D. Pembahasan
1. Pengaruh penggunaan Laboratorium Virtual PhET terhadap pemahaman konsep siswa
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui adanya pengaruh dari penggunaan laboratorium virtual PhET terhadap pemahaman konsep siswa materi getaran dan gelombang pada siswa kelas VIII MTs sunan ampel sememu pasirian adanya pengaruh ini dapat dilihat berdasarkan uji independent sample T-test angket motivasi belajar pada tabel 4.21 Yang menunjukkan sig.(2-tailed) 0,000 lebih kecil dari taraf signifikansi sebesar 0,05 maka terdapat pengaruh penggunaan laboratorium virtual terhadap pemahaman konsep siswa. Pengaruh
penggunaan laboratorium virtual PhET juga ditunjukan pada hasil posttest dari kedua kelas rata-rata hasil belajar kelas eksperimen yang ajarkan pada kelas eksperimen sebesar 68,66 lebih besar dari kelas kontrol yang diajarkan tanpa menggunakan laboratorium virtual PhET yaitu sebesar 47,33.
Hasil penelitian ini mendukung penelitian yang dilakukan oleh Azani Fitri“menyatakan bahwa ada peningkatan penguasaan konsep siswa melalui simulasi PhET pada materi listrik dinamis dalam pembelajaran online”91. Hasil penelitian ini mendukung penelitian yang dilakukan oleh Khairunnisa “peningkatan pemahaman konsep dan motivasi belajar siswa melalui Simulasi Physical Education Technology (PhET)”. Penelitian ini menggunakan materi tekanan zat cair hasil dari penelitian ini yaitu terdapat pengaruh media pembelajaran simulasi PhET untuk meningkatkan pemahaman konsep dan motivasi belajar siswa materi tekanan zat cair di kelas VIII Madrasah Tsanawiyah Insan Qur’an. Simulasi PhET lebih memudahkan guru maupun peserta didik dalam proses pembelajaran sehingga dapat meningkatkan pemahaman konsep siswa.92
Peningkatan pemahaman konsep pada kelas eksperimen dan kelas kontrol dikarenakan pada kelas eksperimen diterapkan pembelajaran dengan menggunakan praktikum virtual yang berupa PhET simulation dimana dalam penelitian ini siswa dibagi menjadi 6 kelompok yang
91Fitri Azani.” laboratorium virtual dengan aplikasi PhET untuk memperkuat penguasaan konsep listrik dinamis siswa pada pembelajaran online” jurnal eksakta pendidikan (JEP) 6.1(2022):58
92 Khaerunnisak, Khaerunnisak. "Peningkatan pemahaman konsep dan motivasi belajar siswa melalui simulasi physic education technology (PhET)." Jurnal Penelitian Pendidikan IPA 4.2 2018:10
masing-masing kelompok beranggota 5 siswa dan setiap pertemuan untuk melakukan percobaan, diskusi, dan mempresentasikan hasil percobaan yang telah didiskusikan, adapun percobaan dan presentasi sesuai dengan langkah-langkah yang terdapat pada LKPD dengan menggunakan smartphone software PhET yang telah diinstal oleh masing-masing siswa, sehingga mampu memahami konsep-konsep secara ilmiah secara mandiri.
Sedangkan pada kelas kontrol dibelajarkan menggunakan metode percobaan secara konvensional. Sehingga dapat dilihat bahwa rata-rata hasil belajar kelas eksperimen lebih tinggi daripada hasil belajar kelas kontrol.
Peningkatan indikator pemahaman konsep pada kelas kontrol dan kelas eksperimen juga dapat dilihat pada persentase nilai rata-rata pretest dan posttest berdasarkan indikator pemahaman konsep pada tabel 4.17 jika dibandingkan kelas kontrol dan kelas eksperimen memiliki persentase lebih besar dibandingkan kelas kontrol pada setiap indikator pemahaman konsep menjelaskan, mencontohkan, mengklasifikasikan, meringkas, menyimpulkan, membandingkan, dan menafsirkan.
Pemahaman konsep pada indikator menjelaskan, pada pretest kelas eksperimen memperoleh persentase sebesar 46,66%, sedangkan pada kelas kontrol sebesar 43,33%. Pada posttest kelas eksperimen memperoleh persentase sebesar 86,66% yaitu lebih tinggi daripada kelas kontrol yaitu 66,66 % hal ini dikarenakan media PhET media PhET simulasi dapat membantu memvisualisasikan konsep-konsep yang sulit dipahami karena
konsep pada materi getaran dan gelombang tersebut bersifat abstrak sehingga dapat memberikan kesan positif, menarik, menghibur, dan membantu menjelaskan sebuah konsep IPA secara mendalam.93
Pemahaman konsep pada indikator memberi contoh yaitu menemukan contoh atau ilustrasi mengenai prinsip atau suatu konsep, dimana pada indikator mencontohkan kelas eksperimen memperoleh persentase yang lebih tinggi daripada kelas kontrol hal ini dikarenakan media PhET dengan tampilan yang menarik selain itu, siswa diberi kebebasan untuk mencoba-coba konten yang terdapat pada PhET seperti menambah atau mengurangi frekuensi, panjang tali, ataupun periode. Hasil dari temuan tersebut sejalan dengan pendapat bahwa tujuan dari PhET itu sendiri yaitu untuk membantu siswa terlibat dalam kegiatan pembelajaran melalui kegiatan simulasi yang telah disediakan pada konten yang terdapat di PhET yang memungkinkan siswa untuk menemukan pengalaman- pengalaman yang bermakna dan memunculkan rasa ingin tahu siswa terhadap pemahaman konsep yang sedang mereka pelajari.94
Pemahaman konsep pada indikator mengklasifikasikan pada indikator mengklasifikasikan saat pretest kelas eksperimen memperoleh persentase yang sama yaitu sebesar 35,00%. sedangkan hasil posttest pada kelas eksperimen lebih tinggi daripada kelas kontrol yaitu sebesar 73,33%
hal ini dikarenakan simulasi PhET terdapat tampilan yang visual seakan-
93Roosyanti Anna “PhET interactive simulations sebagai laboratorium virtual pada pembelajaran sains sekolah dasar selama pandemi covid-19”jurnal pendidikan dasar islam(2022):125
94 Rizkiana fitria, herlina apriani”simulasi PhET dan pengaruhnya terhadap pemahaman konsep bentuk dan kepolaran molekul” jurnal pendidakan sains 2020:4
akan pengguna berada dalam laboratorium sesungguhnya dengan adanya tampilan yang dapat memvisualisasikan gambar sehingga peserta didik dapat mengidentifikasi dari ciri-ciri umum mengenai getaran dan gelombang hal ini selaras dengan temuan dimana dengan adanya simulasi PhET dapat memenuhi kebutuhan belajar siswa sehingga materi yang awalnya sulit menjadi mudah sehingga siswa mampu memvisualisasikan dengan baik konsep materi yang awalnya sulit dipahami ketika pembelajaran disajikan dalam metode ceramah.95
Pemahaman konsep pada indikator menyimpulkan yaitu peserta didik dapat memberikan kesimpulan logis mengenai informasi yang telah didapatkan dimana hasil pretest kelas kontrol memperoleh hasil persentase sebesar 27,80%, sedangkan hasil posttest kelas kontrol memiliki persentase sebesar 41,11 % hal ini karena terdapat beberapa siswa yang masih kesulitan dalam memberikan kesimpulan dari panjang gelombang, serta cepat rambat gelombang sedangkan pada kelas eksperimen hasil pretest memperoleh persentase 28,89%, sedangkan hasil posttest pada kelas eksperimen memperoleh persentase sebesar 75,55% dimana hasil posttest yang didapat lebih tinggi daripada kelas kontrol hal ini dapat disebabkan karena adanya gambaran dalam media PhET dapat memudahkan peserta didik untuk memberi kesimpulan mengenai materi yang telah dipelajari.
95 Rivo alfarizi K, M.Rickiy Rifa,I, Dinar Maftukh Fajar.”analisis kemenarikan media pembelajaran PhET berbasis virtual lab pada materi listrik statis selama perkuliahan daring ditinjau dari perspektif mahasiswa” jurnal pendidikan IPA vol 1 no 1 2020:24
Pemahaman konsep pada indikator membandingkan dimana dalam indikator ini peserta didik mampu menunjukkan perbedaan antara dua objek atau lebih dari indikator membandingkan hasil pretest kelas eksperimen memperoleh persentase 50,00% dan kelas kontrol mendapatkan persentase 46,66% sedangkan hasil posttest kelas eksperimen memperoleh hasil persentase sebesar 63,33% sedangkan kelas kontrol memperoleh persentase sebesar 53,33%.pada indikator membandingkan pada kelas eksperimen dapat dikategorikan sebagai kriteria baik. Hal ini dikarenakan siswa lebih mudah menganalisis dalam membandingkan massa yang berbeda serta hubungannya dalam ayunan.
Kelas eksperimen memperoleh persentase lebih besar daripada kelas kontrol hal ini dikarenakan dalam media PhET siswa dapat menemukan konsep sendiri. Hal ini sesuai dengan hasil penelitian terdahulu dimana peneliti menjelaskan bahwa pembelajaran berbasis simulasi PhET dapat meningkatkan pemahaman konsep siswa, dengan adanya simulasi PhET dalam pembelajaran akan sangat membantu siswa sendiri untuk menemukan informasi konkrit sehingga dapat mengurangi kekeliruan konsep. Hal ini sesuai dengan teori belajarnya Jerome S Bruner berpendapat bahwa kegiatan dalam belajar akan berjalan dengan baik jika siswa dapat menemukan sendiri suatu aturan atau kesimpulan.96
Pemahaman konsep pada indikator menafsirkan hasil pretest pada kelas kontrol memperoleh persentase sebesar 28,33% , sedangkan pada
96 Yunita, abdul halim, rini safirtri”meningkatkan penguasaan konsep mahasiswa dengan simulasi Physics education and technologi (PhET) jurnal pendidikan sains indonesia vol 07 no 01 2019:20
kelas eksperimen memperoleh persentase sebesar 38,33% hasil posttest kelas eksperimen memperoleh persentase 44,33%. pada indikator menafsirkan merupakan indikator terendah dari indikator pemahaman konsep hal ini disebabkan sebagian siswa masih kesulitan dalam menganalisis untuk mengubah gambar menjadi kalimat, kalimat menjadi angka, serta angka ke kalimat. Oleh karena itu sebagian siswa menjawab soal tanpa memahami konsep dari getaran dan gelombang.
2. Pengaruh Penggunaan Laboratorium Virtual Phet Terhadap Motivasi