• Tidak ada hasil yang ditemukan

pengaruh penerapan model pembelajaran examples non

N/A
N/A
Nguyễn Gia Hào

Academic year: 2023

Membagikan "pengaruh penerapan model pembelajaran examples non"

Copied!
5
0
0

Teks penuh

(1)

PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN EXAMPLES NON EXAMPLES DISERTAI POWER POINT TERHADAP HASIL BELAJAR

BIOLOGI KELAS XI SMAN 1 LEMBAH MELINTANG PASAMAN BARAT

Destri Handayani, Nurhadidan Febri Yanti

Program Studi Pendidikan Biologi

Sekolah Tinggi Keguruan dan Ilmu Pendidikan STKIP PGRI Sumatera Barat Email : [email protected]

ABSTRACT

This research is conducted because the result of students in XI class at SMAN 1Lembah Melintang West Pasaman especially in studying biology is low.

It is caused by several factors such as, first the stategy that is implemented by the teacher is not interesting, second, the student lack of motivation and interesting to study. The purpose of this research is to find out the effect of examples non examples by using power pointto word students achievement in studying biology in XI class at SMAN 1 LembahMelintang West Pasaman. The design of this research is experimental research by using “Randomized Control Group Posttest only Design”. After conducting this research, the researcher find that the achievement of students in experiment class is higher than control class. The average of students achievement in experiment class is about 76,74 meanwhile control class is 65,56. The result of this reseach find that thitung 2,79 >ttabel 1,67 it means that H1is accepted (the effect of examples non examples by using power point at students achievement in learning biology at XI class in SMAN 1 Lembah Melintang West Pasaman). It can be said that examples non examples by using power point can increase students achievement in learning biology at XI class at SMAN 1 LembahMelintang West Pasaman.

Keywords: Examples non Examples Learning, Power Poin, and the result of learning

PENDAHULUAN

Belajar dan mengajar merupakan dua konsep yang tidak bisa dipisahkan satu sama lain.

Belajar menunjuk pada apa yang harus dilakukan seseorang sebagai subjek yang menerima pelajaran, sedangkan mengajar menunjuk pada apa yang harus dilakukan oleh guru sebagai pengajar. Interaksi guru dengan siswa sebagai makna utama

proses pengajaran memegang peranan penting untuk mencapai tujuan pembelajaran yang efektif.

(Sudjana, 2013:28).

Tujuan pengajaran akan tercapai jika anak didik berusaha secara aktif untuk mencapainya.

Keaktifan anak didik tidak hanya dituntut dari segi fisik, tetapi juga dari segi kejiwaan. Bila hanya fisik yang aktif, tetapi pikiran dan mentalnya kurang aktif, maka

(2)

kemungkinan besar tujuan pembelajaran tidak tercapai (Djamarah, 1996:44).

Menurut Adi (2000) dalam Suprihatiningrum (2013:142) model pembelajaran merupakan kerangka konseptual yang menggambarkan prosedur dalam mengorganisasikan pengalaman pembelajaran untuk mencapai tujuan pembelajaran.

Penggunaan model

pembelajaran yang bervariasi dapat mengrurangi tingkat kebosanan siswa dalam belajar dan dapat meningkatkan minat dan motivasi siswa dalam proses pembelajaran.

Menurut Slameto (2003:57) minat adalah kecenderungan yang tetap untuk memperhatikan dan mengenang beberapa kegiatan yang disertai rasa senang. Menurut Sadirman (2011:40) motivasi adalah keinginan atau dorongan untuk belajar.

Dalam kegiatan proses pembelajaran tidak semua siswa yang memiliki minat dan motivasi dalam belajar, karena guru lebih cenderung sebagai pusat penyampai informasi dalam proses kegiatan pembelajaran, sedangkan siswa hanya mendengarkan serta mencatat apa yang dijelaskan oleh guru, dan ketika guru bertanya hanya sebagian siswa yang aktif menjawab. Hal ini mengakibatkan kurang tejadinya interaksi antara guru dengan siswa serta siswa dengan siswa pada saat proses pembelajaran.

Pernyataan di atas diperkuat berdasarkan hasil observasi sewaktu melaksanakan praktek lapangan (PL) di SMAN 1 Lembah Melintang Kabupaten Pasaman Barat tahun pelajaran 2013/2014, dan berdasarkan wawancara dengan guru

biologi yaitu Ibu Dra. Evilidia Ketaren, M.Si dan Bapak Drs. M.

Hasbi, diperoleh informasi bahwa proses pembelajaran masih berpusat pada guru dan guru lebih cenderung menggunakan metode ceramah. Hal ini berdampak terhadap hasil belajar siswa yang masih rendah. Dapat dilihat dari rata-rata ulangan harian pada materi sistem reproduksi tahun pelajaran 2012/2013. Dari tiga kelas yang ada rata-rata nilai ulangannya adalah, kelas XI IPA 1=80,33, kelas XI IPA 2=66,42 dan XI IPA 3=66,81. Berdasarkan rata-rata nilai ulangan harian tersebut, hanya kelas XI IPA yang di atas KKM, karena merupakan kelas unggul. KKM yang ditetapkan sekolah yaitu 73.

Salah satu model pembelajaran yang dapat mengatasi permasalahan tersebut dan dapat meningkatkan minat dan motivasi siswa adalah model pembelajaran examples non examples. Menurut Istarani (2011:9) model pembelajaran examples non examples yaitu, suatu rangkaian penyampaian materi ajar kepada siswa dengan menunjukkan gambar- gambar yang relevan yang telah dipersiapkan, dan diberikan kesempatan kepada siswa untuk menganalisisnya bersama teman- teman dalam kelompok yang kemudian nanti diminta hasil diskusi yang dilakukannya.

Menurut Istarani (2011:9-10) adapun langkah- langkah examples non examples adalah sebagai berikut:

1) Guru mempersiapkan gambar- gambar sesuai dengan tujuan pembelajaran. 2) Guru menempelkan gambar di papan atau ditayangkan melalui OHP. 3)Guru member petunjuk dan memberikan

(3)

kesempatan kepada siswa untuk memperhatikan/menganalisis

gambar. 4)Melalui diskusi kelompok 2-3 orang siswa, hasil diskusi dari analisa gambar tersebut dicatat pada kertas. 5) Tiap kelompok diberi kesempatan membacakan hasil diskusinya. 6)Mulai dari komentar/hasil diskusi siswa, guru mulai menjelaskan materi sesuai tujuan yang ingin dicapai. 7) Kesimpulan.

Menurut hasil penelitian yang telah dilakukan Febriani (2011) penerapan model pembelajaran examples non examples terhadap hasil belajar biologi siswa di SMA 1 Kubang Kabupaten Solok memiliki pengaruh yang baik dan positif terhadap aktifitas dan hasil belajar siswa. Demikian juga dengan penelitian yang telah dilakukan Trinanda (2013) penerapan model pembelajaran examples non examples terhadap kompetensi belajar siswa di SMA 3 Bukit tinggi.

Hasil penelitiannya menunjukkan memberikan hasil yang lebih baik pada kompetensi belajar siswa baik pada hasil ranah kognitif, afektif, dan psikomotor dibandingkan proses pembelajaran secara konvensional.

Penggunaan power point pada model pembelajaran examples non examples ini bertujuan mempermudah guru dalam menampilkan gambar, karena gambar yang ditampilkan dapat terlihat lebih jelas oleh seluruh siswa dan siswa pun lebih terfokus dalam proses pembelajaran. Widada (2010:1) menyatakan power point adalah salah satu program yang sangat baik dan popular untuk presentasi, banyak digunakan dalam berbagai keperluan seperti seminar,

lokakarya, pelatihan, pengajaran dan lain-lain.

METODE PENELITIAN

Penelitian ini dilaksanakan di SMA 1 Lembah Melintang Pasaman Barat bulan Mei 2014. Jenis penelitian yang dilakukan adalah penelitian eksperimen. Populasi dalam penelitian ini adalah siswa kelas XI IPA SMAN 1 Lembah Melintang yang terdaftar tahun pelajaran 2013/2014. Teknik Pengambilan sampel dengan purposive sampling. Kelas sampel adalah kelas XI IPA3 sebagai kelas eksperimen dan XI IPA4 sebagai kelas kontrol. Desain penelitian yang digunakan adalah Randomized Control Group Posttest Only Design.

Rancangan langkah-langkah yang dilakukan dalam melaksanakan penelitian terdiri dari tiga tahap yaitu 1) tahap persiapan, mulai dari menentukan tempat dan jadwal penelitian, menentukan populasi dan sampel, menentukan kelas eksperimen dan kontrol, mempersiapkan RPP, membuat kisi- kisi soal dan soal tek akhir beserta kunci jawaban. 2) tahap pelaksanaan, yaitu melaksanakan penelitian pada kedua kelas sampel, kelas XI IPA 3 kelas eksperimen dengan menerapkan model pembelajaran examples non examples disertai power point, pada kelas kontrol dengan metode ceramah. 3) tahap akhir, yaitu mengolah data hasil penelitian.

Instrumen penelitian yang dipakai adalah berupa soal tes akhir berbentuk pilihan ganda. soal diuji cobakan pada kelas yang bukan merupakan kelas sampel.

(4)

Data Validitas, reliabilitas, indeks kesukaran dan daya beda dihitung dengan merujuk pada Arikunto (2013). Sementara data normalitas, homogenitas dan hipotesis dihitung dengan merujuk pada Sudjana (2005).

HASIL DAN PEMBAHASAN Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan pada kedua sampel.

Pada kelas eksperimen yaitu dengan menerapakan model pembelajaran examples non examples disertai power point. Sedangkan pada kelas control yaitu dengan menerapakan pembelajaran secara konvensional.

Hasil penelitian yang telah dilakukan dapat diperoleh data tentang hasil belajar siswa. Rata-rata pada kelas eksperimen > kontrol yaitu 76,74 >

65,56 dan uji hipotesis didapatkan th

2,79> tt 1,67 maka hipotesis diterima.

Dapat terlihat dari skor rata- rata hasil belajar pada kelas yang diberikan perlakukan dengan model pembelajaran examples non examples disertaipower point, terdapat 63,89% siswa telah mencapai standar ketuntasan yang ditetapkan oleh sekolah (KKM 75), dibandingkan dengan kelas yang tidak diberi perlakukan dengan model pembelajaran examples non examples disertai power point dalam pembelajaran hanya 36,11% siswa yang mencapai standar ketuntasan yang ditetapkan sekolah.

Hal ini sesuai yang dikemukakan oleh Djamarah (2010:107) menyatakan bahwa apabila bahan pelajaran yang diajarkan hanya 60% sampai dengan 75% hanya dikuasai oleh siswa maka tingkatan keberhasilan tergolong

baik. Adanya perbedaan hasil belajar tersebut disebabkan oleh siswa pada kelas eksperimen memiliki minat dan motivasi belajar yang lebih tinggi dibandingkan dengan siswa pada kelas kontrol. Menurut Slameto (2003:57) minat adalah kecenderungan yang tetap untuk memperhatikan dan mengenang beberapa kegiatan yang disertai rasa senang. Menurut Sadirman (2011:40) motivasi adalah keinginan atau dorongan untuk belajar.

Penggunaan power point pada model pembelajaran examples non examples bertujuan mempermudah guru dalam menampilkan gambar, karena gambar yang ditampilkan dapat terlihat lebih jelas oleh seluruh siswa dan siswa pun lebih terfokus dalam proses pembelajaran. Widada (2010:1) menyatakan power point adalah salah satu program yang sangat baik dan popular untuk presentasi, banyak digunakan dalam berbagai keperluan seperti seminar, lokakarya, pelatihan, pengajaran dan lain-lain.

Pada kelas control hanya diterapkan model pembelajaran secara konvensional. Hasil analisis data tes akhir diketahui bahwa hasil belajar siswa kelas control lebih rendah dibandingkan kelas eksperimen. Hal ini disebabkan karena siswa kurang termotivasi dan terkadang merasa bosan dalam proses pembelajaran.

Penelitian ini dapat dilaksanakan dengan lancar.

Meskipun demikian, saat penelitian terdapat beberapa kendala yang terjadi dalam proses pembelajaran baik pada kelas eksperimen maupun kelas kontrol. Penggunaan power

(5)

point pada kelas eksperimen terkendala dengan matinya arus listrik. Mengatasi permasalahan tersebut, penulis berusaha mencari solusi dengan memanfaatkan alat bantu berupa genset, sehingga proses pembelajaran dapat dilakukan dengan baik dan lancar.

KESIMPULAN DAN SARAN Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan, maka dapat disimpulkan bahwa model pembelajaran examples non examples disertai power point dapat meningkatkan hasil belajar biologi kelas XI IPA SMAN 1 Lembah Melintang Pasaman Barat.

Guru biologi dapat menerapkan model pembelajaran examples non examples disertai power point sebagai salah satu alternative untuk meningkatkan hasil belajar biologi khususnya materi Sistem Reproduksi. Peneliti selanjutnya yang dapat menerapkan model pembelajaran examples non examples pada materi pelajaran biologi lain yang sesuai.

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, Suharsimi. 2010. Dasar- dasar Evaluasi Pendidikan.

Jakarta: BumiAksara.

Dajamarah, Syaiful Bahri & Zain, Aswan. 1996. Strategi Belajar Mengajar. Jakarta:

Rineka Cipta.

2010. Strategi Belajar Mengajar. Jakarta: Rineka Cipta.

Febriani, Silvia. 2011. Pengaruh Tugas Meringkas Sebelum

Pembelajaran Kooperatif Tipe Examples non Examples Terhadap Hasil Belajar Biologi Kelas X SMA N 1 KubangKabupatenSolok(Skri psi). Padang: UNP.

Istarani. 2011. 58 Model Pembelajaran Inovatif.

Medan: Media Persada.

Sadirman. 2011. Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar.

Jakarta: Raja Grafindo Persada.

Slameto.2003. Belajar dan Faktor-

Faktor yang

Mempengaruhinya. Jakarta:

Rineka Cipta.

Suprihatiningrum, Jamil. 2013.

Strategi Pembelajaran.

Jogjakarta: Ar-Ruzz Media.

Trinanda, Lidya. 2013. Penagaruh Model Pembelajaran Examples non Examples yang Didahului Dengan Tugas Rumah Terhadap Kompetensi Belajar Biologi Siswa Kelas X SMA 3 Bukittinggi Tahun Pelajaran 2012/2013 (Skripsi). Padang: UNP.

Widada. 2010. Mudah Membuat Media Pembelajaran.

Yogyakarta: Pustaka Widyatama.

Referensi

Dokumen terkait

Analisis Pengaruh Profitabilitas, Kebijakan Dividen, Kebijakan Utang, Dan Kepemilikan Manajerial Terhadap Nilai Perusahaan Studi Empiris Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di