• Tidak ada hasil yang ditemukan

pengaruh pendidikan orang tua, lingkungan keluarga

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2023

Membagikan "pengaruh pendidikan orang tua, lingkungan keluarga"

Copied!
14
0
0

Teks penuh

(1)

PENGARUH PENDIDIKAN ORANG TUA, LINGKUNGAN KELUARGA DAN MOTIVASI BELAJAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR

MAHASISWA PROGRAM STUDI PENDIDIKAN EKONOMI STKIP PGRI SUMBAR

JURNAL

Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (Strata 1)

Rizki Hari Putra 11090187

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN EKONOMI

SEKOLAH TINGGI KEGURUAN DAN ILMU PENDIDDIKAN (STKIP PGRI) SUMATERA BARAT

PADANG 2015

(2)
(3)

PENGARUH PENDIDIKAN ORANG TUA, LINGKUNGAN KELUARGA DAN MOTIVASI BELAJAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR MAHASISWA

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN EKONOMI STKIP PGRI SUMBAR Oleh :

Rizki Hari Putra

Mahasiswa Program Studi Pendidikan Ekonomi STKIP-PGRI Sumbar Jl. Gunung Pangilun No. 1, Padang Sumatera Barat

Email : rizki.harryputra@yahoo.com

Drs. Akhirmen, M.Si dan Rika Verawati, M.Pd

Dosen Program Studi Pendidikan Ekonomi STKIP-PGRI Sumbar Jl. Gunung Pangilun No. 1, Padang Sumatera Barat

ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pendidikan orang tua, lingkungan keluarga dan motivasi belajar secara parsial dan simultan terhadap prestasi belajar mahasiswa Program Studi Pendidikan Ekonomi STKIP PGRI Sumbar. Hasil analisa data menunjukkan bahwa (1) Pendidikan orang tua secara parsial berpengaruh signifikan terhadap prestasi belajar mahasiswa Program Studi Pendidikan Ekonomi STKIP PGRI Sumbar karena thitung (4,399) > ttabel (1,9748); (2) Lingkungan keluarga secara parsial berpengaruh signifikan terhadap prestasi belajar mahasiswa Program Studi Pendidikan Ekonomi STKIP PGRI Sumbar karena thitung (10,007) > ttabel (1,9748); (3) Motivasi belajar secara parsial berpengaruh signifikan terhadap prestasi belajar mahasiswa Program Studi Pendidikan Ekonomi STKIP PGRI Sumbar karena thitung

(18,499) > ttabel (1,9748); (4) Pendidikan orang tua, lingkungan keluarga dan motivasi belajar secara simultan berpengaruh signifikan terhadap prestasi belajar mahasiswa Program Studi Pendidikan Ekonomi STKIP PGRI Sumbar karena Fhitung (126,546) > dari Ftabel (2,66).

Kata Kunci: Prestasi Belajar, Pendidikan Orang Tua, Lingkungan Keluarga dan Motivasi Belajar

ABSTRACT

This study aims to determine the effect of parental education, family environment and learning motivation partially and simultaneously on student achievement Program Studi Pendidikan Ekonomi STKIP PGRI Sumbar. Results of analysis of the data showed that (1) Education of parents partially significant effect on student achievement Program Studi Pendidikan Ekonomi STKIP PGRI Sumbar because tcount (4.399)> t table (1.9748);

(2) Family environment partially significant effect on student achievement Program Studi Pendidikan Ekonomi STKIP PGRI Sumbar because tcount (10.007)> t table (1.9748); (3) Motivation to learn is partially significant effect on student achievement Program Studi Pendidikan Ekonomi STKIP PGRI Sumbar because tcount (18.499)> t table (1.9748); (4) Education of parents, family environment and motivation to learn simultaneously significant effect on student achievement Program Studi Pendidikan Ekonomi STKIP PGRI Sumbar because Fcount (126.546)> Ftable (2.66).

Keywords: Achievement, Education Parents, Family Environment and Motivation

(4)

1. PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah

Era modernisasi saat ini sejalan dengan perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi dan seni (IPTEK) yang berkembang dengan pesat, tuntutan masyarakat akan pendidikan semakin tinggiuntuk menciptakan sumber daya manusia yang berkuatitas, oleh karena itu perguruan tinggi sebagai suatu institusi diharapkan mampu menghasilkan sumber daya manusia yang kompeten dan berkualitas, agar nantinya bisa berkontribusi untuk perkembvangan bangsa dan negara. Pendidikan dalam artian luas yaitu mendidik, membina, mengajarkan individu untuk mandiri dan kreatif.

Kualitas pendidikan yang baik terletak pada sumber daya manusia yang baik pula, dimana semua pihak yang terlibat dalam proses pendidikan harus berusaha mengembangkan potensi yang dimiliki, ini sesuai dengan dasar, fungsi dan tujuan pendidikan nasional dalm Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 pasal 3 Tentang Sistem Pendidikan Nasional yang berbunyi:

“Pendidikan nasional bertujuan mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, beraklak muliam sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab”

Prestasi belajar banyak diartikan sebagai seberapa jauh hasil yang telah dicapai siswa dalam penguasaan tugas- tugas atau materi pelajaran yang diterima dalam jangka waktu tertentu. Prestasi belajar merupakan hal yang tidak dapat dipisahkan dari kegiatan belajar, karena prestasi belajar adalah hasil yang

telah dicapai oleh peserta didik dari suatu kegiatan belajar.

Menurut Mulyasa (2009:212) “Hasil belajar merupakan prestasi belajar siswa secara keseluruhan yang menjadi indikator kompetensi dasar dan derajat perubahan perilaku yang bersangkutan.” Sedangkan Sudjana (2009:22) mengemukakan bahwa

“Hasil belajar adalah kemampuan- kemampuan yang dimiliki siswa setelah menerima pengalaman belajarnya.”

klasifikasi hasil belajar menurut Bloom (dalam Sudjana 2009:22) secara garis besar membagi hasil belajar ke dalam tiga ranah, yaitu “(1) ranah pengetahuan atau kognitif, (2) ranah afektif atau sikap, (3) ranah keterampilan atau psikomotor.”

Meningkatnya prestasi belajar yang diperoleh mahasiwa dapat diukur dari indek prestasi yang dicapainya. Prestasi belajar yang diperoleh mahasiswa pada suatu jenjang pendidikan dapat dijadikan indikator dalam mengukur kemampuan mahasiswa dalam penguasaan perkuliahan sebelumnya dengan melihat nilai yang diperolehnya (berupa huruf atau angka).

Berdasrkan hasil observasi awal yang peneliti lakukan di program studi pendidikan ekonomi STKIP PGRI Sumbar, penulis mendapatkan datra IPK mahasiswa angkatan 2011-2013 pada semester ganjil 2014/2015 terlihat pada tabel dibawah ini:

Tabel 1: IPK Mahasiswa Prodi Ekomoni STKIP PGRI Sumbar (2011- 2012)

No. Angk atan

Jumlah Mahasi

swa

(%) IPK dibawah 3,00

(%) IPK diatas

3,00

1. 2011 281 31.31 68,68

2. 2012 255 23,92 76,07

3. 2013 258 24,80 75,19

Jumlah 794

Sumber : Admin Prodi Pendidikan Ekonomi STKIP PGRI Sumbar Tahun 2015

(5)

Dari tabel diatas terlihat bahwa jumlah IPK dibawah 3,00 paling banyak terdap[at pada angkatan 2011 sebanyak 31,31% dengan jumlah mahasiswa angkatan 2011 sebanyak 281 orang.

Tabel 2: IPK Mahasiswa Prodi Ekonomi Angkatan 2011 Semester Ganjil 2014/2015

No. Indek Prestasi Komulatif

IPK

Jumlah Mahasiswa

Persentasi (%)

1. IPK diatas 3,00

11 36,67

2. IPK dibawah 3,00

19 63,33

Jumlah 30 100

Sumber: Admin Prodi Pendidikan Ekonomi STKIP PGRI Sumbar Tahun 2015

Berdasarkan Tabel 2 di atas, diperoleh informasi bahwa jumlah IPK Mahasiswa dari 30 orang terlihat bahwa mahasiswa yang memiliki IPK diatas 3,00 sebanyak 11 orang mahasiswa dengan persentase sebesar 36,67%, sedangkan mahasiswa yang memiliki IPK dibawah 3,00 sebanyak 19 orang mahasiswa dengan persentase sebesar 63,33%. Dengan masih banyak nya jumlah mahasiswa yang memperoleh IPK dibawah 3.00 maka dari itu terdapat faktor-faktor pendorong dalam proses belajar mengajar.

Rendahnya prestasi belajar mahasiswa dipengaruhi oleh beberapa faktor yaitu faktor internal dan faktor eksternal. Menurut Slameto (2010:54)

“faktor – faktor yang mempengaruhi belajar banyak jenisnya, tetapi dapat digolongkan menjadi dua golongan, yaitu faktor intern dan faktor ekstern”.

(1) faktor internal yaitu faktor yang ada dalam diri individu yang sedang belajar, faktor internal terdiri dari: faktor jasmaniah (kesehatan, dan cacat tubuh), faktor psikologis (intelegensi, perhatiam, minat, bakat, motif, kematangan dan kesiapan), faktor kelelahan. (2) faktor eksternal terdiri

dari: faktor keluarga(cara orang tua mendidik, relasi antara anggota keluarga, suasana rumah, keadaan ekonomi keluarga, pengertian orang tua, dan latar belakang kebudayaan), faktor sekolah (metode mengajar guru, kurikulum, relasi guru dengan siswa, relasi siswa dengan siswa, disiplin sekolah, alat pelajaran, waktu sekolah, standar belajar diatas ukuran, keadaan gedung, metode belajar dan tugas rumah), faktor masyarakat (kegiatan siswa dengan masyarakat, media massa, teman bergaul, dan bentuk kehidupan masyarakat).

Setelah melakukan observasi awal kepada 30 orang responden pada mahasiswa prodi pendidikan ekonomi STKIP PGRI Sumbar angkatan 2011 mengenai tingkat pendidikan orang tua mahasiswa yang dapat dilihat pada tabel 3 dibawah ini:

Tabel 3: Tingkat Pendidikan Orang Tua

No. Tingkat Pendidikan

Ayah (%) Ibu (%) 1. Tidak

Tamat SD

6 20,00 4 13,33

2. SD 9 30,00 9 30,00

3. SMP 11 36,67 8 26,67

4. SMA 4 13,33 7 23,33

5. PT 0 0,00 2 6,67

Jumlah 30 100 30 100

Dari data diatas dapat dilihat bahwa tingkat pendidikan orang tua yang beragam diantaranya ada orang tua yang tidak tamat SD ada orang tua yang tamat SMP,SMA dan ada yang tamat PT.

Dengan keadaan pendidikan orang tua yang tergolong rendah diduga banyak sedikitnya mempengaruhi prestasi belajar mahasiswa. Pendidikan orang tua sangat penting untuk dijadikan panutan bagi anak dengan memberi dukungan pada anak agar menjadi pribadi yang berkualitas dan berkomitmen terhadap pendidikan.

Secara definitif pendidikan (pedagogie) diartikan oleh para tokoh pendidikan sebagai berikut (Ahmadi dan Uhbiyati, 2001:69-70):

(6)

1. John Dewey

Pendidikan adalah proses pembentukan kecakapan- kecakapan fundamental secara intelektual dan emosional kearah alam dan kesesama manusia.

2. Langeveld

Mendidik adalah

mempengaruhi anak dalam usaha membimbingnya supaya menjadi dewasa. Usaha membimbing adalah usaha yang disadari dan dilaksanakan dengan sengaja antara orang dewasa dengan anak yang belum dewasa.

3. Hoogeveld

Mendidik adalah membantu anak supaya ia cukup cakap menyelenggarakan tugas hidupnya atas tanggung jawabnya sendiri.

4. SA. Bratanata dkk

Pendidikan adalah usaha yang sengaja diadakan baik langsung maupun dengan cara yang tidak langsung untuk membantu anak dalam perkembangannya mencapai kedewasaan.

5. Rousseau

Pendidikan adalah memberi kita pembekalan yang tidak ada pada masa anak-anak, akan tetapi kita membutuhkannya pada waktu dewasa.

6. Ki Hajar Dewantara

Mendidik menumtun segala kekuatan kodrat yang ada pada anak-anak agar mereka menjadi manusia dan sebagai anggota masyarakat dapat mencapai keselamatan dan kebahagiaan setinggi-tingginya.

7. GBHN

Pendidikan adalah usaha sadar untuk mengembangkan kepribadian dan kemampuan di

dalam dan di luar sekolah dan berlangsung seumur hidup.

Menurut Poerwadarminta (Tatang, 2012:13) menjelaskan secara linguistik, sebagai kata benda, pendidikan berarti proses perubahan sikap dan tingkah laku seseorang atau kelompok orang dalam usaha mendewasakan manusia melalui upaya pengajaran dan latihan. Sedangkan menurut Marimba (Tatang, 2012:16) mengartikan bahwa pendidikan adalah bimbingan jasmani dan rohani untuk membentuk kepribadian utama, membimbing keterampilan jasmaniah dan rohaniah sebagai prilaku konkret yang memberi manfaat pada kehidupan siswa di masyarakat.

Orang tua ytang memiliki pendidikan tingkat pendidikan yang tinggi biasanya memiliki cita-cita yang tinggi pula terhadap pendidikan anak- anaknya. Menurut Zahri (dalam Ifna, 2010:42) orang tua yang mempunyai tingkat pendidikan yang tinggi diperkirakan akan lebih banyak membantu perkembangan anaknya dibandingkan dengan orang tua yang mempunyai tingkat pendidikan lebih rendah.

Indikator jenjang pendidikan menurut Hasbullah (2006, 53) yaitu:

1. SD (Sekolah Dasar)

2. SLTP (Sekolah Lanjutan Tingkat Pertama)

3. SLTA (Sekolah Lanjutan Tingkat Atas)

4. PT (Perguruan Tinggi)

Lingkungan keluarga merupakan tempat seorang naak dididik dari awal sejak ia lahir dan perkembangannya akan selalu dipengaruhi oleh bagaimana lingkungan keluarga tersebut mempengaruhi psikologisnya.

Anak selama hidupnya akan selalu mendapat pengaruh dari keluarga, sekolah, dan masyarakat luas. Menurut dalyono (2007:59) yang menjadi faktor dalam lingkungan kelaurga yang memiliki pengaruh terhadap keberhasilan anak

(7)

dalam belajar adalah faktor orang tua, besar kecilnya penghasilan, cukup atau kurangnya perhatian dan bimbingan orang tua, rukun atau tidaknya kedua orang tua, akrab atat tidaknya situasi dalam rumah.

Para penganut teori behaviorisme meyakini bahwa manusia sangat dipengaruhi oleh kejadian-kejadian di dalam lingkungan yang memberikan pengalaman-pengalaman tertentu padanya.

Behaviorisme menekankan pada apa yang dapat dilihat, yaitu tingkah laku, kurang memperhatikan apa yang terjadi di dalam pikiran karena tidak dapat dilihat (Aunurrahman, 2010:113)

Hukum pengaruh Thorndike (Dahar, 2011:19) mengemukakan bahwa jika suatu tindakan diikuti oleh suatu perubahan yang memuaskan dalam lingkungan , kemungkinan tindakan itu diulangi dalam situasi yang mirip akan meningkat. Akan tetapi bila suatu prilaku diikuti oleh suatu perubahan yang tidak memuaskan dalam lingkungan, kemungkinan prilaku itu akan menurun. Jadi, konsekuensi menentukan prilaku seseorang pada suatu waktu memegang peranan penting dalam menentukan prilaku orang itu selanjutnya.

Adapun indikator lingkungfan keluarga menurut Slameto (2010:60-64) yaitu:

1. Cara orang tua mendidik 2. Relasi antara anggota keluarga 3. Suasana rumah

4. Keadaan ekonomi keluarga 5. Pengertian orang tua 6. Latar belakang

Selain pendidikan orang tua dan lingkungfan keluarga motivasi belajar juga mempengaruhi prestasi belajar mahasiswa.

Motivasi yang masuk kedalam faktor internal yang berasal dari dalam diri individu secara positif dapat berpengaruh terhadap prestasi belajar. Motivasi menurut Mc Donald (Sardiman, 2010:73) yaitu perubahan energi dalam diri seseorang yang ditandai dengan munculnya “feeling

dan didahului dengan tanggapan terhadap adanya tujuan.

Menurut Djamarah (Aunurrahman, 2010:115) motivasi terkait erat dengan dengan kebutuhan seseorang akan sesuatu yang ingin ia capai, maka akan semakin kuat motivasi untuk mencapainya. Seperti yang dikemukakan oleh Sardiman (2010:85-86) bahwa motivasi dapat berfungsi sebagai pendorong usaha dan pencapaian prestasi. Seseorang melakuka usaha karena adanya motivasi.

Adanya motivasi yang baik dalam belajar akan menunjukan hasil yang baik.

Dengan kata lain, dengan adanya usaha yang tekun dan terutama didasari adanya motivasi, maka seseorang yang belajar itu akan dapat melahirkan motivasi yang baik.

Jadi motivasi itu dapat dirangsang oleh faktor-faktor dari luar tetapi motivasi itu adalah tumbuh dari dalam diri seseorang.

Adapun indikator motivasi belajar menurut Sardiman (2010-83) sebagai berikut:

1. Tekun menghadapi tugas

2. Ulet dalam menghadapi kesulitan 3. Menunjukan minat terhadap

bermacam-macam masalah 4. Lebih sennag kerja mandiri 5. Cepat bosan pada tugas-tugas rutin 6. Dapat mempertahankan pendapatnya 7. Senang mencari dan memecahkan

soal-soal

Mahasiswa program studi pendidikan ekonomi STKIP PGERI Sumbar yang memiliki latar belakang yang berbeda dari tingkat pendidikan orang tua yang berbeda-beda, lingkungan keluarga yang berdea-beda, dan motivasi dari dalam diri mahasiwa itu sendiri yang juga berbeda-beda. Ada mahasiswa yang aktif dalam pembelajaran dan adapula mahasiswa yang kurang aktif bahkan ada juga yang tidak aktif sama sekali.

Berdasarkan uraian diatas maka penelitian ini mencoba mengungkapkan bagaimana besarnya”Pengaruh Pendidikan Orang tua, Lingkungan Keluarga dan Motivasi Belajar Terhadap Prestasi Belajar Mahasiswa

(8)

Program Studi Pendidikan Ekonomi STKIP PGRI Sumbar”

METODE PENELITIAN

Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif dan asosiatif.

Penelitian ini dilakukan di program studi pendidikan ekonomi STKIP PGRI Sumbar. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Juli tahun 2015. Adapun yang menjadi populasi dalam penelitian ini adalah seluruh mahasiswa program studi pendidikan ekonomi STKIPI PGRI Sumbar angkatan 2011. Mengingat jumlah populasi yang cukup besar maka pengambilan sampel dilakukan dengan teknik Proportional Random Sampling maka diperoleh sampel sebanyak 165 orang mahasiswa.

Analisis Data

1. Analisis Deskriptif

Analisis deskriptif bertujuan untuk menggambarkan atau melukiskan masing-masing variabel yaitu Pendidikan Orang tua (X1), Lingkungan Keluarga (X2), Motivasi Belajar (X3), dan Prestasil Belajar (Y) dengan menyajikan ke dalam tabel distribusi frekuensi, kemudian dilakukan analisis persentase, mean, standar deviasi dan koefisien variabel serta memberikan interpretasi analisis tersebut.

1. Uji Persyaratan Analisis

Sebelum model diestimasi maka dilakukan uji persyaratan analisis sebagai berikut:

1) Uji Normalitas 2) Uji Heteroskedastisitas 3) Uji Multikolonieritas 4) Uji Autokorelasi 2. Uji Kelayakan Model

1) Uji Maximul Likelihood (ML0 2) Uji Ramsey

3. Uji Analisis 1) Uji t 2) Uji F

3) Uji Regresi Berganda

4) Uji Analisis Determinasi HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

1. Hasil Penelitian

Data mengenai prestasi belajar diperoleh dari nilai IPK mahasiswa angkatan 2011 Program Studi Pendidikan Ekonomi STKIP PGRI Sumbar pada semester genap 2014/2015. Setelah melakukan penelitian terhadap 165 orang mahasiswa mengenai prestasi belajar dan dilakukan pengolahan data dengan menggunakan progran SPSS, maka depat dideskripsikan variabel Prestasi Belajar (Y). Rata-rata nilai prestasi belajar mahasiwa adalah 3,11. Nilai tengah dari jajaran nilai mahasiswa adalah 3,11, dan nilai yang sering muncul adalah 2,99, sedangkan nilai maximum yang diperoleh mahasiswa adalah 3,88 yaitu sebanyak 1orang siswa. Nilai minumum yang diperoleh 2,27 sebanyak 2 orang (1,21).

Standard deviasi yang didapat dari prestasi belajar mahasiswa yakni 0,27. Kesimpulan yang bisa diambil dari standard deviasi tersebut bahwa nilai yang diperoleh mahasiswa normalnya berada dalam penyebaran data yang ada.

Berdasarkan hasil analisis deskriptif data tingkat pendidikan orang tua diketahui tingkat pendidikan ayah mahasiswa angkatan 2011 prodi pendidikan ekonomi STKIP PGRI Sumbar adalah tamatan S1 dengan persentase sebesar 38,18% atau sebanyak 63 orang, sedangkan tingkat pendidikan ibu yang merupakan tamatan S1 dengan persentase sebesar 34,55% atau sebanyak 57 orang.

Adapun rata-rata untuk keseluruhan indikator variabel Lingkungan Keluarga sebesar 3,89%

dengan TCR 77,87% yang berada dalam kategori cukup baik. TCR tertinggi terdapat pada indikator

(9)

suasana rumah dengan rata-rata skor adalah sebesar 4,01 dengan tingkat capaian responden sebesar 80,12%

yang berada dalam kategori baik.

Dapat dikatakan bahwa mahasiswa prodi pendidikan ekonomi STKIP PGRI Sumbar memiliki suasana rumah yang cukup baik. TCR terendah terdapat pada indikator pengertian orang tua dengan rata-rata skor sebesar 3,7 dan TCR 74,06% yang berada dalam kategori cukup baik.

Dapat dikatakan bahwa orang tua mahasiswa program studi pendidikan ekonomi STKIP PGRI Sumbar memiliki pengertian yang cukup baik.

Rata-rata pada variabel motivasi belajar memiliki rata- rata sebesar 3,43 dengan TCR 68,66% berada pada kategori cukup baik. Dapat dikatakan bahwa mahasiswa angkatan 2011 program studi pendidikan ekonomi STKIP PGRI Sumbarsudah memiliki motivasi belajar yang cukup baik. TCR tertinggi adalah pada indikator cepat bosan dengan tugas-tugas rutin dengan rata-rata skor 3,53 dengan TCR 70,67% berada pada kategori cukup baik. Dapat disimpulkan bahwa mahasiswa angkatan 2011 program studi pendidikan ekonomi STKIP PGRI Sumbar memiliki tingkat kebosanan yang cukup tinggi jika diberikan tugas-tugas rutin.TCR terendah adalah pada indikator tekun menghadapi tugas memiliki rata-rata 43,63 dengan TCR 67,2% berada pada kategori cukup baik, dapat disimpulkan bahwa ketekukan mahasiswa angkatan 2011 program studi pendidikan ekonomi STKIP PGRI Sumbar dalam menghadapi tugas sudah cukup baik..

Hasil analisis dapat digambarkan kesimpulan untuk pengujian hipotesis penilaian sebagai berikut.

a. Hipotesis 1

Hipotesis pertama diuji dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui signifikansi pengaruh

pendidikan orang tua (X1) terhadap prestasi belajar (Y). Dari hasil analisis dapat dilihat nilai thitung untuk variabel pendidikan orang tua (X1) adalah 4,399 > ttabel 1,9748 (sig 0,000 <

α=0,05), maka Ho ditolak dan Ha diterima. Dengan demikian dapat diambil kesimpulan bahwa pendidikan orang tua mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap prestasi mahasiswa program studi pendidikan ekonomi STKIP PGRI Sumbar angkata 2011.

b. Hipotesis 2

Hipotesis kedua yang diuji dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui signifikansi lingkungan keluarga (X2) terhadap prestasi belajar (Y). Dari hasil analisis dapat dilihat bahwa nilai thitung untuk variabel lingkungan keluarga (X2) adalah 10,007> ttabel 1,9748 (sig 0,000 <

0,05), maka Ho ditolak dan Ha diterima. Dengan demikian dapat diambil kesimpulan bahwa lingkungan keluarga mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap prestasi belajar mahasiswa program studi pendidikan ekonomi STKIP PGRI Sumbar angkatan 2011.

c. Hipotesis 3

Hipotesis ketiga yang diuji dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui signifikansi motivasi belajar (X3) terhadap prestasi belajar (Y). Dari hasil analisis dilihat bahwa nilai thitung untuk variabel motivasi belajar (X3) adalah 8,499 > ttabel

1,9748 (sig 0,000 < 0,05), maka Ho ditolak dan Ha diterima. Dengan demikian dapat diambil kesimpulan bahwa motivasi belajar mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap prestasi belajar mahasiswa progran studi pendidikan ekonomi STKIP PGRI Sumbar angkatan 2011.

2. Pembahasan:

1. Pengaruh pendidikan orang tua, lingkungan kelaurga dan motivasi

(10)

belajar terhadap prestasi belajar mahasiswa program studi pendidikan ekonomi STKIP PGRI Sumbar.

Berdasarkan pengujian hipotesis diketahui pendidikan orang tua, lingkungan keluarga dan motivasi belajar secara simultan berpengaruh terhadap prestasi belajar mahasiswa program studi pendidikan ekonomi STKIP PGRI Sumbar angkatan 2011. Hal ini dibuktikan dengan hasil penelitian yang menyatakan bahwa nilai Fhitung (126,546) > dari Ftabel (2,66), sehingga H04 ditolah dan Ha4 diterima. Hasil koefisien determinasi menunjukan nilai Rsquare

sebesar 0,702. Hal ini berarti 70,2%

prestasi belajar mahasiswa program studi pendidikan ekonomi STKIP PGRI Sumbar angkatan 2011 dipengaruhi pendidikan orang tua, lingkungan keluarga dan motivasi belajar, sedangkan sisanya 29,8%

dipengaruhi oleh faktor-faktor lain yang tidak dimasukkan kedalam penelitian ini.

Menurut Slameto (2010:54-72) faktor-faktor yang mempengaruhi prestasi belajar banyak jenisnya, tetapi dapat digolongkan menjadi dua yaitu: a) faktor internal , yaitu faktor yang ada dalam diri individu yang sedang belajar, faktor internal terdiri dari: jasmaniah (kesehatan dan cacat tubuh), faktor psikologis (intelegensi, perhatian, minat bakat, motif, kematangan dan kesiapan). b) faktor eksternal terdiri dari: faktor keluarga (cara orang tua mendidik, relasi antara anggota keluarga, suasana rumah, keadaan ekonomi keluarga, pengertian orang tua, dan latar belakang kebudayaan). Faktor sekolah (metode mengajar guru, kurikulum, relasi guru dengan siswa, relasi siswa dengan siswa, disiplin sekolah, alat pelajaran, waktu sekolah, standar belajar diatas ukuran, keadaan gedung, metode belajar dan tugas rumah. Faktor

masyarakat (kegiatan siswa dalam masyarakat, media massa, teman bergaul, dan bentuk kehidupan masyarakat).

2. Pengaruh pendidikan orang tua terhadap prestasi belajar mahasiswa pendidikan ekonomi STKIP PGRI Sumbar angkatan 2011

Berdasarkan pengujian hipotesis diketahui bahwa secara parsial pendidikan orang tua berpengaruh signifikan terhadap prestasi belajar mahasiswa program studi pendidikan ekonomi STKIP PGRI Sumbar angkatan 2011. Hal ini dibuktikan dengan hasil penelitian ynang menunjukan bahwa regresi pendidikan orang tua terhadap prestasi belajar memiliki nilai thitung (4,399) > ttabel (1,9748), sehingga H01 ditolak Ha1 diterima.

Peningkatan pendidikan orang tua sebesar satu satuan akan meningkatkan prestasi belajar mahasiswa program studi pendidikan ekonomi STKIP PGRI Sumbar angkatan 2011sebesar 0,025 satuan hal ini dikarenakan regresi pendidikan orang tua terhadap prestasi belajar mahasiswa program studi pendidikan ekonomi STKIP PGRI Sumbar angkatan 2011 memiliki koefisien (b1) sebesar 0,025 satuan.

Menurut Zahri (dalam Ifna, 2010:42) orang yang mempunyai tingkat pendidikan yang tinggi diperkirakan akan lebih banyak membantu perkembangan anaknya dibandingkan orang tua yang mempunyai tingkat pendidikan yang lebih rendah

Hasil penelitian ini juga didukung oleh hasil penelitian yang dilakukan Asti Tyas Handayani (2011) yang menyimpulkan bahwa terdapat hubungan latar belakang keluarga terhadap prestasi belajar

(11)

mahasiswa Jurusan Akuntansi Universitas Brawijaya Malang.

3. Pengaruh lingkungan keluarga terhadap prestasi belajar mahasiswa program studi pendidikan ekonomi STKIP PGRI Sumbar angkatan 2011 Berdasarkan pengujian hipotesis diketahui secara parsial lingkungan keluarga berpengaruh signifikan terhadap prestasi belajar mahasiswa program studi pendidikan ekonomi STKIP PGRI Sumbar angkatan 2011. Hal ini dibuktikan dengan hasil penelitian yang menunjukan bahwa regresi lingkungan keluarga terhadap prestasi belajar memiliki nilai thitung

(10,007) > nilai ttabel (1,9748), sehingga H02 dan Ha2 diterima.

Peningkatan keadaan lingkungan keluarga sebesar satu satuan akan meningkatkan prestasi belajar mahasiswa program studi pendidikan ekonomi STKIP PGRI Sumbar angkatan 2011 sebesar 0,018 satuan. Hal ini dikarenakan regresi lingkungan keluarga terhadap prestasi belajar mahasiswa program studi pendidikan ekonomi STKIP PGRI Sumbar memiliki nilai koefisien (b2) sebesar 0,018 satuan.

Penganut teori behaviorismen menyakini manusia sangat dipengaruhi oleh kejadian-kejadian didalam lingkungan yang memberikan pengalaman tertentu kepadanya. Behaviorisme menekankan pada apa yang dilihat, yaitu tingkah laku dan kurang memperhatikan apa yang terjadi didalam pikiran karena tidak dapat dilihat.

Hukum pengaruh Thorndike (Dahar, 2011:19) mengemukakan bahwa jika suatu tindakan diikuti oleh suatu perubahan yang memuaskan dalam lingkungan tindakan itu diulangi dalam situasi yang mirip akan meningkat. Akan tetapi, bila suatu perilaku diikuti

oleh suatu perubahan yang tidak memuaskan dalam lingkungan, kemungkinan perilaku itu diulangi akan menurun.

Hasil penelitian ini juga didukung oleh hasil penelitian yang dilakukan Arsawan (2013) yang menyimpulkan bahwa lingkungan keluarga berpengaruh signifikan terhadap prestasi belajar siswa kelas VII SMP N 5 Kebumen Tahun Pelajaran 2012/2013. Ruharti Cecilia Silalahi (2012) berdasakan penelitiannya juga menemukan bahwa lingkungan keluarga memiliki pengaruh yang signifikan terhadap hasil belajar ekonomi siswa kelas X SMA N 7 Padang.

4. Pengaruh motivasi belajar terhadap prestasi belajar mahasiswa program studi pendidikan ekonomi STKIP PGRI Sumbar angkatan 2011

Berdasarkan pengujian hipotesis diketahui bahwa secara parsial motivasi belajar berpengaruh signifikan terhadap prestasi belajar mahasiswa program studi pendidikan ekonomi STKIP PGRI Sumbar. Hal ini dibuktikan dengan hasil penelitian yang menunjukan bahwa regresi motivasi belajar terhadap prestasi belajar memiliki nilai thitung (8,499) > ttabel (1,9748), sehingga H03 ditolak dan Ha3

diterima.

Peningkatan motivasi belajar sebesar satu satuan akan meningkatkan prestasi belajar mahasiswa program studi pendidikan ekonomi STKIP PGRI Sumbar sebesar 0,023 satuan. Hal ini dikarenakan regresi motivasi belajar terhadap prestasi belajar mahasiswa program studi pendidikan ekonomi STKIPI PGRI Sumbar memiliki nilai koefisien (b3) sebesar 0,023 satuan.

Menurut Mc Donald

(Sardiman, 2010:73) motivasi adalah perubahan energi dalam diri

(12)

seseorangyang ditandai dengan munculnya “feeling” dan didahului dengan tanggapan terhadap adanya tujuan.

Sardiman (2010:37)

mengemukakan bahwa “proses belajar mengajar akan berhasil dengan baik kalau didukung oleh faktor-faktor psikologis dari pelajar”

salah satu faktor tersebut adalah motivasi belajar mahasiswa. Seperti yang dikemukakan Sardiman (2010:85) bahwa motivasi dapat berfungsi sebagai pendorong usaha dan pencapaian prestasi.

Jadi motivasi itu dapat dirangsang oleh faktor-faktor dari luar tetapi motivasi itu tumbuh didalam diri seseorang. Didalam kegiatan belajar motivasi dapat dikatakan sebagai keseluruhan daya penggerrak didalam diri individu yang menimbulkan kegiatan belajar, yang menjamin kelangsungan dari kegiatan belajar dan memberikan arah pada kegiatan belajar dan tujuan yang diharapkan oleh subjek dapat tercapai.

Hasil penelitian ini didukung oleh hasil penelitian yang dilakukan Arswan 2013 yang menyimpulkan bahawa motivasi belajar berpengaruh signifikan terhadap prestasi belajar siswa kelas VII SMP N 5 Kebumen Tahun Pelajaran 2012/2013. Asnawati (2013) berdasrkan penelitiannya juga menemukan bahwa motivasi belajar berpengaruh signifikan terhadap hasil belajar ekonomi ssiswa kelas X di SMA N 7 Padang.

SIMPULAN DAN SARAN

Berdasarkan hasil analisis data yang telah dilakukan dapat diambil kesimpulan sebagai berikut:

1. Pendidikan orang tua berpengaruh signifikan dan positif terhadap prestasi belajar mahasiswa Program Studi Pendidikan Ekonomi STKIP

PGRI Sumbar angkatan 2011. Hal ini ditunjukan oleh nilai koefisien uji thitung > ttabel yaitu 4,399 > 1,9748, sehingga hipotesis nol ditolak dan hipotesis alternatif diterima.

2. Lingkungan keluarga berpengaruh signifikan dan positif terhadap prestasi belajar mahasiswa Program Studi Pendidikan Ekonomi STKIP PGRI Sumbar angkatan 2011. Hal ini ditunjukan oleh nilai koefisien uji thitung > ttabel yaitu 10,007 > 1,9748, sehingga hipotesis nol ditolak dan hipotesis alternatif diterima.

3. Motivasi belajar berpengaruh signifikan dan positif terhadap prestasi belajar mahasiswa Program Studi Pendidikan Ekonomi STKIP PGRI Sumbar angkatan 2011. Hal ini ditunjukan oleh nilai koefisien uji thitung > ttabel yaitu 8,499 > 1,9748, sehingga hipotesis nol ditolak dan hipotesis alternatif diterima.

4. Pendidikan orang tua, lingkungan keluarga, dan motivasi belajar secara bersama-sama berpengaruh signifikan dan positif terhadap prestasi belajar mahasiswa Program Studi Pendidikan Ekonomi STKIP PGRI Sumbar angkatan 2011. Hal ini ditunjukan oleh nilai koefisien uji Fhitung > Ftabel yaitu 126,546 > 2,66 sehingga hipotesis nol ditolak dan hipotesis alternatif diterima. Persentase sumbangan variabel pendidikan orang tua, lingkungan keluarga, dan motivasi belajar secara bersama-sama terhadap prestasi belajar mahasiswa Program Studi Pendidikan Ekonomi STKIP PGRI Sumbar angkatan 2011 yaitu sebesar 70,2%, sedangkan sisanya 29,8% dipengaruhi oleh sebab-sebab lain yang ada di luar penelitian.

Berdasarkan kesimpulan di atas maka penulis dapat memberikan saran atau masukan sebagai berikut:

1. Disarankan kepada anak untuk dapat meningkatkan prestasi

(13)

belajarnya agar dapat melanjutkan pendidikan yang lebih tinggi dari pendidikan yang pernah ditempuh orang tua nya.

2. Disarankan kepada orang tua senantiasa memberikan pengertian dan pemahaman terhadap anaknya dalam aktivitas belajar, sehingga anak akan bisa lebih giat dan meningkatkan prestasi belajarnya.

3. Disarankan kepada orang tua tidak terlalu memanjakan anaknya dalam hal pendidikan, karena itu akan membuat anak malas dan cenderung tidak memperdulikan proses belajar mengajar di sekolah ataupun diperguruan tinggi karena anak merasa bahwa apa yang diinginkannya bisa diperolehnya dari orang tua nya.

4. Disarankan agar anak lebih meningkatkan motivasi belajar dengan tekun menghadapi tugas tugas yang diberikan oleh dosen.

Ketekunan mengahadapi tugas dapat terlihat dari usaha untuk menyelesaikan tugas dengan baik dan tepat waktu.

Daftar Pustaka

Ahmadi, Abu dan Uhbiyati, Nur. 2001.

Ilmu Pendidikan. Rineka Cipta :Jakarta

Asnawati. 2013. Pengaruh Motivasi dan Prilaku Belajar Terhadap Hasil Belajar Ekonomi Siswa Kelas X di SMA 7 Padang (skripsi). Padang:

FE UNP

Aunurrahman. 2009. Belajar dan Pembelajaran. Alfabeta :Bandung

Dahar. Ratna Wilis. 2011. Teori-Teori Belajar dan Pembelajaran.

Erlangga: Jakarta

Dalyono. 2007. Psikologi Pendidikan.

Rineka Cipta :Jakarta

Handayani. Asti Tyas. 2011. Pengaruh Tingkat Pendidikan Orang Tua, dan Jalur Masuk Terhadap Prestasi Belajar Mahasiswa Akuntansi (Studi Pada Mahasiswa Jurusan Akuntansi Universitas Brawijaya Malang (Jurnal). FE Universitas Brawijaya Malang

Hasbullah. 2006. Dasar-dasar Ilmu Pendidikan. PT. Raja Grafindo Persada : Jakarta

Ifna. 2010. Skripsi, Pengaruh Tingkat Pendidikan Orang tua, Kepribadian Sehat dan Motivasi Terhadap Prestasi Belajar. UNP: Fakultas Ekonomi

Mulyasa. 2009. Menjadi Guru Profesional.

Remaja Rosdakarya: Bandung.

Sardiman. 2010. Interaksi dan Motivasi Belajar-Mengajar. PT. Raja Grafindo Persada : Jakarta

Silalahi, Ruharti Cecilia. 2012. Pengaruh Ligkungan Keluarga dan Kecerdasan Emosional Terhadap Hasil Belajar Ekonomi Siswa Kelas X di SMA N 7 Padang (skripsi).

Padang : FE UNP

Slameto.2010. Belajar dan Faktor-faktor yang mempengaruhinya. Rineka Cipta :Jakarta

Sudjana. 2009. Skala Pengukuran Variabel-variabel Penelitian.

Sinar Baru Algensindo:

Bandung.

Tatang, S. 2012. Ilmu Pendidikan . CV.

Pustaka Setia : Bandung

Undang- undang No. 20 Tahun 2003 pasal (3). Tentang Sisten Pendidikan Nasional

(14)

Yenti, Nora Afrina. 2014. Pengaruh Pendidikan Orangtua, Pendapatan Orangtua dan Motivasi Belajar Terhadap Hasil Belajar Siswa IPS Kelas VIII di SMP N 4 Kecamatan Koto XI Tarusan (Skripsi). STKIP PGRI SUMBAR, Program Studi Pendidikan Ekonomi : Padang

Widhiarahmadi. Arsawan. 2013. Pengaruh Kondisi Lingkungan Keluarga dan Motivasi Belajar Terhadap Prestasi Belajar pada Siswa Kelas VII SMP N 5 Kebumen Tahun Pelajaran 2012/2013. Jurnal FIKIP Universitas Muhamadiyah Purworejo

Referensi

Dokumen terkait

Moreover, the transformation of thoughts (knowledge), feelings (attitude), and actions (practices) of the library interns in university libraries had rarely been taken into