yang digunakan merupakan harga penutupan yang disesuaikan dengan tanggal penerbitan laporan keuangan tahunan bank.
Data harga penutupan saham, ikhtisar kinerja keuangan dan tanggal penerbitan laporan keuangan tahunan diperoleh dari data statistik BEJ (j t1t'w.1d x.co.hi) dan Indonesian Capital J.,farket Directory. Setelah mengumpulkan data sekunder berupa laporan keuangan tahunan bank, data tersebut diperiksa dan ditabulasi sesuai kebutuhan analis. Data harga saham disesuaikan dengan tanggal penerbitan laporan keuangan tahunan masing-masing bank (lebih jelasnya dapat dilihat pada lampiran).
Dalam pendeteksian outlier digunakan metode diagnostik kasus per kasus dengan nilai standar deviasi sebesar 2. Setelah menghilangkan outlier dari sampel, teknik pengolahan data selanjutnya pada penelitian ini adalah konversi harga saham ke dalam bentuk outlier. logaritma natural. Model penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah regresi linier berganda (multiple regresi) dengan metode pengumpulan data.
ANALISA DAN PEMBAHASAN
- Uji Aau•ai Klasik 1. Uji Multikolinearitas
- Uji Aatokorelui
- statistic Obs*R-squared
- Uji Heteroskedastisitas
- semua titik-titik menyebar di atu dan di bawah angka 0 plda aambu Y. achinap dapat disimpulkan bahwa pada model ini tidak tcrd1pet problem
- Gllllblr 4.2
- Ujl Nea••lltM Data
- mempunyai probabilitas lebih besar dari tingkat signifikansi O . OS, maka residual terdistribusi normal
Uji multikolinearitas bertujuan untuk menguji apakah model regresi menemukan adanya korelasi antar variabel independen. Variabel ortogonal merupakan variabel independen yang nilai korelasi antar variabel independen sama dengan nol (Gbozali, 2007). Jika terdapat multikolinearitas sempurna antar variabel independen, maka mab eltimator (koefisien regresi) menjadi tidak pasti dan error menjadi talk&Ba- yang terintegrasi.
Secara umum, jika nilai matriks korelasi melebihi 0,9 maka terdapat korelasi yang kuat antar variabel independen (Ghozali, 2007). Uji autokorelasi dapat dilakukan dengan menggunakan uji Durbin Watson. Berdasarkan hasil output SPSS 1 2 diperoleh nilai DW = 2,004 (dhi tung). Keputusan apakah terdapat autokorelasi harus didasarkan pada rincian wilayah statistik Durbin Watson yang digunakan sebagai panduan (Gambar 4.1.).
Jika nilai Obs*R squared mempunyai probabilitas lebih besar dari tingkat signifikansi 0,05, maka model regresi tidak mengandung autokorelasi (Nachrowi, 2006). Hasil pengujian dengan menggunakan Breusch Godfrey menunjukkan probabilitas sebesar 0.682734 lebih besar dari taraf signifikansi 0.05 sehingga dapat disimpulkan tidak terjadi autokorelasi pada model regresi ini. -statistik Obs*R-kuadrat Obs*R-kuadrat. Terlihat nilai obs*R-squared mempunyai probabilitas sebesar 0,3655 lebih besar dari tingkat signifikansi 0,05 sehingga dapat disimpulkan tidak terjadi heteroskedastisitas pada model regresi. Gambar 4.2., seluruh titik terletak di atas dan di bawah angka 0 PLDA Aambu Y. Achinap. Dapat disimpulkan bahwa tidak ada masalah pada model ini. Y. Achinap dapat disimpulkan tidak ada masalah pada model ini.
POIIIM NegMive
Hasil Perhitungan Regresi
- Persamaan Regresi
Koefisien determinasi yang disesuaikan (adj. R2) digunakan untuk menguji model regresi dan mengevaluasi koefisien determinasi (R2) dalam menjelaskan variasi variabel independen. Berdasarkan perhitungan diperoleh nilai customized R2 sebesar 0,515; Artinya sekitar 51,5% volatilitas harga saham dapat dijelaskan oleh variabel kredit macet, return on assets dan price-to-earnings, sedangkan sisanya sebesar 48,5% dijelaskan oleh variabel lain yang tidak tercakup dalam penelitian ini. Nilai R2 yang disesuaikan dari hasil penelitian menunjukkan bahwa variabel NPL, ROA dan PER tidak mempunyai kontribusi yang cukup besar dalam mempengaruhi harga saham perbankan.
Konstanta sebesar 4,576 menyatakan jika variabel independen dipertahankan konstan maka harga saham akan mengalami kenaikan relatif sebesar 4,576 persen. Jika porsi kredit bermasalah meningkat sebesar 1 persen maka akan menyebabkan penurunan harga saham bank secara relatif sebesar 0,141 persen dengan asumsi variabel independen lainnya tidak berubah (dipertahankan konstan). Jika rasio ROA meningkat sebesar 1 persen maka akan menyebabkan harga saham perbankan relatif meningkat sebesar 0,671 persen.
Jika rasio PER naik sebesar 1 persen maka akan menyebabkan harga saham perbankan mengalami kenaikan relatif sebesar 0,067 persen dengan asumsi variabel independen lainnya tidak berubah (konstan).
Uji Statistik F
- Pengujian Hipotesis 1
Hipotesis 1 yang diuji adalah
- Uji Statistik t
- Pengujian Hipotesis 2
- Pengujian Hipotesis 3
- Pengujian Hipotesis 4
- Pembahasan Permasalahan Penelitian
- Analisa Hubungan Return On Asset dengan Darga Saham
- Analisa Hubungan Price Earning Ratio dengan Barga Saham
- Analisa Pengaruh Non Performing IAan, Return On Asset, Price Earning Ratio Terhadap Harga Saham Perbankan
Cap: Rasio NPL, Return On Asset, Price to Earnings Ratio secara bersama-sama mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap harga saham perbankan. Hal ini menunjukkan bahwa rasio NPL, Return on Asset, Price to Earnings Ratio secara bersama-sama berpengaruh signifikan terhadap harga saham perbankan. Dapat disimpulkan bahwa ketika investor ingin membeli saham perbankan, semua variabel tersebut dapat dipertimbangkan secara bersama-sama. Hal ini menunjukkan bahwa rasio NPL individu mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap harga saham perbankan.
Hal ini menunjukkan bahwa rasio ROA secara individual mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap harga saham perbankan.Rasio ROA merupakan variabel yang paling mempengaruhi harga saham bank dari ketiga variabel yang diteliti dalam penelitian ini. Hubungan tersebut menunjukkan bahwa semakin tinggi ROA maka harga saham bank tersebut akan semakin tinggi. Oleh karena itu, investor akan membeli saham perusahaan tersebut sehingga menyebabkan harga saham perusahaan tersebut di pasar modal akan naik.
Rasio ini menunjukkan bahwa semakin tinggi PER maka harga saham bank tersebut akan semakin tinggi. Penelitiannya menyimpulkan bahwa perubahan rasio laba (PER) berhubungan positif dengan perubahan harga saham. Analisis Pengaruh IAan Unprofitable, Return On Asset, Rasio Profit Terhadap Harga Saham Bank Rasio Profitabilitas Terhadap Harga Saham Bank.
BABV
KESIMPULAN DAN SARAN
- Pada pengujian hipotesis 2 didapat bahwa Ho2 ditolak sedangkan Ha2 diterima yang berarti rasio NPL mempunyai pengaruh signifikan
- Pada pengujian hipotesis 4 didapat bahwa Ho4 ditolak sedangkan H~
- Saran
- Bagi bank yang ingin meningkatkan harga sahamnya, hendaknya dapat meminimalisasi risiko kredit bermasalah yang ditunjukkan oleh rasio
- 003 dan 2002 Nama Perusahaan
- BEJ 26 Februari 2004
- BEJ 31 Maret 2004
3 Blnk au-~ Tbk 4 Blnk Bumiputllrl Tbk • 5 Blnk Clntrll Alii Tbk 8 Blnk CIC lrMmlllonll Tbk 7 Blnk OMemon lndonelil Tbk I Blnk Oanpec: Tbk. Blnk Bulne lndoneale Tbk Blnk 8umlputere Tbk B1nk Cenlrll Aile Tbk Blnk CIC lnternlllonll Tbk Blnk 011111110n lndonesle Tbk Blnk Oenpae Tbk. Blnk Nusln!MI Plt'lhyengen Tbk Blnk Pen lndonelle Tbk B1nk Plmllll Tbk • Lavaman Plkko Tbk.
1 donllll Tbk 10 Blnk Kea-en Tbk. 3 Bank Mlndlrl Tbk 3 Blnk Mlndlrl Tbll 4 Bank Pen Indonesië Tbk 4 Bank Pan lndonesoa Tbk 5 Blnk Rlkylllndonetle Tbk 5 Blnk Permlll Tbk I Blnk NISP Tbk 8 Blnk Rlkylllndonlsle Tbk 7 Blnk Uppo Tbll 7 Blnlt I.Jppo Tbk. 1 Blnk Hegerelndonlale m I Benll Centrll Alii Tbll I Blnk Central Alii Tbk • Benk Oenemon lndonesle Tbk 10 Blnk Olnemon lndonelil Tbll 10 Bank HISP Tbll.
1 Blnk Aile Niege KlnCIIII Tbk 2 Bank Atthl Grlhllntlmlllonal Tbk 3 Blnk Bulnllndonelillbk 4 Blnk BumlpuWe Tbk 5 Blnk Cennl Alii Tbk 8 Blnk Centuty Tbk. 3 Blnk Mendlrl Tbk 4 Blnk Uppo Tbk 5 Bank Pan lndontosoa Tbk 8 Bank Rlkyll lndonelil Tbk 7 Bank A!t\1 Grlhllntemlllonll Tbk.
NPLA2 -0.007893
PER -0.251241 PERA2 0.003791
Maximum 1.797984