PENGARUH PENGGUNAAN PHET VIRTUAL LABORATORY TERHADAP PEMAHAMAN KONSEP DAN MOTIVASI BELAJAR SISWA TENTANG GETARAN DAN GELOMBANG. Apakah ada dampak penggunaan virtual lab PhET terhadap motivasi belajar siswa tentang getaran dan gelombang di kelas VIII MTs Sunan Ampel Pasirian.
Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian di atas maka peneliti tertarik untuk melakukan penelitian yang berjudul “Pengaruh penggunaan laboratorium virtual PhET terhadap pemahaman konsep dan motivasi belajar siswa. Apakah terdapat pengaruh penggunaan laboratorium virtual PhET terhadap motivasi belajar siswa mengenai getaran dan ombak di Kelas VIII MT Sunan Ampel Pasirian.
Tujuan Penelitian
Manfaat Penelitian
Indikator Variabel
Pemanfaatan virtual lab PhET digunakan untuk membedakan pemahaman konsep siswa antara pembelajaran menggunakan simulasi PhET dan pembelajaran tanpa simulasi PhET. Langkah-langkah instalasi PhET di smartphone dan menjalankan simulasi PhET adalah sebagai berikut : 22. Pemahaman konseptual adalah diukur menggunakan soal pretest dan posttest dengan menitikberatkan pada indikator pemahaman konsep yaitu: menjelaskan, mencontohkan, mengklasifikasikan, menyimpulkan, membandingkan, menafsirkan.
Definisi Operasional
Asumsi penelitian
Hipotesis
H01 : Tidak terdapat pengaruh yang signifikan penggunaan media laboratorium virtual PhET pada materi getaran dan gelombang terhadap pemahaman konsep siswa kelas VIII MTs Sunan Ampel Pasirian. Ha1: Terdapat pengaruh yang signifikan penggunaan media laboratorium virtual PhET pada materi getaran dan gelombang terhadap pemahaman konsep siswa kelas VIII MTs Sunan Ampel Pasirian.
Kajian Teori
Populasi
Sampel
Populasi penelitian ini adalah: Seluruh siswa kelas VIII MTs Sunan Ampel Pasirian tahun pelajaran 2022-2023 yang berjumlah 60 siswa. Teknik pengambilan sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah sampling jenuh, dimana pada jenis ini teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah seluruh anggota populasi berjumlah 65 orang. Populasi dalam penelitian ini adalah siswa kelas VIII pada tahun pelajaran yang berjumlah 60 orang dengan rincian sebagai berikut :.
Teknik Pengumpulan Data
Angket
Kuesioner cocok digunakan jika jumlah responden cukup banyak dan kuesioner dapat berbentuk pertanyaan tertutup atau terbuka.77 Dalam penelitian ini peneliti menggunakan kuesioner tertutup, dimana kuesioner tertutup merupakan kuesioner yang disajikan dengan pilihan jawaban. peneliti, sehingga responden tinggal memilih dan menjawab dengan memberi tanda centang (√ ) di sebelah jawaban yang diberikan. Dengan adanya angket yang diterima siswa, diperoleh data tingkat motivasi siswa dalam proses pembelajaran. Dimana skala likert digunakan untuk mengukur sikap, pendapat dan persepsi seseorang.79 Dengan skala likert, variabel-variabel yang ingin diukur dijabarkan ke dalam indikator-indikator variabel.
Indikator-indikator tersebut kemudian dijadikan titik tolak untuk menyusun item-item instrumen berupa pernyataan atau pertanyaan. 78 Fitri Sumiati “Analisis motivasi belajar siswa pada mata pelajaran IPA Kelas VIII Smpn 1 Kampar Kiri Tahun Ajaran Universitas Islam Riau Halaman 22. Berdasarkan indikator tersebut, disusun pernyataan berbeda yang dapat dikategorikan menjadi dua yaitu positif dan negatif.
Analisis data
Analisis Pemahaman Konsep
Data kuantitatif berupa angka-angka hasil pengukuran kemudian diolah dengan menjumlahkannya, membandingkannya dengan angka yang diharapkan, dan memperoleh persentase83. 83 Rahmiati Darwis, Muhammad Rizal Hardiansyah, “Pengaruh Penerapan Laboratorium Virtual Phet Terhadap Motivasi Belajar IPA Siswa Materi Gerak Lurus”, Jurnal Hasil Kajian, Inovasi dan Penerapannya dalam Pendidikan Fisika, Vol.7, No. 2, 2021, halaman 274.
Uji Persyaratan Analisis a. Uji normalitas
H0 diterima jika sig tabel pada uji homogenitas variansi berdasarkan mean > 0,05, data berdistribusi normal namun sebaliknya jika nilai signifikansi <. Metodologi Penelitian Pendidikan” (Umsu Press.2022) Halaman 49.. H02 : “Penggunaan media virtual lab PhET pada materi getaran dan gelombang tidak berpengaruh signifikan terhadap motivasi belajar siswa kelas VIII MTs Sunan Ampel Pasirian”. Ha2 : “Penggunaan media laboratorium virtual PhET pada materi getaran dan gelombang berpengaruh signifikan terhadap motivasi belajar siswa kelas VIII MTs Sunan Ampel Pasirian”.
Apabila data yang diperoleh homogen dan berdistribusi normal setelah data dan persyaratannya diuji, maka pengujiannya dilakukan dengan menggunakan statistik parametrik yaitu uji-T. Berikut langkah-langkah penggunaan uji dengan SPSS.87.. a) Jika nilai signifikansi < 0,05 maka H0 diterima dan Ha ditolak b) Jika nilai signifikansi > 0,05 maka H0 ditolak dan Ha ditolak ditolak diterima 2) Data berdistribusi normal dan heterogen. Data berdistribusi normal dan heterogen, adapun langkah uji homogenitasnya menggunakan SPSS.88. a) Jika nilai probabilitas < 0,05 maka H0 ditolak dan Ha diterima.
Apabila pada saat uji persyaratan data tidak berdistribusi normal, maka uji Independent Sample t-test dengan menggunakan uji Mann Whitney merupakan pengujian untuk menguji signifikansi hipotesis pembanding dua sampel independen yang skala pengukurannya berbentuk uji ordinal.89.
Identitas Sekolah
Penyajian Data
Uji Normalitas
Tujuan uji normalitas adalah untuk mengetahui kebermaknaan sebaran data apakah normal atau tidak. Data yang digunakan adalah data postes kelas kontrol dan data postes kelas eksperimen, serta angket motivasi belajar siswa. Berdasarkan tabel 4.14 di atas terlihat nilai signifikansi uji Shapiro terhadap pemahaman konsep siswa pada kelas kontrol sebesar 0,55 dan kelas eksperimen sebesar 0,65.
Dari tabel diatas terlihat bahwa hasil uji normalitas Shapiro Wilk diperoleh pada kelas kontrol.
Uji Homogenitas
Dari tabel diatas terlihat nilai signifikansi motivasi belajar kelas kontrol dan kelas eksperimen sebesar 0,793 > 0,05 sehingga dapat disimpulkan bahwa angket motivasi belajar bersifat homogen. Ha1 : “Terdapat pengaruh yang signifikan penggunaan media PhET Virtual Laboratory pada materi getaran dan gelombang terhadap pemahaman konsep siswa kelas VIII MTs Sunan Ampel.” Ha2 : “Terdapat pengaruh yang signifikan penggunaan media laboratorium PhET Virtual pada materi getaran dan gelombang terhadap motivasi belajar siswa kelas VIII MTs Sunan Ampel”.
Oleh karena itu, dapat disimpulkan bahwa terdapat perbedaan yang signifikan pengaruh penggunaan laboratorium virtual PhET terhadap pemahaman konsep siswa terkait getaran dan gelombang siswa kelas VIII MT Sunan Ampel Pasirian. Sedangkan hasil yang diperoleh pada saat post test menunjukkan bahwa penggunaan laboratorium virtual PhET memberikan dampak terhadap pemahaman siswa pada konsep materi getaran dan gelombang di MTs Sunan Ampel Pasirian Kelas VIII. Dari penjelasan di atas dapat disimpulkan bahwa penggunaan laboratorium virtual PhET mempengaruhi pemahaman siswa terhadap konsep-konsep yang berkaitan dengan getaran dan gelombang.
Sedangkan pada angket motivasi belajar dapat disimpulkan bahwa terdapat pengaruh penggunaan laboratorium virtual PhET terhadap motivasi belajar siswa mengenai getaran dan gelombang di kelas VIII MTs Sunan Ampel Pasirian.
Pembahasan
Pengaruh penggunaan Laboratorium Virtual PhET terhadap pemahaman konsep siswa
Meningkatnya pemahaman konsep pada kelas eksperimen dan kelas kontrol disebabkan karena pembelajaran pada kelas eksperimen dilaksanakan dengan menggunakan praktikum virtual berupa simulasi PhET, dimana pada penelitian ini siswa dibagi menjadi 6 kelompok. Jadi jelas bahwa rata-rata hasil belajar kelas eksperimen lebih tinggi dibandingkan dengan hasil belajar kelas kontrol. Pemahaman konsep indikator menjelaskan bahwa pada kelas eksperimen memperoleh persentase pretest sebesar 46,66%, sedangkan pada kelas kontrol sebesar 43,33%.
Pada post-test kelas eksperimen memperoleh persentase sebesar 86,66% lebih tinggi dibandingkan dengan kelas kontrol yaitu sebesar 66,66%, karena media PhET Media simulasi PhET dapat membantu memvisualisasikan konsep-konsep yang sulit dipahami. Pemahaman konsep indikator pengklasifikasian pada indikator pengklasifikasian pada saat pretest kelas eksperimen mencapai persentase yang sama yaitu 35,00%. Kelas eksperimen memperoleh persentase lebih tinggi dibandingkan kelas kontrol, hal ini disebabkan siswa dapat menemukan konsepnya sendiri pada media PhET.
Pemahaman konsep indikator interpretasi hasil pre-test mencapai persentase 28,33% pada kelas kontrol, sedangkan pada kelas kontrol
Pengaruh Penggunaan Laboratorium Virtual Phet Terhadap Motivasi Belajar Siswa Pada Materi Getaran Dan Gelombang
Sedangkan kelas eksperimen diberi perlakuan pembelajaran menggunakan laboratorium virtual PhET agar siswa lebih termotivasi dalam proses pembelajaran. Pengaruh penggunaan laboratorium virtual PhET terhadap pemahaman konsep telah dicapai oleh peneliti sebelumnya yaitu Rahmiati Darwis, Muhammad Rizal Hardiansyah “Pengaruh penerapan laboratorium virtual PhET terhadap motivasi belajar IPA siswa pada materi gerak linier”. Terdapat pengaruh penggunaan laboratorium virtual berdasarkan uji hipotesis terhadap variabel motivasi belajar siswa dengan memperoleh nilai signifikansi 0,000 < 0,05 sehingga H0 ditolak dan Ha.
Dapat disimpulkan terdapat perbedaan yang signifikan antara kedua kelas sehingga dapat disimpulkan terdapat pengaruh terhadap penggunaan laboratorium virtual PhET. Terdapat pengaruh penggunaan laboratorium virtual PhET terhadap pemahaman konsep materi getaran dan gelombang pada siswa kelas VIII MTs Sunan Ampel Pasirian. Terdapat pengaruh penggunaan laboratorium virtual PhET terhadap motivasi belajar siswa mengenai getaran dan gelombang di kelas VIII MTs Sunan Ampel Pasirian berdasarkan hasil uji hipotesis dengan uji Independent Sample T-test diperoleh nilai signifikansi sebesar 0,000 sehingga bahwa dapat disimpulkan terdapat perbedaan motivasi belajar siswa yang signifikan antara kelompok siswa yang belajar dengan bantuan laboratorium virtual PhET dengan kelompok siswa yang belajar tanpa menggunakan laboratorium virtual PhET.
Selain itu, rata-rata skor berdasarkan hasil angket motivasi belajar siswa kelas eksperimen lebih tinggi dibandingkan skor rata-rata kelas kontrol.
Saran
34; Pengaruh penggunaan laboratorium virtual PheT terhadap motivasi belajar IPA siswa pada materi gerak lurus.” Orbita: Jurnal Kajian, Inovasi dan Aplikasi. 34; Laboratorium virtual dengan aplikasi PheT untuk memperkuat penguasaan konsep listrik dinamis siswa secara daring pembelajaran." 34; Meningkatkan Pemahaman Konseptual dan Motivasi Belajar Siswa Melalui Simulasi Teknologi Pendidikan Fisika (PhET).” Jurnal Penelitian Pendidikan Sains, Volume 4.
34; Pemanfaatan simulasi PhET sebagai laboratorium virtual materi getaran, gelombang dan bunyi dalam meningkatkan pemahaman konsep dan kegiatan pembelajaran siswa VIII. kelas di SMP Negeri 3 Kupang." 34; Analisis Daya Tarik Media Pembelajaran PhET Berbasis Lab Virtual pada Materi Listrik Statis Pada Perkuliahan Daring dari Sudut Pandang Mahasiswa." VEKTOR: Jurnal Pendidikan Sains. 34; Analisis Daya Tarik Media Pembelajaran Pendidikan Jasmani di Laboratorium Virtual pada Materi Listrik Statis Pada Perkuliahan Daring dari Sudut Pandang Mahasiswa.” VEKTOR: Jurnal Pendidikan IPA, Vol.1, No. 1 Agustus 2020.
34; Pemanfaatan LKPD Berbantuan Simulasi PhET Untuk Meningkatkan Motivasi dan Hasil Belajar Kognitif Sains Siswa SMP.” Science Edu: Jurnal Pendidikan Sains dan Matematika.
Gelombang
No Indikator Tuntutan Kompetensi Dasar Indikator pemahaman.. waktu yang digunakan untuk bergetar. A. penyimpangan b. amplitudo c. periode d. frekuensi 4 KD 3,11 Siswa. 5 KD 3.11 Siswa memberikan pengertian periode. waktu yang diperlukan untuk satu kali getaran b. banyaknya getaran.. dalam satu detik c. penyimpangan titik. Dengan menggunakan gambar yang menunjukkan satu getaran utuh yaitu... beberapa pendulum, siswa dapat menganalisis pendulum mana yang bergerak bila salah satu pendulum digetarkan.
Siswa memberikan pengertian amplitudo.. a. waktu yang diperlukan untuk satu kali getaran b. banyaknya getaran.. dalam satu detik c. penyimpangan titik. 15 KD 3.11 Siswa memberikan pengertian frekuensi.. a. waktu yang diperlukan untuk satu kali getaran b. banyak getaran. Pertanyaan dan jawaban. C. penyimpangan titik terpanjang. D. panjang gelombang 16 KD 3.11 Disajikan dengan waktu getaran dan banyaknya getaran, siswa dapat menghitung frekuensi getaran yang bergetar selama 90 sekon dan dapat. menghasilkan 30 kali getaran.
Kesimpulan C3 Sebuah ayunan digetarkan selama 15 sekon sehingga menghasilkan 12 getaran. 18 KD 3.11 Disajikan dengan gambar, siswa dapat menghitung frekuensi dan periode bandul. 24 KD 3.11 Disajikan dengan suatu pernyataan, siswa dapat menganalisis pernyataan tersebut menurut periode ayunan pendulum. No Kompetensi Dasar Soal Indikator Pemahaman indikator..setengah panjang gelombang 40 KD 3.11 Disajikan..sebuah cerita yang dapat dianalisis siswa berdasarkan cerita tentang guruh dan kilat.