PENDAHULUAN
Latar Belakang
Banyak fenomena terkait kasus kecurangan penyajian laporan keuangan pada suatu perusahaan baik yang terjadi di dalam maupun luar negeri dan sangat mempengaruhi kepercayaan masyarakat terhadap profesi akuntan publik. Akuntan publik mempunyai peranan penting terutama dalam meningkatkan kualitas dan keandalan informasi keuangan atau laporan keuangan suatu entitas ekonomi Dwimilten & Riduwan, (2015). Objek penelitian dalam penelitian ini adalah Kantor Akuntan Publik di Kota Makassar.
Rumusan Masalah
Misalnya penelitian yang sama dilakukan oleh (Badriyah, 2020), kemudian penelitian dilakukan oleh (Dewi, 2019) dan Merawati & Ariska (2018), namun dengan pendekatan dan variabel yang berbeda.
Tujuan Penelitian
Manfaat Penelitian
Penelitian ini juga diharapkan dapat memberikan pengetahuan dan pengalaman baru kepada penulis mengenai sensitivitas etika profesi audit. Penelitian ini diharapkan dapat memberikan tambahan referensi dan pedoman bagi institusi yang ada di perpustakaan Universitas Muhammadiyah Makassar serta menambah informasi dan pengetahuan serta minat membaca bagi mahasiswa Fakultas Ekonomi dan Bisnis khususnya mahasiswa program studi akuntansi. Kami berharap penelitian ini dapat menjadi pedoman, tambahan pengetahuan, referensi dan perbandingan bagi peneliti lain dalam melakukan penelitian di bidang yang sama di masa yang akan datang, khususnya mengenai sensitivitas etika profesi audit.
TINJAUAN PUSTAKA
- Kajian Teori Atribusi
- Kajian Variabel Penelitian
- Sensitivitas Etika Profesi
- Kualitas Profesi Auditor
- Tinjauan Empiris
- Kerangka Konsep
- Hipotesis
Semakin rendah kepatuhan auditor terhadap etika audit maka akan semakin rendah pula kualitas yang dihasilkan, sehingga etika auditor dapat mempengaruhi kualitas audit. Penelitian ini dilakukan di Kantor Akuntan Publik di Makassar untuk mengetahui dampak sensitivitas etika profesional terhadap kualitas profesi audit yang diukur dengan beberapa indikator. Pengaruh budaya etika organisasi dan integritas terhadap kualitas audit dengan sensitivitas etika auditor sebagai variabel moderasi pada Kantor Akuntan Publik di Denpasar.
Budaya etika organisasi berpengaruh positif terhadap kualitas audit di Kantor Akuntan Publik Denpasar. Hal ini menunjukkan bahwa budaya etika yang tinggi pada seorang auditor akan meningkatkan kualitas audit. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui seberapa besar pengaruh kompetensi etis dan pengalaman kerja terhadap kualitas audit internal.
Beberapa hasil penelitian terdahulu menunjukkan bahwa sensitivitas etika berpengaruh terhadap kualitas auditor. Efendy (2010) membuktikan kompetensi dan motivasi berpengaruh signifikan terhadap kualitas audit, sedangkan variabel independensi tidak berpengaruh signifikan terhadap kualitas audit. Sedangkan Abdullah (2016) menyimpulkan kompetensi dan independensi berpengaruh signifikan terhadap kualitas audit, interaksi antara kompetensi dan etika.
Penelitian ini mereplikasi penelitian yang dilakukan oleh Dwimilten & Riduwan (2015) yang menguji pengaruh akuntabilitas auditor dan profesionalisme audit terhadap kualitas audit pada Kantor Akuntan Publik di Kota Makassar. Hasil penelitian menunjukkan bahwa akuntabilitas akuntan dan profesionalisme akuntan berpengaruh signifikan terhadap kualitas audit Akuntan Publik Kota Makassar. Artinya semakin tinggi akuntabilitas dan profesionalisme auditor maka kualitas audit yang dihasilkan akan semakin tinggi dan baik.
METODE PENELITIAN
Jenis Penelitian
Waktu dan Lokasi Penelitian
Jadi, dapat disimpulkan bahwa seluruh pertanyaan dari masing-masing variabel sensitivitas etika profesional dan kualitas profesional auditor dalam kuesioner penelitian ini dinyatakan valid dan dapat dijadikan data penelitian. Uji ini digunakan untuk menguji pengaruh Sensitivitas Etika Profesi terhadap kualitas profesi audit pada Kantor Akuntan Publik di Kota Makassar yang diuji pada taraf signifikansi 0,05. Dari uji hari t pada tabel diperoleh hasil sebesar 0,338 variabel Sensitivitas Etika Profesi (X) berpengaruh terhadap variabel kualitas profesi auditor.
Berdasarkan hasil uji hipotesis, sensitivitas etika profesi mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap kualitas profesi audit. Hasil uji statistik ditunjukkan pada Tabel 4.10 yang menunjukkan nilai koefisien regresi variabel Sensitivitas Etika Profesi sebesar 0,338 Nilai tersebut signifikan pada taraf signifikansi 0,05 dengan nilai signifikansi sebesar 0,000. Berdasarkan hasil penelitian, hasil pengujian hipotesis menunjukkan bahwa kepekaan terhadap etika profesi mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap kualitas profesi audit.
Berdasarkan hasil analisis, kesimpulan penelitian ini adalah sensitivitas etika profesional berpengaruh positif dan signifikan terhadap kualitas profesi audit di Kantor Akuntan Publik Kota Makassar. Disarankan bagi auditor untuk menanamkan kepekaan etika profesional dalam dirinya ketika bekerja sehingga berdampak pada peningkatan kualitas profesi audit oleh auditor pada Kantor Akuntan Publik (KAP) Kota Makassar. PENGARUH BUDAYA ETIS ORGANISASI DAN INTEGRITAS TERHADAP KUALITAS AUDIT DENGAN SENSITIVITAS ETIS AUDITOR SEBAGAI VARIABEL MODERASI PADA KANTOR AKUNTANSI PUBLIK DEPASAR.
DAMPAK PENGALAMAN, ORIENTASI ETIS DAN ANALISIS PROFESIONAL TERHADAP SENSITIVITAS ETIS AUDIT (Studi Empiris Pada Perwakilan BPKP Daerah Istimewa Yogyakarta).
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
Gambaran Umum Objek Penelitian
- Tempat dan waktu penelitian
- Karakteristik Profil Responden
Pengumpulan data dilakukan melalui penyebaran kuesioner penelitian secara langsung seperti kunjungan ke responden yang bekerja pada kantor akuntan publik di wilayah kota Makassar. Kuesioner tidak dikembalikan karena distribusi dan waktu yang tidak tepat, karena auditor sedang melakukan banyak pekerjaan sehingga ada beberapa kuesioner yang tidak dikembalikan. Gambaran umum data sampel yang disajikan yang terbagi pada beberapa KAP di Kota Makassar dan Kabupaten Gowa disajikan pada Tabel 4.1 di bawah ini.
Berdasarkan tabel diatas diperoleh informasi bahwa jumlah responden laki-laki sebanyak 13 orang, sedangkan jumlah responden perempuan berjumlah 17 orang. Responden umur >30 tahun berjumlah 2 orang dengan persentase 6,7%, responden umur 22-30 tahun berjumlah 22 orang dengan presentasi 72,3% dan responden umur 18-22 tahun berjumlah 6 orang dengan persentase 20%. . Terdapat 1 responden yang bergelar doktor dengan persentase 3,3%, 6 responden bergelar magister dengan persentase 20%, dan 23 responden bergelar magister dengan persentase 76,3%.
Berdasarkan tabel diatas diperoleh informasi bahwa responden dengan pengalaman kerja 5 tahun atau lebih berjumlah 2 orang dengan persentase sebesar 6,7%, untuk responden dengan pengalaman kerja 3 tahun terdapat 6 orang dengan share sebesar 20%, untuk responden dengan pengalaman kerja 2 tahun ada 7 dengan share 23,3%, dan 15 responden yang sudah bekerja 1 tahun dengan share 50%. Dari sini terlihat bahwa survei ini didominasi oleh responden yang sudah bekerja selama satu tahun, totalnya berjumlah 30 orang. Berdasarkan tabel diatas diperoleh informasi bahwa 1 responden dengan posisi mitra sebesar 3,3%, untuk responden yang berposisi supervisor berjumlah 1 orang dengan persentase 3,3%, responden yang berjabatan auditor senior berjumlah 9 orang dengan jabatan 30%, dan responden yang berjabatan auditor yunior sebanyak 19 orang dengan porsi 63,3%.
Terlihat responden dengan posisi auditor junior mendominasi penelitian, yaitu berjumlah 30 responden.
Hasil Penelitian
- Hasil Uji Statistik Deskriptif
- Hasil Uji Kualitas Data
- Uji Hipotesis (Uji T)
Berdasarkan hasil uji statistik pertanyaan sensitivitas etika profesi pada Tabel 4.7 di atas, terdapat nilai minimum sebesar 2 yang menunjukkan bahwa terdapat responden yang menjawab tidak setuju, dan nilai maksimum sebesar 5 yang menunjukkan bahwa terdapat responden yang menjawab tidak setuju. yang sangat setuju. . Nilai mean pertanyaan tentang kepekaan terhadap etika profesi rata-rata sebesar 4 yang menunjukkan bahwa responden menjawab searah dengan nilai mean sebesar 66,100 dan nilai standar deviasi sebesar 6,905 yang berarti nilai mean lebih besar dari standar. nilai deviasi agar deviasi datanya rendah, sehingga distribusi nilai merata. . Berdasarkan hasil uji statistik kualitas profesi akuntansi pada tabel 4.8 di atas terdapat nilai minimum sebesar 3 yang menunjukkan terdapat responden yang menjawab netral, dan nilai maksimum sebesar 5 yang menunjukkan terdapat responden yang menjawab netral. , yang sangat setuju. .
Nilai rata-rata pertanyaan mengenai kualitas profesi auditing rata-rata sebesar 4, hal ini menunjukkan bahwa responden menjawab ke arah afirmatif dengan nilai rata-rata sebesar 21,700 dan nilai standar deviasi sebesar 2,692 yang berarti nilai rata-rata tersebut semakin besar seiring dengan semakin besarnya nilai rata-rata tersebut. nilai simpangan baku agar simpangan data yang terjadi rendah sehingga distribusi nilai merata. . Dari hasil uji validitas tabel 4.9 diatas dapat disimpulkan bahwa nilai koefisien korelasi dimana r hitung setiap item pertanyaan dari seluruh variabel mempunyai nilai lebih besar dari r tabel yaitu 0,3494 (5% taraf signifikansi 0, 05 dengan n) = 30). Pengujian reliabilitas dilakukan untuk menguji konsistensi jawaban responden terhadap seluruh pertanyaan atau pertanyaan yang digunakan.
Oleh karena itu dapat disimpulkan bahwa pernyataan-pernyataan dalam kuesioner ini reliabel karena mempunyai nilai Cronbach’s alpha lebih besar dari 0,7. Hal ini menunjukkan bahwa setiap item pertanyaan yang digunakan akan dapat memperoleh data yang konsisten, artinya jika pernyataan tersebut ditanyakan kembali maka akan diperoleh jawaban yang relatif sama dengan jawaban sebelumnya. Jika nilai t probabilitas lebih kecil dari 0,05 maka hipotesis diterima, sedangkan jika nilai t probabilitas lebih besar dari 0,05 maka hipotesis ditolak.
Sedangkan t hitung > t tabel : 9,237 > 1,697 dikatakan signifikan dan berpengaruh positif. Jadi variabel Sensitivitas Etis Profesi berpengaruh positif terhadap kualitas profesi akuntan, sehingga semakin tinggi Sensitivitas Etika Profesi maka semakin tinggi pula kualitas profesi akuntan.
Pembahasan
Maka penelitian ini juga menunjukkan bahwa auditor yang mempunyai kepekaan etika profesional yang baik dalam melaksanakan pekerjaannya akan mempengaruhi kualitas profesi auditor dalam melaksanakan tugasnya sebagai auditor yang dipercaya oleh masyarakat dan untuk mewujudkan suatu usaha yang jauh dari penipuan. Hasil pengujian statistik dari penelitian ini dapat dilihat pada Tabel 4.10 yang menunjukkan nilai koefisien regresi variabel sensitivitas etika profesional sebesar 0,338 atau 3,38%. Nilai tersebut signifikan pada tingkat signifikansi 0,05 atau 5% dengan nilai signifikansi 0,00 atau 100%. Artinya dengan meningkatnya sensitivitas etika profesi maka kualitas profesi audit yang dihasilkan juga akan meningkat.
Diharapkan Kantor Akuntan Publik dapat memberikan jawaban yang lebih baik kepada para peneliti selanjutnya yang melakukan penelitian terkait akuntan, sehingga hasil penelitiannya menjadi lebih baik lagi. Peneliti selanjutnya juga dapat mengumpulkan data dengan cara mewawancarai lebih banyak akuntan yang menjadi responden penelitian untuk mendapatkan data yang lebih nyata untuk mendukung temuan penelitian ini. Pengaruh akuntabilitas, objektivitas terhadap kualitas audit dengan etika auditor sebagai variabel moderasi studi kasus pada kantor akuntan publik di Kota Medan.
Pengaruh Profesionalisme, Komitmen Organisasi dan Sensitivitas Etis terhadap Niat Melaporkan Pelanggaran: Studi Kasus Badan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah (BPKAD) Provinsi Bali. Pengaruh budaya etika organisasi dan orientasi etika terhadap sensitivitas etika pada aparatur inspeksi kota Pariaman. Pengaruh kompetensi, tanggung jawab, penerapan kode etik dan gaya manajemen terhadap kualitas audit pada Kap di Medan.
Untuk menulis tesis berjudul “Pengaruh Sensitivitas Etika Profesi Terhadap Peningkatan Kualitas Profesi Auditor” sebagai tugas akhir yang merupakan salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Akuntansi (S1) dari Universitas Muhammadiyah Makassar, berikut saya saya.
PENUTUP
Kesimpulan
Saran
Pengaruh gender, kecerdasan intelektual, kecerdasan emosional, kecerdasan spiritual terhadap sensitivitas etika mahasiswa akuntansi STIE Perbanas Surabaya. Saya sangat mengharapkan ketersediaan, kelengkapan dan kebenaran jawaban anda, karena sangat menentukan keberhasilan penelitian yang saya lakukan. Silakan memberi tanda centang (√) pada kolom jawaban yang Anda pilih sesuai dengan situasi saat ini.
Juruaudit boleh menolak tugasan audit sekiranya terdapat juga hubungan kerjasama dengan pihak yang diaudit.