• Tidak ada hasil yang ditemukan

nilai-nilai karakter pendidik dan peserta didik - Repository UMJ

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2023

Membagikan "nilai-nilai karakter pendidik dan peserta didik - Repository UMJ"

Copied!
118
0
0

Teks penuh

Tajuk Tesis: Nilai-nilai budi pekerti guru dan murid dari sudut pandangan Imam Nawawi Ad-Dimasyqi dalam kitab At-Tibyan Fii Adabi Hamalatil Quran (Pelaksanaan pembinaan akhlak guru dan murid dalam masyarakat pendidikan). Tesis bertajuk: “Nilai Karakter Guru dan Murid Dari Perspektif Imam Nawawi Ad-Dimasyqi Dalam Kitab At-Tibyan Fii Adabi Hamalatil Quran (Pelaksanaan Pembangunan Akhlak Guru dan Murid Dalam Masyarakat Pendidikan)” Disusun. oleh Muhammad Khairul Fahmi, Bil. Nilai Perwatakan Guru dan Murid dari Perspektif Imam Nawawi Ad-Dimasyqi dalam kitab Ath-Thibyan Fii Adabi Hamalatil Quran (Pelaksanaan Pembangunan Sahsiah Guru dan Murid Dalam Masyarakat Pendidikan).

Nilai budi pekerti bagi guru dan murid dari sudut pandang Imam Nawawi Ad-Dimasyqi dalam kitab At-Tibyan Fii Adabi Hamalatil Quran".

PENDAHULUAN

Latar Belakang Masalah

Identifikasi Masalah

Rumusan Masalah

Fokus dan Sub Fokus Masalah

Tujuan Penelitian

Manfaat Penelitian

Kajian Pustaka

Metode Penelitian

  • Sistematika Penulisan

BIOGRAFI IMAM NAWAWI AD-DIMASYQI

Riwayat Imam Nawawi

Guru-Guru Imam Nawawi

Kesungguhan Imam Nawawi

Kepribadian Imam Nawawi

Karya-Karya Imam Nawawi

Wafatnya Imam Nawawi

KARAKTER PENDIDIK DAN PESERTA DIDIK

Kajian Teori Tentang Nilai

  • Pengertian Nilai
  • Macam-Macam Nilai
  • Pengertian Pendidikan Karakter
  • Tujuan Pendidikan Karakter

3 Bekti Taufik Ari Nugroho dan Mustaidah, “Identifikasi Nilai-Nilai Pendidikan Islam dalam Pemberdayaan Masyarakat di PNPM Mandiri, Jurnal Penelitian, Vol. 11, No. 1, 2017, hal. Misalnya saja dalam konteks agama Islam, maka sumber etika dan nilai paling otentik Al-Quran dan sunnah Nabi SAW.yang kemudian dikembangkan melalui ijtihad para ulama.6.Etika adalah kumpulan pengetahuan tentang nilai-nilai perbuatan manusia dan juga dapat membedakan antara perbuatan manusia apakah itu baik atau buruk.

Kebiasaan belajar memungkinkan siswa terbiasa mengamalkan konsep-konsep nilai universal, baik secara individu maupun kelompok dalam kehidupan sehari-hari. Pendekatan emosional merupakan upaya membangkitkan perasaan dan emosi pada diri siswa, meyakini konsep pengajaran nilai-nilai universal serta mampu merasakan mana yang baik dan mana yang buruk. Pendekatan rasional adalah pendekatan yang menggunakan rasio (akal) dalam memahami dan menerima kebenaran nilai-nilai universal yang diajarkannya.

Yang dimaksud dengan fungsional adalah upaya penanaman nilai-nilai yang menekankan kemanfaatan bagi peserta didik dalam kehidupan sehari-hari, sesuai dengan tingkat perkembangannya. Jika seseorang menganut nilai-nilai tersebut, maka ia akan mampu menjadi manusia yang berkarakter. Dengan demikian akan tumbuh orang-orang baik yang akan mendukung nilai-nilai kebaikan untuk menciptakan peradaban.23.

Karakter adalah nilai-nilai kebaikan yang khas (mengetahui nilai kebaikan, ingin berbuat baik, benar-benar menjalani kehidupan yang baik dan berdampak baik terhadap lingkungan) yang tertanam dalam diri dan diwujudkan dalam perilaku.

Kajian Teori Tentang Pendidik

  • Pengertian Pendidik
  • Kedudukan Pendidik
  • Tugas Dan Tanggung Jawab Guru

Siswa hendaknya dibantu untuk mengembangkan potensinya dengan cara membimbing, memotivasi dan memberikan insentif dengan berbagai pertanyaan agar potensi intelektualnya terus berkembang. Anggapan bahwa siswa yang bertanya adalah “bodoh” turut melanggengkan budaya diam dalam dunia pendidikan. Budaya diam seperti ini hanya menjadikan peserta didik sebagai kaum tertindas (sebagai objek pendidikan) yang tidak lagi peka terhadap realitas sosial disekitarnya.

Guru adalah suatu jabatan yang terikat pada orang tertentu dan dengan jabatan itu timbul tanggung jawab untuk mengajar dan mendidik siswa yang dihadapinya. Hal inilah yang menjadi pemicu merosotnya moral dan karakter peserta didik saat ini. Berusaha membantu siswa mengembangkan sifat-sifat baik dan menekan berkembangnya sifat-sifat buruk agar tidak berkembang.

Pendidik hendaknya menginstruksikan peserta didik untuk mengenal Tuhan lebih baik melalui seluruh ciptaan-Nya. Syaiful Bahri Djamarah menjelaskan, tugas guru sebagai pendidik adalah merumuskan dan mengembangkan nilai-nilai kehidupan bagi peserta didik, dan tugas guru sebagai pengajar berarti terus mengembangkan ilmu pengetahuan dan teknologi bagi peserta didik, dan tugas guru sebagai pelatih berarti mengembangkan keterampilan. dan menerapkannya. mereka dalam kehidupan untuk masa depan, di hadapan siswa. Siswa akan menunjukkan perilaku yang tidak hanya tinggi kecerdasan dan kecerdasannya saja, namun juga menunjukkan perilaku dan akhlak yang luhur.

Beliau akan menjadi pionir dalam dinamika masyarakat dimanapun peserta didik tumbuh dan berkembang.34.

Kajian Teori Tentang Peserta Didik

  • Pengertian Peserta Didik
  • Kedudukan Peserta Didik

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Nilai-Nilai Karakter Pendidik Menurut Imam Nawawi

  • Ikhlasnya Seorang Pendidik Menurut Imam Nawawi
  • Kejujuran Pendidik Menurut Imam Nawawi
  • Keramahan Pendidik Menurut Imam Nawawi

Untuk mengetahui macam-macam karakter yang harus dimiliki pendidik dan peserta didik menurut pemikiran Imam Nawawi Ad-Dimasyqi 2. Memperoleh wawasan tentang nilai-nilai karakter pendidik dan peserta didik menurut banyak ahli khususnya menurut Imam Nawawi. Penelitian ini dapat menjadi referensi bagi mahasiswa yang ingin memperluas pengetahuannya tentang nilai-nilai karakter pendidik dan peserta didik.

Berjudul “Akhlak Santri Menurut Imam Al-Nawawi dalam Kitab At-Tibyan Fii Adabi Hamalatil Al-Qur’an dan Relevansinya dengan Pembentukan Kepribadian Muslim”. Dari beberapa penelitian terdahulu yang telah disebutkan di atas, maka peneliti tertarik untuk mengambil judul penelitian “Nilai-Nilai Karakter Pendidik dan Peserta Didik dalam Sudut Pandang Imam Nawawi Ad-Dimasyqi dalam At-Tibyan Fii Adabi Hamalil Quran (Implementasi Pembinaan Karakter) Pendidik dan Komunitas Pendidikan Siswa).22 Disini Cahyono, Iswati, “Memahami Peran dan Fungsi Siswa Sebagai Upaya Implementasi Nilai-Nilai Pendidikan Karakter Dalam Kurikulum”, dalam Jurnal Elemntary, Vol.

Peserta didik adalah anggota masyarakat yang berupaya mengembangkan potensi dirinya melalui proses pembelajaran yang tersedia pada jalur, jenjang, dan jenis pendidikan tertentu. Dalam paradigma pendidikan Islam, peserta didik merupakan manusia yang belum matang dan mempunyai sejumlah potensi dasar (kemampuan) yang masih perlu dikembangkan. Peserta didik merupakan makhluk individu yang mempunyai kepribadian dengan ciri khas yang sesuai dengan pertumbuhan dan perkembangannya.

Siswa dipandang sebagai objek jika kita melihat hakikat manusia sebagai makhluk sosial yang selalu membutuhkan orang lain. Siswa juga diharapkan menyadari kedudukan kemanusiaan yang melekat pada dirinya melalui proses pendidikan yang dijalaninya. Peserta didik sebagai manusia yang berakal, hendaknya dibina dan dibimbing sebaik-baiknya melalui pendidik atau guru.

Guru hendaklah bersikap baik kepada pelajar yang belajar daripadanya, hendaklah menerima mereka dan bersikap baik mengikut keadaan pelajarnya. Pendidik juga menurut Imam Nawawi mesti meletakkan pelajar sebagai anaknya sendiri dalam kasih sayang, sabar terhadap kenakalan mereka dan

Nilai-Nilai Karakter Peserta Didik Menurut Imam Nawawi

  • Kejernihan Hati Peserta Didik Menurut Imam Nawawi
  • Semangat Menuntut Ilmu Menurut Imam Nawawi
  • Sabarnya Peserta Didik Menurut Imam Nawawi
  • Menghormati Pendidik Menurut Imam Nawawi

Imam Nawawi menjelaskan bahawa seorang pelajar hendaklah penyayang dan gigih dalam pelajaran bila-bila masa dia mendapat manfaat, berasa tidak puas hati dengan ilmu yang sedikit sambil cenderung untuk mendapat lebih. Pelajar hendaklah sentiasa menggalakkan diri mereka untuk menuntut ilmu secara bersungguh-sungguh pada masa lapang, ketika mereka bersemangat, ketika badan masih kuat, fikiran mereka tajam, dan masih ada kerja yang perlu dilakukan sebelum banyak suara dan tuntutan. . Maksud kata-kata Umar bin Khattab ialah hendaklah kamu bersungguh-sungguh dalam belajar ketika kamu masih menjadi ikutan sebelum kamu diangkat menjadi pemimpin, kerana jika kamu telah menjadi pemimpin maka kamu akan terhalang untuk menuntut ilmu kerana kedudukanmu yang tinggi. mempunyai dan kuantiti sibuk.

Siswa tidak menghabiskan waktunya kecuali untuk kebutuhan atau keinginan tertentu, seperti makan, minum, dan tidur. Imam Nawawi mengatakan hendaknya seorang santri memeriahkan malamnya dengan ibadah dan murojah. Artinya: Semoga orang yang penghafal Al-Qur'an hidup di malam hari ketika orang lain sedang tidur, di siang hari ketika orang lain tidak berpuasa, semoga mereka bersedih ketika orang lain bergembira, menangis ketika orang lain tertawa, diam ketika orang lain sedang berbicara. banyak, dan rendah hati ketika orang lain menyombongkan diri.20.

Hendaklah dia mentafsirkan perbuatan guru yang difikirkannya buruk itu dengan tafsiran yang baik.22 Walaupun guru itu bersikap kasar terhadapnya, pelajarlah yang harus meminta maaf kepada guru dan menunjukkan bahawa dia bersalah.23. Apabila anda mendapati seorang pendidik sedang tidur atau sibuk dengan urusan penting, jangan minta izin daripadanya untuk belajar. Menurut Imam Nawawi, seorang pelajar tidak boleh belajar daripada guru apabila hati guru itu sibuk dan penuh.

Seorang siswa hendaknya dapat benar-benar memanfaatkan waktu ketika guru sedang semangat mengajar. 25.

Implementasi Nilai-Nilai Karakter Pendidik Dan Peserta Didik

  • Ikhlas
  • Jujur
  • Keramahan
  • Bersungguh-Sungguh
  • Sabar

KESIMPULAN DAN SARAN

Kesimpulan

Karakter merupakan sesuatu yang dapat diubah dan dibentuk melalui proses yang sistematis dan konsisten. Semua pembelajaran hendaknya mengarah pada pembentukan karakter, karena baik atau buruknya perilaku manusia tergantung pada banyaknya pelatihan dan pembiasaan karakter yang dilakukan. Karakter yang baik tidak akan terbentuk kecuali kita mengetahui apa yang baik, mencintai apa yang baik, dan melakukan apa yang baik, dan yang terakhir, konsistensi dalam melakukan ketiga hal tersebut.

Pembentukan karakter bukanlah sesuatu yang dicapai hanya dengan pemberian materi saja, namun juga memerlukan tindakan dan konsistensi, baik secara konsisten dari pendidik yang sering menasihati dan mencontohkan hal-hal yang baik, maupun dari pendidik sebagai orang yang meneladani dan selalu belajar untuk mengetahui hal-hal yang baik. Seorang pendidik harus berkarakter, yaitu mempunyai budi pekerti yang baik agar dapat menjadi teladan bagi peserta didik, demikian pula peserta didik harus membiasakan berbuat baik agar tercipta peserta didik yang berkarakter.

Saran

Orangtua: dalam membentuk karakter anak, peran orang tua juga harus aktif mengawasi, membimbing dan menasihati anak agar menjadi individu yang baik. Siswa : Harus dibiasakan untuk berbuat baik, dimulai dari hal yang paling kecil seperti menjadi orang yang rajin dan selalu memperbaiki kekurangannya. Hasyim Asya’ri dalam kitab Adab Al-’Alim Wal Muta’allim”, Jurnal Madania, Volume 9, Edisi 1.

Hidayah, Nur, “Konsep Pendidikan Karakter Dalam Perspektif Pendidikan Islam”, Skripsi Program Sarjana Institut Agama Islam Negeri Salatiga, Salatiga: n.d. Kosim, “Nilai-Nilai Moral Dalam Tradisi Saparan Pada Masyarakat Desa Nogosaren Kecamatan Getasan Kabupaten Semarang”, Disertasi Program Sarjana Universitas Negeri Semarang, Semarang: n.d. Muhtadi, Ali, “Teknik dan Pendekatan Penciptaan Nilai dalam Proses Pembelajaran di Sekolah”, Majalah Ilmiah Belajar, Volume 3, Nomor 1, hal.

Najib, M, “Menanamkan Nilai-Nilai Pendidikan Karakter Melalui Program Kepemimpinan di MAN Lasem”, skripsi pada Program Sarjana Universitas Negeri Semarang. Nugroho, Bekti Taufik Ari, Mustaidah, “Identifikasi Nilai-Nilai Pendidikan Islam dalam Pemberdayaan Masyarakat di PNPM Mandiri”, Jurnal Penelitian, Volume 11, Nomor 1, hal. Mukhlishah Aida, Hadi, Intan, “Etika Guru dan Siswa Menurut Imam Syarifuddin An-Nawawi dalam Kitab Adabul ‘Alim Wal Muta’allim”, Jurnal Tahdzib Al-Akhlaq, Volume 4, Nomor 2.

Sukino, “Konsep Kesabaran dalam Al-Qur’an dan Kontekstualisasinya dalam Tujuan Hidup Manusia Melalui Pendidikan.” Jurnal Ruhama, Vol.

Referensi

Garis besar

Dokumen terkait

LEMBAR PERNYATAAN Yang bertanda tangan di bawah ini: Nama : Gita Rizky Purnamasari NPM : 2016570027 Program Studi : Manajemen Perbankan Syariah Fakultas : Fakultas Agama Islam