• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGARUH MAJELIS TAKLIM TERHADAP

N/A
N/A
Nguyễn Gia Hào

Academic year: 2023

Membagikan "PENGARUH MAJELIS TAKLIM TERHADAP "

Copied!
111
0
0

Teks penuh

Disertasi berjudul “Pengaruh Majelis Taklim Terhadap Peningkatan Religiusitas Remaja Di Rusun Jatinegara Barat, Jakarta Timur” yang disusun oleh Yuningsih, Mahasiswa Nomor Induk Pendidikan Agama Islam, disetujui untuk diajukan pada sidang skripsi Fakultas Agama Islam Universitas Muhammadiyah Jakarta. Skripsi berjudul: Pengaruh Majelis Taklim Terhadap Peningkatan Religiusitas Remaja Di Rusun Jatinegara Barat Jakarta Timur. Telah diuji pada hari/tanggal : Rabu, 13 Februari 2019 telah diterima dan disahkan dalam sidang skripsi (munaqasyah) Fakultas Agama Islam Universitas Muhammadiyah Jakarta untuk memenuhi persyaratan memperoleh Gelar Sarjana Starta Satu (S1) pada program studi Pendidikan Agama Islam.

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh taklim terhadap religiusitas remaja di Apartemen Jatinegara Barat Jakarta Timur. Populasi sasaran penelitian ini adalah seluruh anggota Majelis Taklim Majlis Taklim Dataran Jatinegara Barat yang berjumlah 40 orang. Tesis ini ditulis dalam upaya untuk menyelesaikan salah satu tugas akhir dalam perolehan gelar sarjana (S1) pada Program Studi Pendidikan Agama Islam, Fakultas Agama Islam, Universitas Muhammadiyah Jakarta.

Seluruh dosen dan pegawai Fakultas Agama Islam Universitas Muhammadiyah Jakarta yang telah memberikan pelayanan akademik dan administrasi terbaik.

Daftar Tabel

PENDAHULUAN

  • Latar Belakang Masalah
  • Identifikasi Masalah
  • Pembatasan Masalah
  • Perumusan Masalah
  • Kegunaan Hasil Penelitian
  • Sistematika Penulisan

Adapun pendidikan formal biasanya di sekolah atau madrasah, sedangkan pendidikan informal biasanya di diniyas, taman pendidikan al-Qur'an, atau majelis taklim masyarakat. Kemudian dengan adanya majelis taklim yang di dalamnya terdapat kegiatan keagamaan dan mengiringi ceramah atau nasehat maka terciptalah suasana keberagamaan yang lebih baik dan lebih maju dari sebelumnya, dan itu sangat terlihat dari terwujudnya peningkatan keimanan atau keberagamaan di masyarakat. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa pendidikan non formal di masyarakat yaitu majelis taklim dan kegiatan keagamaan mingguan yang ada dan meresapi masyarakat dapat meningkatkan religiusitas yaitu pengetahuan dan pemahaman agama yang lebih banyak di masyarakat khususnya di Rusun Jatinegara Barat Jakarta Timur.

Oleh karena itu, penulis tertarik untuk meneliti majelis taklim dan hubungannya dengan peningkatan religiusitas di Rumah Susun Jatinegara Barat, Jakarta. Berdasarkan uraian di atas, maka penulis tertarik untuk membahasnya dalam bentuk penelitian yang berjudul “Pengaruh Majelis Taklim Terhadap Peningkatan Religiusitas Remaja Di Rusun Jatinegara Barat Jakarta Timur (Studi Kasus Majelis Taklim Shababul Jannah)”. Berdasarkan latar belakang masalah dan identifikasi masalah di atas, serta keterbatasan penulis dalam hal waktu, kemampuan dana dan lain-lain, maka penulis membatasi masalah pengaruh Majelis Taklim terhadap peningkatan religiusitas pemuda di Rusun Jatienagara Barat, Jakarta Timur (Studi Kasus Majelis Taklim Shababul Jannah).

Adakah pengaruh taklim terhadap peningkatan religiusitas remaja di Rusun Jatienagara Barat Jakarta Timur?

LANDASAN TEORITIS, KERANGKA BERFIKIR DAN HIPOTESIS

Landasan Teoritis

  • Tinajuan Tentang Religiusitas Remaja a. Pengertian Religiusitas
  • Fungsi Majelis Taklim
  • Peranan Majelis Taklim
  • Materi dan Metode Pendidikan Majelis Taklim a) Materi Pendidikan Majelis Taklim
  • Majelis Taklim sebagai Pendidikan Nonformal

Jadi, menurut bahasa, majelis taklim adalah tempat untuk melakukan ajaran atau pengajian Islam. Silaturahmi taklim juga merupakan wadah organisasi dakwah yang sudah ada sejak zaman Nabi Muhammad SAW. Sehingga didirikan majelis taklim yang bergerak untuk mengakomodir majelis pengajian dan peringatan hari besar umat Islam.

Di sinilah keberadaan majelis taklim sebagai lembaga pendidikan non formal yang sangat penting, selain pendidikan formal. Jika fungsi majelis taklim berjalan sebagaimana mestinya, mereka akan mengalami kehidupan yang penuh kedamaian. Peran strategis tersebut pada gilirannya menjadikan majelis taklim terintegrasi sebagai bagian penting dari Sistem Pendidikan Nasional.

Hal ini kembali menunjukkan bahwa majelis taklim merupakan bagian penting dari Sistem Pendidikan Nasional.

Hasil Penelitian yang Relevan

Posisi rakitan tekel semakin mendapat dukungan dari masyarakat, indikasinya terlihat dari semakin berkembangnya rakitan tekel dari tahun ke tahun. Hal ini terlihat dari peningkatan jumlah majelis taklim di seluruh Indonesia berdasarkan data yang ada di Direktorat Jenderal Pendidikan Islam, Kementerian Agama Republik Indonesia. Faktor pendukungnya adalah partisipasi masyarakat dan pemahaman agama yang benar, sedangkan faktor penghambatnya adalah pengaruh budaya luar yang tidak sesuai dengan norma keislaman dan gaya hidup masyarakat yang materialistis.

Kerangka Berfikir

Hipotesis Penelitian

Tujuan Penelitian

Tempat dan Waktu Penelitian 1. Tempat Penelitian

Metode Penelitian

Variabel Penelitian

Populasi dan Sampel Penelitian

Teknik Pengumpulan Data

  • Kuesioner (Angket)

Instrument Penelitian

Teknik Pengolahan Data

  • Uji prasyarat analisis a) Uji Normalitas
  • Uji Hipotesis

Instrumen yang reliabel adalah instrumen yang memberikan data yang sama bila digunakan berulang kali untuk mengukur objek yang sama. Dalam uji reliabilitas instrumen dalam penelitian ini reliabilitas instrumen digunakan untuk mengukur konsistensi internal yang dilakukan dengan cara hanya mencoba alat ukur sekali saja, kemudian data yang diperoleh dianalisis dengan teknik tertentu. Hasil analisis dapat digunakan untuk memprediksi reliabilitas alat ukur.40 Teknik yang digunakan dalam mengukur reliabilitas instrumen penelitian ini adalah teknik Alpha Cronbach.

Kriteria instrumen penelitian dikatakan reliabel dengan teknik ini, jika koefisien reliabilitas (r11) > 0,6 .. r = reliabilitas instrumen k = Jumlah item pertanyaan = varian item.. varian total I. Teknik analisis data. Uji statistik normalitas yang digunakan adalah uji Liliefors dengan kriteria uji bahwa galat taksiran regresi Y terhadap X dianggap berdistribusi normal jika harga. Setelah dilakukan pengujian prasyarat analisis data dengan menggunakan uji normalitas dan uji homogenitas, selanjutnya dilakukan pengujian hipotesis.

Pengujian hipotesis ini digunakan untuk mengetahui apakah ada pengaruh majelis taklim terhadap peningkatan religiusitas pemuda di Rusun Jatinegara Barat. Koefisien korelasi merupakan cara untuk mengetahui besarnya hubungan antara variabel bebas (majelis taklim) dengan variabel terikat (peningkatan religiusitas masyarakat) yang dapat dihitung dengan menggunakan rumus Pearson Product Moment. Uji signifikansi regresi atau melakukan analisis regresi digunakan untuk melihat hubungan fungsional antar variabel untuk keperluan peramalan dimana dalam model ini satu variabel independen dilambangkan dengan x dan variabel dependen (variabel independen) dilambangkan dengan y.

Ho berarti tidak signifikan dengan taraf signifikansi α = 0,05 Carilah nilai ftabel dengan rumus: ftabel = f {(1-α) (dkreg (bla).Linear.

Hipotesis Statistik

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Sejarah Berdirinya Majelis Taklim Shababul Jannah

Perhimpunan taklim Shababul Jannah bertujuan untuk membina dan mengembangkan hubungan manusia dengan Allah swt, sesama manusia dan masyarakat. Membina dan mengembangkan syiar Islam untuk membentuk remaja yang beriman dan bertakwa.

Deskripsi Data

  • Data Tentang Majelis Taklim
  • Data tentang Peningkatan Religiusitas Remaja Rumah Susun Jatinegara

Setelah data disajikan dalam bentuk tabel distribusi frekuensi, data tersebut divisualisasikan dalam bentuk histogram seperti pada gambar berikut. Berdasarkan hasil analisis data yang diperoleh dari angket peningkatan religiusitas remaja di Rusun Jatinegara yang dilakukan terhadap 40 responden diperoleh skor tertinggi 45 dan terendah 75 dengan rentang 30 dan standar deviasi 6,68 dan varian 44,61. Setelah data disajikan dalam bentuk tabel distribusi frekuensi, selanjutnya data tersebut divisualisasikan dalam bentuk histogram.

Gambar  4.1 Histogram  Skor  Majelis Taklim
Gambar 4.1 Histogram Skor Majelis Taklim

Hasil Analisis Data

  • Ujicoba Validitas Variabel X
  • Ujicoba Validitas Variabel Y
  • Uji Reliabilitas
  • Uji Normalitas Variabel X
  • Uji Normalitas Variabel Y

Hasil perhitungan statistik uji homogenitas skor varians Peningkatan Religiusitas Pemuda Rusun Jatinegara (Y) atas Majelis Taklim (X) diperoleh Fscore (1,27)  Ftabel (1,69) pada  = 0,05 yang menunjukkan bahwa varians Y atas X adalah homogen. Dari data output di atas terlihat bahwa nilai signifikansi peningkatan religiusitas pemuda di dataran Jatinegara berdasarkan majelis taklim = 9,348 lebih besar dari 0,005. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa data peningkatan religiusitas pemuda Rusun Jatinegara berdasarkan majelis taklim memiliki variansi yang sama (homogen).

Hubungan Majelis Taklim dengan Peningkatan Religiusitas Pemuda di Rusun Jatinegara dijelaskan dengan menguji hipotesis penelitian yang secara statistik dinyatakan sebagai berikut. Kuatnya hubungan Majelis Taklim dengan Peningkatan Religiusitas Pemuda di Rusun Jatinegara dijelaskan dengan koefisien korelasi yang dihitung dengan menggunakan teknik korelasi product moment dari Pearson. Hasil perhitungan koefisien korelasi, koefisien determinasi dan uji signifikansi dengan menggunakan uji-t disajikan pada Tabel 4.6.

Berdasarkan hasil perhitungan yang ditunjukkan pada Tabel 4.5, diperoleh koefisien korelasi r = 0,894 dan koefisien determinasi R = r2 = 0,790. Dengan demikian, hipotesis penelitian dapat diterima bahwa ada hubungan Majelis Taklim dengan peningkatan religiusitas pemuda di Rusun Jatinegara. Artinya semakin sering mengikuti majelis taklim maka semakin tinggi religiusitas pemuda di Rusun Jatinegara.

Religiusitas Pemuda Rusun Jatinegara dapat dijelaskan dengan variasi majelis taklim, sisanya 20% ditentukan oleh faktor lain di luar majelis taklim. Pada tahap selanjutnya dilakukan pengujian hipotesis penelitian yaitu pengujian secara empiris pengaruh Majelis Taklim (X) dan peningkatan religiusitas pemuda di Rusun Jatinegara (Y) diuji dengan menggunakan teknik Uji Regresi Linier Sederhana. Pengaruh majelis taklim terhadap peningkatan religiusitas pemuda di Rusun Jatinegara dijelaskan dengan pengujian hipotesis penelitian yang secara statistik direpresentasikan sebagai berikut.

Besarnya pengaruh Majelis Taklim terhadap Peningkatan Religiusitas Pemuda di Perumahan Jatinegara dijelaskan dengan koefisien regresi yang dihitung dengan menggunakan teknik Regresi Linier Sederhana. Dengan demikian, pengaruh antara variabel bebas X dan variabel terikat Y dapat dinyatakan dalam model persamaan regresi linier sederhana sebagai berikut: Ý X.

Tabel Hasil Perhitungan Ujicoba Validitas Variabel Y  NO  r hitung  r tabel  status
Tabel Hasil Perhitungan Ujicoba Validitas Variabel Y NO r hitung r tabel status

Interprestasi Hasil Penelitian

Jadi, secara empiris dapat dikatakan bahwa salah satu upaya peningkatan religiusitas Pemuda Rusun Jatinegara dilakukan dengan meningkatkan partisipasi dalam majelis taklim. 12.37+0.79X dapat digunakan untuk menjelaskan bentuk hubungan linear antara pertemuan taklim dengan peningkatan religiusitas pemuda di dataran Jatinegara. Persamaan regresi Y X menunjukkan bahwa jika Majelis Taklim dan peningkatan religiusitas Pemuda Susun Jatinegara diukur dengan instrumen yang digunakan dalam penelitian ini, maka setiap kenaikan skor Majelis Taklim (X) satu satuan akan diikuti dengan peningkatan skor Peningkatan Keberagamaan Pemuda Susun Jatinegara sebesar 37 dari 37.

Gambar  Diagram Pencar Persamaan Regresi   Ý   =   12,37 +  0,79X
Gambar Diagram Pencar Persamaan Regresi Ý = 12,37 + 0,79X

PENUTUP

Saran-saran

Umat ​​beragama perlu menerapkan kebijakan kepada masyarakat Rusun Jatinegara untuk meningkatkan partisipasi mereka dalam kegiatan Majelis Taklim sehingga religiusitas pemuda Rusun Jatinegara dapat lebih meningkat karena Majelis Taklim dapat mempengaruhi peningkatan religiusitas masyarakat Rusun Jatinegara. Upaya implementasi kebijakan tersebut adalah sebagai berikut: (1) Umat beragama harus memberikan penghargaan kepada masyarakat yang meningkatkan partisipasi Majelis Taklim. 2) Tokoh agama juga harus meningkatkan kegiatan majelis taklim untuk meningkatkan religiusitas pemuda di Rusun Jatinegara Barat, Jakarta Timur. Optimalisasi Majelis Taklim menjadi topik kajian yang menarik karena Majelis Taklim memiliki dampak yang signifikan terhadap peningkatan religiusitas pemuda di Rusun Jatinegara.

Dengan menggali dan memahami makna dan makna Majelis Taklim, diharapkan akan terbangun kekuatan untuk meningkatkan keimanan para pemuda perumahan Jatinegara. Pada tahap selanjutnya perlu dilakukan penelitian untuk mengetahui pengaruh variabel selain Majelis Taklim dalam rangka peningkatan Religi Remaja di Perumahan Jatinegara. Nashir, Metode Penelitian, Graha Indonesia, Jakarta: Rineka Cipta, 1999 Soekidjo Notoatmojo, Metode Penelitian Kesehatan, Jakarta: Rineka.

DIAGRAM PENCAR
DIAGRAM PENCAR

Gambar

Gambar  4.1 Histogram  Skor  Majelis Taklim
Tabel Distribusi Frekuensi
Tabel Distribusi Frekuensi  Y
Tabel Hasil Perhitungan Ujicoba Validitas  NO  r hitung  r tabel  status
+5

Referensi

Dokumen terkait

v PERNYATAAN KEASLIAN Yang bertanda tangan di bawah ini, Nama : Titis Yuono NIM : 183141123 Program Studi : Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah Fakultas : Ilmu Tarbiyah