Skripsi yang berjudul: Pengaruh Pola Orang Tua Terhadap Prestasi Akademik Siswa di SMPN 10 Tangerang Selatan disusun oleh : Kepala Siswa Atik Nurnita Nomor. Judul Skripsi : Pengaruh Pola Asuh Orang Tua Terhadap Prestasi Akademik Siswa di SMPN 10 Tangerang Selatan. Tesis berjudul “Pengaruh Pola Orang Tua Terhadap Prestasi Akademik Siswa di SMPN 10 Tangsel” disusun oleh Atik Nurnita, salah seorang kepala sekolah.
Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan dampak pola asuh orang tua di SMPN 10 Tangsel dan mendeskripsikan prestasi belajar siswa di SMPN 10 Tangsel. Serta untuk mengetahui dan menguji pengaruh pola asuh orang tua terhadap prestasi belajar siswa di SMPN 10 Tangerang Selatan. Dengan demikian, tidak terdapat pengaruh pola asuh orang tua terhadap prestasi belajar siswa di SMPN 10 Tangerang Selatan.
Agar pemahaman permasalahan ini tidak terlalu luas, maka peneliti membatasi permasalahan hanya pada yang berkaitan dengan pola asuh orang tua dan prestasi akademik siswa di SMPN 10 Tangerang Selatan. Penelitian ini diharapkan dapat menambah pemahaman dan pengetahuan penulis mengenai pengaruh pola asuh orang tua terhadap prestasi akademik anak.
Pendahuluan
Identifikasi Masalah
Pembatasan Masalah
Perumusan Masalah
Kegunaan Penelitian
Sistematika Penulisan
Landasan Teoritis, Kerangka Berpikir dan Hipotesis
Prestasi Belajar
Faktor Intenal
Faktor Eksternal
Pola Asuh Orang Tua
Berdasarkan batasan masalah diatas maka peneliti merumuskannya dalam bentuk pertanyaan sebagai berikut: Apakah pola asuh orang tua berpengaruh terhadap prestasi belajar siswa. Sebagai bahan pertimbangan orang tua dalam menerapkan pola asuh orang tua yang paling tepat pada anaknya untuk meningkatkan hasil belajar siswa. Prestasi belajar yang diraih anak di sekolah merupakan suatu kebanggaan tersendiri bagi anak dan orang tua.
Oleh karena itu para orang tua merasa perlunya memberikan bimbingan belajar di rumah. Bimbingan dan peran orang tua sangat diperlukan. Namun hal ini seringkali sulit dilakukan karena keterbatasan waktu karena banyak orang tua yang bekerja untuk memenuhi kebutuhan keuangan keluarga, sehingga orang tua kesulitan dalam membimbing anaknya. Oleh karena itu, tidak bijak jika orang tua memaksakan keinginannya untuk menyekolahkan anaknya pada suatu spesialisasi tertentu tanpa mengetahui terlebih dahulu bakatnya.
Sifat hubungan yang terjalin antara orang tua dan anak, bimbingan dan dorongan yang diberikan orang tua, diwarnai oleh sikap yang ditunjukkan orang tua terhadap anaknya untuk menunjukkan prestasinya. Untuk mengantisipasi hal-hal negatif yang mungkin ditimbulkan pada diri anak, hendaknya orang tua dapat menciptakan iklim kinerja yang baik agar anak dapat menunjukkan kinerja sesuai dengan yang dimilikinya tanpa ada unsur paksaan.7. Dalam lingkungan keluarga, orang tua merupakan pendidik utama bagi anak dan juga tokoh utama yang akan ditiru dan ditiru.
Oleh karena itu, sebaiknya orang tua menjadi teladan yang baik dan bukan teladan yang buruk. Jika orang tua selalu menjadi teladan yang buruk, maka orang tua tidak pantas mengharapkan anaknya tumbuh menjadi orang yang baik.
Pengertian Pola Asuh Orang Tua
Orang tua dapat dikatakan sebagai pembentuk kepribadian anak karena sejak lahir orang tua bertanggung jawab terhadap bagaimana anak berperilaku. Pendidikan langsung adalah suatu bentuk pengasuhan orang tua yang berkaitan dengan pembentukan kepribadian, kecerdasan dan keterampilan, yang dilakukan secara sadar, baik berupa perintah, larangan, hukuman, menciptakan situasi atau memberi hadiah sebagai sarana pendidikan, sedangkan pendidikan tidak langsung adalah contoh kehidupan sehari-hari, keseharian yang dimulai dari perkataan yang diucapkan hingga adat istiadat dan gaya hidup, hubungan orang tua, keluarga, masyarakat dan hubungan suami istri. Pola pengasuhan orang tua dapat membantu anak untuk mengembangkan disiplin diri, hal ini merupakan upaya orang tua untuk menstrukturkan anaknya dalam lingkungan fisik, sosial, internal dan eksternal, psikologi dan perilaku yang ditunjukkan dalam pertemuan dengan anak, pengendalian perilaku dan nilai-nilai. dasar perilaku.
Dalam membesarkan anak, terdapat berbagai jenis pola asuh yang bisa dipilih dan digunakan oleh orang tua. Oleh karena itu, pola asuh merupakan suatu interaksi komprehensif antara orang tua dan anak, dimana orang tua ingin anaknya mengubah perilaku, pengetahuan dan nilai-nilai yang menurut orang tua paling tepat, sehingga anak dapat tumbuh mandiri dan mencapai kesuksesan.
Macam-Macam Pola Asuh Orang Tua
Dan nantinya, apa yang diberikan orang tua kepada anaknya akan mempengaruhi prestasi belajar anak tersebut. 23 Shochib, Pola Asuh: Untuk Membantu Anak Mengembangkan Disiplin Diri, (Jakarta: PT Rineka Cipta, 1997), hal.54. Ada beberapa faktor yang dapat mempengaruhi pola asuh orang tua, yaitu karakteristik orang tua dari segi 28.
Berjudul Pengaruh Pola Asuh Orang Tua Terhadap Prestasi Akademik Siswa Kelas V A MI Ma'arif. Penelitian di SDN 03 Pondok Petir menunjukkan bahwa terdapat pengaruh besar pola asuh orang tua terhadap prestasi akademik anak dengan persentase sebesar 50,55%. Berjudul Hubungan Pola Asuh Orang Tua Dengan Prestasi Belajar Bahasa Indonesia Di Kelas
Untuk mengetahui apakah terdapat pengaruh antara pola asuh orang tua terhadap prestasi belajar di SMPN 10 Tangerang Selatan. Untuk mengetahui pola asuh manakah yang paling cocok diterapkan orang tua untuk meningkatkan prestasi belajar. Kuesioner diperlihatkan kepada responden untuk mengetahui pengaruh pola asuh orang tua terhadap prestasi belajar siswa.
Dengan demikian, berdasarkan rangkaian hasil penelitian dari analisis data di atas diperoleh bukti empiris yang menyatakan bahwa tidak terdapat pengaruh pola asuh orang tua terhadap prestasi belajar siswa di SMP Negeri 10. Berdasarkan hasil penelitian untuk mengetahui pengaruh pola asuh orang tua. pola asuh orang tua terhadap prestasi belajar siswa, hasilnya positif negatif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tidak terdapat pengaruh pola asuh orang tua terhadap prestasi belajar siswa.
Dengan demikian dapat diartikan bahwa pola asuh orang tua tidak berpengaruh terhadap keberhasilan akademik siswa kelas VIII. kelas di SMP Negeri 10 Tangsel. Penelitian yang dilakukan berhasil menyimpulkan bahwa pola asuh orang tua tidak berpengaruh terhadap prestasi akademik siswa kelas VIII SMP Negeri 10 Tangerang Selatan. Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa pola asuh orang tua tidak berpengaruh terhadap keberhasilan akademik siswa kelas VIII. kelas di SMP Negeri 10 Tangsel.
Faktor-faktor yang Memengaruhi Pola Asuh Orang Tua
Hasil Penelitian Relevan
Berdasarkan hasil data yang diperoleh dari angket pola asuh orang tua yang diberikan kepada 36 responden, diperoleh skor tertinggi 76 dan terendah 52 dengan rentang 24 dan standar. Berdasarkan hasil analisis data yang diperoleh dari hasil belajar siswa yang dilakukan terhadap 36 siswa diperoleh nilai tertinggi 86 dan nilai terendah 74 dengan rentang 12 dan standar deviasi 3,266 in. Berdasarkan hasil perhitungan SPSS diatas, nilai signifikansi pola asuh demokratis sebesar 0,893 > 0,05 dengan nilai korelasi sebesar 0,023.
Berdasarkan output hasil perhitungan SPSS di atas, nilai signifikansi pola asuh demokratis sebesar 0,607 > 0,05 dengan nilai korelasi sebesar 0,089. Dari hasil yang diperoleh dapat disimpulkan bahwa pola asuh demokratis dan permisif memberikan pengaruh positif sebesar 0,9% terhadap kinerja belajar siswa kelas VIII SMPN 10 Tangsel, sedangkan 99,1% dipengaruhi oleh faktor lain. Pada hipotesis pertama pola asuh demokratis tidak dapat diterima yang berarti tidak terdapat pengaruh yang signifikan antara pola asuh demokratis terhadap prestasi belajar siswa.
Pada hipotesis kedua pola asuh permisif tidak dapat diterima yang berarti tidak terdapat pengaruh yang signifikan antara pola asuh orang tua permisif terhadap prestasi akademik siswa. Uji T juga menunjukkan tidak terdapat pengaruh pola asuh orang tua dengan nilai thitung < ttabel = 0,170 < 2,021 untuk variabel X1 dan untuk variabel X2. Terdapat pengaruh pada kedua variabel tersebut
Orang tua hendaknya banyak memberikan bimbingan dan motivasi kepada anaknya mengenai pergaulan yang positif, agar anak tidak mengikuti hal-hal yang negatif dan selalu mendukung pendidikan anaknya di sekolah. Siswa hendaknya selalu mengikuti kegiatan yang positif dan terutama selalu menaati perintah orang tua atau guru. Shochib, 1997, Parenting: Membantu Anak Mengembangkan Disiplin Diri, Jakarta: PT Rineka Cipta.
Kerangka Berpikir
Hipotesis Penelitian
Metodologi Penelitian
Tempat dan Waktu Penelitian
Metode Penelitian
Variabel Penelitian
Populasi dan Sampel Penelitian
Teknik Pengumpulan Data
Instrumen Penelitian
Teknik Analisis Data
- Hipotesis Statistik
Hasil Penelitian dan Pembahasan
Sejarah SMPN 10 Tangerang Selatan
Nama Sekolah : SMP Negeri 10 Kota Tangsel Alamat Sekolah : Jl. Desa/Kecamatan: Pondok Ranji/Kabupaten Ciputat Timur/Kota: Tangsel. Guru di SMPN 10 Tangsel berjumlah 45 orang, terdiri dari 17 guru laki-laki dan 28 guru perempuan. Jumlah siswa SMPN 10 Tangsel tahun ajaran 2019/2020 sebanyak 1.162 siswa dengan rincian kelas VII, VIII dan IX.
Profil SMPN 10 Tangerang Selatan
Visi Dan Misi
Keadaan Guru SMPN 10 Tangerang Selatan
Keadaan Peserta Didik SMPN 10 Tangerang Selatan
Hasil Penelitian
- Data Tentang Pola Asuh Orang Tua
- Data Tentang Prestasi Belajar Siswa
Dalam penelitian ini peneliti ingin membuktikan bahwa terdapat hubungan antara pola asuh orang tua dengan prestasi akademik siswa, yaitu pola asuh orang tua dapat mempengaruhi prestasi akademik siswa. Terdapat pengaruh pola asuh demokratis terhadap prestasi akademik siswa kelas VIII SMPN 10 Tangerang Selatan. Terdapat pengaruh pola asuh orang tua toleran terhadap prestasi akademik siswa kelas VIII SMPN 10 Tangerang Selatan.
Terdapat pengaruh pola asuh demokratis dan permisif terhadap prestasi belajar siswa kelas VIII SMPN 10 Tangerang Selatan. Menurut Stewart dan Koch, terdapat tiga kecenderungan pola asuh orang tua, yaitu: 1) pola asuh otoriter, yaitu pola asuh yang menetapkan standar mutlak yang harus dipatuhi; Variabel X1 = Pola Pengasuhan Demokratis Variabel X2 = Pola Pengasuhan Permisif Variabel Y = Prestasi Belajar Hipotesis terbukti :.
Hasil Persyaratan Analisis
- Uji Coba Validitas Variabel X
- Uji Reliabilitas
- Uji Normalitas Variabel X
Uji Hipotesis
- Uji Korelasi
- Uji Korelasi Berganda dan Koefisien Determinasi
- Uji T
- Uji F
- Uji Regresi Linear Berganda
Setelah dilakukan analisis korelasi berganda diperoleh koefisien korelasi dua arah (r) sebesar 0,093 dan koefisien determinasi (R) sebesar 0,009, sedangkan Adjusted R-square sebesar 0,051. Dari hasil analisis pada perhitungan SPSS diperoleh thitung < ttabel = 0,170 < 2,021 dengan signifikansi 0,865 > 0,05 maka dapat dikatakan hasil tersebut tidak signifikan. Dari hasil analisis pada perhitungan SPSS diperoleh thitung < tabel = 0,522 < 2,021 dengan signifikansi 0,605 > 0,05 maka dapat dikatakan hasil tersebut tidak signifikan.
Berdasarkan output SPSS diatas diketahui nilai signifikansi pengaruh simultan X1 dan Setelah dilakukan analisis regresi berganda diperoleh koefisien pola asuh demokratis (b1) sebesar -0,036, koefisien pola asuh permisif (b2) sebesar 0,175 dan konstanta bilangan (a) adalah 75,371 dan jika dinyatakan dalam persamaan berikut:
Pembahasan Hasil Penelitian
Kemudian uji koefisien korelasi yang diuji kedua variabel mempunyai tingkat korelasi yang lemah yaitu untuk variabel X1 = 0,023 sedangkan untuk variabel X2 = 0,089.
Hasil Penelitian dan Pembahasan
Saran-saran
Untuk mencapai hasil yang lebih baik, guru harus lebih meningkatkan kualitas pengajarannya, selain didukung dengan metode pengajaran yang bervariasi, guru juga harus selalu memotivasi siswa.