• Tidak ada hasil yang ditemukan

pengaruh sistem informasi sumber daya manusia

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2023

Membagikan "pengaruh sistem informasi sumber daya manusia"

Copied!
93
0
0

Teks penuh

PENDAHULUAN

Latar Belakang Masalah

Terkait dengan kinerja pegawai, permasalahan di atas tentunya perlu segera diatasi oleh manajemen agar sistem informasi sumber daya manusia dan kualitas sistem informasi yang diterapkan dalam suatu organisasi dapat berfungsi secara efektif. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui apakah sistem informasi SDM yang diterapkan berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja pegawai melalui kepuasan kerja pegawai pada saat menggunakan sistem informasi tersebut. Berdasarkan uraian latar belakang diatas maka peneliti tertarik untuk melakukan penelitian yang berjudul “PENGARUH SISTEM INFORMASI SUMBER DAYA MANUSIA TERHADAP KINERJA KARYAWAN PT.

Rumusan Masalah

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat bagi organisasi dalam meningkatkan kinerjanya sehingga sistem informasi sumber daya manusia yang diterapkan dan dimiliki oleh organisasi dapat berfungsi secara efektif dan tentunya memberikan dampak yang baik terhadap kinerja organisasi.

Tujuan Penelitian

Manfaat Penelitian

TINJAUAN PUSTAKA

  • Sistem Informasi
  • Sumber Daya Manusia
  • Kinerja Karyawan
  • Tinjauan Empiris
  • Kerangka Konsep
  • Hipotesis

Secara umum pengertian Sumber Daya Manusia adalah individu yang bekerja sebagai pemimpin suatu organisasi, baik lembaga maupun perusahaan, dan harus dilatih serta berfungsi sebagai aset yang dikembangkan keterampilannya. Menurut Syaiful Bahri Jamarah (2017), komponen data sumber daya manusia untuk peningkatan dan pengelolaan sumber daya manusia dalam pengembangan suatu usaha adalah: ..kualitas kerja merupakan suatu hasil yang dapat diukur dengan efektifitas dan efisiensi kerja. pekerjaan yang dilakukan oleh sumber daya manusia atau sumber daya lainnya dalam mencapai tujuan atau sasaran perusahaan dengan baik dan efektif. In time yaitu kebutuhan akan informasi yang berkaitan dengan fungsi sumber daya manusia sangat besar, dimana semua informasi tersebut harus tersedia pada waktu yang tepat, oleh karena itu informasi yang dihasilkan oleh sistem informasi sumber daya manusia harus tepat waktu.

Akurat Artinya, pengguna sistem informasi SDM harus mengandalkan keakuratan informasi yang diberikan, karena segala bentuk informasi atau perkiraan, dugaan dan perkiraan yang tidak akurat juga akan berdampak buruk bagi suatu perusahaan atau organisasi. Relevan, yaitu pengguna sistem informasi SDM harus memperoleh informasi yang sesuai atau berkaitan dengan informasi yang dibutuhkan. Lengkap, yaitu pengguna sumber daya manusia harus memperoleh informasi yang lengkap dan tidak terfragmentasi atau membingungkan.

Terdapat beberapa penelitian terdahulu terkait Sistem Informasi Sumber Daya Manusia dan Kinerja Pegawai serta faktor-faktor yang mempengaruhinya. Pengaruh sistem informasi sumber daya manusia terhadap kinerja pegawai dengan kepuasan kerja sebagai variabel intervening dalam tubuhnya. Berdasarkan hasil analisis, Sistem Informasi Sumber Daya Manusia berpengaruh positif dan signifikan terhadap Kinerja Pegawai.

Pengembangan informal secara parsial berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja karyawan PT Asuransi Jiwa Prudential. Berikut kerangka konseptual pengaruh sistem informasi sumber daya manusia terhadap kinerja pegawai. Hipotesis dalam penelitian ini adalah “Sistem informasi kepegawaian diduga berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja pegawai pada PT. Pos Indonesia (Persero) Bulukumba”.

Tabel 2.1  Penelitian Terdahulu  No.  Nama/
Tabel 2.1 Penelitian Terdahulu No. Nama/

METODE PENELITIAN

  • Jenis Penelitian
  • Lokasi dan Waktu Penelitian
  • Defenisi Operasional Variabel dan Pengukuran
  • Populasi dan Sampel
  • Teknik Pengumpulan Data
  • Teknik Analisis Data

Sesuai dengan judul yang dipilih penulis yaitu Dampak Sistem Informasi Kepegawaian Terhadap Kinerja Karyawan di PT. Dimana variabel X menjelaskan sistem informasi sumber daya manusia sedangkan variabel Y menjelaskan kinerja pegawai. Teknik dokumentasi ini digunakan untuk memperoleh informasi mengenai dampak sistem informasi sumber daya manusia terhadap kinerja karyawan PT.

Analisis regresi linier sederhana dimaksudkan untuk memverifikasi dampak sistem informasi sumber daya manusia terhadap kinerja karyawan PT. Hal ini menunjukkan bahwa semakin baik sistem informasi sumber daya manusia maka akan semakin besar pula dampaknya terhadap kinerja pegawai. Nilai koefisien X = 0,939 menunjukkan bahwa sistem informasi kepegawaian berpengaruh positif terhadap kinerja pegawai.

Melihat hasil regresi diketahui sistem informasi sumber daya manusia mempunyai koefisien regresi sebesar 0,939. Berdasarkan nilai t hitung diketahui nilai t hitung sebesar 4,930 > t tabel sebesar 2,048 sehingga dapat disimpulkan bahwa variabel Sistem Informasi Sumber Daya Manusia (X) berpengaruh terhadap variabel Kinerja Pegawai (Y) memiliki. Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang dilakukan pada penelitian ini tentang Sistem Informasi Sumber Daya Manusia Terhadap Kinerja Karyawan Pada PT.

Variabel sistem informasi sumber daya manusia mempunyai pengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja karyawan pada PT.

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Gambaran Umum Objek Penelitian

Sejarah mencatat keberadaan Pos Indonesia sejak lama, kantor pos pertama kali didirikan di Batavia (sekarang Jakarta) oleh Gubernur Jenderal G.W. Baron van Imhoff pada tanggal 26 Agustus 1746, dengan tujuan untuk menjamin keamanan surat-surat penduduk, terutama yang bertransaksi dari kantor di luar Jawa, dan yang datang dari dan pergi ke Belanda. Pos Indonesia telah mengalami beberapa kali perubahan status dari Biro PTT (Pos, Telegraf, dan Telepon). Seiring berjalannya waktu, Pos Indonesia kini telah mampu menunjukkan kreativitasnya dalam pengembangan sektor pos Indonesia dengan memanfaatkan infrastruktur jaringannya yang menjangkau sekitar 24 ribu titik layanan yang mencakup 100 persen kota/kabupaten, hampir 100 persen kecamatan. kabupaten dan 42 persen kecamatan/desa serta 940 lokasi transmigrasi terpencil di Indonesia.

Selain perkembangan informasi, komunikasi dan teknologi, jaringan Pos Indonesia telah memiliki lebih dari 3.800 kantor pos online dan dilengkapi dengan surat elektronik keliling di beberapa kota besar. Sejarah mencatat keberadaan Pos Indonesia sejak lama; Kantor pos pertama didirikan pada tanggal 26 Agustus 1746 di Batavia (sekarang Jakarta) oleh Gubernur Jenderal G.W Baron van Imhoff dengan tujuan untuk menjamin keamanan surat-surat penduduk, terutama bagi mereka yang berdagang dari kantor di luar pulau Jawa dan bagi mereka yang berdagang dari kantor di luar pulau Jawa. datang ke dan dari Belanda. Mengingat perkembangan pada saat itu dimana bidang pos dan telekomunikasi berkembang sangat pesat, maka pada tahun 1965 diubah menjadi Perusahaan Negara dan Giro (PN Pos dan Giro).

Pos Indonesia (Persero) Bulukumba mempunyai tugas utama melakukan pemeriksaan rutin dan berkala terhadap pelaksanaan pekerjaan di setiap departemen kantor pos, berdasarkan pedoman pemeriksaan yang berlaku, dan mengukur standar mutu. Pos Indonesia (Persero) Bulukumba bertugas mengendalikan pengelolaan kegiatan pelayanan loket dan memeriksa saldo transaksi loket setiap hari untuk diberikan kepada Bagian Akuntansi. Pos Indonesia (Persero) bertugas mengelola sistem untuk mengawasi proses pengiriman paket dan bertanggung jawab untuk mengelola dan merencanakan sistem operasi khusus bagi perusahaan untuk mencapai tujuannya.

Pos Indonesia (Persero) Bulukumba mempunyai tugas pokok yaitu mengelola dan mengendalikan akuntansi, menutup titik-titik dan menanggapi permintaan pembukaan titik-titik kemitraan baru (agenpos/agenpos desa), melakukan pemasaran dan pengelolaan usaha, seperti pengembangan titik-titik yang ingin dicapai. jumlah dan komposisi titik penjualan yang ideal, efektif dan produktif sesuai ketentuan yang ditetapkan Perusahaan.

Hasil Penelitian

Berdasarkan hasil olahan data mengenai karakteristik responden berdasarkan jenis kelamin pada tabel diatas, jumlah responden terbanyak adalah responden laki-laki yaitu (18) orang atau 60%, sedangkan responden perempuan sebanyak (12) orang atau 40 orang. pada hasil pengolahan data mengenai karakteristik responden berdasarkan masa kerja responden terbanyak 1-5 tahun sebanyak 26 orang atau 87%, kemudian pada 5 tahun -10. Dari tabel 4.4 diatas mengenai tanggapan responden Sistem Informasi Sumber Daya Manusia diperoleh nilai mean tertinggi pada poin X4 dengan nilai mean sebesar 4,47.

Dari Tabel 4.5 diatas mengenai jawaban responden terhadap kinerja pegawai diperoleh nilai mean tertinggi pada item Y8 dengan nilai mean sebesar 4,60. Berdasarkan data pada tabel diatas memberikan gambaran bahwa seluruh item pernyataan pada variabel Sistem Informasi Sumber Daya Manusia yang digunakan dalam penelitian mempunyai nilai hitung (r) lebih besar dari 0,361 sehingga dapat disimpulkan bahwa seluruh item pernyataan yang digunakan adalah valid. Dalam hal ini variabel yang dimasukkan adalah variabel Sistem Informasi Sumber Daya Manusia sebagai variabel bebas dan kinerja pegawai sebagai variabel terikat, dan metode yang digunakan adalah metode enter.

Hal ini menunjukkan bahwa jika variabel independen dianggap konstan maka sistem informasi sumber daya manusia berpengaruh positif terhadap kinerja pegawai. Pengujian ini digunakan untuk mengetahui apakah variabel independen yaitu Sistem Informasi Sumber Daya Manusia berpengaruh secara individual atau parsial terhadap variabel dependen yaitu kinerja pegawai. Berdasarkan nilai signifikan : dari tabel koefisien diperoleh nilai signifikan sebesar 0,000<0,05 maka hipotesis diterima dan dapat disimpulkan bahwa variabel Sistem Informasi Sumber Daya Manusia (X) berpengaruh terhadap variabel kinerja. karyawan (J).

Mengenai nilai t hitung diketahui nilai thitung sebesar 4,930 > ttabel sebesar 2,048 maka hipotesis diterima sehingga dapat disimpulkan bahwa variabel Sistem Informasi Sumber Daya Manusia (X) berpengaruh terhadap variabel Sistem Informasi Sumber Daya Manusia (X). Kinerja Karyawan (Y).

Tabel 4.6   Hasil Uji Validitas
Tabel 4.6 Hasil Uji Validitas

Pembahasan

Hal ini menunjukkan bahwa sistem informasi sumber daya manusia berpengaruh positif terhadap kinerja pegawai yang menunjukkan bahwa setiap peningkatan sistem informasi sumber daya manusia sebesar 1 maka kinerja pegawai akan meningkat sebesar 0,939. Selain itu nilai signifikan : dari tabel koefisien diperoleh nilai signifikan sebesar 0,000<0,05 maka hipotesis diterima sehingga dapat disimpulkan bahwa variabel Sistem Informasi Sumber Daya Manusia (X) mempunyai pengaruh terhadap karyawan. . variabel kinerja (Y). Dalam artian semakin baik kualitas sistem informasi sumber daya manusia yang diterapkan oleh organisasi perusahaan maka akan semakin baik pula kinerja yang dihasilkan.

Berdasarkan kesimpulan yang disampaikan diatas, saran dan masukan dapat diberikan kepada perusahaan mengenai pengaruh sistem informasi sumber daya manusia terhadap kinerja karyawan pada PT. Penelitian ini diharapkan dapat menjadi bahan pertimbangan mengenai pentingnya penerapan teknologi sistem informasi sumber daya manusia untuk menunjang kinerja. Penelitian ini diharapkan dapat menambah pengetahuan peneliti sendiri dalam memahami ilmu yang diperoleh selama menempuh studi khususnya dalam hal yang berkaitan dengan sistem informasi sumber daya manusia dan kinerja pegawai.

Kami berharap penelitian ini dapat memberikan kontribusi bagi pengembangan penelitian dan menjadi referensi untuk penelitian selanjutnya terkait sistem informasi sumber daya manusia dan kinerja karyawan. Pengaruh Sistem Informasi Sumber Daya Manusia Terhadap Kinerja Pegawai Dengan Kepuasan Kerja Sebagai Variabel Tidak Langsung Pada Badan Pengembangan dan Sumber Daya Manusia Daerah Kota Makassar Skripsi : Universitas Islam Negeri Alauddin Makassar. Manajemen Sumber Daya Manusia: Membangun Kelompok Kerja yang Kuat untuk Meningkatkan Kinerja, Jakarta: Bumi Aksara.

Manajemen Sumber Daya Manusia (Teori, Psikologi, Hukum Ketenagakerjaan, Aplikasi dan Penelitian: Aplikasi pada Organisasi Bisnis, Pemerintahan dan Pendidikan.

PENUTUP

Kesimpulan

Hal ini ditunjukkan dengan koefisien regresi linier sederhana Sistem Informasi Sumber Daya Manusia sebesar 0,939 yang berarti setiap kenaikan variabel sistem informasi SDM sebesar 1 (satuan) maka akan meningkatkan kinerja pegawai sebesar 0,939.

Saran

Data yang saya gunakan untuk masuk ke program aplikasi sistem informasi yang digunakan sudah benar 4.

Tabel  Coefficients a
Tabel Coefficients a

Gambar

Gambar 2.1 Kerangka Konsep ...................................................................
Tabel 2.1  Penelitian Terdahulu  No.  Nama/
Gambar 2.1 Kerangka Konsep
Tabel 4.6   Hasil Uji Validitas
+5

Referensi

Dokumen terkait

Pengaruh Kualitas Sistem Informasi, Kualitas Informasi, Kepuasan Pengguna, Dan Kompetensi Sumber Daya Manusia Terhadap Penggunaan Sistem ERP Enterprise Resource Planning Berbasis TAM