PENDAHULUAN
Perumusan Masalah
Tujuan Penelitian
Hipotesis Penelitian
H0 : Secara bersama-sama tidak terdapat pengaruh yang signifikan antara Partisipasi Anggaran dan Akuntansi Pertanggungjawaban terhadap Kinerja Manajerial. H3 : Secara bersama-sama terdapat pengaruh yang signifikan antara Partisipasi Anggaran dan Akuntansi Pertanggungjawaban terhadap Kinerja Manajerial.
Manfaat Penelitian
TINJAUAN PUSTAKA
- Pengertian Anggaran
- Fungsi Anggaran
- Tujuan Anggaran
- Jenis Anggaran
- Partisipasi Anggaran
- Pengertian Partisipasi Anggaran
- Keunggulan Partisipasi Anggaran
- Kelemahan Partisipasi Anggaran
- Akuntansi Pertanggungjawaban
- Pengertian Akuntansi Pertanggungjawaban
- Fungsi Akuntansi Pertanggungjawaban
- Jenis – Jenis Pusat Pertanggungjawaban
- Pengertian dan Tujuan Kinerja Manajerial
- Pengertian Kinerja Manajerial
- Tujuan Kinerja Manajerial
- Hubungan Partisipasi Anggaran dan Akuntansi
- Review Penelitian Terdahulu
- Kerangka Konseptual
Anggaran yang berfungsi sebagai perencanaan harus dapat menyesuaikan rencana yang dibuat pada berbagai bagian perusahaan, agar rencana kegiatan yang satu selaras dengan rencana kegiatan yang lain. Anggaran variabel, yaitu anggaran yang disusun berdasarkan interval (rentang) kapasitas (kegiatan) tertentu dan pada hakikatnya merupakan serangkaian anggaran yang dapat disesuaikan dengan tingkat kegiatan (kegiatan) yang berbeda. Anggaran periodik merupakan anggaran yang disusun untuk suatu periode tertentu, umumnya jangka waktunya adalah satu tahun dan disusun pada setiap akhir periode anggaran.
Anggaran bergulir merupakan anggaran yang dibuat untuk melakukan perbaikan terhadap anggaran yang telah dibuat. Misalnya perbaikan dilakukan setiap bulan, sehingga terjadi perubahan anggaran dalam setahun. Anggaran jangka pendek (anggaran taktis) adalah anggaran yang disusun dengan jangka waktu paling lama satu tahun. Anggaran jangka panjang (anggaran strategis) adalah anggaran yang disusun untuk jangka waktu lebih dari satu tahun.
Oleh karena itu, partisipasi anggaran yang baik adalah yang melibatkan atasan dan bawahan dalam organisasi, tanpa partisipasi yang semu. Menurut Brownel (1982) dalam Moktamar (2008: 8), partisipasi anggaran adalah “tingkat keterlibatan dan pengaruh individu (manajer) dalam proses penyusunan anggaran”, dan menurut Ikhsan dan Ishak mereka mendefinisikan partisipasi anggaran sebagai “Proses pengambilan keputusan bersama oleh dua pihak atau lebih dimana keputusan tersebut akan mempunyai dampak di masa depan terhadap pihak yang mengambil keputusan tersebut. Definisi penganggaran partisipatif adalah “anggaran yang disusun dengan partisipasi penuh manajer di semua tingkatan”. Perkiraan anggaran yang dibuat oleh manajer lini pertama seringkali lebih akurat dan dapat diandalkan dibandingkan perkiraan yang dibuat oleh manajer puncak yang kurang memiliki pengetahuan mendalam tentang pasar dan operasi sehari-hari.
Seorang manajer yang tidak mematuhi anggaran dari atas selalu mengatakan bahwa anggaran tersebut tidak realistis dan mustahil untuk dicapai. Penetapan standar yang terlalu tinggi atau terlalu rendah dapat diatasi dengan mengajak manajer untuk ikut serta dalam menetapkan tujuan anggaran yang tinggi namun realistis untuk dicapai. Menurut Hansen dan Mowen didefinisikan sebagai berikut: “Akuntansi pertanggungjawaban adalah suatu sistem yang mengukur berbagai hasil yang dicapai oleh setiap pusat pertanggungjawaban menurut informasi yang ditentukan oleh manajer untuk mengoperasikan pusat pertanggungjawabannya.”
Pusat laba adalah manajer tanggung jawab yang manajernya diberi wewenang untuk mengendalikan bisnis dan biaya pusat pertanggungjawaban tersebut. Pusat pertanggungjawaban adalah suatu organisasi yang dipimpin oleh seorang manajer yang bertanggung jawab atas aktivitas yang dilakukan. Dengan demikian, pusat pertanggungjawaban merupakan bagian organisasi yang dipimpin oleh seorang manajer yang bertanggung jawab terhadap kegiatan operasional yang dipimpinnya.
Pusat pertanggungjawaban dapat membantu kepala lapangan untuk memberikan evaluasi yang jelas terhadap realisasi anggaran dan rencana kerja perusahaan. Jika penelitian Frisilia Wihasfina Hafiz (2007) hanya menyelidiki satu x variabel yaitu partisipasi anggaran pada perusahaan swasta, sedangkan penelitian saat ini akan menyelidiki dua variabel x yaitu partisipasi anggaran dan akuntansi pertanggungjawaban.
METODOLOGI PENELITIAN
Populasi dan Sampel
- Populasi
- Sampel
Sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah purposive sampling, yaitu teknik pengambilan sampel yang memanfaatkan. Variabel kinerja manajemen diukur dengan menggunakan instrumen “self-rating” yang dikembangkan oleh Mahoney dkk (1963) dan terdiri dari 9 item pernyataan. Kinerja manajemen yang dimaksud dalam penelitian ini adalah kinerja manajemen dalam kegiatan manajemen yang meliputi indikator perencanaan, penyidikan, koordinasi, evaluasi, pengawasan, penataan personel, negosiasi, perwakilan atau perwakilan dan kinerja secara keseluruhan.
24. setuju) menunjukkan kinerja manajerial rendah, skor 2 (tidak setuju), skor 3 (ragu-ragu), skor 4 (setuju) dan skor 5 (sangat setuju) menunjukkan kinerja manajerial tinggi. Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data kuantitatif yaitu data yang diukur dalam skala numerik (angka). Pelabuhan Indonesia I (Persero) Cabang Belawan menggunakan metode kuesioner yang disebarkan kepada manajer struktural terkait dengan variabel penelitian ini.
Teknik analisis data dalam penelitian ini menggunakan regresi linier berganda dengan pengolahan data menggunakan program SPSS 24.0. Pengujian ini juga bertujuan untuk menghindari bias dalam menarik kesimpulan mengenai pengaruh uji parsial masing-masing variabel independen terhadap variabel dependen. Uji ini dimaksudkan untuk mendeteksi gejala korelasi antara satu variabel independen dengan variabel independen lainnya.
Jika probabilitas signifikansi masing-masing variabel independen > 0,05, maka dapat disimpulkan tidak terjadi heteroskedastisitas dalam model regresi (Ghozali, 2011:31). Analisis ini digunakan untuk melakukan prediksi tentang bagaimana nilai variabel terikat akan berubah jika nilai variabel bebas bertambah atau berkurang nilainya (Sugiono, 2012:29). Uji statistik t pada dasarnya menunjukkan seberapa jauh pengaruh suatu variabel independen secara individual dalam menjelaskan variasi variabel dependen, jika nilai probabilitasnya kurang dari 0,05 maka variabel independen mempunyai pengaruh terhadap variabel dependen (Ghozali, 2011 :34 ). .
Jika nilai probabilitas lebih besar dari 0,05 maka Ha diterima, hal ini berarti variabel independen tidak mempunyai pengaruh secara individual terhadap variabel dependen. Apabila nilai probabilitasnya lebih kecil dari 0,05 maka Ha ditolak, hal ini berarti variabel independen mempunyai pengaruh secara individual terhadap variabel dependen. Menurut Ghozal, uji F-statistik pada dasarnya menunjukkan apakah semua variabel bebas atau independen yang terlibat mempunyai pengaruh yang sama terhadap variabel terikat atau dependen.
Erma, Sarah Yuliastuti, 2016, Pengaruh Partisipasi Anggaran dan Akuntansi Pertanggungjawaban Terhadap Kinerja Pengelolaan Pada Dinas Pengelolaan Pendapatan dan Aset Daerah Provinsi Jawa Tengah, Skripsi, Universitas Nuswantoro, Semarang. Moktamar, Diyah, 2008, Pengaruh partisipasi anggaran terhadap kinerja manajemen: Tujuan dan motivasi komite sebagai variabel intervening, Jurnal Fakultas Ekonomi Universitas Islam Sultan Agung.
Definisi Variabel Operasional Penelitian
Jenis & Sumber Data
- Jenis Data
- Sumber Data
Teknik Pengumpulan Data
Kuesioner merupakan suatu metode pengumpulan data yang digunakan dengan cara menyebarkan daftar pertanyaan kepada responden.
Teknik Analisis Data
- Uji Kualitas Data
- Uji Reabilitas
- Uji Asumsi Klasik
- Uji Normalitas
- Uji Multikolinieritas
- Uji Heteroskedastisitas
- Uji Regresi Linier Berganda
- Uji Hipotesis
- Uji t
- Uji F
- Uji Determinasi
Dengan uji asumsi klasik kita dapat mengetahui ada tidaknya penyimpangan pada model regresi, sehingga perlu dilakukan pengujian dengan uji normalitas, multikolinearitas dan heteroskedastisitas. Tujuan uji normalitas adalah untuk memeriksa apakah variabel terikat dan bebas dalam model regresi berdistribusi normal atau tidak (Ghozali, 2011:28). Untuk menguji apakah suatu model regresi berdistribusi normal atau tidak dapat dilihat dari sebaran data (titik) pada diagonal grafik yang bersangkutan yaitu P-PLOT Normal.
Jika data menyebar disekitar garis diagonal dan mengikuti arah garis diagonal maka model regresi memenuhi asumsi normalitas, jika data menyebar jauh dari garis diagonal maka model regresi tidak memenuhi asumsi normalitas. Uji multikolinearitas bertujuan untuk melihat apakah terdapat korelasi yang tinggi antar variabel independen dalam model regresi linier berganda atau tidak. Nilai koefisien determinasi (R2) pada hakikatnya mengukur seberapa jauh kemampuan model dalam menjelaskan variasi variabel terikat.
Secara umum, koefisien determinasi untuk data cross-sectional relatif rendah, karena besarnya perbedaan antar individu pengamat. Dewinda, Putri Natalia, 2010, Pengaruh komitmen organisasi dan peran pengelola pengelolaan keuangan daerah terhadap kinerja pengelolaan unit usaha daerah, Tesis PhD, Universitas Diponegoro. Robert, Anthony N dan Vijay Govindarajan, 2009, Sistem Pengendalian Manajemen Bagian 1, diterjemahkan oleh FX Kurniawan Tjakrawala, Salemba Empat, Jakarta.
Bapak/Ibu, Saudara/Saudara mohon memberi tanda checklist (√) pada kolom (antara 1-5) sesuai dengan skala yang menurut anda paling mendekati. Dalam struktur organisasi instansi atau organisasi Anda, batasan wewenang dan tanggung jawab masing-masing manajer ditetapkan dengan jelas. Bapak/Ibu setuju dengan pengelompokan pegawai ke dalam unit-unit organisasi berdasarkan keahlian pegawai.
Sebagai kepala departemen atau manajer, Anda harus mengetahui dengan jelas pembagian tugas, wewenang dan tanggung jawab yang dijalankan. Menurut Anda, anggaran merupakan alat yang baik untuk mengkoordinasikan seluruh sumber daya perusahaan untuk mencapai target atau sasaran tertentu. Dengan memisahkan biaya menjadi biaya yang tidak terkendali, memudahkan Anda dalam menyusun dan melaksanakan anggaran di setiap pusat pertanggungjawaban.
Proses pencatatan biaya pada setiap bagian harus sesuai dengan prosedur akuntansi pertanggungjawaban yang telah ditetapkan perusahaan. Semua akun di perusahaan diklasifikasikan dan diberi kode sesuai dengan pusat pertanggungjawabannya masing-masing.
HASIL DAN PEMBAHASAN
Sejarah Singkat PT. Pelabuhan Indonesia I (Persero)
Visi, Misi dan Value PT. Pelabuhan Indonesia I (Persero)
Makna Logo PT. Pelabuhan Indonesia I (Persero)
Struktur OrganisasiPT. Pelabuhan Indonesia I (Persero)
Gambaran Umum Penelitian
- Deskripsi Hasil Penelitian
- Karakteristik Responden
- Tanggapan Responden
Uji Kualitas Data
Uji Asumsi Klasik
Uji Regresi Linier Berganda
Uji Hipotesis
Pembahasan Hasil Penelitian
SIMPULAN DAN SARAN
Saran