• Tidak ada hasil yang ditemukan

Panduan penulisan skripsi dan tesis

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2024

Membagikan "Panduan penulisan skripsi dan tesis"

Copied!
137
0
0

Teks penuh

(1)
(2)
(3)

PANDUAN

PENULISAN SKRIPSI

DAN TESIS

(4)

PANDUAN

PENULISAN SKRIPSI DAN TESIS

Disusun oleh:

TIM PENYUSUN

FAKULTAS AGAMA ISLAM

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH JAKARTA 1444 H/2023 M

(5)

FAKULTAS AGAMA ISLAM

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH JAKARTA

S1 Pendidikan Agama Islam (PAI)

S1 Hukum Keluarga Islam (Ahwal Syakhshiyyah) S1 Komunikasi dan Penyiaran Islam (KPI)

S1 Perbankan Syariah (PS)

S1 Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah (PGMI) S1 Manajemen Zakat dan Wakaf (MZW)

S2 Magister Studi Islam (MSI)

(6)
(7)
(8)

(9)

KATA PENGANTAR

Penyusunan karya ilmiah berupa Skripsi dan Tesis merupakan mata kuliah wajib Fakultas Agama Islam Universitas Muhammadiyah Jakarta dan sebagai persyaratan penyelesaian akhir pada jenjang pendidikannya. Tujuan dari program akademik ini adalah memberikan bekal keterampilan kepada mahasiswa dalam menerapkan teori- teori sesuai program studinya dan mengaplikasikan metode penelitian yang sesuai dengan kajian masalah yang menjadi minatnya. Metodologi penelitian dikaji, dibimbing, dan diaplikasikan menghasilkan karya ilmiah dalam skripsi dan tesis yang tepat dan benar sesuai dengan rumusan masalah yang dikaji.

Penyusunan skripsi dan tesis yang memiliki bobot 6

sks ini secara teknis operasional membutuhkan panduan yang

dapat dipedomani oleh mahasiswa agar dapat menulis dengan

baik sesuai dengan kaidah ilmiah. Panduan Penulisan Skripsi

dan Tesis ini diharapkan dapat memberikan informasi dan

arah untuk dosen dan mahasiswa dalam melaksanakan

kegiatan bimbingan dengan lebih baik dan terarah.

(10)

\*

Kami menyampaikan terima kasih kepada berbagai pihak yang telah membantu dalam penyusunan panduan ini.

Panduan ini secara konten merupakan revisi dari buku sebelumnya, dan telah melalui beberapa rangkaian proses kegiatan, mulai dari diskusi dalam tim berkaitan dengan

outline dan isi naskah, pengetikan naskah, penyusunan,

editing, dan finalisasi.

Akhirnya kami tim penyusun, menyampaikan permohonan maaf jika masih terdapat kekurangan di dalamnya. Insha Allah akan selalu dilakukan penyempurnaan pada edisi mendatang. Semoga panduan ini bermanfaat, dan segala upaya yang dilakukan mendapatkan ridha Allah SWT,

amien.

Jakarta,

Tim Penyusun

(11)

KATA SAMBUTAN

Assalamu’alaikum Wr. Wb.

Alhamdulillah puji syukur kita panjatkan ke hadirat

Allah karena atas perkenannya panduan skripsi, dan tesis ini dapat diselesaikan dengan baik. Panduan ini sangat bermanfaat bagi para dosen pembimbing dan mahasiswa sebagai panduan dalam penyusunan karya ilmiah jenjang Strata 1 (satu) dan Strata 2 (dua) di lingkungan Fakultas Agama Islam.

Saya berharap buku ini dapat memberikan kontribusi

bagi peningkatan kualitas skripsi dan tesis yang disusun oleh

mahasiswa baik dari sisi teknis metodologi, substansi, etika

penulisan dan terhindar dari plagiat. Semoga akan muncul

karya-karya mahasiswa yang dapat menjadi rujukan bagi

penyusunan skripsi dan tesis baik bagi para adik kelas,

namun dapat juga digunakan bagi mahasiswa dari Perguruan

Tinggi lain sebagai bahan perbandingan. Selaku dekan saya

berharap Panduan ini dapat dimaksimalkan penggunaannya

dalam membantu proses penulisan dan penyusunan skripsi

dan tesis agar dapat selesai pada waktunya.

(12)

\*

Akhirnya saya ucapkan terima kasih kepada tim penyusun revisi Panduan Penulisan Skripsi dan Tesis yang telah melakukan upaya yang cukup melelahkan dan memakan waktu. Semoga kehadiran buku ini dapat memiliki dampak yang baik bagi perkembangan ilmu pengetahuan di lingkungan Fakultas Agama Islam. Semoga Allah selalu memberi taufik dan hidayah, memudahkan kita semua dalam menggapai cita-cita yang tinggi dan kesuksesan di masa depan.

Wassalamu’alaikum Wr. Wb.

Jakarta, Mei 2023 Dekan Fakultas Agama Islam

Dr. Sopa, M.Ag

(13)

DAFTAR ISI

Kata Pengantar v

Kata Sambutan vi

Daftar Isi vii

BAB I PENDAHULUAN 1

A. Pengantar Panduan 1

B. Pengertian 3

C. Persyaratan Isi 4

D.

Ruang

Lingkup Isi 5

E. Persyaratan Penyusunan Skripsi dan Tesis 15 F. Prosedur Penyusunan Skripsi dan Tesis 16

G. Pembimbing Skripsi dan Tesis 16

H. Waktu Penyusunan 17

I. Tujuan 18

J. Status dan Kedudukan 18

K. Kompetensi yang Ingin Dicapai 18

L. Sistem Pelaksanaan 19

BAB II FORMAT PENULISAN SKRIPSI 20

A. Format Penelitian Kuantitatif 21

B.

Format Penelitian Kualitatif 47

C. Format Penelitian Gabungan 73

BAB III NOTASI ILMIAH 90

A. Pengutipan 96

B. Penulisan Catatan Kaki 99

C. Penulisan Daftar Pustaka 104

D. Penulisan Transliterasi 108

BAB 4 TEKNIK PENULISAN 109

A. Kertas dan Pengetikan 109

B. Penomoran Halaman 109

C. Penjilidan 110

(14)

\*

D. Singkatan 111

BAB5PELAKSANAAN UJIAN SKRIPSI dan TESIS 113 A. Persyaratan Ujian Skripsi dan Tesis 113 B. Pendaftaran Ujian Skripsi dan Tesis 115

C. Penguji Skripsi dan Tesis 115

D. Pelaksanaan Ujian Skripsi dan Tesis 116 E. Sistem Penilaian Skripsi dan Tesis 116

F. Perbaikan Skripsi dan Tesis 117

G. Pengambilan Ijazah dan Tesis 119 Lampiran

Lampiran 1: Contoh Halaman Sampul

Lampiran 2: Contoh Lembar Pernyataan Orisinalitas Lampiran 3: Contoh Lembar Persetujuan Pembimbing Lampiran 4: Contoh Lembar Pengesahan Panitia Ujian

Skripsi

Lampiran 5: Contoh Lembar Abstrak Lampiran 6: Contoh Kata Pengantar Lampiran 7: Format Penilaian Skripsi

Lampiran 8: Lembar Pengesahan Artikel Skripsi/Tesis Lampiran 9: Pedoman Penulisan Transliterasi

(15)

BAB I

PENDAHULUAN

A. Pengantar

Salah satu kompetensi lulusan Fakultas Agama Islam Universitas Muhammadiyah Jakarta (FAI-UMJ) dalam bidang akademik dan profesi adalah kemampuan untuk menguasai, menerapkan dan mengembangkan ilmu dan teknologi guna mencapai keunggulan di bidang pendidikan, dakwah, syariah, perbankan syariah, dan manajemen zakat dan wakaf sesuai dengan tuntutan pada tingkat nasional dan internasional. Oleh karena itu, upaya peningkatan mutu akademik menjadi prioritas utama. Ukuran mutu perguruan tinggi dapat diukur dari berbagai aspek, di antaranya adalah mutu akademik. Salah satu bagian mutu akademik yang perlu diperhatikan adalah bobot dan kualitas penelitian ilmiah dari tugas akhir mahasiswa pada semua jenjang S1 dan S2 dalam bentuk skripsi dan tesis.

Dengan demikian, berkualitas tidaknya lulusan sebuah perguruan tinggi sangat ditentukan oleh kualitas akhir karya ilmiah mahasiswanya.

Panduan Penulisan Skripsi dan Tesis Fakultas Agama Islam Universitas Muhammadiyah Jakarta (FAI-UMJ) disusun dengan tujuan sebagai rujukan dosen dan mahasiswa dengan tujuan berbeda. Mahasiswa menjadikan buku ini sebagai panduan dalam menulis dan menyusun tugas akhir pada jenjang S1 dan S2 (skripsi dan tesis). Sementara bagi para dosen, panduan bertujuan memberi arah pada proses bimbingan skripsi dan tesis sesuai tugas dan fungsinya.

(16)

Secara teknis bimbingan skripsi dan tesis diserahkan kepada dosen masing-masing sesuai kesepakatan bersama dengan mahasiswa. Bimbingan ini meliputi langkah-langkah berikut. Pertama, mahasiswa mendapat masukan terkait judul dan proposal yang telah diseminarkan (me-review kembali proposal yang telah diseminarkan). Kedua, bimbingan terkait perbaikan isi Bab 1, 2, dan 3. Ketiga, bimbingan instrumen penelitian dan persiapan untuk ke lapangan penelitian.

Keempat, bimbingan hasil penelitian dan simpulan. Kelima, bimbingan persiapan mengikuti ujian akhir.

Semua tahapan tersebut dijabarkan dalam panduan ini secara terintegrasi dalam isi buku yang terdiri dari 5 (lima) bab sebagai berikut:

1. Bab I Pendahuluan, meliputi pengertian, persyaratan isi, ruang lingkup, prosedur, dan jangka waktu penyusunan.

2. Bab II Format Penulisan Skripsi dan Tesis, meliputi sistematika dan penjelasan dari metodologi penelitian kuantitatif, kualitatif, penelitian tindakan, penelitian pengembangan, dan penelitian pustaka (library research).

3. Bab III Notasi Ilmiah, meliputi pengutipan, penulisan catatan kaki, penulisan daftar pustaka, dan penulisan transliterasi.

4. Bab IV Tata Cara Penulisan, meliputi ukuran kertas, format pengetikan, penomoran halaman, penjilidan, dan singkatan.

5. Bab V Ujian Skripsi dan Tesis, meliputi persyaratan ujian, pendaftaran, penguji, pelaksanaan, sistem penilaian, perbaikan, dan pengambilan ijazah.

6. Daftar Pustaka, merupakan acuan buku-buku, artikel, dan sumber data lainnya di dalam penulisan panduan ini.

7. Lampiran-lampiran, pada akhir buku ini, terdapat lampiran-lampiran yang berisi format-format penulisan,

(17)

penilaian, serta pengesahan skripsi dan tesis yang berlaku di Fakultas Agama Islam Universitas Muhammadiyah Jakarta.

Panduan ini diharapkan dapat membantu mahasiswa dalam proses penulisan skripsi dan tesis untuk mencapai hasil yang optimal, baik dari segi waktu penyelesaian maupun hasil kerjanya. Buku ini menjadi acuan wajib bagi mahasiswa dan dosen agar tidak terjadi salah pemahaman dan agar pelaksanaan tugas akhir mahasiswa berjalan dengan baik.

B. Pengertian

Skripsi dan tesis adalah karya ilmiah yang ditulis oleh mahasiswa berdasarkan hasil penelitian, memiliki landasan teoritis, dan berisi kajian tentang masalah yang terkait dengan program studinya. Skripsi dan tesis juga merupakan tugas akhir mahasiswa yang memiliki bobot 6 (enam) sks sebagai salah satu persyaratan guna memperoleh gelar sarjana strata satu (S1) dan magister strata dua (S2).

Salah satu inti dari karya ilmiah adalah memberi manfaat bagi pengembangan ilmu pengetahuan dan pemecahan masalah-masalah praktis. Oleh karena itu hasil penelitian yang dihimpun dan dimasukkan ke dalam penulisan skripsi dan tesis merupakan bagian dari proses pembelajaran yang mengantarkan mahasiswa memiliki kemampuan dalam:

1. Mengidentifikasi dan merumuskan masalah.

2. Menerapkan metodologi penelitian.

3. Menganalisis data hingga memaparkan temuan penelitian.

4. Membahas temuan penelitian dengan konsep-konsep dan isu-isu penting.

5. Menarik kesimpulan, implikasi dan saran, kemudian menyajikannya dalam bentuk laporan penelitian. Dalam konteks ini skripsi dan tesis menstimulasi aktivitas belajar

(18)

mahasiswa dalam melakukan penelitian dengan bimbingan dosen.

C. Persyaratan Isi

Persyaratan isi skripsi dan tesis adalah sebagai berikut:

1. Bersifat orisinal dan independen. Karena itu, penulis harus membuat pernyataan tentang orisinalitas skripsi dan tesisnya di atas materai Rp. 10.000. Syarat ini berdasarkan Undang-undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional dan Permendiknas Nomor 17 Tahun 2010 tentang Pencabutan Gelar Jika Terjadi Plagiasi.

2. Kajian yang dimuat dalam skripsi dan tesis adalah masalah yang berkaitan dengan program studi masing- masing.

3. Kualitas isi harus menunjukkan kemampuan penulis sebagai calon sarjana dalam menggunakan prosedur penelitian yang sesuai dengan kaidah penelitian ilmiah, mengolah informasi primer dan sekunder menjadi suatu kesatuan karya yang bermakna, dan hasilnya disajikan dengan menggunakan kaidah-kaidah penulisan ilmiah.

4. Bahasa yang digunakan dalam penulisan skripsi dan tesis adalah bahasa Indonesia yang baik dan benar serta bernuansa akademis. Mahasiswa diperbolehkan menulis skripsi dan tesis dalam bahasa Arab dan Inggris.

5. Jika menggunakan bahasa Indonesia, jumlah halamannya minimal 60 untuk S1 dan 100 halaman untuk S2 di luar lampiran, sedangkan jika menggunakan bahasa asing minimal 40 halaman untuk S1 dan 60 untuk S2. Bab 1 (15%), Bab 2 (20%), Bab 3 (15%), Bab 4 (40%), dan Bab 5 (10%).

(19)

6. Secara esensial kualitas skripsi dan tesis dapat dipertanggungjawabkan yang ditunjukkan dengan adanya substansi yang diteliti dan metodologi keilmuan yang digunakan.

7. Penulis menentukan sendiri metodologi yang akan digunakan setelah mendapat arahan dari pembimbing.

D. Ruang Lingkup Isi

Secara umum, ruang lingkup skripsi dan tesis disesuaikan dengan program studi masing-masing, dengan penjelasan sebagai berikut:

1. Jenjang S1:

a. Program Studi Pendidikan Agama Islam (PAI) 1) Pemikiran tokoh pendidikan Islam, seperti al-

Zarnuji, Ibn Jama’ah, Ibn Sina, al-Farabi, Ibn Miskawaih, al-Ghazali, Mahmud Yunus, Imam Zarkasyi, Ki Hajar Dewantara, dan lain-lain.

2) Lembaga pendidikan, seperti Kuttab, Madrasah, Sekolah, Masjid, Perpustakaan, Sekolah, Pesantren, dan Majelis Ta’lim.

3) Sejarah pendidikan, seperti Pendidikan Islam Masa Nabi (Periode Makkah dan Madinah), Masa al- Khulafa al-Rasyidun, Masa Bani Umayyah, Masa Bani Abbasiyah, Masa Turki Usmani, Masa Orde Lama, Masa Orde Baru, dan Masa Reformasi.

4) Kurikulum, seperti Kurikulum Madrasah al- Nizhamiyah, Kurikulum al-Azhar Masa Syaikh Muhammad Abduh, dan Kurikulum Pesantren Salaf/Modern.

5) Metodologi, seperti Metodologi Pengajaran Tafsir, Hadis, Fikih, Bahasa Arab, Sejarah Islam, serta Baca dan Tulis Al-Qur’an.

(20)

6) Administrasi, manajemen dan kepemimpinan pendidikan, seperti Administrasi Pendidikan Islam di MI/SD, MTs/SMP, dan MA/SMA/SMK bernuansa Islam atau di Pesantren, Manajemen Pendidikan Tinggi Islam, Manajemen Pesantren, Manajemen Majelis Ta’lim, dan Pengelolaan Administrasi Akademik di perguruan tinggi, gaya kepemimpinan kepala sekolah, iklim organisasi, budaya organisasi sekolah/madrasah, dan lain-lain.

7) Psikologi pendidikan, seperti minat belajar siswa/santri, motivasi belajar, motivasi berprestasi, konsentrasi belajar, kelekatan dengan teman sebaya, kepribadian guru, konsep diri guru atau siswa, dan lain-lain.

8) Perbandingan pendidikan, seperti Perbandingan Tujuan Pendidikan Islam Masa Orde Lama dan Orde Baru, Perbandingan Sistem Evaluasi Pendidikan di Timur Tengah dan Barat abad ke-20, Perbandingan Pemikiran Pendidikan: KH. Ahmad Dahlan dan KH. M. Hasyim Asy’ari, dan lain-lain.

9) Tenaga pendidik dan kependidikan, seperti kompetensi guru, kinerja guru, gaji guru, latar belakang pendidikan guru, kepuasan kerja guru/karyawan, kesejahteraan guru/karyawan, kedisiplinan guru/karyawan, dan lain-lain.

10) Tema-tema pendidikan lainnya, seperti Guru dalam Perspektif Al-Qur’an atau Hadis, Etika Pendidikan, Politik Pendidikan, dan Sosiologi Pendidikan.

11) Tema-tema Pengembangan Pendidikan seperti Teknologi Pendidikan Agama Islam, Model Pembelajaran PAI, Media Pembelajaran PAI, dan lain-lain.

(21)

12) Tema-tema Negara, Agama, dan Masyarakat seperti Moderasi Beragama, AIK, Pendidikan Multikultural, dan Tradisi Keagamaan.

b. Program Studi Hukum Keluarga Islam/Ahwal Syakhshiyyah:

1) Pemikiran tokoh hukum Islam, seperti Pemikiran Empat Imam Mazhab, Ulama Salaf, dan Ulama Kontemporer.

2) Lembaga peradilan, seperti Mahkamah Konstitusi, Mahkamah Agung, Pengadilan Agama, dan Pengadilan Tinggi Agama.

3) Sejarah peradilan, seperti Peradilan Islam masa Rasul dan Khilafah Rasyidah, masa Bani Abbasiyah dan Ummayah, masa kerajaan Islam di Indonesia, masa penjajahan dan kemerdekaan, serta pasca Kemerdekaan.

4) Lembaga pembuat hukum Islam, seperti MUI, Majelis Tarjih Muhammadiyah, dan Lembaga Bahtsul-Masail NU.

5) Perbandingan Hukum, seperti Perbandingan Hukum Islam dan Hukum Nasional, Hukum Perkawinan Islam dan Agama lain, serta Hukum Islam dan Hukum Adat.

6) Tema-tema dan isu-isu hukum kontemporer, seperti hukum rajam, hukum transplantasi, hukum perkawinan beda agama, child free marriage, bayi tabung, hukum kloning, bank sperma, kepemimpinan wanita, hukum bom bunuh diri, eutanasia, dan hukum akad nikah jarak jauh (via telepon dan/atau internet).

7) Tema-tema hukum dan peradilan Islam lainnya, seperti ijtihad dalam perspektif Al-Qur’an atau

(22)

Hadis, etika peradilan, politik hukum, sosiologi, dan antropologi hukum.

8) Tema-tema tentang hadhanah, perwalian, nafkah anak pasca perceraian, nafkah anak kawin siri, nafkah anak diluar nikah.

9) Tema-tema tentang harta keluarga, kewarisan (anak luar nikah, anak kawin siri, anak angkat), wasiat, hibah, dan hadiah.

10) Tema-tema tentang problematika keluarga (ekonomi keluarga, pendidikan keluarga, pengembangan sosial budaya keluarga, keluarga berencana, dan inseminasi).

11) Tema-tema hukum lainnya seperti pencemaran nama baik, plagiarisme, HKI, dan berita palsu.

c. Program Studi Komunikasi dan Penyiaran Islam 1) Pemikiran tokoh dakwah Islam, seperti pemikiran

Hamka, Hasan al-Banna, Zainuddin M.Z, M. Amien Rais, Haedar Natsir, dan lain-lain.

2) Lembaga dakwah, seperti Dewan Dakwah Islam Indonesia (DDII), Muhammadiyah, NU, PERSIS, Al-Washliyah, dan lain-lain.

3) Sejarah dakwah, seperti dakwah Islam masa Nabi (periode Makkah dan periode Madinah), masa Al- Khulafa Al-Rasyidin, masa Bani Umayyah, masa Bani Abbasiyah, masa Turki Utsmani, masa orde lama, masa orde baru, dan lain-lain.

4) Materi dakwah, seperti materi bidang aqidah, ibadah dan muamalah.

5) Metodologi dakwah, seperti metodologi dakwah kaum transmigran, metodologi dakwah melalui internet, metodologi dakwah di pedesaan dan perkotaan, dan lain-lain.

(23)

6) Administrasi dan manajemen dakwah, seperti administrasi dan manajemen dakwah Muhammadiyah, NU, PERSIS, DDII, dan lain-lain.

7) Perbandingan dakwah, seperti perbandingan dakwah Islam dan Kristen di lembaga pemasyarakatan, perbandingan dakwah Islam pada masa Sunan Ampel dan Sunan Kalijaga, perbandingan dakwah Islam Masa orde lama dan orde baru, dan lain-lain.

8) Dakwah dalam perspektif Al-Qur’an atau Hadis, teknologi dakwah, evaluasi dakwah, etika dakwah, politik dakwah, sosiologi dakwah, dan lain-lain.

d. Program Studi Perbankan Syariah

1) Pemikiran tokoh ekonomi Islam/syariah, seperti pemikiran Imam Abu Hanifah, Ibn Khaldun, Adiwarman Azhar Karim, Ma’ruf Amin, Syafi’i Antonio, dan lain-lain.

2) Lembaga keuangan syariah, seperti bank syariah, pegadaian syariah, koperasi syariah, asuransi syariah, dan lain-lain.

3) Sejarah perbankan syariah, seperti bank atau lembaga keuangan pada masa Rasul, Umar bin Khattab, Umar bin Abdul Azis, Khalifah Harun al- Rasyid, al-Ma’mun, dan lain-lain.

4) Lembaga produk hukum, seperti fatwa MUI tentang bunga bank, fatwa Muhammadiyah tentang riba, Bahs al-Masail NU tentang kredit dan utang piutang, dan lain-lain.

5) Perbandingan hukum, seperti perbandingan hukum Islam dan hukum positif tentang bunga bank, fatwa Dewan Syariah Nasional (DSN) dan fatwa Muhammadiyah, NU, PERSIS, dan lain-lain.

(24)

6) Tema-tema dan isu-isu kontemporer, peningkatan pelayanan dan profesionalisme, inovasi produk, perluasan jaringan, sinergi antar brand bank syariah, dan lain-lain.

7) Tema-tema hukum Islam kaitannya dengan perbankan syariah, seperti implementasi hukum Islam pada bank syariah, perkembangan bisnis syariah di Indonesia, campur tangan negara dalam menentukan upah kerja, dan lain-lain.

8) Tema-tema instrumen keuangan syariah, seperti pasar keuangan syariah mencakup sukuk, investasi syariah, excange traded fund, Islamic wealth management, dan investasi wakaf syariah.

9) Digitalisasi keuangan syariah seperti financial technology, valuasi bisnis, dan sejenisnya.

e. Program Studi Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah

1) Pemikiran tokoh pendidikan anak seperti Abdullah Nasikh Ulwan, Mahmud Yunus, Ki Hajar Dewantara, John Locke, Maria Montessori, dan lain-lain.

2) Lembaga pendidikan, seperti kuttab, madrasah, sekolah, masjid, perpustakaan, sekolah, pesantren, majelis ta’lim, dan lain-lain.

3) Sejarah pendidikan, seperti pendidikan Islam pada masa nabi (periode Makkah dan periode Madinah), masa Al-Khulafa Al-Rasyidun, masa Bani Umayyah, masa Bani Abbassiyah, masa Turki Usmani, masa orde lama, masa orde baru, dan lain- lain.

4) Kurikulum, seperti kurikulum Madrasah Al- Nizhamiyah, kurikulum Al-Azhar masa Syaikh

(25)

Muhammad Abduh, Kurikulum pesantren salaf/modern, dan lain-lain.

5) Metodologi pembelajaran, seperti metodologi pembelajaran akidah akhlak, fikih, tauhid, bahasa Arab, baca tulis Al-Qur’an, dan lain-lain.

6) Administrasi dan manajemen pendidikan, seperti administrasi pendidikan Islam di MI, atau di pesantren, manajemen pendidikan Islam di MI, manajemen pesantren cilik, manajemen administrasi akademik di MI/SD, evaluasi pembelajaran, dan lain-lain.

7) Psikologi pendidikan, seperti minat belajar anak, motivasi belajar, motivasi berprestasi, konsentrasi belajar, kelekatan dengan teman sebaya, kepribadian guru, konsep diri guru, dan lain-lain.

8) Perbandingan pendidikan, seperti perbandingan tujuan pendidikan anak dalam Islam masa orde lama dan masa orde baru, perbandingan sistem evaluasi pendidikan dasar di Malaysia dan Indonesia pada abad 21, perbandingan metode pendidikan KH. Ahmad Dahlan dengan Ki Hajar Dewantara, dan lain-lain.

9) Tenaga pendidik dan kependidikan, seperti kompetensi guru, kinerja guru, gaji guru, latar belakang pendidikan guru, kepuasan kerja guru/karyawan, kesejahteraan guru/karyawan, kedisiplinan guru/karyawan, dan lain-lain.

10) Tema-tema pendidikan lainnya, seperti Guru dalam perspektif Al-Qur’an atau Hadis, teknologi pendidikan, evaluasi pendidikan, etika pendidikan, politik pendidikan, sosiologi pendidikan, dan lain- lain.

(26)

f. Program Studi Manajemen Zakat dan Wakaf 1) Pemikiran tokoh di bidang zakat dan wakaf, seperti

pemikiran Imam Syafi’i, Imam Malik, Yusuf Qardhawi, Didin Hafiduddin, dan lain-lain.

2) Lembaga zakat dan wakaf, seperti BAZNAS, LAZISMU, Dompet Dhuafa, BWI, dan lain-lain.

3) Sejarah zakat dan wakaf, seperti zakat dan wakaf di zaman Rasulullah, pada masa Abu Bakar, Umar, Umayyah, Abbasiyyah, dan lain-lain.

4) Produk hukum, seperti fatwa MUI tentang zakat dan wakaf, regulasi pemerintah tentang zakat dan wakaf, peraturan-peraturan di BAZNAS dan Badan Wakaf Indonesia (BWI), Muhammadiyah, NU, dan lain-lain.

5) Perbandingan hukum, seperti perbandingan hukum Islam dan hukum positif tentang zakat atau wakaf, perbandingan fatwa Muhammadiyah dan NU tentang regulasi zakat dan wakaf, perbedaan persepsi antara masyarakat desa dan kota tentang pengembangan zakat dan wakaf, dan lain-lain.

6) Tema-tema dan isu-isu kontemporer, seperti peningkatan pelayanan penerimaan dan distribusi zakat, sistem digitalisasi zakat dan wakaf, pengembangan zakat dan wakaf produktif, profesionalisme pengelolaan dan pendayagunaan, inovasi manajemen, dan lain-lain.

7) Tema-tema hukum Islam kaitannya dengan zakat dan wakaf, seperti implementasi hukum Islam pada pengelolaan zakat dan wakaf, perkembangan usaha melalui pengembangan zakat dan wakaf produktif di Indonesia, Campur tangan negara dalam pengelolaan zakat dan wakaf, dan lain-lain.

(27)

2. Jenjang S2 (Magister Studi Islam) a. Konsentrasi Pendidikan Islam

1) Pemikiran tokoh pendidikan Islam klasik dan kontemporer.

2) Lembaga pendidikan Islam klasik dan kontemporer seperti kuttab, madrasah, sekolah, masjid, pesantren, majelis ta’lim, dan lain-lain.

3) Sejarah pendidikan, seperti pendidikan Islam pada masa nabi (periode Makkah dan periode Madinah), masa Al-Khulafa Al-Rasyidin, masa Bani Umayyah, masa Bani Abbassiyah, masa Turki Usmani, masa orde lama, masa orde baru, dan lain- lain.

4) Kurikulum Pendidikan di masa klasik atau kontemporer seperti kurikulum madrasah Al- Nizhamiyah, kurikulum Al-Azhar masa Syaikh Muhammad Abduh, kurikulum pesantren salaf/modern, dan lain-lain.

5) Administrasi dan manajemen pendidikan seperti administrasi pendidikan Islam di madrasah, pesantren, sekolah Islam, dan lain-lain.

b. Konsentrasi Hukum Islam

1) Pemikiran tokoh hukum Islam klasik dan kontemporer.

2) Lembaga peradilan seperti Mahkamah Agung, Pengadilan Agama, Pengadilan Tinggi Agama, dan lain-lain.

3) Lembaga produk hukum Islam seperti MUI, Majelis Tarjih Muhammadiyah, Lembaga Bahs Al-Masail NU, dan lain-lain.

(28)

4) Perbandingan Hukum, seperti perbandingan hukum Islam dan hukum nasional, hukum perkawinan Islam dan agama lain, dan lain-lain.

5) Tema-tema dan isu-isu hukum kontemporer seperti hukum rajam, hukum transplantasi, hukum kloning, hukum akad nikah jarak jauh (via telepon dan/atau internet), dan lain-lain.

c. Konsentrasi Ekonomi Islam

1) Pemikiran tokoh ekonomi Islam/syariah klasik dan kontemporer seperti pemikiran Imam Abu Hanifah, Ibn Khaldun, Adiwarman Azhar Karim, Ma’ruf Amin, Syafi’i Antonio, dan lain-lain.

2) Lembaga keuangan syariah seperti Bank syariah, pegadaian syariah, koperasi syariah, asuransi syariah, dan lain-lain.

3) Sejarah perbankan syariah, seperti Bank atau Lembaga Keuangan pada masa Rasul, Umar bin Khattab, Umar bin Abdul Azis, Khalifah Harun Al- Rasyid, Al-Ma’mun, dan lain-lain.

4) Lembaga produk hukum seperti fatwa MUI tentang bunga Bank, fatwa Muhammadiyah tentang riba, Bahs Al-Masail NU tentang kredit dan utang piutang, dan lain-lain.

5) Perbandingan hukum seperti perbandingan hukum Islam dan hukum positif tentang bunga Bank, fatwa Dewan Syariah Nasional (DSN) dan fatwa Muhammadiyah, NU, PERSIS, dan lain-lain.

6) Tema-tema hukum Islam yang terkait dengan perbankan syariah, seperti implementasi hukum Islam pada Bank syariah, perkembangan bisnis syariah di Indonesia, campur tangan negara dalam menentukan upah kerja, dan lain-lain.

(29)

7) Pemikiran tokoh di bidang zakat dan wakaf, seperti pemikiran Imam Syafi’i, Imam Malik, Yusuf Qardhawi, Didin Hafiduddin, dan lain-lain.

8) Lembaga zakat dan wakaf seperti BAZNAS, LAZISMU, Dompet Dhuafa, BWI, dan lain-lain.

E. Persyaratan Penyusunan Skripsi dan Tesis

Persyaratan penyusunan skripsi dan Tesis adalah sebagai berikut:

1. Mahasiswa aktif (tidak sedang dalam masa cuti/non aktif).

2. Telah memperoleh minimal 120 sks untuk jenjang S1 dan 42 sks untuk jenjang S2.

3. Lulus mata kuliah Metodologi Penelitian, Statistik, Praktikum Penelitian, dan Seminar Proposal untuk S1 dan lulus mata kuliah Metodologi Penelitian dan Seminar Proposal untuk S2.

4. Menyerahkan foto copy 3 (tiga) sertifikat: Baitul Arqam/mentoring AIK, Studium General, dan seminar untuk S1

5. Menyerahkan sertifikat TOEFL minimal nilainya 450 dan TOAFL minimal nilainya 400 untuk S1 dan TOEFL minimal nilainya 500 dan TOAFL minimal nilainya 450 untuk S2

6. Menyelesaikan administrasi keuangan.

7. Menunjukkan bukti pengecekan Turnitin dari perpustakaan FAI dengan maksimal tingkat kemiripan 30%.

8. Khusus untuk S2 menunjukkan bukti sudah menghadiri sidang Tesis di MSI minimal 1 (satu) kali, dan menunjukkan bukti menjadi presenter atau peserta dalam konferensi Internasional atau Nasional.

(30)

F. Prosedur Penyusunan Skripsi dan Tesis

Prosedur penyusunan skripsi dan Tesis adalah sebagai berikut:

1. Menyerahkan proposal penelitian kepada Ketua Program Studi.

2. Penunjukan dosen pembimbing oleh Ketua Program Studi.

3. Konsultasi dengan dosen pembimbing minimal 12 (dua belas) kali pertemuan.

4. Waktu bimbingan sesuai kesepakatan antara dosen pembimbing dengan mahasiswa yang bersangkutan.

5. Melakukan penelitian ke lapangan setelah adanya persetujuan instrumen penelitian oleh dosen pembimbing 6. Menyusun laporan hasil penelitian sesuai dengan Panduan

Penulisan Skripsi dan Tesis.

7. Ujian skripsi dan Tesis, setelah mendapat persetujuan dosen pembimbing.

G. Pembimbing Skripsi dan Tesis 1. Skripsi

a. Pembimbing skripsi adalah dosen tetap Universitas Muhammadiyah Jakarta dalam bidang ilmu yang relevan dengan topik atau bahasan skripsi.

b. Pembimbing skripsi berpangkat akademik minimal Asisten Ahli bagi dosen yang berpendidikan minimal S.2.

2. Tesis

a. Pembimbing tesis adalah dosen tetap Universitas Muhammadiyah Jakarta dalam bidang ilmu yang relevan dengan topik atau bahasan tesis.

b. Pembimbing tesis berpangkat akademik minimal Lektor bagi dosen yang berpendidikan minimal S.3.

(31)

H. Waku Penyusunan

Jangka Waktu Penyusunan sebagai berikut:

1. Masa penyusunan skripsi dan Tesis adalah minimal 6 (enam) bulan. Apabila tidak diselesaikan dalam 1 semester, maka mahasiswa bersangkutan dapat mengajukan permohonan perpanjangan secara tertulis kepada Ketua Program Studi dengan menyertakan alasan keterlambatan.

2. Ketua Program Studi dapat menyetujui permohonan perpanjangan waktu penulisan skripsi selama 6 (enam) bulan berikutnya. Selanjutnya, dapat diperpanjang untuk kedua kalinya selama 6 (enam) bulan ke depan karena alasan yang dapat diterima.

3. Mahasiswa dapat mengajukan pergantian pembimbing jika dalam 2 semester tidak ada perkembangan dan karena alasan lain yang dapat diterima.

4. Jika perpanjangan waktu sebagaimana tersebut pada nomor 2 (dua) tidak dapat terlaksana, maka Ketua Program Studi berwenang mengambil kebijakan setelah dikonsultasikan dengan Wakil Dekan I.

I. Tujuan

Secara umum panduan skripsi dan tesis memberikan arahan kepada mahasiswa agar dapat melakukan kegiatan penelitian dengan baik sebagai sebuah karya ilmiah dan sarana pengembangan ilmu pengetahuan sesuai bidangnya dengan menggunakan metode ilmiah.

Secara khusus Panduan ini bertujuan:

(32)

1. Menyamakan persepsi dosen dan mahasiswa dalam proses pembuatan karya ilmiah penelitian dalam bentuk skripsi dan tesis.

2. Mahasiswa dapat menyusun karya ilmiah dengan mengikuti kaidah metodologi penelitian yang sesuai dan dapat menjawab permasalahan penelitiannya.

3. Memberi arahan kepada mahasiswa dan dosen pada proses bimbingan skripsi dan tesis.

4. Memberi arahan kepada mahasiswa dalam menyusun laporan hasil penelitian setelah mendapatkan data lapangan dan melakukan analisis data dengan menggunakan metode penelitian yang tepat.

J. Status dan Kedudukan

Skripsi dan Tesis merupakan salah satu Mata Kuliah Wajib di Fakultas Agama Islam Universitas Muhammadiyah Jakarta. Mata Kuliah ini berbobot 6 sks dan wajib diikuti oleh seluruh mahasiswa dari berbagai Program Studi.

K. Kompetensi yang Ingin Dicapai

Melalui kegiatan bimbingan skripsi dan tesis diharapkan mahasiswa memiliki kompetensi dalam menyusun karya ilmiah penelitian yang memiliki kaidah metodologi yang tepat dan menjawab pertanyaan penelitiannya. Sedangkan kompetensi dasar yang harus dicapai oleh mahasiswa adalah dapat menyusun Bab I yang meliputi: latar belakang masalah, identifikasi masalah, membuat rumusan masalah penelitian, membatasi atau menetapkan focus penelitian.

Menyusun Bab II yang terdiri dari: melakukan tinjauan pustaka dan penyusunan kerangka berpikir, kemudian mahasiswa dapat menyusun Bab III yang mencakup pemilihan metode penelitian yang sesuai dengan rumusan masalah yang

(33)

ditelitinya, menyusun instrumen penelitian yang sesuai dengan jenis penelitiannya, teknik pengumpulan data dan analisisnya disesuaikan dengan jenis penelitiannya baik itu penelitian kualitatif, kuantitatif, penelitian tindakan, penelitian pengembangan dan penelitian pustaka.

Selanjutnya mahasiswa dapat melengkapi susunan karya ilmiahnya berupa laporan hasil penelitian dan pembahasan di Bab IV, dengan mengikuti sistematika penyusunan yang ada dalam Panduan ini.

L. Sistem Pelaksanaan

Sistem pelaksanaan bimbingan skripsi dan tesis dilakukan secara individual oleh dosen pembimbing yang ditunjuk. Meski demikian dosen pembimbing juga dapat melakukan bimbingan secara berkelompok sesuai kebutuhan.

Proses bimbingan dilakukan dengan: pengarahan awal, review proposal, perbaikan, diskusi, dan pengarahan lanjutan.

Dosen dan mahasiswa dapat menjaga komunikasi dan saling menghormati dengan menjawab Whatsapp atau telepon, memberi waktu yang cukup dalam bimbingan, memberi arahan sesuai dengan Panduan ini.

(34)

BAB 2

FORMAT PENULISAN SKRIPSI DAN TESIS

Penyusunan skripsi dan tesis diawali dengan tahapan mahasiswa telah memiliki proposal penelitian hasil proses bimbingan dari praktikum penelitian dan sudah diseminarkan.

Proposal terdiri dari Bab I-III, kemudian dilanjutkan sampai Bab V, mengikuti sistematika penulisan yang ada dalam Panduan ini.

Pada tahap ini, mahasiswa diharapkan mampu menyempurnakan proposal penelitian baik proposal penelitian kuantitatif maupun proposal penelitian kualitatif, sesuai dengan sistematika yang logis, dan jadwal waktu yang ditetapkan.

Sistematika penulisan skripsi dan tesis dalam Bab ini mencakup minat para peneliti untuk dijadikan rujukan agar memudahkan mahasiswa menyelesaikan karya ilmiahnya tepat waktu. Mahasiswa diharapkan dapat lebih kreatif dan memanfaatkan berbagai fasilitas media sosial sebagai sarana untuk melakukan pengumpulan data lapangan.

Penelitian yang dilakukan oleh para mahasiswa seperti:

A. Penelitian kuantitatif

1. Kuantitatif Deskriptif (Survey)

2. Kuantitatif Komparatif (Eksperimen dan Ex Post Facto) 3. Kuantitatif Asosiatif (Korelasional dan Kausal)

B. Penelitian kualitatif 1. Naratif

2. Fenomenologi 3. Ethnography 4. Studi Kasus

(35)

5. Grounded Theory 6. Analisis Isi

C. Penelitian Gabungan Kualitatif dan Kuantitatif 1. Penelitian Tindakan

2. Pengembangan Model

Berdasarkan penjelasan di atas maka isi uraian dapat diringkas dalam bentuk skema di bawah ini:

Berangkat dari hal itu maka pembahasan berikut disajikan contoh sistematika skripsi dan tesis yang meliputi penelitian kuantitatif, kualitatif, dan gabungan. Sistematika penyusunan laporan penelitian ini merupakan ketentuan yang berlaku bagi semua prodi yang ada di lingkungan Fakultas Agama Islam.

A. Format Penelitian Kuantitatif

Penelitian kuantitatif memiliki cara pandang positivisme, yaitu cara pandang yang menyatakan bahwa eksistensi kenyataan/realitas sosial dan realitas fisik adalah independent atau terpisah, bebas atau berada di luar diri peneliti. Oleh karena itu siapa saja yang akan meneliti realitas tersebut dapat mengamati atau mengukurnya. Apabila

Deduktif

Penelitian Kuantitatif

1. Kuantitatif Deskriptif 2. Kuantitatif Komparatif (Eksperimen dan Expost Facto)

2. Kuantitatif Asosiatif (Korelasional dan Kausal)

Induktif

Penelitian Kualitatif

1. Naratif 2. Fenomenologi 3. Etnografi 4. Studi Kasus 5. Grounded Theory 6. Analisis Isi

Gabungan Deduktif dan Induktif

Penelitian Gabungan Kuantitatif dan Kualitatif

1. Penelitian Tindakan 2. Pengembangan Model

(36)

pengamatan/pengukurannya tidak bias maka hasil-hasil penelitian tersebut dapat dikategorikan sebagai pengetahuan ilmiah (scientific knowledge).

Cara pandang positivisme memiliki karakteristik sebagai berikut:

1. Asumsi bahwa realitas adalah objektif, terpisah di luar peneliti, dapat diamati dan diukur,

2. Tujuan penelitian adalah mendeskripsikan dan menjelaskan hubungan antar variabel yang diukur,

3. Fokus pada reduksi realitas menjadi variabel dan variabel dapat diukur dengan instrumen dan menghasilkan data numerik dan berbentuk distribusi,

4. Asumsi metodologis: proses deduktif, hubungan antar variabel, sebab-akibat, disain statis telah ditentukan sebelum penelitian, bebas konteks (context-free), hasil prediksi-eksplanasi dapat digeneralisasikan, validitas dan reliabilitas dapat diketahui,

5. Analisis data menggunakan analisis statistika,

6. Peranan kajian teoretik sangat dominan untuk menjelaskan dan menjawab pertanyaan penelitian/rumusan masalah, 7. Data kuantitatif berpusat pada unit analisis dan berbentuk

distribusi.

Penelitian kuantitatif memusatkan perhatiannya pada gejala yang mempunyai karakteristik tertentu yang bervariasi dalam kehidupan manusia, yang dinamakan variabel. Hakikat hubungan antar variabel dianalisis dengan menggunakan teori yang objektif. Karena sasaran kajian dari penelitian kuantitatif adalah gejala, sedangkan gejala yang ada dalam kehidupan manusia tidak terbatas dan tidak terbatas pula kemungkinan variasi dan hirarkinya.

Penelitian kuantitatif berfokus pada variabel, bahkan sebelum penelitian dilakukan telah ditentukan terlebih dahulu

(37)

variabel yang akan diteliti. Dalam penelitian kuantitatif pengukuran terhadap gejala yang diamati merupakan hal yang sangat penting. Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan instrumen yang disusun berdasarkan indikator dari variabel yang diteliti, kemudian menghasilkan data ku

antitatif. Berdasarkan metode yang digunakan penelitian kuantitatif dapat digolongkan sebagai berikut:

1. Penelitian Kuantitatif Deskriptif adalah penelitian yang dilakukan untuk mendiskripsikan suatu gejala, peristiwa, dan kejadian yang terjadi secara faktual, sistematis, dan akurat. Penelitian dilakukan untuk mengetahui nilai variabel mandiri tanpa membuat perbandingan atau menghubungkan dengan variabel yang lain.

2.

Penelitian Kuan

titatif Komparatif terdiri atas penelitian eksperimen dan penelitian expost-facto. Berdasarkan tempatnya eksperimen mencakup eksperimen di laboratorium dan eksperimen di lapangan. Berdasarkan tingkat presisinya eksperimen dibagi menjadi tiga kategori yakni pra eksperimen, quasi eksperimen dan true eksperimen. Penelitian expost-facto adalah penelitian yang mempelajari fakta yang sudah ada atau sudah terjadi dengan menggunakan disain eksperimen.

3. Penelitian Kuantitatif Asosiatif terdiri atas penelitian asosiasi korelasional dan penelitian asosiasi kausal.

Penelitian kuantitatif adalah penelitian yang melibatkan dua hal, yaitu:

1. Realitas yang menjadi sasaran penelitian berdimensi tunggal, fragmental (bagian-bagian), dan cenderung bersifat tetap sehingga dapat diprediksi.

(38)

2. Variabel dapat diidentifikasi dan diukur dengan alat-alat yang objektif dan baku. Karakteristik penelitian ini sebagai berikut:

a. Menggunakan pola berpikir deduktif (deductivo- hipotetico-verificative), yang berusaha memahami suatu fenomena dengan cara menggunakan konsep- konsep yang umum untuk menjelaskan fenomena- fenomena yang bersifat khusus.

b. Logika yang dipakai adalah logika positivistik dan menghindari hal-hal yang bersifat subjektif.

1) Proses penelitian mengikuti prosedur yang telah direncanakan.

2) Tujuan dari penelitian kuantitatif adalah untuk menyusun ilmu nomotetik yaitu ilmu yang berupaya membuat hukum-hukum dari generalisasinya.

3) Subjek yang diteliti, data yang dikumpulkan, dan sumber data yang dibutuhkan, serta alat pengumpul data yang dipakai sesuai dengan yang telah direncanakan sebelumnya.

4) Melibatkan penghitungan angka atau kuantifikasi data.

5) Peneliti menempatkan diri secara terpisah dengan objek penelitian, dalam arti dirinya tidak terlibat secara emosional dengan subjek penelitian.

6) Analisis data dilakukan setelah semua data terkumpul.

7) Dalam analisis data, peneliti dituntut memahami teknik-teknik statistik.

8) Hasil penelitian berupa generalisasi dan prediksi, lepas dari konteks waktu dan situasi.

(39)

Sistematika skripsi dan tesis dalam penelitian kuantitatif komparatif dan asosiatif adalah sebagai berikut:

1. Sistematika

LEMBAR PERNYATAAN (ORISINALITAS) LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING SKRIPSI LEMBAR PENGESAHAN PANITIA UJIAN SKRIPSI ABSTRAK

KATA PENGANTAR DAFTAR ISI

DAFTAR TABEL DAFTAR GAMBAR DAFTAR LAMPIRAN BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah B. Identifikasi Masalah C. Pembatasan Masalah D. Perumusan Masalah E. Tujuan Penelitian

F. Kegunaan Hasil Penelitian G. Sistematika Penulisan

BAB II LANDASAN TEORITIS, KERANGKA BERPIKIR DAN HIPOTESIS

A. Landasan Teoritis

B. Hasil Penelitian yang Relevan C. Kerangka Berpikir

D. Hipotesis Penelitian BAB III METODOLOGI PENELITIAN

A. Tujuan Operasional Penelitian B. Tempat dan Waktu Penelitian C. Metode Penelitian

D. Variabel Penelitian

E. Populasi dan Sampel Penelitian

(40)

F. Teknik Pengumpulan Data G. Instrumen Penelitian H. Teknik Analisis Data I. Hipotesis Statistik

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Data

B. Analisis Data

1. Uji Persyaratan Analisis 2. Uji Hipotesis

3. Interpretasi 4. Uji signifikansi 5. Uji determinasi

C. Pembahasan Hasil Penelitian BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan B. Saran-saran DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN-LAMPIRAN RIWAYAT HIDUP

2. Penjelasan Isi Sistematika

Penjelasan isi sistematika sebagaimana telah disebutkan di atas adalah sebagai berikut:

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

Latar belakang masalah adalah menyampaikan hal-hal yang melatarbelakangi mengapa masalah tersebut muncul. Kemudian peneliti melakukan observasi, seolah-olah sebagai “detektif” yang sedang mengamati situasi lingkungan tempat terjadinya sesuatu (masalah). Setelah menemukan

(41)

masalah, mencari penyebab masalah, masalah tidak bisa dicarikan solusinya tanpa menemukan sumber (penyebab) dari suatu masalah. Perlu diketahui bahwa masalah yang sama bisa saja penyebabnya berbeda. Dari analisis masalah dan penyebab masalah peneliti baru dapat menemukan judul dari penelitian.

Penelitian dilakukan untuk menyelesaikan masalah yang ditemukan karena adanya penyimpangan. Masalah dapat diketahui atau dicari apabila terdapat penyimpangan, antara pengalaman dengan kenyataan, antara apa yang direncanakan dengan kenyataan, adanya pengaduan, dan sebagainya. Masalah juga merupakan kesenjangan antara harapan (das sollen) dengan kenyataan (das sein).

B. Identifikasi Masalah

Peneliti menguraikan berbagai masalah yang mengakibatkan kesenjangan antara das sollen dan das sein. Masalah yang diidentifikasi dituliskan dalam bentuk pernyataan bukan pertanyaan. Tujuan identifikasi masalah agar peneliti menemukan berbagai masalah yang berhubungan dengan judul penelitian. Masalah-masalah yang diuraikan pada latar belakang masalah, harus dikelompokkan dan ditulis pada identifikasi masalah.

C. Pembatasan Masalah

Batasan masalah adalah ruang lingkup masalah atau yang menjadi fokus penelitian. Hal ini dilakukan agar pembahasan tidak terlalu luas merambah kepada aspek-aspek yang tidak relevan dengan fokus penelitian. Dari sekian banyak

(42)

masalah pada identifikasi masalah tersebut dipilih satu atau dua masalah. Dengan kata lain batasan masalah adalah pemilihan satu atau dua masalah dari beberapa masalah yang sudah teridentifikasi (inventarisir masalah).

D. Perumusan Masalah

Perumusan masalah disusun dalam bentuk kalimat tanya. Pertanyaan tersebut akan menjadi arah ke mana sebenarnya penelitian akan dibawa, dan apa saja yang ingin dikaji/ingin diketahui oleh peneliti. Masalah yang dipilih harus “researchable

dalam arti masalah tersebut dapat diselidiki.

Selanjutnya, masalah dirumuskan secara jelas, karena dengan perumusan yang jelas, peneliti dapat mengetahui variabel apa yang akan diukur dan apakah ada alat-alat ukur yang sesuai untuk mencapai tujuan penelitian. Misalnya, peneliti merumuskan masalah dalam bentuk pertanyaan yang berkaitan dengan variabel X dan variabel Y.

E. Tujuan Penelitian

Tujuan Penelitian merupakan bentuk pernyataan tentang apa yang akan dituju dengan kegiatan penelitian yang dilakukan. Oleh karena itu, pernyataan dilakukan secara deklaratif ringkas dan jelas tentang apa yang akan dilaksanakan dalam penelitian, sesuai dengan sifat permasalahan dan hasil yang ingin dicapai dalam melaporkan penelitian. Tujuan penelitian dapat menjawab topik/tema/judul dari substansi penelitian.

F. Kegunaan Hasil Penelitian

Peneliti menjelaskan manfaat dari hasil penelitian, baik manfaat teoritis maupun praktis.

(43)

Manfaat teoritis berkaitan dengan keilmuan, sedangkan manfaat praktis berhubungan dengan pemecahan masalah.

G. Sistematika Penulisan

Peneliti menyusun sistematika laporan hasil penelitian dari Bab I sampai dengan Bab V.

BAB II LANDASAN TEORITIS, KERANGKA BERPIKIR DAN HIPOTESIS

A. Landasan Teoritis

Peneliti membahas variabel penelitian secara konseptual dari berbagai teori atau konsep dari para ahli. Landasan teoritis ini dimulai dari variabel terikat (Y), kemudian variabel bebas (X). Untuk setiap variabel penelitian dituntut menggunakan minimal 7 (tujuh) rujukan konsep. Kajian konseptual tidak sekedar mencantumkan konsep- konsep secara runtut dari berbagai sumber, tetapi hasil analisis dari berbagai konsep.

B. Hasil Penelitian yang Relevan

Penelitian yang relevan biasanya digunakan untuk mencari persamaan dan perbedaan antara penelitian orang lain dengan penelitian yang sedang dilakukan peneliti serta kontribusinya untuk penulisan skripsi dan tesis. Misalnya, peneliti mendeskripsikan hasil-hasil penelitian yang telah dilakukan sebelumnya dan relevan dengan masalah yang diteliti. Selanjutnya, peneliti menjelaskan posisi penelitiannya dengan cara mendeskripsikan persamaan dan perbedaan penelitian yang dilakukannya dengan penelitian-penelitian relevan yang disajikan. Peneliti mencantumkan minimal 3

(44)

(tiga) hasil penelitian yang relevan yang berasal dari disertasi/tesis/skripsi yang ditulis oleh mahasiswa ataupun hasil penelitian yang dilakukan oleh peneliti yang dipublikasikan di jurnal nasional maupun internasional.

C. Kerangka Berpikir

Kerangka berpikir adalah rumusan-rumusan yang dibuat berdasarkan proses berpikir deduktif dalam rangka menghasilkan konsep-konsep dan proposisi-proposisi yang baru yang memudahkan seorang peneliti merumuskan hipotesis penelitiannya. Kerangka berpikir dapat berupa kerangka teori dan dapat pula kerangka penalaran logis. Kerangka teori merupakan uraian ringkas tentang teori yang digunakan dan cara menggunakan teori itu dalam menjawab pertanyaan penelitian.

Kerangka berpikir yang baik akan menjelaskan secara teoritis pertautan antara variabel yang akan diteliti, yang secara teoritis menjelaskan hubungan antar variabel independen dan dependen dalam bentuk bagan.

D. Hipotesis Penelitian

Hipotesis adalah jawaban sementara terhadap rumusan masalah penelitian. Dikatakan sementara karena, jawaban yang diberikan melalui hipotesis baru didasarkan teori dan belum menggunakan fakta. Hipotesis memungkinkan menghubungkan teori dengan pengamatan, atau pengamatan dengan teori. Hipotesis mengemukakan pernyataan tentang harapan peneliti mengenai hubungan-hubungan antara variabel-variabel dalam persoalan. Misalnya,

(45)

ada sebuah pertanyaan apakah tamatan MA yang memiliki nilai UN tinggi akan mampu menyelesaikan studi di Perguruan Tinggi Agama Islam dalam waktu yang relatif lebih cepat.

Pertanyaan ini dapat dirubah menjadi pernyataan:

ada hubungan antara nilai UN MA dengan hasil belajar mahasiswa di Perguruan Tinggi Agama Islam. Kalimat yang terakhir ini adalah bentuk suatu rumusan hipotesis yang menghubungkan dua variabel, yaitu nilai UN dan hasil belajar. Dengan demikian, hipotesis ini memberikan arah pada penelitian yang dilakukan.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Tujuan Operasional Penelitian

Secara umum penelitian bertujuan untuk mengetahui, menemukan, mengembangkan, dan menguji kebenaran suatu pengetahuan. Dengan kata lain, tujuan penelitian adalah menjawab dari perumusan masalah.

B. Tempat dan Waktu Penelitian

Tempat penelitian menggambarkan lokasi di mana penelitian tersebut diadakan. Sedangkan waktu penelitian menunjukkan waktu yang digunakan selama penelitian, mulai dari penyusunan rencana penelitian (proposal) sampai dengan penyusunan laporan akhir penelitian.

C. Metode Penelitian

Metode yang digunakan untuk penelitian kuantitatif adalah metode yang menekankan pada aspek pengukuran secara objektif terhadap fenomena sosial. Untuk melakukan pengukuran,

(46)

setiap fenomena dijabarkan ke dalam beberapa komponen masalah, variabel dan indikator. Setiap variabel yang ditentukan, diukur dengan memberikan simbol-simbol angka yang berbeda- beda sesuai dengan kategori informasi yang berkaitan dengan variabel tersebut. Dengan menggunakan simbol-simbol angka tersebut, teknik perhitungan secara kuantitatif matematik dapat dilakukan untuk menghasilkan suatu kesimpulan yang berlaku umum di dalam suatu parameter.

Tujuan utama dari metode ini menjelaskan suatu masalah untuk menghasilkan generalisasi.

Generalisasi merupakan suatu kenyataan kebenaran yang terjadi dalam suatu realitas tentang suatu masalah yang diperkirakan akan berlaku pada suatu populasi tertentu.

Generalisasi dapat dihasilkan melalui suatu metode perkiraan atau metode estimasi yang umum berlaku di dalam statistika induktif. Metode ini dilakukan berdasarkan pengukuran terhadap keadaan nyata yang lebih terbatas lingkupnya yang sering disebut “sampel”. Jadi, yang diukur dalam penelitian sebenarnya adalah bagian kecil dari populasi atau sering disebut “data”.

D. Variabel Penelitian

Variabel penelitian sangat penting dalam sebuah penelitian, karena variabel merupakan landasan dalam mempersiapkan alat dan metode pengumpulan data, dan sebagai alat penguji hipotesis. Karena itu, sebuah variabel harus dapat diamati dan diukur. Variabel penelitian dapat dibedakan (sekurang-kurangnya) menjadi:

(47)

Pertama: Variabel Independen, sering diistilahkan dengan variabel stimulus, variabel pengaruh, variabel perlakuan, kausa, risiko, variabel bebas, dan sebagainya. Variabel ini dapat mempengaruhi atau yang menjadi sebab perubahan atau timbulnya variabel dependen (terikat). Dinamakan demikian karena variabel ini bebas dalam mempengaruhi variabel lain. Contoh: “Pengaruh Zikir terhadap Mental Siswa”. Variabel zikir bebas mempengaruhi mental.

Kedua: Variabel Dependen, sering disebut variabel output, kriteria, konsekuen, variabel efek, variabel berpengaruh, variabel terikat, variabel tergantung, dan sebagainya. Variabel ini merupakan variabel yang dipengaruhi atau yang menjadi akibat karena adanya variabel bebas. Disebut variabel terikat karena variabel ini dipengaruhi oleh variabel bebas/variabel independen. contoh: “Pengaruh Zikir terhadap Mental Siswa”. Mental siswa adalah variabel dependent.

Untuk penelitian skripsi cukup 2 (dua) variabel (satu variabel independen dan satu variabel dependen). Sementara untuk penelitian tesis lebih dari 2 (dua) variabel.

E. Populasi dan Sampel Penelitian

Populasi dalam penelitian adalah wilayah generalisasi yang terdiri dari objek/subjek yang memiliki kuantitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan peneliti untuk dipelajari, kemudian ditarik kesimpulan. Populasi di sini tidak hanya tertuju pada orang atau makhluk hidup, tetapi juga benda-benda alam lainnya. Populasi bukan sekedar

(48)

jumlah yang terdapat pada objek atau subjek yang dipelajari, akan tetapi meliputi semua karakteristik, sifat-sifat yang dimiliki oleh objek atau subjek tersebut.

Secara umum populasi terbagi dua yaitu populasi target/umum dan populasi terjangkau.

Populasi target/umum adalah populasi yang ingin diamati oleh peneliti sedangkan populasi terjangkau adalah populasi yang dapat diamati oleh peneliti karena dibatasi oleh sifat-sifat khusus, tempat, dan waktu.

Sampel adalah sebagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi, atau bagian kecil dari anggota populasi yang diambil menurut prosedur tertentu sehingga dapat mewakili populasinya. Jika populasi besar, dan peneliti tidak mungkin mempelajari seluruh yang ada pada populasi, peneliti dapat memakai sampel yang diambil dari populasi. Sampel yang akan diambil dari populasi tersebut harus betul-betul representatif atau dapat mewakili.

Teknik pengambilan sampel (teknik sampling) adalah bagian dari metodologi statistika yang berhubungan dengan pengambilan sebagian dari populasi. Terdapat beberapa teknik sampling yang biasa dilakukan dalam penelitian pendidikan, di antaranya:

1. Teknik Sampling Probabilitas merupakan teknik sampling yang dilakukan dengan memberikan peluang atau kesempatan bagi seluruh anggota populasi untuk menjadi sampel. Dengan demikian sampel yang diperoleh diharapkan

(49)

merupakan sampel yang representatif. Terdapat beberapa macam dalam teknik sampling probabilitas seperti simple random sampling, proportionate stratified random sampling, dan lain-lain.

2. Teknik Sampling Non-probabilitas adalah teknik pengambilan sampel yang tidak memberi peluang/kesempatan sama bagi setiap unsur atau anggota populasi untuk dipilih sebagai sampel.

Teknik dari sampling ini di antaranya, purposive sampling, insidental sampling, dan lain-lain.

F. Teknik Pengumpulan Data

Pengumpulan data dapat dilakukan dalam berbagai setting, berbagai sumber dan berbagai cara. Jika dilihat dari settingnya data dapat dikumpulkan pada setting alamiah (natural setting), seperti pada laboratorium dengan metode eksperimen, di rumah dengan berbagai responden, dan sebagainya.

Apabila dilihat dari sumber datanya, maka pengumpulan data dapat menggunakan sumber primer dan sekunder. Sumber primer adalah sumber data yang langsung memberikan data kepada pengumpul data baik melalui kuesioner dan/atau dokumen. Sedangkan sumber sekunder merupakan sumber yang tidak langsung memberikan data pada pengumpul data, misalnya lewat orang lain atau lewat dokumen. Selanjutnya kalau dilihat dari segi cara atau teknik pengumpulan data, maka teknik pengumpulan data dapat dilakukan dengan interview (wawancara), kuesioner (angket), observasi, dan studi dokumen.

(50)

G. Instrumen Penelitian

Instrumen penelitian adalah semua alat yang digunakan untuk mengumpulkan, memeriksa, menyelidiki suatu masalah, atau mengumpulkan, mengolah, menganalisis dan menyajikan data-data secara sistematis dan objektif dengan tujuan memecahkan suatu masalah atau menguji suatu hipotesis. Fungsinya untuk mengukur nilai variabel yang diteliti.

Penggunaan teknik dengan tes dan kuesioner sebagai alat pengukuran (measurement) banyak dipakai dalam penelitian kuantitatif.

Pada instrumen penelitian ini digambarkan definisi konseptual dan definisi operasional dari setiap variabel yang diteliti dengan kisi-kisi instrument dan penjelasan mengenai skala pengukurannya. Contoh definisi konseptual dan definisi operasional variable dan kisi-kisi instrumennya dapat dilihat pada penjelasan berikut:.

1. Definisi Konseptual Variabel Penelitian Misal: Variabel penelitian mengenai Karakteristik Kepribadian Guru dalam PBM

Kepribadian guru adalah sosok pribadi guru

yang memiliki karakteristik atau sifat

kepribadian yang spesifik yaitu sejumlah ciri

khas kepribadian guru yang dapat

menunjang penyesuaian dirinya dengan

lingkungan dan dapat menunjang kelancaran

PBM di sekolah yang meliputi fleksibilitas

(51)

kognitif guru, keterbukaan psikologis guru, dan sifat-sifat pribadi.

(definisi konseptual tersebut diambil dari simpulan atau konstruk dari Bab

II/Landasan Teori)

2. Definisi Operasional Variabel Penelitian Karakterisitik kepribadian guru adalah respon siswa terhadap sejumlah pernyataan tentang ciri- ciri khas sifat kepribadian guru yang diperlihatkannya dalam PBM yang diukur melalui dimensi 1) fleksibilitas kognitif guru dengan sub dimensi a) sikap kognitif guru terhadap siswa, dan b) sikap kognitif guru terhadap materi dan metode mengajar; Sub dimensi Sikap kognitif guru diukur dengan indikator (1) menunjukkan perilaku demokratis;

(2) responsif terhadap kelas; dan (3) memandang siswa sebagai partner dalam PBM. Sedangkan subdimensi sikap kognitif guru terhadap materi dan metode mengajar diukur melalui indikator (1) menguasai materi pelajaran; (2) menyusun dan menyajikan materi secara sistematis; (3) Menggunakan metode mengajar yang bervariasi;

dan (4) keteptan dalam memilih metode mengajar. Dimensi 2) keterbukaan psikologis pribadi guru dengan sub dimensi a) memiliki kemampuan berkomunikasi, dan b) memiliki empati. Subdimensi memiliki kemampuan berkomunikasi diukur dengan indikator (1) mampu berkomunikasi dengan orang lain; (2) peduli pada masalah siswa; dan (3) terbuka

(52)

dalam memberikan bantuan. Dimensi 3) sifat- sifat pribadi diukur dengan indikator (1) sabar, (2) jujur; (3) memiliki rasa humor; dan (4) ramah.

3. Kisi-kisi Instrumen

Tabel 3 Kisi-kisi Instrumen Pengumpulan Data Karakteristik Kepribadian Guru

Dimensi Subdimensi Indikator No. Item Fleksibilitas

Kognitif Guru

Sikap kognitif guru terhadap siswa.

Menunjukkan perilaku demokratis

Responsif terhadap kelas

Memandang siswa sebagai partner dalam PBM.

1,2,3,4,5 6,7,8,9 10,11,12,13,14

Sikap kognitif guru terhadap materi dan metode mengajar.

Menguasai materi pelajaran.

Menyusun dan menyajikan materi secara sistematis.

Menggunakan metode mengajar yang bervariasi.

Ketetapan dalam memilih metode mengajar.

15,16 17,18,19

20,21,22,23

24,46

Keterbukaan Psikologis guru

Kemampuan berkomunikasi

Mampu menyampaikan informasi dengan efektif.

Mampu mendenganrkan dengan baik

26,29

27,28,30

(53)

Memiliki empati

Peduli akan masalah siswa

Terbuka dalam memberikan bantuan

25,31 33,34

Sifat-sifat Pribadi guru

- Sabar

Jujur

Memiliki rasa humor

Ramah

32,36,40,44 37,41,43 35,38 39,42,45

Jumlah 46

H. Teknik Analisis Data

Dalam penelitian ini, analisis data bisa dilakukan jika seluruh data telah dihimpun sesuai rancangan penelitian yang telah disusun sedemikian rupa, sehingga semua data telah diyakini dan ditetapkan secara teliti, lengkap dan pasti. Sebelum melangkah menyiapkan data untuk dianalisis, maka semua data yang dikumpulkan sudah harus berupa data kuantitatif (angka).

Kegiatan dalam analisis data kuantitatif berupa pengelompokkan data berdasarkan variabel dan jenis responden, mentabulasi data berdasarkan variabel dari seluruh responden, menyajikan data tiap variabel yang diteliti, melakukan perhitungan untuk menjawab rumusan masalah, dan melakukan perhitungan untuk menguji hipotesis yang telah diajukan (jika ada). Langkahnya meliputi 3 (tiga) tahap utama:

1. Persiapan: memeriksa nama, isian, dan macam data.

(54)

2. Tabulasi: memberi skor, memberi kode dan mengubah jenis data.

3. Penerapan data sesuai dengan pendekatan penelitian:

a. Penelitian deskriptif: disajikan dalam bentuk persentase, tabel dan grafik, mean, median dan modus serta dikomparasikan dengan aturan atau teori yang digunakan.

b. Penelitian korelasi: dengan berbagai teknik korelasi sesuai dengan jenis data yang diperoleh.

c. Penelitian komparasi: penelitian ini dapat berupa ekspost facto atau eksperimen dan diuji hasilnya dengan t-test jika dua kelompok.

I. Hipotesis Statistik

Hipotesis statistik adalah penjelasan sementara atau prediksi tentang suatu hal yang akan diteliti.

Hipotesis statistik merupakan pernyataan operasional dalam penelitian kuantitatif tentang dugaan sementara hasil penelitian yang diterjemahkan ke dalam bentuk angka-angka statistik sesuai dengan alat ukur yang dikehendaki oleh peneliti.

Hipotesis statistik hanya digunakan jika peneliti mengambil sampel dari populasi, diuji dengan menggunakan statistik inferensial. Tujuannya untuk menguji apakah sampel mewakili populasi atau tidak. Hipotesis statistik dituliskan dalam bentuk simbol. Berikut contoh penulisan hipotesis:

Contoh:

(55)

1. Hipotesis Tidak Langsung: Terdapat hubungan antara tingkat kerajinan mahasiswa dengan hasil belajar. Semakin rajin mahasiswa, hasil

belajarnya juga akan semakin baik.

H0: ρ = 0 (Tidak terdapat hubungan) H1: ρ ≠ 0 (Terdapat hubungan)

2. Hipotesis Langsung: Terdapat pengaruh positif kemampuan menghafal Al-Qur'an terhadap prestasi belajar siswa

H0: ρ ≤ 0 (Tidak terdapat pengaruh) H1: ρ > 0 (Terdapat pengaruh)

3. Hipotesis Tidak Langsung: Terdapat perbedaan rerata skor kemampuan membaca Al-Qur’an kelompok 1 dengan kelompok 2

H0: µ1 = µ2 (Tidak terdapat perbedaan) H1: µ1 ≠ µ2 (Terdapat perbedaan)

4. Hipotesis Langsung: Terdapat perbedaan rerata skor kemampuan membaca Al-Qur’an,

kelompok 1 lebih baik dari kelompok 2

H0: µ1 ≤ µ2 (Tidak terdapat perbedaan) H1: µ1 > µ2 (Terdapat perbedaan)

(56)

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Deskripsi Data

Sebelum dilakukan pengujian hipotesis, peneliti mendeskripsikan keadaan data dari setiap variabel ukur. Deskripsi data berisi serangkaian data yang berhasil dikumpulkan, baik data pendukung seperti karakteristik responden, latar belakang lembaga/

instansi yang diteliti, struktur organisasi dan sebagainya, serta data utama yang diperlukan untuk pengujian hipotesis.

Mendeskripsikan data adalah menggambarkan data yang berguna untuk memperoleh bentuk nyata dari responden, sehingga lebih mudah dimengerti peneliti atau orang lain yang tertarik dengan hasil penelitian yang dilakukan. Pada bagian ini dimuat penjelasan tentang apa, bagaimana, dan mengapa hasil penelitian ini diperoleh.

Fungsi deskripsi data adalah untuk mengadministrasi dan menampilkan ringkasan yang ada sehingga memudahkan pembaca lain mengerti substansi dan makna dari tampilan data tersebut, kemudian dideskripsikan secara sistematis.

B. Analisis Data

1. Uji Persyaratan Analisis

Pengujian persyaratan analisis dilakukan apabila peneliti menggunakan analisis parametrik. Pengujian dilakukan terhadap asumsi-asumsi berikut:

a. Untuk uji korelasi dan regresi: persyaratan yang harus dipenuhi adalah uji normalitas dan uji linearitas data.

(57)

b. Untuk uji perbedaan (komparasi): persyaratan yang harus dipenuhi uji normalitas dan uji homogenitas.

c. Apabila skala data ordinal, maka harus diubah menjadi data interval.

2. Uji Hipotesis

Uji hipotesis adalah metode pengambilan keputusan yang didasarkan pada analisis data, baik dari percobaan yang terkontrol, maupun dari observasi (tidak terkontrol). Dalam statistik, suatu hasil dapat dikatakan signifikan secara statistic jika kejadian tersebut tidak mungkin disebabkan oleh faktor yang kebetulan, sesuai dengan batas probabilitas yang sudah ditentukan sebelumnya.

Uji hipotesis kadang disebut juga

“konfirmasi analisis data”. Keputusan dari uji hipotesis hampir selalu dibuat berdasarkan pengujian hipotesis nol. Ini adalah pengujian untuk menjawab pertanyaan yang mengasumsikan hipotesis nol adalah benar.

3. Interpretasi Data

Interpretasi data adalah upaya peneliti untuk menemukan makna dari data yang dikumpulkan untuk menjawab pertanyaan penelitian.

Analisis data dilakukan dengan cara memiliki, memilih, mengelompokkan data yang ada, merangkum, kemudian disajikan dalam bentuk yang mudah dibaca dan dipahami.

4. Uji Signifikansi

Uji signifikansi digunakan apabila di dalam rumusan hipotesis penelitian menggunakan kata

(58)

signifikan, sebagai contoh: terdapat pengaruh yang signifikan metode drill terhadap kemampuan menghafal Al-Qur’an.

5. Uji Determinasi

Uji determinasi diperlukan jika

Gambar

Tabel  3  Kisi-kisi  Instrumen  Pengumpulan  Data  Karakteristik Kepribadian    Guru

Referensi

Dokumen terkait

LEMBAR PERNYATAAN Yang bertanda tangan di bawah ini: Nama : Gita Rizky Purnamasari NPM : 2016570027 Program Studi : Manajemen Perbankan Syariah Fakultas : Fakultas Agama Islam

35 Lampiran 9 Contoh halaman pernyataan skripsi * diisi sesuai program studi ** diisi dengan tanggal ujian skripsi LEMBAR PERNYATAAN Saya yang bertanda tangan di bawah ini: Nama

PERNYATAAN ORISINALITAS SKRIPSI Yang bertanda tangan di bawah ini: Nama NPM Program studi Fakultas Perguruan Tinggi Fathesa Aulia 13020T6072 Ilmu Hukum Hukum Universitas YARSI

i LEMBAR PERNYATAAN ORISINILITAS Yang bertanda tangan dibawah ini: Nama : Mutia Pawitri NPM : 2018510043 Program Studi : Pendidikan Agama Islam Fakultas : Fakultas Agama Islam

iii LEMBAR PERNYATAAN Yang bertanda tangan di bawah ini : Nama : Dalila Safira NPM : 2014510128 Program Studi : Pendidikan Agama Islam Fakultas : Agama Islam Judul Skripsi :

i LEMBAR PERNYATAAN ORISINALITAS Yang bertanda tangan di bawah ini: Nama : Muhammad Zeini NPM : 2019586001 Program Studi : Manajemen Zakat dan Wakaf Fakultas : Fakultas Agama

Contoh Halaman Pernyataan Orsinilitas SURAT PERNYATAAN ORISINALITAS Yang bertanda tangan di bawah ini : Nama : AYI ASTUTI NIM : 71160021 Program Studi : Magister Manajemen Jenjang

i LEMBAR PERNYATAAN ORISINALITAS Yang bertanda tangan dibawah ini: Nama : Rezha Aprulli NPM : 2014570060 Program Studi : Manajemen Perbankan Syariah Fakultas : Fakultas Agama