• Tidak ada hasil yang ditemukan

pengaruh penerapan model pembelajaran kooperatif

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2023

Membagikan "pengaruh penerapan model pembelajaran kooperatif"

Copied!
6
0
0

Teks penuh

(1)

PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK PAIR SHARE (TPS) TERHADAP PEMAHAMAN KONSEP

MATEMATIS SISWA KELAS VIII SMPN 10 SIJUNJUNG

Oleh:

Zuldeva Yanna*, Melisa**, Hafizah Delyana**

*) Program Studi Pendidikan Matematika STKIP PGRI SUMBAR

**) Staf Pengajar Program Studi Pendidikan Matematika STKIP PGRI SUMBAR

ABSTRACT

The background of this research by understanding the concept of students’

mathematical is still low and groups’ learning has not been done well. The aims of this research to determine whether the understanding of the concept of students’

mathematical with applying the learning cooperative model the type of Think Pair Share (TPS) is better than to understanding the concept of students’ mathematical with the conventional learning on the students class VIII at SMPN 10 Sijunjung. The type of this research is experiment research, with the research design is random on the subject.

The population of this research is a class VIII at SMPN 10 Sijunjung in the academic year 2016/2017. The technique sampling was conducted by random, was selected in the class of VIII.2 as a experiment class and the class of VIII.1 as a control class. The instrument used is a final test with the indicators on the understanding of concepts. The test used is the essay with the reliability of 0,82. The analysis of data used is the t test in the one hand. Based on the hypothesis test results it have obtained the value of ttabel=1.67 dan thitung=2.04. This hypothesis is accepted because thitung>ttabel with the real standard a = 0,05. The process of learning group has been running well. It can be concluded that understanding the concept of students’ mathematical with applying the learning cooperative model, the type of TPS is better than understanding the concept of students’ mathematical with the conventional learning in the class VIII at SMP N 10 Sijunjung.

Keyword: understanding of the concept mathematical, learning cooperative model with the type of Think Pair Share (TPS)

PENDAHULUAN

Matematika merupakan salah satu bidang studi yang ikut berperan dalam menunjang ilmu pengetahuan, karena matematika dapat mengembangkan kemampuan berfikir logis, kritis, dan sistematis. Pola pikir tersebut dapat terbentuk apabila setiap siswa mampu memahami matematika dengan baik.

Pembelajaran matematika yang berkualitas diharapkan mampu

menjadikan manusia memiliki potensi, punya kemampuan dan keterampilan yang nantinya bekal ini dapat digunakan untuk bekal pembangunan dimasa yang akan datang.

Hasil observasi pada tanggal 02 sampai 04 Mei di SMPN 10 Sijunjung terlihat bahwa proses pembelajaran masih terpusat pada guru. Hal ini dapat dilihat pada saat proses pembelajaran,

(2)

dimana guru mendominasi kegiatan pembelajaran di kelas sehingga mengakibatkan siswa tidak mau berfikir dan hanya menerima apa yang di ajarkan oleh guru. Siswa tidak biasa mengungkapkan pendapatnya masing- masing dan juga mengalami kesulitan untuk berinteraksi dengan siswa yang lainnya dalam proses pembelajaran sehingga mereka tidak terbiasa berkerja sama atau bekerja kelompok.

Hasil wawancara yang dilakukan dengan guru mata pelajaran matematika kelas VII SMPN 10 Sijunjung, diperoleh informasi bahwa masih ada siswa yang menganggap matematika adalah pelajaran yang sulit serta siswa kurang aktif sewaktu mengikuti pelajaran..

Wawancara juga dilakukan dengan sebagian siswa, mereka kurang tertarik dengan pembelajaran matematika karena matematika adalah pembelajaran yang sulit karena memuat banyak rumus- rumus.

Menyikapi permasalahan tersebut maka guru perlu menerapkan suatu strategi atau model pembelajaran yang dapat meningkatkan keaktifan dan pemahaman konsep matematis siswa.

Salah satu cara yang dapat dilakukan adalah dengan penerapan model pembelajaran kooperatif. Model

pembelajaran kooperatif merupakan suatu model pembelajaran yang melibatkan siswa bekerja dalam kelompok kecil, dimana mereka saling membantu untuk mencapai suatu tujuan bersama. Pembelajaran itu akan lebih bermakna bagi siswa jika siswa sendiri menemukan dan memahami masalah yang dihadapi melalui diskusi dengan temannya.

Think Pair Share (TPS) merupakan pembelajaran kooperatif yang dapat memberikan waktu kepada siswa untuk berfikir sehingga memiliki potensi kuat untuk memberdayakan kemampuan berfikir siswa.

Menurut Trianto (2009:81) kooperatif tipe Think Pair Share (TPS) memiliki langkah-langkah sebagai berikut.

i. Langkah 1: berfikir (Thinking).

Guru mengajukan pertanyaan atau masalah yang dikaitkan dengan pelajaran, dan meminta siswa menggunakan waktunya beberapa menit untuk berfikir sendiri jawaban atau masalah. Siswa membutuhkan penjelasan bahwa berbicara atau mengerjakan bukan bagian berfikir.

ii. Langkah 2: berpasangan (Pairing).

Selanjutnya guru meminta siswa untuk berpasangan dan

(3)

mendiskusikan apa yang telah mereka peroleh. Interaksi selama waktu yang disediakan dapat menyatukan jawaban jika suatu pertanyaan yang diajukan atau menyatukan gagasan apabila suatu masalah khusus yang diidentifikasi.

Secara normal guru memberi waktu tidak lebih dari 4 atau 5 menit untuk berpasangan

iii. Langkah 3: berbagi (Sharing). Pada akhir guru meminta pasangan- pasangan untuk berbagi dengan keseluruhan kelas yang telah mereka bicarakan. Hal ini efektif untuk berkeliling ruangan dari pasangan ke pasangan dan melanjutkan sampai sekitar bagian pasangan mendapat kesempatan untuk melaporkan.

Tujuan dari penelitian yang dilakukan ini adalah untuk mengetahui apakah pemahaman konsep matematis siswa dengan menerapkan model pembelajaran kooperatif tipe TPS lebih baik daripada pemahaman konsep matematis siswa dengan menggunakan pembelajaran konvensional pada siswa kelas VIII SMPN 10 Sijunjung.

Penelitian yang relevan dengan penelitian ini adalah penelitian yang dilakukan oleh Sri Kurnia (2014) dengan

judul penerapan model pembelajaran kooperatif tipe Think Pair Share terhadap pemahaman konsep matematis siswa kelas VIII MTsN Talaok Bayang Tahun Pelajaran 2013/2014.

METODE PENELITIAN

Jenis Penelitian ini adalah Penelitian eksperimen dengan rancangan penelitian yaitu random terhadap subjek. Penelitian ini dilaksanakan pada tanggal 17 Oktober sampai dengan 03 November 2016 di kelas VIII SMPN 10 Sijunjung.

Populasi penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VIII SMPN 10 Sijunjung dengan kelas yang terpilih sebagai kelas eksperimen adalah kelas VIII.2 dan kelas kontrol adalah kelas VIII.1.

Variabel bebas dalam penelitian ini adalah model pembelajaran kooperatif tipe TPS dan pembelajaran konvensional. Variabel terikat yaitu variabel yang diperkirakan akan dipengaruhi oleh variabel bebas.

Variabel terikat pada penelitian ini adalah pemahaman konsep matematis siswa kelas VIII SMPN 10 Sijunjung.

Prosedur penelitian ini dibagi menjadi 3 tahap, yaitu tahap persiapan, tahap pelaksanaan, dan tahap akhir.

Instrumen dalam penelitian ini adalah tes akhir yang berbentuk essay dengan reliabilitas tes . Teknik analisis data

(4)

dalam pengujian hipotesis menggunakan uji t. Sebelum melakukan uji hipotesis, terlebih dahulu dilakukan uji normalitas dan uji homogenitas.

Hipotesis dalam penelitian ini adalah pemahaman konsep matematis siswa dengan menerapkan model pembelajaran kooperatif tipe TPS lebih baik daripada pemahaman konsep matematis siswa dengan menggunakan pembelajaran konvensional pada siswa kelas VIII SMPN 10 Sijunjung.

HASIL DAN PEMBAHASAN

Berdasarkan penelitian yang dilakukan, diperoleh data hasil tes akhir dengan indikator pemahaman konsep matematis siswa kelas eksperimen dan kelas kontrol. Hasil perhitungan dapat dilihat pada tabel 1.

Tabel 1. Perhitungan Rata-rata( ), Skor Tertinggi ( ), Skor Terendah ( ) Tes Akhir Kelas Sampel

Kelas S

Eksperimen 72,29 20,09 97,4 24,4 Kontrol 61,11 23,49 93,5 17,9

Tabel 1 memperlihatkan nilai rata- rata siswa pada kelas eksperimen lebih besar dari pada nilai rata-rata siswa pada kelas kontrol. Jadi kelas sampel berdistribusi normal dan mempunyai variansi yang homogen, maka untuk uji hipotesis digunakan uji t dengan rumus

statistik diperoleh dan dengan , karena maka hipotesis penelitian diterima. Sehingga dapat disimpulkan bahwa pemahaman konsep matematis siswa dengan menerapkan model pembelajaran kooperatif tipe TPS lebih baik daripada pemahaman konsep matematis siswa dengan menerapkan pembelajaran konvensional siswa kelas VIII SMPN 10 Sijunjung. Berdasarkan penelitian yang dilakukan di SMPN 10 Sijunjung, keseluruhan kegiatan pembelajaran berjalan dengan baik.

Proses pembelajaran pada kelas sampel menerapkan model pembelajaran kooperatif tipe TPS berjalan dengan efektif sehingga dapat meningkatkan pemahaman konsep matematis siswa.

Proses pembelajaran pada kelas eksperimen sesuai dengan tahap-tahap pelaksanaan model pembelajaran kooperatif tipe TPS, yaitu siswa secara individu diperintahkan untuk berfikir tentang latihan yang diberikan guru (Think), selanjutnya siswa secara berpasangan mendiskusikan apa yang telah difikirkan dan menuliskannya pada lembar jawaban yang diberikan oleh guru (Pair), setelah siswa menyelesaikan secara berpasangan, kemudian guru mencabut lot untuk pasangan yang akan

(5)

tampil untuk mempresentasikan hasil diskusi di depan kelas (Share). Jadi setiap kelompok harus bersiap-siap untuk tampil setiap saat. Jumlah siswa kelas eksperimen yaitu 30 orang siswa dan terdiri dari 15 kelompok.

Gambaran untuk tes akhir setiap indikator dapat dilihat dari lembar jawaban siswa yang berkemampuan tinggi kelas eksperimen dan kelas kontrol. Untuk indikator menyatakan ulang sebuah konsep dan mengaplikasikan konsep atau algoritma kepemecahan masalah dapat dilihat pada lembar jawaban siswa no 4a yaitu pada Gambar 1 dan Gambar 2.

Gambar 1. Contoh Hasil Pemahaman Konsep Siswa Kemampuan Tinggi Kelas Eksperimen

Gambar 2. Contoh Hasil Pemahaman Konsep Siswa Kemampuan Tinggi Kelas Kontrol

Gambar 1 dan Gambar 2 menjelaskan siswa sudah mampu menyelesaikan soal yang diberikan guru dengan sangat baik, siswa sudah bisa menyatakan ulang sebuah konsep dan

mengaplikasikan konsep atau algoritma kepemecahan masalah dimana siswa sudah mampu dalam mensubstitusikan serta siswa paham dalam penjumlahan dan pengurangan bilangan bulat.

Jawaban siswa yang berkemampuan rendah di kelas eksperimen dan kelas kontrol dapat dilihat pada Gambar 3.

Gambar 3. Contoh Hasil Pemahaman Konsep Siswa Kemampuan Rendah Kelas Eksperimen Gambar 3, terlihat bahwa kurang dapat memahami soal no 2 karena pada indikator menyajikan konsep dalam berbagai bentuk representasi matematis siswa tersebut belum bisa mensubstitusikan titik kekoordinat kartesius tetapi pada indikator menyatakan ulang sebuah konsep dan mengaplikasikan konsep atau algoritma kepemecahan masalah sudah benar.

Jawaban siswa berkemampuan rendah pada kelas kontrol dapat dilihat pada Gambar 4.

Gambar 4. Contoh Hasil Pemahaman Konsep Siswa Kemampuan Rendah Kelas Kontrol

(6)

Gambar 4, terlihat bahwa siswa belum bisa menjawab soal no 2 karena siswa belum bisa menyatakan ulang sebuah konsep,mengaplikasikan konsep atau algoritma kepemecahan masalah dimana siswa belum mampu dalam mensubstitusikan serta siswa belum paham dalam penjumlahan dan pengurangan bilangan bulat dan pada indikator menyajikan konsep dalam berbagai bentuk representasi matematis belum terlihat karena siswa belum bisa membuat grafik garis lurus dengan cara mensubstitusikan titik kekoordinat kartesius.

Berdasarkan hasil analisis data tes pemahaman konsep matematis siswa terdapat perbedaan skor rata-rata pada kedua kelas sampel. Rata-rata skor pemahaman konsep kelas eksperimen adalah 72,29 lebih besar dari pada rata- rata skor pemahaman konsep kelas kontrol yaitu 61,11.

KESIMPULAN

Berdasarkan hasil analisis dan hasil penelitian yang diperoleh maka dapat diambil kesimpulan bahwa pemahaman konsep matematis siswa dengan menerapkan model pembelajaran kooperatif tipe TPS lebih baik dari pada pemahaman konsep matematis siswa dengan menggunakan pembelajaran

konvensional pada siswa kelas VIII SMPN 10 Sijunjung.

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, Suharsimi. 2009. Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta:

Bumi Aksara.

Depdiknas. 2001. Penyusunan Butir Soal dan Instrumen Penilaian.Jakarta : Depdiknas.

Iryanti, Puji. 2004. Penilaian Untuk Kerja.Yogyakarta : Depdiknas.

Kurnia, Sri. 2014. Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Think Pair Share terhadap pemahaman konsep matematis siswa kelas VIII MTsN Talaok Bayang (Skripsi). Padang: STKIP PGRI Sumbar.

Sudjana. 2005. Metoda Statistika.

Bandung : Tarsito.

Trianto. 2009. Mendesain Model Pembelajaran Inovatif Progesif.

Jakarta: Kencana.

Referensi

Dokumen terkait

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui ketercapaian pemahaman konsep matematis siswa selama menerapkan model pembelajaran kooperatif tipe Snowball Throwing disertai kuis dan

Tujuan yang ingin dicapai dari penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana perkembangan pemahaman konsep matematis siswa dengan menerapkan model pembelajaran kooperatif tipe NHT