• Tidak ada hasil yang ditemukan

pengaruh penggunaan teknik copy the master

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2023

Membagikan "pengaruh penggunaan teknik copy the master"

Copied!
14
0
0

Teks penuh

(1)

PENGARUH PENGGUNAAN TEKNIK COPY THE MASTER TERHADAP KEMAMPUAN MENULIS NASKAH DRAMA

SISWA KELAS VIII SMPN 4 DUKU KECAMATAN KOTO XI TARUSAN KABUPATEN PESISIR SELATAN

Mella Septia Tama, Trisna Helda, Rina Sartika

Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia STKIP PGRI Sumatera Barat Mellaseptia203@gmail.com

ABSTRACT

This research aims, First, describing writing drama script ability whitout used copy the master technique of student’s VIII Class at Junior High School No.

4 Duku Koto X Tarusan Districts. Second, describing writing drama script ability used copy the master technique of student’s VIII Class at Junior High School No.

4 Duku Koto X Tarusan Districts. Third, describing effect of used copy the master technique toward writing drama script ability of student’s VIII Class at Junior High School No. 4 Duku Koto X Tarusan Districts. Based on result of analyze data known ability of student’s X Class at Junior High School No. 4 Duku Koto X Tarusan Districts on writing expository text, who teached with problem based learning model totality has good qualified with average as 80. Result of tes shown; First, writing drama script ability of student’s VIII Class at Junior High School No. 4 Duku Koto X Tarusan Districts whitout using copy the master technique, with average as a 70,66 and qualified with more than enough. Second, writing drama script ability of student’s VIII Class at Junior High School No. 4 Duku Koto X Tarusan Districts using copy the master technique, with average as a 78,13 and qualified with good. Third, there is significant effect using copy the master technique toward writing drama script ability of student’s VIII Class at Junior High School No. 4 Duku Koto X Tarusan Districts, with tcalculated (1,80) >

ttable (1,71)

Keywords : Writing Ability, Drama Script, Copy the Master Technique

PENDAHULUAN

Pembelajaran bahasa merupakan pembelajaran yang berperan penting dalam dunia pendidikan.

Pembelajaran bahasa Indonesia dipelajari dengan tujuan agar siswa dapat berkomunikasi dengan baik.

Pada kurikulum 2006 (KTSP) dijelaskan bahwa pembelajaran bahasa

Indonesia mencakup empat aspek, kemampuan berbahasa yaitu:

menyimak, berbicara, membaca, dan menulis.

Kemampuan menulis

merupakan suatu kegiatan mengekspresikan suatu pemikiran, ide, atau gagasan yang secara tertulis, seperti menulis naskah drama.

1

(2)

Kemampuan menulis sangat dibutuhkan pada seluruh mata pelajaran. Semakin banyak menulis seseorang akan terlatih untuk menuangkan ide-ide dan mengembangkan pola pikir.

Kemampuan menulis dapat menunjukkan sejauh mana seseorang mengembangkan pola pikirnya. Hal itu dapat dilihat dari kata-kata yang digunakan saat menulis.

Menurut Dalman (2015:5), menulis merupakan suatu kegiatan komunikasi berupa penyampaian pesan (informasi) secara tertulis kepada pihak lain dengan menggunakan bahasa tulis sebagai alat atau media. Aktifitas menulis melibatkan beberapa unsur, yaitu:

penulis sebagai penyampaian pesan, isi tulisan, saluran atau media, dan pembaca. Dalam hal ini, seseorang penulis harus memiliki keterampilan dalam menulis sehingga pesan yang disampaikan dapat diterima dengan baik oleh pembaca memulai media tulis. Semi (2003:2), mengemukakan bahwa menulis pada hakikatnya merupakan pemindahan pikiran atau perasaan kedalam bentuk lambang- lambang bahasa.

Menurut Tarigan (2008:22), ada empat manfaat menulis yaitu, sebagai berikut: Pertama, alat komunikasi tidak langsung. Kedua, menolong dalam berfikir secara kritis. Ketiga, memperdalam daya tanggap dan persepsi, memecahkan masalah- masalah yang dihadapi, menyusun urutan bagi pengalaman. Keempat, membantu dalam menjelaskan pikiran.

Salah satu bentuk kemampuan menulis adalah kemampuan menulis naskah drama. Menurut Waluyo (2002:6), menyatakan bahwa naskah drama disebut juga sastra lakon.

Sebagai salah satu genre sastra, naskah drama dibangun oleh struktur fisik (kebahasaan) dan struktur batin (semantik, makna). Dasar teks drama adalah konflik manusia yang digali dari kehidupan. Penuangan tiruan kehidupan itu diberi warna oleh penulisnya. Dunia yang ditampilkan di depan kita (pembaca) bukan dunia primer, tetapi dunia sekunder.

Aktualisasi terhadap peristiwa dunia menjadi peristiwa imajiner itu seratus persen diwarnai dan menjadi hak pengarang. Sisi mana yang dominan terlihat dalam lakon, ditentukan oleh

(3)

bagaimana penulis lakon memandang kehidupan.

Naskah drama merupakan bagian dari bidang sastra yang harus dikuasai oleh siswa karena hal tersebut merupakan tuntutan dari kurikulum. Maka pengembangan kemampuan menulis naskah drama harus mendapat perhatian dari guru bahasa Indonesia. Terutama dari guru sebagai pembimbing. Oleh sebab itu, guru mata pelajaran bahasa Indonesia dituntut untuk mampu menetapkan teknik yang dapat menunjang pembelajaran menulis naskah drama secara maksimal. Hal ini sesuai dengan kurikulum tingkat satuan pendidikan 2006 (KTSP) tingkat SMPN pada aspek menulis dengan Standar Kompetensi (SK) 8, yaitu, mengungkapkan pikiran dan perasaan melalui kegiatan menulis kreatif naskah drama. Kompetensi Dasar (KD) 8.1, yaitu menulis kreatif naskah drama satu babak dengan memperhatikan keaslian ide.

Indikator penilaian dalam menulis naskah struktur naskah drama berpatokan pada pendapat Hassanuddin (1996:75-103) yaitu sebagai berikut. Pertama, alur sebagai

rangkaian peristiwa-peristiwa atau sekelompok peristiwa yang saling bertentangan secara kausalitas akan menunjukan kaitan sebagai akibat.

Kedua, latar dan ruang. Latar merupakan identitas permasalahan drama sebagai karya fiksionalitas yang secara samar diperlihatkan penokohan dan alur. Jika permasalahan drama sudah diketahui melalui alur dan penokohan, maka latar dan ruang memperjelas suasana, tempat, serta waktu peristiwa itu berlaku. Latar dan ruang di dalam drama memperjelas pembaca untuk mengidentifikasi permasalahan drama.

Ketiga, penokohan di dalamnya termasuk hal-hal yang berkaitan dengan penamaan, pemeranan, keadaan fisik tokoh (aspek psikologi), keadaan sosial tokoh (aspek sosiologi) serta karakter tokoh. Keempat, dialog merupakan situasi bahasa utama.

Penggarapan bahasa merupakan bagaimana bahasa dipergunakan pengarang sehingga terjadi situasi bahasa. Kelima, tema dan amanat.

Tema adalah inti permasalahan yang hendak dikemukakan pengarang dalam karyanya.

(4)

Berdasarkan hasil wawancara pada tanggal 26 September 2016 dengan guru bahasa Indonesia di SMP Negeri 4 Duku Tarusan Kabupaten Pesisir Selatan yaituGuswanto, S.Pd, dapat diperoleh informasi tentang pembelajaran menulis naskah drama sebagai berikut. Pertama, kemampuan menulis naskah drama siswa masih tergolong rendah. Hal ini juga disebabkan oleh kurangnya minat siswa dalam menulis. Kedua, siswa kesulitan dalam mengembangkan ide atau gagasan didalam menulis naskah drama. Ketiga, siswa kurang memahami cara menulis naskah drama karena hal tersebut terlalu banyak membuat siswa kesulitan untuk berpikir. Keempat, sarana prasarana yang kurang memadai di sekolah SMPN 4 Duku seperti kekurangan infokus sehingga sulit dalam proses belajar di kelas.

Berdasarkan hasil wawancara dengan beberapa siswa kelas VIII SMP Negeri 4 Duku Kecamatan Koto XI Tarusan Kabupaten Pesisir Selatan dapat diperoleh informasi sebagai berikut. Pertama, siswa kurang memahami cara menulis naskah drama karena guru hanya menjelaskan

dengan bercerita. Kedua, siswa sulit untuk menuangkan ide-ide mereka saat menulis naskah drama karena siswa kurang mampu dalam menentukan alur, latar, penokohan, dialog, dan tema pada saat menulis naskah drama. Ketiga, pembelajaran menulis naskah drama hanya menggunakan buku cetak.

Berdasarkan permasalahan tersebut. Perlu diadakan perubahan untuk mempermudah siswa menulis naskah drama, guru dapat menggunakan teknik yang cocok dalam pembelajaran menulis naskah drama dan membuat siswa lebih aktif dalam pembelajaran menulis. Salah satu teknik yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah peneliti menggunakan teknik copy the master.

Alasan penggunaan teknik copy the master bertujuan untuk memberikan kemudahan bagi siswa membuka pikiran dan mengembangkan idenya, karena pada umumnya banyak siswa mengalami kesulitan merangkai kosa kata dalam bentuk tulisan.

Menurut Marahimin (1994:20- 21) copy the master merupakan suatu teknik atau cara yang digunakan untuk meniru ahlinya/master yang

(5)

dihadirkan, yang dimaksud dengan meniru bukan meniru sama persis sesuai master yang diberikan, akan tetapi cara, teknik, atau teknik yang ditiru. Teknik ini pada dasarnya menuntut dilakukannya latihan-latihan sesuai dengan master yang diberikan.

Master tersebut dibaca terlebih dahulu, dilihat isi dan bentuknya, dianalisis serta setelah itu baru dilakukan kegiatan menulis. Tentu saja yang ditulis tidak persis sama dengan modelnya. Copy the master atau disebut juga tiru model dimaksudkan sebagai meniru contoh yang sudah ada. Meniru model bukan lah sesuatu yang baru, proses perkembangannya merupakan kegiatan meniru, ketika proses ini berlansung dan berhasil meniru maka selanjutnya muncullah hasil yang berbeda dengan contoh atau model sebelumnya. Teknik ini di pergunakan oleh seluruh aspek kehidupan disemua jenjang dan kebutuhan.

Menurut Marahimin (1994:21) menyebutkan langkah-langkah pembelajaran dengan menggunakan teknik copy the master sebagai berikut. Pertama, membaca tulisan yang menjadi model. Kedua, melihat

isi dan bentuk tulisan dari model yang disajikan. Ketiga, menganalisis dan membuat kerangka tulisan sesuai dengan model. Keempat, latihan menulis dengan meng-copy kerangka, ide, atau teknik penulisan dari tulisan yang menjadi model.

Berdasarkan uraian tersebut, peneliti ini akan dilakukan dengan judul “Pengaruh Penggunaan Teknik copy the master terhadap Kemampuan Menulis Naskah Drama Siswa Kelas VIII SMPN 4 Duku Kecamatan Koto XI Tarusan Kabupaten Pesisir Selatan”.

METODE PENELITIAN

Jenis penelitian ini adalah kuantitatif. Sesuai dengan pendapat Sugiyono (2012:7) penelitian kuantitatif adalah penelitian ilmiah karena telah memenuhi kaidah-kaidah ilmiah yaitu kongkrit/empiris, objektif, terukur, rasional, dan sistematis. Metode penelitian ini adalah penelitian eksperimen.

Penelitian eksperimen adalah metode penelitian yang digunakan untuk mengetahui pengaruh perlakuan tertentu terhadap hasil yang lain dalam kondisi yang terkendalikan

(6)

(Sugiyono, 2012:72). Jenis eksperimen ini adalah quasi eksperimen (eksperimen semu).

Metode eksperimen dengan Rancangan penelitian ini The Randomize Posttest Only Control Group. Data penelitian dalam penelitian ini dimulai dari nilai-nilai yang diperoleh siswa dalam menulis naskah drama, sampai tahap terakhir yaitu melakukan uji hipotesis yang berbentuk angka-angka.

Populasi dalam penelitian ini adalah siswa kelas VIII SMP Negeri 4 Duku Kecamatan Koto XI Tarusan Kabupaten Pesisir Selatan yang terdaftar pada tahun 2016/2017 yaitu sebanyak 122 orang yang terbagi ke dalam 5 kelas. Teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini adalah simple random sampling.

Pengambilan sampel didasarkan nilai rata-rata dan standar deviasi dari masing-masing kelas populasi, dari nilai rata-rata dan standar deviasi tersebut ditentukan kelas kontrol dan kelas eksperimen, nilai yang bedekatan dijadikan sebagai sampel.

Pada penelitian ini ditetapkan sampel penelitian yaitu kelas VIII2 dan kelas VIII3 SMP Negeri 4 Duku Kecamatan

Koto XI Tarusan Kabupaten Pesisir Selatan yang terdaftar pada tahun ajaran 2016/2017 yang berjumlah 50 siswa.

Instrumen penelitian ini adalah tes unjuk kerja tentang kemampuan menulis naskah drama. Data penelitian ini berupa skor hasil belajar keter kemampuan menulis naskah drama siswa kelas VIII SMPN 4 Duku Kecamatan Koto XI Tarusan Kabupaten Pesisir Selatan. Analisis data yang digunakan adalah analisis persentase dan uji komparasi atau uji t.

HASIL DAN PEMBAHASAN Berdasarkan hasil analisis diketahui diperoleh hasil sebagai berikut:

1. Kemampuan Menulis Naskah Drama tanpa Menggunakan Teknik Copy The Master Siswa Kelas VIII SMP Negeri 4 Duku Kecamatan Koto XI Tarusan Kabupaten Pesisir Selatan

Tingkat penguasaan

kemampuan menulis naskah drama tanpa menggunakan teknik copy the master siswa kelas VIII SMP Negeri 4

(7)

Duku Kecamatan Koto XI Tarusan Kabupaten Pesisir Selatan dengan rata-rata 70,66 tergolong lebih dari cukup (LDC), karena nilainya berada pada penguasaan 66-75% pada skala 10.

Rata-rata hitung kemampuan menulis naskah drama tanpa menggunakan teknik copy the master siswa kelas VIII SMP Negeri 4 Duku Kecamatan Koto XI Tarusan Kabupaten Pesisir Selatan untuk indikator alur bernilai sebesar 66,66%

dan dikualifikasikan dengan lebih dari cukup. Selanjutnya, kemampuan menulis naskah drama tanpa menggunakan teknik copy the master untuk indikator alur dapat dikelompokkan menjadi tiga kualifikasi. Pertama, siswa yang memperoleh kualifikasi sempurna sebanyak 7 orang atau sebesar 28%.

Kedua, siswa yang memperoleh kualifikasi lebih dari cukup sebanyak 11 orang atau sebesar 44%. Ketiga, siswa yang memperoleh kualifikasi kurang sekali sebanyak 7 orang atau sebesar 28%.

Rata-rata hitung kemampuan menulis naskah drama tanpa menggunakan teknik copy the master

siswa kelas VIII SMP Negeri 4 Duku Kecamatan Koto XI Tarusan Kabupaten Pesisir Selatan untuk indikator latar bernilai sebesar 58,66%

dan dikualifikasikan dengan cukup.

Selanjutnya, kemampuan menulis naskah drama tanpa menggunakan teknik copy the master untuk indikator latar dapat dikelompokkan menjadi tiga kualifikasi. Pertama, siswa yang memperoleh kualifikasi sempurna sebanyak 4 orang atau sebesar 16%.

Kedua, siswa yang memperoleh kualifikasi lebih dari cukup sebanyak 11 orang atau sebesar 44%. Ketiga, siswa yang memperoleh kualifikasi kurang sekali sebanyak 10 orang atau sebesar 40%.

Rata-rata hitung kemampuan menulis naskah drama tanpa menggunakan teknik copy the master siswa kelas VIII SMP Negeri 4 Duku Kecamatan Koto XI Tarusan Kabupaten Pesisir Selatan untuk indikator penokohan bernilai sebesar 74,66% dan dikualifikasikan dengan lebih dari cukup. Selanjutnya, kemampuan menulis naskah drama tanpa menggunakan teknik copy the master untuk indikator penokohan dapat dikelompokkan menjadi tiga

(8)

kualifikasi. Pertama, siswa yang memperoleh kualifikasi sempurna sebanyak 10 orang atau sebesar 40%.

Kedua, siswa yang memperoleh kualifikasi lebih dari cukup sebanyak 11 orang atau sebesar 44%. Ketiga, siswa yang memperoleh kualifikasi kurang sekali sebanyak 4 orang atau sebesar 16%.

Rata-rata hitung kemampuan menulis naskah drama tanpa menggunakan teknik copy the master siswa kelas VIII SMP Negeri 4 Duku Kecamatan Koto XI Tarusan Kabupaten Pesisir Selatan untuk indikator dialog bernilai sebesar 57,32% dan dikualifikasikan dengan cukup. Selanjutnya, kemampuan menulis naskah drama tanpa menggunakan teknik copy the master untuk indikator dialog dapat dikelompokkan menjadi tiga kualifikasi. Pertama, siswa yang memperoleh kualifikasi sempurna sebanyak 4 orang atau sebesar 16%.

Kedua, siswa yang memperoleh kualifikasi lebih dari cukup sebanyak 10 orang atau sebesar 40%. Ketiga, siswa yang memperoleh kualifikasi kurang sekali sebanyak 11 orang atau sebesar 44%.

Rata-rata hitung kemampuan menulis naskah drama tanpa menggunakan teknik copy the master siswa kelas VIII SMP Negeri 4 Duku Kecamatan Koto XI Tarusan Kabupaten Pesisir Selatan untuk indikator tema bernilai sebesar 95,99% dan dikualifikasikan dengan baik sekali. Selanjutnya, kemampuan menulis naskah drama tanpa menggunakan teknik copy the master untuk indikator tema dapat dikelompokkan menjadi dua kualifikasi. Pertama, siswa yang memperoleh kualifikasi sempurna sebanyak 22 orang atau sebesar 88%.

Kedua, siswa yang memperoleh kualifikasi lebih dari cukup sebanyak 3 orang atau sebesar 12%.

2. Kemampuan Menulis Naskah Drama dengan Menggunakan Teknik Copy The Master Siswa Kelas VIII SMP Negeri 4 Duku Kecamatan Koto XI Tarusan Kabupaten Pesisir Selatan

Tingkat penguasaan

kemampuan menulis naskah drama dengan menggunakan teknik copy the master siswa kelas VIII SMP Negeri 4 Duku Kecamatan Koto XI Tarusan

(9)

Kabupaten Pesisir Selatan dengan rata-rata 78,13 tergolong baik, karena nilainya berada pada penguasaan 76- 85% pada skala 10.

Rata-rata hitung kemampuan menulis naskah drama dengan menggunakan teknik copy the master siswa kelas VIII SMP Negeri 4 Duku Kecamatan Koto XI Tarusan Kabupaten Pesisir Selatan untuk indikator alur bernilai sebesar 75,99%

dan dikualifikasikan dengan lebih dari cukup. Selanjutnya, kemampuan menulis naskah drama dengan menggunakan teknik copy the master untuk indikator alur dapat dikelompokkan menjadi tiga kualifikasi. Pertama, siswa yang memperoleh kualifikasi sempurna sebanyak 12 orang atau sebesar 48%.

Kedua, siswa yang memperoleh kualifikasi lebih dari cukup sebanyak 8 orang atau sebesar 32%. Ketiga, siswa yang memperoleh kualifikasi kurang sekali sebanyak 5 orang atau sebesar 20%.

Rata-rata hitung kemampuan menulis naskah drama dengan menggunakan teknik copy the master siswa kelas VIII SMP Negeri 4 Duku Kecamatan Koto XI Tarusan

Kabupaten Pesisir Selatan untuk indikator latar bernilai sebesar 67,99%

dan dikualifikasikan dengan lebih dari cukup. Selanjutnya, kemampuan menulis naskah drama dengan menggunakan teknik copy the master untuk indikator latar dapat dikelompokkan menjadi tiga kualifikasi. Pertama, siswa yang memperoleh kualifikasi sempurna sebanyak 9 orang atau sebesar 36%.

Kedua, siswa yang memperoleh kualifikasi lebih dari cukup sebanyak 8 orang atau sebesar 32%. Ketiga, siswa yang memperoleh kualifikasi kurang sekali sebanyak 8 orang atau sebesar 32%.

Rata-rata hitung kemampuan menulis naskah drama dengan menggunakan teknik copy the master siswa kelas VIII SMP Negeri 4 Duku Kecamatan Koto XI Tarusan Kabupaten Pesisir Selatan untuk indikator penokohan bernilai sebesar 78,66% dan dikualifikasikan dengan baik. Selanjutnya, kemampuan menulis naskah drama dengan menggunakan teknik copy the master untuk indikator penokohan dapat dikelompokkan menjadi tiga kualifikasi. Pertama, siswa yang

(10)

memperoleh kualifikasi sempurna sebanyak 10 orang atau sebesar 40%.

Kedua, siswa yang memperoleh kualifikasi lebih dari cukup sebanyak 14 orang atau sebesar 56%. Ketiga, siswa yang memperoleh kualifikasi kurang sekali sebanyak 1 orang atau sebesar 4%.

Rata-rata hitung kemampuan menulis naskah drama dengan menggunakan teknik copy the master siswa kelas VIII SMP Negeri 4 Duku Kecamatan Koto XI Tarusan Kabupaten Pesisir Selatan untuk indikator dialog bernilai sebesar 67,99% dan dikualifikasikan dengan lebih dari cukup. Selanjutnya, kemampuan menulis naskah drama dengan menggunakan teknik copy the master untuk indikator dialog dapat dikelompokkan menjadi tiga kualifikasi. Pertama, siswa yang memperoleh kualifikasi sempurna sebanyak 7 orang atau sebesar 28%.

Kedua, siswa yang memperoleh kualifikasi lebih dari cukup sebanyak 12 orang atau sebesar 48%. Ketiga, siswa yang memperoleh kualifikasi kurang sekali sebanyak 6 orang atau sebesar 24%.

Rata-rata hitung kemampuan menulis naskah drama dengan menggunakan teknik copy the master siswa kelas VIII SMP Negeri 4 Duku Kecamatan Koto XI Tarusan Kabupaten Pesisir Selatan untuk indikator tema bernilai sebesar 100%

dan dikualifikasikan dengan sempurna. Selanjutnya, kemampuan menulis naskah drama dengan menggunakan teknik copy the master untuk indikator tema dapat dikelompokkan menjadi satu kualifikasi, karena seluruh siswa yang memperoleh kualifikasi sempurna atau sebesar 100%.

3. Pengaruh Penggunaan Teknik Copy The Master Terhadap Kemampuan Menulis Naskah Drama Siswa Kelas VIII SMP Negeri 4 Duku Kecamatan Koto XI Tarusan Kabupaten Pesisir Selatan

Pengaruh penggunaan teknik copy the master terhadap kemampuan menulis naskah drama siswa kelas VIII SMP Negeri 4 Duku Kecamatan Koto XI Tarusan Kabupaten Pesisir Selatan dapat diketahui dengan cara membandingkan data kemampuan

(11)

menulis naskah drama tanpa menggunakan teknik copy the master dan dengan menggunakan teknik copy the master, untuk mengetahui kedua perbandingan data tersebut digunakan uji-t. Sebelum dilakukan uji-t, terlebih dahulu dilakukan uji normalitas data dan uji homogenitas data.

Berdasarkan hasil analisis data diketahui bahwa data penelitian sudah normal dan homogen.

Berdasarkan hasil uji hipotesis dengan uji t diketahui nilai thitung sebesar 1,80, sedangkan nilai ttabel

dengan dk =(n1+n2-2) diperoleh sebesar 1,71. Hasil analisis menunjukan bahwa thitung (1,80) >

ttabel (1,71), sehingga H1 diterima dan H0 ditolak. Dapat dikatakan bahwa penggunaan teknik copy the master berpengaruh secara signifikan terhadap kemampuan menulis naskah drama siswa kelas VIII SMP Negeri 4 Duku Kecamatan Koto XI Tarusan Kabupaten Pesisir Selatan.

Menulis merupakan suatu kemampuan memindahkan gagasan seseorang secara tidak langsung kepada orang lain dalam bentuk tulisan-tulisan. Selain itu, menulis juga merupakan suatu kegiatan

produktif yang dapat menuangkan gagasan, pikiran, pendapat, dan kisah tentang kehidupan orang lain. Dalam penerapannya, kegiatan menulis tidak dapat terpisahkan dengan proses belajar mengajar yang dijalani siswa selama menuntut ilmu pengetahuan di sekolah. Dengan demikian guru perlu mengadakan variasi dalam belajar di kelas khususnya dalam materi pembelajaran menulis naskah drama agara menjadi lebih menarik sehingga menimbulkan minat siswa dalam menulis. Variasi yang dapat digunakan guru adalah berupa penggunaan teknik pembelajaran di kelas salah satunya penggunaan teknik copy the master.

Teknik copy the master menekankan perlunya siswa mengkomunikasikan hasil pemikirannya. Menurut Marahimin (1994:20-21) copy the master merupakan suatu teknik atau cara yang digunakan untuk meniru ahlinya/master yang dihadirkan, yang dimaksud dengan meniru bukan meniru sama persis sesuai master yang diberikan, akan tetapi cara, teknik, atau teknik yang ditiru. Teknik ini pada dasarnya menuntut

(12)

dilakukannya latihan-latihan sesuai dengan master yang diberikan. Master tersebut dibaca terlebih dahulu, dilihat isi dan bentuknya, dianalisis serta setelah itu baru dilakukan kegiatan menulis. Tentu saja yang ditulis tidak persis sama dengan modelnya. Copy the master atau disebut juga tiru model dimaksudkan sebagai meniru contoh yang sudah ada. Meniru model bukan lah sesuatu yang baru, proses perkembangannya merupakan kegiatan meniru, ketika proses ini berlansung dan berhasil meniru maka selanjutnya muncullah hasil yang berbeda dengan contoh atau model sebelumnya. Teknik ini di pergunakan oleh seluruh aspek kehidupan disemua jenjang dan kebutuhan.

KESIMPULAN

Berdasarkan temuan penelitian dan pembahasan disimpulkan bahwa kemampuan menulis naskah drama siswa kelas VIII SMP Negeri 4 Duku Kecamatan Koto XI Tarusan Kabupaten Pesisir Selatan tanpa menggunakan teknik copy the master yaitu sebagai berikut. Pertama, kemampuan menulis naskah drama siswa kelas VIII SMP Negeri 4 Duku

Kecamatan Koto XI Tarusan Kabupaten Pesisir Selatan tanpa menggunakan teknik copy the master berada pada kualifikasi Lebih dari Cukup (LDC) dengan rentang 66-75%

dengan rata-rata hitung yang diperoleh 70,66. Kedua, kemampuan menulis naskah drama siswa kelas VIII SMP Negeri 4 Duku Kecamatan Koto XI Tarusan Kabupaten Pesisir Selatan dengan menggunakan teknik copy the master berada pada kualifikasi Baik (B) dengan rentang 76-85% dengan rata-rata hitung 78,13.

Ketiga, berdasarkan hasil uji-t disimpulkan bahwa terdapat pengaruh penggunaan teknik copy the master terhadap kemampuan menulis naskah drama siswa kelas VIII SMP N 4 Duku Kecamatn koto XI tarusan kabupaten pesisir selatan karena thitung>ttabel (1,80>1,71). Jadi, dapat disimpulkan bahwa kemampuan menulis naskah drama siswa kelas VIII SMP Negeri 4 Duku Kecamatan Koto XI Tarusan Kabupaten Pesisir Selatan dengan menggunakan teknik copy the master lebih baik dibandingkan tanpa menggunakan teknik copy the master.

(13)

Berdasarkan hasil penelitian dapat diberikan beberapa saran sebagai berikut disarankan kepada siswa SMP Negeri 4 Duku Kecamatan Koto XI Tarusan Kabupaten Pesisir Selatan untuk lebih rajin melatih diri dalam menulis khususnya dalam menulis naskah drama. Kedua, disarankan kepada guru mata pelajaran bahasa Indonesia SMP Negeri 4 Duku Kecamatan Koto XI Tarusan Kabupaten Pesisir Selatan agar menerapkan teknik copy the master dalam pembelajaran khususnya pembelajaran menulis naskah drama. Hal ini bertujuan agar dalam proses belajar mengajar di kelas dapat memotivasi siswa dalam mengungkapkan ide dan pendapatnya dalam pembelajaran menulis naskah drama sehingga siswa dapat menghasilkan naskah drama yang baik.

Ketiga, disarankan kepada guru mata pelajaran bahasa Indonesia SMP Negeri 4 Duku Kecamatan Koto XI Tarusan Kabupaten Pesisir Selatan untuk lebih memvariasikan teknik dalam pembelajaran khususnya dalam pembelajaran menulis naskah drama.

Hal ini disebabkan penggunaan teknik

sangat berpengaruh terhadap proses pembelajaran, untuk mewujudkan hal itu diperlukan persiapan yang maksimal.

DAFTAR PUSTAKA

Dalman. 2015. Keterampilan Menulis.

Jakarta: Rineka Cipta.

Hassannudin WS. 1996. Drama Karya dalam Dua Dimensi Kajian Teori, Sejarah dan Analisis.

Bandung: Angkasa.

Marahimin, I. 1994. Menulis Secara Populer. Jakarta: Dunia Pustaka Jaya.

Semi, M Atar. 2003. Menulis Efektif.

Padang: Angkasa Raya.

Sugiyono, 2012. Metode Penelitian Pendidikan: Pendekatan Kuantitatif, Kuantitatif, dan R&D. Bandung: Alfhabeta.

Tarigan, Henry Guntur. 2008. Menulis Sebagai Suatu Keterampilan Berbahasa. Bandung: Angkasa.

(14)

Tarigan, Djago, (1986). Teknik Pengajaran Keterampilan Berbahasa. Bandung: Angkasa.

Waluyo, Herman J. 2002. Drama Teori dan Pengajarannya.

Yogyakarta : Hanindita Graha Widia.

Referensi

Dokumen terkait

Hasil penelitian menunjukkan bahwa a keterampilan menulis puisi siswa kelas X SMA Negeri 2 Koto XI Tarusan tanpa menggunakan metode sugestopedia memperoleh nilai rata-rata kelas 62,14

HASIL PEMBAHASAN Kemampuan Menulis Naskah Drama Siswa Kelas VIII SMP Negeri 2 Luhak Nan Duo Kabupaten Pasaman Barat dengan Menggunakan Teknik Pemodelan untuk gabungan keempat