PENGARUH PERSEPSI SISWA TENTANG METODE MENGAJAR GURU, KEMANDIRIAN BELAJAR DAN FASILITAS BELAJAR DI SEKOLAH TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA SMP N 4 KOTO XI
TARUSAN
JURNAL
Reni 11090298
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN EKONOMI
SEKOLAH TINGGI KEGURUAN DAN ILMU PENDIDDIKAN (STKIP PGRI) SUMATERA BARAT
PADANG
2016
PENGARUH PERSEPSI SISWA TENTANG METODE MENGAJAR GURU, KEMANDIRIAN BELAJAR DAN FASILITAS BELAJAR DI SEKOLAH TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA SMP N 4 KOTO XI
TARUSAN Oleh :
Reni, Yulna Dewita Hia, Hayu Yolanda Utami
Mahasiswa dan Dosen Program Studi Pendidikan Ekonomi STKIP-PGRI Sumbar Jl. Gunung Pangilun No.1 Padang Sumatera Barat
Email : [email protected], [email protected], [email protected]
ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis: pengaruh persepsi siswa tentang metode mengajar guru, kemaandirian belajar dan fasilitas belajar di sekolah terhadap hasil belajar siswa SMP N 4 Koto XI Tarusan. Waktu penelitian ini dilakukan pada bulan November 2015. Hasil penelitian menunjukkan bahwa : 1) terdapat pengaruh yang positif dan signifikan antara persepsi siswa tentang metde mengajar guru terhadap hasil belajar IPS terpadu siswa. Hal ini dibuktikan dengan nilai thitung 11,418 > ttabel sebesar 1,98. 2) terdapat pengaruh yang positif dan signifikan antara kemandirian belajar terhadap hasil belajar IPS Terpadu siswa. Hal ini dibuktikan dengan nilai thitung 1,997 > ttabel 1,98. 3) terdapat pengaruh yang positif dan signifikan antara fasilitas belajar terhadap hasil belajar IPS Terpadu siswa. Hal ini dibuktikan dengan nilai thitung, 4,783 >
ttabel sebesar 1,98. 4) tardapat pengaruh yang positif dan signifikan antara persepsi siswa tentang metode mengajar guru, kemandirian belajar dan fasilitas belajar di sekolah secara bersama-sama terhadap hasil belajar IPS Terpadu siswa. Hal ini dibuktikan dengan nilai Fhitung 74,703 > Ftabel 2,70 dengan taraf signifikan sebesar 0,000 < = 0,05.
ABSTRACT
This study aimed to analyze: the influence of students' perceptions about the teaching methods of teachers, independent learning and learning facilities in schools to the learning outcomes of students of SMP N 4 Koto XI Tarusan. When the study was conducted in November 2015. The results showed that: 1) there are significant positive and significant correlation between student perception about metde teachers teaching to the learning outcomes of students integrated IPS. This is evidenced by tcount 11.418> ttable 1.98. 2) there are significant positive and significant correlation between learning independence of the Integrated Social Science student learning outcomes. This is evidenced by tcount 1.997> 1.98 ttabel. 3) there is a positive and significant influence between learning facilities to students' learning outcomes Integrated IPS. This is evidenced by tcount, 4.783> ttabel of 1.98. 4) tardapat influence positive and significant correlation between students' perception on teaching methods of teachers, independent learning and learning facilities in schools together on learning outcomes Integrated IPS students. This is evidenced by the value of F 74.703> 2,70 F table with a significant level of 0.000 <α = 0.05
PENDAHULUAN
Pendidikan memiliki peranan penting dalam meningkatkan kualitas sumber daya manusia, pendidikan harus diselenggarakan dengan sadar dan proses pembelajarannya direncanakan sehingga segala sesuatu yang akan dilakukan oleh guru dan siswa merupakan proses pembelajaran untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan, yaitu untuk mengembangkan potensi peserta didik.
Dari tabel 1 dapat kita lihat bahwa nilai rata-rata siswa masih berada di bawah Kriteria Ketuntasan Minimum (KKM) pada mata pelajaran IPS Terpadu. Tidak ada nilai UH yang mencapai KKM yang telah ditentukan, diantaranya kelas VIII1 dengan nilai rata-rata 57,14, kelas VIII2 dengan nilai rata-rata 48,21, kelas VIII3 dengan nilai rata- rata 48,08, kelas VIII4 dengan nilai rata-rata 49,80, kelas VIII5 dengan nilai rata-rata 59,60.
Berdasarkan hasil belajar yang diperoleh oleh siswa tersebut penulis melihat adanya faktor-faktor yang mempengaruhi rendahnya nilai ulangan harian siswa semester genap pada mata pelajaran IPS Terpadu. Salah satu yang mempengaruhi hasil belajar siswa yaitu persepsi siswa tentang metode mengajar guru, Metode mengajar guru juga merupakan cara yang digunakan oleh guru dalam mengadakan hubungan dengan siswa pada saat berlangsungnya proses belajar mengajar
Proses penilaian terhadap hasil belajar dapat memberikan informasi kepada guru tentang kemajuan siswa dalam upaya memcapai tujuan-tujuan belajarnya melalui kegiatan belajar. Hasil belajar IPS Terpadu yang dicapai oleh siswa selama berlangsungnya proses belajar mengajar dalam jangka waktu tertentu.
Berdasarkan data yang penulis dapatkan saat observasi pada bulan 4 April 2015, hasil belajar siswa SMPN 4 Koto XI Tarusan mata pelajaran IPS Terpadu kelas VIII pada semester 2 sebagai berikut :
karena apabila cara belajar yang dilakukan oleh guru baik dan mudah dimengerti oleh
siswa serta bisa mengajak siswa untuk belajar dengan serius maka akan berpengaruh terhadap hasil belajar yang diperoleh siswa.
Faktor selanjutnya yang dapat mempengaruhi hasil belajar siswa adalah siswa dituntut memiliki sikap mandiri, artinya siswa perlu memiliki kesadaran, kemauan, dan motivasi dari dalam diri siswa agar tujuan belajar tercapai. Desmita (2011:185) “Kemandirian dalam belajar adalah kemampuan untuk mengandalkan dan mengatur pikiran, perasaan dan tindakan sendiri secara bebas serta berusaha sendiri untuk mengatasi perasaan-perasaan malu dan keraguan-keraguan. Pada dasarnya kemandirian merupakan perilaku individu yang mampu berinisiatif, mampu mengatasi masalah, mempunyai rasa percaya diri, bertanggung jawab dan dapat melakukan Tabel1. Rata-Rata Nilai UH Semester 2 Tahun
Ajaran 2014/2015
No Kelas
Nilai Rata- rata
KKM
Jumlah Siswa
Siswa yang tuntas
Siswa yang tidak tuntas
Jumlah % Jumlah %
1 VIII1 57,14 75 27 7 25,92 20 71,42
2 VIII2 48,21 75 27 3 10,71 24 88,88
3 VIII3 48,08 75 26 6 23,08 20 76,92
4 VIII4 49,80 75 25 4 16,00 21 84,00
5 VIII5 59,60 75 25 5 20,00 20 80,00
Sumber: Guru mata pelajaran IPS Terpadu ( 2015)
sesuatu sendiri tanpa bergantung pada orang lain.
Selain dari dua faktor yang disebutkan diatas faktor selanjutnya yang dapat mempengaruhi prestasi belajar siswa adalah fasilitas belajar, menurut Wahyuningrum (2004:4), “ fasilitas belajar adalah segala sesuatu yang dapat memudahkan dan melancarkan pelaksanaan suatu usaha”. Mengingat sarana dan prasarana merupakan salah satu faktor penentuan terhadap hasil belajar siswa, maka persyaratan dan penggunaan sarana pembelajaran harus mengacu pada tujuan pembelajaran, metode, penilaian minat siswa dan kemampuan guru. Penggunaan sarana pembelajaran dilakukan secara efektif dan efisien dengan mengacu pada proses belajar mengajar disekolah.
Fasilitas belajar yang ada disekolah juga sangat berpengaruh terhadap hasil belajar siswa apabila fasilitas belajar siswa disekolah lengkap maka siswa akan dapat mengikuti proses belajar mengajar dengan baik apabila fasilitas belajar siswa yang tersedia disekolah tidak lengkap atau kurang memadai maka akan dapat menghambat proses belajar mengajar siswa dan dapat mempengaruhi hasil belajar siswa
.
KAJIAN PUSTAKA Teori Hasil Belajar
Menurut Hamalik (2003 : 155) mengemukakan tentang pengertian Hasil belajar “Hasil belajar adalah sebagai terjadinya perubahan tingkah laku pada diri seseorang yang dapat diamati atau diukur bentuk pengetahuan, sikap dan keterampilan.
Perubahan tersebut dapat diartikan sebagai terjadinya peningkatan dan pengembangan yang lebih baik dari sebelumnya yang tidak tahu menjadi tahu.
Teori Persepsi Siswa Metode Tentang Mengajar Guru
Menurut Slameto (2010: 102) menyebutkan bahwa “persepsi adalah proses yang menyangkut masuknya pesan atau informasi ke dalam otak manusia. Melalui persepsi, manusia terus menerus
mengadakan hubungan dengan
lingkungannya. Hubungan ini dilakukan
lewat inderanya, yaitu indera penglihatan, pendengar, peraba, perasa, dan pencium..
Keberhasilan belajar siswa dapat dilihat dari metode guru. Sudjana (2005:76) mengemukakan bahwa “Metode mengajar adalah cara yang dipergunakan guru dalam mengadakan hubungan dengan siswa pada saat berlangsungnya pengajaran”.
Pemilihan dan penentuan metode dipengaruhi oleh beberapa faktor, antara lain Surakhmad yang dikutip oleh Djamarah (2006:78):
1. Metode mengajar sesuai dengan kondisi siswa di kelas
2. Metode mengajar sesuai dengan tujuan pembelajaran
3. Metode mengajar sesuai dengan situasi dan waktu pembelajaran
4. Metode mengajar sesuai dengan fasilitas yang tersedia
5. Metode mengajar sesuai dengan kemampuan guru
Teori Kemandirian Belajar Siswa
Desmita (2011:185) “Kemandirian dalam belajar adalah kemampuan untuk mengandalkan dan mengatur pikiran, perasaan dan tindakan sendiri secara bebas serta berusaha sendiri untuk mengatasi perasaan-perasaan malu dan keraguan- keraguan. Kemandirian belajar menuntut tanggung jawab yang besar bagi diri siswa sehingga berusaha melakukan berbagai kegiatan untuk tercapainya tujuan belajar.Siswa dikatakan telah mampu belajar secara mandiri apabila telah melakukan tugas belajar tampa tergantung pada orang lain.
Pada dasarnya kemandirian merupakan perilaku individu yang berinisiatif, mampu mengatasi hambatan/masalah, mempunyai rasa percaya diri dan tidak memerlukan pengarahan dari orang lain untuk melakukan pembelajaran.
Menurut Desmita (2011:185-186) bahwa siswa yang memiliki kemandirian belajar mempunyai kecendrungan tingkah laku dengan indikator sebagai berikut : 1. Memiliki hasrat bersaing untuk maju
demi kebaikan
2. Mampu mengambil keputusan dan inisiatif untuk mengatasi masalah yang dihadapi
3. Memiliki kepercayaan diri dalam mengerjakan tugas-tugas
4. bertanggung jawab dalam mengerjakan tugas yang diberikan
Teori Fasilitas Belajar di Sekolah
Daryanto (2006:51) secara etimologi (arti kata) fasilitas yang terdiri dari sarana dan prasarana belajar, bahwa sarana belajar adalah alat langsung untuk mencapai tujuan pendidikan, minsalnya lokasi atau tempat, bangunan dan lain-lain, sedangkan prasarana adalah alat yang tidak langsung untuk mencapai tujuan pendidikan, minsalnya ruang, buku, perpustakaan, laboratorium dan sebagainya.Hipotesis
Berdasarkan uraian tersebut, dapat disusun hipotesis sebagai berikut:
1. Terdapat pengaruh yang positif dan signifikan antara persepsi siswa tentang metode mengajar guru (X1) terhadap hasil belajar (Y)
2. Terdapat pengaruh yang positif dan signifikan antara kemandirian belajar (X2) terhadap hasil belajar (Y)
3. Terdapat pengaruh yang positif dan signifikan antara fasilitas belajar di sekolah (X3) terhadap hasil belajar (Y) 4. Terdapat pengaruh yang positif dan
signifikan antara persepsi siswa tentang metode mengajar guru (X1), kemandirian belajar (X2) dan fasilitas belajar disekolah (X3) secara simultan mempunyai pengaruh signifikan terhadap hasil belajar (Y)
METODE PENELITIAN
Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif Asosiatif. Menurut Irawan (2000:60)
”penelitian deskriptif adalah penelitian yang bertujuan untuk mendeskripsikan atau menjelaskan sesuatu hal seperti apa adanya.
Deskriptif merupakan salah satu bentuk penelitian yang bertujuan untuk mendeskripsikan peristiwa atau kejadian variabel-variabel dalam penelitian”, menemukan ada atau tidaknya hubungan atau pengaruh antara variabel yang satu dengan variabel lainnya dan tingkat signifikansi antara variabel bebas dengan variabel terikat.
Dalam penelitian ini penulis ingin menganalisis pengaruh persepsi siswa tentang metode mengajar guru, kemandirian belajar dan fasilitas belajar di sekolah terhadap hasil belajar IPS Terpadu siswa SMP N 4 Koto XI Tarusan. Penelitian ini dilakukan di SMP N 4 Koto XI Tarusan.
Subjek penelitiannya adalah siswa kelas VIII tahun ajaran 2014/2015. Penelitian ini dilakukan pada bulan November tahun 2015.
Sebelum angket di edarkan kepada responden, terlebih dahulu dilakukan uji coba.
Uji coba ini dimaksudkan untuk mengetahui
validitas dan reliabilitasangket. Menurut Arikunto (2010:211) validitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan tingkat-tingkat kevalidan atau kesahan sesuatu instrument. Suatu instrmen dinyatakan valid (sah) jika pertanyaan pada suatu angket mampu mengungkapkan sesuatu yang akan diukur oleh angket tersebut.
Menurut Nunnally (dalam Ghozali, 2012:48) suatu konstruk atau variabel dikatakan reliabel jika memberikan nilai Cronbach Alpha > 0,70. Untuk mengukur reliabilitas dilihat dari nilai Cronbach Alph denga menggunakan bantuan program SPSS versi 16.
Tabel 2. Kisi-Kisi Instrumen Penelitian
No. Variabel Indikator
1. Persepsi siswa tentang metode mengajar guru
Metode mengajar sesuai dengan kondisi siswa di kelas
Metode mengajar sesuai dengan tujuan pembelajaran
Metode mengajar sesuai dengan situasi dan waktu pembelajaran
Metode mengajar sesuai dengan fasilitas yang tersedia
Metode mengajar sesuai dengan kemampuan guru
2. Kemandirian Belajar Siswa
Memiliki hasrat bersaing untuk meju demi kebaikan
Mampu mengambil keputusan dan inisiatif untuk mengatasi masalah yang dihadapi
Memiliki kepercayaan diri dalam mengerjakan tugas-tugas.
Bertanggung jawab dalam
mengerjakan tugas yang diberikan.
3.
Fasilitas belajar di sekolah
Sekolah menyediakan meja dan kursi belajar
buku pegangan IPS papan tulis, dan alat-alat pembelajaran
menyediakan laboratorium
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
Tingkat Capaian Responden (TCR) Variabel X
Berdasarkan TCR dari masing- masing variabel bahwa rata-rata variabel persepsi siswa tentang metode mengajar guru 4,21 dengan tingkat capaian responden (TCR) 84,29 yang tergolong pada kategori baik, untuk rata-rata variabel kemandirian belajar 3,87 dengan tingkat capaian responden (TCR) 77,42 yang tergolong pada kategori sedang, untuk rata-rata variabel fasilitas belajar di sekolah 4,37 Dengan tingkat capaian responden (TCR) 87,58 yang tergolong pada kategori baik.
Pernyataan dinyatakan valid jika corrected item-total correlation >0,361.
Menurut Nunnally (dalam Ghozali, 2012:48) suatu konstruk atau variabel dikatakan reliabel jika memberikan nilai Cronbach Alpha > 0,70. Untuk mengukur reliabilitas dilihat dari nilai Cronbach Alph denga
menggunakan bantuan program SPSS versi 16.
Koefisien Determinasi (R
2)
Berdasarkan hasil koefisien determinasi diperoleh hasil nilai R square sebesar 0,705 yang artinya 70,50%
perubahan pada variabel dependen (hasil belajar) dapat dijelaskan oleh variabel independen (persepsi siswa tentang metode mengajar guru, kemandirian belajar dan fasilitas belajar di sekolah) sedangkan sisanya sebesar 29,50% dipengaruhi oleh variabel lain yang tidak termasuk dalam penelitian ini.
Hasil Uji Hipotesis Hasil Uji t
Pengaruh masing-masing variabel bebas yang mempengaruhi prestasi belajar siswa adalah :
a. Hipotesis 1, terdapat pengaruh yang signifikan antara persepsi siswa tentang metode mengajar guru (X1) terhadap hasil belajar (Y)
Tabel 3. Hasil Uji Validitas Variabel
Keterangan Valid Tdk Valid
X1 11 3
X2 8 0
X3 11 0
Tabel 3. Hasil Uji Validitas Variabel
Keterangan Valid Tdk Valid
X1 11 3
X2 8 0
X3 11 0
Tabel 4. Hasil Uji Reliabilitas Variabel
Jumlah Item Pernyataan
Cronbach’
s alpha
Nilai
Kritis Kesimpulan Persepsi siswa
tentang metode mengajar guru (X
1)
14 0,816 0,70 Reliabel
kemandirian (X
2) 8 0,821 0,70
Reliabel
Fasilitas belajar (X
3)11 0,919 0,70 Reliabel
Sumber: Olahan Data SPSS (Peneliti), 2015Untuk variabel persepsi siswa tentang metode mengajar guru diperoleh nilai koefisien sebesar 2,828. Nilai koefisien ini signifikan karena nilai thitung sebesar 11,406 > ttabel sebesar 1,98 dengan nilai signifikan 0,000 < = 0,05, berarti Ha
diterima dan H0 ditolak dengan demikian dapat dikatakan bahwa terdapat pengaruh yang signifikan secara parsial antara persepsi siswa tentang metode mengajar guru terhadap hasil belajar IPS Terpadu siswa SMP N 4 Koto XI Tarusan. Hal ini berarti semakin baik persepsi siswa tentang metode mengajar guru, maka akan semakin baik pula hasil belajar siswa.
b. Hipotesis 2, terdapat pengaruh yang signifikan antara kemandirian belajar (X2) terhadap hasil belajar (Y)
Untuk variabel kemandirian belajar diperoleh nilai koefisien sebesar 0,441.
Nilai koefisien ini signifikan karena nilai thitung sebesar 2.080 > ttabel sebesar 1,98 dengan nilai signifikan 0,040< = 0,05, berarti Ha diterima dan H0 ditolak dengan demikian dapat dikatakan bahwa terdapat pengaruh yang signifikan secara parsial antara kemandirian belajar terhadap hasil belajar siswa SMP N 4 Koto XI Tarusan.
Hal ini berarti semakin tinggi kemandirian belajar maka akan semakin meningkat hasil belajar siswa.
c. Hipotesis 3, terdapat pengaruh yang signifikan antara fasilitas belajar di sekolah (X3) terhadap hasil belajar (Y) Untuk variabel lingkungan keluarga diperoleh nilai koefisien sebesar 1.082.
Nilai koefisien ini signifikan karena nilai thitung sebesar 4.056 > ttabel sebesar 1,98 dengan nilai signifikan 0,000 < = 0,05 berarti Ha diterima dan H0 ditolak dengan demikian dapat dikatakan bahwa terdapat pengaruh yang signifikan secara parsial antara fasilitas belajar di sekolah terhadap hasil belajar siswa SMP N 4 Koto XI Tarusan. Hal ini berarti semakin baik fasilitas belajar disekolah maka akan semakin meningkat hasil belajar siswa.
PENUTUP
Berdasarkan kepada permasalahan dan pertanyaan penelitian dan pembahasan yang telah dilakukan, maka dapat disimpulkan sebagai berikut:
1. Persepsi siswa tentang metode mengajar guru berpengaruh positif dan signifikan terhadap hasil belajar IPS siswa kelas VIII SP N 4 Koto XI Tarusan. Dimana ditunjukkan oleh nilai koefisien sebesar 2,828. Nilai koefisien ini signifikan karena nilai thitung 11,406 > ttabel sebesar 1,98. Artinya apabila pengelolaan kelas meningkat sebesar 1%, maka hasil belajar akan menigkat sebesar 2,828 dalam setiap satuannya.
2. Kemandirian belajar berpengaruh positif dan signifikan hasil prestasi belajar IPS siswa kelas VIII SMP N 4 Koto XI Tarusan dimana ditunjukkan oleh nilai koefisien sebesar 0,441. Nilai koefisien ini signifikan karena nilai thitung 2,080 >
ttabel 1,98. Artinya, apabila kemandirian belajar meningkat sebesar 1%, maka hasil belajar akan meningkat sebesar 0,441 dalam setiap satuannya.
3. Fasilitas belajar di sekolah berpengaruh positif dan signifikan terhadap hasil belajar IPS siswa kelas VIII SMP N 4 Koto XI Tarusan. Dimana ditunjukkan oleh nilai koefisien sebesar 1,082. Nilai koefisien ini signifikan karena nilai thitung, 4,056 > ttabel sebesar 1,98. Artinya, apabila fasilitas belajar di sekolah meningkat sebesar 1%, maka hasil belajar akan meningkat sebesar 1,082 dalam setiap satuannya.
4. Persepsi Siswa Tentang metode Mengajar Guru, Kemandirian Belajar, Dan fasilitas belajar di sekolah secara bersama-sama berpengaruh signifikan terhadap hasil belajar IPS siswa kelas VIII SMP N 4 Koto XI Tarusan. Dimana diperoleh nilai Fhitung 74,703 > Ftabel 2,70 dengan taraf signifikansi sebesar 0,000 <
α = 0,05. Hal ini berarti Ha diterima dan H0 ditolak.
Berdasarkan hasil penelitian dan kesimpulan yang telah penulis uraikan, maka untuk meningkatkan Hasil Belajar siswa SMP N 4 Koto XI Tarusan menjadi lebih baik untuk masa yang akan datang penulis menyarankan :
1. Kepada guru pada mata pelajaran IPS agar lebih banyak melakukan pelatihan untuk meningkatkan kemampuan siswa dalam belajar IPS karena apabila metode seorang guru baik maka persepsi siswa tentang metode mengajar guru juga akan baik.
2. Kemandirian belajar siswa agar lebih ditingkatkan lagi, karena masih adanya siswa yang tidak mengerjakan tugasnya sendiri, Siswa tidak percaya diri dan mempunyai ketergantungan terhadap siswa lain yang mempunyai kemampuan lebih saat mengerjakan tugas dan mengerjakan ulangan.
3. Fasilitas belajar merupakan sarana dan prasarana yang dapat menunjang kelancaran proses belajar baik di rumah maupun di sekolah, dengan adanya fasilitas belajar yang memadai maka kelancaran belajar akan dapat terwujud.
4. Persepsi siswa tentang metode mengajar guru, Kemandirian belajar, dan fasilitas belajar di sekolah harus ditingkatkan di SMP N 4 Koto XI Tarusan agar hasil belajar yang di peroleh oleh siswa SMP N 4 Koto XI Tarusan menjadi lebih baik.
DAFTAR PUSTAKA
Desmita. (2011). Psikologi Perkembangan Peserta Didik. In Psikologi
Perkembangan Peserta Didik (Rosda Kary, pp. 185–186). Bandung.
Imam Ghozali. (2012). Aplikasi Analisis Multivariate Dengan SPSS. 2012.
Slameto. (2010). Belajar Dan Faktor-Faktor Yang Mempengaruhinya. In Belajar Dan Faktor-Faktor Yang
Mempengaruhinya (Rineka Cip, p.
54). Jakarta.
Suharsimi Arikunto. (2010). Prosedur penelitian Suatu Pendekatan Praktik.
In Prosedur penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta.
Syaiful Bahri Djamarah. (2002). Psikologi Belajar. Jakarta.