• Tidak ada hasil yang ditemukan

pengaruh penggunaan teknik mind mapping

N/A
N/A
Nguyễn Gia Hào

Academic year: 2023

Membagikan "pengaruh penggunaan teknik mind mapping"

Copied!
10
0
0

Teks penuh

(1)

PENGARUH PENGGUNAAN TEKNIK MIND MAPPING TERHADAP KEMAMPUAN MENULIS CERPEN

SISWA KELAS X SMA NEGERI 12 PADANG

ARTIKEL ILMIAH

Diajukan sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan (Strata I)

DELA YUNITA NPM 12080289

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA SEKOLAH TINGGI KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

(STKIP) PGRI SUMATERA BARAT PADANG

2016

(2)
(3)
(4)

PENGARUH PENGGUNAAN TEKNIK MIND MAPPING TERHADAP KEMAMPUAN MENULIS CERPEN

SISWA KELAS X SMA NEGERI 12 PADANG Oleh

Dela Yunita

1

, Titiek Fujita Yusandra, S.S., M.Pd²., Ria Satini, M.Pd. ³

1) Mahasiswa STKIP PGRI Sumatera Barat

2) 3) Dosen Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia STKIP PGRI Sumatera Barat

ABSTRAK

Penelitian ini dilatarbelakangi oleh hal-hal berikut. Pertama, rendahnya minat siswa terhadap menulis cerpen karena siswa menganggap menulis cerpen sesuatu yang sulit. Kedua, siswa kesulitan dalam menemukan gagasan atau ide untuk memulai tulisannya dalam mengembangkan sebuah cerpen, karena siswa tidak memahami bagaimana cara mengembangkan ide atau gagasannya. Ketiga, kurangnya bentuk praktik menulis cerpen karena terbatasnya waktu, sehinggasiswa kurang terlatih menulis cerpen. Keempat, siswa kurang kreatif merangkai urutan peristiwa, menggambarkan penokohan secara detail, alur, dan latar secara lengkap karena siswa sulit mengekspresikan jalan pikirannya ke dalam bentuk tulisan. Kelima, metode dan teknik yang digunakan guru dalam belajar belum bervariasi. Tujuan penelitian ini adalah Pertama, mendeskripsikan kemampuan menulis cerpen siswa kelas X SMA Negeri 12 Padang tanpa menggunakan teknik mind mapping. Kedua, mendeskripsikan kemampuan menulis cerpen siswa kelas X SMA Negeri 12 Padang dengan menggunakan teknik mind mapping. Ketiga, mendeskripsikan pengaruh penggunaan teknik mind mapping terhadap kemampuan menulis cerpen siswa kelas X SMA Negeri 12 Padang.

Jenis penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dengan metode eksperimen. Rancangan penelitian ini quasi experimental design. Populasi penelitian ini adalah siswa kelas X SMA Negeri 12 Padang yang berjumlah 345 orang. Sampel penelitian adalah kelas X.6 (kelas kontrol) yang berjumlah 31 orang dankelas X.5 (kelas eksperimen) yang berjumlah 31 orang.Teknik pengambilan sampel adalah purposive sampling. Data penelitian berupa skor hasil kemampuan menulis cerpen siswa kelas X SMA Negeri12 Padang. Indikator penilaian terdiri dari (1) judul cerpen, (2) penokohan, (3) alur, dan (4) latar.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa (a) kemampuan menulis cerpen siswa kelas X SMA Negeri 12 Padang tanpa menggunakan teknik mind mapping memperoleh nilai rata-rata kelas 63,16 yang berkualifikasi Cukup, (b) pada kelas eksperimen kemampuan menulis cerpen siswa kelas X SMA Negeri 12 Padang dengan menggunakan teknik mind mapping memperoleh nilai rata-rata kelas 79,29 yang berkualifikasi baik, (c) terdapat pengaruh yang signifikan penggunaan teknik mind mapping terhadap kemampuan menulis cerpen siswa kelas X SMA Negeri 12 Padang karena thitung> ttabel (5,5418 >1,67). Hipotesis penelitian diterima karena pada taraf signifikan 95% ( ).

Kata Kunci: pengaruh, teknik mind mapping, menulis cerpen

(5)

EFFECT OF THE USE OF MIND MAPPINGTECHNIQUE ON ABILITY WRITING SHORT STORIES

CLASS X SMA COUNTRY 12 PADANG By The

Dela Yunita

1

, Titiek Fujita Yusandra, S.S., M.Pd²., Ria Satini M.Pd. ³

1) Student of STKIP PGRI West Sumatra

2) 3) Lecturer Program Study Education of language and Art Indonesia of STKIP PGRI West

Sumatra

ABSTRACT

This research is motivated by the following things. First, the low interest of the students to write a short story for the students assume something that is difficult to write short stories.

Second, students' difficulties in finding an idea or an idea to start writing in developing a short story, because the student does not understand how to develop an idea or ideas. Third, the lack of form of the practice of writing short stories because of the limited time, so students are poorly trained to write short stories. Fourth, students are less creative stringing a sequence of events, described in detail characterization, plot, and setting are complete because students are difficult to express his thoughts into written form. Fifth, the methods and techniques used by teachers in the learning has not varied. The purpose of this study is the first, to describe the ability to write a short story class X SMA country 12 Padang without using mind mapping techniques. Second, the ability to write short stories describing the class X SMA country 12 Padang using mind mapping techniques. Third, describe the effect of the use of mind mapping techniques to the ability to write a short story class X SMA country 12 Padang.

This research is a quantitative study with experimental method . The study design is quasi experimental design. The study population was class X SMA country 12 Padang, which amounted to 345 people. Samples were X.6 class (control group) totaling 31 people and X.5 class (experimental class) totaling 31 people. The sampling technique is purposive sampling. The research data in the form of score results of the ability to write short stories class X SMA country 12 Padang. Indicator assessment consists of (1) the title of the short story, (2) characterization, (3) groove, and (4) background .

The results showed that (a) the ability to write short stories class X SMA country 12 Padang without using mind mapping techniques obtained average value of 63.16 qualified class Enough, (b) the ability to write short stories experimental class students of class X SMA country 12 Padang using mind mapping techniques obtained average value of 79.29 qualified class either, (c) there is a significant influence on the mind mapping technique use the ability to write a short story class X SMA country 12 Padang because (5.5418 > 1.67). The study hypothesis was accepted because in a significant level 95% ( ).

Keyword: effect, technique mind mapping, writing short stories

(6)

A. PENDAHULUAN

Tujuan dari belajar bahasa Indonesia yaitu untuk menguasai keterampilan berbahasa Indonesia. Keterampilan berbahasaitu ialah keterampilan menyimak, keterampilan berbicara, keterampilan membaca, dan keterampilan menulis. Keempat keterampilan berbahasa itu dapat dibina dan dikembangkan kepada siswa di sekolah. Setiap keterampilan berbahasa tersebut saling berhubungan erat. Tanpa keterampilan menyimak, maka keterampilan berbicara, membaca dan menulis tidak akan terlaksana dengan baik. Begitu pula sebaliknya, setiap keterampilan berbahasa itu saling berkaitan. Menulis merupakan salah satu dari empat keterampilan berbahasa yang harus dikuasai siswa. Oleh karena itu, keterampilan menulis perlu dipelajari siswa dalam aspek pembelajaran bahasa Indonesia.

Pada penerapannya, kegiatan menulis biasanya merupakan kegiatan yang tidak terpisahkan dalam proses belajar yang dialami siswa selama menuntut ilmu. Tarigan (2008:22) mengatakan bahwa menulis adalah menurunkan atau melukiskan lambang-lambang grafik yang menggambarkan suatu bahasa yang dipahami oleh seseorang, sehingga orang-orang lain dapat membaca lambang-lambang grafik tersebut kalau mereka memahami bahasa dan gambaran grafik tersebut.

Berdasarkan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) 2006, kelas X mata pelajaran bahasa Indonesia semester dua terdapat standar kompetensi (SK) 16 yaitu “ mengungkapkan pengalaman diri sendiri dan orang lain ke dalam cerpen”, dengan kompetensi dasar (KD) 16.1

“menulis karangan berdasarkan kehidupan diri sendiri ke dalam cerpen (pelaku, peristiwa, latar)”

(Depdiknas, 2006: 77). Menulis cerpen merupakan salah satu keterampilan yang harus dikuasai oleh siswa. Menurut Ramadansyah (2012:131), cerpen adalah cerita rekaan yang mengungkapkan unsur-unsur karya sastra secara padat, ringkas, dan langsung menghadirkan konflik pada tokohnya.

Penulis yang baik menghidangkan sebagian kecil kehidupan manusia yang menarik, menonjol tentang manusia dan kemanusiaan sehingga karya itu berkesan bagi pembaca. Cara penyampaiannya ringkas, sederhana, dan menggiring keingintahuan pembaca berhadapan dengan penyelesaiannya.

Kemampuan setiap siswa dalam menulis cerpen berbeda, hal ini disebabkan karena adanya perbedaan kemampuan otak masing- masing siswa. Selain itu juga dapat dipengaruhi oleh kreativitas, daya imajinasi, gagasan serta ide yang dimilikinya, sehingga sebagian siswa dapat menulis cerpen dengan baik. Meskipun begitu tidak semua siswa mampu menulis cerpen dengan baik. Sebuah cerpen yang baik harus mampu membawa menyebabkan siswa kurang berminat dalam pembaca ke dalam alur cerita serta terdapat penggambaran suasana, penokohan dan latar secara jelas. Siswa belum mampu menulis cerpen dengan baik disebabkan olehsiswa tidak memahami bagimana cara mengembangkan ide atau gagasannya, sehinggamenulis cerpen.

Kurangnya minat siswa dalam menulis cerpen di sekolah karena guru lebih memfokuskan kepada pemberian teori secara umum dibandingkan praktik sehingga siswa hanya mengerti bagaimana teori menulis tetapi tidak tahu bagaimana cara mempraktikkannya.

Berdasarkan observasi dan wawancara penulis dengan seorang guru Bahasa Indonesia SMA Negeri 12 Padang pada tanggal 7 April 2016, yaitu Ibu Rahmadani, S.Pd. peneliti memperoleh informasi bahwa masih ditemukan beberapa permasalahan dalam hal menulis cerpen.

Masalah tersebut adalah sebagai berikut. Pertama, siswa masih mengalami kesulitan untuk mengembangkan ide atau gagasan yang akan dikembangkannya untuk menulis cerita. Kedua, siswa kurang kreatif merangkai urutan peristiwa, menggambarkan penokohan secara detail, alur, dan latar secara lengkap karena siswa sulit mengekspresikan jalan pikirannya ke dalam bentuk tulisan. Ketiga, kurangnya bentuk praktik menulis cerpen karena terbatasnya waktu, sehingga siswa kurang terlatih menulis cerpen dan kesulitan dalam memulai gagasan atau ide yang akan ditulisnya dalam mengembangkan sebuah cerpen.

Berdasarkan pendapat salah satu siswa kelas X SMA Negeri 12 Padang yang mengaku bahwa menulis adalah hal yang sangat sulit karena susah untuk memulai mencari topik atau ide permasalahan yang akan ditulis. Metode dan teknik yang digunakan guru dalam belajar belum bervariasi, sehingga siswa merasa bosan dan tidak fokus dalam belajar. Berdasarkan pemaparan tersebut dapat dilihat bahwa kemampuan siswa dalam menulis cerpen kurang berkembang, karena mereka kurang mampu mengembangkan ide dan gagasannya. Untuk pemecahan masalah ini,

(7)

penulis perlu memberikan teknik yang dapat mempengaruhi minat siswa. Salah satu teknik yang dapat digunakan dalam membantu meningkatkan kemampuan dan inspirasi siswa dalam menulis cerpen adalah berdasarkan teknik mind mapping (peta pikiran). Menurut Buzan (2008:11) mind mapping adalah diagram istimewa yang cara kerjanya sesuai dengan cara kerja otak dan yang membantu kita untuk berpikir, membayangkan, mengingat, dan merencanakan serta memilah informasi- singkatnya, mind map adalah alat sempurna untuk membantumu belajar dan mengulang pembelajaran. Menurut peneliti dengan menggunakan teknik mind mapping dapat merangsang siswa untuk berpikir, membayangkan dan mengingat dalam mengembangkan kerangka ide dan gagasannya dalam menulis sebuah cerita, sehingga siswa dapat merangkai peristiwa, alur, latar dan penggambaran tokoh secara jelas.

Berdasarkan permasalahan tersebut, perlu dilakukan penelitian mengenai kemampuan menulis cerpen dengan menggunakan teknik mind mapping siswa kelas X SMA Negeri 12 Padang.

Berdasarkan permasalahan yang ada pada penulisan cerpen, penulis tertarik untuk melakukan penelitian lebih dalam lagi tentang bagaimana pengaruh teknik mind mapping terhadap kemampuan menulis cerpen siswa kelas X SMA Negeri 12 Padang.

B. METODOLOGI PENELITIAN

Jenis penelitian ini adalah kuantitatif. Dikatakan kuantitatif karena dalam pengumpulan datanya menggunakan angka-angka. Hal ini sesuai dengan pendapat Sugiyono (2010:7) menyatakan bahwa penelitian kuantitatif adalah penelitian yang ilmiah karena telah memenuhi kaidah-kaidah ilmiah yaitu kongkrit/empiris, objektif, terukur, rasional, dan sistematis. Data berupa angka-angka, dimulai dari pengumpulan data, kemudian penafsiran data, dan terakhir ditampilkan hasilnya.

Metode penelitian ini adalah eksperimen. Menurut Sugiyono (2010:107) penelitian eksperimen merupakan metode penelitian yang digunakan untuk mencari pengaruh perlakuan tertentu terhadap yang lain dalam kondisi yang terkendalikan. Penelitian ini menggunakan metode eksperimen karena melalui penelitian ini peneliti ingin mengetahui pengaruh perlakuan (treatment) pembelajaran teknik mind mapping terhadap kemampuan menulis cerpen siswa. Arikunto (2010:9), menyatakan penelitian dengan eksperimen merupakan suatu cara untuk mencari hubungan sebab akibat (hubungan klausal) antara dua faktor yang sengaja ditimbulkan oleh peneliti dengan mengeliminasi atau mengurangi atau menyisihkan faktor-faktor lain yang mengganggu. Eksperimen selalu dilakukan dengan maksud untuk melihat akibat suatu perlakuan.

C. HASIL DAN PEMBAHASAN

1. Kemampuan Menulis Cerpen Siswa Kelas X SMA Negeri 12 Padang Tanpa Menggunakan Teknik Mind Mapping (Kelas Kontrol)

Nilai yang diperoleh untuk kemampuan menulis cerpen siswa kelas X SMA Negeri 12 Padang tanpa menggunakan teknik mind mapping (kelas kontrol) nilai yang tertinggi diperoleh siswa adalah 83,33 dan nilai terendah adalah 41,66. Data secara lengkapnya tentang kemampuan menulis cerpen siswa kelas X SMA Negeri 12 Padang tanpa menggunakan teknik mind mapping (kelas kontrol) adalah sebagai berikut. (a) Siswa yang memperoleh skor 5 dengan nilai 41,66 berjumlah 1 orang (3.22). (b) Siswa yang memperoleh skor 6 dengan nilai 50berjumlah 6 orang (19,35). (c) Siswa yang memperoleh skor 7 dengan nilai 58,33 berjumlah 8 orang (25,80). (d) Siswa yang memperoleh skor 8 dengan nilai 66,66berjumlah 9 orang (29,03). (e) Siswa yang memperoleh skor 9 dengan nilai 75berjumlah 4 orang (12,90). (f) Siswa yang memperoleh skor 10 dengan nilai 83,33berjumlah 3 orang (9,67).

Dari data di atas, diperoleh rata-rata hitung (M), yaitu 63,16. Berdasarkan rata-rata hitung tersebut disimpulkan bahwa tingkat kemampuan menulis cerpen siswa kelas X SMA Negeri 12 Padang tanpa menggunakan teknik mind mapping (kelas kontrol) berada pada rentang 56-65 yang berkualifikasi Cukup (C).

(8)

Berikut diagram kemampuan menulis cerpen siswa kelas X SMA Negeri 12 Padang tanpa menggunakan teknik mind mapping (kelas kontrol) seperti berikut ini.

2. Kemampuan Menulis Cerpen Dengan Menggunakan Teknik Mind Mapping Siswa Kelas X SMA Negeri 12 Padang (Kelas Eksperimen)

Nilai yang diperoleh untuk kemampuan menulis cerpen dengan teknik mind mapping di kelas eksperimen siswa kelas X SMA Negeri 12 Padang yang tertinggi diperoleh siswa adalah 100 dan nilai terendah adalah 50. Data secara lengkapnya tentang kemampuan menulis cerpen dengan menggunakan teknik mind mapping di kelas eksperimen siswa kelas X SMA Negeri 12 Padang adalah sebagai berikut : (a) siswa yang memperoleh skor 6 dengan nilai 50,00 berjumlah 1 orang (3,22), (b) siswa yang memperoleh skor 7 dengan nilai 58,33 berjumlah 2 orang (6,45), (c) siswa yang memperoleh skor 8 dengan nilai 66,66 berjumlah 4 orang (12,90), (d) siswa yang memperoleh skor 9 dengan nilai 75 berjumlah 7 orang (22,58), (e) siswa yang memperoleh skor 10 dengan nilai 83,33 berjumlah 9 orang (29,03), (f) siswa yang memperoleh skor 11 dengan nilai 91,66 berjumlah 6 orang (19,35), dan (g) siswa yang memperoleh skor 12 dengan nilai 100 berjumlah 2 orang (6,45).

Berdasarkan data di atas, diperoleh rata-rata hitung (M), yaitu 79,29. Berdasarkan rata-rata hitung tersebut disimpulkan bahwa tingkat kemampuan menulis cerpen dengan menggunakan teknik mind mapping di kelas eksperimen siswa kelas X.5 SMA Negeri 12 Padang berada pada rentang 76-85 yang berkualifikasi Baik (B). Berikut diagram kemampuan menulis cerpen siswa kelas X SMAN 12 Padang dengan menggunakan teknik mind mapping (kelas eksperimen).

-2147 1013 1619 2225 2831

frekuensi

Kualifikasi

-2147 1013 1619 2225 2831

Frekuensi

Kualifikasi

(9)

3. Pengaruh Penggunaan Teknik Mind Mapping Terhadap Kemampuan Menulis Cerpen Siswa Kelas X SMA Negeri 12 Padang

Berdasarkan nilai kemampuan menulis cerpen dengan menggunakan teknik mind mapping dalam pembelajaran menulis cerpen siswa kelas X SMA Negeri 12 Padang memperoleh nilai rata-rata hitung 79,29 berkualifikasi baik (B) dan nilai rata-rata hitung kemampuan menulis cerpen tanpa menggunakan teknik mind mapping memperoleh nilai 63,16 berkualifikasi cukup (C). Hal ini terbukti dari hasil menulis cerpen dengan yang mendapatkan perlakuan penggunaan teknik mind mapping lebih baik dibandingkan dengan tanpa menggunakan teknik mind mapping yang hanya menggunakan metode ceramah.

Jadi penggunaan teknik mind mapping dapat meningkatkan hasil menulis cerpen karena siswa mampu untuk mengembangkan ide dan gagasannya saat belajar karena penggunaan teknik mind mapping, siswa akan membuat kerangka pikiran/ mind mapping sebelum menulis. Teknik mind mapping berpengaruh terhadap kemampuan menulis cerpen siswa kelas X SMA Negeri 12 Padang.

D. KESIMPULAN DAN SARAN

Kemampuan menulis cerpen tanpa menggunakan teknik mind mapping dan dengan menggunakan teknik mind mapping siswa kelas X SMA Negeri 12 Padang dapat disimpulkan tiga hal berikut ini. Pertama, kemampuan menulis cerpensiswa kelas X SMA Negeri 12 Padang tanpa menggunakan teknik mind mapping memperoleh nilai rata-rata 63,16 dengan klasifikasi 56 – 65 yaitu berada pada kualifikasi Cukup (C).

Kedua, kemampuan menulis cerpendenganmenggunakan menggunakan teknik mind mappingdi kelaseksperimensiswa kelas X SMA Negeri 12 Padang memperoleh nilai rata-rata 79,29 dengan klasifikasi 76 – 85 yaitu berada pada kualifikasi Baik (B).

Ketiga, berdasarkan hasil uji-t disimpulkan bahwa terdapat pengaruh terhadap penggunaan teknik mind mapping siswa kelas X SMA Negeri 12 Padang karena thitung> tabel (5,5418>1,67). Jadi, disimpulkan bahwa kemampuan menulis cerpen SMA Negeri 12 Padang dengan menggunakan teknik mind mapping lebih baik dari pada tanpa menggunakan teknik mind mapping. Hal tersebut juga terbukti dalam pelaksanaan pembelajaran. Siswa sangat antusias dalam memberikan umpan balik dalam pembelajaran dan menunjukkan suasana yang tenang dan fokus dalam pembelajaran menulis, khususnya menulis cerpen. Hal ini berbeda dengan (kelas kontrol) tanpa menggunakan teknik mind mapping karena siswa hanya menuliskan dengan berdasarkan hayalan atau imajinasi sehingga siswa kesulitan untuk mengembangkan ide.

Berdasarkan kesimpulan yang diperoleh dari hasil penelitian maka dikemukakan saran- saran sebagai berikut. Pertama, disarankan pada siswa kelas X SMA Negeri 12 Padang untuk lebih banyak berlatih menulis baik di sekolah maupun di luar sekolah, agar kemampuan menulis lebih bagus lagi, terutama menulis cerpen. Kedua, guru mata pelajaran Bahasa Indonesia dalam proses pembelajaran dapat menggunakan teknik pembelajaran untuk mewujudkan kemampuan menulis cerpen siswa kelas X SMA Negeri 12 Padang. Hal ini disebabkan bahwa teknik dalam pembelajaran sangat berperan penting untuk mewujudkan tujuan pembelajaran. Ketiga, peneliti lain sebagai masukan dan bahan perbandingan dalam melakukan penelitian yang berkaitan dengan kemampuan menulis, terutama kemampuan menulis cerpen.

(10)

E. KEPUSTAKAAN

Arikunto, Suharsimi. 2010. Prosedur Penelitian: Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: Rineka Cipta.

Buzan, Tony. 2008. Buku Pintar Mind Map Untuk Anak. Jakarta: PT Gramedia.

Ramadansyah. 2012. Paham dan Terampil Berbahasa dan Bersastra Indonesia. Bandung: Dian Aksara Press.

Sugiyono. 2010. Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D. Bandung: Alfabeta.

Tarigan, Hendri Guntur. 2008. Menulis sebagai Suatu Keterampilan Berbahasa. Bandung:

Angkasa.

Referensi

Dokumen terkait

Dalam pelaksanaan proses pembelajaran di kelas eksperimen dengan menggunakan metode mind mapping diperoleh besaran nilai rata-rata hasil belajar sebesar 76,04, hasil tersebut diperoleh